BAB IV
PAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Latar Belakang
1. Sejarah Singkat Berdiri SD Islam Sunan Giri
SD ISLAM Sunan Giri adalah sebuah sekolah dasar islam yang
terletak di salah satu kota Tulungagung tepatnya di desa Ngunut lingkungan
09, SD ISLAM Sunan Giri didirikan oleh KH Ali Shodiq Umman, sekaligus
menjadikan Sunan Giri sebuah Yayasan yang disahkan oleh Departemen
Agama dengan NNS : 102051605048. Diantara yang bernaung dibawah
yayasan Sunan Giri adalah SD Islam Sunan Giri, SMPI Sunan Gunung Jati
dan SMAI Sunan Gunung Jati. Karena sekolah ini berada di dalam lingkup
pondok pesantren maka untuk lokasi SMPI dan SMAI, lokasi putri dan putra
dibedakan. Untuk putri bertempat di Asrama Putri Sunan Pandanaran yang
bertempat di jalan Demuk Gang Roda Ngunut Tulungagung, sedangkan putra
berada di Jalan Raya I/34 Gang PDAM Ngunut Tulungagung.
Dengan status terakreditasi A SD Islam mampu menorehkan beberapa
penghargaan dari mulai tingkat kecamatan sampai kabupaten bahkan propinsi
yang meliputi dari berbagai even perlombaan rohani diantaranya baca puisi,
pidato, baca al-quran dan tidak ketinggalan pula dalam bidang jasmani, sepak
takrow merupakan olah raga yang mampu menembus sampai dengan tingkat
Proses pembelajaran di lingkungan SD Islam Sunan Giri merupakan
Proses pembelajaran yang terorganisir dan mempunyai misi dan visi yang
sesuai dengan harapan masyarakat bangsa dan Negara yaitu menciptakan
insan yang kamil, cerdas, beraklakul karimah, hal ini dapat dilihat dari system
organisasi yang ada pada lembaga tersebut mulai para pengajar yang
berstatus sarjana, lingkungan yang bersih, sehat dan mencerminkan
ketaqwaan. Dan dengan pengawasan 24 jam menjadikan anak didik SD Islam
Sunan Giri semakin mampu menghadapi perubahan zaman yang kadang tidak
bersahabat, karena semua siswa/siswi SD Islam wajib bertempat tinggal pada
asrama yang telah ditentukan (mondok).
Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri merupakan
cabang dari Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut Tulungagung
yang didirikan dan diasuh pertama kali oleh Al Maghfurlah KH. Ali Shodiq
Umman. Lokasi Pondok ini terletak di Jl. Brantas No. 56 Ngunut, kurang
lebih 200 meter dari jalan raya yang menghubungkan kota Tulungagung
dengan kota Blitar. Dengan letaknya yang strategis, Pondok Pesantren ini
mudah untuk dijangkau.
Pada tanggal 10 November 1984, dibentuk Yayasan Sunan Giri yang
bertujuan untuk mempermudah pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan
yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien.
Sedangkan sistem kerja antara Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien
pengasuh. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien menangani masalah
pendidikan non formal, sedangkan Yayasan Sunan Giri menangani masalah
pendidikan formal sekaligus masalah pembangunannya.
Pada tahun 1989, secara resmi didirikan Pondok Kanak-kanak
Al-Qur’an Sunan Giri yang untuk pertama kalinya memperoleh 56 santri putra
dan putri. Mereka tidak hanya dari wilayah Tulungagung saja, tetapi banyak
juga yang berasal dari luar Tulungagung.
Pondok Kanak - Kanak Al-Qur’an Sunan Giri lebih dikenal dengan
sebutan Pondok TK Al-Qur’an. Karena Pondok Pesantren tersebut khusus
dihuni oleh santri yang masih anak-anak, baik yang sudah masuk di Sekolah
Dasar maupun yang belum masuk Sekolah Dasar. Selain itu Pondok Pesantren
tersebut banyak memberikan materi Al-Qur’an, baik cara membaca, menulis,
maupun menghafalnya.
Adapun tujuan didirikan Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an
Sunan Giri adalah sebagai berikut :
1) Secara umum bertujuan untuk membantu pemerintah dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Secara khusus bertujuan untuk :
a. Mendidik kader muslim sebagai kader pembangunan yang terampil dan
b. Mencetak Ulama’ sebagai pelopor dalam berbagai aspek kehidupan di
masa yang akan datang.
c. Turut serta dalam usaha mencegah kenakalan remaja serta mencetak
generasi yang memiliki budi pekerti yang luhur.
2. Letak Geografis SD Islam Sunan Giri
Adapun batas dari letak geografisnya adalah :
a. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya Propinsi jalur
Tulungagung Blitar Malang
b. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Brantas.
c. Sebelah Barat bersebelahan dengan PDAM, Koramil dan Puskesmas
Ngunut Tulungagung
d. Sebelah Timur bersebelahan dengan perkampungan penduduk LK. 09
Ngunut Tulungagung
Dilihat dari Lingkungan kehidupan penduduknya, Pondok
Pesantren Sunan Giri berada di tengah–tengah masyarakat Ngunut yang
sangat maju dan berpotensi menjadi kota besar, karena didukung
banyaknya lapangan pekerjaan yang ada mulai dari industri, peternakan
dan perdagangan.
3. Struktur Organisasi SD IslamSunan Giri
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan diperlukan adanya
suatu struktur organisasi dalam rangka untuk menghindari kerancuan dan
tujuan yang telah dicita-citakan. Karena organisasi merupakan sistem kerja
sama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian, maka struktur
organisasi Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri Ngunut
Tulungagung adalah sebagai berikut :
Bagan 4.1 :
Struktur Pengurus SD Islam Sunan Giri1
Garis komando : Garis koordinasi :
1 Buku Panduan Hasil Sidang Khusus Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Asrama TK Al-Qur’an “Sunan Giri” (2009-2010), hal.9
Dewan Pengasuh PPHM
Dinas Pendidikan Yayasan Sunan Giri
Komite Sekolah Kepala sekolah
Drs. K.H. Nashihuddin
Wakil Kepala Ahmad Shodiqin Bendahara
Nailul Khoiri Arif Ma’rufinTata Usaha
Kurikulum Ahmad Shodiqin
Kesiswaan Nailul Khoiri
Sapras Teknisi Pondok
Dewan Guru
Bagan 4.2 :
STRUKTUR PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN SUNAN GIRI2
2 Ibid…….., hal. 5 : Garis Instruksi:Garis Evaluasi:Garis Koordinasi
KBIH AL-ISTIQOMAH Kepala SDIKepala SMPIKepala SMAIPeriode
2009-2010
Dewan Pembina
KH. Moh Darori Mukmin KH. Mahrus Maryani KH. Moh. Badrul Huda Ali, S.Ag
H. Hamim Badruzzaman
Pengawas
KH. M. Ibnu Shodiq KH. M. Minannurrohim
Bid. Litbang & Pendidikan
H. Abd Hakim H. Masduki Basuki Nugroho
Bid. Pembangunan & Sapras KH. M. Adib Minannurrohman
4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan a.Keadaan Guru
Yang dimaksud dengan guru disini adalah orang yang mengajar di SD
Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung pada saat penelitian dilakukan
sebagaimana tersebut dalam tabel dibawah ini
Tabel 4.3 :
Data Guru SD Islam Sunan Giri Ngunut Tahun ajaran 2009/2010
No Nama Jabatan MulaiTugas Ket.
1 Drs. H. Nashihuddin Kepala Sekolah
-2 Ahmad Shodiqin, S.Pd.I Wakil Kepala Sekolah & Wali
Kelas VI A 1996 3 Nailul Khoiri Wali Kelas VI B 2007 4 Bibit Samsul Arifin, S.Ag. Wali Kelas V A 1994 5 Moh. Syarifuddin Wali Kelas V B 1994 6 Moh. Nurul Huda, S.Pd.I Wali Kelas IV A 2000 7 Moh. Fauzan Isak Ismanu Wali Kelas IV B 2007 8 Moh. Nidzommuddin, S.Pd.I Wali Kelas III A 2008 9 Moh. Tajuddin Baihaqi, S.Pd.I Wali Kelas III B 2008 10 Siti Marfu’atin Wali Kelas II A 2007 11 Arif Ma’rufin, SH.I Wali Kelas II B 2009 12 Nafiatul Mahmudah Wali Kelas I 2007 13 M. Asnawi Mangku Alam, S.Pd.I Guru Kelas VI 1998
14 Miftahul Awalin, S.Pd.I Guru Bahasa Jawa 1997 15 Ali Mansur, S.Pd.I Guru Kertakes 1994 16 Ngizuddin Abdus Salam Guru Agama Islam 2009
b.Keadaan Siswa
Yang dimaksud siswa disini adalah siswa-siswi yang secara resmi
belajar di SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung dan secara resmi
tercatat dalam buku induk sekolah. Pada saat penulis mengadakan
penelitian jumlah murid di SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung ada
272 siswa. Jumlah tersebut terbagi dalam beberapa kelas, yaitu kelas I, II,
III-A, III-B, IV-A, IV-B, V-A, V-B, VI-A dan VI-B. untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 :
Data Keadaan Siswa SD Islam Sunan Giri Ngunut Tahun Ajaran 2009/2010
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 I 19 10 29
2 II 14 11 25
3 III 34 12 45
4 IV 39 22 61
5 V 32 24 56
6 VI 36 20 56
Jumlah Siswa 272
c.Keadaan Karyawan
Karyawan yang dimaksud disini adalah pegawai yang bukan guru,
meliputi pegawai atau staf yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 4.5 :
Data Keadaan Karyawan SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2009/2010
NO Nama Pegawai
1. Moh. Nashan Tata Usaha
2. Arif Ma’rufin Penjaga Sekolah
5. Kegiatan Ekstra Kurikuler SD Islam Sunan Giri
Sebagai sekolah yang berada di dalam pondok pesantren, SD Islam Sunan
Giri Ngunut Tulungagung mempunyai berbagai macam kegiatan ekstra
kurikuler, antara lain:
Jam’iyyatul Qurro’
Seni Sholawat al-Banjari
Diklat ‘Ubudiyyah
Sepak Bola
Sepak Takraw
6. Sarana dan Pra Sarana
Dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar harus
mempunyai sarana dan pra sarana. Karena dengan sarana dan pra sarana akan
memperjelas dan mempercepat siswa dalam memahami pelajaran yang
sedang disampaikan oleh seorang guru pada saat kegiatan proses belajar
mengajar. Sedangkan proses saran dan prasarana yang tersedia di SD Islam
Tabel 4.6 :
Sarana dan Prasarana SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010
No Jenis Jumlah Keterangan
1. Ruang Kepala Sekolah 1
2. Ruang Kelas 10
3. Ruang Guru 1
4. Lab. Komputer 1
5. Perpustakaan 1
6. Ruang Kesenian 1
7. Kamar Mandi Guru 1
8. Kamar Mandi Siswa 2 lokasi
9 Kantin 3
10. Aula 1
B. Paparan Data
1.Paparan Data Pra Tindakan
Pada hari sabtu, 1 mei 2010 peneliti datang ke SD Islam Sunan Giri
guna memohon izin mengadakan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir
program sarjana STAIN Tulungagung. Pada hari ini, peneliti hanya bertemu
dengan wakil kepala sekolah, dikarenakan bapak kepala sekolah sedang
menghadiri rapat di kecamatan. Selesai berbincang-bincang dan mengutarakan
maksud untuk mengadakan penelitian, bapak wakil kepala sekolah
menyarankan peneliti untuk menemui kepala sekolah di lain waktu dan
membuat janji terlebih dahulu serta memberikan nomor yang bisa dihubungi.
Setelah membuat janji dengan kepala sekolah akhirnya, hari senin 3
mei 2010 peneliti datang lagi ke SD Islam Sunan Giri untuk menemui kepala
beliau memberikan izin untuk diadakan penelitian. Peneliti segera
menyerahkan surat izin penelitian yang telah dibuat oleh BAK. Kepala
sekolah menyerahkan kegiatan selanjutnya untuk diatur bersama dengan guru
yang mengajar.
Kelas III di SD Islam Sunan Giri terdiri dari 2 kelas: yaitu kelas III-A
dan B. Berdasarkan saran kepala sekolah maka peneliti memilih kelas
III-A. Karena akan lebih kondusif jika penelitian dilaksanakan di kelas ini.
Pada pertemuan ini peneliti juga berdiskusi dengan guru pengajar
mengenai kondisi siswa, jumlah siswa, dan latar belakang siswa. Berdasarka
data yang diperoleh, jumlah siswa kelas III-A adalah 22 siswa yang terdiri dari
16 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Sesuai dengan kondisi kelas,
kemampuan siswa heterogen. Hal ini dilihat dari nilai skor ulangan
matematika pada materi sebelumnya. Dan sebagian besar siswa berasal dari
luar kota.
Pada kesempatan ini juga, peneliti menanyakan tentang jadwal
pelajaran di kelas III-A. Guru menjelaskan bahwa pelajaran matematika di
ajarkan 3 kali dalam seminggu. Yaitu hari selasa jam ke 1 dan 2, hari sabtu
jam ke 3 dan 4, dan hari minggu jam ke 3 dan 4. di SD Islam Sunan Giri hari
libur bukan pada hari minggu tetapi hari jum'at. Ini berlaku juga pada
sekolah-sekolah dibawah naungan Yayasan Sunan Giri. Peneliti menyampaikan bahwa
yang akan bertindak sebagai pelaksana pengamatan adalah peneliti sendiri dan
pengajar sebagai salah satu pengamat dan pengamat lainnya adalah teman
sejawat peneliti yang sedang melakukan penelitian di SD tersebut juga.
Peneliti juga memberikan sedikit gambaran tentang metode pembelajaran
yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Sesuai dengan rencana, tes awal dilakukan pada hari selasa 4 mei
2010. tes awal tersebut diikuti oleh 22 siswa. Pada tes awal ini peneliti
memberikan 5 buah soal.
Berdasarkan hasil dari tes awal, tampak bahwa siswa kurang
menguasai materi pra syarat. Pada tes awal ini nilai rata-rata yang diperoleh
siswa adalah 64,54.
Tabel 4.7 : Hasil Nilai Tes Awal
No. Nama Siswa L/P 1 2 Skor Soal3 4 5 JumlahSkor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 AM L 20 10 15 5 10 60
2 AH L 20 20 10 5 5 60
3 AR L 20 20 10 10 10 70
4 ARS P 20 10 10 5 5 50
5 DRA P 20 10 10 5 5 50
6 IAF L 20 20 15 5 20 80
7. IS L 20 10 5 5 10 50
8. IA L 20 5 10 20 20 65
9. ISM L 20 20 15 10 20 80
10. KR P 20 20 10 5 15 70
11. LAM P 20 20 15 10 10 75
12. MAW L 20 15 10 10 20 65
13. MBNS L 20 20 15 0 20 75
14. MJF L 20 10 10 5 5 50
15. MMZ L 20 10 10 0 10 50
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
17. MS L 20 10 15 5 10 60
18. MANL P 20 20 15 5 15 75
19. RA P 20 20 15 5 15 75
20. SI L 20 20 10 0 10 60
21. SAW L 20 10 20 10 20 80
22. G L 20 10 5 5 20 60
Jumlah 1420
Rata-Rata 64,54
Kegiatan peneliti selanjutnya adalah menentukan kelompok diskusi.
Berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada tes awal, nama siswa diurutkan
dari yang mendapatkan skor tertinggi sampai terendah. Pada tabel urutan
nama siswa tersebut dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu siswa yang
berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan sedang dan siswa yang
berkemampuan rendah. Dari masing-masing bagian tersebut dipilihlah siswa
secara acak untuk membentuk suatu kelompok. Yang dalam kelompok ini
nanti beranggotakan 3-4 siswa. Dalam pembagian kelompok ini selain
bersyaratkan berangotakan siswa yang heterogen, juga bersyaratkan
beranggotakan laki-laki atau perempuan saja. Hal ini dikarenakan SD Islam
Sunan Giri ini berada dalam lingkup pondok pesantren.
Secara detail pembagian masing-masing kelompok dapat dilihat pada
Tabel 4.8 : Deskripsi Kelompok.
Nama Kelompok Nama Siswa Jenis Kelamin Jumlah Skor
1
Pada hari sabtu, 8 mei 2010 peneliti masuk ke kelas untuk
menyampaikan hasil tes awal dan membahas kembali soal-soal tes awal
yang dianggap sulit bagi siswa. Setelah melakukan pembahasan soal-soal
tersebut, peneliti mengumumkan nama-nama kelompok kepada siswa.
Selanjutnya siswa disuruh berkumpul menurut kelompoknya masing-masing
tugas untuk memilih ketua dan sekretaris untuk memperlancar kerja
kelompok.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, peneliti menyampaikan bahwa pada
pertemuan berukutnya akan dilaksanakan pembelajaran materi keliling
persegi dan persegi panjang.
2.Paparan Data Siklus I
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini terdiri dari empat tahap.
Yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap
refleksi yang membentuk suatu siklus.
Dalam siklus I ini, materi yang di ajarkan adalah keliling persegi dan
persegi panjang. Dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan. Untuk pertemuan
ke-1 meliputi: demonstrasi kelas dan belajar kelompok, sedangkan untuk
pertemuan ke-2 presentasi kelompok dan tes evaluasi.
Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus I akan di jelaskan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap nperencanaan yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
1) Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja
kelompok dan catatan lapangan.
3) Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.
4) Membentuk kelompok.
b. Implementasi Tindakan
Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus I ini terbagi dalam 2
pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas dan
belajar kelompok, sedangkan untuk pertemuan selanjutnya adalah
presentasi kelompok dan tes evaluasi.
1) Pertemuan ke-1, minggu, 9 mei 2010
Pada pertemuan ini akan diadakan tindakan untuk yang
pertama kalinya. pembelajaran dibuka dengan salam dan siswa
menjawab dengan serempak. Sebelum dimulai pembelajaran,peneliti
meminta agar siswa bergabung beserta kelompok yang telah
ditentukan. Untuk kegiatan pembuka ini, peneliti kurang maksimal
dalam mengkondisikan siswa.
Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi yaitu keliling
persegi dan persegi panjang. Untuk lebih tercapainya tujuan
pembelajaran dan dapat membangun pemahaman yang memuaskan,
maka peneliti mengingatkan lagi tentang materi prasyarat tentang
keliling persegi dan persegi panjang, seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan sifat-sifat dari persegi dan
Selanjutnya, peneliti menyampaikan materi keliling persegi
dan persegi panjang. Sebelumnya peneliti menunjukkan contoh
bangun datar persegi dan persegi panjang yang dibuat dari kertas
karton, dan dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi kelas mengenai
materi tersebut yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan siswa terlihat
mendengarkan dengan baik.
Dalam kegiatan ini terjadi percakapan sebagai berikut:
Peneliti : “Coba kalian perhatikan bangun datar yang saya bawa. (peneliti membawa sebuah keras karton yang berbentuk
persegi dan persegi panjang, untuk persegi mempunyai
ukuran sisi = 10 cm sedangkan untuk persegi panjang
mempunyai ukuran panjang = 12 cm dan lebar = 10 cm.)”
Peneliti : “Bangun datar berbentuk apa ini? Dan apa saja sifat-sifatnya?”
Siswa (serempak) : “Bangun persegi dan persegi panjang.
ISM : “Sifat persegi adalah semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya siku-siku”
SAW : “Sifat dari persegi panjang adalah sisi berhadapan sama panjang dan semua sudutnya siku-siku”
ARS : “Dengan menjumlahkan semua sisinya bu…”
Peneliti : “Seratus buat kamu. Benar sekali, cara mencari keliling sebuah bangun datar adalah dengan menambahkan semua sisinya. Nah sekarang saya akan menunjukkan bagaimana cara mencari keliling dengan alat peraga ini.”
Guru memulai demonstrasi kelas dan siswa terlihat mendengarkan
dengan baik.
Setelah demonstrasi kelas selesai, peneliti dibantu dengan
teman sejawat membagikan alat peraga (kertas karton) dan LKK
(Lembar Kerja Kelompok).
Sebelum melakukan belajar kelompok/demonstrasi kelompok,
peneliti membacakan isi dari Lembar Kerja Kelompok yang telah
dibagikan dan meminta siswa bertanya jika ada yang belum jelas.
Mengacu pada Lembar Kerja Kelompok, langkah pertama
dalam belajar kelompok ini adalah siswa membuat bangun persegi dan
persegi panjang dengan kriteria ukuran yang genap (bukan pecahan).
Hal ini dikarenakan alat peraga (kertas karton yang berbentuk persegi
dan persegi panjang) ini juga akan dipakai dalam demonstrasi
Untuk belajar kelompok ini akan di jelaskan secara kelompok.
Untuk kelompok 1 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi
18 cm dan membuat persegi panjang dengan ukuran panjang 20
cm dan lebar 10 cm.
Kelompok 2 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 8 cm
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 8 cm dan kebar 6 cm.
Kelompok 3 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 20 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 18 cm dan lebar 10
cm.
Kelompok 4 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 10 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 8
cm.
Kelompok 5 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 14 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 10
cm.
Kelompok 6 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 12 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 12
cm.
Dalam belajar kelompok kali ini, masih terdapat siswa yang
belum aktif dalam kegiatan pembelajaran dan keadaan kelas gaduh.
kelompok belum selesai mengerjakan tugasnya. Hal ini dikarenakan
kurang kompaknya antar anggota kelompok.
Untuk mengakhiri pertemuan kali ini, peneliti menyimpulkan
tentang rumus dari mencari luas persegi dan persegi panjang.
Kemudian peneliti menulisnya di papan tulis. Selanjutnya siswa
diminta mencatat apa yang dianggap penting, serta peneliti
menjelaskan untuk pertemuan yang akan datang akan diadakan
presentasi kelompok dan yang akan mewakili diacak oleh peneliti.
Siswa diharapkan mempunyai persiapan dan belajar untuk kegiatan
pertemuan selanjutnya. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan
memberikan kata-kata untuk memotivasi belajar siswa dan diakhiri
dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan ke-2, selasa, 11 mei 2010
Pertemuan ke-2 ini seperti yang sudah dijelaskan peneliti pada
pertemuan sebelumnya, yaitu akan diadakan presentasi kelompok.
Tahap pendahuluan dilaksanakan ± 10 menit. Pada tahap ini peneliti
meminta siswa untuk bergabung kembali pada kelompoknya.
Kemudian peneliti membagikan kembali lembar kerja kelompok yang
telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.
Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan
mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 2 dan 5 dengan
MANL. Presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya adalah 10
menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari belajar kelompok
dan 4 menit untuk Tanya jawab. Saat presentasi berlangsung, peneliti
bertindak sebagai moderator dan fasilitator yang mengarahkan siswa
pada saat jawaban siswa masih kurang benar.
Seperti dalam presentasi dibawah ini yang dilakukan oleh ISM.
ISM : “ Untuk soal nomer 2, persegi panjang ABCD. Panjang AB = 20cm. panjang BC =10 cm. panjang CD = 20cm. dan panjang DA =20cm.”
Peneliti : “ ISM, coba kamu lihat kembali panjang DA !” ISM : “Eh iya bu, panjangnya bukan 20cm, tapi 10 cm” Peneliti : “OK ! silahkan dilanjutkan”
ISM : “ Kelilingnya adalah 20 cm + 10 cm + 20 cm + 10cm =60 cm.” Peneliti : “ Bagus sekali, terima kasih ISM.”
Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih malu-malu
dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya penjelasan
yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan
menuliskannya di papan tulis. Siswa juga tampak senang saat wakil
dari kelompok mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini
terlihat dari pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai
Bagian kegiatan selanjutnya adalah tes evaluasi. Tes ini
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan. Tes evaluasi ini berlangsung
selama 60 menit dan soal yang disajikan pada siswa sebanyak 5 item.
Pelaksanaan tes kurang bisa berjalan dengan normal tertib dan lancar.
Setelah jam pelajaran selesai, peneliti meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu menghitung keliling, luas persegi
dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
dan pembelajaran ditutup dengan salam.
c. Hasil Observasi
Pengamatan ini dilakukan oleh 2 orang, yaitu guru matematika
kelas III-A dan teman sejawat dari mahasiswa STAIN Tulungagung
Jurusan Tadris Matematika Semester VIII yang juga sedang melakukan
penelitian di SD tersebut. Disini, pengamat bertugas untuk mengamati
kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. jenis
observasi yang dilakukan adalah observasi yang terstruktur dan siap
pakai, sehingga pengamat tinggal mengisi lembar observasi pada tempat
yang disediakan.
Hasil pengamatan kedua pengamat aktivitas peneliti dapat dilihat
Tabel 4.9 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus 1
Tahap Indikator Pengamat 1 Pengamat 2
Skor Skor
(1) (2) (3) (4)
Awal
1. Melakukan aktivitas
sehari-hari 4 4
2. Menyampaikan tujuan 4 4
3. Menentukan materi dan pentingnya materi
5 5
4. Memotivasi siswa 4 4
5. Membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa
4 4
6. Membentuk kelompok 5 5
7. Menjelaskan tugas kelompok 4 4
8. Menyediakan sarana yang dibutuhkan
5 5
Inti
1. Meminta siswa memahami lembar kerja
4 4
2. Meminta masing-masing kelompok bekerja sesuai dengan lembar kerja
4 3
3. Membimbing dan mengarahkan kelompok
3 3
4. Meminta kelompok
melaporkan hasil kerjanya 2 2
5. Membantu kelancaran
kegiatan Tanya jawab 3 2
Akhir
1. Merespon kegiatan Tanya jawab
3 2
2. Melakukan evaluasi 3 4
3. Mengakhiri pembelajaran 5 4
Jumlah Skor 62 59
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1
adalah 62 sedangkan dari pengamat 2 adalah 59 dan nilai maksimal adalah
Sehingga rata-ratanya adalah:
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan
rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktifitas peneliti berada pada kategori baik.
Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus 1
Tahap Indikator Pengamat 1Skor Pengamat 2Skor
(1) (2) (3) (4)
Awal
1. Melakukan aktifitas rutin sehari hari
2. Memperhatikan tujuan
3. Memperhatikan penjelasa materi. 4. Keterlibatan dalam pembangki
tan pengetahuan prasyarat. 5. Keterlibatan dalam pembentukan
kelompok.
6. Memahami lembar kerja.
(1) (2) (3) (4)
Inti
1. Memahami lembar kerja 2. Keterlibatan adalam kelompok
untuk mengerjakan lembar kerja kelompok
3. Memanfaatkan sarana yang telah tersedia
4. Menyiapkan laporan 5. Melaporkan hasil kerja
kelompok Akhir 1. Menanggapi evaluasi
2. Mengakhiri pembelajaran
3 5
3 5
Jumlah skor 50 47
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1
adalah 50 sedangkan dari pengamat 2 adalah 47 dan nilai maksimal
adalah 70
Sehingga rata-ratanya adalah :
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan
rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
Untuk pengamatan yang ketiga adalah pengamatan aktivitas
kelompok selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.11 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus 1
NO Indikator Pengamat I
Skor
Siswa dalam kelompok antusias dalam bekerja.
Kelompok memahami masalah yang diberikan.
Jika siswa mengalami kesulitan, langsung menanyakan kepada guru.
Siswa yang terlihat saling membantu dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Jika mengalami kesulitan, berusaha memcahkan masalah bersama.
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1
adalah 14 sedangkan dari pengamat 2 adalah 14 dan nilai maksimal
adalah 24.
Sehingga nilai rata-ratanya adalah :
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan
dengan rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata = 16 + 16 = 16 2
Jumlah Skor X 100%
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :
Kriteria Keberhasilan Tindakan
a. 90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik b. 80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
c. 70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup d. 60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang e. 0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori kurang.
d. Hasil Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu
yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal
yang dicatat oleh peneliti antara lain:
1. Masih ada siswa yang enggan belajar kelompok
2. Dalam belajar kelompok, siswa masih belum bisa kompak.
3. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok.
4. Siswa kurang dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan
baik
5. Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat
malu-malu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya
penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan
menuliskannya di papan tulis.
16 X 100% = 66,67%
6. Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari
pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.
7. Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai.
e. Hasil Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /
belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara
(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.12 : Hasil wawancara
No Pertanyaan penelitian Jawaban subyek wawancara
(1) (2) (3)
1. Apakah siswa suka dengan belajar dengan
menggunakan metode demonstrasi ?
RA: suka, karena dengan menggunakan metode ini tidak membuat jenuh.
ARS: suka sekali, karena dengan metode ini saya bisa belajar sambil bermain.
MSA: senang, karena saya tidak harus mendengarkan penjelasan guru saja.
2. Apakah siswa suka belajar
kelompok ? RA:senang, karena bisa saling membantu. ARS: suka, karena lebih
menyenangkan disbanding dengan belajar sendiri.
gampang bosan.
(1) (2) (3)
3. Bagaimana pemahaman siswa menggunakan metode demonstrasi ini ?
RA: ribet, tapi menyenangkan. ARS dan MSA : materi menjadi
mudah untuk difahami, membuat suasana lebih menyenangkan dan tidak membuat bosan.
Berdasarkan hasil wawancara pada siklus 1 ini dapat disimpulkan
bahwa siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi
ini.
f. Hasil Tes Evaluasi
Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus I diperoleh data berupa
skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.13:
Hasil Tes Evaluasi Siklus I
11 LAM P 20 20 10 10 10 70
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
12 MAW L 20 10 20 10 10 70
13 MBNS L 20 10 20 10 10 70
14 MJF L 20 10 15 5 10 65
15 MMZ L 20 10 15 5 10 65
16 MMN L 20 15 20 5 15 75
17 MS L 20 15 20 5 15 75
18 MANL P 10 15 20 5 15 65
19 RA P 20 10 20 20 0 70
20 SI L 10 10 15 20 10 65
21 SAW L 10 10 20 20 5 65
22 G L 20 20 10 20 0 70
Jumlah 1507
Rata – rata 68,5
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 68,5 dan
berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman
materi pada siklus I masuk dalam kategori cukup.
g. Refleksi
Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil tes evaluasi siklus I,
hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka di peroleh
beberapa hal. Yaitu:
1. Masih kurangnya aktivitas siswa pada saat kerja kelompok karena
belum terbiasa dengan belajar kelompok.
2. Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu sudah sesuai
3. Kegiatan pembelajaran menunjukkan masih terdapat siswa yang
belum aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4. Prestasi belajar siswa dari tes evaluasi 1 menunjukkan pemahaman
yang cukup.
5. Hasil pengamatan terhadap peneliti menunjukkan kriteria baik, begitu
juga aktivitas siswa juga menunjukkan tingkat keberhasilan pada
kriteria cukup.
Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih
diperlukan pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Siklus II
Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus I akan di jelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus II yang dilakukan peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja
kelompok dan catatan lapangan.
2. Menyiapkan kerangka pembelajaran dan alat peraga.
3. Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.
Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus II ini terbagi
dalam 2 pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas
dan belajar kelompok, sedangkan untuk pertemuan kedua adalah
presentasi kelompok dan tes evaluasi.
Pertemuan ke-1, sabtu, 15 mei 2010
Pada tindakan ini peneliti akan membahas tentang luas bangun
datar persegi dan persegi panjang. Sebelum pelajaran dimulai peneliti
bersama teman sejawat mengkondisikan kelas sedemikian rupa seperti
pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan sebelum pelajaran dimulia
karena dikhawatirkan jika pengkondisian ini dilakukan sesudah
pelajaran dibuka, maka akan menyita banyak waktu dan siswa akan
menjadi gaduh. Seketika itu peneliti meminta seluruh siswa agar
bergabung dengan masing-masing kelompoknya dan peneliti segera
memulai kegiatan pembelajaran.
Peneliti membuka pelajaran dengan cara mengucap salam dan
siswa membalas salam dengan bersemangat. Selanjutnya peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, yaitu
menemukan cara menghitung luas persegi dan persegi panjang dan
menghitung luas persegi dan persegi panjang. Selain itu peneliti juga
menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang akan dipakai adalah
bagian kegiatan : yaitu demonstrasi kelas, belajar kelompok, presentasi
kelompok dan tes evaluasi. Tetapi pada pertemuan yang ke-1 ini hanya
akan dilakukan dua bagian kegiatan yaitu : demonstrasi kelas yang
dilakukan oleh peneliti dan belajar kelompok.
Selepas itu, peneliti melakukan demonstrasi kelas dengan
materi luas persegi dan persegi panjang. Dalam melaksanakan
demonstrasi kelas, peneliti menggunakan alat peraga. Alat peraga
tersebut adalah sebuah kertas karton yang berbentuk persegi dan
persegi panjang, kertas warna yang telah dipotong kecil-kecildengan
ukuran 1cm x 1cm serta lem sebagai alat untuk menempel. Disaat
penelii mendemonstrasikan alat peraga untuk mencari luas persegi dan
persegi panjang, peneliti juga mengarahkan siswa untuk menemukan
cara mencari luas persegi dan persegi panjang tersebut. Sehingga
terjadilah percakapan sebagai berikut:
Peneliti : “Coba kalian perhatikan bangun datar yang saya bawa?. (peneliti membawa sebuah kertas karton yang berbentuk
persegi dan persegi panjang, untuk persegi mempunyai
ukuran sisi = 10 cm sedangkan untuk persegi panjang
mempunyai ukuran panjang = 12 cm dan lebar = 10 cm.)”
Peneliti : “Bangun datar berbentuk apa ini? Dan apa saja sifat-sifatnya?”
ALM :”Sifat dari persegi adalah: semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya siku-siku.”
KR : “Sedangkan sifat dari persegi panjang adalah: sifat berhadapan sama panjang dan semua sudutnya siku-siku”
Peneliti : “Tepat sekali. Sekarang, siapa yang tahu bagaimana cara mencari luas kedua bangun tersebut?”
Siswa : (seluruh siswa diam)
Karena tidak ada siswa yang menjawab, akhirnya peneliti
menempelkan kertas karton yang berbentuk persegi ke papan tulis.
Kemudian terjadilah percakapan sebagai berikut:
Peneliti : “Coba perhatikan persegi yang ada pada papan tulis. Persegi ini mempunyai panjang sisi yaitu 10 cm. sekarang mari kita sama-sama mencari luas persegi tersebut. Sebelumnya saya mau tanya, yang dinamakan luas itu bagian yang mana? Siapa yang bisa menunjukkannya?”. ARS : Maju ke depan kelas dan menunjukkan daerahnya dengan cara
diarsir menggunakan kapur tulis. Bila ditunjukkan dalam
gambar adalah sebagai berikut.
Peneliti : “Bagus, tepat sekali. Nah sekarang saya akan menunjukkan cara mencari luas dengan alat peraga yang sudah tersedia disini. (peneliti menempelkan kertas warna yang sudah dipotong kecil dengan ukuran 1 cm x 1 cm).”
RA : “Bu… kenapa harus ditempeli dengan kertas warna tersebut?” Peneliti : “Begini.. dengan kita menutupnya dengan kertas warna yang
berukuran 1 cm x 1 cm tersebut, maka kita akan dapat menghitung berapa banyak kertas yang menempel pada bangun tersebut. Luas persegi tersebut dapat dicari dengan menghitung berapa banyak kertas yang menutupi bangun tersebut.” Sekarang kita buktikan apakah jawaban dengan menggunakan rumus dan menggunakan cara manual akan sama? Saya minta MSA maju ke depan untuk menghitung banyak kertas warna yang tertempel pada persegi tersebut. Dan MAW untuk menghitungnya menggunakan rumus. Yaitu luas persegi = sisi x sisi.”
MSA : ”(menjawab) 100 satuan bu.”
MAW : ”(menjawab) 10 cm x 10 cm = 100 cm”
Kegiatan selanjutnya adalah belajar kelompok. Peneliti
segera membagikan lembar kerja kelompok. Dan meminta siswa untuk
memahami perintah-perintah yang ada dan peneliti juga meminta
siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas.
Dalam belajar kelompok ini siswa terlihat senang dan juga
bersemangat, tetapi masih ada yang membuat gaduh dan juga
berbincang-bincang di luar materi pelajaran. Tetapi ini jumlahnya
berkurang atau lebih sedikit dari pada siklus yang sebelumnya. dalam
belajar kelompok ini juga siswa sudah terlihat kompak antar anggota
kelompok dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok, dan juga
siswa tidak ada kesulitan dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok
tersebut.
Untuk mengakhiri pertemuan kali ini, peneliti menyimpulkan
tentang rumus dari mencari luas persegi dan persegi panjang,
kemudian peneliti menulisnya di papan tulis. Selanjutnya siswa
diminta mencatat apa yang dianggap penting. Serta peneliti
menjelaskan untuk pertemuan yang akan datang akan diadakan
presentasi kelompok dan yang akan mewakili diacak oleh peneliti.
Siswa diharapkan mempunyai persiapan dan belajar untuk kegiatan
dengan memberikan kata-kata untuk memotivasi belajar siswa dan
diakhiri dengan mengucapkan salam.
Pertemuan ke-2, minggu, 16 mei 2010
Pertemuan ke-2 ini seperti yang sudah dijelaskan peneliti
pada pertemuan sebelumnya, yaitu akan diadakan presentasi kelompok.
Peneliti meminta siswa untuk bergabung kembali kepada kelompoknya.
Kemudian peneliti membagikan kembali lembar kerja kelompok yang
telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.
Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan
mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 2 dan 5 dengan
wakil dari kelompok 2 adalah MAW dan wakil dari kelompok 5 adalah
LAM. Presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya adalah 10
menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari belajar kelompok dan
4 menit untuk Tanya jawab. Saat presentasi berlangsung, peneliti
bertindak sebagai moderator dan fasilitator yang mengarahkan siswa
pada saat jawaban siswa masih kurang benar. Pada presentasi kali ini,
untuk jawaban siswa sudah baik (tidak ada kesalahan dalam hitungan).
Bagian kegiatan selanjutnya adalah tes evaluasi. Tes ini
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman sisw terhadap
materi yang telah diajarkan. Tes evaluasi ini berlangsung selama 60
tes berjalan normal tertib dan lancar. Setelah jam pelajaran selesai,
peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya dan
mengingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menghitung
keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah dan pembelajaran
c. Hasil Observasi
Hasil pengamatan kedua pengamat terhadap aktivitas peneliti
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus II
Tahap Aspek yang diamati Pengamat ISkor Pengamat IISkor
(1) (2) (3) (4)
Awal
1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari.
2. Menyampaikan tujuan. 3. Menentukan materi dan
pentingnya materi. 4. Motivasi siswa.
5. Membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa.
6. Membentuk kelompok. 7. Menjelaskan tugas kelompok. 8. Menyediakan sarana yang
Inti 1. Meminta siswa memahami lembar kerja.
2. Meminta masing-masing kelompok memahami lembar kerja.
3. Membimbing dan mengarahkan kelompok
4. Meminta kelompok melaporkan hasil kerjanya.
5. Membantu kelancaran kegiatan Tanya jawab.
1. Merespon kegiatan Tanya jawab. 2. Melakukan evaluasi.
Jumlah Skor 69 64
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang di dapat dari pengamat 1
adalah 66 sedangkan dari pengamat 2 adalah 61 dan nilai maksimal adalah
80
Sehingga rata-ratanya adalah :
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus di
bawah ini: prosentase nilai rat-rata =
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah:
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori baik.
Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa selama
ke giatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 4.16 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus II
Tahap Indikator Pengamat I
Sekor Pengamat IISekor
Awal
1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari.
2. Memperhatikan tujuan. 3. Memperhatikan penjelasan
materi.
4. Keterlibatan dalam
pemmbangkitan pengetahuan prasyarat.
5. Keterlibatan dalam pembentukan kelompok. 6. Memahami lembar kerja.
5 Inti 1. Memahami lembar kerja.
2. Keterlibatan dalam kelompok untuk mengerjakan lembar kerja kelompok.
3. Memanfaatkan sarana yang telah tersedia.
4. Menyiapkan laporan. 5. Melaporkan hasil kerja
kelompok. Akhir 1. Menanggapi evalasi.
2. Mengakhiri pembelajaran.
3 5
3 5
Jumlah skor 54 51
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1 adalah 54
sedangkan dari pengamat 2 adalah 51 dan nilai maksimal adalah 70
Sehingga rata-ratanya adalah :
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus
dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori cukup.
Tabel 4.17 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus II
No Indikator Pengamat 1 Pengamat 2
Skor Skor
Siswa dalam kelompok antusias dalam bekerja.
Kelompok memahami masalah yang diberikan.
Jika siswa mengalami kesulitan, langsung menanyakan kepada guru. Siswa terlihat saling membantu dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan.
Jika mengalami kesulitan, berusaha memecahkan bersama dalam kelompok.
Kelompok dapat menyelesaikan masalah yang diberikan
Jumlah skor 22 21
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1 adalah 22
sedangkan dari pengamat 2 adalah 21 dan nilia maksimal adalah 24
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus
dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :
Kriteria Keberhasilan Tindakan
a. 90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik b. 80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
c. 70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup d. 60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang e. 0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori sangat baik.
d. Hasil Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu
yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal
yang dicatat oleh peneliti antara lain:
1. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok.
Siswa ramai karena menyelesaikan lembar kerja kelompok, maka dari
itu peneliti membiarkannya.
2. Siswa terlihat senang dan antusias dalam belajar kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan baik
4. Termotivasinya siswa ketika diadakan presentasi kelompok
5. Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat
malu-malu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya Jumlah skor x 100% skor maksimal
penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan
menuliskannya di papan tulis.
6. Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari
pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.
7. Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai.
e. Hasil Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /
belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara
(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.18 : Hasil Wawancara
NO Pertanyaan peneliti Jawaban subyek wawancara
1.
Apakah siswa suka dengan belajar menggunakan metode demonstrasi ?
ISM : suka sekali, karena lebih menyenangkan. AR : lebih menyenangkan
dari pada mendengarkan guru dan dengan pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif. AH : suka, karena tdak
membosankan.
2.
Apakah siswa suka belajar kelompok ?
ISM : suka sekali, karena lebih menyenangkan.
AR : senang, karena bisa bertukar fikiran dengan anggota kelompok.
pendapat orang lain.
(1) (2) (3)
3. Bagaimana pemahaman siswa menggunakan metode demonstrasi ini ?
ISM : materi menjadi mudah untuk difahami.
AR dan AH : materi lebih mudah diterima dan tidak gampang lupa.
Berdasarkan hasil wawancara pada siklus II ini dapat disimpulkan
bahwa siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi ini.
f. Hasil Tes Evaluasi
Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus II diperoleh data berupa
skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.19 :
Hasil Tes Evaluasi Siklus II
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
16 MMN L 20 20 10 20 10 80
17 MS L 20 20 10 20 10 80
18 MANL P 20 20 5 20 20 85
19 RA P 20 20 20 20 5 85
20 SI L 20 20 5 20 20 85
21 SAW L 20 20 10 10 10 70
22 G L 20 20 10 20 20 90
Jumlah Skor 1785
Rata-Rata 81,136
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 81,136 dan
berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman
materi pada siklus I masuk dalam kategori baik.
g. Refleksi
Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil tes evaluasi siklus II,
hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka di peroleh
beberapa hal. Yaitu:
1. Hasil belajar siswa berdasarkan skor tes evaluasi menunjukkan bahwa
pemahaman siswa terhadap materi luas persegi dan persegi panjang
berada pada kriteria baik. Akan tetapi dalam pembelajaran siswa
menggunakan metode demonstrasi masih tampak standar.
2. Aktivitas guru telah menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria
Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan
pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
4. Siklus III
Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus III akan di jelaskan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus III yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja
kelompok dan catatan lapangan.
Menyiapkan kerangka pembelajaran dan alat peraga.
Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.
b. Implementasi Tindakan
Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus III ini terbagi dalam 2
pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas dan belajar
kelompok, sedangkan untuk pertemuan kedua adalah presentasi kelompok
dan tes evaluasi.
Pertemuan ke-1, selasa, 18 mei 2010
Pada tindakan ini, materi yang akan dibahas adalah
persegi dan persegi panjang. Teknis yang dipakai dalam
pengkondisian kelas sama dengan waktu tindakan sebelumnya.
Yaitu mulai dari pengkondisian kelompok dilakukan sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai, kegiatan pembelajaran dimulai
dengan salam serta setelah itu peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran dan indikatornya.
Kegiatan selanjutnya adalah peneliti memulai demonstrasi
kelas. Dengan alat peraga yaitu: sebuah buku tulis dan penggaris.
Kegiatan demonstrasi kelas ini teknis dan cara
mendemonstrasikannya sama dengan demonstrasi-demonstrasi
sebelumnya. Jadi dalam kegiatan ini peneliti hanya mengulangi
dan menunjukkan bagian-bagian yang dianggap sulit dan penting
oleh siswa. Akhir dari kegiatan demonstrasi ini, peneliti meminta
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Selanjutnya, kegiatan belajar kelompok. Pada belajar
kelompok, oleh peneliti siswa diminta untuk menunjukkan
benda-benda konkrit yang berupa bangun datar yang berupa persegi dan
persegi panjang. Siswa terlihat bersemangat dalam pengerjaan
lembar kerja kelompok ini. Siswa juga terlihat bekerja sama dalam
mengerjakannya. Dalam belajar kali ini suasananya masih
tergolong ramai, tetapi peneliti membiarkannya. Karena
masalah dalam lembar kerja kelompok. Hasil yang didapat dari
belajar kelompok kali ini adaalah masuk dalam kategori sangat
baik.
Pertemuan ke-2, sabtu, 22 mei 2010
Tahap pendahuluan dilaksanakan ± 10 menit. Pada tahap ini
peneliti meminta siswa untuk bergabung kembali kepada
kelompoknya. Kemudian peneliti membagikan kembali lembar
kerja kelompok yang telah dikerjakan pada pertemuan
sebelumnya.
Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan
mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 3 dan 4 dengan
wakil dari kelompok 3 adalah IA dan wakil dari kelompok 4
adalah IAF. presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya
adalah 10 menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari
belajar kelompok dan 4 menit untuk tanya jawab. Saat presentasi
berlangsung, peneliti bertindak sebagai moderator dan fasilitator
yang mengarahkan siswa pada saat jawaban siswa masih kurang
benar. pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa sudah terlihat
percaya diri dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok. Siswa
juga tampak senang saat wakil dari kelompok mempresentasikan
tangan ketika wakil kelompok selesai mempresentasikan hasil dari
belajar kelompok.
Bagian kegiatan selanjutnya adalah test evaluasi. Test ini
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan. Test evaluasi ini berlangsung
selama 60 menit dan soal yang disajikan pada siswa sebanyak 5
item soal cerita. Pelaksanaan test berjalan normal tertib dan lancer.
Pembelajaran ditutup dengan salam.
c. Hasil Observasi
Hasil pengamatan kedua pengamat terhadap aktivitas peneliti
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.20 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus III
Tahap Aspek yang diamati Pengamat1 Pengamat 2
Skor Skor
(1) (2) (3) (4)
Awal 1.Melakukan aktivitas sehari-hari 5 5
2.Menyampaikan tujuan 4 4
3.Menentukan materi dan pentingnya materi
5 5
4.Memotifasi siswa 4 4
5.Membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa
5 5
6.Membentuk kelompok 5 5
7.Menjelaskan tugas kelompok 4 4
8.Menyediakan sarana yang dibutuhkan
(1) (2) (3) (4) Inti 1.Meminta siswa memahami
lembar kerja
5 4
2.Meminta masing-masing kelompok bekerja sesuai dengan lembar kerja
5 4
3.Membimbing dan mengarahkan kelompok
4 5
4.Meminta kelompok melaporkan hasil kerjanya
3 4
5.Membantu kelancaran Tanya jawab
4 4
Akhir 1.Merespon kegiatan Tanya jawab 5 4
2.Melakukan evaluasi 5 4
3.Mengakhiri pembelajaran 5 5
Jumlah skor 73 71
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang di dapat dari pengamat 1 adalah 73
sedangkan dari pengamat 2 adalah 71 dan nilai maksimal adalah 80
Sehingga rata-ratanya adalah :
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus di
bawah ini: prosentase nilai rat-rata =
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa
selama ke giatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.20 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran M enggunakan Metode Demonstrasi Siklus III
Tahap Indikator Pengamat1 Pengamat2
skor Skor
Awal 1.Melakukan aktivitas rutin sehari-hari
5 5
2.Memperhatikan tujuan 4 4
3.Memperhatikan penjelasan materi 5 5
4.Keterlibatan dalam pembangkitan pengetahuan prasyarat
4 3
5.Keterlibatan dalam pembentukan kelompok
5 4
6. Memahami lembar kerja 4 4
Inti 1. Memahami lembar kerja 4 4
2.Keterlibatan dalam untuk mengerjakan lembar kerja kelompok
5 5
3.Memanfaatkan sarana yang telah tersedia
4 5
4.Menyiapkan laporan 4 4
5.Melaporkan hasil kerja kelompok 4 4
6.Menanggapi laporan 3 3
Akhir 1.Menanggapi evaluasi 4 3
2.Mengakhiri pembelajaran 5 5
Jumlah skor 60 58
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1
adalah 60 sedangkan dari pengamat 2 adalah 58 dan nilai maksimal adalah
70
Sehingga rata-ratanya adalah : 60+58 = 59
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus
dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah =
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf keberhasilan
aktivitas peneliti berada pada kategori baik.
Untuk pengamatan yang ketiga adalah pengamatan aktivitas kelompok
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.22 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus III
No Indikator Pengamat1 Pengamat2
Skor Skor
Siswa dalam kelompok antusias dalam bekerja.
Kelompok memahami masalah yang diberikan.
(1) (2) (3) (4) 5.
6.
Jika mengalami kesulitan, berusaha memecahkan masalah bersama.
Kelompok dapat menyelesaikan masalah yang diberikan.
4
4
4
4
Jumlah skor 23 23
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1
adalah 23 sedangkan dari pengamat 2 adalah 23 dan nilia maksimal adalah
24
Sehingga rata-ratanya adalah =
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus
dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah =
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori sangat baik.
d. Hasil Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu
yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal
yang dicatat oleh peneliti antara lain:
1. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok tetapi
keramaian tersebut dikarenakan diskusi siswa dalam pemecahan
masalah dalam menyelesaikan lembar kerja.
2. Termotivasinya siswa ketika diadakan demonstrasi kelompok.
3. Siswa sangat senang dan antusias dalam belajar kelompok.
4. Siswa terlihat percaya diri dan berani dalam mengajukan pertanyaan,
pendapat dan juga mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.
5. Siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan baik.
e. Hasil Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /
belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara
(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.23 :
Hasil wawancara
No Pertanyaan peneliti Jawaban subyek wawancara
(1) (2) (3)
1. Apakah siswa suka belajar dengan menggunakan metode demonstrasi yang digabung dengan belajar kelompok dan presentasi kelompok ?
LAM : suka sekali, dengan metode ini belajar menjadi lebih mudah.
KR : suka, dengan ini menjadi semangat dan termotivasi dalam belajar. DRA : sangat senang, karena
(1) (2) (3) 2. Bagaimana pemahaman siswa
menggunakan metode demonstrasi ini ?
LAM, KR dan DRA : dengan metode ini dapat
mempermudah kami dalam memahami materi
yangdiajarkan
Berdasarkan hasil wawancara pada siklus III ini dapat disimpulkan bahwa
siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi ini.
f. Hasil Tes Evaluasi
Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus III diperoleh data berupa
skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.24:
Hasil Tes Evaluasi Siklus III
No Nama
Siswa KelaminJenis 1 2Skor Soal3 4 5 JumlahSkor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
16 MMN L 20 20 20 20 10 90
17 MS L 20 20 20 20 10 90
18 MANL P 10 20 20 20 20 90
19 RA P 5 20 20 20 20 85
20 SI L 5 20 20 20 20 85
21 SAW L 5 20 20 20 20 85
22 G L 20 20 20 20 20 100
Jumlah Skor 1995
Rata-Rata 90,68
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 90,68 dan
berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman
materi pada siklus I masuk dalam kategori sangat baik.
g. Refleksi
Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil test evaluasi siklus II,
hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka diperoleh
beberapa hal, yaitu:
Hasil belajar siswa berdasar pada skor test evaluasi menunjukkan
peningkatan yang sangat baik dari test sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
semakin meningkat.
Aktivitas guru atau peneliti telah menunjukkan tingkat keberhasilan
pada kriteria sangat baik.
Aktivitas siswa telah menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria
Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu sudah sesuai
dengan rencana.
Kegiatan pembelajaran menunjukkan siswa sudah aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih
diperlukan pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
C. Temuan Penelitian
Beberapa temuan diperoleh pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Siswa merasa senang ketika mengikuti pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi pada materi keliling, luas persegi dan persegi panjang.
2. Siswa menyatakan senang dan lebih cepat memahami materi keliling, luas
persegi dan persegi panjang dengnn metode demonstrasi karena lebih
menyenangkan, tidak tegang dan hal ini sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar matematika.
3. Pembelajaran matematika yang menggunakan metode demonstrasi, seperti
dalam penelitian ini yaitu juga menggunakan belajar kelompok dan presentasi
kelompok, dapat membuat siswa menghargai pendapat orang lain, dan melatih
4. Metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman matematika siswa kelas
III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010.
D. Pembahasan
Demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim
guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses, sehingga seluruh siswa dalam
kelas dapat melihatnya, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan
merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.3
Dalam pembelajaran ini siswa juga belajar dengan berkelompok. Hal
yang juga perlu diperhatikan ketika siswa belajar kelompok adalah : setiap
anggota kelompok harus merasa bagian dari kelompok twersebut dalam
pencapaian tujuan bersama, setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa
masalah yang mereka pecahkan adalah masalah kelompok yaitu masalah bersama
(semua anggota kelompok) pemecahannya yaitu dengan diselesaikan secara
bersama-sama, dan setiap kerja anggota kelompok (individu) mempunyai efek
terhadap keberhasilan kelompok.
Dalam pembelajaran ini, pembentukan kelompok dilakukan oleh peneliti.
Hal ini dilakukan agar pada setiap kelompok beranggotakan siswa yang heterogen
yaitu beranggotakan siswa yang berkemampuann tinggi, siswa yang
berkemampuan sedang dan siswa yang berkemampuan rendah sehingga setiap
kelompok menjadi seimbang. Dalam hal pembagian kelompok ini peneliti juga
memilah antara siswa laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan Sekolah
Dasar ini berada dalam lingkup Pondok Pesantren, yaitu Pondok Pesantren
Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri yang merupakan cabang dari Pondok
Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut Tulungagung. Dalam pembagian
kelompok ini diambil peneliti dari data test awal yang juga dilakukan oleh
peneliti sendiri. Dalam kelas III-A ini jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6
kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 3-4 siswa. Dalam setiap kelompok
hanya beranggotakan 3-4 siswa dikarenakan agar siswa bekerja saat mengerjakan
Lembar Kerja Kelompok.
Prosedur dalam pembentukan kelompok ini dilakukan dengan cara
mengurutkan nama siswa sesuai dengan skor yang didapat dari test awal. Skor
tersebut dibagi menjadi 3 bagian yang nanti akan disebutkan sebagai kemampuan
tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah. Selanjutnya dari
masing-masing bagian diambil untuk dijadikan satu kelompok. Pembagian kelompok ini
dilakukan sebelum terjadinya tindakan. Hal ini dilakukan karena untuk
menghemat waktu pemberian tindakan.pada pengumuman pembagian kelompok
ini juga peneliti menjelaskan tugas-tugas siswa dalam kelompok dan tanggung
jawab setiap anggota kelompok pada setiap kelompoknya.
Pada tahap pemberian tindakan pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi ini terdiri dari 4 bagian kegiatan, yaitu pertama adalah kegiatan
demonstrasi kelas yang dilakukan oleh guru, yang kedua adalah belajar
mennjuk siapa yang akan mempresentasikannya, dan yang terakhir adalah test
evaluasi.
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
diambil kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan
metode demonstrasi dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
III-A SD Islam Sunan Giri pada materi keliling, luas persegi dan persegi panjang.
Peningkatan prestasi ini terjadi karena adanya motivasi dalam pembelajaran yaitu
dengan pembelajaran dengan metode demonstras dan belajar kelompok yang
membuat suasana kelas menjadi tidak monoton sehingga suasana menjadi lebih
menyenangkan dan akhirnya siswa dapat lebih aktif dan dapat mengekspresikan
dirinya dalam kegiatan pembelajaran dan pengerjaan Lembar Kerja Kelompok.
Pendek kata dengan suasana belajar yang menyenangkan ini siswa menjadi lebih
termotivasi dan bersemangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar matematika siswa.
Berdasarkan pada refleksi pada siklus I, ternyata masih terdapat
kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi ini. Diantaranya adalah masih ada beberapa siswa yang
kurang bersemangat dan kurang aktif dalam belajar kelompok, perintah / soal
dalam lembar kerja kelompok kurang dapat dipahami oleh siswa sehingga guru
harus menjelaskan lagi tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan, kurangnya
percaya diri saat mempresentasikan hasil dari kerja kelompok dan juga kondisi
pembelajaran ini menjadi kurang kondusif. Dan berdasar pada refleksi ini, maka
akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada tindakan
selanjutnya.
Dalam pembelajaran ini peran Lembar Kerja Kelompok juga membantu
yaitu sebagai alat untuk memperlancar komunikasi antar anggota kelompok. Oleh
karena itu siswa harus mendiskusikan dan mengerjakan LKK tersebut secara
bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Dalam memahami LKK ternyata
siswa merasa kesulitan, jadi dalam hal ini peneliti harus membacakan secara
keras-keras di depan kelas dan menjelaskannya kepada para siswa dan juga
meminta siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa.
Proses perbaikan ini dilakukan pada saat tindakan yang ke-2 (siklus II).
Sehingga kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I berhasil untuk
dikurangi. Berdasarkan pada refleksi siklus II ini masih terdapat beberapa
kekurangan. Diantaranya yaitu: kurangnya percaya diri saat mempresentasikan
hasil dari kerja kelompok dan juga kondisi kelas yang belum dapat terkendali
dengan baik (ramai) yang menjadikan suasana pembelajaran ini menjadi kurang
kondusif. Dan proses perbaikan akan dilakukan pada siklus selanjutnya yaitu
siklus III. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I berhasil dikurangi
pada siklus II, dan kekurangan pada siklus II dapat dikurangi pada siklus III,
sehingga proses pembelajaran menjadi lancar dan berhasil.
Berdasarkan pada hasil penelitian, prestasi belajar siswa kelas III-A SD