• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Latar Belakang

1. Sejarah Singkat Berdiri SD Islam Sunan Giri

SD ISLAM Sunan Giri adalah sebuah sekolah dasar islam yang

terletak di salah satu kota Tulungagung tepatnya di desa Ngunut lingkungan

09, SD ISLAM Sunan Giri didirikan oleh KH Ali Shodiq Umman, sekaligus

menjadikan Sunan Giri sebuah Yayasan yang disahkan oleh Departemen

Agama dengan NNS : 102051605048. Diantara yang bernaung dibawah

yayasan Sunan Giri adalah SD Islam Sunan Giri, SMPI Sunan Gunung Jati

dan SMAI Sunan Gunung Jati. Karena sekolah ini berada di dalam lingkup

pondok pesantren maka untuk lokasi SMPI dan SMAI, lokasi putri dan putra

dibedakan. Untuk putri bertempat di Asrama Putri Sunan Pandanaran yang

bertempat di jalan Demuk Gang Roda Ngunut Tulungagung, sedangkan putra

berada di Jalan Raya I/34 Gang PDAM Ngunut Tulungagung.

Dengan status terakreditasi A SD Islam mampu menorehkan beberapa

penghargaan dari mulai tingkat kecamatan sampai kabupaten bahkan propinsi

yang meliputi dari berbagai even perlombaan rohani diantaranya baca puisi,

pidato, baca al-quran dan tidak ketinggalan pula dalam bidang jasmani, sepak

takrow merupakan olah raga yang mampu menembus sampai dengan tingkat

(2)

Proses pembelajaran di lingkungan SD Islam Sunan Giri merupakan

Proses pembelajaran yang terorganisir dan mempunyai misi dan visi yang

sesuai dengan harapan masyarakat bangsa dan Negara yaitu menciptakan

insan yang kamil, cerdas, beraklakul karimah, hal ini dapat dilihat dari system

organisasi yang ada pada lembaga tersebut mulai para pengajar yang

berstatus sarjana, lingkungan yang bersih, sehat dan mencerminkan

ketaqwaan. Dan dengan pengawasan 24 jam menjadikan anak didik SD Islam

Sunan Giri semakin mampu menghadapi perubahan zaman yang kadang tidak

bersahabat, karena semua siswa/siswi SD Islam wajib bertempat tinggal pada

asrama yang telah ditentukan (mondok).

Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri merupakan

cabang dari Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut Tulungagung

yang didirikan dan diasuh pertama kali oleh Al Maghfurlah KH. Ali Shodiq

Umman. Lokasi Pondok ini terletak di Jl. Brantas No. 56 Ngunut, kurang

lebih 200 meter dari jalan raya yang menghubungkan kota Tulungagung

dengan kota Blitar. Dengan letaknya yang strategis, Pondok Pesantren ini

mudah untuk dijangkau.

Pada tanggal 10 November 1984, dibentuk Yayasan Sunan Giri yang

bertujuan untuk mempermudah pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan

yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien.

Sedangkan sistem kerja antara Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien

(3)

pengasuh. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien menangani masalah

pendidikan non formal, sedangkan Yayasan Sunan Giri menangani masalah

pendidikan formal sekaligus masalah pembangunannya.

Pada tahun 1989, secara resmi didirikan Pondok Kanak-kanak

Al-Qur’an Sunan Giri yang untuk pertama kalinya memperoleh 56 santri putra

dan putri. Mereka tidak hanya dari wilayah Tulungagung saja, tetapi banyak

juga yang berasal dari luar Tulungagung.

Pondok Kanak - Kanak Al-Qur’an Sunan Giri lebih dikenal dengan

sebutan Pondok TK Al-Qur’an. Karena Pondok Pesantren tersebut khusus

dihuni oleh santri yang masih anak-anak, baik yang sudah masuk di Sekolah

Dasar maupun yang belum masuk Sekolah Dasar. Selain itu Pondok Pesantren

tersebut banyak memberikan materi Al-Qur’an, baik cara membaca, menulis,

maupun menghafalnya.

Adapun tujuan didirikan Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an

Sunan Giri adalah sebagai berikut :

1) Secara umum bertujuan untuk membantu pemerintah dalam upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

2) Secara khusus bertujuan untuk :

a. Mendidik kader muslim sebagai kader pembangunan yang terampil dan

(4)

b. Mencetak Ulama’ sebagai pelopor dalam berbagai aspek kehidupan di

masa yang akan datang.

c. Turut serta dalam usaha mencegah kenakalan remaja serta mencetak

generasi yang memiliki budi pekerti yang luhur.

2. Letak Geografis SD Islam Sunan Giri

Adapun batas dari letak geografisnya adalah :

a. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya Propinsi jalur

Tulungagung Blitar Malang

b. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Brantas.

c. Sebelah Barat bersebelahan dengan PDAM, Koramil dan Puskesmas

Ngunut Tulungagung

d. Sebelah Timur bersebelahan dengan perkampungan penduduk LK. 09

Ngunut Tulungagung

Dilihat dari Lingkungan kehidupan penduduknya, Pondok

Pesantren Sunan Giri berada di tengah–tengah masyarakat Ngunut yang

sangat maju dan berpotensi menjadi kota besar, karena didukung

banyaknya lapangan pekerjaan yang ada mulai dari industri, peternakan

dan perdagangan.

3. Struktur Organisasi SD IslamSunan Giri

Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan diperlukan adanya

suatu struktur organisasi dalam rangka untuk menghindari kerancuan dan

(5)

tujuan yang telah dicita-citakan. Karena organisasi merupakan sistem kerja

sama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian, maka struktur

organisasi Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri Ngunut

Tulungagung adalah sebagai berikut :

Bagan 4.1 :

Struktur Pengurus SD Islam Sunan Giri1

Garis komando : Garis koordinasi :

1 Buku Panduan Hasil Sidang Khusus Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Asrama TK Al-Qur’an “Sunan Giri” (2009-2010), hal.9

Dewan Pengasuh PPHM

Dinas Pendidikan Yayasan Sunan Giri

Komite Sekolah Kepala sekolah

Drs. K.H. Nashihuddin

Wakil Kepala Ahmad Shodiqin Bendahara

Nailul Khoiri Arif Ma’rufinTata Usaha

Kurikulum Ahmad Shodiqin

Kesiswaan Nailul Khoiri

Sapras Teknisi Pondok

Dewan Guru

(6)

Bagan 4.2 :

STRUKTUR PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN SUNAN GIRI2

2 Ibid…….., hal. 5 : Garis Instruksi:Garis Evaluasi:Garis Koordinasi

KBIH AL-ISTIQOMAH Kepala SDIKepala SMPIKepala SMAIPeriode

2009-2010

Dewan Pembina

KH. Moh Darori Mukmin KH. Mahrus Maryani KH. Moh. Badrul Huda Ali, S.Ag

H. Hamim Badruzzaman

Pengawas

KH. M. Ibnu Shodiq KH. M. Minannurrohim

Bid. Litbang & Pendidikan

H. Abd Hakim H. Masduki Basuki Nugroho

Bid. Pembangunan & Sapras KH. M. Adib Minannurrohman

(7)

4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan a.Keadaan Guru

Yang dimaksud dengan guru disini adalah orang yang mengajar di SD

Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung pada saat penelitian dilakukan

sebagaimana tersebut dalam tabel dibawah ini

Tabel 4.3 :

Data Guru SD Islam Sunan Giri Ngunut Tahun ajaran 2009/2010

No Nama Jabatan MulaiTugas Ket.

1 Drs. H. Nashihuddin Kepala Sekolah

-2 Ahmad Shodiqin, S.Pd.I Wakil Kepala Sekolah & Wali

Kelas VI A 1996 3 Nailul Khoiri Wali Kelas VI B 2007 4 Bibit Samsul Arifin, S.Ag. Wali Kelas V A 1994 5 Moh. Syarifuddin Wali Kelas V B 1994 6 Moh. Nurul Huda, S.Pd.I Wali Kelas IV A 2000 7 Moh. Fauzan Isak Ismanu Wali Kelas IV B 2007 8 Moh. Nidzommuddin, S.Pd.I Wali Kelas III A 2008 9 Moh. Tajuddin Baihaqi, S.Pd.I Wali Kelas III B 2008 10 Siti Marfu’atin Wali Kelas II A 2007 11 Arif Ma’rufin, SH.I Wali Kelas II B 2009 12 Nafiatul Mahmudah Wali Kelas I 2007 13 M. Asnawi Mangku Alam, S.Pd.I Guru Kelas VI 1998

14 Miftahul Awalin, S.Pd.I Guru Bahasa Jawa 1997 15 Ali Mansur, S.Pd.I Guru Kertakes 1994 16 Ngizuddin Abdus Salam Guru Agama Islam 2009

(8)

b.Keadaan Siswa

Yang dimaksud siswa disini adalah siswa-siswi yang secara resmi

belajar di SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung dan secara resmi

tercatat dalam buku induk sekolah. Pada saat penulis mengadakan

penelitian jumlah murid di SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung ada

272 siswa. Jumlah tersebut terbagi dalam beberapa kelas, yaitu kelas I, II,

III-A, III-B, IV-A, IV-B, V-A, V-B, VI-A dan VI-B. untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 :

Data Keadaan Siswa SD Islam Sunan Giri Ngunut Tahun Ajaran 2009/2010

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 I 19 10 29

2 II 14 11 25

3 III 34 12 45

4 IV 39 22 61

5 V 32 24 56

6 VI 36 20 56

Jumlah Siswa 272

c.Keadaan Karyawan

Karyawan yang dimaksud disini adalah pegawai yang bukan guru,

meliputi pegawai atau staf yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

(9)

Tabel 4.5 :

Data Keadaan Karyawan SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2009/2010

NO Nama Pegawai

1. Moh. Nashan Tata Usaha

2. Arif Ma’rufin Penjaga Sekolah

5. Kegiatan Ekstra Kurikuler SD Islam Sunan Giri

Sebagai sekolah yang berada di dalam pondok pesantren, SD Islam Sunan

Giri Ngunut Tulungagung mempunyai berbagai macam kegiatan ekstra

kurikuler, antara lain:

 Jam’iyyatul Qurro’

 Seni Sholawat al-Banjari

 Diklat ‘Ubudiyyah

 Sepak Bola

 Sepak Takraw

6. Sarana dan Pra Sarana

Dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar harus

mempunyai sarana dan pra sarana. Karena dengan sarana dan pra sarana akan

memperjelas dan mempercepat siswa dalam memahami pelajaran yang

sedang disampaikan oleh seorang guru pada saat kegiatan proses belajar

mengajar. Sedangkan proses saran dan prasarana yang tersedia di SD Islam

(10)

Tabel 4.6 :

Sarana dan Prasarana SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010

No Jenis Jumlah Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah 1

2. Ruang Kelas 10

3. Ruang Guru 1

4. Lab. Komputer 1

5. Perpustakaan 1

6. Ruang Kesenian 1

7. Kamar Mandi Guru 1

8. Kamar Mandi Siswa 2 lokasi

9 Kantin 3

10. Aula 1

B. Paparan Data

1.Paparan Data Pra Tindakan

Pada hari sabtu, 1 mei 2010 peneliti datang ke SD Islam Sunan Giri

guna memohon izin mengadakan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir

program sarjana STAIN Tulungagung. Pada hari ini, peneliti hanya bertemu

dengan wakil kepala sekolah, dikarenakan bapak kepala sekolah sedang

menghadiri rapat di kecamatan. Selesai berbincang-bincang dan mengutarakan

maksud untuk mengadakan penelitian, bapak wakil kepala sekolah

menyarankan peneliti untuk menemui kepala sekolah di lain waktu dan

membuat janji terlebih dahulu serta memberikan nomor yang bisa dihubungi.

Setelah membuat janji dengan kepala sekolah akhirnya, hari senin 3

mei 2010 peneliti datang lagi ke SD Islam Sunan Giri untuk menemui kepala

(11)

beliau memberikan izin untuk diadakan penelitian. Peneliti segera

menyerahkan surat izin penelitian yang telah dibuat oleh BAK. Kepala

sekolah menyerahkan kegiatan selanjutnya untuk diatur bersama dengan guru

yang mengajar.

Kelas III di SD Islam Sunan Giri terdiri dari 2 kelas: yaitu kelas III-A

dan B. Berdasarkan saran kepala sekolah maka peneliti memilih kelas

III-A. Karena akan lebih kondusif jika penelitian dilaksanakan di kelas ini.

Pada pertemuan ini peneliti juga berdiskusi dengan guru pengajar

mengenai kondisi siswa, jumlah siswa, dan latar belakang siswa. Berdasarka

data yang diperoleh, jumlah siswa kelas III-A adalah 22 siswa yang terdiri dari

16 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Sesuai dengan kondisi kelas,

kemampuan siswa heterogen. Hal ini dilihat dari nilai skor ulangan

matematika pada materi sebelumnya. Dan sebagian besar siswa berasal dari

luar kota.

Pada kesempatan ini juga, peneliti menanyakan tentang jadwal

pelajaran di kelas III-A. Guru menjelaskan bahwa pelajaran matematika di

ajarkan 3 kali dalam seminggu. Yaitu hari selasa jam ke 1 dan 2, hari sabtu

jam ke 3 dan 4, dan hari minggu jam ke 3 dan 4. di SD Islam Sunan Giri hari

libur bukan pada hari minggu tetapi hari jum'at. Ini berlaku juga pada

sekolah-sekolah dibawah naungan Yayasan Sunan Giri. Peneliti menyampaikan bahwa

yang akan bertindak sebagai pelaksana pengamatan adalah peneliti sendiri dan

(12)

pengajar sebagai salah satu pengamat dan pengamat lainnya adalah teman

sejawat peneliti yang sedang melakukan penelitian di SD tersebut juga.

Peneliti juga memberikan sedikit gambaran tentang metode pembelajaran

yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Sesuai dengan rencana, tes awal dilakukan pada hari selasa 4 mei

2010. tes awal tersebut diikuti oleh 22 siswa. Pada tes awal ini peneliti

memberikan 5 buah soal.

Berdasarkan hasil dari tes awal, tampak bahwa siswa kurang

menguasai materi pra syarat. Pada tes awal ini nilai rata-rata yang diperoleh

siswa adalah 64,54.

Tabel 4.7 : Hasil Nilai Tes Awal

No. Nama Siswa L/P 1 2 Skor Soal3 4 5 JumlahSkor

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 AM L 20 10 15 5 10 60

2 AH L 20 20 10 5 5 60

3 AR L 20 20 10 10 10 70

4 ARS P 20 10 10 5 5 50

5 DRA P 20 10 10 5 5 50

6 IAF L 20 20 15 5 20 80

7. IS L 20 10 5 5 10 50

8. IA L 20 5 10 20 20 65

9. ISM L 20 20 15 10 20 80

10. KR P 20 20 10 5 15 70

11. LAM P 20 20 15 10 10 75

12. MAW L 20 15 10 10 20 65

13. MBNS L 20 20 15 0 20 75

14. MJF L 20 10 10 5 5 50

15. MMZ L 20 10 10 0 10 50

(13)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

17. MS L 20 10 15 5 10 60

18. MANL P 20 20 15 5 15 75

19. RA P 20 20 15 5 15 75

20. SI L 20 20 10 0 10 60

21. SAW L 20 10 20 10 20 80

22. G L 20 10 5 5 20 60

Jumlah 1420

Rata-Rata 64,54

Kegiatan peneliti selanjutnya adalah menentukan kelompok diskusi.

Berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada tes awal, nama siswa diurutkan

dari yang mendapatkan skor tertinggi sampai terendah. Pada tabel urutan

nama siswa tersebut dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu siswa yang

berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan sedang dan siswa yang

berkemampuan rendah. Dari masing-masing bagian tersebut dipilihlah siswa

secara acak untuk membentuk suatu kelompok. Yang dalam kelompok ini

nanti beranggotakan 3-4 siswa. Dalam pembagian kelompok ini selain

bersyaratkan berangotakan siswa yang heterogen, juga bersyaratkan

beranggotakan laki-laki atau perempuan saja. Hal ini dikarenakan SD Islam

Sunan Giri ini berada dalam lingkup pondok pesantren.

Secara detail pembagian masing-masing kelompok dapat dilihat pada

(14)

Tabel 4.8 : Deskripsi Kelompok.

Nama Kelompok Nama Siswa Jenis Kelamin Jumlah Skor

1

Pada hari sabtu, 8 mei 2010 peneliti masuk ke kelas untuk

menyampaikan hasil tes awal dan membahas kembali soal-soal tes awal

yang dianggap sulit bagi siswa. Setelah melakukan pembahasan soal-soal

tersebut, peneliti mengumumkan nama-nama kelompok kepada siswa.

Selanjutnya siswa disuruh berkumpul menurut kelompoknya masing-masing

(15)

tugas untuk memilih ketua dan sekretaris untuk memperlancar kerja

kelompok.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, peneliti menyampaikan bahwa pada

pertemuan berukutnya akan dilaksanakan pembelajaran materi keliling

persegi dan persegi panjang.

2.Paparan Data Siklus I

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini terdiri dari empat tahap.

Yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap

refleksi yang membentuk suatu siklus.

Dalam siklus I ini, materi yang di ajarkan adalah keliling persegi dan

persegi panjang. Dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan. Untuk pertemuan

ke-1 meliputi: demonstrasi kelas dan belajar kelompok, sedangkan untuk

pertemuan ke-2 presentasi kelompok dan tes evaluasi.

Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus I akan di jelaskan sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap nperencanaan yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

1) Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja

kelompok dan catatan lapangan.

(16)

3) Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.

4) Membentuk kelompok.

b. Implementasi Tindakan

Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus I ini terbagi dalam 2

pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas dan

belajar kelompok, sedangkan untuk pertemuan selanjutnya adalah

presentasi kelompok dan tes evaluasi.

1) Pertemuan ke-1, minggu, 9 mei 2010

Pada pertemuan ini akan diadakan tindakan untuk yang

pertama kalinya. pembelajaran dibuka dengan salam dan siswa

menjawab dengan serempak. Sebelum dimulai pembelajaran,peneliti

meminta agar siswa bergabung beserta kelompok yang telah

ditentukan. Untuk kegiatan pembuka ini, peneliti kurang maksimal

dalam mengkondisikan siswa.

Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi yaitu keliling

persegi dan persegi panjang. Untuk lebih tercapainya tujuan

pembelajaran dan dapat membangun pemahaman yang memuaskan,

maka peneliti mengingatkan lagi tentang materi prasyarat tentang

keliling persegi dan persegi panjang, seperti penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, dan sifat-sifat dari persegi dan

(17)

Selanjutnya, peneliti menyampaikan materi keliling persegi

dan persegi panjang. Sebelumnya peneliti menunjukkan contoh

bangun datar persegi dan persegi panjang yang dibuat dari kertas

karton, dan dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi kelas mengenai

materi tersebut yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan siswa terlihat

mendengarkan dengan baik.

Dalam kegiatan ini terjadi percakapan sebagai berikut:

Peneliti : “Coba kalian perhatikan bangun datar yang saya bawa. (peneliti membawa sebuah keras karton yang berbentuk

persegi dan persegi panjang, untuk persegi mempunyai

ukuran sisi = 10 cm sedangkan untuk persegi panjang

mempunyai ukuran panjang = 12 cm dan lebar = 10 cm.)”

Peneliti : “Bangun datar berbentuk apa ini? Dan apa saja sifat-sifatnya?”

Siswa (serempak) : “Bangun persegi dan persegi panjang.

ISM : “Sifat persegi adalah semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya siku-siku

SAW : “Sifat dari persegi panjang adalah sisi berhadapan sama panjang dan semua sudutnya siku-siku

(18)

ARS : “Dengan menjumlahkan semua sisinya bu…

Peneliti : “Seratus buat kamu. Benar sekali, cara mencari keliling sebuah bangun datar adalah dengan menambahkan semua sisinya. Nah sekarang saya akan menunjukkan bagaimana cara mencari keliling dengan alat peraga ini.

Guru memulai demonstrasi kelas dan siswa terlihat mendengarkan

dengan baik.

Setelah demonstrasi kelas selesai, peneliti dibantu dengan

teman sejawat membagikan alat peraga (kertas karton) dan LKK

(Lembar Kerja Kelompok).

Sebelum melakukan belajar kelompok/demonstrasi kelompok,

peneliti membacakan isi dari Lembar Kerja Kelompok yang telah

dibagikan dan meminta siswa bertanya jika ada yang belum jelas.

Mengacu pada Lembar Kerja Kelompok, langkah pertama

dalam belajar kelompok ini adalah siswa membuat bangun persegi dan

persegi panjang dengan kriteria ukuran yang genap (bukan pecahan).

Hal ini dikarenakan alat peraga (kertas karton yang berbentuk persegi

dan persegi panjang) ini juga akan dipakai dalam demonstrasi

(19)

Untuk belajar kelompok ini akan di jelaskan secara kelompok.

 Untuk kelompok 1 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi

18 cm dan membuat persegi panjang dengan ukuran panjang 20

cm dan lebar 10 cm.

 Kelompok 2 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 8 cm

dan persegi panjang dengan ukuran panjang 8 cm dan kebar 6 cm.

 Kelompok 3 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 20 cm,

dan persegi panjang dengan ukuran panjang 18 cm dan lebar 10

cm.

 Kelompok 4 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 10 cm,

dan persegi panjang dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 8

cm.

 Kelompok 5 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 14 cm,

dan persegi panjang dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 10

cm.

 Kelompok 6 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 12 cm,

dan persegi panjang dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 12

cm.

Dalam belajar kelompok kali ini, masih terdapat siswa yang

belum aktif dalam kegiatan pembelajaran dan keadaan kelas gaduh.

(20)

kelompok belum selesai mengerjakan tugasnya. Hal ini dikarenakan

kurang kompaknya antar anggota kelompok.

Untuk mengakhiri pertemuan kali ini, peneliti menyimpulkan

tentang rumus dari mencari luas persegi dan persegi panjang.

Kemudian peneliti menulisnya di papan tulis. Selanjutnya siswa

diminta mencatat apa yang dianggap penting, serta peneliti

menjelaskan untuk pertemuan yang akan datang akan diadakan

presentasi kelompok dan yang akan mewakili diacak oleh peneliti.

Siswa diharapkan mempunyai persiapan dan belajar untuk kegiatan

pertemuan selanjutnya. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan

memberikan kata-kata untuk memotivasi belajar siswa dan diakhiri

dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan ke-2, selasa, 11 mei 2010

Pertemuan ke-2 ini seperti yang sudah dijelaskan peneliti pada

pertemuan sebelumnya, yaitu akan diadakan presentasi kelompok.

Tahap pendahuluan dilaksanakan ± 10 menit. Pada tahap ini peneliti

meminta siswa untuk bergabung kembali pada kelompoknya.

Kemudian peneliti membagikan kembali lembar kerja kelompok yang

telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.

Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan

mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 2 dan 5 dengan

(21)

MANL. Presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya adalah 10

menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari belajar kelompok

dan 4 menit untuk Tanya jawab. Saat presentasi berlangsung, peneliti

bertindak sebagai moderator dan fasilitator yang mengarahkan siswa

pada saat jawaban siswa masih kurang benar.

Seperti dalam presentasi dibawah ini yang dilakukan oleh ISM.

ISM : “ Untuk soal nomer 2, persegi panjang ABCD. Panjang AB = 20cm. panjang BC =10 cm. panjang CD = 20cm. dan panjang DA =20cm.”

Peneliti : “ ISM, coba kamu lihat kembali panjang DA !” ISM : “Eh iya bu, panjangnya bukan 20cm, tapi 10 cm” Peneliti : “OK ! silahkan dilanjutkan

ISM : “ Kelilingnya adalah 20 cm + 10 cm + 20 cm + 10cm =60 cm.” Peneliti : “ Bagus sekali, terima kasih ISM.

Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih malu-malu

dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya penjelasan

yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan

menuliskannya di papan tulis. Siswa juga tampak senang saat wakil

dari kelompok mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini

terlihat dari pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai

(22)

Bagian kegiatan selanjutnya adalah tes evaluasi. Tes ini

berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa

terhadap materi yang telah diajarkan. Tes evaluasi ini berlangsung

selama 60 menit dan soal yang disajikan pada siswa sebanyak 5 item.

Pelaksanaan tes kurang bisa berjalan dengan normal tertib dan lancar.

Setelah jam pelajaran selesai, peneliti meminta siswa untuk

mempelajari materi selanjutnya yaitu menghitung keliling, luas persegi

dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah

dan pembelajaran ditutup dengan salam.

c. Hasil Observasi

Pengamatan ini dilakukan oleh 2 orang, yaitu guru matematika

kelas III-A dan teman sejawat dari mahasiswa STAIN Tulungagung

Jurusan Tadris Matematika Semester VIII yang juga sedang melakukan

penelitian di SD tersebut. Disini, pengamat bertugas untuk mengamati

kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. jenis

observasi yang dilakukan adalah observasi yang terstruktur dan siap

pakai, sehingga pengamat tinggal mengisi lembar observasi pada tempat

yang disediakan.

Hasil pengamatan kedua pengamat aktivitas peneliti dapat dilihat

(23)

Tabel 4.9 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus 1

Tahap Indikator Pengamat 1 Pengamat 2

Skor Skor

(1) (2) (3) (4)

Awal

1. Melakukan aktivitas

sehari-hari 4 4

2. Menyampaikan tujuan 4 4

3. Menentukan materi dan pentingnya materi

5 5

4. Memotivasi siswa 4 4

5. Membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa

4 4

6. Membentuk kelompok 5 5

7. Menjelaskan tugas kelompok 4 4

8. Menyediakan sarana yang dibutuhkan

5 5

Inti

1. Meminta siswa memahami lembar kerja

4 4

2. Meminta masing-masing kelompok bekerja sesuai dengan lembar kerja

4 3

3. Membimbing dan mengarahkan kelompok

3 3

4. Meminta kelompok

melaporkan hasil kerjanya 2 2

5. Membantu kelancaran

kegiatan Tanya jawab 3 2

Akhir

1. Merespon kegiatan Tanya jawab

3 2

2. Melakukan evaluasi 3 4

3. Mengakhiri pembelajaran 5 4

Jumlah Skor 62 59

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1

adalah 62 sedangkan dari pengamat 2 adalah 59 dan nilai maksimal adalah

(24)

Sehingga rata-ratanya adalah:

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan

rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktifitas peneliti berada pada kategori baik.

Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus 1

Tahap Indikator Pengamat 1Skor Pengamat 2Skor

(1) (2) (3) (4)

Awal

1. Melakukan aktifitas rutin sehari hari

2. Memperhatikan tujuan

3. Memperhatikan penjelasa materi. 4. Keterlibatan dalam pembangki

tan pengetahuan prasyarat. 5. Keterlibatan dalam pembentukan

kelompok.

6. Memahami lembar kerja.

(25)

(1) (2) (3) (4)

Inti

1. Memahami lembar kerja 2. Keterlibatan adalam kelompok

untuk mengerjakan lembar kerja kelompok

3. Memanfaatkan sarana yang telah tersedia

4. Menyiapkan laporan 5. Melaporkan hasil kerja

kelompok Akhir 1. Menanggapi evaluasi

2. Mengakhiri pembelajaran

3 5

3 5

Jumlah skor 50 47

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1

adalah 50 sedangkan dari pengamat 2 adalah 47 dan nilai maksimal

adalah 70

Sehingga rata-ratanya adalah :

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan

rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

(26)

Untuk pengamatan yang ketiga adalah pengamatan aktivitas

kelompok selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus 1

NO Indikator Pengamat I

Skor

Siswa dalam kelompok antusias dalam bekerja.

Kelompok memahami masalah yang diberikan.

Jika siswa mengalami kesulitan, langsung menanyakan kepada guru.

Siswa yang terlihat saling membantu dalam

menyelesaikan masalah yang diberikan.

Jika mengalami kesulitan, berusaha memcahkan masalah bersama.

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1

adalah 14 sedangkan dari pengamat 2 adalah 14 dan nilai maksimal

adalah 24.

Sehingga nilai rata-ratanya adalah :

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan

dengan rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata = 16 + 16 = 16 2

Jumlah Skor X 100%

(27)

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :

Kriteria Keberhasilan Tindakan

a. 90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik b. 80% ≤ NR ≤ 89% = Baik

c. 70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup d. 60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang e. 0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori kurang.

d. Hasil Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu

yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal

yang dicatat oleh peneliti antara lain:

1. Masih ada siswa yang enggan belajar kelompok

2. Dalam belajar kelompok, siswa masih belum bisa kompak.

3. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok.

4. Siswa kurang dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan

baik

5. Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat

malu-malu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya

penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan

menuliskannya di papan tulis.

16 X 100% = 66,67%

(28)

6. Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok

mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari

pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai

mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.

7. Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai.

e. Hasil Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /

belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara

(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara

tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.12 : Hasil wawancara

No Pertanyaan penelitian Jawaban subyek wawancara

(1) (2) (3)

1. Apakah siswa suka dengan belajar dengan

menggunakan metode demonstrasi ?

RA: suka, karena dengan menggunakan metode ini tidak membuat jenuh.

ARS: suka sekali, karena dengan metode ini saya bisa belajar sambil bermain.

MSA: senang, karena saya tidak harus mendengarkan penjelasan guru saja.

2. Apakah siswa suka belajar

kelompok ? RA:senang, karena bisa saling membantu. ARS: suka, karena lebih

menyenangkan disbanding dengan belajar sendiri.

(29)

gampang bosan.

(1) (2) (3)

3. Bagaimana pemahaman siswa menggunakan metode demonstrasi ini ?

RA: ribet, tapi menyenangkan. ARS dan MSA : materi menjadi

mudah untuk difahami, membuat suasana lebih menyenangkan dan tidak membuat bosan.

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus 1 ini dapat disimpulkan

bahwa siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi

ini.

f. Hasil Tes Evaluasi

Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus I diperoleh data berupa

skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.13:

Hasil Tes Evaluasi Siklus I

(30)

11 LAM P 20 20 10 10 10 70

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

12 MAW L 20 10 20 10 10 70

13 MBNS L 20 10 20 10 10 70

14 MJF L 20 10 15 5 10 65

15 MMZ L 20 10 15 5 10 65

16 MMN L 20 15 20 5 15 75

17 MS L 20 15 20 5 15 75

18 MANL P 10 15 20 5 15 65

19 RA P 20 10 20 20 0 70

20 SI L 10 10 15 20 10 65

21 SAW L 10 10 20 20 5 65

22 G L 20 20 10 20 0 70

Jumlah 1507

Rata – rata 68,5

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 68,5 dan

berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman

materi pada siklus I masuk dalam kategori cukup.

g. Refleksi

Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil tes evaluasi siklus I,

hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka di peroleh

beberapa hal. Yaitu:

1. Masih kurangnya aktivitas siswa pada saat kerja kelompok karena

belum terbiasa dengan belajar kelompok.

2. Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu sudah sesuai

(31)

3. Kegiatan pembelajaran menunjukkan masih terdapat siswa yang

belum aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4. Prestasi belajar siswa dari tes evaluasi 1 menunjukkan pemahaman

yang cukup.

5. Hasil pengamatan terhadap peneliti menunjukkan kriteria baik, begitu

juga aktivitas siswa juga menunjukkan tingkat keberhasilan pada

kriteria cukup.

Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih

diperlukan pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3. Siklus II

Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus I akan di jelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus II yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja

kelompok dan catatan lapangan.

2. Menyiapkan kerangka pembelajaran dan alat peraga.

3. Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.

(32)

Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus II ini terbagi

dalam 2 pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas

dan belajar kelompok, sedangkan untuk pertemuan kedua adalah

presentasi kelompok dan tes evaluasi.

 Pertemuan ke-1, sabtu, 15 mei 2010

Pada tindakan ini peneliti akan membahas tentang luas bangun

datar persegi dan persegi panjang. Sebelum pelajaran dimulai peneliti

bersama teman sejawat mengkondisikan kelas sedemikian rupa seperti

pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan sebelum pelajaran dimulia

karena dikhawatirkan jika pengkondisian ini dilakukan sesudah

pelajaran dibuka, maka akan menyita banyak waktu dan siswa akan

menjadi gaduh. Seketika itu peneliti meminta seluruh siswa agar

bergabung dengan masing-masing kelompoknya dan peneliti segera

memulai kegiatan pembelajaran.

Peneliti membuka pelajaran dengan cara mengucap salam dan

siswa membalas salam dengan bersemangat. Selanjutnya peneliti

menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, yaitu

menemukan cara menghitung luas persegi dan persegi panjang dan

menghitung luas persegi dan persegi panjang. Selain itu peneliti juga

menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang akan dipakai adalah

(33)

bagian kegiatan : yaitu demonstrasi kelas, belajar kelompok, presentasi

kelompok dan tes evaluasi. Tetapi pada pertemuan yang ke-1 ini hanya

akan dilakukan dua bagian kegiatan yaitu : demonstrasi kelas yang

dilakukan oleh peneliti dan belajar kelompok.

Selepas itu, peneliti melakukan demonstrasi kelas dengan

materi luas persegi dan persegi panjang. Dalam melaksanakan

demonstrasi kelas, peneliti menggunakan alat peraga. Alat peraga

tersebut adalah sebuah kertas karton yang berbentuk persegi dan

persegi panjang, kertas warna yang telah dipotong kecil-kecildengan

ukuran 1cm x 1cm serta lem sebagai alat untuk menempel. Disaat

penelii mendemonstrasikan alat peraga untuk mencari luas persegi dan

persegi panjang, peneliti juga mengarahkan siswa untuk menemukan

cara mencari luas persegi dan persegi panjang tersebut. Sehingga

terjadilah percakapan sebagai berikut:

Peneliti : “Coba kalian perhatikan bangun datar yang saya bawa?. (peneliti membawa sebuah kertas karton yang berbentuk

persegi dan persegi panjang, untuk persegi mempunyai

ukuran sisi = 10 cm sedangkan untuk persegi panjang

mempunyai ukuran panjang = 12 cm dan lebar = 10 cm.)”

Peneliti : “Bangun datar berbentuk apa ini? Dan apa saja sifat-sifatnya?

(34)

ALM :”Sifat dari persegi adalah: semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya siku-siku.”

KR : “Sedangkan sifat dari persegi panjang adalah: sifat berhadapan sama panjang dan semua sudutnya siku-siku

Peneliti : “Tepat sekali. Sekarang, siapa yang tahu bagaimana cara mencari luas kedua bangun tersebut?

Siswa : (seluruh siswa diam)

Karena tidak ada siswa yang menjawab, akhirnya peneliti

menempelkan kertas karton yang berbentuk persegi ke papan tulis.

Kemudian terjadilah percakapan sebagai berikut:

Peneliti : “Coba perhatikan persegi yang ada pada papan tulis. Persegi ini mempunyai panjang sisi yaitu 10 cm. sekarang mari kita sama-sama mencari luas persegi tersebut. Sebelumnya saya mau tanya, yang dinamakan luas itu bagian yang mana? Siapa yang bisa menunjukkannya?”. ARS : Maju ke depan kelas dan menunjukkan daerahnya dengan cara

diarsir menggunakan kapur tulis. Bila ditunjukkan dalam

gambar adalah sebagai berikut.

(35)

Peneliti : “Bagus, tepat sekali. Nah sekarang saya akan menunjukkan cara mencari luas dengan alat peraga yang sudah tersedia disini. (peneliti menempelkan kertas warna yang sudah dipotong kecil dengan ukuran 1 cm x 1 cm).”

RA : “Bu… kenapa harus ditempeli dengan kertas warna tersebut?” Peneliti : “Begini.. dengan kita menutupnya dengan kertas warna yang

berukuran 1 cm x 1 cm tersebut, maka kita akan dapat menghitung berapa banyak kertas yang menempel pada bangun tersebut. Luas persegi tersebut dapat dicari dengan menghitung berapa banyak kertas yang menutupi bangun tersebut.” Sekarang kita buktikan apakah jawaban dengan menggunakan rumus dan menggunakan cara manual akan sama? Saya minta MSA maju ke depan untuk menghitung banyak kertas warna yang tertempel pada persegi tersebut. Dan MAW untuk menghitungnya menggunakan rumus. Yaitu luas persegi = sisi x sisi.”

MSA : ”(menjawab) 100 satuan bu.”

MAW : ”(menjawab) 10 cm x 10 cm = 100 cm

(36)

Kegiatan selanjutnya adalah belajar kelompok. Peneliti

segera membagikan lembar kerja kelompok. Dan meminta siswa untuk

memahami perintah-perintah yang ada dan peneliti juga meminta

siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas.

Dalam belajar kelompok ini siswa terlihat senang dan juga

bersemangat, tetapi masih ada yang membuat gaduh dan juga

berbincang-bincang di luar materi pelajaran. Tetapi ini jumlahnya

berkurang atau lebih sedikit dari pada siklus yang sebelumnya. dalam

belajar kelompok ini juga siswa sudah terlihat kompak antar anggota

kelompok dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok, dan juga

siswa tidak ada kesulitan dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok

tersebut.

Untuk mengakhiri pertemuan kali ini, peneliti menyimpulkan

tentang rumus dari mencari luas persegi dan persegi panjang,

kemudian peneliti menulisnya di papan tulis. Selanjutnya siswa

diminta mencatat apa yang dianggap penting. Serta peneliti

menjelaskan untuk pertemuan yang akan datang akan diadakan

presentasi kelompok dan yang akan mewakili diacak oleh peneliti.

Siswa diharapkan mempunyai persiapan dan belajar untuk kegiatan

(37)

dengan memberikan kata-kata untuk memotivasi belajar siswa dan

diakhiri dengan mengucapkan salam.

 Pertemuan ke-2, minggu, 16 mei 2010

Pertemuan ke-2 ini seperti yang sudah dijelaskan peneliti

pada pertemuan sebelumnya, yaitu akan diadakan presentasi kelompok.

Peneliti meminta siswa untuk bergabung kembali kepada kelompoknya.

Kemudian peneliti membagikan kembali lembar kerja kelompok yang

telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.

Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan

mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 2 dan 5 dengan

wakil dari kelompok 2 adalah MAW dan wakil dari kelompok 5 adalah

LAM. Presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya adalah 10

menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari belajar kelompok dan

4 menit untuk Tanya jawab. Saat presentasi berlangsung, peneliti

bertindak sebagai moderator dan fasilitator yang mengarahkan siswa

pada saat jawaban siswa masih kurang benar. Pada presentasi kali ini,

untuk jawaban siswa sudah baik (tidak ada kesalahan dalam hitungan).

Bagian kegiatan selanjutnya adalah tes evaluasi. Tes ini

berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman sisw terhadap

materi yang telah diajarkan. Tes evaluasi ini berlangsung selama 60

(38)

tes berjalan normal tertib dan lancar. Setelah jam pelajaran selesai,

peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya dan

mengingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menghitung

keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam

pemecahan masalah dan pembelajaran

c. Hasil Observasi

Hasil pengamatan kedua pengamat terhadap aktivitas peneliti

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus II

Tahap Aspek yang diamati Pengamat ISkor Pengamat IISkor

(1) (2) (3) (4)

Awal

1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari.

2. Menyampaikan tujuan. 3. Menentukan materi dan

pentingnya materi. 4. Motivasi siswa.

5. Membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa.

6. Membentuk kelompok. 7. Menjelaskan tugas kelompok. 8. Menyediakan sarana yang

(39)

Inti 1. Meminta siswa memahami lembar kerja.

2. Meminta masing-masing kelompok memahami lembar kerja.

3. Membimbing dan mengarahkan kelompok

4. Meminta kelompok melaporkan hasil kerjanya.

5. Membantu kelancaran kegiatan Tanya jawab.

1. Merespon kegiatan Tanya jawab. 2. Melakukan evaluasi.

Jumlah Skor 69 64

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang di dapat dari pengamat 1

adalah 66 sedangkan dari pengamat 2 adalah 61 dan nilai maksimal adalah

80

Sehingga rata-ratanya adalah :

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus di

bawah ini: prosentase nilai rat-rata =

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah:

(40)

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori baik.

Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa selama

ke giatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

(41)

Tabel 4.16 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus II

Tahap Indikator Pengamat I

Sekor Pengamat IISekor

Awal

1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari.

2. Memperhatikan tujuan. 3. Memperhatikan penjelasan

materi.

4. Keterlibatan dalam

pemmbangkitan pengetahuan prasyarat.

5. Keterlibatan dalam pembentukan kelompok. 6. Memahami lembar kerja.

5 Inti 1. Memahami lembar kerja.

2. Keterlibatan dalam kelompok untuk mengerjakan lembar kerja kelompok.

3. Memanfaatkan sarana yang telah tersedia.

4. Menyiapkan laporan. 5. Melaporkan hasil kerja

kelompok. Akhir 1. Menanggapi evalasi.

2. Mengakhiri pembelajaran.

3 5

3 5

Jumlah skor 54 51

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1 adalah 54

sedangkan dari pengamat 2 adalah 51 dan nilai maksimal adalah 70

Sehingga rata-ratanya adalah :

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus

dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

(42)

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori cukup.

Tabel 4.17 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus II

No Indikator Pengamat 1 Pengamat 2

Skor Skor

Siswa dalam kelompok antusias dalam bekerja.

Kelompok memahami masalah yang diberikan.

Jika siswa mengalami kesulitan, langsung menanyakan kepada guru. Siswa terlihat saling membantu dalam menyelesaikan masalah yang

diberikan.

Jika mengalami kesulitan, berusaha memecahkan bersama dalam kelompok.

Kelompok dapat menyelesaikan masalah yang diberikan

Jumlah skor 22 21

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1 adalah 22

sedangkan dari pengamat 2 adalah 21 dan nilia maksimal adalah 24

(43)

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus

dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah :

Kriteria Keberhasilan Tindakan

a. 90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik b. 80% ≤ NR ≤ 89% = Baik

c. 70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup d. 60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang e. 0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori sangat baik.

d. Hasil Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu

yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal

yang dicatat oleh peneliti antara lain:

1. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok.

Siswa ramai karena menyelesaikan lembar kerja kelompok, maka dari

itu peneliti membiarkannya.

2. Siswa terlihat senang dan antusias dalam belajar kelompok

3. Siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan baik

4. Termotivasinya siswa ketika diadakan presentasi kelompok

5. Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat

malu-malu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya Jumlah skor x 100% skor maksimal

(44)

penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan

menuliskannya di papan tulis.

6. Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok

mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari

pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai

mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.

7. Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai.

e. Hasil Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /

belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara

(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.18 : Hasil Wawancara

NO Pertanyaan peneliti Jawaban subyek wawancara

1.

Apakah siswa suka dengan belajar menggunakan metode demonstrasi ?

ISM : suka sekali, karena lebih menyenangkan. AR : lebih menyenangkan

dari pada mendengarkan guru dan dengan pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif. AH : suka, karena tdak

membosankan.

2.

Apakah siswa suka belajar kelompok ?

ISM : suka sekali, karena lebih menyenangkan.

AR : senang, karena bisa bertukar fikiran dengan anggota kelompok.

(45)

pendapat orang lain.

(1) (2) (3)

3. Bagaimana pemahaman siswa menggunakan metode demonstrasi ini ?

ISM : materi menjadi mudah untuk difahami.

AR dan AH : materi lebih mudah diterima dan tidak gampang lupa.

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus II ini dapat disimpulkan

bahwa siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi ini.

f. Hasil Tes Evaluasi

Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus II diperoleh data berupa

skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.19 :

Hasil Tes Evaluasi Siklus II

(46)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

16 MMN L 20 20 10 20 10 80

17 MS L 20 20 10 20 10 80

18 MANL P 20 20 5 20 20 85

19 RA P 20 20 20 20 5 85

20 SI L 20 20 5 20 20 85

21 SAW L 20 20 10 10 10 70

22 G L 20 20 10 20 20 90

Jumlah Skor 1785

Rata-Rata 81,136

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 81,136 dan

berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman

materi pada siklus I masuk dalam kategori baik.

g. Refleksi

Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil tes evaluasi siklus II,

hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka di peroleh

beberapa hal. Yaitu:

1. Hasil belajar siswa berdasarkan skor tes evaluasi menunjukkan bahwa

pemahaman siswa terhadap materi luas persegi dan persegi panjang

berada pada kriteria baik. Akan tetapi dalam pembelajaran siswa

menggunakan metode demonstrasi masih tampak standar.

2. Aktivitas guru telah menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria

(47)

Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan

pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

4. Siklus III

Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus III akan di jelaskan sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus III yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

 Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja

kelompok dan catatan lapangan.

 Menyiapkan kerangka pembelajaran dan alat peraga.

 Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.

b. Implementasi Tindakan

Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus III ini terbagi dalam 2

pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas dan belajar

kelompok, sedangkan untuk pertemuan kedua adalah presentasi kelompok

dan tes evaluasi.

 Pertemuan ke-1, selasa, 18 mei 2010

Pada tindakan ini, materi yang akan dibahas adalah

(48)

persegi dan persegi panjang. Teknis yang dipakai dalam

pengkondisian kelas sama dengan waktu tindakan sebelumnya.

Yaitu mulai dari pengkondisian kelompok dilakukan sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai, kegiatan pembelajaran dimulai

dengan salam serta setelah itu peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran dan indikatornya.

Kegiatan selanjutnya adalah peneliti memulai demonstrasi

kelas. Dengan alat peraga yaitu: sebuah buku tulis dan penggaris.

Kegiatan demonstrasi kelas ini teknis dan cara

mendemonstrasikannya sama dengan demonstrasi-demonstrasi

sebelumnya. Jadi dalam kegiatan ini peneliti hanya mengulangi

dan menunjukkan bagian-bagian yang dianggap sulit dan penting

oleh siswa. Akhir dari kegiatan demonstrasi ini, peneliti meminta

siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

Selanjutnya, kegiatan belajar kelompok. Pada belajar

kelompok, oleh peneliti siswa diminta untuk menunjukkan

benda-benda konkrit yang berupa bangun datar yang berupa persegi dan

persegi panjang. Siswa terlihat bersemangat dalam pengerjaan

lembar kerja kelompok ini. Siswa juga terlihat bekerja sama dalam

mengerjakannya. Dalam belajar kali ini suasananya masih

tergolong ramai, tetapi peneliti membiarkannya. Karena

(49)

masalah dalam lembar kerja kelompok. Hasil yang didapat dari

belajar kelompok kali ini adaalah masuk dalam kategori sangat

baik.

 Pertemuan ke-2, sabtu, 22 mei 2010

Tahap pendahuluan dilaksanakan ± 10 menit. Pada tahap ini

peneliti meminta siswa untuk bergabung kembali kepada

kelompoknya. Kemudian peneliti membagikan kembali lembar

kerja kelompok yang telah dikerjakan pada pertemuan

sebelumnya.

Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan

mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 3 dan 4 dengan

wakil dari kelompok 3 adalah IA dan wakil dari kelompok 4

adalah IAF. presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya

adalah 10 menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari

belajar kelompok dan 4 menit untuk tanya jawab. Saat presentasi

berlangsung, peneliti bertindak sebagai moderator dan fasilitator

yang mengarahkan siswa pada saat jawaban siswa masih kurang

benar. pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa sudah terlihat

percaya diri dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok. Siswa

juga tampak senang saat wakil dari kelompok mempresentasikan

(50)

tangan ketika wakil kelompok selesai mempresentasikan hasil dari

belajar kelompok.

Bagian kegiatan selanjutnya adalah test evaluasi. Test ini

berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa

terhadap materi yang telah diajarkan. Test evaluasi ini berlangsung

selama 60 menit dan soal yang disajikan pada siswa sebanyak 5

item soal cerita. Pelaksanaan test berjalan normal tertib dan lancer.

Pembelajaran ditutup dengan salam.

c. Hasil Observasi

Hasil pengamatan kedua pengamat terhadap aktivitas peneliti

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.20 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus III

Tahap Aspek yang diamati Pengamat1 Pengamat 2

Skor Skor

(1) (2) (3) (4)

Awal 1.Melakukan aktivitas sehari-hari 5 5

2.Menyampaikan tujuan 4 4

3.Menentukan materi dan pentingnya materi

5 5

4.Memotifasi siswa 4 4

5.Membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa

5 5

6.Membentuk kelompok 5 5

7.Menjelaskan tugas kelompok 4 4

8.Menyediakan sarana yang dibutuhkan

(51)

(1) (2) (3) (4) Inti 1.Meminta siswa memahami

lembar kerja

5 4

2.Meminta masing-masing kelompok bekerja sesuai dengan lembar kerja

5 4

3.Membimbing dan mengarahkan kelompok

4 5

4.Meminta kelompok melaporkan hasil kerjanya

3 4

5.Membantu kelancaran Tanya jawab

4 4

Akhir 1.Merespon kegiatan Tanya jawab 5 4

2.Melakukan evaluasi 5 4

3.Mengakhiri pembelajaran 5 5

Jumlah skor 73 71

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang di dapat dari pengamat 1 adalah 73

sedangkan dari pengamat 2 adalah 71 dan nilai maksimal adalah 80

Sehingga rata-ratanya adalah :

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus di

bawah ini: prosentase nilai rat-rata =

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

(52)

Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa

selama ke giatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.20 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran M enggunakan Metode Demonstrasi Siklus III

Tahap Indikator Pengamat1 Pengamat2

skor Skor

Awal 1.Melakukan aktivitas rutin sehari-hari

5 5

2.Memperhatikan tujuan 4 4

3.Memperhatikan penjelasan materi 5 5

4.Keterlibatan dalam pembangkitan pengetahuan prasyarat

4 3

5.Keterlibatan dalam pembentukan kelompok

5 4

6. Memahami lembar kerja 4 4

Inti 1. Memahami lembar kerja 4 4

2.Keterlibatan dalam untuk mengerjakan lembar kerja kelompok

5 5

3.Memanfaatkan sarana yang telah tersedia

4 5

4.Menyiapkan laporan 4 4

5.Melaporkan hasil kerja kelompok 4 4

6.Menanggapi laporan 3 3

Akhir 1.Menanggapi evaluasi 4 3

2.Mengakhiri pembelajaran 5 5

Jumlah skor 60 58

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1

adalah 60 sedangkan dari pengamat 2 adalah 58 dan nilai maksimal adalah

70

Sehingga rata-ratanya adalah : 60+58 = 59

(53)

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus

dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah =

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf keberhasilan

aktivitas peneliti berada pada kategori baik.

Untuk pengamatan yang ketiga adalah pengamatan aktivitas kelompok

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.22 :

Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus III

No Indikator Pengamat1 Pengamat2

Skor Skor

Siswa dalam kelompok antusias dalam bekerja.

Kelompok memahami masalah yang diberikan.

(54)

(1) (2) (3) (4) 5.

6.

Jika mengalami kesulitan, berusaha memecahkan masalah bersama.

Kelompok dapat menyelesaikan masalah yang diberikan.

4

4

4

4

Jumlah skor 23 23

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1

adalah 23 sedangkan dari pengamat 2 adalah 23 dan nilia maksimal adalah

24

Sehingga rata-ratanya adalah =

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus

dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah =

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori sangat baik.

d. Hasil Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu

yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal

yang dicatat oleh peneliti antara lain:

(55)

1. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok tetapi

keramaian tersebut dikarenakan diskusi siswa dalam pemecahan

masalah dalam menyelesaikan lembar kerja.

2. Termotivasinya siswa ketika diadakan demonstrasi kelompok.

3. Siswa sangat senang dan antusias dalam belajar kelompok.

4. Siswa terlihat percaya diri dan berani dalam mengajukan pertanyaan,

pendapat dan juga mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.

5. Siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan baik.

e. Hasil Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /

belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara

(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.23 :

Hasil wawancara

No Pertanyaan peneliti Jawaban subyek wawancara

(1) (2) (3)

1. Apakah siswa suka belajar dengan menggunakan metode demonstrasi yang digabung dengan belajar kelompok dan presentasi kelompok ?

LAM : suka sekali, dengan metode ini belajar menjadi lebih mudah.

KR : suka, dengan ini menjadi semangat dan termotivasi dalam belajar. DRA : sangat senang, karena

(56)

(1) (2) (3) 2. Bagaimana pemahaman siswa

menggunakan metode demonstrasi ini ?

LAM, KR dan DRA : dengan metode ini dapat

mempermudah kami dalam memahami materi

yangdiajarkan

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus III ini dapat disimpulkan bahwa

siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi ini.

f. Hasil Tes Evaluasi

Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus III diperoleh data berupa

skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.24:

Hasil Tes Evaluasi Siklus III

No Nama

Siswa KelaminJenis 1 2Skor Soal3 4 5 JumlahSkor

(57)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

16 MMN L 20 20 20 20 10 90

17 MS L 20 20 20 20 10 90

18 MANL P 10 20 20 20 20 90

19 RA P 5 20 20 20 20 85

20 SI L 5 20 20 20 20 85

21 SAW L 5 20 20 20 20 85

22 G L 20 20 20 20 20 100

Jumlah Skor 1995

Rata-Rata 90,68

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 90,68 dan

berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman

materi pada siklus I masuk dalam kategori sangat baik.

g. Refleksi

Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil test evaluasi siklus II,

hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka diperoleh

beberapa hal, yaitu:

 Hasil belajar siswa berdasar pada skor test evaluasi menunjukkan

peningkatan yang sangat baik dari test sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

semakin meningkat.

 Aktivitas guru atau peneliti telah menunjukkan tingkat keberhasilan

pada kriteria sangat baik.

 Aktivitas siswa telah menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria

(58)

 Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu sudah sesuai

dengan rencana.

 Kegiatan pembelajaran menunjukkan siswa sudah aktif dalam kegiatan

pembelajaran

Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih

diperlukan pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

C. Temuan Penelitian

Beberapa temuan diperoleh pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Siswa merasa senang ketika mengikuti pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi pada materi keliling, luas persegi dan persegi panjang.

2. Siswa menyatakan senang dan lebih cepat memahami materi keliling, luas

persegi dan persegi panjang dengnn metode demonstrasi karena lebih

menyenangkan, tidak tegang dan hal ini sangat berpengaruh terhadap prestasi

belajar matematika.

3. Pembelajaran matematika yang menggunakan metode demonstrasi, seperti

dalam penelitian ini yaitu juga menggunakan belajar kelompok dan presentasi

kelompok, dapat membuat siswa menghargai pendapat orang lain, dan melatih

(59)

4. Metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman matematika siswa kelas

III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010.

D. Pembahasan

Demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim

guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses, sehingga seluruh siswa dalam

kelas dapat melihatnya, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba dan

merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.3

Dalam pembelajaran ini siswa juga belajar dengan berkelompok. Hal

yang juga perlu diperhatikan ketika siswa belajar kelompok adalah : setiap

anggota kelompok harus merasa bagian dari kelompok twersebut dalam

pencapaian tujuan bersama, setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa

masalah yang mereka pecahkan adalah masalah kelompok yaitu masalah bersama

(semua anggota kelompok) pemecahannya yaitu dengan diselesaikan secara

bersama-sama, dan setiap kerja anggota kelompok (individu) mempunyai efek

terhadap keberhasilan kelompok.

Dalam pembelajaran ini, pembentukan kelompok dilakukan oleh peneliti.

Hal ini dilakukan agar pada setiap kelompok beranggotakan siswa yang heterogen

yaitu beranggotakan siswa yang berkemampuann tinggi, siswa yang

berkemampuan sedang dan siswa yang berkemampuan rendah sehingga setiap

kelompok menjadi seimbang. Dalam hal pembagian kelompok ini peneliti juga

(60)

memilah antara siswa laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan Sekolah

Dasar ini berada dalam lingkup Pondok Pesantren, yaitu Pondok Pesantren

Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri yang merupakan cabang dari Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut Tulungagung. Dalam pembagian

kelompok ini diambil peneliti dari data test awal yang juga dilakukan oleh

peneliti sendiri. Dalam kelas III-A ini jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6

kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 3-4 siswa. Dalam setiap kelompok

hanya beranggotakan 3-4 siswa dikarenakan agar siswa bekerja saat mengerjakan

Lembar Kerja Kelompok.

Prosedur dalam pembentukan kelompok ini dilakukan dengan cara

mengurutkan nama siswa sesuai dengan skor yang didapat dari test awal. Skor

tersebut dibagi menjadi 3 bagian yang nanti akan disebutkan sebagai kemampuan

tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah. Selanjutnya dari

masing-masing bagian diambil untuk dijadikan satu kelompok. Pembagian kelompok ini

dilakukan sebelum terjadinya tindakan. Hal ini dilakukan karena untuk

menghemat waktu pemberian tindakan.pada pengumuman pembagian kelompok

ini juga peneliti menjelaskan tugas-tugas siswa dalam kelompok dan tanggung

jawab setiap anggota kelompok pada setiap kelompoknya.

Pada tahap pemberian tindakan pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi ini terdiri dari 4 bagian kegiatan, yaitu pertama adalah kegiatan

demonstrasi kelas yang dilakukan oleh guru, yang kedua adalah belajar

(61)

mennjuk siapa yang akan mempresentasikannya, dan yang terakhir adalah test

evaluasi.

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat

diambil kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan

metode demonstrasi dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

III-A SD Islam Sunan Giri pada materi keliling, luas persegi dan persegi panjang.

Peningkatan prestasi ini terjadi karena adanya motivasi dalam pembelajaran yaitu

dengan pembelajaran dengan metode demonstras dan belajar kelompok yang

membuat suasana kelas menjadi tidak monoton sehingga suasana menjadi lebih

menyenangkan dan akhirnya siswa dapat lebih aktif dan dapat mengekspresikan

dirinya dalam kegiatan pembelajaran dan pengerjaan Lembar Kerja Kelompok.

Pendek kata dengan suasana belajar yang menyenangkan ini siswa menjadi lebih

termotivasi dan bersemangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar matematika siswa.

Berdasarkan pada refleksi pada siklus I, ternyata masih terdapat

kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi ini. Diantaranya adalah masih ada beberapa siswa yang

kurang bersemangat dan kurang aktif dalam belajar kelompok, perintah / soal

dalam lembar kerja kelompok kurang dapat dipahami oleh siswa sehingga guru

harus menjelaskan lagi tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan, kurangnya

percaya diri saat mempresentasikan hasil dari kerja kelompok dan juga kondisi

(62)

pembelajaran ini menjadi kurang kondusif. Dan berdasar pada refleksi ini, maka

akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada tindakan

selanjutnya.

Dalam pembelajaran ini peran Lembar Kerja Kelompok juga membantu

yaitu sebagai alat untuk memperlancar komunikasi antar anggota kelompok. Oleh

karena itu siswa harus mendiskusikan dan mengerjakan LKK tersebut secara

bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Dalam memahami LKK ternyata

siswa merasa kesulitan, jadi dalam hal ini peneliti harus membacakan secara

keras-keras di depan kelas dan menjelaskannya kepada para siswa dan juga

meminta siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa.

Proses perbaikan ini dilakukan pada saat tindakan yang ke-2 (siklus II).

Sehingga kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I berhasil untuk

dikurangi. Berdasarkan pada refleksi siklus II ini masih terdapat beberapa

kekurangan. Diantaranya yaitu: kurangnya percaya diri saat mempresentasikan

hasil dari kerja kelompok dan juga kondisi kelas yang belum dapat terkendali

dengan baik (ramai) yang menjadikan suasana pembelajaran ini menjadi kurang

kondusif. Dan proses perbaikan akan dilakukan pada siklus selanjutnya yaitu

siklus III. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I berhasil dikurangi

pada siklus II, dan kekurangan pada siklus II dapat dikurangi pada siklus III,

sehingga proses pembelajaran menjadi lancar dan berhasil.

Berdasarkan pada hasil penelitian, prestasi belajar siswa kelas III-A SD

Gambar

Tabel 4.3 :
Tabel 4.4 :
Tabel 4.6 :
Tabel 4.7 :
+7

Referensi

Dokumen terkait

PT. Santosa Agrindo adalah anak perusahaan dari PT. Japfacomfeed Indonesia yang bergerak di agribisnis peternakan sapi potong, penggemukan sapi potong dan pengolahan daging.

Dengan metode TOGAF tersebut maka diharapkan aplikasi yang telah ada dalam perusahaan dapat dikembangkan dengan menambah saran aplikasi, menyesuaikan dengan arsitektur

Siding Belanja Modal Pekerjaan Kontruksi APBN +APBD Pelelangan Umum Mei Juni Agustus Kontrak - Jasa Konsultan Perencanaan Belanja Modal Jasa Konsultansi 1 paket APBN +APBD sda

tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

Dalam hal ini berarti komunitas Youthkrew Premier League ini menggunakan aplikasi atau sosial BBM ini berguna untuk melakukan komunikasi antara pengurus dan anggota dan

Youthkrew Premier League ini, yaitu acara closing ceremony yang diadakan. setiap akhir musim, tepatnya 5 bulan

[r]

7.1 Partisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan peningkatan mutu penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang mendukung