• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN BETTY NEUMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN BETTY NEUMAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

BETTY NEUMAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pembimbing : Ifa hafifah, Ns.,M.Kep

Disusun oleh

Kelompok 6

Nursyifa Aliya Rosyada 1710913410025 Muhammad Erfansyah 1710913420016

Eka Supriyatna 1710913420004

Fatmawati 1710913410007

Sari 1710913420027

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ALIH JENJANG UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan teori betty neuman

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis , social dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan professional . Untuk tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan yang disebut proses keperawatan dan dokumentasi keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian informasi, penerapan sesuai standart praktik, dan pelaksanaan proses keperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori keperawatan yang digunakan, salah satunya adalah Betty Neuman. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Neuman adalah tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.

Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan sebuah teori dan model keperawatan yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian dan kurikulum, serta mengidentifikasikan bidang dan tujuan dari praktik keperawatan.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Biografi Betty Neuman 2. Untuk mengetahui pengertian konsep teori

(3)

4. Untuk mengetahui konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan

1.3 Manfaat Penulisan

1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi keperawatan menurut Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.

2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model betty neuman dalam praktik keperawatan

(4)

BAB II ISI

2.1 Biografi Betty Neuman

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan, seperti yang dilakukan sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.

(5)

penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of California Medical Center.

Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.

Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California Los Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dari Pacivic western University pada tahun 1985.

Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya dalam kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental komunitas pada perawat di level post-master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir 1960 an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang berjudul Consultation and Community Organization in Community Mental Health Nursing. (Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).

(6)

memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi (mengembalikan keadaan jasmani) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan kesehatan.

Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific Western University. Tahun 1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari Grand Valley State University, Allendale, Michigan.

Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.

Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.

(7)

Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya adalah pandangan Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir dari satu rangkaian daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia juga menambahkan bahwa interaksi antara klien dan lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis, tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak tepat.

2.2 Konsep Teori 2.2.1 Pengertian

Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolute atau bukti secara langsung.

Teori keperawatan menurut Barnum dalam Aziz (2007) merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat dibedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya.

(8)

komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.

2.2.2 Karakteristik Teori Keperawatan

Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik di antaranya pertama, teori keperawatan menidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam; kedua, teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada; ketiga, teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan; keempat, dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan; kelima, teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.

2.2.3 Tujuan Teori Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya:

1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.

(9)

3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan. 4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan

filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

2.3 Konsep Model 2.3.1 Pengertian

Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.

Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien).

(10)

lain, seperti penekanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.

2.3.2 Teori keperawatan dan model konseptual 1. Orientasi system.

a. Sistem periaku dari Johnson

b. Model konseptual sistem dari Neuman 2. Orientasi perkembangan.

Model konseptual perawatan diri dari Orem 3. Orientasi interaksi dan system.

a. Model adaptasi dari Roy

b. Model sistem terbuka dari King 4. Orientasi sistem dan perkembangan.

Model proses kehidupan dari Roger.

2.4 Konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan 2.4.1 Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan

Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

(11)

ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).

Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis dari menghindari stressor.

Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder dan tersier.

(12)

dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit.

Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stresor.

Betty neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologi, sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stesor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi (interpersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembetukan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang di sadari maupun yang tidak disadari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stresor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stresor interpersonal, intrapersonal, daan ekspersonal.

Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan holistik, sistem terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, sistem klien (meluputi lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi dan rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :

Pendekatan Holistik

(13)

bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel yang secara simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

Sistem Terbuka

Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.

Fungsi atau Proses :

Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.

Input dan Out put

Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy, informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan.

Feed Back:

Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.

Negentropy

Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan system kearah stabilitas atau baik.

Entropy

Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.

Stability :

Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.

Enviroment :

(14)

Created Enviroment :

Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekspresikan system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor.

Client sistem :

Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system. Basic Clien Structure :

Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaan atau genetik.

Lines of Resistance :

Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable sistem klien.

Normal line defence :

(15)

Garis Pertahanan Fleksibel :

Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di presentasikan sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi, sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur. Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.

Kesejahteraan (Wellness) :

Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem terpenuhi. Sakit (Illness) :

Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan tidak seimbang dan penurunan energi.

Stressor

Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan pada sistem yang stabil. Stressor dapat berupa :

1. Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon kondisional seseorang.

2. Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti harapan peran.

3. Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaan finansial.

Tingkat reaksi :

(16)

Pencegahan sebagai intervensi :

Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pada fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi :

1. Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan sebagai berikut :

Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata lain usaha untuk memperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.

2. Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi atau treatment awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.

3. Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah kestabilan sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan resistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yang telah diketahui akan membahayakan klien.

Rekonstitusi :

(17)

Hal ini mencakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan dengan variable sistem klien (fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).

2.4.2 Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty Neuman

1. Manusia

Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan lingkungan.

2. Kesehatan

Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.

3. Keperawatan

(18)

instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.

4. Lingkungan

Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem.

Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut : a. Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya

yang terjadi pada klien

b. Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.

c. Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan.

(19)

2.4.3 Proses Keperawatan Betty Neuman A. Diagnosa Keperawatan

1. Pengkajian

a. Identifikasi, klasifikasi dan evaluasi 5 variabel klien menurut Betty Neuman

b. Identifikasi stresor dan faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal pada pasien

c. Identifikasi dan bedakan persepsi antara klien dan caregiver d. Mencoba untuk menyelesaikan perbedaan perceptual

2. Buatlah diagnosa keperawatan yang mencakup diagnosa actual atau potensial

B. Tujuan Keperawatan

1. Hasil yang diharapkan, prilaku yang diharapkan untuk menangani masalah actual atau potensial pada klien (diputuskan bersama oleh klien dan caregiver).

2. Rencana keperawatan, tindakan yang dilakukan oleh klie, caregiver atau orang lain dapat mempengaruhi hasil yang diharapkan.

C. Evaluasi

1. Intervensi actual 2. Evaluasi

a. Analisis respon pasien

b. Penentuan pencapaian hasil yang diharapkan

c. Jika tujuan tidak tercapaikan, tentukan penyebabnya

d. Rumuskan lagi tujuan keperawatan sesuai kebutuhan pasien 2.4.4 Aplikasi Teori dan Model Betty Neuman

Penerapan teori Betty Neuman dalam pengkajian lansia dengan diabetes mellitus di desa margalaksana kecamatan cilawu kabupaten garut

(20)

Pembahasan :

Teori Betty Neuman sangat memungkinkan digunakan dalam pengkajian praktik keperawatan di komunitas dengan agregat lansia dengan DM. Pengkajian lansia hendaknya dilakukan secara holistik meliputi bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual. Dalam penerapan teori Betty Newman aspek pengkajiannya sudah secara holistik yang meliputi : aspek perkembangan, aspek fisiologis, aspek psikologis, aspek social-kulturas, serta aspek spiritual. Dalam pengelolaannya pun Teori Betty Newman sudah membuat tingkatan intervensi dengan melihat garis pertahanan klien (komunitas) yang terganggu, fleksibel (intervensi primer), normal (intervensi sekunder), dan resisten (intervensi tertier).

Aspek perkembangan lansia. Di Indonesia batasan usia Lansia dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : 1) Usia 45-55 tahun disebut sebagai pralansia, 2) Usia 56-66 tahun disebut sebagai lansia madya, dan Usia > 60 tahun disebut sebagai lansia akhir. Secara teoritis setelah seseorang berusia 30 tahun maka fungsi tubuh akan mengalami kemunduran sebanyak 1% tiap tahunnya. Berdasarkan usianya lansia akan mengalami proses degeneratif yang menyebabkan perubahan dan penurunan fungsi tubuhnya, sehingga berdampak pada kesehatan fisik, mental, sosial, ekonomi dan kemampuan produktivitasnya. Dalam menghadapi proses penuaan dan perawatan terhadap masalah kesehatannya, lansia memerlukan bantuan dan dukungan dari keluarga (family care giver). Dari hasil penelitian lansia yang dirawat oleh keluarganya sebanyak 94%, sebanyak 2% lansia di rawat oleh tetangganya dan sebanyak 2% lansia tidak ada yang merawat.

(21)

memiliki sikap yang negatif terhadap perawatan DM, dan sebanyak 100% lansia memiliki perilaku yang negatif terhadap penyakit DM.

Aspek Fisiologis, proses degeneratif pada lansia tidak bisa dihindari dan pasti akan terjadi, namun yang bisa dilakukan adalah mencegah supaya proses degeneratif tersebut berjalan lambat. Demikian juga dengan kejadian DM, secara teoritis kejadian DM akan meningkat sejalan dengan usia, hal ini dikarenakan banyak faktor beberapa diantaranya adalah karena penurunan fungsi pankreas dalam memproduksi hormon insulin, faktor kegemukan, diit yang tinggi glukosa dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk menurunkan faktor resiko DM pada lansia adalah dengan beraktivitas, bisa dengan tetap bekerja maupun dengan berolah raga. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas lansia yang masih bekerja sebanyak 39%, sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 61%, dalam hal olah raga sebanyak 42% lansia melakukan oleh raga secara rutin dan sebanyak 58% lansia tidak melakukan olah raga secara rutin. Setelah dilakukan pengkajian tentang resiko DM pada lansia dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 76% lansia kondisinya sehat, sebanyak 20% lansia memiliki resiko terkena DM dan sebanyak 4% lansia menderita DM.

(22)

Aspek sosial-kultural. budaya merupakan kekayaan disuatu daerah yang diwariskan secara turun temurun, lahir dari adanya hubungan sosialisasi dengan masyarakat. Budaya mempengaruhi derajat kesehatan lansia dalam hal keyakinan terhadap praktik kesehatan dan pemilihan pelayanan kesehatan. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 11% lansia memiliki budaya atau keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan, dan sebanyak 89% lansia memiliki budaya sesuai dengan kesehatan. dalam hal pemilihan pelayanan kesehatan sebanyak 83% lansia mempercayai pengobatan tradisional, dan sebanyak 17% lansia tidak mempercayai.

(23)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Empat komponen sentral dalam paradigma keperawatan menurut teori Betty Neuman yaitu Manusia, kesehatan, keperawatan dan lingkungan.

3.2 Saran

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Zakieh. 2017. Penerapan model sistem Betty Neuman dalam asuhan keperawatan pasien/ klien dengan multiple sclerosis. Diakses pada tanggal 29 September 2017.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5565031/#!po=58.6538

Aziz Alimul Hidayat, A. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika

Luthfa, Iskim. 2015. Penerapan teori Betty Neuman dalam pengkajian lansia dengan diabetes mellitus di desa margalaksana kecamatan cilawu kabupaten garut. Diakses pada tanggal 25 September 2017. https://ppnijateng.org/wp-content/uploads/2017/01/Keperawatan-Komunitas_-Vol-3-No-1.27-32.pdf

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC

Referensi

Dokumen terkait

 Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah

◦ Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga8. segala bentuk dan tindakan dapat

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin

Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan manusia setiap

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk

2. Membantu anggota profesi untuk memahami berbagai pengetahuan dalam memberikan askep.. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang

Menurut Sulivan individu memandang orang lain sesuai dengan apa yang ada pada dirinya, maksudnya kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan

Tenaga keperawatan sebagai salah satu komponen utama pemberi layanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran penting karena terkait langsung dengan mutu