• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan Frekuensi Penyiraman dengan Sistem Vertikultur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan Frekuensi Penyiraman dengan Sistem Vertikultur"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN

DENGAN SISTEM VERTIKULTUR

SKRIPSI

OLEH :

NORI ANDRIAN / 110301190

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

(2)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN

DENGAN SISTEM VERTIKULTUR

SKRIPSI

OLEH :

NORI ANDRIAN / 110301190

BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh data dalam penyusunan skripsi di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

(3)

Ketua Komisi Pembimbing

Ir. Mariati, M.Sc.

Anggota Komisi Pembimbing

Ferry Ezra T. Sitepu, S.P., M.Si.

Judul Penelitian : Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan

Frekuensi Penyiraman dengan Sistem Vertikultur

Nama : Nori Andrian

NIM : 110301190

Program Studi : Agroekoteknologi

Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Disetujui Oleh :

Mengetahui,

Ketua Departemen/Program Studi

(4)

ABSTRAK

NORI ANDRIAN : Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada pemberian hidrogel dan frekuensi penyiraman

dengan sistem vertikultur dibimbing oleh MARIATI dan FERRY EZRA T. SITEPU. Tujuan penilitian untuk mengidentifikasi dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman air yang sesuai terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah dengan sistem vertikultur. Penelitian dilakukan di Desa Karang Sari, Kec. Medan Polonia dengan ketinggian 25 meter diatas permukaan laut yang dimulai pada bulan Februari sampai April 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis hidrogel 0,1 g/tanaman, 0,2 g/tanaman, dan tanpa hidrogel dan faktor kedua adalah frekuensi penyiraman 1 hari 1 kali, 3 hari 1 kali, dan 6 hari 1 kali. Data dianalisis sidik ragam menggunakan Microsoft Excel. Perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan (DMRT) pada taraf uji 5%. Peubah amatan yaitu panjang tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, diameter umbi, bobot segar dan bobot kering umbi per sampel dan per plot. Hasil penelitian menunjukan jumlah daun pada perlakuan frekuensi penyiraman 3 hari sekali (P2) dan 6 hari sekali (P3) lebih rendah dari perlakuan 1 hari sekali (P1) pada umur 2 sampai 5 minggu setelah tanam (MST) sedangkan perlakuan dosis hidrogel 0,1 g/tanaman (H2) dan 0,2 g/tanaman (H3) memberikan peningkatan jumlah daun pada 5 MST dibandingkan kontrol (H1). Bobot produksi bawang merah tertinggi terdapat pada perlakuan H3P1. Interaksi antara dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman terbaik dalam upaya menghemat penggunaan air adalah pada kombinasi perlakuan dosis hidrogel 0,2 g/tanaman pada frekuensi penyiraman 6 hari sekali.

(5)

ABSTRACT

NORI ANDRIAN : Growth and Production of shallot (Allium ascalonicum L.) on hydrogel application and watering frequency with verticulture system guided by MARIATI and FERRY EZRA T. SITEPU. The aim of the research was to identify the right doses of hydrogel and watering frequency on growth shallot and production in verticulture system. The design of the research was conducted at Desa Karang Sari, Medan Polonia with a height of 25 meter above sea level that began from February until April 2016. The research was factorial Randomized Block Design (RBD) with two factors and replicated three times. The first factor was the doses of hydrogel 0,1 g/plant, 0,2 g/plant, and without hydrogel and the second was the watering frequency 1 day 1 time, 3 days 1 time, and 6 days 1 time. ). The data were analized by Analysis of variance used Microsoft Excel and the treatment were different significantly continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The parameters observed were shoot length, leaf number and tiller number per clump, bulb diameter, fresh and dry weight of bulb per sample and per plot. The results showed that leaf number on watering frequency 3 days 1 time (P2) and 6 days 1 time (P3) were lower than once for 1 day (P1) on age 2 until 5 weeks after planted (WAP) while on doses hydrogel 0,1 g/plant (H2) and 0,2 g/plant (H3) were more increase of leaf number on 5 WAP than control (H1). The higest production of shallots are on treated H3P1. The best interaction of doses hydrogel and watering frequency to improve on save water was on combination of hydrogel 0,2 g/plant in watering frequency 6 days 1 time (H3P3).

(6)

RIWAYAT HIDUP

NORI ANDRIAN, lahir di Tandam Hulu, 20 April 1993, penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak Usman Yanto dan Ibu Sulina.

Adapun pendidikan yang pernah di tempuh penulis adalah : sekolah dasar di SDN 056616 Secanggang tamat pada tahun 2005, sekolah menengah pertama di SMPN 1 Stabat tamat pada tahun 2008, sekolah menengah atas di SMAN 1 Stabat tamat pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Ujian Masuk Bersama (UMB).

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Pemberian Hidrogel dan Frekuensi Penyiraman dengan Sistem Vertikultur” yang merupakan syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Usman Yanto dan Ibunda Sulina yang telah memberikan dukungan

finansial dan spiritual. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ir. Mariati, M.Sc. selaku ketua komisi pembimbing dan kepada Bapak Ferry Ezra T. Sitepu, S.P., M.Si. selaku anggota komisi pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan masukan selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Januari 2017

(8)

DAFTAR ISI

Hipotesis Penilitian ... 3

Kegunaan Penelitian ... 3

TINJAUAN PUSTAKA Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

Bahan dan Alat ... 14

Metode Penelitian ... 14

PELAKSANAAN PENELITIAN Pesiapan Lahan ... 17

Persiapan Bahan tanam ... 17

Pembuatan Media Vertikultur ... 17

Aplikasi Hidrogel ... 17

Penanaman ... 17

Pemeliharaan ... 18

Penyiraman ... 18

Pemupukan ... 18

Penyiangan dan pembubunan ... 18

Panen ... 18

Pengeringan ... 18

Parameter Pengamatan ... 19

Tinggi Tanaman (cm) ... 19

Jumlah Daun per Rumpun (helai) ... 19

Jumlah Anakan per Rumpun (anakan) ... 19

Diameter Umbi per Sampel (mm) ... 19

Bobot Basah Umbi per Sampel (g) ... 19

Bobot Kering Umbi per Sampel (g) ... 19

Bobot Basah Umbi per Paralon (g)... 19

(9)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ... 19 Pembahasan ... 32

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 35 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Hal 1. Histogram hubungan jumlah daun per rumpun bawang merah umur

5 MST dengan dosis hidrogel ... 24 2. Histogram hubungan jumlah daun per rumpun bawang merah 5

MST dengan frekuensi penyiraman ... 25

3. Histogram hubungan interaksi dosis hidrogel dengan frekuensi penyiraman terhadap bobot basah umbi per paralon ... 30 4. Histogram hubungan interaksi dosis hidrogel dengan frekuensi

(11)

DAFTAR TABEL

No Hal 1. Panjang tanaman bawang merah 2-6 MST pada berbagai dosis

hidrogel dan frekuensi penyiraman ... 22

2. Jumlah daun per rumpun bawang merah umur 2 – 6 MST pada berbagai dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman ... 23

3. Jumlah anakan per rumpun bawang merah pada berbagai dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman ... 25

4. Diameter umbi per sampel bawang merah pada berbagai dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman ... 26

5. Bobot basah umbi per sampel bawang merah pada berbagai dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman ... 27

6. Bobot kering jual umbi per sampel bawang merah pada berbagai dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman ... 28

7. Bobot basah umbi per paralon bawang merah pada berbagai dosis hidrogel dan frekuensi penyiraman ... 29

Referensi

Dokumen terkait

Faktor bakteri kontaminan dapat disingkirkan jika dilakukan pemeriksaan kultur darah pada waktu yang bersamaan dengan dua lokasi yang berbeda.. Pengaruh riwayat pemberian

Sehubungan berakhirnya masa sanggah dan tidak adanya sanggah dari peserta, maka dengan ini diundang untuk hadir sebagaimana perihal di atas pada :. Hari / Tanggal : JUM AT,

Ditengarai, ada orang- orang tertentu atau badan hukum yang me- nguasai lahan pertanian untuk kepentingan bisnis dengan sistem hak milik, sewa maupun bagi hasil dalam

Atau dengan kata lain, apabila salah satu pihak telah melakukan sebagian dari prestasinya tetapi tidak sempurna dan pihak lainnya tidak dapat merasakan manfaat

Pemberlakuan Undang-undang tentang Guru dan Dosen yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pada hakekatnya adalah untuk

Mengenai hadis Nabi, para orientalis u- mumnya berpendapat bahwa hadis dalam arti berita atau riwayat yang dikatakan berasal da- ri Nabi baru muncul pada akhir abad pertama

Sanjaya, Ade, Pengertian Prestasi Wanprestasi Definisi Dalam Hukum Perdata Menurut Para Ahli dan Macam-macamnya, Diakses dari

Berdasarkan hasil uji Chi-Square , didapatkan nilai bermakna untuk kepatuhan ibu hamil terhadap saran yang diberikan dengan terjadinya preeklampsia (p) sebesar 0,000 dengan α