Laporan Praktikum
Anatomi Fisiologi Manusia
Bleeding, Clotting dan Fibrin Time
Kelas A1
Nama Kelompok 5:
1. Eva Nurhanifa
2. Dede Rini
3. Fitri Damayanti
4. Lutviyah Oktafiyani
5. Vini Fatika Dewi
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Setiap makhluk hidup membutuhkan zat-zat makanan yang diperoleh dari lingkungannya. Untuk memasukkan dan membuang sisa zat makanan memerlukan sistem transportasi.
Sistem sirkulasi atau transportasi pada tubuh manusia meliputi sistem peredaran darah manusia meliputi sistem peredaran darah dan peredaran getah bening. Komponen sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
Komponen penyusun darah ada 2 yaitu bagian yaitu :
a. Plasma darah, mempunyai fungsi pengangkut gas dan sari makanan disamping itu plasma darah juga mengandung fibrinogen yang berfungsi dalam pembekuan darah.
b. Sel darah, adalah merupakan 45 % volume darah. Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah. Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk mencegah terjadinya kekurangan darah.
BAB II
Pada bab ini kami akan mengupas lebih dalam tentang “Bleeding Time, Clotting Time dan Fibrin”.
1. Bleeding Time
Bleeding Time adalah waktu lamanya berdarah atau waktu yang di perlukan untuk berhentinya darah mengalir.
Ada beberapa metode dalam Bleeding Time yaitu :
a. Metode ivy
Metode Ivy adalah format tradisional untuk tes ini. Dalam metode Ivy, tekanan darah manset ditempatkan di lengan atas dan meningkat sampai 40 mmHg. Sebuah pisau bedah atau pisau bedah yang digunakan untuk melakukan tusukan luka di bagian lengan bawah. Perangkat, pisau otomatis pegas paling umum digunakan untuk membuat potongan berukuran standar. Kawasan ditikam dipilih sehingga tidak ada vena superfisialis. Ini pembuluh darah, karena ukuran mereka, mungkin kali pendarahan lagi, terutama pada orang dengan pendarahan cacat. Waktu dari ketika luka menusuk dibuat sampai pendarahan semua telah berhenti diukur dan disebut waktu perdarahan (Bleeding Time). Setiap 30 detik, handuk kertas digunakan untuk membersihkan dari darah. Tes ini selesai ketika pendarahan telah berhenti sepenuhnya.
b. Metode duke
Untuk metode Duke, dibuat di kuping telinga atau ujung jari yang ditusuk untuk menyebabkan perdarahan. Seperti dalam metode Ivy, tes ini waktunya dari awal pendarahan sampai pendarahan benar-benar berhenti. Kerugian dengan metoda Duke adalah bahwa tekanan pada vena darah di daerah menusuk tidak konstan dan hasil yang dicapai kurang dapat diandalkan. Keuntungan dengan metode Duke adalah bahwa bekas luka tidak tetap setelah ujian. Metode lain dapat menyebabkan bekas luka, garis rambut kecil di mana luka tersebut dibuat. Namun, ini adalah sebagian besar perhatian kosmetik. Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan pasien untuk tes ini. Daerah yang akan ditusuk harus dibersihkan dengan alkohol. alkohol harus ditinggalkan dikulit cukup lama untuk membunuh bakteri pada tempat luka. Alkohol harus dikeluarkan sebelum menusuk lengan karena alkohol akan berdampak buruk hasil tes oleh pembekuan menghambat.
2. Clotting Time
Hal ini menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh darah untuk membentuk pembekuan darah. Trombin waktu membandingkan tingkat pasien pembentukan gumpalan dengan sampel dari normal plasma dikumpulkan. Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. Jika plasma tidak segera membeku, itu berarti kekurangan (fibrinogen kuantitatif) atau cacat kualitatif (fibrinogen disfungsional). Jika seorang pasien yang menerima heparin( substansi yang berasal dari bisa ular reptilas)e disebut digunakan bukan trombin. Reptilase memiliki tindakan yang mirip dengan trombin tetapi tidak seperti trombin tidak dihambat oleh heparin. Trombin waktu dapat diperpanjang oleh: heparin, produk degradasi fibrin, antikoagulan lupus.
Dalam bidang tes koagulasi, Clotting time adalah salah satu yang paling prosedural sederhana. Setelah membebaskan plasma dari seluruh darah dengan sentrifugasi, Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. bekuan ini terbentuk dan terdeteksi optikal atau mekanis dengan alat koagulasi. Waktu antara penambahan trombin dan pembentukan gumpalan dicatat sebagaiClotting time.
3. Fibrin Time
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 7 April 2014, pukul 13.00 – 15.20 WIB, dan bertempat di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah : · Stopwatch
· Lancet
· Alkohol 70%
· Tisu
· Jarum pentul
· Objek glass
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan praktikum.
2. Mengamati proses terjadinya Bleeding time, Clotting time, dan terbentuknya benang
Fibrin.
3. Menjelaskan mekanisme terjadinya pembekuan darah.
4. Menjelaskan faktor-faktor pembekuan darah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
A. Bleeding Time
Bleeding Time adalah waktu lamanya berdarah atau waktu yang di perlukan untuk berhentinya darah mengalir.
Alat & Bahan : 1. Stopwatch 2. Lancet 3. Tisu
4. Alkohol 70%
cara kerja :
a. Siapkan lanset dalam keadaan steril
b. Bersihkan dengan alkohol ujung jari tengah, tusuk dengan lanset secara aseptis, c. Usap darah Yang keluar dengan kertas saring, catat keadaan darah setiap 30 detik sekali, kulit jangan ditekan.
d. Hentikan stopwatch jika darah sudah tidak keluar.
No. Nama Mahasiswa Bleeding Time
1 Hidayatus Sholeha 05 : 42 : 06 detik/sekon 2 Nunung A.F 01 : 51 : 94 detik/sekon 3 Imelda Utami 01 : 52 : 87 detik/sekon 4 Fajriyanti 01 : 00 : 95 detik/sekon 5 Eva Nurhanifa 02 : 00 : 02 detik/sekon
Pendarahan waktu lebih lama atau lebih cepat dari waktu normal mungkin karena :
Tambahan kondisi yang menguji dapat dilakukan : 1. Platelet Acquired fungsi cacat
2. Kongenital cacat fungsi platelet 3. Primer thrombocythemia 4. Von Willebrand Penyakit
B. Clotting Time
Clotting time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau waktu yang di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan darah.
Alat dan Bahan :
3. Nyalakan stopwatch selama 30 detik, darah dimiringkan sampai terbentuk
benang-benang Fibrin, matikan stopwatch jika darah telah membeku.
4. Bersihkan dengan alkohol ujung jari yang ditusuk dengan lanset, setelah semua
pekerjaan Selesai.
No. Nama Clotting time
Tes Clotting time dilakukan untuk mengetahui faktor pembekuan darah terutama yang membentuk tromboplastin dan faktor pembentuk trombosit.waktu normal 9-15 menit.
Faktor yang membuat clotting time abnormal adalah : a.Volume darah
b.Teknik pengambilan
c. Darah yang diambil terlalu sedikit/terlalu banyak.
C. Fibrin Time
1.Siapkan lancet dalam keadaan steril 2.Teteskan darah di atas objek glass.
3.Nyalakan stopwatch, angkat darah menggunakkan jarum pentul hingga terbentuk
Tes fibrin dilakukan untuk mengetahui benang-benang fibrin yang terbentuk dalam percobaan tersebut.
Faktor yang membuat fibrin abnormal adalah : a. volume darah
b. teknik pengambilan
B. Pembahasan
Pembetukan Sel Darah
Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum tulang.Selain itu, limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa; dan limfosit T dibuat dan matang dalam thymus (sebuah kelenjar kecil di dekat jantung).Kelenjar thymus hanya aktif pada anak-anak dan dewasa muda.
Di dalam sumsum tulang, semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebut sel stem. Jika sebuah sel stem membelah, yang pertama kali terbentuk adalah sel darah merah yang belum matang (imatur), sel darah putih atau sel yang membentuk trombosit (megakariosit). Kemudian jika sel imatur membelah, akan menjadi matang dan pada akhirnya menjadi sel darah merah, sel darah putih atau trombosit.
Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan tubuh.Jika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau jumlah sel darah merah berkurang, ginjal akan menghasilkan dan melepaskan eritropoietin (hormon yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk lebih banyak sel darah merah).
Komponen Darah
1. Sel darah merah (eritrosit)
Merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai hampir separuh dari volume darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin,yang memungkinkan sel darah membawa oksigen dari paru-paru dan menghantarkannya ke seluruh tubuh. Oksigen di pakain untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida,yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.
2. Sel darah putih (leukosit)
a) Neutrofil, juga disebut granulosit karena enzim yang mengandung granul-granul
jumlahnya paling banyak. Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan.
Ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur,belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur,matang).
b) Limfosit memiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit T (memberikan perlindungan terhadap
infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker) dan limfofisit B (membentuk sel-sel yang menghasilkan antibody atau sel plasma).
c) Monosit mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan
imunologis terhadap berbagai organism penyebab infeksi.
d) Eosinofil membunuh parasit,merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
e) Basofil juga berperan dalam respon alergi.
3. Platelet (trombosit).
Merupakan partikel yang menyerupai sel,dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau sel darah putih. Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit berkumpul di daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami pengaktivan. Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu pembuluh darah dan menghentikan perdarahan.
Pada saat yang sama,trombosit melepaskan bahan yang membantu mempermudah pembekuan. Sel darah merah cenderung untuk mengalir dengan lancer dalam pembuluh darah, tetapi tidak demikian halnya dengan sel darah putih. Banyak sel darah putih yang menempel pada dinding pembuluh darah atau bahkan menembus dinding untuk masuk ke jaringan yang lain. Jika sel darah putih sampai ke daerah yang mengalami infeksi atau masalah lainnya,mereka melepaskan bahan-bahan yang akan lebih banyak menarik sel darah putih.
Fungsi sel darah putih adalah seperti tentara, menyebar diseluruh tubuh, tetapi siap untuk dikumpulkan dan melawan berbagai organism yang masuk ke dalam tubuh.
FUNGSI DARAH
Fungsi darah pada tubuh manusia :
a. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh manusia.
b. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh manusia.
c. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.
e. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu.
f. Menjaga suhu temperatur tubuh.
g. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibody dan sel darah beku.
h. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh. Dll.
MEKANISME PEMBEKUAN DARAH
Jika ada benturan atau gesekan menyebabkan luka, maka trombosit pecah dan keluar enzim tromboplastin (trombokinase). Zat ini bersama ion-ion kalsium yang ada di dalam plasma darah akan bereaksi dengan protombin. Protombin adalah senyawa globulin yang terdapat di dalam plasma darah dan bersifat sebagai enzim yang belum aktif. Zat ini di hasilkan di hati dengan bantuan vitamin K. zat yang terbentuk adalah thrombin, enzim trombin akan mengubah fibrinogen, suatu protein yang larut dalam plasma,menjadi fibrin. Fibrin berupa benang-benang halus yang menjaring dan mengikat sel-sel darah dan terbentuk benang-benang fibrin penutup luka.
13 faktor pembekuan darah:
1. Fibrinogen : sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma dan
diubah menjadi fibrin melalui aksi thrombin. Kekurangan faktor ini menyebabkan masalah pembekuan darah afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.
2. Prothrombin : sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah
menjadi bentuk aktif thrombin (faktorIIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor X (Xa) dijalur umum dari pembekuan. Fibrinogen thrombin kemudian memotong ke bentuk aktif tibrin. Kekurangan faktor menyebabkan hypoprothrombinemia.
3. Tromboplastin : koagulasi faktor yang berasal dari beberapa sumber yang berbeda
dalam tubuh, seperti otak dan paru-paru; jaringan tromboplastin penting dalam pembentukan prothrombin ekstrinsik yang mengkonversi prinsip di jalur koagulasi ekstrinsik. Disebut juga faktor jaringan.
4. Kalsium : sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase pembekuan
5. Proaccelerin : sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas,
yang hadir dalam plasma, tetapi tidak dalam serum, dan fungsi baik di intrinsik dan ekstrinsik koagulasi jalur. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan prothombin thrombin yang aktif. Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal, mengarah pada kecendrungan berdarah yang langka yang disebut parahemofilia,dengan berbagai derajat keparahan. Disebut juga akselerator globulin.
6. Sebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor V, tetapi
tidak lagi dianggap dalam skema hemostasis.
7. Proconvertin : sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relative stabil dan panas
dan berpartisipasi dalam jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini diaktifkan oleh kontak dengan kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor X. defisiensi faktor proconvertin, yang mungkin herediter (autosomal resesif) atau di peroleh (yang berhubungan dengan kekurangan vitamin K), hasil dalam kecendrungan perdarahan. Disebut juga serum prothrombin konversi faktor akselerator dan stabil.
8. Antihemofilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatief labil dan
berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser dengan faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor 10. defisiensi, sebuah resesif terkait-10 sifat, penyebab hemophilia A. disebut juga antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic A.
9. Tromboplastin plasma komponen, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang
relative stabil dan terlibat dalam jalur intrinsic dari pembekuan. Setelah aktivasi, diaktifkan defisiensi faktor 10. hasil di hemophilia B. disebut juga faktor natal dan faktor antihemophilic B.
10. Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relative stabil dan
berpartisipasi dalam baik intrinsic dan ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan mereka untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor 7, yang disebut prothrombinase; hal ini dapat membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk thrombin. Kekurangan faktor ini dapat menyebabkan gangguan koagulasi sistemik. Disebut juga power stuart-faktor. Bentuk yang diaktifkan disebut juga thrombokinase.
11. Tromboplastin plasma yang diatas, faktor koagulasi yang stabil yang terlibat dalam
12. Hagamen faktor; faktor koagulasi yang stabil diaktifkan oleh kontrak dengan kaca
atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsic dari koagulasi dengan mengaktifkan faktor 11. Kekurangan faktor ini menghasilkan kecendrungan thrombosis.
13. Fibrin-faktor yang menstabilkan,sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrin
monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. Kekurangan faktor ini memberikan kecendrungan seseorang hemorrhagic. Disebut juga fibrinase dan protransgultaminase. Bentuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.
kelainan atau penyakit dalam darah.
1. Hemofili adalah kelainan pada darah berupa darah yang sukar membeku. Hemofili
disebabkan oleh faktor keturunan. Hemofili dibagi menjadi :
Ø Hemofili ringan, misalnya pada cabut gigi, di khitan atau setelah operasi.
Ø Hemofili sedang/berat , misalnya kalau terlalu lelah menjadi biru-biru pada
siku,dengkul lalu akan pecah. Dapat diobati dengan transfuse darah.
2. Anemia disebabkan berkurangnya kandungan hemoglobin dalam sel darah merah.
3. Embolus adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda gerak
4. Koronariasis adalah menyempitnya nadi tajuk pada jantung (koroner)
BAB V
KESIMPULAN
Dari keterangan diatas dapat di tarik kesimpulan :
1. Darah mempunyai peranan penting dalam tubuh manusia
2. Darah merupakan alat transportasi dalam tubuh
3. Setiap sel darah mempunyai fungsinya masing-masing
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, 1992. Anatomi dan fisiologi ternak.gadjah mada university press.yogyakarta. Pearce, E.,2004. Anatomi dan fisiologi manusia untuk paramedis. Gramedia pustaka utama.jakarta
Syaifuddin,2006. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Buku kedokteran EGC. Jakarta .
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/205873/fibrinasd
http://organisasi.org/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsi-alat-sistem-transportasi-manusia
http://en.wikipedia.org/wiki/Bleeding_time http://www.answers.com/topic/bleeding-time
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/bleeding+time http://www.ucsfhealth.org/adult/adam/data/003656.html