• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Pergerakan Gigi Dengan Perubahan Kadar TGF-β2 Pada Pemakaian Elastomer Separator Ortodonti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi Pergerakan Gigi Dengan Perubahan Kadar TGF-β2 Pada Pemakaian Elastomer Separator Ortodonti"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI PERGERAKAN GIGI DENGAN

PERUBAHAN KADAR TGF-

β

2 PADA AWAL

PEMAKAIAN ELASTOMER SEPARATOR ORTODONTI

TESIS

Oleh :

ADIANTI

107060005

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONTI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KORELASI PERGERAKAN GIGI DENGAN

PERUBAHAN KADAR TGF-

β

2 PADA PEMAKAIAN

ELASTOMER SEPARATOR ORTODONTI

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Spesialis Ortodonti (Sp. Ort) Dalam Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonti

Pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

Oleh :

ADIANTI

107060005

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS

ORTODONTI

(3)

PERSETUJUAN TESIS

Judul Tesis : Korelasi Pergerakan Gigi Dengan Perubahan

Kadar TGF-β2 Pada Pemakaian Elastomer Separator Ortodonti

Nama Mahasiswa : Adianti

Nomor Induk Mahasiswa : 107060005

Program Studi : Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonti

Menyetujui Pembimbing :

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Nurhayati Harahap, drg. Sp. Ort(K)

NIP : - NIP : 1952062219800310001

Prof. H. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort

Sekretaris Program PPDGS-1 Ortodonti Dekan,

(4)

Telah diuji

Pada Tanggal : 16 Desember 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Amalia Oeripto, drg., MS., Sp. Ort (K)

Anggota : 1. Erna Sulistyawati, drg., Sp. Ort (K)

2. Nurhayati Harahap, drg., Sp. Ort (K)

(5)

PERNYATAAN

KORELASI PERGERAKAN GIGI DENGAN

PERUBAHAN KADAR TGF-

β

2 PADA PEMAKAIAN

ELASTOMER SEPARATOR ORTODONTI

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak pernah terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 16Desember 2015

(6)

ABSTRAK

Pergerakan gigi secara ortodonti tidak terlepas dari peranan faktor pertumbuhan yang mendorong terjadinya remodeling tulang. Salah satu faktor pertumbuhan yang sering dihubungkan dengan remodeling tulang akibat pergerakan gigi secara ortodonti adalah TGF-β, yang memiliki tiga isoform, yaitu TGF-β1, TGF-β2, dan TGF-β3. Ekspresi berlebih TGF-β2 pada tikus memberikan gambaran seperti osteoporosis. Separator merupakan alat sederhana yang dapat memicu respon penanda remodeling tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi keceparan pergerakan gigi dengan perubahan kadar TGF-β2 pada awal pergerakan gigi secara ortodonti.

Lima belas sampel penelitian yang akan mendapatkan perawatan ortodonti cekat dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Kadar TGF-β2 diambil dari cairan sulkus gingiva sebelum dilakukan pemasangan separator kemudian dilihat perubahannya pada 48 dan 72 jam setelah pemasangan separator. Kecepatan pergerakan gigi diukur dengan cara mengukur besar ruangan yang terjadi antara distal premolar kedua dengan mesial molar pertama atas pada 48 dan 72 jam setelah pemasangan separator.

Kadar TGF-β2 meningkat secara signifikan pada 72 jam setelah pemasangan separator (p=0,003). Pergerakan gigi dan kadar TGF-β2 berkorelasi negatif pada 72 jam (r=0,194; p=0,488). Peningkatan ini mungkin terjadi untuk mengimbangi penurunan kadar sitokin lainnya. Dengan demikian, TGF-β2 juga memiliki peranan dalam pergerakan gigi secara ortodonti.

(7)

ABSTRACT

Growth factor play an important role to induce bone remodeling in orthodontic tooth movement. TGF-β, is one of the growth factor that has been associated with bone remodeling in orthodontic tooth movement. It has 3 isoform, TGF-β1, TGF-β2, and TGF-β3. Overexpression of TGF-β2 in transgenic mice results an osteoporosis-like phenotype. Thus, the aim of this study was to determine the correlation of orthodontic tooth movement and changing level of TGF-β2 during early orthodontic tooth movement.

Fifteen samples who will receive orthodontic treatment were selected according to inclusion and exclusion criteria. Level of TGF-β2 was obtained from gingival crevicular fluid at just prior to separator placement, 48 hour, and 72 hour after separator placement. Rate of orthodontic tooth movement was observed by measuring interdental space between distal of upper second premolar and mesial first molar at 48 and 72 hour after separator placement.

Level of TGF-β2 increased significantly at 72 hour (p=0,003). Rate of orthodontic tooth movement and level of TGF-β2 showed negative correlation at 72 hour (r= -0,194; p=0,488). This increase might happen as balancing effect due to the decrease of other cytokine. Thus, it can be concluded that there is a role of TGF-β2 in orthodontic tooth movement.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang merupakan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Dental Science (MDSc) dari

Program Studi Magister (S2) Ilmu Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi,

Universitas Sumatera Utara.

Pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini tidak terlepas dari bimbingan,

bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala

kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof Nazruddin, drg., C.Ort, Ph.D., Sp.Ort selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti Program Pendidikan

Dokter Gigi Spesialis Ortodonti sekaligus sebagai pembimbing anggota

yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga tesis ini dapat

selesai dengan baik

2. Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort (K) selaku pembimbing Utama dan staf

pengajar ppdgs ortodonti yang telah meluangkan banyak waktu,

memberikan bimbingan, arahan dan dukungan kepada penulis sehingga

(9)

3. Erna Sulistyawati, drg. Sp.Ort(K), dan Amalia Oeripto, drg., M.S., Sp.Ort

(K) selaku staf pengajar ppdgs Ortodonti yang telah memberikan

bimbingan dan masukan kepada penulis selama mengenyam pendidikan

spesialis, sekaligus sebagai tim penguji yang telah meluangkan waktu dan

pikiran agar tesis ini dapat selesai dengan baik.

4. Seluruh staf pengajar Magister dan Spesialis Ortodonti FKG USU yang

telah memberikan bimbingan dan pengajaran selama penulis menjalani

pendidikan magister dan dokter gigi spesialis.

5. drg. Endang W Bachtiar, MBiomed., Ph.D sebagai pembimbing penelitian

selama penulis melakukan penelitian di laboratorium Biologi Oral

FKG UI

6. Donny Nauphar, B.Sc. (Biotech), M.Si.Med atas bantuan dan masukannya

dalam menyempurnakan tesis ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua

orang tua tercinta, yaitu Papa Dr. Sony Swasonoprijo, drg., Sp.Ort dan Mama Ir.

Yunila Latif yang telah membesarkan, memberikan kasih sayang yang tak terbalas,

doa, dukungan, dan semangat kepada penulis. Terima kasih sebesar-besarnya kepada

suami Muhammad Akbar, ST. Terima kasih atas kasih sayang, kesabaran, doa,

dukungan dan semangatnya sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

Teman-teman terbaik selama penulis menjalani pendidikan dokter gigi spesialis

(10)

Lanna, Kak Hilda, Kak Yusmaini, Steven, Kak Mini, Eva, dan seluruh PPDGS

angkatan 2010-2014.

Terima kasih kepada dr Juwita MBiomed, dr Henny MBiomed, Irlia Rozalin

SH,. MKn., Jehan dan Keumala yang selalu memberikan dukungan dan bantuan

selama penulis menjalani pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih terdapat banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga tesis ini dapat

(11)

RIWAYAT HIDUP

Keterangan Pribadi

Sekolah Dasar : SD Hang Tuah III Jakarta

Pendidikan Formal

Sekolah Menengah : SMPN 41 Jakarta

Sekolah Menengah Atas : SMAN 28 Jakarta

Fakultas Kedokteran Gigi : Universitas Trisakti Jakarta

Pasca Sarjana : Magister Kedokteran Gigi FKG USU

Nama : Adianti

Alamat Tempat Tinggal : Jl. Poncol No. 6 Cilandak Jakarta Selatan

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No. Kontak : 0816715654

Pekerjaan : Dokter Gigi Swasta

Status : Menikah

Nama Ayah : Dr. Sony Swasonoprijo, drg., Sp. Ort

Nama Ibu : Ir. Yunila Latif

(12)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK .………

ABSTRACT ………... KATA PENGANTAR ……… RIWAYAT HIDUP ……… DAFTAR ISI ……….. DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ……….. DAFTAR LAMPIRAN ………..

I

BAB 1. PENDAHULUAN ...

1.1 Latar Belakang ... 1.2 Rumusan Masalah ...

1.3Tujuan Penelitian ... 1.4Manfaat Penelitian ...

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1Pergerakan gigi ortodonti ... 2.1.1 Teoripergerakan gigi ... 2.1.2Mekanisme Seluler Remodeling Tulang danJaringan

Periodontal ... 2.1.3 Kecepatan Pergerakan Gigi…...

2.2 Separator Ortodonti ……….. 2.3 Transforming Growth Factor β ... 2.3.1TGF-β2 ...

2.4.2Aktivasi TGF-β... 2.4 ELISA ... 2.5 Kerangka Teori ... 2.6Kerangka Konsep ... 2.7 Hipotesis ...

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ... 3.1Jenis dan Desain Penelitian ... 3.2Tempat dan Waktu Penelitian ... 3.2.1Tempat Penelitian ... 3.2.2Waktu Penelitian ... 3.3Populasi dan Sampel Penelitian ... 3.3.1 Populasi Penelitian ...

(13)

3.4.1Variabel Bebas ... 3.4.2Variabel Tergantung... 3.4.3Variabel Kendali ... 3.4.4Variabel Tak Terkendali ... 3.5Definisi Operasional ... 3.6Bahan dan Alat Penelitian ... 3.6.1Bahan ... 3.6.2Alat ... 3.7Pelaksanaan Penelitian... 3.7.1Cara Pengambilan CSG ...

3.7.2Pengukuran Kadar TGF-β2 ... 3.7.3 Pengukuran Pergerakan Gigi……….………

3.8Analisis Data ...

BAB 4. HASIL……….

BAB 5. PEMBAHASAN ………..

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN……….

6.1Kesimpulan ……….

6.2Saran……….

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar Judul

2.1 Gambaran skematik teori tekanan-regangan ………... 8

2.2 Model teoritis pergerakan gigi ... 10

2.3 Tahapan remodeling tulang ………... 11

2.4 Remodeling tulang secara fisiologis ... 14

2.5 Berbagai jenis separator……….. 17

2.6 Gambaran skematik aktivasi TGF-β melalui jalur SMAD ……… 22

2.7 Gambaran cara kerja ELISA secara skematik ………... 24

3.1 Phosphate Buffer Saline ... 32

3.2 Kit ELISA human TGF-β2 ... 32

3.3 Paper point no.15 ... 32

3.4 Mikropipet dan mikropipet multichannel... 33

3.5

3.6

Leaf Gauge ………

Pemasangan separator pada sisi mesial molar pertama…………..

33

34

3.7

3.8

3.9

Pengambilan CSG pada sisi distal molar pertama atas ………….

Paper point yang dimasukkan ke dalam tabung eppendorf yang berisi PSMF dan PBS………..

Pengukuran besar ruangan dengan menggunakan leaf gauge……

35

36

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel Judul

3.1 Definisi Operasional, Skala Ukur, dan Variabel Penelitian………….. 31

4.1 Perubahan rerata kadar TGF-β2 selama waktu pengamatan………… 42

4.2 Perubahan rerata besar ruangan selama waktu pengamatan…………. 42

4.3 Perbedaan perubahan kadar TGF-β2 antar waktu pengamatan……… 42

4.4 Korelasi antara besar ruangan dan perubahan kadar TGF-β2 ………. 43

4.5 Korelasi antara kecepatan pergerakan gigi dan perubahan kadar

TGF-β2 ………

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran Judul

1 Hasil Pembacaan Elisa ……….. 57

2 Hasil Uji Statistik………... 59

3 Persetujuan Komite Etik ……… 60

Gambar

Gambar Judul

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah studi purposif sampel, untuk mengetahui dan membandingkan perubahan tinggi wajah pada perawatan ortodonti

Pada penelitian ini akan menilai perbedaan kadar TGF- β hanya pada pasien rinitis alergi dan pasien infeksi gigi rahang atas pada rinosinusitis kronik, sedangkan paparan asap

Membuktikan korelasi kadar Transforming Growth Factor Beta (TGF- β) dengan kualitas hidup penderita rinosinusitis kronik pada domain telinga dan wajah dengan

Variabel sikap memiliki korelasi dengan status karies gigi pada sampel penelitian dimana jumlah sampel yang memiliki sikap yang kurang baik dalam menjaga

Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui korelasi perubahan kadar HSP-70 dan besar ruang separasi gigi, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kadar

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Chaturverdi pada tahun 1999 tentang peran TGF-β1 pada patogenesis DBD, didapatkan bahwa kadar TGF-β1 yang meningkat sesuai durasi