PERZINAHAN DALAM PRESFEKTIF ISLAM SEBAGAI
ALTERNATIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA TENTANG
PERZINAHAN DI INDONESIA
TESIS
OLEH :
HENDRI NAULI RAMBE 117005037
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERZINAHAN DALAM PRESFEKTIF ISLAM SEBAGAI
ALTERNATIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA TENTANG
PERZINAHAN DI INDONESIA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister
Hukum Dalam Program Studi Magister Ilmu Hukum Pada Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
HENDRI NAULI RAMBE 117005037
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
JUDUL TESIS : PERZINAHAN DALAM PRESFEKTIF ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA TENTANG PERZINAHAN DI INDONESIA
NAMA : HENDRI NAULI RAMBE
NIM : 117005037
PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Hukum
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M.S.) Ketua
(Prof. Dr.H.M.Hasballah Thaib, MA, Ph.D) (Dr. Marlina, S.H, M.Hum) Anggota Anggota
Ketua Program Studi Ilmu Hukum Dekan
(Prof.Dr. Suhaidi,SH.MH)
Lulus Tanggal: 3 Februari 2014
Telah diuji pada
Tanggal : 3 Februari 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M.S.
Anggota : 1. Prof. Dr.H.M.Hasballah Thaib, MA, Ph.D 2. Dr. Marlina, S.H, M.Hum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : HENDRI NAULI RAMBE Nim : 117005037
Program Studi : Magister Ilmu Hukum
Judul Tesis : PERZINAHAN DALAM PRESFEKTIF ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA TENTANG PERZINAHAN DI INDONESIA
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan, Januari 2016 Yang membuat Pernyataan
ABSTRAK
Perzinahan merupakan salah satu tindak pidana di indonesia, yang di atur dalam ketentuan perzinahan dalam KUHP di atur dalam Bab XIV tentang kejahatan terhadap kesusilaan dan secara khusus mengatur perzinahan pada pasal 284. Hukum perzinahan yang tertera di dalam KUHP berbeda pandangan dengan fiqh jinayah dalam Islam. Ini berangkat dari ada perbedaan perbuatan zina, pertanggungjawaban, serta hukuman bagi pelaku zinah di dalam kedua sistem hukum tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian normatif, dan bersifat preskriptif yang bermaksud untuk mencari dan mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan, baik itu dari bahan hukum primer, skunder maupun tersier. Serta mengajukan argumentasi-argumentasi yang berhubungan dengan hukum perzinahan menurut presfektif islam sebagai alternatif pembaharuan hukum pidana tentang perzinahan di Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa perzinahan yang tertera di dalam KUHP adalah keliru, bahwa perzinahan hanya menjerat yang terikat perkawinan saja begitu juga hukumanya yang tidak begitu memberi efek jera bagi pelaku. Berbeda pandangan dengan hukum Islam yang menjerat pelaku perzinahan yang terikat maupun tidak terikat perkawinan dan memberi hukuman hudud bagi para pelakunya. Indonesia sebagai negara yang berlandaskan agama dan mayoritas pemeluk Islam sudah seharusnya melaksanakan syariah agamanya dengan utuh. Hukum Islam dapat di jadikan alternatif pembaharuan hukum pidana tentang perzinahan di Indonesia yang tidak lagi menjunjung moral dan agama.
Sebagai saran bagi para pembuat Undang-Undang terutama tim penyusun RUU KUHP yang membahas mengenai delik kesusilaan, hendaknya lebih memperhatikan dan mempertimbangkan nilai-nilai agama dan budaya yang ada dalam masyarakat. Dan bagi warga negara Indonesia agar lebih memberi nilai-nilai dan pemahaman tentang agama terutama dalam keluarga.
ABSTRACT
Adultery is a criminal act in Indonesia; it is regulated in the Criminal Code as it is stipulated in Chapter XIV on Criminal Act against Morality, and specifically in Article 284 on Adultery. But law on adultery in the Criminal Code is different from that in fiqh finayah in Islam because there is the difference in committing adultery, responsibility, and legal aid for adulterers in the two systems.
The research used normative prescriptive method which was aimed to find and to gather relevant primary, secondary, and tertiary legal materials. Arguments concerning law on adultery in the Islamic perspective were presented as an alternative of innovation in criminal law about adultery in Indonesia.
The result of the research shows that adultery stipulated in the Criminal Code was incorrect since it implies that adultery will impose the sanction only on those who are married and the punishment does not have any cured effect for the perpetrators. On the other hand, the Islamic law will punish those who are married and single and imposes ‘hudud’ for the perpetrators. Indonesia that is based on religion and the majority of its people are Moslems should carry out religious sharia completely. The Islamic law can be used as an alternative for the innovation of the criminal law about adultery in Indonesia that does not respect moral and religion.
It is recommended that law makers, especially those who draft the Bill of the Criminal Code on indecent assault, should pay attention and consider religious and cultural values in society, and the Indonesian citizens should give values and understanding about religion in families.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya bagi Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, kesehatan, kekuatan dan kemudahan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian tesis ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di program Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, yang berjudul “PERZINAHAN DALAM PRESFEKTIF ISLAM SEBAGAI ALTERNATIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA TENTANG PERZINAHAN DI INDONESIA ”. Sholawat dan salam penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqomah mengikuti jejaknya hingga akhir zaman.
Allah SWT membalas segala kebaikan Bapak/Ibu Dosen dalam bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr.dr.Syahril Pasaribu,D.T.M&H.,M.Sc.(C.T.M), Sp.A.(K.), selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Mohammad Ekaputa, S.H., M.Hum. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran yang membangun dalam penyusunan tesis ini. 6. Ibu Dr. Idha Aprilyana, S.H., M.Hum. selaku Dosen Penguji kedua yang juga telah
memberikan masukan dan saran yang membangun dalam penyusunan tesis ini. 7. Seluruh Dosen dan Staff Tata Usaha Program Studi Magister Ilmu Hukum
serta memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan. Ucapan terima kasih dari hati yang tulus atas segala pengorbanan jiwa raga yang tiada bandingnya, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan dengan sebaik-sebaik balasan. Aamiin.
Terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Muhammad Iqbal Tarigan, Roy, Izal, serta teman-temanku tercinta yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi pembahasannya, karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan pada masa yang akan datang. Semoga tesis ini bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas serta mendapat keberkahan dan ridho dari Allah SWT. Dan semoga Allah membalas kebaikan yang diberikan. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Medan, Januari 2016 Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama : Hendri Nauli Rambe Tempat/tanggal Lahir : Medan, 29 Nopember 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Dusun VII Pule Rejo Desa Sei Semayang Kecamtan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
2. Keluarga Nama Orangtua
Ayah : Soleh Rambe ,SE. Ibu : Siti Olani Harahap
3. Pendidikan
a. SDN 081228 Sibolga Lulus Tahun 2000 b. MTs Darul Arafah Deli Serdang Lulus Tahun 2003 c. MAS Darul Arafah Deli Serdang Lulus Tahun 2006 d. Strata Satu (S1) Fakultas Syariah
IAIN Sumatera Utara Lulus Tahun 2011 e. Strata Dua (S2) Program Studi Magister
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan...iii
Pernyataan...v
Abstrak...vi
Abstract...vii
Kata Pengantar...viii
Daftar Riwayat Hidup...xi
Daftar Isi...xii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...6
C. Tujuan Penelitian...7
D. Manfaat Penelitian...7
E. Keaslian Penelitian...8
F. Kerangka Teori dan Konsepsi...9
1. Kerangka Teori...9
2. Konsepsi...16
G. Metode Penelitian...17
2. Sumber Bahan Hukum...18
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum...19
4. Metode Analisa Bahan Hukum...19
BAB II KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PERZINAHAN...20
A. Pengaturan Ketentuan Tindak Pidana Perzinahan Menurut KUHP...20
B. Pengaturan Ketentuan Tindak Pidana Perzinahan Menurut Hukum Pidana Islam...27
C. Perbandingan Pengaturan Ketentuan Tindak Pidana Perzinahan Menurut KUHP Dengan Hukum Pidana Islam...35
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU TINDAK PIDANA PERZINAHAN...38
A. Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Perzinahan Menurut KUHP...38
B. Pertanggungjawaban Pelaku Tindak Pidana Perzinahan Menurut Hukum Pidana Islam...46
BAB IV SANKSI YANG DI ANCAMKAN PADA PELAKU TINDAK
PIDANA PERZINAHAN...60
A. Sanksi Yang Di Ancamkan Pada Pelaku Tindak Pidana Perzinahan Menurut KUHP...60
B. Sanksi Yang Di Ancamkan Pada Pelaku Tindak Pidana Perzinahan Menurut Hukum Pidana Islam... 66
C. Perbandingan Sanksi Yang Di Ancamkan Pada Pelaku Tindak Pidana Perzinahan Menurut KUHP Dengan Hukum Pidana Islam...81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...95
A. Kesimpulan ... ... 95
B. Saran ... ...97