• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Ground Handling Citilink Indonesia Oleh PT. Gapura Angkasa Di Bandara Hang Nadim Batam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Ground Handling Citilink Indonesia Oleh PT. Gapura Angkasa Di Bandara Hang Nadim Batam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian pariwisata

Istilah “pariwisata” adalah: “Suatu perjalanan yang dilakukan untuk

sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang

dikunjungi, tetapi semata-mata untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam”.

Dalam bukunya berjudul “Pengantar Ilmu Pariwisata” (dalam Yoeti, 1996 :116).

Menurut pendapat beberapa ahli mengenai kepariwisataan yaitu:

1. Dr. Hubbert Gulden (dalam Yoeti, 1996:117) “Suatu seni dari lalu lintas

orang dimana manusia berdiam di suatu tempat asing untuk maksud tertentu, tetapi

dengan kediamannya itu tidak boleh tinggal atau menetap untuk melakukan pekerjaan

selama-lamanya atau meskipun sementara waktu, yang sifatnya masih berhubungan

dengan pekerjaan”.

2. Undang-undang No.9 Tahun 1990 “Segala sesuatu yang berhubungan

dengan wisata termasuk semua penyelenggaraan kegiatan periwisata”.

3. Ketetapan MPRS No.1-II Tahun 1996 (dalam Yoeti, : 118) “Suatu cara

untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi hiburan rohani dan jasmani

setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah

(2)

Sedangkan menurut pendapat beberapa para ahli yang lain antara lain:

1. Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapt (dalam Yoeti, 1996 : 115) Memberikan

batasan yang bersifat teknis, mengatakan bahwa pariwisata adalah: “Keseluruhan dari

gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing

serta penyedian tempat tinggal sementara asalkan pendiaman itu tidak tinggal

menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang sifatnya sementara

tersebut”.

2. Prof. Salah Wahab (bangsa mesir) dalam bukunya berjudul “An Introduction

On Tourist Theorapy” (dalam Yoeti, 1996 :116) menjelaskan bahwa pariwisata

adalah: “Suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapatkan

pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri

ataupun di luar negeri meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain (suatu

negara) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beranekaragam dan

berbeda dengan apa yang dialami di tempat ia memperoleh pekerjaan tetap”.

Adapun pengertian dari pada Ilmu Pariwisata adalah: suatu ilmu yang

mempelajari suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara

perorangan ataupun kelompok di dalam wilayah negaranya sendiri atau negara lain

dengan menggunakan kemudahan jasa / pelayanan yang disediakan oleh pemerintah,

dunia usaha dan industri agar terwujud keinginan wisatawan. Jika ditinjau dari arti

kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat

sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa inggris. Kata itu berasal dari bahasa

(3)

dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam

pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam

bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk

menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan

kedudukan seseorang.

Menurut 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa

No. 870 (dalam Yoeti, 1996 : 133 ) pengertian wisatawan adalah: “Setiap orang yang

mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa,

dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar

oleh negara yang dikunjunginya”. Menurut rumusan di atas, termasuk didalamnya

pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang

dikunjungi dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan ke dalam klasifikasi sebagai

berikut ini:

• Pesiar (leisure).

• Hiburan dagang (business), keluarga, konfrensi, dan misi.

2.2 Pengertian Industri Pariwisata

Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai

kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan

(4)

pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya.(Yoeti,

1985).

Pengertian tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan

organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan,

produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang

yang sedang bepergian.(Kusudianto, 1996).

Berikut ini adalah beberapa perusahaan yang tergolong industri pariwisata :

1. Travel Agent atau Tour Operator

Adalah perusahaan yang telahmemberi informasi, melakukan reservasi,

mengurus tiket dan voucher, menyelenggarakan tour, entertaiment, dan atrtaksi

wisata lainnya, serta pengurusan dokumen perjalanan sehubung dengan perjalanan.

2. Akomondasi Perhotelan

Adalah perusahaan yang menyediahkan tempat untuk wisatawan yang akan

menginap untuk sementara waktu selama ia berada di daerah tujuan wisata.

3. Perusahaan Pengangkutan

Adalah perusahaan pengangkutan berupa angkutan darat, laut , maupun udara

yang akan membawa wisatawan ke daerah tujuan wisata.

4. Bar dan Restouran

Adalah tempat dimana wisatawan dapat memesan makanan dan minuman

(5)

5. Souvenirshop dan Handicraft

Adalah tempat dimana wisatawan berbelanja untuk membeli oleh-oleh sebagai

kenang-kenanga untuk dibawa pulang.

6. Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas wisatawan

Yaitu perusahaan seperti tempat orang menjula dan mencetak filim, kamera,

postcards, kantor pos, money changer, bank, dan lain-lain.

2.3 Manfaat Pariwisata

Secara khusus manfaat pariwisata adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya kesempatan berusaha bagi penduduk atau masyarakat yang tinggal

di sekitar objek wisata.

2. Sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja yang dapat meningkat kan

pendapatan dan kesejahteraan penduduk.

3.Pendapatan negara meningkat berupa pajak baik dari para wisatawan yang datang

maupun pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, serta keuntungan dari

pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para

wisatawan.

4.Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan

adanya pariwisata, masyarakat senantiasa menjaga keutuhan dan kelestarian objek

wisata, baik objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan

(6)

2.4 Motivasi Perjalanan Wisatawan

Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal.

Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh(1977) dan Murphy

(1985) mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

besar yaitu sebagai berikut:

a. Physical or physiological motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan

olah raga, bersantai dan sebagainya.

b. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai

objek tinggalan budaya (banggunan bersejarah).

c. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal

yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian

dari situasi-situasi yang membosankan dan sebagainya.

d. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang kan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan

ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikologis. Disebut juga sebagai status

and prestige motivation.

Motivasi perjalanan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan itu

sendiri dan faktor eksternal.Secara intrinsik, motivasi terbentuk karena adanya

(7)

kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan prestise dan

kebutuhan akan aktualisasi diri.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang terbentuknya dipengaruhi oleh

faktor-faktor eksternal, seperti norma sosial, pengaruh atau tekanan keluarga dan

situasi kerja yang terinternalisasi dan kemudian berkembang menjadi kebutuhan

psikologis. Motivasi wisatawan untuk melepaskn diri sejenak dari kegiatan rutin

berfungsi untuk melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinuntuk mengembalikan

harmoni di masyarakat, sehingga pariwisata dapat dipandang sebagai salah satu

bentuk terapi sosial.

Motivasi merupakan faktor penting bagi calan wisatawan di dalam mengambil

keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Calon wisatawan

akan mempersepsi daerah tujuan wisata yang memungkinkan, di mana persepsi ini

dihasilkan oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya dan informasi yang

didapatkannya.

Apapun motivasi seseorang melakukan perjalanan wisata, maka bagi seorang

wisatawan perjalanan tersebut akan mempunyai beberapa manfaat, antara lain sebagai

berikut:

a. Perjalanan wisata merupakan wahana penyegaran dan regenerasi fisik dan mental.

b. Perjalanan wisata merupakan kompensasi terhadap berbagai hal yang melelahkan,

sekaligus juga sebagai wahana integrasi sosial bagi mereka yang di rumahnya

(8)

c. Perjalanan wisata merupakan pelarian dari situasi keseharian yang penuh

ketegangan, rutinitas yang menjemukan, atau kejenuhan-kejenuhan karena beban

kerja.

d. Perjalanan wisata merupakan mekanisme bagi seseorang untuk dapat

mengeluarkan perasaannya, melalui komunikasi dengan orang lain termasuk

dengan masyarakat lokal.

e. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk mengembangkan wawasan.

f. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk mendapatkan kebebasan.

g. Perjalanan wisata merupakan wahana untuk realisasi diri.

h. Perjalanan wisata memang merupakan sesuatu yang menyenagkan, membuat hidup

lebih bahagia.

2.5 Peranan Transportasi Udara dalam Kepariwisataan

Berbicara pariwisata, harus pula membicarakan tentang pengangkutan atau

transpotasi. Pada zaman sekarang rasanya tidak mungkin lagi orang melakukan

perjalanan dengan menggunakan unta, keledai atau gajah untuk menuju suatu daerah

tujuan wisata yang jaraknya cukup jauh bahkan harus menyebrangi sungai, lautan dan

samudera, kalau ada, itu merupakan kekecualian dan sama sekali tidak ada sangkut

pautnya dengan pariwisata sebagai suatu industri.

Tercapainya kemajuan teknologi dalam penerbangan, pengangkutan dengan

pesawat udara menjadi semakin populer dan disukai terlebih untuk perjalanan jarak

(9)

yang disajukan kepada penumpang. Seperti halnya pengangkutan dengan kapal laut,

kreta api, bus dan lain sebagainya yang dipergunakan sebagai alat angkutan untuk

rute-rute tertentu, maka pesawat udara juga dipergunakan sebagai alat angkutan

dengan rute tertentu juga. Namun saat ini, tidak sedikit penerbangan di charter atau di

borong untuk kepertluan mengangkut wisatawan dalam rombongan. Untuk itulah,

pihak perusahaan penerbangan berusaha menyajikan pelayanan yang lebih baik,

ongkos yang lebih murah, fasilitas yang sempurna bagi wisatawan agar lebih tertarik

untuk mengadakan perjalanan dengan melalui udara.

Dewasa ini, pengangkutan udara telah menduduki tempat paling istimewa,

maka pelengkapan industri pariwisara dengan alat transportasi semacam ini makin

terasa dibutuhkan. Terlebih bagi negara seperti Indonesia yang berwilayah kepulauan,

dimana jarak dari satu tempat ke tempat lain banyak dipisahkan oleh lautan.

Disamping pesawat udara biasa, tidak jarang pula digunakan helikopter

seperti disempurnakan dengan jenis-jenis pesawat udara airbus, boeing 747,concorde

yang memiliki daya angkut lebih banyak, cepat, medah dan murah.

Umumnya segala permasalahan yang berhubungan dengan tarif. Jadwal

penerbangan, penunjukan keagenan, persyaratan kenggotaan bagi perusahaan

penerbangan, semuanya ditetapkan oleh IATA (International Air Transport

(10)

2.6 Tinjauan Tentang Pelayanan

Pelayanan sering disebut dengan service berasal dari bahasa inggris yang

berasal dari kata kerja serve mempunyai arti : melayani, membantu, menolong.

Sedangkan service merupakan kata benda dari serve yang berarti pelayanan.

Menurut Kotler (pemasaran Universitas Nortthwestern), menyatakan “

Pelayanan adalah suatu aktifitas yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain dalam bentuk tidak nyata (intangible) dan tidak

menimbulkan pemindahan kepemilikan”.

Ini berarti bahwa pelayanan memiliki sifat-sifat intangible dan oleh sebab itu tidak dapat diukur, diraba melaikan hanya depat dirasakan. Jika seseorang menerima

pelayanan dalam perasaan senang atau gembira maka pelayanan yang diterimanya

dirasakan menyenangkan. Pada situasi lain, ia menerima pelayanan yang sama tetapi

dalam kendisi hati yang tidak senang, maka pelayanan itu dirasakan mengecewakan.

Oleh sebab itu, ukuran baik buruknya pelayanan hanya dapat ditentukan oleh orang

yang menerima pelayanan, sedangkan penilaian tersebut sangat dipangaruhi oleh

suasana perasaan penerima pelayanan.

2.7 Pelayanan dalam pesawat

Dalam dunia penerbangan, pihak perusahaan selalu berusaha menyajikan yang

terbaik bagi penumpang termasuk dalam memberikan pelayanan makan dan minum.

Pihak penerbangan memberikan makan dan minuman sekedar sebagai penyegar

(11)

tempat singgah/transit, untuk penerbangan tertentu kepada penumpang transit

diberikan makanan dan minuman sesuai dengan pedoman santapan. Untuk para

penumpang yang menghendaki makanan khusus (vegetarian, tidak makan daging

babi dan lain sebagainya) pihak peerbangan dapat menyediakannya, permintaan akan

makanan khusus harus diajukan saat melakukan reservasi.

Bagitu juga dalam memberikan pelayanan kepada penumpang terutama

penumpang khusus, ada yang memerlukan kursi roda, tongkat, tandu dan lainya

sebagainya selalu diparsiapkan untuk mempermudah proses penerbangan selama

perjalanan. Hal ini juga harus diberitahukan terlebih dahulu kepada pihak

penerbangan agar dapat mempersiapkan apa yang dibutuhkan oleh penumpang

khusus.

2.8 Pengertian Prasarana dan Sarana Kepariwisataan 2.8.1 Prasarana Kepariwisataan

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar yang

memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka

memberikan pelayanan kepada para wisatawan.

Termasuk prasarana pariwisata:

1. Prasarana perhubungan, meliputi: jalan raya, jembatan dan terminal bus, rel

kereta api dan stasiun, pelabuhan udara (air-port) dan pelabuhan laut (sea port/harbour)

(12)

3. Instalasi penyulingan bahan bakar minyak.

4. Sistem pengairan atau irigasi untuk kepentingan pertanian, peternakan dan

perkebunan.

5. Sistem perbankan dan moneter.

6. Sistem telekomunikasi seperti telepon, pos, telegraf, faksimili, telex, email, dan

lain.

7. Prasarana kesehatan seperti rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.

8. Prasarana, keamanan, pendidikan dan hiburan.

2.8.2 Sarana Kepariwisataan

Sarana Pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan

pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung.Maju

mundurnya sarana kepariwisataan tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan.

Sarana pariwisata meliputi: “PERUSAHAAN PERJALANAN SEPERTI

TRAVEL AGENT, TRAVEL BUREU DAN TOUR OPERATOR, PERUSAHAAN

TRANSPORTASI, TERUTAMA TRANSPORTASI ANGKUTAN WISATA,BIRO

PERJALANAN WISATA

Adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen

perjalanan.

Kegiatan usaha biro perjalanan wisata:

a. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.

(13)

c. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar

permintaan.

d. Menyelenggarakan pemanduan wisata.

e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.

f. Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain.

g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Agen Perjalanan Wisata

Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket (karcis), sarana

angkutan, dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.

Kegiatan Agen Perjalanan Wisata:

1.Menjual tiket, dan lain-lain

2.Mengadakan pemesanan sarana wisata

3.Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Cabang Biro Perjalanan Umum

Adalah satuan-satuan usaha dari suatu Biro Perjalanan Umum Wisata yang

berkedudukan di tempat yang sama atau ditempat lain yang memberikan pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

tumbuh terhadap antera cabai rawit ( C. frutescens ) menyebabkan perbedaan persentase jumlah antera yang membesar. Hal

A binary choice feeding bioassay using sucrose-treated glass- " bre discs was used to evaluate the activity of the compounds against " nal stadium larvae of

C-Reaktif Protein (CRP) dan Laju Endap Darah (LED) merupakan antara pemeriksaan darah rutin untuk RA dimana keduanya merupakan petanda terjadinya radang dalam

Nuklir disadari sebagai energi dengan sustainability tinggi, dan dapat menekan biaya produksi listrik, dan dari data-data organisasi dunia ditunjukkan bahwa perlu

Kekuatan dunia telah mencapai kesepakatan dengan Iran dalam mengurangi kegiatan nuklir negara itu dengan imbalan pencabutan sanksi atau embargo ekonomi internasional yang telah

Pergerakan IHSG hari ini kami estimasi akan berpeluang menguat terbatas dengan rentang perdagangan berada di 6.500 sampai dengan 6.600.. Indeks bursa saham AS, ditutup positif

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan , pengungkapan corporate social

o Mampu menyelesaikan tugas kelompok sesuai dengan capaian pembelajaran dari sub pokok atau materi bahasan yang ditugaskan; o masing-masing anggota kelompok memiliki peran