TANGGUNGJAWAB NEGARA TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI KORBAN PEMBAJAKAN KAPAL DITINJAU
DARI HUKUM LAUT INTERNASIONAL
(Studi Kasus Pembajakan Kapal Mv. Tunda Brahma 12 dan Tongkang Anand 12 oleh Kelompok Abu Sayyaf)
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LAILA FITRIANI SIREGAR NIM : 130200236
TANGGUNGJAWAB NEGARA TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI KORBAN PEMBAJAKAN KAPAL DITINJAU
DARI HUKUM LAUT INTERNASIONAL
(Studi Kasus Pembajakan Kapal Mv. Tunda Brahma 12 dan Tongkang Anand 12 oleh Kelompok Abu Sayyaf)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
OLEH :
LAILA FITRIANI SIREGAR NIM : 130200236
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
Disetujui Oleh :
KETUA DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
Abdul Rahman. SH.,M.H. NIP. 195710301984031002
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Suhaidi, S.H.,M.H. Arif. SH.,M.H.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dan dapat menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan. Shalawat beriringkan salam tak lupa Penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa ummatnya dari alam yg gelap menuju alam yang terang benderang yang disinari nur iman, islam, dan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini di tulis untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dengan judul : “ Tanggungjawab Negara Terhadap Warga Negara Indonesia Yang Menjadi
Korban Pembajakan Kapal Ditinjau dari Hukum Laut Internasional ”
Melalui kesempatan ini pula Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H.,M.Hum. selaku Rektor Universitas Sumatera Utara;
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
3. Bapak Dr. OK. Saidin, S.H.,M.Hum. selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Sumatera Utara;
4. Ibu Dr. Puspa Melati Hasibuan, S.H.,M.Hum. selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Sumatera Utara;
5. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H.,M.Hum, selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Sumatera Utara;
6. Bapak Abdurrahman, S.H.,M.H, selaku Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
7. Bapak Prof. Dr. Suhaidi. S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Arif, S.H.,M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih Penulis ucapkan atas waktu, dukungan, dorongan, dan juga bimbingan dari bapak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
9. Seluruh Bapak dan Ibu Staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
10.Seluruh Bapak dan Ibu Staf Kemahasiswaan dan Pendidikan Fakultas Hukum Sumetera Utara;
11.Eryanza Firmanda. My super mega relation, yang tidak pernah meninggalkan sekalipun banyak disusahkan. Thank you for dealing with
me, even when it’s been the hardest. Thanks for everything, Mas;
12.Keluarga besar BTM Aladdinsyah SH, wadah berproses yang memberi banyak hal dan kesempatan agar Penulis menjadi bernilai;
13.Keluarga besar Divisi Kajian Keilmuan BTM Aladdinsyah SH, kakak dan adik, ( kak Liza dan Iin) yang selalu menyemangati dan memberi tempat agar Penulis menjadi selayak-layaknya panutan;
14.Kepengurusan Chairul Alwan yang sinarnya tak pernah redup untuk menyinari segala kegelap-gulitaan Penulis dalam melewati masa-masa sulit yang penuh drama ini;
15.Adik-adik BTM, Khairin, Vira, Gita, Ika, Faisal, Gui, Valdo. Terima kasih sudah hadir dan menjadi alat untuk kakak kalian ini mawas diri dek. Ambil yang baik-baik abaikan segala yang buruk, kalian adalah cerminan.
16.Keluarga besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Komisariat Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Abang-kakak yang lucu dan mengayomi, juga teman-teman yang tak pernah hapus perhatian dan kesetiaannya sekalipun Penulis hilang-timbul. Thankyou guys;
18.Teman-teman stambuk 2013, Madan, Rega, Balqis, Annisa, dan yang tak dapat disebut satu per satu. Terima kasih sudah menjadi tawa dan senyuman dalam keseharian di Fakultas Hukum ini.
Pepatah mengatakan, tak ada gading yang tak retak begitu pula dalam penulisan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dari segi isi maupun format penulisan dalam skripsi ini. Oleh karenanya Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan agar skripsi ini menjadi baik dan layak untuk saat ini dan di masa yang akan datang.
Medan, Juni 2016 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
ABSTRAKSI ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 7
D. Keaslian Penulisan ... 7
E. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Negara ... 8
2. Unsur-unsur Negara ... 9
3. Laut Sebagai Bagian dari Wilayah Negara ... 10
4. Laut yang Tunduk Dibawah Negara Pantai dan Kepulauan ... 11
5. Laut yang Berada Dibawah Yurisdiksi Nasional ... 16
6. Piracy ... 18
7. Armed Robbery... 18
F. Metode Penelitian ... 19
BAB II KETENTUAN PENGATURAN PEMBAJAKAN KAPAL DI
LAUT MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
A. Sejarah Pembajakan Kapal di Laut ... 24 1. Pembajakan ... 29 2. Perompakan ... 35 B. Pengaturan Pembajakan Kapal di Laut Berdasarkan Hukum
Laut Internasional
1. United Nation Convention on the Law of the Sea 1982 ... 38
2. Convention for the Supression of Unlawful Acts Againts
the Safety of Maritime Navigation ( the SUA
Convention) ... 42 3. Resolusi Dewan Keamanan PBB Mengenai Perlawanan
Terhadap Pembajakan ... 44 C. Pengaturan Hukum Pembajakan Kapal Berbendera Indonesia
Berdasarkan Ketentuan Hukum Nasional ... 46
BAB III PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN
DI LAUT BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL
A. Teory Kedaulatan Negara ... 53 B. Teory Yurisdiksi Negara
1. Yurisdiksi Negara... 56 2. Pelaksanaan Yurisdiksi Negara Terhadap Pelaku
C. Kewenangan Mahkamah Pidana Internasional dalam Menangani Pembajakan Kapal di laut
1. Mahkamah Pidana Internasional ... 69 2. Budaya Impunitas ... 70 3. Kewenangan History Mahkamah Pidana Internasional
Untuk Menangani Kasus Pembajakan Kapal Laut ... 73 4. Alasan Teoritis dan Praktis Untuk Memasukkan
Pembajakan Dalam Yurisdiksi Mahkamah Pidana
Internasional ... 75
BAB IV TANGGUNGJAWAB NEGARA REPUBLIK INDONESIA
ATAS WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI
KORBAN PEMBAJAKAN KAPAL DI PERAIRAN FHILIPINA
A. Hubungan Negara dengan Warga Negaranya ... 79 B. Tanggungjawab Negara Indonesia Terhadap Warga Negara
Indonesia yang Menjadi korban Pembajakan Oleh kelompok Abu Sayyaf
1. Teory Diplomatical Protection ... 83 2. Pembukaan Hubungan Konsuler ... 86 3. Tugas dan Fungsi Hubungan Konsuler ... 89 4. Pelaksanaan Perlindungan Diplomatik Terhadap Warga
Negara Indonesia Yang Berada di Luar Negeri ... 89 C. Upaya Pemerintah Indonesia dalam Melindungi Warga Negara
1. Upaya Pembebasan Sandera ... 91 2. Upaya Pasca Pembebasan Sandera ... 97
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 107 B. Saran ... 108
ABSTRAK
Tanggungjawab Negara Terhadap Warga Negara Indonesia yang Menjadi korban Pembajakan Kapal Ditinjau dari Hukum Internasional
(Studi Kasus Pembajakan Kapal Mv. Tunda Brahma 12 dan Tongkang Anand 12 oleh Kelompok Abu Sayyaf)
Laila Fitriani Siregar * Prof.Dr.Suhaidi.SH.,M.H. **
Arif SH., M.H ***
Pembajakan kapal merupakan salah satu dari jenis kejahatan Transnasional yang mengganggu jalur pelayaran kapal dan ketertiban laut Internasional. Pengaturan mengenai pembajakan kapal telah diatur dalam berbagai perjanjian internasional diantaranya adalah United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982), Convention for the Supression of Unlawful Acts Againts the
Safety of Maritime Navigation (Konvensi SUA), dan beberapa Resolusi Dewan
Keamanan PBB mengenai perlawanan terhadap piracy. Pada tahun 2016, 10 Warga Negara Indonesia menjadi korban perompakan kapal yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf ketika melintasi perairan Fhilipina. Permasalahan dalam Penulisan ini adalah : Bagaimana pengaturan pembajakan kapal di laut berdasarkan ketentuan Hukum Internasional, Bagaimana penegakan Hukum terhadap pembajakan kapal di laut oleh Hukum Internasional, dan Bagaimana tanggungjawab Negara Indonesia terhadap Warga Negaranya yang menjadi korban pembajakan kapal.
Penelitian skripsi ini dibuat melalui penelitian hukum normatif dengan menggunakan data berupa bahan hukum primer,sekunder,dan tersier. Data dikumpulkan melalui studi pustaka ( library research) serta dianalisis secara normatif-kualitatif.
Pertanggungjawaban Negara terhadap warga negara yang menjadi korban pembajakan kapal di luar negeri dapat dilakukan melalui hak Diplomatical
Protection yang dimiliki oleh negara. Ketentuan Hukum Internasional yang diatur
dalam UNCLOS dan perjanjian internasional lainnya mewajibkan setiap negara untuk menangkap dan mengadili setiap orang ataupun kapal yang diduga sebagai pelaku pembajakan melalui yurisdiksi yang dimiliki oleh negara pantai baik di laut teritorialnya maupun di laut lepas. Pembentukan pengadilan khusus pembajak perlu untuk dilakukan guna memberikan jaminan kepastian hukum yang mempertegas penegakan hukum pembajakan kapal di laut dan penanganan terhadap pelaku pembajakan di laut.
Kata Kunci : Diplomatical Protection, Korban Pembajakan, Tanggung jawab Negara.
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara