• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Larutan Natrium Alginat terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dalam Darah Tikus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Larutan Natrium Alginat terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dalam Darah Tikus"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Serat dan Peranan Serat Terhadap Kolesterol

Serat makanan (dietary fiber) adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman ataukarbohidrat analog yang tahan terhadap pencernaan dan penyerapandi usus kecil manusiadengan fermentasi lengkap atau parsial di usus besar. Serat makanantermasuk polisakarida,oligosakarida, lignin dan zat tanaman terkait. Serat makanan menguntungkanefek fisiologis termasuk penurunan kolesterol darah, dan penurunan glukosa darah(AACC, 2001). Serat makanan adalah makanan berbentuk karbohidrat yang banyak terdapat pada dinding sel tanaman yang tidak dapat dicerna tubuh. Walaupun tidak dapat dicerna dan tidak menghasilkan energi, namun mempunyai fungsi yang bermanfaat (Ebihara dan Schneeman, 1989).

(2)

empedu didalam hati meningkat.Penurunan jumlah asam empedu yang kembali ke hati mengakibatkan kolesterol untuk mensintesis asam empedu yang baru sehingga berpengaruh pada penurunan kolesterol serum (Nishina dan Freedland, 1989).Hasil penelitian Anderson, et al., (1994) menunjukkan bahwa serat kasar ransum menurunkan konsentrasi kolesterol dalam serum dan hati tikus dibandingkan dengan selulosa.Ransum yang mengandung serat kasar yang mudah larut dan yang tidak larut mempengaruhi nilai kolesterol dalam serum dan hati tetapi masih tetap lebih rendah dibandingkan dengan tikus yang mendapatkan pakan serat selulosa.

2.2 Alginat

Alginat cukup melimpah di alam karena mereka merupakan komponen struktural dalam ganggang coklat laut (Phaeophyceae) yang terdiri dari hingga 40% dari bahan kering dan sebagai polisakarida kapsuler pada bakteri tanah. Alginat disintesa pertama kali oleh Stanford pada tahun 1880.Asam alginat tidak larut dalam air, karena itu yang digunakan dalam industri adalah dalam bentuk garam natrium, garam kalsium dan magnesium.Meskipun penelitian ini dan hasil mengarah ke kemungkinan produksi fermentasi mikroba dan juga oleh modifikasi pasca - polimerisasi molekul alginat, semua alginat komersial saat ini masih diambil dari sumber alga.Aplikasi industri alginat terkait dengan kemampuannya untuk menahan air, membentuk gel, mengentalkandan sifat stabilnya (Draget, et al., 2005).

2.2.1Struktur alginat

(3)

ikatan 1,4. Rantai alginat yang hanya mengandung residu asam manuronat disebut blok M, rantai alginat yang hanya mengandung residu asam guluronat disebut blok G dan rantai alginat yang mengandung residu asam manuronat serta asam guluronat disebut blok M-G, seperti Gambar 2.1 dibawah ini:

Gambar 2.1Struktur alginat 2.2.2 Sifat fisika dan kimia alginat

Natrium alginat biasanya memiliki berat molekul20.000– 240.000.Pemerian natrium alginat adalah tidak berasa, praktis tidak berbau, berwarna putih sampai putih kekuningan, berbentuk serbuk berserat (Rowe, et al., 2009).

(4)

sel alginat akan lebih kenyal apabila rasio komponen antara mannuronat dan guluronat lebih dari satu (Draget, et al., 2005)

2.2.3Kegunaan dan aplikasi alginat

Alginat dapat digunakan dalam berbagai bidang antara lain industri makanan, tekstil, farmasi, kertas, detergen dan kosmetik. Alginat telah digunakan secara luas dalam berbagai formulasi oral dan topikal. Dalam formulasi tablet dan kapsul, asam alginat digunakan sebagai pengikat, pelicin dan pengembang dalam pembuatan tablet dan sebagai diluent dalam pembuatan cangkang kapsul.Asam alginat banyak digunakan sebagai pengental dan sebagai suspending agent dalam pembuatan berbagai pasta, krim dan gel dan juga sebagai stabilizing agentdalam emulsi minyak dalam air (Rowe, et al., 2009).

Alginat hasil ekstraksi dari rumput laut coklat jenis Sargassum sp. berguna bagi penderita penyakit diabetes mellitus (Wikanta, et al., 2002). Pemberian natrium alginat viskositas 150cps, 300cps, dan 450cps dengan dosis 200 mg/ekor/hari mampu menurunkan kadar kolesterol total darah tikus sampai pulih ke keadaan normal (Wikanta, et al., 2003).

Sifat koloid, membentuk gel, dan hidrofilik menyebabkan senyawa ini

banyak digunakan sebagai emulsifier, pengental danstabilizer dalam industri. Sifat

hidrofilik alginat dimanfaatkan untuk mengikat air dalam proses pembekuan

makanan. Pada makanan yang dibekukan, polimer ini mempertahankan jaringan

makanan.Selain itu, polimer ini dapat digunakan sebagai emulsi

pembuatan saus dan mengenyalkan, menjaga tekstur serta menghasilkan rasa yang

enak dalam pembuatan puding.Alginat juga dimanfaatkan dalam dunia kosmetik

(5)

menyebabkan polimer ini terikat sempurna pada jaringan kulit dan

mempertahankan kelembaba

Selain aplikasi alginat dalam industri di atas, salah satu aplikasi alginat

yang dimanfaatkan dalam sering dimanfaatkan adalah teknik imobilisasi dengan

alginat dalam fermentasi gula oleh yeast.Kelebihan teknik

penggunaan kembali biokatalis, produktivitas yang tinggi, dan pengurangan

kontaminasi.Dari penelitian yang telah dilakukan, alginat merupakan matriks

imobilisasi yang paling baik karena efisien, mudah digunakan, dapat dimodifikasi,

dan tidak bersifat toksik (Anonim, 2015).

Dalam percobaan, umumnya alginat digunakan sebagai suatu media, di

mana sel yeast dari ragi akan diimobilisasikan dalam butiran-butiran alginat itu.

Butiran-butiran tersebut akan ditempatkan dalam larutan gula (sukrosa) untuk

melihat proses fermentasi yeast sebagai salah satu metabolismenya dengan

menghasilkan

atas untuk melepaskan gas. Ketika CO2 telah dilepaskan, butiran tersebut akan

terjatuh kembali ke dasar botol dan akan naik lagi ketika proses fermentasi terjadi

lagi (Anonim, 2015).

2.2.4Mekanisme natrium alginat menurunkan kolesterol

(6)

Mekanisme natrium alginat dapat menurunkankadar kolesterol darah diduga terjadi dengan dua cara. Pertama, natrium alginat bergabung dengan asam empedu yang diproduksi oleh hati untuk memecah lemak di dalam usus halus. Sebagian besar asam empedu akan dikeluarkan bersama serat sebagai bahan buangan dan tidak diserap lagi. Kolesterol merupakan bahan dasar pembentuk asam empedu.Untuk menggantikan asam empedu yang hilang, kolesterol dikeluarkan dari peredaran darah. Peristiwa ini dapat menurunkan kadarkolesterol dalam darah. Kedua, serat natrium alginat di dalam usus mengikat asam lemak, garam empedu dan kolesterol dari makanan sehingga menghambat penyerapan zat tersebut dan membawanya keluar bersama feses. Berkurangnya absorbsi garam empedu dan kolesterol ke hati ini akan meningkatkan pengambilan kolesterol dari darah yang akan dipakai untuk sintesis asam empedu yang baru yang akan mengakibatkan menurunnya kadar kolesterol darah (Wells dan Ershoff, 1961). 2.3 Kolesterol

Kolesterol terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesteril.Unsur ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh di dalam empedu sebagai garam kolesterol atau empedu.Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lainnya di dalam tubuh, misal kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin D (Murray, et al., 2003).

(7)

Kolesterol dan lemak tidak larut dalam darah, kolesterol perlu “dikemas” bersama protein tertentu akan diubah menjadi lipoprotein berdensitas rendah (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol “buruk” dan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL) yang dikenal sebagai kolesterol “baik”. Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk sintesis asam empedu yang diperlukan untuk pencernaan lemak, sintesis hormon steroid, sintesis vitamin D sebagai komponen membran sel (Lehninger,1990).

2.3.1Biosintesis kolesterol

Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap sebagai berikut: 1. Tahap pembentukan mevalonat, yang merupakan senyawa enam-karbon,

disintesis dari asetil-KoA.

2. Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat dengan menghilangkan CO2. 3. Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk skualen. 4. Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk,

yaitu lanosterol.

5. Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melalui beberapa tahap lebih lanjut, termasuk menghilangkan tiga gugus metil (Murray, et al., 2003).

(8)

Kolesterol merupakan zat yang berguna untuk menjalankan fungsi tubuh. Selain berguna untuk proses metabolisme, kolesterol berguna untuk membungkus jaringan saraf (mielin), melapisi selaput sel, dan melarutkan vitamin. Kolesterol pada anak-anak dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan otak (Wiryowidagdo, 2002).Kolesterol secara khas adalah produk metabolisme hewan, oleh karena itu terdapat pada makanan yang berasal dari hewan seperti kuning telur, daging, hati dan otak (Murray, et al., 2003).

2.3.2 Jenis kolesterol

Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asamlemak bebas tidak larut dalam cairan plasma.Agar lipid plasma dapat diangkutdalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitudalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air.Lipoprotein ini bertugasmengangkut lipid dari tempat sintetisnya menuju tempat penggunaannya(Suyatna dan Tony, 1995). Lipoprotein dibagi menjadi 5 bagian yakni kilomikron, very lowdensity lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low densitylipoprotein ( LDL), dan high density lipoprotein

(HDL). Dari kelimanya, yangpenting untuk diketahui adalah LDL dan HDL, yaitu :

1. Low density lipoprotein (LDL) merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh dan pembuluh darah. LDL sering disebut kolesterol jahat karena efeknya yang

(9)

jenuh yang masuk. Semakin banyak lemak jenuh yang masuk, semakin menumpuk pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.

2. High density lipoprotein (HDL) mengandung protein yang tinggi dan rendah kolesterol dan fosfolipid. HDL merupakan lipoprotein yang mengandung Apo A, yang memiliki efek anti-arterogenik, sehingga disebut kolesterol baik. Fungsi utamanya adalah membawa kolesterol bebas dari dalam endotel dan mengirimkannya ke pembuluh darah perifer, lalu keluar tubuh lewat empedu. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer menjadi berkurang (Guyton, 2006).

2.3.3 Kolesterol dan hubungannya pada beberapa penyakit

(10)

Gambar 2.3Proses terjadinya aterosklerosis

Hal ini dibuktikan oleh para ahli dengan penurunan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan pula resiko pembentukan aterosklerosis penyebab penyakit jantung koroner (Silalahi, 2006).

Ateriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri.Aterosklerosis adalah bentuk arteriosklerosis yang paling umum ditemukan (Suyatna dan Tony, 1995).Aterosklerosis disebabkan oleh penebalan zat-zat lemak di dalam dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh darah, yang juga terjadi pada arteri koroner.Athere (bahasa Yunani) berarti bubur encer sedangkan skleros berarti pengerasan.Jadi, arterosklerosis adalah penumpukan endapan jaringan lemak (atheroma) dalam pembuluh darah.Pengendapan lemak seperti ini disebut plaque (plak), terutama terdiri atas kolesterol dan ester kolesterol (Silalahi, 2006).

(11)

hiperlipoproteinemia ialah mengatur diet yang mempertahankan berat badan normal dan mengurangi kadar lipid plasma (Suyatna dan Tony, 1995).

Bagaimanapun juga persoalan kolesterol tidak bisa dipisahkan dengan soal makanan baik itu jenis, jumlah, maupun rasa. Perlu diingat kembali bahwa semua makanan yang mengandung atom karbon seperti yang terdapat dalam karbohidrat, lemak dan protein merupakan makanan yang menyediakan bahan bagi tubuh untuk membentuk kolesterol (Kurniadi dan Nurrahmani, 2014).

Kolesterol dibuat dari atom karbon yang didaur ulang dari makanan yang disantap. Oleh karena itu, meskipun kita sama sekali tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tapi tetap mengonsumsi karbohidrat, lemak dan protein secara proporsional, maka kebutuhan kolesterol kita akan tetap terpenuhi (Kurniadi dan Nurrahmani, 2014).

Bahan makanan yang sehat bisa menjadi tidak sehat apabila diolah dengan cara digoreng, sebab minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah bahan yang paling mudah teroksidasi. Berikut beberapa jenis makanan beserta kadar kolesterolnya (Kurniadi dan Nurrahmani, 2014).

Tabel 2.1 Jumlah kolesterol dalam makanan

Jenis makanan Kolesterol (mg/10 g) Kategori Jenis makanan yang aman dikonsumsi karena kadar kolesterol yang rendah

Putih telur 0 Sehat

Teripang 0 Sehat

Susu sapi non-fat 0 Sehat

Daging ayam/daging bebek tanpa kulit 50 Sehat

(12)

Daging sapi/daging babi tanpa lemak 60 Sehat

Daging kelinci 65 Sehat

Daging kambing tanpa lemak 70 Sehat

Tabel 2.1 lanjutan

Jenis makanan yang boleh dikonsumsi sekali-kali

Daging asap (ham/smoke beef) 98 Sekali-sekali

Iga sapi 100 Sekali-sekali

Iga babi 105 Sekali-kali

Daging sapi 120 Sekali-sekali

Ikan bawal 120 Sekali-sekali

Jenis makanan yang perlu diperhatikan untuk dikonsumsi

Daging sapi berlemak 125 Hati-hati

Daging babi berlemak 130 Hati-hati

Keju 140 Hati-hati

Sosis daging 150 Hati-hati

Kepiting 150 Hati-hati

Udang 160 Hati-hati

Kerang 160 Hati-hati

Siput 160 Hati-hati

Belut 185 Hati-hati

Jenis makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi

Santan 185 Berbahaya

Susu sapi 250 Berbahaya

Coklat 290 Berbahaya

Margarine/mentega 300 Berbahaya

Jeroan sapi 380 Berbahaya

Jeroan babi 420 Berbahaya

Kerang putih/tiram 450 Berbahaya

Jeroan kambing 610 Berbahaya

Jenis makanan yang pantang untuk dikonsumsi

Cumi-cumi 1170 Pantang

Kuning telur ayam 2000 Pantang

Otak sapi 2300 Pantang

Otak babi 3100 Pantang

Telur burung puyuh 3640 Pantang

2.4 Telur Puyuh

(13)

puyuh sebesar 2139,17 mg/100 g, sedangkan kandungan kolesterol kuning telur ayam ras hanya 1274,5 mg/100 g. Perbedaan susunan protein dan lemak telur puyuh dibandingkan dengan telur ternak unggas lain disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Kandungan protein dan lemak pada beberapa telur ternak unggas

Jenis unggas Protein (%) Lemak (%) Karbohidrat (%) Abu (%)

Sumber: Pamungkas, et al., (2013)

2.5 Minyak Jelantah

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfungsi sebagai media pengolahan bahan pangan.Selain memperbaiki struktur fisik dari bahan pangan yang digoreng, minyak goreng dapat menambah gizi dan nilai kalori serta memberikan citarasa yang khas bagi bahan pangan.Namun yang menjadi masalah adalah penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan pada minyak tersebut. Jika minyak dipanaskan berulang-ulang pada suhu tinggi dan waktu yang cukup lama, maka akan menghasilkan senyawa polimer yang berbentuk padat dalam minyak. Berbagai macam gejala keracunan yaitu, iritasi saluran pencernaan, pembengkakan organ tubuh, dan kematian telah diobservasi pada hewan yang telah diberi lemak yang dipanaskan dan teroksidasi (Ketaren, 2008).

(14)

celcius. Sedangkan kebanyakan orang justru menggunakan minyak goreng pada suhu antara 200-300 derajat celcius. Pada suhu seperti ini, ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh rusak kemudian akan teroksidasi, membentuk gugus peroksida dan monomer siklik, sehingga yang tersisa adalah asam lemak jenuh saja. Dalam hal ini, resiko terhadap meningkatnya kolesterol darah tentu akan semakin tinggi (Ketaren, 2008).

2.6 Lemak Kambing

Gambar

Gambar 2.1Struktur alginat
Gambar 2.2Struktur kolesterol
Gambar 2.3Proses terjadinya aterosklerosis
Tabel 2.1 lanjutan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran secara langsung (in situ) dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam seminggu, dimulai dari minggu pertama sampai minggu ke tujuh (6 kali pengukuran),

PT Ajinomoto Indonesia telah melakukan strategi yang cukup bagus, baik dalam usahanya melakukan penetrasi pasar di Indonesia yaitu dengan menetapkan harga yang murah dan

Fungsi getc digunakan utk membaca satu aksara dari peranti input piawai. Contoh input piawai fail dan

Momen reduksi untuk turap yang tertanam pada lempung dapat dihitung dengan Momen reduksi untuk turap yang tertanam pada lempung dapat dihitung dengan

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan

Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah Dinas Perhubungan Kota Manado telah melakukan pencatatan dengan baik atau tidak (sesuai dengan Permendagri No.13 Tahun 2006 dan PP No.24

Pengelolaan kawasan pesisir ber- dasarkan karakteristik sumber daya alam dibagi menjadi tiga kegiatan wisata yaitu rekreasi pantai, snorkeling dan selam dapat

Penyebab meningktaknnya kadar kolesterol paling banyak disebabkan oleh asupan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, pola hidup yang tidak sehat dan