BAB III 3. Campuran IsoProfil Alkohol l dan n-heksan (4:1)
4. Indikator Fenolftalein 1 %
5. Iso Profil Alkohol 6. Aquadest
3.2. Prosedur Kerja
3.2.1. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pada tangki dapat dilakukan dengan dengan beberapa cara, yaitu :
Jika isi tangki penuh, maka sampel diambil secara komposit dari tiga bagian pada zona sampel yaitu top sample, middle sample, dan bottom sample dengan menggunakan alat pengambil sampel.
- Top sample
Top adalah titik Pengambilan sampel di bagian atas tangki - Middle Sampel
Middle sample adalah pengambilan sampel dibagian tengah dari tangki - Bottom sampel
Bottom sample adalah titik pengambilan sampel pada bagian bawah tangki
3.2.2. Pembuatan KOH 0,1 N
3.2.3. Standarisasi KOH 0,1 N
- Ditimbang 0,1 gram kristal asam oksalat kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml
- Dilarutkan dengan 100 ml aquadest hingga larut - Ditambahkan 3 tetes indikator phenolftalein 1 %
- Dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N sampai terbentuk larutan berwarna merah lembayung
- Dicacat volume KOH yang terpakai
3.2.4. Pembuatan Indikator Fenolftalein 1 %
- Ditimbang 1 gram kristal phenolftalein dalam erlenmeyer - Ditambahkan 100 ml alkohol
- Dilarutkan hingga homogen
3.2.5. Analisa Kadar Asam Lemak Bebas Pada CPO ( Crude Palm Oil )
- Ditimbang erlenmeyer kosong, kemudian catat beratnya
- Dimasukkan sampel minyak CPO ± 5 gram kedalam erlenmeyer - Ditambahkan 50 ml campuran alkohol dengan n-heksan ( 4:1 ) - Dipanaskan diatas hot plate
- Ditambahkan 3 tetes indikator phenolftalein
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil analisa yang dilakukan di laboratorium PT. Sarana Agro Nusantara, maka diperoleh data hasil analisa kadar Asam Lemak Bebas (ALB) pada CPO. Data tersebut diambil dari sampel yang dikirim oleh PTPN dan perusahaan swasta maka diperoleh data sebagai berikut ( Tabel 4.1 ) :
Tabel 4.1 Hasil Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil
Tanggal Pengiriman
17-02-2017 PTPN II PAGAR MERBAU 5,2276 0,1026 6,15 3,09
18-02-2017 PTPN III SEI SUMUT 5,1894 0,1026 8,50 4,30
19-02-2017 PTPN IV ADOLINA 5,1242 0,1026 6,60 3,38
20-02-2017 PT. TOLAN TIGA 5,4611 0,1026 7,45 3,58
4.2.Perhitungan
N KOH = Normalitas larutan standart KOH (0.1026 N)
BM = Berat molekul minyak sawit (asam palmitat= 256)
V KOH = Volume larutan standart KOH yang terpakai
4.3.Pembahasan
Berdasarkan Penentuan mutu CPO dengan parameter asam lemak lemak bebas (ALB), PT. Sarana Agro Nusantara menggunakan metode titrasi volumetri. Dengan pengamatan di PT. Sarana Agro Nusantara diperoleh kadar asam lemak bebas (ALB) sampel crude palm oil (CPO) yang berasal dari tangki timbun yang dikirim oleh PT. Perkebunan Nusantara dan Perusahaan swasta adalah kadar ALB pada PT. Perkebunan Nusantara tidak melewati 5% dan dari Perusahaan swasta juga kadarnya tidak melewati 5% dan crude palm oil (CPO) yang dikirim telah memenuhi standart mutu penerimaan di PT. Sarana Agro Nusantara.
Menurut PT. Sarana Agro Nusantara, yang menyebabkan kadar asam lemak bebas menjadi tinggi yaitu :
a. Buah restan atau buah yang menginap dipabrik yang tidak langsung diolah b. Tingginya kandungan air pada CPO
c. Penyimpanan CPO yang terlalu lama dan proses pengolahan yang tidak sempurna
d. Peralatan yang digunakan kurang bersih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil analisa yang dilakukan untuk menentukan kandungan asam lemak bebas dalam Crude Palm Oil (CPO) diperoleh hasil 3-4 % kadar ALB pada CPO, yang artinya memenuhi standart penerimaan.
2. Dari hasil analisa yang dihasilkan, dapat diketahui bahwa minyak yang dikirim dari PT. Perkebunan Nusantara dan perusahaan swasta memenuhi standart penerimaan di PT. Sarana Agro Nusantara dan standart penerimaan eksport karena kadar asam lemaknya tidak diatas 5 %.
5.2. Saran
1. Sebaiknya harus diperhatikan kondisi alat yang digunakan, dimana harus
dilakukan perawatan yang optimum agar alatnya bekerja dengan maksimal.