Analisis Fatigue Life pada Struktur Boom Pedestal
Crane Field Malacca untuk Perpanjangan Masa Operasi
Farii Fahmiuddin Fikri
Dosen pembimbing :
Mengenai Fatigue
▫ Besar tegangan yang bekerja ▫ Jumlah siklus yang terjadi
▫ Kondisi lingkungan (angin, seismik, glasial) ▫ Geometri komponen
Outline
•
Overview
•
Methodology
•
Analisis Material
•
Analisis Beban
- operasional
- angin
•
Permodelan dan Simulasi
•
Kalkulasi Tegangan
•
Analisis Kerusakan Kumulatif
•
Analisis Fatigue life
1
LATAR BELAKANG
Indonesia; ± 449 anjungan lepas pantai
(platform offshore) yang tersebar diseluruh daerah.
38% umur pakai telah melebihi desain awal (20-25 tahun) (Indiyono, paulus,2006) PT. Kondur Petroleum SA.
berkeinginan untuk
memperbaiki struktur maupun komponen
sesuai permintaan
Overview
Rumusan Masalah
1. Berapakah remaining fatigue life pada pedetal
crane berdasarkan tinjauan beban oparasional maupun
lingkungan?
2. Seberapa besar persentase pengaruh pembebanan operasi dan lingkungan terhadap fatigue life dari
pedestal crane ?
3. Berapa Safety factor dan SWL yang
direkomendasikan untuk perpanjangan operasi pedestal crane 20 tahun mendatang ?
•
Tujuan :
•
1.
Memperkirakan fati
gue life
pada Pedestal
crane berdasarkan tinjauan beban statis dan
dinamis.
•
2.
Mengetahui besar persentase pengaruh
pembebanan operasi dan lingkungan terhadap
fatigue life dari pedestal crane.
•
3.
Memperkirakan besar Safety factor dan SWL
yang direkomendasikan untuk perpanjangan
operasi pedestal crane 20 tahun mendatang.
• Batasan masalah
• 1. Pedestal crane yang digunakan sebagai objek pada penelitian tugas akhir ini adalah pedestal crane pada
EMP Malacca Strait S.A. Lalang Well-Head Alpha (LWA) platform field Lalang strait, malaka dengan tipe Crane
AK-701 model Seaking 1000 (SK 1000) no seri 1919.
• 2. Beban beban yang ditinjau adalah beban lingkungan
berupa angin dan beban operasi crane baik statis
maupun dinamis
• 3. Data operasional crane, rekap kejadian angin dan data inspeksi yang digunakan adalah kurun waktu 10 tahun terakhir
Methodology
Diagram alir
Objek Penelitian
Analisis Material
Spesifikasi Material - Sifat mekanik
- Komposisi Bahan Fatigue Ratio
Spesifikasi material
• Diketahui base material dari Pedestal crane adalah Baja Struktur ASTM A 36 dengan spesifikasi :
• Ultimate tensile strength, UTS = 413 MPa • Tensile Yield Strength, TYS = 224 MPa
• Fracture stress, σF = 779 Mpa
• Fatigue Strength Coeff, σ`F = 780 MPa
• Tensile Strain, εT = 1.19
• Fatigue ductility, ε`F = 0.28
• RA % = 69%
• Modulus Elastisity, E = 189 GPa
• Shear Modulus = 79,3 GPa
Cont’d
• Yield stress in shear, K = 1075 MPa
• Fatigue strenght exponent, B = -0.11
• Fatigue ductility exponenent,C = -0.45
• Poisson’s Ratio = 0,260
• Coeff of Thermal expansion = 12x10-6
Komposisi Bahan
•
Carbon, C
0.260 %
•
Copper, Cu
0.20 %
•
Iron, Fe
99.0 %
•
Manganese, Mn
0.75 %
•
Phosphorous, P
<0.040 %
•
Sulfur, S
<0.050 %
Fatigue Ratio
•
Adalah perbandingan nilai endurance limit (Se)
dengan ultimate strength (Su). Untuk baja biasa
dinyatakan dengan nilai 0.5 sehingga didapatkan
•
Se’
Steel = 0.5 (Su)= 0.5 (435 MPa)
= 217.5 MPa
Sedangkan untuk stress pada siklus 1000 kali
diperoleh dengan
S
1000, steel = 0.9 (Su)= 0.9 (435 MPa)
217.5 MPa 391.5 MPa
Daerah Infinite life Kurva S-N ASTM A36
Fatigue limit (endurance)
Fatigue limit
2 N
f= ε`
F. E
1/b-cσ`
F= 0.28 x 189,000
1/(-0.11)+ (0.45)780
= 243625.675
N
f =1.22 x 10
5cycle
Sehingga fatigue limit (endurance limit ) adalah
1.22 x 10
5cycle
dengan σ
endurance limit
= 217.5
• Secar garis besar, Material ASTM A36 layak dipergunakan karena
• - memiliki poisson ratio yang kecil (0.26) sehingga kekakuan tinggi
(range 0,25-0,3)
• - merupakan baja struktur dengan kadar karbon yang sesuai (low carbon steel) sebesar C = 0,26 %
• -memiliki struktur mikro berupa Ferrite-pearlite
klik Mikrostruktur
Con’t
•
Akan tetapi tidak bisa secara digeneralisir
base material dari setiap komponen sama,
terlebih untuk bagian
bagian
yang
mengalami
konsentrasi tegangan
•
Ex : Tumpuan boom feet pin, Gantry Pin
klik Boom Feet Pin
Analisis Beban
Beban Operasional (service load) 1. Jenis beban
- Statis (Dead Load) - Dinamis (Live Load) 2. Kondisi
- Kondisi Normal - Kondisi Workover Beban Lingkungan (out of Service load)
Jenis Pembebanan
• Statis = Adalah beban tetap, baik besarnya
(intensitasnya), titik bekerjanya dan arah garis kerjanya.
▫ Ex beban berat
• Dinamis = besarnya ( intensitasnya ) berubah-ubah menurut waktu/ kondisi tertentu saja, Memunculkan momen inersia
Beban Operasional (kondisi normal)
• Dalam satu bulan, crane beroperasi selama 10 jam lebih akan tetapi tidak lebih dari 50 jam (API,1999). Dalam satu kali
operasi, diperkirakan crane bekerja selama 10 menit. Sehingga apabila diasumsikan dalam satu bulan crane
beroperasi selama 50 jam, maka intesitas penggunaan crane selama satu bulan dihitung sebagai berikut :
50 hours = 50 x 60 min = 3000 min
3000 min / 10 min = 300 kali
Sehingga dalam satu bulan, crane beroperasi sebanyak 300 kali.
• Service life dari Pedestal crane LWA adalah 20 tahun, maka
total penggunaan crane selama operasi adalah :
20 tahun x 12 bulan x 300 kali = 72.000 kali operasi ≈
Pompa, Drum, Parts Pipe, Heavy equipment
Beban Operasional (kondisi workover)
• Dalam satu kali work over, pedestal crane dapat
digunakan selama 24 jam. Akan tetapi workover tidak selalu dilakukan dalam satu tahun
sehingga
• Asumsi yang digunakan adalah kondisi terburuk dimana crane pedestal
-Beban yang sering digunakan sebesar SWL nya (14.4 ton)
-Rasio penggunaan berkebalikan dengan kondisi normal
Analisis Beban
Perhitungan gaya berat dan gaya momen
Dengan persamaan momen lentur (bending momen)
Diketahui
Panjang boom feet = 55 in (1,4 m)
Diameter boom feet = 6 in (0, 1524 m) jarak boom feet ke ujung bearing = 2 ¾ in (0,070 m)
Beban Lingkungan (Gaya Angin)
Spesifikasi
Massa jenis udara (ρ) = 1,2754 kg/m3
Nilai Cs untuk bentuk silinder = 0.5 (ABS MODU, 2001)
Nilai wind pressure height = 1.1 Coefficient (Ch ) untuk
ketinggian 15,3m-30,5m (ABS MODU, 2001)
Arah Angin dan kecepatan rata-rata
*sumber BMKG stasiun Medan dan Kep.Riau
Intensitas kejadian angin berbagai arah mata angin
*sumber BMKG stasiun Medan dan Kep.Riau
Kalkulasi Gaya angin
diketahui kecepatan angin pada elevasi y diatas 30 ft (9,144 m) yakni :
Sedangkan perhitungan gaya angin diketahui dengan persamaan
V (17,5 m) = 12.86 ( 17,5 / 9,144) 1/7 = 12.86 ( 1,91382)1/7 = 12.86 (1,0971640) = 14.11 m/s * ABS MODU 2001 *
F (l= 24.38 m)
= ½ (1,2754)(0,5)(1,1)(24,38)(14,11)2
= ½ (17.10) (14,11)2
Permodelan
dan Simulasi
Permodelan
• Digunakan untuk simulasi gaya yang bekerja sehingga
diketahui daerah yang mengalami konsentrasi tegangan
• Permodelan struktur boom crane menggunakan software
AUTOCAD 2010 untuk drawing 3D.
• Data gambar struktur yang digunakan untuk permodelan
mengacu kepada technical drawing Pedestal Crane dan pengukuran dengan alat bantu ukur .
Kemudian dilakukan simulasi pembebanan dengan
menggunakan sofware FEMAP v10.3.0 NASTRAN SIEMENS untuk analisis tegangan yang bekerja.
Gambar struktur boom crane dengan AUTOCAD 2010
• Input properties benda kerja berdasarkan data Material Database
Sheet (MDS) sedangkan input besar tegangan berdasarkan contoh
pembebanan dengan mengacu pada Manual Operation Procedure. Modulus elastisitas : 189E+09
Modulus geser : 80E+03
Poisson’s Ratio : 0.26
Property type : Solid volume element
• Kemudian dilakukan meshing control dengan dimensi : tetra meshing (Tet Mesh)
ukuran : 3 unit mesh
jumlah node : 77898 node
jumlah element : 48684 element.
Input constraint : tipe “Pinned-no translation”. sampel beban statis : 14400 N (sumbu z )
Konsentrasi tegangan
Terlihat adanya konsentrasi tegangan antara boom feet pin dengan boom section bagian bawah
distribusi tegangan ditunjukan oleh warna Merah = konsentrasi tegangan terbesar
Analisis Tegangan
Tegangan Lentur (bending) Tegangan Geser (puntir)
Fluktuasi tegangan yang terjadi
•
Pembebanan
yang terjadi
“angkat-lepas”
-ST R ESS + ALTERNATING LOAD TIME STRESS RANGE MEAN STRESS -ST R ESS +PULSATED OR REPEATED LOAD TIME MEAN STRESS STRESS RANGE -ST R ESS + FLUCTUATING LOAD TIME MEAN STRESS STRESS RANGE 50
Analisis Tegangan
Karena bagian tumpuan (Boom feet Pin) adalah bagian yang mendapat tegangan terkonsentrasi paling besar sehingga dapat diketahui tegangan untuk masing masing beban
Dimensi: Diameter : 5 in (0,127 m) Length : 55 in (1,4 m) A = length x width = 0,127 x 1,4 = 0,1778 m2 = 177800 mm2
Tegangan lentur (bending)
σ = F + M. c
A I
Dimana
• M = momen bending
• c = jari jari boom pin
= ½ x 5 in = 2,5 in (0,0635 m or 63,5 mm )
• I = moment inertia of the section = π (152,4 mm)4
• 64
Tegangan oleh Gaya Angin
Load projected area (API RP 2C,2004)
= (1.33 x SWL/200)2/3 = (1.33 x 31746.56575 lb / 200) = (1.33 x 158.732825) 2/3 = (44569.39851) 1/3 = 35.455 ft2 = 3.29388 m2 σ angin = F/ A boom = 1702.42 N / 3.29388 = 516.843 N/ m2 = 516.843 Pa = 5.16843 x 10-4 MPa
Analisis Kerusakan Kumulatif
Kalkulasi jumlah siklus
Analisis Kerusakan Kumulatif
• Perkiraan umur kelelahan didapatkan pada beban fluktuasi yang akan diterima struktur selama masa operasi. Sehingga untuk
mengetahui sisa umur kelelahan struktur dapat dilakukan setelah memperoleh informasi kondisi beban yang diterima struktur selama operasi. Sisa umur kelelahan struktur dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan Palmgren Miner
ni = Jumlah cycle kolom interval rentang tegangan i dengan harga Si yang
sebenarnya terjadi, dari rentang distribusi tegangan jangka panjang akibat beban eksternal.
Ni = Jumlah cycle rentang tegangan dengan harga Si yang menyebabkan
kegagalan. Harga besaran ini dapat diperoleh dari kurva S-N.
m = Total (Σ) dari interval-interval rentang tegangan. D = Rasio kerusakan kumulatif.
Perhitungan siklus kegagalan (Ni)
• Setelah diketahui tegangan masing masing pembebanan, maka dapat diketahui harga fatigue cylce (siklus
kegagalan) dengan persamaan
Dimana untuk logam paduan, Harga log a = 17,446
M = 4,7
Perhitungan siklus untuk operasi normal (statis)
Dari tabel diatas didapatkan rasio kerusakan kumulatif (D) untuk beban statis kondisi normal sebesar 0,4227
Perhitungan siklus untuk operasi workover (statis)
Dari tabel diatas didapatkan rasio kerusakan kumulatif (D) untuk beban statis kondisi workover sebesar 0,242
Perhitungan siklus untuk berbagai arah mata angin
Dari tabel diatas didapatkan rasio kerusakan kumulatif (D) untuk beban akibat gaya angin sebesar 3,94E-18
Dengan menggunakan hukum Palmgren-Miner, maka ketiga rasio kerusakan kumulatif yaitu beban operasi crane statis, beban operasi crane dinamis dan beban angin dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rasio kerusakan kumulatif total (Dtotal)
Kondisi Normal
• D crane = D operasi statis s + D angin
• = (0,423)+ (3,94x10-18)
• = 0,423
Kondisi Workover
• D crane = D operasi statis s + D angin
• = (0,243 )+ (3,94 x 10-18)
Analisis Fatigue Life
Fatigue Life sesungguhnya Safety Factor sesungguhnya Persentase pengaruh beban
Analisis Fatigue Life
Formulasi umur kelelahan dari suatu struktur dapat dihitung melalui persamaan
Kondisi Normal
• formulasi umur kelelahan suatu material dapat dihitung dengan membagi lama operasi data beban yang diterima pedestal crane, yakni selama 20 tahun.
• Pada kondisi normal, fatigue life sesungguhnya dari boom pin pedestal crane adalah 47,28 tahun. Dengan mengetahui umur kelelahan sesungguhnya maka dapat diketahui nilai faktor aman (Safety factor) sebesar :
•
• 47,28 tahun / 20 tahun = 2,36
•
• Jadi, Safety factor (SF) kondisi normal dari boom pin pedestal crane sebesar 2,36
• formulasi umur kelelahan suatu material dapat dihitung dengan membagi lama operasi data beban yang diterima pedestal crane, yakni selama 20 tahun.
• Pada kondisi Workover, fatigue life sesungguhnya dari boom pin pedestal crane adalah 82 tahun. Dengan
mengetahui umur kelelahan sesungguhnya maka dapat diketahui nilai faktor aman (Safety factor) sebesar :
•
• 82 tahun / 20 tahun = 4,1
•
• Jadi, Safety factor (SF) kondisi workover dari boom pin pedestal crane sebesar 4
•
Safety factor Pedestal crane senilai 2 dengan
SWL maksimum sebesar 14,4 ton. Maka
diketahui beban maksimum sesungguhnya
•
•
Dengan mengambil umur yang relatif paling
singkat/kecil yakni kondisi normal, maka nilai
safety factornya dapat digunakan sehingga nilai
safety factor sebelumnya sebesar 2 menjadi naik
sebesar 2,36. Dan SWL maksimum yang
direkomendasikan untuk 20 mendatang adalah
•
•
Sehingga untuk penentuan safety factor, diambil
kemungkinan kondisi terburuk yakni workover.
Untuk masa operasi selanjutnya diketahui safety
factor yang digunakan sebesar :
•
66 tahun – 20 tahun = 46 tahun
•
46 th/20 th = 2,3
harga safety factor minimum untuk operasi
selanjutnya (20 tahun mendatang) yakni >2,3
Persentase
•
Kondisi normal
•
D
operasi statis99,999 %
•
D
angin2,02x10
-8%
•
Kondisi Workover
•
D
operasi statis99,998%
•
D
angin1,93x10
-9%.
Kesimpulan
1. Fatigue life dari struktur pedestal crane LWA platform akibat pembebanan oleh operasi dan lingkungan adalah 47 tahun Dengan demikian pedestal crane masih dapat dioperasikan untuk 20
tahun mendatang dengan SWL yang ditentukan.
2. Besar persentase pengaruh pembebanan operasi statis untuk kondisi
normal 99,999 % dan workover 99,998 %, Serta pembebanan
lingkungan oleh angin untuk kondisi normal 2,02x10-8 % dan workover
1,93x10-9 %.
3. Safety Factor yang disarankan untuk 20 tahun mendatang adalah 2,3 atau lebih, sedangkan beban angkat maksimum (SWL) adalah sebesar
Saran
1. Diperlukan material yang tepat untuk bagian boom feet pin dengan kualifikasi :
-Kekuatan yang tinggi -Machinability yang baik
-Factor sensitivitas takik yang rendah -Sifat perlakuan panas yang baik
-Sifat tahan aus yang tinggi
Sehingga direkomendasikan untuk menggunakan material baja grade paduan tinggi dengan nilai Endurance limit stress diatas 450-500
MPa dan UTS seharga 2x lipat dari endurance limit supaya menghasilkan infinite life fatigue design