• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revisi makalah PENGGUNAAN METODE DALAM P (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Revisi makalah PENGGUNAAN METODE DALAM P (1)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

" Strategi Pembelajaran "

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

IFA DEWI MASYTA (2013471925)

KHUSNUL KOTIMAH (2013471928)

PAI – SMT 5/Sawo

Unit Campurdarat

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(2)

ii

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini

banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala

hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)

Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag.

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam

penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir

amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh

pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(3)

iii

Kata Pengantar ………..….... ii

Daftar Isi ………..…..... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .………... 1

B. Rumusan Masalah ..………....…... 2 C. Tujuan Masalah ………... 2

BAB II PEMBAHASAN

PENGGUNAAN METODE DALAM PEMBELAJARAN DAN

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

A. Penggunaan Metode dalam Pembelajaran ...…………. 3

B. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif …...……... 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ...……….…... 24

(4)

1

A. Latar Belakang Masalah

Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian

tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan

suatu metode.

Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas

dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode.

Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit

menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki

efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode

yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.

Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang

satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu,

menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan

praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan

belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin

menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu

lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha

mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya.

Pendidikan pada saat ini juga telah berada pada era penjaminan mutu.

Mutu pendidikan harus dijamin dan dipertahankan serta ditingkatkan secara

berkelanjutan. Kunci utama terjaminnya mutu pendidkan adalah proses

(5)

yang bermutu bila proses pembelajarannya bermutu. Proses pembelajaran yang

bermutu dapat dilaksanakan dalam berbagai pendekatan. Pendekatan

pembelajaran yang diyakini sebagai efektif dan efisien saat ini adalah pendekatan

pembelajaran aktif Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang

dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan dan strategi

pembelajaran aktif.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penggunaan Metode dalam Pembelajaran?

2. Apa yang dimaksud dengan Strategi Pembelajaran Aktif?

C. Tujuan Penulisan Masalah

1. Untuk mengetahui Penggunaan Metode Pembelajaran

(6)

3

A. Penggunaan Metode Dalam Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan

pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan

pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus

mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat

berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode

yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar

sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam

penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :

a) Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat,

atau gairah belajar siswa.

b) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar

lebih lanjut.

c) Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa

untuk mewujudkan hasil karya.

d) Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan

kepribadian siswa.

e) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik

belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

f) Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan

nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.1

1Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta: Quantum

(7)

2. Penggunaan Metode Pembelajaran

Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar

tersebut sangat tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar.

Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan

untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah

kecil. Ada juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah

ini akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar beserta

penggunaannya.

a) Metode Ceramah

Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan alasan

keterbatasan waktu dan buku teks. Hal ini menunjukkan adanya

kecenderungan menganggap metode ceramah sebagai metode

belajar-mengajar yang mudah digunakan. Kecenderungan ini bertentangan dengan

kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah

dengan benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities

guru, yakni suara, gaya bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan

bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi penjelasan: yang tidak dapat

dimiliki secara mudah oleh setiap guru.

Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi

melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa

efektif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode

ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berpikir

untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan,

memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis.2

Dari definisi metode ceramah diatas, dapat kiranya kita

mendefinisikan metode ceramah sebagai sebuah bentuk interaksi

2Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi

(8)

mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan penuturan secara lisan

oleh guru terhadap sekelompok peserta didik.

Kelebihan metode ceramah:

 Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan

sebanyak-banyaknya.

 Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan

pengelompokkan murid-murid seperti pada metode yang lain.

 Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah

murid cukup besar.

 Apabila penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat,

kreasi yang konstruktif, yang merangsang murid-murid untuk

melaksanakan suatu tugas/pekerjaan.

Kelemahan metode ceramah:

 Guru sukar untuk mengetahui pemahaman anak terhadap bahan-bahan

yang diberikan.

 Kadang-kadang guru sangat mengejar disampaikannya bahan yang

sebanyak-banyaknya, sehingga hanya menjadi bersifat pemompaan.

 Pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malahan

kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, sebab guru

menyampaikan bahan-bahan tersebut dengan lisan.

 Apabila penceramah tidak memperhatikan segi-segi psychologies dan

didaktis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur-lantur dan

membosankan. Sebaliknya guru dapat terlalu berlebih-lebihan

berusaha membangkitkan minat siswa.

Langkah-Langkah/Tahap Metode Ceramah

(1) Tahap Pengembangan Ceramah

Tahap pengembangan ceramah atau tahap pembahasan utama

merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan pemakaian metode

(9)

pelajaran yang telah diorganisasikan sebelumnya. Faktor-faktor yang

hendaknya menjadi perhatian guru pada tahap pengembangan

ceramah, ialah:

 Keterangan secara singkat dan jelas. Menerangkan suatu masalah

dengan kata-kata yang sederhana, kalimat pendek, tanpa banyak

anak kalimat, akan mempermudah siswa memahaminya.

 Pergunakan papan tulis. Sebagai upaya visualisasi, pokok-pokok

masalah yang diterangkan perlu ditulis di papan tulis dengan jelas

dan tertib. Cara ini juga mempermudah dan mendorong siswa

untuk mencatat.

 Keterangan-ulang dengan menggunakan istilah atau kata-kata lain

yang lebih jelas. Cara ini akan membantu siswa yang belum dapat

atau lambat menangkap isi ceramah. Bagi siswa yang telah dapat

menangkap isi ceramah, keterangan-ulang akan menambah

kejelasan tentang apa yang telah (sedikit) mereka pahami.

 Perinci dan perluas pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan jalan

memperinci isi pelajaran lebih lanjut, memberikan ilustrasi,

memberikan keterangan tambahan, menghubungkan dengan

masalah lain, memberi beberapa contoh singkat, kongkrit dan

yang telah dikenal oleh siswa.

 Carilah balikan (feedhack) sebanyak-banyaknya selama

berceramah. Guru perlu sekali memperoleh balikan dari siswa

tentang ceramah yang dilaksanakannya. Balikan non-verbal

diperoleh guru dengan memperhatikan tingkat perhatian siswa

terhadap ceramah, catatan-catatan yang dibuat siswa, atau sikap

duduk siswa selama ceramah berlangsung. Balikan verbal

diperoleh oleh guru melalui kesempatan yang diberikan kepada

siswa bertanya tentang isi ceramah, atau guru yang bertanya

kepada siswa tentang isi ceramahnya.

 Mengatur alokasi waktu ceramah. Guru hendaknya menyadari

(10)

Untuk mengurangi kejenuhan, guru dapat mengatur alokasi

ceramah yang diselingi kegiatan lain setelah maksimal 15 menit.

(2) Tahap Akhir Ceramah

Tahap akhir ceramah atau tahap kesimpulan ceramah

merupakan kegiatan terakhir dari guru dalam pemakaian metode

ceramah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada tahapan ini

diantaranya:

 Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang

diceramahkan, kegiatan ini dilakukan oleh guru bersama-sama

siswa;

 Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi

pelajaran berikutnya; dan

 Penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang berikutnya.

Berdasarkan uraian tentang ceramah, tampak bahwa metode

ceramah bukanlah metode yang paling mudah untuk dilaksanakan

oleh guru. Setiap guru boleh mengaku mampu melaksanakan ceramah,

tetapi tidak mampu memakai metode ceramah yang penuh makna.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam

melaksanakan ceramah, Tjipti Utomo dan Ruijiter menyarankan agar

guru bersedia:

 Menyadari apa yang hendak dicapai dengan ceramah yang

diberikan dalam pengajarannya,

 Menganalisis hal-hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu

memberikan ceramah, dan

 Berlatih, karena tak ada suatu perubahan pun yang berhasil

(11)

b) Metode Diskusi

Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu

masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih

jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk merampungkan keputusan

bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan

sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam

suatu keputusan atau kesimpulan.3

Gage dan Berliner mengemukakan bahwa metode diskusi

sungguh-sungguh terbuka atau bervariasi pengertiannya. Ini merupakan suatu

indikasi betapa sulitnya mendefinisikan metode diskusi secara tepat.

Girlstrap dan Martin mengutarakan bawah metode diskusi merupakan

suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara

bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk

mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta

memungkinkan untuk itu.

Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya didefinisikan metode

diskusi sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan

suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (dapat

guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang berbincang memiliki

perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok

pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap

topik yang didiskusikan.

Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan

belajar mengajar.

 Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya

dalam memberikan gagasan dan ide-ide.

 Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam

mengatasi setiap permasalahan.

3Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta: Quantum

(12)

 Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa

untuk menghargai pendapat orang lain.

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di

antaranya:

 Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang

siswa yang memiliki keterampilan berbicara

 Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga

kesimpulan menjadi kabur.

 Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak

sesuai dengan yang direncanakan.

 Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat

emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak

yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim

pembelajaran.

c) Metode Kelompok

Istilah kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah

siswa, baik sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi

menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu

tujuan tertentu secara bersama-sama. Selain itu, kerja kelompok juga

ditandai oleh:

 Adanya tugas bersama,

 Pembagian tugas dalam kelompok, dan

 Adanya kerja sama antara anggota kelompok dalam penyelesaian

tugas kelompok.

Berpijak pada pengertian kerja kelompok diatas, maka metode

kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar-mengajar yang

(13)

yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar

secara bersama-sama.

Pengertian metode kerja kelompok yang demikian membawa

konsekuensi kepada setiap guru yang akan menggunakannya. Konsekuensi

tersebut adalah guru harus benar-benar yakin bahwa topik yang

dibicarakan layak untuk digunakan dalam kerja kelompok. Tugas yang

diberikan kepada kelompok hendaknya dirumuskan secara jelas. Dalam

pemakaian metoda kerja kelompok, tugas yang diberikan dapat sama untuk

setiap kelompok (tugas paralel) atau berbeda-beda tetapi saling mengisi

untuk setiap kelompok (tugas komplementer).

Segi Kelebihan Metode Kelompok:

 Ditinjau dari segi pendidikan, kegiatan kelompok murid-murid akan

meningkatkan kualitas kepribadian, seperti: kerjasama, toleransi,

kritis, disiplin dan sebagainya.

 Ditinjau dari segi ilmu jiwa akan timbul persaingan yang positif,

karena anak-anak lebih giat bekerja dalam kelompok

masing-masing.

 Ditinjau dari segi didaktik, bahwa anak-anak yang pandai dalam

kelompoknya dapat membantu teman-temannya yang kurang pandai,

terutama dalam rangka memenangkan “Kompetisi” antara kelompok.

Segi kelemahan Metode Kelompok:

 Metode kelompok memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit

apabila dibandingkan dengan metode yang lain; misalnya metode

ceramah.

 Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan lebih

memburuk.

 Bagi anak-anak yang malas ada kesempatan untuk tetap pasif dalam

kelompok itu dan kemungkinan besar akan mempengaruhi kelompok

(14)

d) Metode Campuran

Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran,

kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia (metode-metode

pilihan). Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan

kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode,

misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi bahkan dengan metode

demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran.

Oleh karena itu, metode ini campuran dari unsure-unsure yang

terdapat dalam metode-metode. Dalam praktiknya, metode campuran ini

dapat diterapkan seorang guru dalam suatu situasi pengajaran di depan

kelas, dengan persiapan yang baik dan sungguh-sungguh dalam

mempraktikkan metode ini.

Hal ini dikarenakan, kemampuan guru dalam menguasai bahan itu

sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu menguasai berbagai

metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai macam

metode-metode dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara

bersungguh sungguh.4

B. Strategi Pembelajaran Aktif

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai

pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa

strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efesien. Selanjutnya, dengan mengutif pemikiran J.R David, Wina

4Muhammad Yusri, Makalah Metode Pembelajaran, dalam

(15)

Senjaya menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna

perencanaan, artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual

tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan

pembelajaran.

2. Pengertian Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang menekankan

kepada siswa untuk dapat berperan aktif selama proses pembelajaran,

pembelajaran akan lebih aktif dan efektif apabila ditunjang dengan berbagai

fasilitas-fasilitas yang mendukung, tata letak yang nyaman dan gaya belajar

yang bervariasi. Berikut ini adalah suatu pengertian pembelajaran aktif

menurut beberapa orang ahli diantaranya adalah :

Pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini adalah suatu pembelajaran

yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif,5 karena disaat siswa mulai

untuk berkonsentrasi memasuki pembelajaran aktif maka mereka telah mulai

untuk dapat mendominasi aktivitas pembelajaran yang disampaikan oleh

guru, sehingga materi dapat mudah untuk dihayati dan dipraktekkan oleh

siswa.

Dan pembelajaran aktif menurut Moh.Uzer Usman adalah suatu

strategi belajar mengajar yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar baik secara fisik, mental, intelektual maupun

emosional.6 Dan telah kita ketahui bersama bahwa suatu pembelajaran aktif

itu akan dapat berjalan dengan baik apabila seorang guru disini dapat

bertindak sebagai fasilitator yang baik dan selebihnya murid yang berperan

aktif dalam proses belajar mengajar karena ini akan dapat memudahkan siswa

dalam memahami materi.

5Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi, Cet 2 (Yogyakarta: CTSD

Center for Teaching Staff Development, 2004), hal. 16.

6Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengaja r (Bandung: PT.

(16)

Sedangkan pembelajaran aktif menurut Oemar Hamalik adalah suatu

cara belajar yang dilakukan dengan melakukan pendekatan belajar inkuiri

yaitu cara belajar mengajar yang dimaksudkan untuk dapat mengembangkan

keterampilan yang dimilki siswa dalam memecahkan masalah dengan

menggunakan pola berpikir secara kritis.7 Dengan cara ini berinovasi

mengembangkan keterampilan yang dimiliki.

Dan menurut Cony Setiawan pembelajaran aktif merupakan suatu cara

belajar yang lebih menekankan pada keaktifan siswanya untuk dapat

menciptakan suatu pembelajaran aktif, sehingga materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru dapat diserap dan siswa akan dapat menciptakan daya

dalam belajar untuk lebih merangsang, menantang sehingga apa yang

dicarinya akan didapati baik secara efektif dan efesien.8

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran aktif (active learning / CBSA) lebih menekankan/

menitik bertatkan pada keaktifan siswanya yang merupakan inti dari kegiatan

belajar dan dalam pembelajaran aktif yang diungkapkan oleh Raka Joni yaitu

mendengarkan, berdiskusi, menulis, laporan. Memecahkan masalah dan

sebagainya dan keaktifan itu dapat diamati secara langsung dan tidak

langsung.9

Dari setiap kegiatan dan pembelajaran aktif menuntut keterlibatan

intelektual dan emosional siswa dalam proses pembelajaran melalui asimilasi

dan akomodasi kognitif untuk dapat mengembangkan pengetahuan tindakkan

serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan mootorik,

kognitif dan sosial, penghayatan serta iternalisasi dalam pembentukan sikap

siswa.

7Oemar Hamalik, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: CV Mundur Maju, 1990), hal.

18.

8Cony Setiawan, Pendidikan Keterampilan Khusus (Jakarta: Grasindo, 1992), hal. 9. 9T. Raka Joni, CBSA Implikasinya terhadap Sistem Pembelajaran,Proyek

(17)

3. Prinsip Pembelajaran Aktif

Prinsip pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran yang

lebih menekankan pada siswanya untuk dapat aktif dalam mengembangkan

bakat keterampilan, mengasah pengetahuannya dan menciptakan suasana

belajar terdiri bagi dirinya sehingga akan tercipta suasana belajar yang lebih

nyaman dan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh

guru. Prinsip pembelajaran aktif menurut Melvin L. Silberman:

a) Memperkenalkan belajar aktif

Sebelum kita menjadikan siswa untuk aktif dalam mempelajari

materi yang disajikan untuk pendidik maka terlebih dahulu pendidik

memperkenalkan tentang pembelajaran aktif yang dimaksud. Agar siswa

tahu dan faham maksud dan tujuan yang dicapainya. Tidak hanya tempat

untuk menerima informasi tetapi juga tempat mengolah informasi. Dan

untuk dapat mengolah informasi secara efektif maka perlu perenungan

secara eksternal dan internal. Otak akan dapat bekerja, apabila kita satu

sama lain saling bertukar informasi dengan orang lain untuk membahas

informasi yang didapat dengan begitu otak akan lebih menerima materi

dan diselingi

Dalam pembelajaran aktif yang selalu teringat dalam pikiran kita

adalah metode belajar sambil bermain yang banyak menyita waktu,

namun pada intinya pembelajaran aktif itu tidak hanya suatu metode

belajar sambil bermain saja tapi itu merupakan salah satu yang digunakan

agar lebih tercipta suasana belajar lebih aktif, kreatif, nyaman dan tidak

membosankan serta membuat pelajaran mudah untuk diingat dan

dimengerti.

Dengan kita perkenalkan metode pembelajaran aktif sebagai

simple dan manarik serta nyaman akan membuat siswa tertarik untuk

mempraktekkan pembelajaran aktif di setiap pelajaran kemudian dapat

(18)

b) Menjadikan siswa aktif sejak awal

Untuk dapat menciptakan siswa lebih aktif sejak awal maka perlu

buat rencana susunan aktivitas pembuka yang menjadikan siswa

lebih mengenal satu sama lain merasa lebih leluasa, ikut berpikir

danmemperlihatkan minatnya terhadap pelajaran, kita perlu mamiliki

tujuan yang harus dicapai seorang pendidik diantaranya adalah

 Pembentukan Tim: Pendidik harus mampu mengenalkan mereka

antara siswa satu dengan siswa lainnya dan menciptakan semangat

kerja sama diantara mereka.

 Penilaian secara sederhana: Dari bermacam-macam, pendidik harus

dapat untuk mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa

secara sederhana kemudian memberikan kesempatan pada siswa

untuk bertanya sesuai dengan harapannya, sehingga akan terkesan

menyenangkan bagi siswa dan tidak merasa mengancam. Dan untuk

lebih mengatahui sejauh mana keaktifan siswa perlu diambil

beberapa sampel dari perwakilan kelas kemudian dibuat kelompok

diskusi untuk diwawancarai didepan kelas seputar pelajaran.

 Melibatkan belajar siswa secara langsung: Pendidikan perlu

menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran, kemudian

memperkanalkan materi pelajaran yang akan diajarkan sembari

pembentukan kelompok untuk menilai tingkat pengetahuan siswa

secara langsung, kemudian saling bertukar pendapat antar teman

sehingga kan tercipta suasana belajar yang santai, kreatif dan

membuat siswa untuk lebih berpikir. Dengan begitu siswa akan

mulai untuk berpikir dan mengakui tanggung jawabnya setiap

individu dalam kelompok pada proses kegiatan belajar aktif dikelas.

c) Membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

secara aktif.

 Kita ajak mereka masuk kedalam dunia belajar yang penuh dengan

(19)

melibatkan siswa secara langsung dan secara mental untuk bertanya

kemudian kita bentuk tim pendengar yang membuat meraka

bertanggung jawab, dengan metode ceramah yang telah kita

modifikasi sehingga menarik untuk didengar dan membuat siswa

aktif untuk bertanya sesuai dengan dunianya.

 Debat aktif yang dimulai denagan dialog seputar persoalan-persoalan

materi yang disampaikan oleh guru sebagai pemimpin

debat/motivator yang melibatkan semua siswa yang ada di kelas

dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan

terutama pendapat mengnai diri mereka sendiri.

 Pengajuan pertanyaan dalam hal ini guru membuat suatu strategi

agar siswa aktif untuk bertanya maka guru tidak menjelaskan materi

tetapi meminta siswa untuk mempelajari materi kemudian membuat

pertanyaan untuk ditanyakan dalam pokok pembeahasan materi

pelajaran tersebut. Sehingga dengan begitu akan membuat siswa

aktif dalam materi.

 Belajar bersama akan lebih efektif bila adakan kalaboratif namun

akan sebaliknya apabila tidak berbagi tugas. Dalam pencarian

informasi akan lebih menarik apabila diulas seperti metode ceramah,

pembagian kelompok belajar akan lebih efektif bila setiap siswa

dapat bertanggung jawab mempelajari materi pelajaran dan

menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa adanya campur

tangan dari guru.

Dan untuk lebih meningkatkan pembelajaran yang beragama, fakta

konsep dan keterampilan perlu dibentuk penggabungan kelompok

dan kompetisi tim. Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan

pembelajaran dan menegaskan manfaat dari dua kepala lebih baik

dari pada satu kepala.

 Pembelajaran antar siswa akan mampu membuat siswa lebih

menguasai materi karena setiap siswa dianjurkan untuk paham

(20)

dapat dikatakan siswa dapat menjadi seorang guru bagi

teman-temannya, dengan begitu mereka akan lebih tekesan dengan apa

yang dilakukannya sehingga membuat mereka untuk lebih berinovasi

bagaimana caranya untuk dapat memahamkan teman-temannya.

 Belajar mandiri merupakan belajar untuk mengembangkan imajinasi

dalam menciptakan gagasan, member kesempatan pada diri sendiri

untuk memikul tanggung jawab pribadi dari apa yang telah dipelajari

bersama kelompoknya, mengingat-ingat dijadikan contoh untuk

melangkah kedepan dalam mempraktekkan dalam kehidupan nyata

tentang materi pelajaran yang didapatnya kemudian mempraktekkan

didepan kelas. Belajar akan lebih menyenangkan dan menarik

apabila keinginan itu timbul dari dalam diri sendiri, seakan kita telah

terikat kontrak untuk dapat menguasainya dari pada selalu diarahkan

oleh guru. Belajar dengan cara ini akan membuat nyaman dan selalu

terkenang.

 Belajar aktif merupakan salah satu aktivitas belajar yang efektif

dalam membantu siswa untuk dapat mengenali perasaan, sikap dan

nilai yang tertanam dalam diri siswa sehingga apa yang

dilakukannya itu merupakan cerminan dari perasaannya ingin

tahubuklan suatu kondisi yang dipaksakan. Ada banyak materi yang

kita pelajari dan ajarkan pada teman dan untuk lebih menjernihkan

pikiran serta menambah pengetahuan perlu kita diskusikan kembali.

 Pengembangan keterampilan merupakan yang paling mudah untuk

dipelajari untuk setiap siswa karena setiap siswa mempunyai

keterampilan yang berbeda-beda dan dari keterampilan yang

dipunyai guru membantu untuk dapat mengembangkan sehingga

nantinya siswa akan dapat mempraktekkan saja hanya dengan

melihat, mengamati kemuudian menganalisis permasalahan yang

terjadi dan dapat menyelesaikan secara bergantian pada diskusi

(21)

memprektekkan keterampilan yang dimilki dalam perannya dalam

situasi diskusi.

d) Menjadikan belajar tak terlupakan.

Untuk dapat mengingat kembali pada apa yang telah lah mereka

pelajari dan lebih memahamkan dan menerapkannya kemasa mendatang

maka perlu teknik-teknik sebagai berikut:

 Peninjajuan merupakan salah satu cara untuk membuat pelajaran

tetap melengket dalam pikiran dengan mengalokasikan waktu untuk

mengingat kembali/ meninjau apa yang telah dipelajari dengn begitu

mereka akan dengan mudah untuk menyimpannya di dalam otak,

dengan menggunakan cara-cara seperti layaknya suatu permainan

yaitu dengan mencocokkan kartu indeks ini merupakan cara yang

membuat kita aktif dan menyenangkan untuk dapat

mengingatkembali cara lain dengan memberikan pertanyaan dan

mendapatkan jawaban ini merupakan strategi pembentukan tim yang

melibatkan siswa dalam peninjauan pelajaran. Dan cara yang dapat

menimbulkan minat dan partisi siswa dalam hal ini yaitu dengan

membuat teka-teki silang yang dapat di isi perorangan maupun

secara kelompok.

 Penilaian diri : dengan membuat penilaian pada sendiri akan dapat

memudahkan untuk mengetahui perubahan pengetahuan yang kita

dapat selama ini, melihat sampai sejauh mana keterampilan yang kita

punyai dan seberapa besar materi pelajaran yang dapat kita terapkan

dalam diri kita yang tercermin melalui sikap yaitu dengan

mengemukakan pandangan mereka pada setiap siswa mengenai

materi yang didapat diawal pertemuan samapai pada akhir pelajaran.

Dari penilaian pada siswa diajak untuk menilai sendiri tentang apa

yang dapat untuk dimanfaatkan dari pelajaran tersebut. Ini bertujuan

dengan harapan pada setiap siswa tentang pelajaran tersebut bukan

(22)

 Perencanaan masa mendatang merupakan salah satu strategi untuk siswa agar terus mempelajari mata pelajaran yang telah kita ajarkan

karena bila kita sudah tidak mengajari lagi bukan berarti pelajaran

tersebut telah berakhir namun sebaiknya siswa dapat belajar secara

mandiri dengan gaya belajar yang telah dipunyainya, dan membuat

komitmen yang benar-benar dapat memacu diri sendiri untuk terus

belajar mengingat pelajaran yang lalu.

 Ungkapan perasaan. Diakhir mata pelajaran usai setiap siswa yang

telah dekat dengan siswa lainnya diharapkan dapat menyampaikan

apa yang ada dalam pikirannya, perasaan dan masalah pelajaran

lainnya, agar suasana lebih semarak maka diperlukan

strategi-strategi yang menyenangkan dan tak terlupakan sehingga pelajaran

yang disampaikan oleh guru masih dapat diingat dan diperaktekkan.

Salah satu caranya adalah menjamin hubungan yang telah terjalin

dan saling mengungkapkan perasaan-perasaan yang dialami

selama proses belajar, saling berbagi cerita di pengalaman yang

telah diperaktekkan, mengadakan tanya jawab dengan tujuan agar

lebih mempereraktkan materi pelajaran yang telah selesai dan masih

banyak cara lain yang lebih menyenangkan yang membuat siswa

lebih aktif dalam pembelajaran.

Prinsip Pembelajaran aktif dalam psikologi belajar adalah :

(1) Pembelajaran aktif sebagai motivator: Pembelajaran yang lebih

menekankan pada keaktifan siswa dan guru hanya sebagai fasilitator

dan motivator harus dapat menyelidiki dan mengetahui, sejauhmana

motiv-motiv siswa yang dapat meningkatkan minat belajarnya

kemudian guru mendorongnya untuk dapat memberikan motivasi

pada siswa yang kurang termotivasi.

(2) Pembelajaran aktif sebagai prinsip latar dan konteks: Suatu

pembelajaran yang diawali berdasarkan pengalaman yang dimilki

(23)

diajarkan oleh guru dengan demikian siswa akan mudah untuk

memahami dan mengingat materi tersebut.

(3) Pembelajaran aktif sebagai fokus/ pemusatan perhatian: Suatu

pembelajaran yang telah direncanakan dalam suatu pola tertentu

untuk dapat memfokuskan siswa cara mengaitkan bagian-bagian

yang terpisah, karena tanpa suatu pola maka pelajaran akan dapat

terpecah-pecah sehingga siswa sulit untuk memusatkan perhatian.

(4) Pembelajaran aktif sebagai prinsip hubungan sosial: Dalam

pembelajaran setiap siswa perlu dilatih untuk dapat bekerja sama

dengan rekan-rekan yang dalam mencapai tujuan sehingga hasilnya

akan lebih maksimal, karena suatu kerjasama yang baik akan dapat

membentuk kepribadian anak dalam hubungan social.

(5) Pembelajaran aktif sebagai prinsip belajar sambil bekerja: Pada

hakikatnya belajar sambil bekerja akan membuat anak memiliki

kesempatan untuk mengekspresikan segala aktifitasnya dan

melakukan kegiatan nyata yang melibatkan otak dan pikirannta.

Karena anak semakin tumbuh maka akan semakin berkurang kadar

bekerja dan semakin bertambah kadar berpikir. Mereka akan lebih

senang apabila diberi kesempatan untuk dapat menyalurkan

kemampuannya dalam bekerja di usia muda.

(6) Pembelajaran aktif sebagai proses perbedaan Individual: Pada

hakekatnya menusia diciptakan tuhan memilki kemampuan yang

berbeda-beda, dari perbedaan itu guru hendaknya tidak

memperlakukan siswa sama, maka apabila ssetiap siswa, maka

apabila setiap siswa dipelajari dan dimanfaatkan dengan tepat maka

kecepatan dan keberhasilan belajar anak dapat tumbuh kembangkan

dengan baik.

(7) Pembelajaran aktif sebagai prinsip menemukan: Guru disini tidak

perlu menjelaskan informasi kepada anak tetapi member kesempatan

pada anak untuk mencari dan menemukan informasi sendiri, guru

(24)

informasi yang didapat maka dengan begitu akan tercipta suasana

kelas yang menggairahkan.

(8) Pembelajaran aktif sebagai prinsip pemecahan masalah: Guru

sebagai motivator mencoba untuk mendorong siswanya agar dapat

melihat masalah, merumuskan maslah serta dapat berupaya

untuk memecahkan masalah sesuai dengan taraf kemampuannya.

4. Urgensi Pembelajaran Aktif

Belajar aktif tidak hanya diperlukan untuk menambah kegairahan

namun juga untuk menghargai perbedaan individual dan beragamnya

kecerdasan.10 Belajar memerlukan kedekatan mental sebelum memahami

materi yang hendak dipelajari. Balajar bukan sekedar pengulangan atau

hafalan dan praktek semata, belajar akan lebih efektif bila dibarengi juga

dengan keaktifan siswa untuk dapat mengupayakan dalam pemecahan

masalah.11

Pembelajaran aktif dapat mengembangkan kecakapan belajar, strategi

belajar dan kebiasaan belajar yang fokus. Dengan pembelajaran aktif juga

dapat mengembangkan kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan

generalisasi yang telah dipelajari pada situasi dan masalah yang baru.12

Dengan semakin berkembangnya zaman semakin maju pengetahuan

maka guru dituntut untuk dapat menggunakan strategi mengajar yang lebih

inovatif sesuai dengan tujuan dari pembelajaran aktif. Tentu dituntut untuk

mengajarkan siswanya agar dapat aktif dan lebih kreatif dalam

mengembangkan bakat serta dapat menghayati hal-hal yang dipelajari melalui

10Kamaruddin Ahmad, Teori Pembelajaran Aktif (Malaysia: MPTI, 2001), hal. 4 11Ibid, hal. 20 - 21

12Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif Cet 2 (Yogyakarta: CTSD Center for

(25)

percobaan dan praktek secara berkelompok atau sendiri sehingga guru disini

hanya berperan sebagai fasilitas dan motivator bagi setiap siswa.13

Pembelajaran aktif dapat berpengaruh terhadap cara belajar siswa

dalam hal memberikan tugas rutin bagi siswa dan memberikan kesempatan

siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka, memberikan satu titik

fokus kepada kreatifitas dan kognitif siswa dari aspek prosedur dan

memberikan penekanan kebolehan atas apa yang disampaikan siswa, handling

dan dapat melakukan pengukuran (Measuring) atas kemampuan mereka.14

Pendidikan dalam presfektif islam bukan hanya sekedar penyampai

pengetahuan kapada murid-muridnya saja akan tetapi juga menjadi contoh

dan suri tauladan. Seperti yang terdapat dalam Firman Allah SWT:

َميل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُأ يهَا يلوُسَر يِ ْمُكَل َناَك ْدَقَل

َْيِ ْآا ََْوَ َْلاََ َهَا وَُُْْ َ َناَك ْْ

ََ

اًريثَك َهَا ََْكَذ

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suci tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) allah dalam

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS.Al-Ahzab:

21)15

Setiap pembelajaran adalah tindakan kreatif pembelajaran, tanpa

adanya sumber daya kreasi pembelajar dalam proses belajar mengajar maka

tidak ada sesuatu yang dipelajari. Karena itu, daya kreasi yang baik dapat

membawa dampak pada pembelajaran yang baik dan pembelajaran yang baik

menghasilkan daya kreasi yang baik.16

13Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengaja r (Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 87

14Kamaruddin Ahmad, Teori Pembelajaran Aktif (Malaysia: MPTI, 2001), hal. 62 15Depag Ri, Qur’an dan terjemah (Bandung: CV Diponegoro, 2000), hal. 336 16Win Wenger Ph, Beyond Teaching 2 Learning Cet.I (Bandung: PT Nuansa, 2003),

(26)

5. Macam-Macam Strategi Pembelajaran Aktif

Strategi pembelajaran aktif ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar

yang meliputi hal-hal berikut :

a) Mengidentifikasi serta menetapkan spesipikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang

diharapkan.

b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat.

c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan

mengajarnya.

d) Menetapkan nama-nama dan batas minimal keberhasilan atau criteria

serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman. Dalam

melakukan evaluasi hasil belajar mengajar yang selanjutnya akan

dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang

bersangkutan secara keseluruhan.17

17Nur Rusini, Strategi Pembelajaran Aktif, dalam

(27)

24

Kesimpulan

1. Penggunaan Metode Pembelajaran:

a. Metode Ceramah: penyajian materi melalui penuturan dan penerapan

lisan oleh guru kepada siswa, maka siswa perlu dilatih mengembangkan

keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara

mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat

penalarannya secara sistematis.

b. Metode Diskusi: suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan

suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

c. Metode Kelompok: Bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota

kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok

yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara

bersama-sama.

d. Metode Campuran/ Metode electic: yaitu cara menyajikan bahan

pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi

beberapa metode, misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi

bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam

suatu kondisi pengajaran

2. Strategi pembelajaran aktif adalah pola-pola umum suatu kegiatan

pembelajaran yang lebih menekankan/ menitik bertatkan pada keaktifan

siswanya yang merupakan inti dari kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran

(28)

25

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 2001. Teori Pembelajaran Aktif. Malaysia: MPTI

Depag Ri. 2000. Qur’an dan terjemah. Bandung: CV Diponegoro,

Hamalik, Oemar. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Mundur Maju

Joni, T. Raka. 1990. CBSA Implikasinya terhadap Sistem Pembelajaran,Proyek

PengembanganGuru. Jakarta: Depdikbud

Ladjid, Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Quantum Teaching

Rusini, Nur. Strategi Pembelajaran Aktif, dalam

http://almunawarnur.blogspot.co.id/2012/10/straategi-pembelajaran-aktif_22.html, diunggah pada Senin, 22 Oktober 2012 pukul 10.05 WIB.

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta:

Quantum teaching

Setiawan, Cony. 1992. Pendidikan Keterampilan Khusus. Jakarta: Grasindo

Usman, Moh. Uzer. 2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Wenger, Ph.D. Win. 2003. Beyond Teaching 2 Learning Cet.I. Bandung: PT

Nuansa,

Yusri, Muhammad. Makalah Metode Pembelajaran, dalam

http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-metode-pembelajaran.html, diunggah pada Jum’at, 04 November 2011 pukul 11.02

WIB.

Zaini, Hisyam. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi, Cet 2. Yogyakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Dividend payout ratio atau kebijakan dividen pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham , dan yang akan ditahan

Dukungan tenaga-tenaga professional yang sudah berpengalaman dalam bidang training dan konsultan, serta SDM yang berkualitas dan dinamis, yang merupakan ujung tombak bagi

Biaya yang dikeluarkan model Economic Production Quantity dalam kasus produksi barang yang tidak sempurna dan pengerjaan kembali serta pengembalian barang tanpa

Untuk mencapai konsensus perumusan mekanisme FPIC REDD+ yang menjamin hak para pemangku kepentingan, UN-REDD Programme Indonesia bersama Dewan Kehutanan Nasional

Asiantuntijuuden kehittämistä koskevat kansainväliset trendit viittaavat vahvasti siihen, että formaalin koulutuksen sekä non-formaalin osaamisen kehittämisen ja informaalin

Matriks Leslie dapat digunakan untuk menghitung jumlah populasi perempuan untuk masing-masing kelas umur pada waktu yang akan datang, jika diketahui jumlah populasi

Visual Analogue Scale (VAS) adalah instrumen pengukuran nyeri yang digunakan pada pasien dewasa dan anak-anak yang tidak dapat menjelaskan intensitas nyeri yang dirasakan,