• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Koloni Pseudomonas Aeruginosa dengan Persentase Take Split Thickness Skin Graft (STSG) Pada Pasien Luka Bakar Di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Koloni Pseudomonas Aeruginosa dengan Persentase Take Split Thickness Skin Graft (STSG) Pada Pasien Luka Bakar Di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Koloni Pseudomonas Aeruginosa dengan Persentase

Take Split Thickness Skin Graft (STSG) Pada Pasien Luka Bakar Di

RSUP H. Adam Malik Medan

Roni Marzuki Nasution1, Frank Bietra Buchari2, Utama Tarigan2

1

PPDS Bedah Universitas Sumatera Utara, 2Divisi Bedah Plastik

Latar Belakang: Luka bakar masih merupakan masalah global. Insiden luka bakar di seluruh dunia pada tahun 2004 diperkirakan 1,1 per 100.000 penduduk. Dan hampir separuh terjadi di wilayah Asia Tenggara. Skin graft digunakan dalam berbagai situasi klinis termasuk

rekonstruksi luka bakar. ). Patogen yang paling umum yang menyebabkan kegagalan graft adalah coagulase positive staphylococcus, Pseudomonas dan beta-haemolytic Streptococcus.

Oleh karena itu, peneliti perlu meneliti hubungan koloni Pseudomonas aeruginosa dengan tingkat keberhasilan skin graft pada pasien luka bakar di RSUP H. Adam Malik Medan.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian descriptive analitik dengan desain penelitian

crossectional, dilakukan di Departemen Ilmu Bedah Plastik RSUP H. Adam Malik Medan selama periode Februari sampai Juni 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita luka bakaryang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan pada kurun waktu Februari sampai Juni 2014 yang dilakukan skin graft

Hasil: Dari 22 kasus luka bakar dijumpai persentase take skin graft > 80% pada 16 pasien (72.7%), persentase take skin graft antara 50-80% pada 5 pasien (22.7%), dan persentase take skin graft < 50% dijumpai pada 1 pasien. take skin graft >80% pada luka bakar dengan

Pseudomonas aeroginosa dijumpai pada 3/7 kasus (42,86%) yang lebih sedikit pada luka bakar non Pseudomonas aeroginosa yaitu pada 13/15 kasus (86,67%). Take <80% pada penderita luka bakar dengan Pseudomonas aeroginosa ( 4/7 = 57.14% ) lebih banyak dari pada luka bakar dengan non Pseudomonas aeroginosa ( 2/15 = 13,33% ). Namun perbedaan ini secara statistik hampir bermakna (p=0,073)

Kesimpulan: Tingkat keberhasilan skin graft sebesar >80% pada luka bakar dengan

Pseudomonas aeroginosa dijumpai pada 3/7 kasus (42,86%) yang lebih sedikit pada luka bakar non Pseudomonas aeroginosa yaitu pada 13/15 kasus (86,67%). Berdasarkan uji chi square tidak dijumpai adanya hubungan koloni Pseudomonas aeruginosa dengan tingkat keberhasilan skin graft pada penderita luka bakar (p=0,073)

Keyword: Pseudomonas aeruginosa, Split Thickness Skin Graft Take (STSG), Burn Injury

(2)

Colonies of Pseudomonas aeruginosa relationship with the percentage of Split Thickness Skin Graft Take (STSG) In the Burn Patient In H. Adam Malik Hospital Medan

Roni Marzuki Nasution1, Frank Bietra Buchari2, Utama Tarigan2

1

Surgeon Resident of North Sumatera Faculty, 2Plastic Surgery Division

Background: Burns still a global problem. The incidence of burns around the world in 2004 is estimated to 1.1 per 100,000 population. And nearly half occurred in the Southeast Asian region. Skin grafts are used in a variety of clinical situations including burns reconstruction. The most common pathogens that cause graft failure was coagulase positive staphylococci, Pseudomonas and beta-haemolytic Streptococcus. Therefore, researchers need to examine the relationship colonies of Pseudomonas aeruginosa with a success rate of skin grafting in burn patients in H. Adam Malik Hospital Medan.

Methods: This study is a descriptive analytic cross-sectional study design, carried out at the Department of Plastic Surgery H. Adam Malik Hospital during the period February to June 2014 population in this study were all injured patients admitted to the H. Adam Malik hospital Medan the period February to June 2014 were performed skin graft

Results: Of the 22 cases encountered burns skin graft take percentage> 80% in 16 patients (72.7%), the percentage of skin graft take between 50-80% in 5 patients (22.7%), and skin graft take percentage <50% found in 1 patient. skin graft take> 80% burns with aeroginosa Pseudomonas found in 3/7 cases (42.86%) were lower in non-Pseudomonas burns

aeroginosa ie on 13/15 cases (86.67%). Take <80% in patients with Pseudomonas

aeroginosa burns (4/7 = 57.14%) more than in burns with non-Pseudomonas aeroginosa (2/15 = 13.33%). However, this difference was statistically almost significant (p = 0.073)

Conclusion: The success rate of skin graft of> 80% in burns with aeroginosa Pseudomonas found in 3/7 cases (42.86%) were lower in non-Pseudomonas burns aeroginosa ie on 13/15 cases (86.67%). Based on chi-square test found no correlation Pseudomonas aeruginosa colony with a success rate of skin graft on burn patients (p = 0.073)

Keyword: Pseudomonas aeruginosa, Split Thickness Skin Graft Take (STSG), Burn Injury

Referensi

Dokumen terkait

This paper outlines the results of the data process- ing and analysis technique used to estimate the spa- tially resolved LE flux and its spatial variability over cottonwoods in

kata lain t merupakan selesaian persekutuan dari semua kongruensi. linear

Gladkov introduce a computer tool to predict the distribution or possible adaptation of species on the basis of germplasm collection ac- cessions and the climate at the

Penerapan tema pada bangunan adalah dengan membuat disain yang terdiri dari berbagai unsur-unsur yang tedapat pada bangunan tradisional Jepang yang kemudian digabungkan

penting dalam hal memberikan informasi suatu keterbentukan dan proses dari.. pada situs atau pun aspek geologi yang akan dijelaskan, hal ini dikarenakan. dalam penyampainya

kepala madrasah MTsN 1 Tulungagung, kepala madrasah menggerakkan kepada guru-guru untuk disiplin, memberikan contoh teladan pada bawahannya serta membimbing setiap aktivitas

Untuk memperdalam pemahaman kalian tentang pembagian bentuk aljabar, coba perhatikan dengan cermat uraian berikut.... “Pada pembagian bentuk aljabar tidak selalu bersisa

minuman beralkohol menjadi bermasalah jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak karena akan. menimbulkan efek yang