PRINSIP
DASAR
CUKAI
MATA DIKLAT
TEKNIS CUKAI
Riwayat Pendidikan :
1. STAN-PRODIP III BEA DAN CUKAI Tahun 1989 - 1992
2. Universitas Islam Jakarta, Jurusan Manajemen, Tahun 2001 3. Pasca Sarjana, STIESIA Surabaya, Magister Manajemen Tahun 2013
Riwayat Kerja :
1. Direktorat Pabean, Tahun 1992 – 1996 2. Puslahtasi / DIKC, Tahun 1996 – 2002 3. KPPBC Cilacap, Tahun 2002 – 2005
4. KPPBC Tanjung Perak, Tahun 2005 – 2011 5. DIKC, Tahun 2011 – 2014
6. Sekretariat DJBC, Tahun 2014 7. Pusdiklat BC, Tahun 2014
Contact :
081594114 72
ribut.sugian
to@gma
il.com
RIBUT SUGIANTO
Madiun, 30 September 1970
CURRICULUM VITAE
Jabatan / Pangkat / Golongan :
KOMITMEN DALAM KELAS
PROAKTIF
BERPIKIR POSITIF
BERB
AGI P
ENGA
LAMA
N
SER
OUTLINE TEKNIS CUKAI
PRINSIP DASAR CUKAI
PRINSIP DASAR
CUKAI PERIZINAN PERIZINAN CUKAICUKAI TARIF dan HARGA DASAR BKC TARIF dan HARGA
DASAR BKC
PELUNASAN dan PENAGIHAN
CUKAI
PELUNASAN dan PENAGIHAN
CUKAI
PENYEDIAAN dan PEMESANAN PITA
CUKAI
PENYEDIAAN dan PEMESANAN PITA
CUKAI
MUTASI BKC PEMUSNAHAN, PENGOLAHAN
KEMBALI BKC
PEMUSNAHAN, PENGOLAHAN
KEMBALI BKC
FASILITAS & KEMUDAHAN PEMBAYARAN CUKAI
Limited Excise Systems
Intermediate Excise Systems
Extended Excise Systems
•
tradisional excise goods (tobacco products, alcoholic
beverages, petroleum product, motor venicles, various form of
entertainment, etc) not exceed 15 comodity groups
•
15 to 30 comodity groups , (textiles, foot
wear,pharmaceuticals and a luxury items also include
banking, transportation service, public utility, etc.
•
more then 30 commodity groups (electrical and gas operated
appliances, radios, tv sets, plastics, rubber product, wood product
and some times machinery)
Benchmarking excise systems
FINLANDIA : Margarine, Butter, Milk, Soft Drink, Pharmaceuticals, Furs, Carpets, Watches, Appliances, Musical Instrument, Cars, Motor Cycles,
Boats, Air planes, Insurance, Travel
FINLANDIA : Margarine, Butter, Milk, Soft Drink, Pharmaceuticals, Furs, Carpets, Watches, Appliances, Musical Instrument, Cars, Motor Cycles,
Boats, Air planes, Insurance, Travel
FRANCE: coffe, tea, sugar, vegetable oil, meat, soft drink, cosmetics, perfumery, jewelry, explosivem insurance, transportation, heating, electricity
FRANCE: coffe, tea, sugar, vegetable oil, meat, soft drink, cosmetics, perfumery, jewelry, explosivem insurance, transportation, heating, electricity
GERMANY : coffee, tea, sugar, saccharine, ice cream, soft drinks, acetic acid, playing cards, light bulbs, tube, insurance, transportation, fire
protection,
GERMANY : coffee, tea, sugar, saccharine, ice cream, soft drinks, acetic acid, playing cards, light bulbs, tube, insurance, transportation, fire
protection,
INDIA : coffee, tea, sugar, edible oil, soft drinks, textiles, soap, glass, foot wear, cosmetics, perfumery, appliances, AC units, TV sets, films, cameras, sound equipment, cement, metals, plastic, wood, rubber, batteries, cables,
motors, transportation, travel, electricity
INDIA : coffee, tea, sugar, edible oil, soft drinks, textiles, soap, glass, foot wear, cosmetics, perfumery, appliances, AC units, TV sets, films, cameras, sound equipment, cement, metals, plastic, wood, rubber, batteries, cables,
Benchmarking....lanjutan
MALAYSIA : Sugar, Soap, Mattress, Watches, Playing card, TV sets, House hold appliances, Cements, Paints, tires, lamps, hotel, restaurant
MALAYSIA : Sugar, Soap, Mattress, Watches, Playing card, TV sets, House hold appliances, Cements, Paints, tires, lamps, hotel, restaurant
JAPAN : coffee, tea, cocoa, sugar, soft drink, furniture, carpets, playing cards, cosmetics, perfumery, jewelry, furs, appliances, clocks, AC
units, TV sets, Sound and photographics
equipment, records, sporting goods, automobiles, timber, travel, electricity, gas
SINGAPORE : sugar, radio, TV sets, electricity, gas, water, telephone, hotel bills, food & drink charges
Konsep Cukai
menurut UU No.39 Tahun 2007
Pungutan Negara
terhadap barang
tertentu yang
mempunyai sifat
atau karakteristik
yang ditetapkan
Undang-undang
Pungutan Negara
terhadap
barang
tertentu
yang
mempunyai
sifat
atau karakteristik
yang ditetapkan
Undang-undang
demi Keadilandan
Keseimbangan
Pembebanan demi Keadilan
PRINSIP-PRINSIP YG TERDAPAT
DALAM UU CUKAI
Keadilan dalam keseimbangan;
Pemberian insentif ;
Pembatasan Produksi dan Konsumsi
untuk perlindungan kepada masyarakat;
Netral dalam pemungutan Cukainya ;
Kelayakan Administrasi ;
Penerimaan Negara ;
Pengawasan dan Penerapan Sanksi
secara Konsisten.
Keadilan dalam keseimbangan;
Pemberian insentif ;
Pembatasan Produksi dan Konsumsi
untuk perlindungan kepada masyarakat;
Netral dalam pemungutan Cukainya ;
Kelayakan Administrasi ;
Penerimaan Negara ;
Pengawasan dan Penerapan Sanksi
RUANG LINGKUP PERUBAHAN UU
CUKAI YG BARU (UU No.39/2007)
Penegasan batasan obyek cukai ;
Tarif cukai paling tinggi ;
Pencetakan pita cukai ;
Peningkatan pelayanan dan optimalisasi
penerimaan ;
Pengawasan dan peningkatan kepatuhan ;
Pemberatan sanksi di bidang cukai ;
Pembinaan pegawai dalam rangka
kesetaraan
Cukai Sebagai Pajak Tidak
Langsung
Pajak Langsung VS Pajak Tidak Langsung
Beban pajak Tdk dibayar Langsung Oleh Si WP-nya, tetapi dibayar oleh Pengusaha (Pabrikan/Importir),
walaupun nantinya Daya Pikul Ini
dilimpahkan pada Si Wajib Cukai Sbg Konsumen Terakhir
Beban pajak Tdk dibayar Langsung Oleh Si WP-nya, tetapi dibayar oleh Pengusaha (Pabrikan/Importir),
walaupun nantinya Daya Pikul Ini
dilimpahkan pada Si Wajib Cukai Sbg Konsumen Terakhir
Kewajiban Pajak Langsung
Dibayar Sendiri Oleh Si WP-nya,
Kewajiban Pajak Langsung
Dibayar Sendiri Oleh Si WP-nya,
Perlu adanya KOHIR (Surat ketetapan Pajak/SPT ), yang diterbitkan secara berkala dan berkesinambungan
Perlu adanya KOHIR (Surat ketetapan Pajak/SPT ), yang diterbitkan secara berkala dan
berkesinambungan Tidak perlu adanya KOHIR
Berlaku Azas Domisili dan azas Sumber
Berlaku azas domisili /azas sumber / azas citizen
Berlaku azas domisili /azas sumber / azas citizen
CON TOH :
PAJAK PENGASILAN
CON TOH :
PAJAK PENGASILAN
Target Pajak Subyek, shg harus memperhatikan daya pikul dari
subyek pajak
Target Pajak Subyek, shg harus memperhatikan daya pikul dari
subyek pajak
Target Pajak Obyek, shg tidak perlu memperhatikan daya pikul
dari subyek pajak
Target Pajak Obyek, shg tidak perlu memperhatikan daya pikul
Objek dan Subjek Cukai
SUBJEK CUKAI
HASIL TEMBAKAU
Hasil tembakau meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembaku iris, dan hasil pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak bahan
pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya. Hasil tembakau meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembaku iris, dan hasil pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak bahan
pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya.
Sigaret
Sigaret
Cerutu
Cerutu
Rokok Daun
Rokok Daun
Tembakau Iris
Tembakau Iris
HTPL
HTPL
Etil Alkohol
Adalah barang cair, jernih, dan tidak berwarna yang merupakan
senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH, yang diperoleh
baik secara peragian dan/atau penyulingan maupun secara
sintesa kimiawi. Bila diproses dengan cara peragian maka akan
diperoleh alkohol dengan kadar sampai 15%, tetapi dengan
proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol
yang lebih tinggi bahkan dapat mencapai 100%. Secara umum
di pasaran, etil alkohol yang banyak diproduksi dan
diperjualbelikan sebagai bahan baku untuk MMEA ataupun
bahan baku industri lainnya adalah etil alkohol yang berasal dari
pengolahan
molase
(tetes tebu) yang diproses dengan cara
penyulingan (
destilled
), dengan kadar 95% sampai 96%.
Adalah barang cair, jernih, dan tidak berwarna yang merupakan
senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH, yang diperoleh
baik secara peragian dan/atau penyulingan maupun secara
sintesa kimiawi. Bila diproses dengan cara peragian maka akan
diperoleh alkohol dengan kadar sampai 15%, tetapi dengan
proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol
yang lebih tinggi bahkan dapat mencapai 100%. Secara umum
di pasaran, etil alkohol yang banyak diproduksi dan
diperjualbelikan sebagai bahan baku untuk MMEA ataupun
bahan baku industri lainnya adalah etil alkohol yang berasal dari
MMEA
Adalah semua barang cair yang lazim disebut minuman, yang mengandung etil alkohol, yang dihasilkan dengan cara peragian,
penyulingan, atau cara lainnya. Adapun jenis-jenis MMEA yang beredar di pasaran sangat bervariasi dengan kadar alkohol yang
berbeda-beda
Adalah semua barang cair yang lazim disebut minuman, yang mengandung etil alkohol, yang dihasilkan dengan cara peragian,
penyulingan, atau cara lainnya. Adapun jenis-jenis MMEA yang beredar di pasaran sangat bervariasi dengan kadar alkohol yang
berbeda-beda
MMEA LOKAL/DN
MMEA
LOKAL/DN MMEA IMPORMMEA IMPOR
Bir Arak
Minol aneka produk
Bir
Wine and Brandy Whisky
PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL
MMEA IMPOR
JENIS MMEA
KADAR ALKOHOL
Bir
3% s.d. 5%
Anggur/Anggur Obat
9% s.d. 18%
Arak
≥ 38%
Wine
9% s.d. 18%
Whisky
≥ 30%
Brandy
≥ 30%
Vodka
≥ 40%
Gin
≥ 38%
Jenis-jenis BKC di Peredaran
•Sigaret Kretek
•Sigaret Putih
•Sigaret kelembak menyan
•Cerutu
•Rokok Daun
•Hasil tembakau lainnya
•Bir
•Shandy
•Anggur Obat
•Arak
•Wine & Brandy
•Cider
•Whisky
•Vodka, gin & genever
•Etil Alkohol hasil Penyulingan Kadar Alkohol Tinggi (95% s.d 96%)
•Etil Alkohol hasil Fermentasi Kadar
alkohol relatif rendah ( < 40%)
E T I L
A L K O H O L
MMEA
HASIL
Tarif Cukai dan Harga Dasar Cukai
TARIF
CUKAI
TARIF
CUKAI
HARGA
DASAR
BUATAN DN
TARIF CUKAI ADVALORUM
TARIF CUKAI
HARGA JUAL PABRIK HARGA JUAL PABRIK
HARGA JUAL ECERAN
HARGA JUAL ECERAN
275%
NILAI PABEAN + BM NILAI PABEAN + BM
HARGA JUAL ECERAN
HARGA JUAL ECERAN
BUATAN DN
HARGA JUAL PABRIK
HARGA JUAL PABRIK
HARGA JUAL ECERAN
HARGA JUAL ECERAN
1.150% 1.150%
80% 80%
NILAI PABEAN + BM NILAI PABEAN + BM
HARGA JUAL ECERAN
Tarif Cukai Spesifik
Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap satuan liter
Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap satuan liter
Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap satuan batang atau gram HT
Dikenakan atas dasar :
Jumlah dalam Rupiah untuk setiap
satuan batang atau gram HT TEMBAKAUTEMBAKAUHASIL HASIL
EA dan MMEA
EA dan MMEA
SAAT TERUTANG CUKAI
TANGGUNG JAWAB CUKAI
TANGGUNG JAWAB CUKAI
SAAT SELESAI DIBUAT
PENGUSAHA
SAAT PEMASUKKANNYA KE DLM DAERAH
PABEAN
SAAT PEMASUKKANNYA KE DLM DAERAH
PABEAN
IMPORTIR DAN PIHAK LAIN SESUAI UU
KEPABEANAN
BKC YG DIBUAT DI INDONESIA
BKC YG DIBUAT DI INDONESIA
SAAT PELUNASAN CUKAI
SAAT PELUNASAN CUKAI
SAAT TERUTANG CUKAI
SAAT TERUTANG CUKAI
TANGGUNG JAWAB CUKAI
SAAT PELUNASAN CUKAI
BKC YG DIIMPOR
BKC YG DIIMPOR
Konsepsi Dasar Cukai
SAAT PENGELUARAN DARI PABRIK/TPT
PENYIMPANAN
SAAT PENGELUARAN DARI PABRIK/TPT
PENYIMPANAN
Konsepsi Dasar Cukai
(…..lanjutan)
23