• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi Indonesia Dalam Penerapan Asean Political-Security Community (Studi Analisis Realisme dalam Hubungan Internasional)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Posisi Indonesia Dalam Penerapan Asean Political-Security Community (Studi Analisis Realisme dalam Hubungan Internasional)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

POSISI INDONESIA DALAM PENERAPAN ASEAN POLITICAL-SECURITY COMMUNITY

(Studi Analisis Realisme dalam Hubungan Internasional)

Haris Fadhil 120906053

Dosen Pembimbing : Drs. Ahmad Taufan Damanik, MA

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

HARIS FADHIL (120906053)

POSISI INDONESIA DALAM PENERAPAN ASEAN POLITICAL-SECURITY COMMUNITY

(Studi Analisis Realisme dalam Hubungan Internasional)

Rincian isi Skrispi, 110 halaman, 3 tabel, 11 buku, 1 jurnal, 22 dokumen, 29 situs internet. (Kisaran buku dari tahun 1964-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini menguraikan fakta-fakta tentang posisi Indonesia dalam penerapan ASEAN Political-Security Community dengan menggunakan teori realisme untuk menganalisisnya. Latar belakang penelitian ini ialah pembentukan komunitas ASEAN dengan salah satu pilarnya ASEAN Political-Security

Community (APSC). APSC sendiri memiliki fokus terhadap penciptaan stabilitas,

keamanan, dan ketertiban kawasan terutama dari ancaman keamanan non tradisional terutama terorisme dan narkoba yang jumlah tindakannya paling banyak di dalam cetak biru APSC. APSC menekankan pada penguatan kapabilitas nasional berupa aturan atau undang-undang serta badan-badan sektoral dalam menangani ancaman keamanan tersebut. Melihat hal tersebut muncul pertanyaan bagaimana undang-undang, peraturan lainnya, badan-badan dan kerjasama antar negara ASEAN yang dilakukan Indonesia dalam ruang lingkup APSC untuk mencegah dan menangani masalah terorisme dan narkoba?

Teori yang digunakan adalah realisme karena penelitian ini berfokus pada negara sebagai aktor utama dalam APSC. Realisme juga digunakan karena memperbolehkan negara bekerjasama untuk menjaga keamanannya. Selain itu, teori ini digunakan karena dalam APSC tidak ada pemerintahan yang mengatur negara anggota, serta adanya upaya penciptaan balance of power dengan memperkuat kapabilitas nasional masing-masing. Penelitian ini berjenis kualitatif, dengan menggunakan data sekunder, dan analisa bersifat induktif. Penelitian ini pada akhirnya menyimpulkan Indonesia berada pada posisi yang diuntungkan dalam pelaksanaan APSC. Hal itu karena tiap negara anggota APSC akan melakukan tindakan yang sama dalam mencegah dan menangani terorisme dan narkoba hingga mengurangi ancaman adanya teroris dan narkoba yang masuk ke Indonesia sebagai bentuk dari ancaman keamanan non tradisional yang bersifat lintas negara.

(3)

UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

FACULTY OF SOSIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE

HARIS FADHIL (120906053)

THE POSITION OF INDONESIA IN THE IMPLEMENTATION OF ASEAN POLITICAL SECURIY COMMUNITY

(Analitical Study of Realism in International Relations)

Content 110 pages, 3 tables, 11 books, 22 documents, 29 websites.

ABSTRACT

This study has reviewed the facts about the position of Indonesia in the implementation of the ASEAN Political-Security Community by using the theory of realism to analyze it. The background of this research is the establishment of the ASEAN Community which one of its pillars is ASEAN Political-Security Community (APSC). APSC itself has focused on the creation of stability, security, and order in the region from non-traditional security threats, especially terrorism and drugs that are most widely in the number of actions in the APSC Blueprint. APSC emphasis on strengthening the national capabilities in the form of rules or laws and sectoral bodies in addressing the security threat. Seeing this, the question arises how the laws, regulations, agencies and cooperation among ASEAN countries that Indonesia performed within the scope of the APSC to prevent and deal with terrorism and drugs?

The theory used in this research is realism because this research focuses on the state as the main actor in the APSC. Realism also allowed the state to make cooperation between other states to protect its security. Moreover, this theory is used because of APSC has no rule governing member states, as well as their efforts to create a balance of power by strengthening national capabilities respectively. This research was qualitative, using secondary data, and the analysis is inductive. This study ultimately concluded Indonesia are in an advantageous position in the implementation of the APSC. That's because each member country APSC will perform the same action in preventing and combating terrorism and drugs to reduce the threat of terrorism and drugs into Indonesia as a form of non-traditional security threats are transnational in nature.

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Pengesahan

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:

Nama : Haris Fadhil NIM : 120906053

Judul : Posisi Indonesia dalam Penerapan ASEAN Political Security Community (Studi Analisis Realisme dalam Hubungan Internasional)

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh: Nama : Haris Fadhil

NIM : 120906053

Judul : Posisi Indonesia dalam Penerapan ASEAN Political Security Community (Studi Analisis Realisme dalam Hubungan Internasional)

Menyetujui: Ketua Departemen Ilmu Politik

Dra. T. Irmayani, M.Si NIP. 196806301994032001

Dosen Pembimbing

Drs. Ahmad Taufan Damanik, MA NIP. 196506291988031001

Mengetahui, Dekan FISIP USU

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan

kesempatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Posisi Indonesia dalam Penerapan ASEAN Political Security Community (Studi Analisis Realisme dalam Hubungan Internasional). Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana kapabilitas nasional Indonesia dalam menghadapi ancaman keamanan non tradisional hingga membutuhkan kerjasama antar negara. Kemudian, skripsi ini akan menunjukkan bagaimana posisi Indonesia di dalam kerjsama antar negara, yaitu APSC dengan menggunakan realisme sebagai alat analisisnya. Hasilnya, Penulis menyimpulkan Indonesia berada pada posisi yang diuntungkan dalam penerapan APSC tersebut. Penulisan skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana di Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar-besarnya Penulis ucapkan kepada kedua orang tua Penulis, Drs. Ilham Rusdi Burhan dan Siti Fatimah, S.Pd yang telah memberikan dukungan yang sangat besar baik secara moril maupun materil selama ini. Kemudian, Penulis tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan FISIP USU, Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si. 2. Ketua Departemen Ilmu Politik, Ibu Dra. T.Irmayani, M.Si.

3. Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Ahmad Taufan Damanik, MA yang telah banyak memberikan masukan terhadap skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan Staff di Departemen Ilmu Politik FISIP USU.

5. Keluarga besar Departemen Ilmu Politik FISIP USU, terkhusus stambuk 2012.

6. Keluarga Besar HMI Komisariat FISIP USU, terkhusus kepengurusan Periode 2014-2015 dan 2015-2016.

(7)

8. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dukungan baik moril maupun materil dalam proses penulisan skripsi ini.

Penulis juga memohon maaf apabila terdapat kekurangan baik secara penulisan maupun substansi dari skripsi ini. Demikian, semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan dari pembacanya.

Medan, 27 Juni 2016

(8)

DAFTAR ISI

1.4.Manfaat Penelitian ... 12

1.5.Kerangka Teori... 13

1.5.1. Realisme ... 13

1.6.Metodologi Penelitian ... 26

1.6.1. Jenis Penelitian ... 26

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ... 28

1.6.3. Teknik Analisa Data ... 29

1.7.Sistematika Penelitian ... 29

BAB II. DESKRIPSI INDONESIA DALAM PENERAPAN ASEAN POLITICAL-SECURITY COMMUNITY ... 31

2.1. Kondisi Keamanan Non Tradisional ... 31

2.1.1. Terorisme ... 31

(9)

2.2.1. Terorisme ... 41

2.3. Pelaksanaan ASEAN Political-Security Community 2.3.1. APSC Council ... 48

2.3.11. The ASEAN Convention Against Traffickin in Persons, Especially Women and Children dan the ASEAN Workplan of Action Against Trafficking in Persons, Especially Women and Children ... 61

2.3.12. ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response ... 63

BAB III. ANALISIS REALISME POSISI INDONESIA DALAM PENERAPAN ASEAN POLITICAL-SECURITY COMMUNITY ... 65

3.1. Analisis Kapabilitas Nasional terhadap Ancaman Terorisme dan Narkoba di Indonesia... 65

3.2. ASEAN Political-Security Sebagai Pilihan Kerjasama ... 82

(10)
(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah kejadian dan korban bencana tahun 2000-2016 ... 39

Tabel 3.1. Jumlah Kasus Narkoba Tahun 2007-2015 ... 73

Tabel 3.2. Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Tahun 2007-2015 ... 73

Referensi

Dokumen terkait

Apabila calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 (satu) dan/atau calon pemenang cadangan 2 (dua) yang tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi dengan alasan

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa angka positif pada koefesien korelasi sebesar 0.282 dan nilai signifikansi sebesar 0.005 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha

Berencana Kota Medan, Kredibilitas komunikasi PLKB sebagai tenaga penyuluh lapangan secara jujur, profesional, dinamis dan objektif tersebut berdampak pada peningkatan

bahwa dengan adanya penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Administrasi Negara sebagaimana telah diatur dalam

At right, a 2-way flow of data and information that connects the firm to its environment – The Firm's Control Mechanism: The elements that enable the firm to operate as a

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang- Undang Nomor 20

[r]

 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari