• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Review Jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Review Jurnal "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW

JURNAL PENDIDIKAN SENI TARI DENGAN PEMBELAJARAN DI SD Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari

yang dibina oleh Ibu Luh Putu Indah Budyawati, S.Pd, M.Pd.

Oleh : Kelas A

Tri Wijayanti 150210204094

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

HASIL REVIEW

Guru SD merupakan guru teladan yang tidak hanya mengajar namun juga membimbing, hal ini dapat difahami bahwa guru tidak hanya hanya mengajar tentang mata pelajaran inti tetapi guru juga harus menguasai tentang kompetensi seni tari tradisional, tujuan utamanya adalah membentuk karakteristik peserta didik dan salah satu upaya pelestarian tari tradisional. Untuk mendorong ketercapaian pendidikan Sekolah Dasar disesuaikan dengan kondisi daerah dan kemampuan sekolah, dalam kurikulum 2013 pemerintah hanya memberikan rambu-rambu yang berupa standar kemampuan anak SD yang tertuang dalam standar perkembangan dan perkembangan dasar. Selain itu guru juga harus memahmi dan menguasai pembelajaran seni tari yang sesuai dengan karakteristik peserta didik disetiap jenjangnya.

Pendidikan seni bertujuan: (1) memperoleh pengalaman seni berupa pengalaman apresiasi seni dan pengalaman ekspresi seni, (2) memperoleh pengetahuan seni, misalnya teori seni, sejarah seni, kritik seni dan lain-lain (Rusyana 2000: 7). Pendidikan seni tari juga menanamkan pengaruh yang bermanfaat dari kegiatan menari kreatif terhadap pembentukan kepribadian siswa, bukan untuk menciptakan tarian-tarian untuk pertunjukan (Depdikbud, 1999: 180). Sementara itu, Kraus (1969: 271-274) mengatakan bahwa ada enam pokok tujuan tari dalam pendidikan yang bisa dikenali, yaitu: 1) sebagai pendidikan gerak, 2) meningkatkan kreativitas individu, 3) sebagai pengalaman estetis, 4) sebagai media penggabungan antar seni dan budaya serta pengalaman, 5) sebagai media sosialisasi, dan 6) media penanaman nilai-nilai budaya.

Tujuan yang paling utama dari pendidikan tari adalah membantu siswa melalui tari untuk menemukan hubungan antara tubuhnya dengan seluruh eksistensinya sebagai manusia. Dengan demikian pendidikan seni tari berfungsi sebagai alternatif pengembangan jiwa siswa menuju kedewasaannya. Melalui penekanan kreativitas, siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya di dalam proses pengungkapan gerak tarinya, sehingga hasil akhir bukanlah merupakan tujuan utama. Yang penting melalui kegiatan kreatif dan ekspresif, mereka mendapat latihan atau pengalaman untuk mengembangkan cara merasa, cara berfikir dan cara memahami serta keterampilan dalam melihat dan menyelesaikan persoalan tentang diri atau lingkungannya.

(3)

ekspresi, (2) latihan gerak kepala, tangan, badan, dan kaki untuk menumbuhkan kesadaran kepada siswa didiknya bahwa seluruh anggota badan merupakan sumber gerak tari, (3) latihan bergerak dengan ritme untuk tujuan memperkenalkan dan membiasakan siswa menanggapi birama, tempo dan frase dalam musik iringan tarinya, (4) latihan bergerak dengan arah untuk tujuan membiasakan siswa dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari, (5) latihan bergerak dengan membentuk formasi untuk tujuan melatih konsentrasi, dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari dan melatih kemampuan bekerja sama dalam kelompok (Siti Aisah, 2011)

Bentuk seni tari tradisional untuk siswa sekolah merupakan salah satu jenis tarian yang terdiri dari beberapa rumpun yakni ; (1) Rumpun tari permainan, (2) Rumpun Tari rakyat, (3) Rumpun tari kreasi, dan (4) Rumpun tari klasik. seperti tari anak rumpun tari permainan, rumpun tari rakyat, rumpun kreasi dan rumpun tari klasik memiliki aturan baku yang tidak bisa dirubah. Keberadaan tari anak ini sangat diperlukan mengingat didalamnya terkandung nilai-nilai untuk menumbuh kembangkan kepribadian siswa sekolah selain untuk menumbuh kembangkan kecintaan sejak dini kecintaan terhadap nilai-nilai tradisi, dan faktorfaktor lainnya yang dinilai positif bagi pendidikan.

Untuk pengenalan tari kepada anak usia 7- 9 tahun yang telah masuk Sekolah Dasar (SD), pada umumnya dilakukan untuk mendisplinkan dan mempunyai rasa tanggung jawab saat berlatih atau belajar. Kemampuan anak apada usia ini sudah mampu mengingat gerak dan peka terhadap iringan. Oleh karena itu ciri gerak yang ditujukan pada anak usia tersebut adalah:

a. Gerak yang sederhana agar mudah diingat

b. Menggunakan gerak anggota badan yang sederhana

c. Memanfaatkan peralatan seperti paying sebagai alat peraga d. Gerakan yang mudah ditiru

(4)

Berbeda dengan anak yang di usia diatas 12 tahun dapat diajarkan untuk mengenal tari Klasik. Masa kelas-kelas rendah SD, kira-kira 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa itu sebagai berikut.

1) Adanya hubungan positif yang tinggi, keadaan jasmani, dan prestasi (apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh).

2) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional. 3) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri (menyebut nama sendiri). 4) Sikap membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain.

5) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.

6) Pada masa ini (terutama 6-8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai umur 12 atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini sebagai berikut.

1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, yang hal itu menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.

2) Sangat realistis, ingin mengetahui, ingin belajar.

3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor (bakat khusus).

4) Sampai kira-kira umur 10 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur itu pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.

5) Pada masa itu, anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.

6) Anak-anak pada usia itu gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat pada peraturan permainan yang tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.

Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :

1) Gerak setempat/ on place adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat

(5)

Menurut bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi beberapa macam,yaitu :

1) Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.

2) Gerak Stilisasi adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus.

3) Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang sudah di stilir.

4) Gerak Distorsi adalah gerak yang dirombak melalui gerak halus berlanjut pada gerak cepat.

Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :

1) Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot.

2) Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau kekuatan.

3) Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya mengalir.

4) Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi.

1. Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik tenaga gerak dan ungkapan gerak yang jelas.

2. Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali hubungannya dengan irama.

3. Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang dibawakan penari.

Jenis-jenis Seni Tari menurut garapan

1. Tari Tradisional meliputi tari Rakyat dan Tari Klasik. 2. Tari Kreasi meliputi Tari Modern dan Tari Kontemporer Jenis Tari Menurut Kareografi

1. Tari tunggal 2. Tari Pasangan

(6)

DAFTAR RUJUAKAN

Kusumastuti, E .2014. Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu Pada Siswa Sekolah Dasar.(volume 1.) 1 April 2014). Mimbar sekolah dasar. (7-16) Jazuli, M . . . Model Pembelajaran Tari Pendidikan pada Sisa SD/MI Semarang.

jurnal.

Restian, A .2016. Pelatihan Guru Seni Tari Tradisional SD Muhammadiyah 8 Dau Malang. Jurnal SENASPRO(seminar nasional dan gelar produk). 17-18 Oktober 2016). Universitas muhammadiyah Malang. ( 315-321)

Wartini, S .2012. Peningkatan Minat Belajar Seni Tari Melalui Hypnoteaching di SD Negeri 1 Prambanan Klaten . skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa Dan Seni

Referensi

Dokumen terkait

Anak Mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari.. Anak Mampu memahami berbagai konsep sederhana dan dapat memecahkan masalah

Pendidikan kesehatan pada anak usia dini harus diajarkan pada anak usia dini (1) orang tua harus memberikan pendidikan kesehatan sehingga anak selalu hidup bersih dan sehat

Dalam pembelajaran seni tari, anak diajarkan untuk berinteraksi dengan orang lain, misalnya menjawab pertanyaan guru, memperhatikan guru dalam menjelaskan materi, menirukan gerak

Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Teknik Gerak Tari Imitatif Bagi Anak Usia D ini1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membedah permasalahan yang dikaji dengan judul Analisis Tari Puspanjali Sebagai Materi Dasar Pembelajaran Tari Bali Putri Pada Anak Usia Dini Di Sanggar Tari..

Langkah yang dilakukan peneliti dengan menggunakan materi Tari Jaranan sebagai stimulus kinestetik untuk kemampuan koordinasi gerak tari anak usia dini dalam proses

Tari untuk anak usia dini dapat berupa gerak berirama yang ritmis dan indah sesuai dengan karakteristik perkembangan anak usia dini, kegiatannya bersifat kreatif dan konstruktif

Dalam pengembangan karakter anak usia dini melalui pembelajaran seni tari di TK Kartika XX-46 Kendari materi yang diajarkan adalah tari kreasi baru dan syair