• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontrol Suhu Pada Ruangan Secara Wireless Dengan Pemograman Codevision Avr Berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontrol Suhu Pada Ruangan Secara Wireless Dengan Pemograman Codevision Avr Berbasis Android"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler AVR Atmega8

AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya

terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya

digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator

eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu

kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada

tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara

otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat

beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan

512 byte. AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR

RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler

dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan

kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan

ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan

untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan

tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada

(2)

2.1.1. Konfigurasi Pin Atmega8

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin ATmega 8

Atmega8 ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya

memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang

lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.

a. VCC

Merupakan supply tegangan digital.

b. GND

Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan

grounding.

c. Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port

B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat

digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit

(3)

mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat

digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input

ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang

digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat

digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung

pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock.

Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat

digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous

Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan

untuk saluran input timer.

d. Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam

masingmasing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah

mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C

memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun

mengeluarkan arus (source).

e. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin

I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang

terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak

diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level

tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek

dari pulsa 8 minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset

(4)

f. Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port

ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya

berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan

I/O.

g. AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus

dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk

analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja

disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika

ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low

pass filter.

h. AREF

Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.1.2 SPESIFIKASI Atmega 8

1. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel®AVR® 8-bit Microcontroller

2. Advanced RISC Architecture

a. 130 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi

b. 32 × 8 General Purpose Kerja Register

c. Operasi Fully Static

d. Sampai dengan 16MIPS throughput di 16MHz

e. On-chip 2-siklus Multiplier

(5)

a. 8Kbytes In-System Self-programmable memori program flash

b. 512bytes EEPROM

c. SRAM 1Kbyte internal

d. Menulis / Erase Cycles: 10.000 Flash / 100.000 EEPROM

e. Data retensi: 20 tahun pada 85 ° C / 100 tahun pada 25 ° C (1)

f. Opsional Boot Kode Bagian dengan Independent Lock Bits

g. In-System Programming secara On-chip Program Boot

h. Benar Operasi Baca-Sementara-Write

i. Kunci Pemrograman untuk Security Software

4. Fitur Peripheral

a. Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, satu

Bandingkan Modus

b. Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Bandingkan

Mode, dan Tangkap

c. Mode

d. Real Time Counter dengan Oscillator terpisah

e. Tiga Saluran PWM

f. 8-channel ADC di TQFP dan QFN / MLF paket

g. Delapan Saluran 10-bit Akurasi

h. 6-channel ADC dalam paket PDIP

i. Enam Saluran 10-bit Akurasi

j. Byte berorientasi Dua-kawat Serial Interface

(6)

l. Master / Slave SPI Serial Interface

m. Programmable Watchdog Timer dengan terpisah On-chip

Oscillator

n. On-chip Analog Comparator

5. Fitur Mikrokontroler Khusus

a. Power-on ulang dan Programmable Brown-out Detection

b. Internal dikalibrasi RC Oscillator

c. Eksternal dan Sumber Interrupt internal

d. Lima Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save,

Power-down, dan

e. Bersiap

6. I / O dan Paket

a. 23 Programmable I / O Garis

b. 28-lead PDIP, 32-lead TQFP, dan 32-pad QFN / MLF

7. Tegangan Operasi

a. 2.7V - 5.5V (ATmega8L)

b. 4.5V - 5.5V (ATmega8)

8. Kelas Kecepatan

a. 0 - 8MHz (ATmega8L)

b. 0 - 16MHz (ATmega8)

9. Konsumsi Daya di 4Mhz, 3V, 25฀C

a. Aktif: 3.6mA

b. Menganggur Mode: 1.0mA

(7)

2.1.3. Memori AVR Atmega 8

Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Memori Flash Memori flash adalah memori ROM tempat kode-kode

program berada. Kata flash menunjukan jenis ROM yng dapat ditulis dan

dihapus secara elektrik. Memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu

bagian aplikasi dan bagian boot. Bagian aplikasi adalah bagian kode-kode

program apikasi berada. Bagian boot adalah bagian yang digunakan

khusus untuk booting awal yang dapat diprogram untuk menulis bagian

aplikasi tanpa melalui programmer/downloader, misalnya melalui

USART. 32 General purpose registers 64 I/O registers Additional I/O

registers Internal RAM Flash Boot Section EEPROM 13.

2. Memori Data Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk

keperluan program. Memori data terbagi menjadi empat bagian yaitu : 32

GPR (General Purphose Register) adalah register khusus yang bertugas

untuk membantu eksekusi program oleh ALU (Arithmatich Logic Unit),

dalam instruksi assembler setiap instruksi harus melibatkan GPR.Dalam

istilah processor komputer sahari-hari GPR dikenal sebagai “chace

memory”. I/O register dan Aditional I/O register adalah register yang

difungsikan khusus untuk mengendalikan berbagai pheripheral dalam

mikrokontroler seperti pin port, timer/counter, usart dan lain-lain. Register

ini dalam keluarga mikrokontrol MCS51 dikenal sebagi SFR(Special

(8)

3. EEPROM EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika

chip mati (off), digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan

terhadap gangguan catu daya. 14 2.1.3 Timer/Counter 0 Timer/counter 0

adalah sebuah timer/counter yang dapat mencacah sumber pulsa/clock

baik dari dalam chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan

kapasitas 8-bit atau 256 cacahan. Timer/counter dapat digunakan untuk :

1. Timer/counter biasa

2. Clear Timer on Compare Match (selain Atmega 8)

3. Generator frekuensi (selain Atmega 8)

4. Counter pulsa eksternal

2.1.4. Komunikasi Serial Pada Atmega 8

Mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART pada Pin 2 dan

Pin3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler dengan

mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat

difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock

yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan

asinkron berarti transmiter dab receiver mempunyai sumber clock sendiri-sendiri.

USART terdiri dalm tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan receiver.

2.1.5. Sistim Minimum Atmega 8

Dengan menggunakan minimum sistem yang kompatibel dengan

atmega8mikrokontroler atmega8 bertindak sebagai mikro target dimana kita

(9)

downloader tersebut bisa berupa downloader paralel atau serial dengan tools

programmernya menggunakan Ponkemudian sediakan USBASP (Downloader)

yang lain untuk mendownload firmware ke atmega8. (Downloader tidak harus

yang berbasis USBASP bisa yang lain asal kompatibel dengan

MOSI,MISO,SCK dan reset mikrokontroler AVR).

2.2 Modul Bluetooth HC-05

Modul bluetooth seri HC memiliki banyak jenis atau varian, yang secara

garis besar terbagi menjadi dua yaitu jenis ‘industrial series’ yaitu HC-03 dan

HC-04 serta ‘civil series’ yaitu HC-05 dan HC-06. Modul Bluetooth serial,

yang selanjutnya disebut dengan modul BT saja digunakan untuk

mengirimkan data serial TTL via bluetooth.Modul BT ini terdiri dari dua jenis

yaitu Master dan Slave.

Seri modul BT HC bisa dikenali dari nomor serinya, jika nomer serinya

genap maka modul BT tersebut sudah diset oleh pabrik, bekerja sebagai slave

atau master dan tidak dapat diubah mode kerjanya, contoh adalah HC-06-S.

Modul BT ini akan bekerja sebagai BT Slave dan tidak bisa diubah menjadi

Master, demikian juga sebaliknya misalnya HC-04M. Default mode kerja

untuk modul BT HC dengan seri genap adalah sebagai Slave.Sedangkan

modul BT HC dengan nomer seri ganjil, misalkan HC-05, kondisi default

biasanya diset sebagai Slave mode, tetapi pengguna bisa mengubahnya

menjadi mode Master dengan AT Command tertentu.

Modul BT yang banyak beredar di sini adalah modul HC-06 atau

(10)

HC-06 tidak bisa mengganti mode karena sudah diset oleh pabrik, selain itu

tidak banyak AT Command dan fungsi yang bisa dilakukan pada modul

tersebut. Diantaranya hanya bisa mengganti nama, baud rate dan password

saja, Sedangkan untuk modul HC-05 memiliki kemampuan lebih yaitu bisa

diubah mode kerjanya menjadi Master atau Slave serta diakses dengan lebih

banyak AT Command, modul ini sangat direkomendasikan, terutama dengan

flexibilitasnya dalam pemilihan mode kerjanya.

Modul HC-05 adalah modul bluetooth yang dapat berfungsi sebagai

master atau sebagai slave. modul HC-05 memiliki dua mode kerja yaitu mode

AT Command dan mode Data. Modul HC-05 menggunakan mode Data secara

default. Berikut ini adalah keterangan untuk kedua mode tersebut:

AT Command. Pada mode ini, modul HC-05 akan menerima instruksi

berupa perintah AT Command. Mode ini dapat digunakan untuk mengatur

konfigurasi modul HC-05. Perintah AT Command yang dikirimkan ke

modul HC-05 menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan karakter

CRLF (\r\n atau 0x0d 0x0a dalam heksadesimal).

Data. Pada mode ini, modul HC-05 dapat terhubung dengan perangkat

bluetooth lain dan mengirimkan serta menerima data melalui pin TX dan

RX. Konfigurasi koneksi serial pada mode ini menggunakan baudrate:

9600 bps, data: 8 bit, stop bits: 1 bit, parity: None, handshake: None.

Adapun password default untuk terhubung dengan modul HC-05 pada

(11)

Gambar 2.2. Modul Bluetooth HC-05

Keterangan pin out di atas adalah sebagai berikut:

EN fungsinya untuk mengaktifkan mode AT Command Setup pada modul

HC-05. Jika pin ini ditekan sambil ditahan sebelum memberikan tegangan

ke modul HC-05, maka modul akan mengaktifkan mode AT Command

Setup. Secara default, modul HC-05 aktif dalam mode Data.

Vcc adalah pin yang berfungsi sebagai input tegangan. Hubungkan pin ini

dengan sumber tegangan 5V.

GND adalah pin yang berfungsi sebagai ground. Hubungkan pin ini

dengan ground pada sumber tegangan.

TX adalah pin yang berfungsi untuk mengirimkan data dari modul ke

perangkat lain (mikrokontroler). Tegangan sinyal pada pin ini adalah 3.3V

sehingga dapat langsung dihubungkan dengan pin RX pada arduino karena

tegangan sinyal 3.3V dianggap sebagai sinyal bernilai HIGH pada arduino.

RX adalah pin yang berfungsi untuk menerima data yang dikirim ke

modul HC-05. Tegangan sinyal pada pin sama dengan tegangan sinyal

(12)

tegangan jika menghubungkan pin ini dengan arduino yang bekerja pada

tegangan 5V. Pembagi tegangan tersebut menggunakan 2 buah resistor.

Resistor yang digunakan sebagai pembagi tegangan pada tutorial ini

adalah 1K ohm dan 2K ohm. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

bagian implementasi koneksi antara modul HC-05 dan arduino UNO.

STATE adalah pin yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah

modul terhubung atau tidak dengan perangkat lain.

2.3. PWM

PWM ( Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi

dengan mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi

yang tetap. Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona

transisi ke kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo

sinyal asli yang belum termodulasi. Duty Cycle merupakan representasi dari

kondisi logika high dalam suatu periode sinyal dan di nyatakan dalam bentuk (%)

dengan range 0% sampai 100%, sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi

high terus menerus artinya memiliki duty cycle sebesar 100%. Jika waktu sinyal

keadaan high sama dengan keadaan low maka sinyal mempunyai duty cycle

sebesar 50%.

Aplikasi penggunaan PWM biasanya ditemui untuk pengaturan kecepatan

motor dc, pengaturan cerah/redup LED, dan pengendalian sudut pada motor

servo. Contoh penggunaan PWM pada pengaturan kecepatan motor dc semakin

(13)

putaran motor. Apabila nilai duty cylce-nya kecil maka motor akan bergerak

lambat.

Untuk membandingkannya terhadap tegangan DC, PWM memiliki 3 mode

operasi yaitu :

1. mode inverted

Pada mode inverted ini jika nilai sinyal lebih besar dari pada titik

pembanding (compare level) maka output akan di set high (5v) dan

sebaliknya jika nilai sinyal lebih kecil maka output akan di set low (0v)

seperti pada gelombang A pada gambar di atas.

2. Non Inverted Mode

Pada mode non inverted ini output akan bernilai high (5v) jika titik

pembanding (compare level) lebih besar dari pada nilai sinyal dan

sebaliknya jika bernilai low (0v) pada saat titik pembanding lebih kecil

dari nilai sinyal seperti pada gelombang B pada gambar di atas.

3. Toggle Mode

Pada mode toggle output akan beralih dari nilai high (5v) ke nilai low (0v)

jika titik pembanding sesuai dan sebaliknya beralih dari nilai low ke high.

2.4. Sensor Temperatur LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi

untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.

Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen

elektronika elektronika yang diproduksi oleh NationalSemiconductor. LM35

(14)

dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang

rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan

dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang

diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu

daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60

µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (

self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah

yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .

2.5. LCD

LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai

banyak digunakan.Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari

penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan

manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih),

maupun yang berwarna.Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan

dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang

digunakan sebelum transistor ditemukan.

Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi

daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika

berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan

(15)

Gambar 2.3.LCD

LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai

pemendar cahaya.Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi

piksel yang dibagi dalam baris dan kolom.Dengan demikian, setiap pertemuan

baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane),

yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang

ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan.Dalam keadaan normal, cairan yang

digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan

berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar

dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan.

Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa

microampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat

menggunakan catu daya yang kecil.Keunggulan lainnya adalah tampilan yang

diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari.Di

bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu

(berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan.

LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2

(16)

1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk

membuat program tampilan.

2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit data

dan 3 bit control.

3. Ukuran modul yang proporsional.

4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.

LCD 16x2

Gambar 2.4. Konfigurasi Pin LCD

Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses

proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan

instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap

karakter dengan huruf 5x7 dot matrik.Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter

(membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.Perintah

utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display

Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.2. menunjukkan operasi

dasar LCD

Tabel 2.1.Operasi Dasar LCD

RS R/W Operasi

(17)

0 1 Membaca Status Flag (DB7) dan alamat counter

(DB0 ke DB6)

1 0 Menulis Data

1 1 Membaca Data

Tabel 2.2. Konfigurasi LCD

Pin Bilangan biner Keterangan

RS 0 Inisialisasi

1 Data

RW 0 Tulis LCD / W (write)

1 Baca LCD / R (read)

E 0 Pintu data terbuka

1 Pintu data tertutup

Tabel 2.3.Konfigurasi Pin LCD

Pin

No.

Keterangan Konfigurasi Hubung

1 GND Ground

2 VCC Tegangan +5VDC

3 VEE Ground

4 RS Kendali RS

(18)

6 E Kendali E/Enable

7 D0 Bit 0

8 D1 Bit 1

9 D2 Bit 2

10 D3 Bit 3

11 D4 Bit 4

12 D5 Bit 5

13 D6 Bit 6

14 D7 Bit 7

15 A Anoda (+5VDC)

16 K Katoda (Ground)

Lapisan film yang berisis Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng

kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat teganga dicatukan pada

beberapa pasang elektroda, molekul – molekul Kristal cair akan menyusun diri

agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil

pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka,

atau gambar sesuai bagian yang di aktifka.

LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular

untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain

seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter

digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan

(19)

satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom

dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening.

Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan suatu

baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua.Penggunaan

metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk

mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai

jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PMLCD), hingga Thin-Film Transistor

Active Matrix (TFT-AMLCD). Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan daru

Gambar

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin ATmega 8
Gambar 2.2. Modul Bluetooth HC-05
Gambar 2.3.LCD
Tabel 2.1.Operasi Dasar LCD
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jika nantinya rentalan ini akan memberlakukan transaksi online, Anda akan mengikutinya atau tetap melakukan. pembayarn langsung

1.. Selain mempunyai beberapa daerah aliran sungai untuk objek wisata, daerah Kabupaten Mandailing Natal ini sangat indah dilalui oleh Bukit Barisan serta pantai

Berdasarkan permasalahan ini penulis tertarik untuk menelitinya tentang nilai-nilai pendidikan islam dalam tradisi perkawinan masyarakat banjar, agar nantinya

Pengamatan Selama seseorang mengadakan pengamatan terhadap suatu kegiatan tertentu, maka orang tersebut akan dapat memperoleh pengalaman kerja yang lebih baik sesuai dengan

Gulma yang tumbuh pada tanaman jagung berasal dari biji gulma yang biasanya terdapat di dalam tanah pada areal pertanaman jagung.. Beberapa jenis gulma tumbuh lebih cepat dan

Teori kognitif percaya bahwa pengertian dan kepercayaan yang tidak tepat mengenai cara merespon konflik secara pasif atau agresif yang membuat orang tidak mendukung perilaku

Raymond mengalami efek samping yang mengganggu akibat obat anti-hipertensinya, kita mungkin berkata, “Apa yang anda rasakan sejak menggunakan obat ini?” atau “Hal apa saja yang anda

Dengan menganalisis secara keseluruhan dari hasil penelitian ini, maka dapat diperoleh kesimpulan secara deskriptif sebagai berikut: (1) Tingkat kepuasan mahasiswa