BAB BAB BAB BAB 2222 TINJAUAN
TINJAUANTINJAUANTINJAUAN PUSTAKAPUSTAKAPUSTAKAPUSTAKA
2.1 2.1 2.1
2.1 ResinResinResinResin AkrilikAkrilikAkrilikAkrilik 2.1.1
2.1.1 2.1.1
2.1.1 PengertianPengertianPengertianPengertian
Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. Resin tersebut merupakan plastik lentur yang dibentuk dengan menggabungkan molekul-molekul metil metakrilat multiple. Resin akrilik merupakan istilah bahan resin dari berbagai ester asam akrilat.11
2.1.2 2.1.2 2.1.2
2.1.2 JenisJenisJenisJenis ResinResinResinResin AkrilikAkrilikAkrilikAkrilik
polimerisasinya dengan pengaplikasian panas. Energi termal yang diperlukan untuk polimerisasi bahan tersebut dengan menggunakan pemanasan air di dalamwaterbath
dan dapat juga menggunakan pemanasan oven gelombang mikro. Resin akrilik polimerisasi sinar adalah resin akrilik yang diaktifkan dengan sinar yang terlihat oleh mata. Resin akrilik swapolimerisasi adalah adalah jenis resin akrilik yang proses polimerisasinya tidak memerlukan bantuan energi panas maupun energi sinar tampak untuk proses polimerisasi, melainkan mengandung aminestersier atau dimetil-para-toluidin didalam monomernya sebagai bahan akselerator kimiawi untuk membantu proses polimerisasi berlangsung.1
2.2 2.2 2.2
2.2 ResinResinResinResin AkrilikAkrilikAkrilikAkrilik PolimerisasiPolimerisasiPolimerisasiPolimerisasi PanasPanasPanasPanas 2.2.1
2.2.1 2.2.1
2.2.1 KomposisiKomposisiKomposisiKomposisi
Sebagian besar resin akrilik polimerisasi panas tersedia dalam bentuk bubuk dan cairan. Bubuknya dapat transparan, sewarna gigi, atau berwarna pink untuk menyerupai warna gingiva. Cairannya tersedia dalam botol kedap sinar untuk mencegah premature polymerization yang disebabkan cahaya atau radiasi ultraviolet pada saat penyimpanan.12-13
Komposisi resin akrilik polimerisasi panas terdiri atas :7,12-14 1. Polimer (bubuk)
Polimer : granul polimetil metakrilat Inisiator : benzoil peroksida (0,2-0,5%)
Zat pigmen : merkuri sulfit atau cadmium sulfit, atau pewarna organik 2. Monomer (cairan)
Monomer : metil metakrilat Inhibitor : hidrokuinon (0,006%) Platicizer : dibutil pthalat
AgenCross-linked: glikol dimetilmetakrilat (1-2%)
2.2.2 2.2.2 2.2.2
Resin akrilik polimerisasi panas umumnya diproses dalam sebuah kuvet dengan menggunakan teknik compression-moulding. Perbandingan polimer dan monomer biasanya 3:1 berdasarkan volumenya atau 2:1 berdasarkan berat. Setelah bubuk dan cairan dicampur dengan perbandingan yang tepat, adonan atau campuran akrilik akan mengalami fase sebagai berikut :12-15
1. Tahap pertama : tahap basah, seperti pasir (wet sand stage)
2. Tahap kedua : tahap lengket dan berserabut bila ditarik (tacky fibrous) selama polimer mulai larut dalam monomer (sticky stage)
3. Tahap ketiga : tahap lembut, seperti adonan yang halus, homogen dan liat. Fase ini merupakan fase yang tepat untuk memasukkan adonan ke dalam
mould(dough/gel stage)
4. Tahap keempat : tahap kaku, seperti karet (rubbery-hard stage)
5. Tahap kelima : tahap keras dan kaku, hal ini disebabkan menguapnya monomer bebas. Secara klinis adukan terlihat sangat kering (stiff stage)
2.2.3 2.2.3 2.2.3
2.2.3 ProsesProsesProsesProsesCuringCuringCuringCuring
Kuvet yang berisi resin akrilik polimerisasi panas dilakukan proses curing
secara konvensional dengan temperatur 74oC selama 90 menit dan suhu dinaikan 100oC dibiarkan selama 1 jam. Setelah itu perlahan suhu diturunkan hingga suhu kamar.14
2.2.4 2.2.4 2.2.4
2.2.4 SifatSifatSifatSifat ResinResinResinResin AkrilikAkrilikAkrilikAkrilik PolimerisasiPolimerisasiPolimerisasiPolimerisasi PanasPanasPanasPanas
Sifat-sifat fisik basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas : 1. Pengerutan
Perubahan menghasilkan pengerutan volumetrik sebesar 21%. Akibatnya, pengerutan volumetrik yang ditunjukkan oleh massa terpolimerisasi sekitar 6-7% sesuai dengan nilai yang diamati dalam penelitian laboratorium dan klinis.12
2. Perubahan Dimensi
Pemroresan akrilik yang baik akan menghasilkan stabilitas dimensi yang baik. Teknik injection moulding menunjukkan stabilitas dimensi yang baik dibandingkan dengan teknik compression moulding. Garfunkel dan Anderson dkk (1988) menyatakan bahwa dari hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pada
injection mouldinglebih rendah dibandingkan dengancompression moulding.7 3. Konduktivitas Termal
Konduktivitas termal adalah pengukuran termofisika mengenai seberapa baik panas dihantarkan melalui suatu bahan. Basis resin memiliki konduktivitas termal yang rendah yaitu 0,0006 (°C/cm).12
4. Solubilitas
Meskipun basis gigitiruan resin larut dalam berbagai pelarut, basis resin umumnya tidak larut dalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut.14
5. Penyerapan Air
6. Porositas
Porositas adalah gelembung udara yang terjebak dalam masa akrilik yang telah mengalami polimerisasi.15 Porositas cenderung terjadi pada bagian basis gigi tiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul primer yang rendah, disertai temperatur resin mencapai atau melebihi titik didih bahan tersebut. Timbulnya porositas dapat diminimalkan dengan adonan resin akrilik yang homogen, perbandingan polimer dan monomer yang tepat, proses pengadukan yang terkontrol dengan baik serta waktu pengisian bahan ke
mouldyang tepat.4
7. Perubahan Warna
Resin akrilik mempunyai salah satu sifat menyerap air secara perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu dengan mekanisme penyerapan melalui difusi molekul air. Terjadinya penyerapan zat warna cairan dalam resin akrilik merupakan salah satu faktor penyebab perubahan warna pada resin akrilik.3
Perubahan warna yang terjadi pada resin dapat bervariasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah ukuran sampel, mikroporositas sampel dan lamanya kontak antara bahan. Semakin luas ukuran sampel maka semakin besar perubahan fisik pada bahan tersebut dapat terjadi.3
Mikroporositas menentukan terjadinya penempelan partikel warna pada daerah yang poreus. Semakin banyak porositas maka akumulasi dari zat warna yang terabsorbsi melalui proses difusi juga akan semakin banyak. Lama kontak antara bahan resin dan zat berwarna mempengaruhi perubahan warna, hal ini karena semakin lama bahan resin direndam maka semakin besar perubahan warna yang terjadi.16
Beberapa cara untuk mengamati perubahan warna yang terjadi adalah dengan menggunakan spectrometer optic, foto sel type BPY-47 dan microvolt digital yang dapat mengukur besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh suatu benda.3
Spektrofotometer UV-Visible adalah alat yang umum digunakan di laboratorium kimia. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Visible didasarkan pada fenomena penyerapan sinar suatu benda di daerah ultra lembayung (ultraviolet) dan sinar tampak (visible)yaitu dalam jangkauan panjang gelombang 200-800nm.17
2.3 2.3 2.3
2.3 FaktorFaktorFaktorFaktor yangyangyangyang MempengaruhiMempengaruhiMempengaruhiMempengaruhi PerubahanPerubahanPerubahanPerubahan WarnaWarnaWarnaWarna
Perubahan warna pada resin akrilik dapat disebabkan oleh dua faktor lain yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.7
2.3.1 2.3.1 2.3.1
2.3.1 FaktorFaktorFaktorFaktor intrinsikintrinsikintrinsikintrinsik
Faktor intrinsik adalah penambahan bahan penguat pada basis gigi tiruan yaitu serat juga menyebabkan perubahan warna pada basis gigitiruan resin akrilik.7
2.3.2 2.3.2 2.3.2
2.3.2 FaktorFaktorFaktorFaktor ekstrinsikekstrinsikekstrinsikekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah stain akibat absorpsi bahan pewarna dari sumber-sumber eksogen seperti teh, kopi, minuman ringan, dan bahan pembersih gigi tiruan.7,10 Basis gigitiruan resin akrilik yang direndam dalam larutan pembersih gigitiruan dalam jangka waktu yang terus-menerus dapat terjadi perubahan warna.3,10
2.4 2.4 2.4
2.4 BahanBahanBahanBahan PembersihPembersihPembersihPembersih GigitiruanGigitiruanGigitiruanGigitiruan
Sebuah bahan pembersih gigitiruan yang efektif harus mempunyai kemampuan untuk menghilangkan lapisan plak bakteri dan mencegahnya terbentuknya kembali serta memiliki kemampuan untuk menghilangkan debris makanan, kalkulus, dan
stain.3,6,8
contoh pembersih gigitiruan berbentuk tablet yang ada di pasaran adalah polident fresh active.
Pada penelitian David (2005) disebutkan perendaman lempeng akrilik dalam larutan pembersih gigitiruan sodium hipoklorit dan klorhexidin yang mengandung klorin dapat menyebabkan adanya perubahan dalam matrix interstitial pada struktur permukaan sehingga terjadi efek pemutihan dan terjadi perubahan warna lempeng akrilik.3
Menurut Dina Saptarini (2013) kandungan fenol dalam infusa daun sirih yang berkontak dengan lempeng resin akrilik akan bereaksi dengan ester dari polimetil metakrilat yang mengakibatkan ikatan rantai polimer dari resin akrilik menjadi terganggu sehingga terjadi rongga-rongga pada lempeng resin akrilik yang dapat meningkatkan perubahan warna akibat peningkatan absorbsi zat tannin yang terkandung dalam infusa sirih.5
2.4.1 2.4.1 2.4.1
2.4.1 MekanismeMekanismeMekanismeMekanisme LarutanLarutanLarutanLarutan TabletTabletTablet EffervescentTabletEffervescentEffervescentEffervescent PembersihPembersihPembersihPembersih GigitiruanGigitiruanGigitiruanGigitiruan
Pada penelitian ini digunakan tableteffervescentpembersih gigitiruan (Polident) yang mengandung sodium bicarbonate dan sodium perborate. Saat tablet ini larut dalam air, sodium perborate terurai untuk membentuk larutan alkaline peroxide.
Larutan peroxide ini kemudian melepaskan oksigen, menghilangkan debris dan memberikan aksi pemutih. Oleh karena itu, penggunaan tablet effervescentpembersih gigitiruan ini dapat menyebabkan hidrolisis dan dekomposisi dari resin akrilik.8
2.4.2 2.4.2 2.4.2
2.4.2 KomposisiKomposisiKomposisiKomposisi bahanbahanbahanbahan pembersihpembersihpembersihpembersih gigitiruangigitiruangigitiruangigitiruan
Adapun komposisi dari larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan (Polident) adalah sebagai berikut18,19:
a. a. a.
a. Sodium bicarbonate
pasta gigi dan pembersih gigitiruan. Sodium bikarbonat merupakan agen
effervescentyang menghasilkan pembersihan kimia pada gigitiruan.
b. b. b.
b. Citrid acid
Senyawa citrid acid atau asam sitrat merupakan bahan pengawet yang baik dan alami. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih dan anti oksidan. Asam sitrat pada tablet pembersih gigitiruan memberikan aksi pembersihan kimia pada gigitiruan yang dapat menghilangkan deposit.
c. c. c.
c. Sodium perborate
Sodium perborat berfungsi sebagai sumber oksigen aktif dalam deterjen, pembersih gigitiruan dan formula pemutih gigi. Senyawa ini digunakan sebagai agen untuk menghilangkan noda dan memberikan aksi pemutih pada gigitiruan. Sodium perborat memiliki sifat antiseptik dan dapat bertindak sebagai desinfektan.
d. d. d.
d. Sodium lauryl sulfoacetate
Sodium lauryl sulfoacetate merupakan surfactants yang dapat menghilangkan plak dan bakteri pada gigitiruan serta meningkatkan kekuatan pembersihan tablet pembersih gigitiruan.
e. e. e.
e. Sodium polyphosphate
Sodium polyphosphate digunakan sebagai pengatur keasaman,