• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Pergerakan Gigi Dengan Perubahan Kadar TGF-β2 Pada Pemakaian Elastomer Separator Ortodonti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi Pergerakan Gigi Dengan Perubahan Kadar TGF-β2 Pada Pemakaian Elastomer Separator Ortodonti"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pergerakan gigi secara ortodonti merupakan hasil dari respons jaringan

periodontal terhadap daya ortodonti, yang kemudian akan mendorong terjadinya

modeling dan remodeling dari tulang alveolar yang mengelilingi gigi tersebut.

Respons ini terjadi melalui aktivasi dari berbagai jalur signalisasi yang spesifik yang

telah diketahui akan bekerja untuk menghasilkan pergerakan gigi. Menurut Boyle dkk

(cit.Juhasz-Böss dkk) remodeling tulang diregulasi oleh berbagai hormon, sitokin,

dan berbagai faktor pertumbuhan (growth factor/GF).1

Growth factor (GF) atau faktor pertumbuhan adalah salah satu protein yang berperan dalam remodeling tulang. Salah satu jenis faktor pertumbuhan yang

diketahui berperan dalam proliferasi, diferensiasi dan apoptosis osteoblas adalah

TGF-β.2 TGF-β memiliki tiga isoform, yaitu TGF-β1, TGF-β2, dan TGF-β3. Blobe

dkk mengatakan bahwa selama masa perkembangan, TGF-β1 dan TGF-β3

diekspresikan lebih dulu, kemudian TGF-β2 akan diekspresikan kemudian pada epitel

yang matang dan terdiferensiasi.3

(2)

gingiva.4 Penggunaan cairan sulkus gingiva (CSG) sebagai media untuk melihat

perubahan kadar berbagai sitokin, mediator inflamasi serta berbagai matriks

metaloproteinase telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu.5-9 Cairan ini mudah

untuk dikumpulkan, sehingga memungkinkan CSG digunakan dalam berbagai

penelitian untuk melihat tingkat pelepasan molekul selama terjadi pergerakan gigi

ortodonti pada manusia.9

Penggunaan separator elastik yang bertujuan mendapatkan ruangan untuk

pemasangan cincin pada gigi molar merupakan hal yang umum dilakukan di klinik

ortodonti. Dalam kondisi normal, gigi yang berdekatan akan menjaga kontak

interproksimal yang rapat. Dengan ketebalan rata-rata ligament periodontal sebesar

0,25 mm, maka penempatan cincin molar yang memiliki ketebalan sebesar 0,16 mm

mengharuskan klinisi untuk melakukan prosedur separasi sebelumnya. Hal ini

dimaksudkan agar pemasangan cincin molar tidak mengenai tulang alveolar sehingga

tidak terjadi memicu respons nyeri.10

Durasi pemasangan separator yang tepat bervariasi, tergantung dari separator

yang digunakan. Separator bentuk dumbbell dapat menghasilkan ruangan yang cukup

pada 1 hari setelah dipasangkan.11 Davidovitch dkk mengatakan bahwa separator

sebaiknya dipasangkan sehari sebelum pemasangan cincin, karena dalam waktu 12

jam sudah dihasilkan ruangan yang cukup.12 Menurut penulis lain, separator dapat

(3)

Ruangan yang dihasilkan oleh pemasangan separator merupakan contoh

sederhana pergerakan gigi secara ortodonti. Berbagai penelitian mengenai separator

yang dihubungkan dengan rasa nyeri menunjukkan bahwa prosedur ini sama tidak

nyamannya dengan keseluruhan prosedur ortodonti. Dudic dkk dan Barbieri dkk

membuktikan bahwa penggunaan daya ortodonti yang kecil seperti pada pemasangan

separator telah cukup untuk memicu keluarnya penanda remodeling tulang seperti

IL-1β, SP, TGF-β1, Osteoprotegrin, Osteopontin, dan RANK.14,15

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana peranan

TGF-β dan TGF-β1 pada remodeling tulang akibat pemberian daya ortodonti.

Uematsu dkk menemukan bahwa puncak kadar TGF-β1 pada sisi tekanan adalah

pada 24 jam pertama setelah aktivasi dan pada 168 jam kemudian menurun dengan

cepat.16 Mereka juga mengukur pergerakan rata-rata yang terjadi selama 168 jam

adalah 1,1±0,8 mm. Grant dkk mendapatkan bahwa pergerakan gigi yang paling

cepat terjadi pada 4 jam setelah aplikasi daya.17

Penulis lainnya mengatakan bahwa TGF-β berperan sebagai inhibitor

pelepasan prekursor osteoklas dan merupakan mediator yang menekan aktivitas

osteoklas, sementara penulis lain mengatakan bahwa TGF-β memiliki peranan dalam

menginduksi resorpsi tulang.15,18

Penelitian yang ada terbatas pada TGF-β dan TGF-β1. Padahal, TGF-β2 juga

(4)

kaninus cenderung meningkat.19 Erlebacher (1998) menemukan bahwa tikus

transgenik dengan ekspresi TGF-β2 yang berlebihan menunjukkan gejala seperti

osteoporosis.20 Dong dkk menemukan bahwa penurunan massa tulang terjadi sejalan

dengan peningkatan kadar TGF-β2.21

Penelitian mengenai pemasangan separator saat ini lebih banyak dikaitkan

dengan nyeri. Padahal durasi pemasangan yang tepat untuk mendapatkan jarak yang

memadai juga penting untuk diketahui. Mengingat bahwa TGF-β2 juga berperan

dalam remodeling tulang, maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat perubahan

kadar TGF-β2 pada pergerakan gigi secara ortodonti untuk lebih memahami peranan

TGF-β, khususnya TGF-β2 dalam resorpsi tulang sebagai akibat dari daya ortodonti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan kadar TGF-β2 sesaat sebelum dilakukan

pemasangan separator elastomer, 48 jam, dan 72 jam setelah dilakukan

pemasangan separator

2. Bagaimana perubahan kadar TGF-β2 pada 48 jam dan 72 jam setelah

dilakukan pemasangan separator elastomer bila dibandingkan dengan

(5)

3. Adakah hubungan pergerakan gigi akibat pemasangan separator dengan

perubahan kadar TGF-β2 pada 48 jam dan 72 jam bila dibandingkan

dengan sebelum dilakukan pemasangan separator elastomer

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengukur kadar TGF-β2 sesaat sebelum dilakukan pemasangan separator,

48 jam dan 72 jam setelah dilakukan pemasangan separator.

2. Mengetahui perubahan kadar TGF-β2 pada 48 jam dan 72 jam setelah

dilakukan pemasangan separator bila dibandingkan dengan sebelum

dilakukan pemasangan separator.

3. Mengukur besar ruangan yang dihasilkan oleh pemasangan separator pada

48 jam dan 72 jam setelah dilakukan pemasangan separator.

4. Mengetahui pengaruh perubahan kadar TGF-β2 terhadap pergerakan gigi

akibat pemasangan separator pada 48 jam dan 72 jam dibandingkan

sebelum dilakukan pemasangan separator.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui perubahan kadar TGF-β2 pada saat dilakukan pergerakan

(6)

1. Memberikan pengetahuan tambahan mengenai peranan TGF-β, khususnya

TGF-β2 dalam remodeling tulang yang berhubungan dengan pergerakan gigi

secara ortodonti.

2. Merupakan dasar bagi penelitian selanjutnya mengenai growth factor,

khususnya TGF-β2.

3. Untuk mengetahui pengaruh kadar TGF-β2 terhadap pergerakan gigi.

4. Mengetahui durasi pemasangan separator yang tepat untuk dapat dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang berjudul Hubungan Curah Hujan dengan Kejadian Kebakaran di Provinsi Sumatera Selatan ini dapat disimpulkan bahwa musim kemarau di Sumatera

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian bayi mempunyai kebiasaan minum susu sebelum tidur dan terbangun dimalam hari dengan frekuensi > 3x

Menurut bapak guru, dari beberapa problematika yang tertulis di atas, bagaimana solusi yang tepat yang diberikan kepada siswa agar siswa tersebut jera dan

Dalarn ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajamya, baik

Dalam kerangka pemikiran di atas yang kemudian diaplikasikan pada penelitian yang akan menjelaskan mengenai rumusan masalah penelitian.Merujuk dari pendapat Mulyana

Fajar Nugraha A210090173, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Tujuan penelitian ini adalah

Fungsi tersebut dapat ditemukan dari penggunaan metafora di media massa yang digunakan oleh politikus sebagai sarana retorika dan masyarakat sebagai sarana untuk

Buku Ilustrasi ini dirancang sebagai upaya untuk memperkenalkan Kesenian Dongkrek kepada remaja yang berasal dari Madiun pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya yang