BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Diagram Alur (Flowchart)
Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus
diperhatikan sebagai persiapan dalam melakukan penelitian. Tujuannya agar
memperkecil (meminimalisir) kesalahan dalam pengerjaan dari awal hingga akhir.
Metode penelitian disusun untuk memberikan kemudahan dalam pelaksanaan
sebuah penelitian sehingga berjalan lebih tepat efektif dan efisien. Tahapan
prosedur pelaksanaan ini tergambar dalam suatu bagan alir metode penelitian
yang terdapat pada gambar 3.1. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Jalan Raya AMP Karya Murni Patumbak. Bahan-bahan yang
diambil berupa data agregat, stabilitas marshal dan kadar aspal yang diambil dari
PT. Karya Murni Perkasa, Patumbak.
Sesuai dengan bagan alir dibawah, cara dalam pengambilan data dilakukan
pada Pabrik Asphalt Mixing Plant, PT. Karya Murni Perkasa dengan mengambil
data marshall test dan data extraction test. Dan program Artificial Neural Network
digunakan untuk mencari nilai stabilitas marshall dari masing – masing sistem
Mulai
Studi Literatur
Pemilihan Lokasi AMP
Pengumpulan Data Dari AMP Karya Murni, yaitu:
Data Nilai Marshall Test:
1. Persentase Agregat Lolos
Ayakan 200, 50, 30, 8, 4 dan ½ inch
2. Persentase Agregat Pecah
3. Stabilitas Marshall
Data Nilai Extraction Test:
1. Kadar Aspal
Gambar 3.1 Diagram Flowchart
Mengelompokkan Data Input:
Persentase Agregat Lolos
Ayakan 200, 50, 30, 8, 4 dan ½ inch
Persentase Agregat Pecah
Kadar Aspal
Mengelompokkan Data Output:
Stabilitas Marshall
Kesimpulan Dan Saran
Selesai
Pengolahan Data Stabilitas Marshall dengan Program Artificial Neural Network
Perbandingan Stabilitas Marshall AMP Karya Murni dengan Artificial
Neural Network Praproses Data
III.2 Persiapan Penelitian
Tahap yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan properties aspal beton
dengan pen.60/70 dan agregat yang digunakan. Semua pengujian sesuai dengan
standar pengujian bahan yang mengacu pada SNI (Standart Nasional Indonesia)
dan ASTM (American Society For Testing Material). Untuk pengujian bahan
bitumen atau aspal, pada penelitian ini digunakan aspal penetrasi 60/70 dari Iran
yang di dapat dari AMP Karya Murni Perkasa.
Cara pengumpulan data:
Data yang diambil pada AMP tersebut adalah data:
Persentase agregat lolos ayakan nomor 200, 50, 30, 8, 4 dan
½ inch.
Persentase agregat hancur.
Kadar aspal
Stabilitas marshall.
Sampel yang diambil sebanyak 110 sampel.
III.3 Pengembangan Model Artificial Neural Network
Stabilitas marshall dari sebuah campuran aspal beton bergantung pada
berbagai jenis kriteria, termasuk bentuknya, gradasi agregat, dan tipe aspal. Untuk
mengembangkan model ini, harus memiliki data input dan data output. Adapun
data input-nya, yaitu:
Dan sebagai data output-nya yaitu:
Stabilitas marshall.
Sebelumnya, nomor neuron lapisan input adalah 8 dan neuron lapisan
output adalah 1. Fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi aktivasi tangent
sigmoid untuk neuronhidden layer dan fungsi aktivasi linier untuk output layer.
Data input dan output telah di normalisasi antara -1 dan 1 untuk meningkatkan
keberhasilan dari jaringan.
Dalam rangka menginvestigasi nilai optimum dari neuron hidden layer,
kemampuan penyamarataan jaringan telah diperkirakan. Berdasarkan pelatihan
error yang berbeda pada setiap jaringan, dengan sebuah nilai yang ditetapkan
pada hidden layer. Pada penelitian ini ditetapkan neuron 3, 6, 8 dan 10 yang
digunakan pada hidden layer.
Nilai optimum pada hidden layer didapatkan dengan cara memasukkan
nilai – nilai parameter yang telah ditentukan, kemudian men-train data input dan
data output. Terdapat dua parameter yang digunakan, yaitu:
1. Parameter untuk membuat jaringan.
Yang terdiri dari:
Tipe Jaringan (network type)
Fungsi Pelatihan (training function)
Fungsi Penyesuaian (adaption learning function)
Fungsi Hasil (performance function)
Nomor Lapisan (number of layers)
Nomor neuron (number of neurons)
Fungsi Aktivasi (transfer function)
2. Parameter untuk melatih jaringan.
Yang terdiri dari: Show Window
Show Command Line Show
Nilai – nilai yang digunakan pada parameter tersebut dibagi 2, yaitu
dengan nilai asumsi yang mengarah ke pengurangan tingkat error dan nilai
default yang memang sudah ada pada program.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter
yang akan mengarah pada pengurangan tingkat error. Karena semakin kecil
tingkat error yang terjadi akan membuat hasil prediksi semakin mendekati
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Persiapan Data
IV.1.1 Data Marshall Test dan Extraction Test
Data Marshall Test dan Extraction Test merupakan data utama yang
diperlukan pada penelitian ini. Data ini digunakan untuk menjalankan program
Artificial Neural Network dengan cara mengelompokkan data menjadi dua bagian
yaitu data input dan data output. Data Marshall Test dan Extraction Test yang
digunakan adalah data persentase agregat yang lolos ayakan No. 200, 50, 30, 8, 4
dan ½ inch, persentase agregat hancur, stabilitas marshall dan kadar aspal.
Adapun datanya dapat dilihat pada lampiran.
Dalam melakukan penelitian ini, data yang digunakan harus terlebih
dahulu dikelompokkan menjadi data input dan data output. Program Artificial
Neural Network memiliki prosedur yang harus ditaati, sehingga proses
pengolahan data yang dilakukan dapat mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Adapun data yang dikelompokkan dalam data input dan data output yaitu:
1. Data input
Persentase agregat yang lolos ayakan No. 200, 50, 30, 8, 4, dan ½ inch
Kadar aspal
2 Data output
Stabilitas Marshall
IV.2 Perhitungan Nilai Stabilitas Marshall Dengan Program Artificial Neural
Network
Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan nilai stabilitas marshall
dengan menggunakan program Artificial Neural Network. Perhitungan nilai
stabilitas marshall ini akan menggunakan langkah-langkah perhitungan yang
berdasarkan proses pengelolaan data pada program Artificial Neural Network.
Data dikelola dengan menggunakan berbagai macam jenis nilai neuron yang
terdapat pada Hidden Layer dan berbagai jenis parameter fungsi dan nilai.
IV.2.1 Variasi Parameter Untuk Desain Artificial Neural Network
Dalam perencanaan ini ada beberapa parameter desain yang divariasikan
yaitu berupa parameter untuk membuat jaringan dan parameter nilai untuk melatih
jaringan. Sebelum data di input dan target yang diimplementasikan ke dalam
jaringan saraf tiruan harus terlebih dahulu memasukkan nilai
parameter-parameternya. Definisi dari parameter-parameter tersebut telah dijelaskan pada
Bab sebelumnya, pada Bab II. Adapun parameter-parameter beserta nilai yang
digunakan baik dalam keadaan default maupun dalam keadaan penyesuaian
jaringan, yaitu:
1. Parameter untuk membuat jaringan.
Pada penelitian ini digunakan tipe jaringan feed forward
backpropagation.
Fungsi Pelatihan (Training Function)
Pada penelitian ini digunakan fungsi pelatihan trainlm atau train
Levenberg Marquardt Backpropagation.
Fungsi Penyesuaian Pembelajaran (Adaption Learning Function)
Pada penelitian ini digunakan fungsi penyesuaian pembelajaran
LEARNGDM.
Fungsi Hasil (Performance Function)
Pada penelitian ini digunakan fungsi MSE (Mean Square Error)
Nomor pada lapisan (Number of Layers)
Pada penelitian ini digunakan nomor pada lapisan 1.
Bagian (Properties for)
Pada penelitian ini digunakan bagian pada Layer 1.
Nomor pada neuron (Number of neuron)
Pada penelitian ini digunakan neuron yang bervariasi, yaitu neuron
3, 6, 8 dan 10.
Fungsi Aktivasi (Transfer function)
Pada penelitian ini digunakan tangent sigmoid
2. Parameter nilai untuk melatih jaringan.
Show
Pada penelitian ini digunakan nilai 25. Epochs
Goal
Pada penelitian ini digunakan nilai goal yang bervariasi yang akan
ditampilkan pada proses pengolahan data. Min_grad
Pada penelitian ini digunakan minimum gradient 1e-05. Max_fail
Pada penelitian ini digunakan maximum fail 100.
Mu
Pada penelitian ini digunakan nilai mu yang bervariasi yang akan
ditampilkan pada proses pengolahan data. Mu_dec
Pada penelitian ini digunakan nilai mu_dec yang bervariasi yang
akan ditampilkan pada proses pengolahan data. Mu_inc
Pada penelitian ini digunakan nilai mu_inc yang bervariasi yang
akan ditampilkan pada proses pengolahan data. Mu_max
Pada penelitian ini digunakan mu_max 10.000.000.000.
IV.3 Proses Running Program Artificial Neural Network
Dalam proses running program neural network, dilaksanakan sebanyak 4
variasi neuron. Untuk menentukan nilai optimum dari tiap neuron hidden layer,
langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan nilai optimum pada
neuron 3.
1. Buka program Matlab, lalu masukkan data input dan data target ke menu
Workspace, lalu ketikkan “nntool” pada menu Command Window.
Gambar 4.1 Tampilan Awal Program Matlab
2. Lalu tekan enter, maka akan keluar window program Neural
Gambar 4.2 Tampilan Awal Neural Network
3. Klik Import, lalu masukkan data input dan data target
sebagai pengenalan terhadap jaringan.
Gambar 4.3 Tampilan menu Import to Network/Data Manager
4. Kembali ke menu Neural Network, kemudian klik New.
5. Masukkan parameter-parameter untuk membuat jaringan.
Gambar 4.5 Tampilan Menu Create Network or Data
6. Kemudian klik Create, lalu tutup menu Create Network or
Data. Klik network 1, maka akan muncul menu “Network: network 1”
yang berisi menu view, train, simulate, adapt, reinitialize weights dan
view/edit weights. Pada menu View dapat kita lihat gambar proses
pengolahan data input = 8, hidden layer = 3, output layer = 1 dan output =
Gambar 4.6 Tampilan menu View
7. Klik menu Train, lalu masukkan data input dan data target
pada submenu Training Info sebagai data yang akan diproses.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Train, Training Info
8. Klik submenu Training Parameters, lalu masukkan nilai
parameter yang telah ditentukan untuk mengolah data.
9. Klik menu Simulate, kemudian masukkan data input.
Gambar 4.9 Tampilan menu Simulate
10. Klik menu Adapt, masukkan data input dan data target.
11. Kembali ke menu Train, bagian Training Parameters lalu
klik Train Network. Maka akan muncul proses training Neural Network.
Gambar 4.11 Tampilan menu Neural Network Training (nntraintool)
Gambar 4.12 Tampilan menu Performance
13. Klik menu Plots Regression.
Gambar 4.13 Tampilan menu Regression
14. Hasil simulasi diperlihatkan pada window Neural Network,
pada bagian menu Output Data yang bernama network1_outputs.
Network1_outputs menunjukkan hasil data dalam bentuk baris yang
jumlahnya sama dengan jumlah data target yang diproses, yaitu sebanyak
110 data. Data tersebut kemudian harus diklasifikasikan dalam bentuk
kolom agar lebih mudah diperiksa.
IV.3.1Proses Pengolahan Data
Proses pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan training
beberapa kali untuk mendapatkan nilai keakuratan terhadap jaringan. Setelah
dilakukan running Neural Network, maka proses pengolahan data pada neuron 3,
6, 8 dan 10 akan ditampilkan dalam bentuk hasil optimumnya, yaitu dalam bentuk
1. Neuron 3
Plot Performance (1278.0222)
Gambar 4.15 Tampilan menu Performance Plot Regression (0.84508)
2. Neuron 6
Plot Performance (520.0234)
Gambar 4.17 Tampilan menu Performance
3. Neuron 8
Plot Performance (585.9638)
Gambar 4.19 Tampilan menu Performance
Plot Regression (0.87115)
4. Neuron 10
Plot Performance (1150.5529)
Gambar 4.21 Tampilan menu Performance
IV.3.2 Tabel Hasil Simulasi Artificial Neural Network
Tingkat keakuratan hasil kinerja Neural Network dilihat dari nilai
regression tertinggi pada tiap neuron yang telah diolah, kemudian dipilih nilai
yang tertinggi antar semua neuron tersebut. Maka hasil dari proses pengolahan
data pada neuron 3, 6, 8 dan 10 ini, beserta nilai parameternya, dapat kita lihat
secara ringkas dan jelas pada tabel hasil simulasi berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil simulasi pada jaringan dengan neuron 3 pada hidden layer
Neuron 3
Tabel 4.2 Hasil simulasi pada jaringan dengan neuron 6 pada hidden layer
Tabel 4.3. Hasil simulasi pada jaringan dengan neuron 8 pada hidden layer
Tabel 4.4 Hasil simulasi pada jaringan dengan neuron 10 pada hidden layer
Neuron 10
Dapat dilihat bahwa nilai optimum dari Regression didapatkan dengan cara
melakukan training lebih dari sekali.
Pada neuron 3 didapatkan nilai optimum pada training ke 4.
Pada neuron 6 didapatkan nilai optimum pada training ke 5.
Pada neuron 8 didapatkan nilai optimum pada training ke 5.
IV.3.3 Grafik Hasil Simulasi Artificial Neural Network
Hasil simulasi dalam bentuk grafik ditampilkan pada gambar berikut:
1. Grafik Neuron 3
Sumber: Hasil Analisa Neural Network
Gambar 4.23 Grafik simulasi R dengan MSE pada Neuron 3
Sumber: Hasil Analisa Neural Network
Gambar 4.24 Grafik simulasi R dengan MSE pada Neuron 6
3. Grafik Neuron 8
Sumber: Hasil Analisa Neural Network
Gambar 4.25 Grafik simulasi R dengan MSE pada Neuron 8
Gambar 4.26 Grafik simulasi R dengan MSE pada Neuron 10
IV.3.4 Hasil Output Artificial Neural Network Terhadap Nilai Stabilitas Marshall
1. Neuron 3
Tabel 4.5 Hasil Output Neuron 3
19 961.9529 38 894.104 57 973.4782
2. Neuron 6
Tabel 4.6 Hasil Output Neuron 6
20 996.8831 40 994.9928 60 994.5639
Sampel Output Sampel Output Sampel Output
3. Neuron 8
Tabel 4.7 Hasil Output Neuron 8
Sampel Output Sampel Output Sampel Output
20 1010.985 40 994.2861 60 989.0363
Sampel Output Sampel Output Sampel Output
4. Neuron 10
Tabel 4.8 Hasil Output Neuron 10
Sampel Output Sampel Output Sampel Output
20 1005.809 40 999.2675 60 974.7635
Sampel Output Sampel Output Sampel Output
IV.3.5 Perbandingan Nilai Stabilitas Marshall AMP Karya Murni dengan
Artificial Neural Network
Membandingkan koefisien relatif maksimum pada tabel 1 sampai 4 yang
menunjukkan bahwa kemampuan jaringan saraf tiruan telah didapatkan pada
jaringan RTP8-5 dengan 8 neuron di hidden layer (R = 0.87115), jadi nilai
optimum untuk neuron hidden layer telah dipilih yaitu neuron 8. Berdasarkan
pada penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa kemampuan Neural Network
terhadap jaringan adalah sangat sensitif untuk pelatihan error. Maka, menentukan
kemampuan Neural Network membutuhkan desain dan latihan dari berbagai jenis
jaringan.
Perbandingan nilai aktual dari stabilitas marshall dengan nilai hasil
pengolahan data dengan Neural Network pada neuron 8 (R = 0.87115), akan
Tabel 4.9 Data Aktual Stabilitas Marshall Dengan Data Simulasi Neuron 8
Data Aktual Data Simulasi Neuron 8
Sampel Output Sampel Output
19 959 19 989.5069
Data Aktual Data Simulasi Neuron 8
Sampel Output Sampel Output
Data Aktual Data Simulasi Neuron 8
Sampel Output Sampel Output
Data Aktual Data Simulasi Neuron 8
Sampel Output Sampel Output
Data Aktual Data Simulasi Neuron 8
Sampel Output Sampel Output
Data Aktual Data Simulasi Neuron 8
Sampel Output Sampel Output
101 959 101 968.5955
102 871 102 889.363
103 900 103 915.1298
104 930 104 930.2455
105 944 105 961.8772
106 974 106 954.8377
107 930 107 932.6105
108 959 108 958.1131
109 930 109 953.2806
Gambar 4.27 Kurva Grafik Data Neuron 8 (hasil simulasi) dengan Data Aktual.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan hasil pembahasan terhadap hasil-hasil percobaan
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kemampuan Artificial Neural Network pada semua jaringan untuk melatih
error merupakan suatu perhitungan yang sensitif. Seperti ditunjukkan pada
gambar 4.23 sampai 4.26 dan tabel 4.1 sampai 4.2, sebuah perubahan yang
sangat kecil pada pelatihan error (MSE) dapat menyebabkan sebuah
variasi yang besar terhadap kemampuan simulasi (R).
2. Berdasarkan perbandingan kemampuan simulasi maksimum dari gambar
4.23 sampai 4.26, kemampuan penyamarataan maksimum (R=0.87115)
telah dihasilkan pada RTP8-5 dan 8 neuron pada hidden layer.
Perbandingan kemampuan penyamarataan maksimum sebuah jaringan
telah dibuktikan pada gambar 4.23 sampai 4.26, dengan meningkatkan
angka pada neuron di hidden layer hingga mencapai 8, kemampuan
penyamarataannya juga meningkat.
3. Berdasarkan pengembangan model Artificial Neural Network dan
kesesuaian pada bentuk variasi stabilitas marshall untuk aspal beton
diambil kesimpulan bahwa stabilitas marshall tidak dipengaruhi oleh satu
parameter saja, tetapi berpengaruh terhadap setiap parameter atau
campuran yang membentuk aspal tersebut.
V.2 Saran
Beberapa hal yang dapat menjadi saran sehubungan dengan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini merupakan suatu metode lain yang digunakan untuk
menentukan stabilitas marshall dengan cara meramalkan nilai stabilitas
marshall yang akan terjadi jika menggunakan parameter atau bahan
campuran yang sama.
2. Penganalisaan terhadap penggunaan neural network toolbox serta
pengaruh dari banyak faktor seperti tipe agregat, filler, penambahan zat
aditif dan angka untuk data pelatihan, dapat dijadikan sebagai penelitian