• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pasar Modal Indonesia Terkait S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Pasar Modal Indonesia Terkait S"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI

TUGAS AKHIR

Analisis Pasar Modal Indonesia Terkait Saham PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk (BMRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

UNIVERSITAS SURABAYA

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

2014

Disusun Oleh :

KP – A

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN…………... 1

BAB II : PEMBAHASAN ... 4

2.1 Analisis Global ... 4

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Global menurut World Bank ... 4

2.1.2 Indikator ... 5

a. Kebijakan The Fed ... 6

b. Manufaktur China ... 9

2.2 Analisis Makro Nasional ... 11

a. Neraca Perdagangan Indonesia ... 12

b. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat ... 12

c. Tingkat Bunga Bank Indonesia ... 13

d. Tingkat Inflasi Indonesia ... 13

e. Isu Politik ... 14

f. Kepemilikan Asing di Indonesia ... 15

2.3 Analisis Industri ... 16

a. Industri Perbankan ... 16

b. Industri Pakan Ternak (Basic Industry) ... 18

(3)

a. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) ... 19

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ... 22

2.5 Analisis Teknikal ... 25

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ... 25

b. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) ... 29

BAB III : PENUTUP ... 33

3.1 Analisis Global ... 33

3.2 Analisis Makro ... 34

3.3. Analisis Industri ... 34

3.4 Analisis Fundamental ... 35

3.5 Analisis Teknikal ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 37

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Sumber: Yahoo Finance

(http://finance.yahoo.com/echarts?s=%5EJKSE+Interactive#symbol=%5E JKSE;range=1d)

(5)

Saat ini dunia investasi, khususnya pasar modal di Indonesia mulai

berkembang ke arah yang lebih baik. Dukungan akses data mulai dapat digunakan oleh banyak orang dengan mudah. Hal ini tentu berdampak pada aktivitas

perdagangan yang dilakukan sehari – hari, secara khusus berkaitan dengan perdagangan bursa.

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.1 Perusahaan dapat memperoleh pendanaan secara cepat dalam jumlah yang besar melalui pasar modal. Perusahaan tersebut akan menerbitkan saham sebagai bukti bagi investor yang mendanai perusahaan tersebut dengan membeli saham

perusahaan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).2

Seorang investor dalam melakukan transaksi perdagangan, baik membeli atau menjual saham tentu melakukan analisis terlebih dahulu agar keputusan yang dibuat tepat. Analisis yang dapat dilakukan adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis teknikal adalah analisis melalui sistem dimana dapat mengetahui pergerakan harga saham pada waktu tertentu. Pada penugasan ini, analisis teknikal kami menggunakan cara tradisional dan modern.

Cara tradisional yang digunakan berupa pengamatan terhadap tren yang nampak dan kecenderungan. Cara modern yang dilakukan adalah sama dengan mengamati tren dan kecenderungan menggunakan beberapa metode. Hal ini dilakukan karena analisis teknikal erat kaitannya dengan waktu yang terbatas untuk segera dilakukan pembuatan keputusan antara beli atau jual.

1

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx diakses tanggal 25 Mei 2014

2

(6)

Analisis fundamental yang dilakukan dimulai dari analisis global yang bersifat internasional atau mencakup keseluruhan berkaitan dengan pengangguran, kebijakan The Fed, serta manufaktur Cina. Faktor – faktor tersebut dipilih karena erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian di Indonesia dan sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Global

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Global menurut World Bank

Pada awal tahun Bank Dunia atau World Bank memproyeksi pertumbuhan ekonomi global berada pada level 3,2 persen. Namun pada Juni 2014, World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi global menurun menjadi 2,8 persen. Selain itu World Bank juga menurunkan proyeksi pertumbuhan 2015 menjadi 3,4 persen dan 2016 menjadi 3,5 persen. Hal ini disebabkan karena cuaca buruk di Amerika Serikat, krisis Ukraina dan Rusia, rebalancing di China serta terdapat perselisihan politik di berbagai negara yang memiliki pendapatan menengah. Selain itu juga disebabkan karena pertumbuhan negara-negara berkembang mengecewakan walaupun negara dengan penghasilan tinggi sedang mendapat momentum.

World Bank juga memproyeksikan pertumbuhan negara-negara berkembang juga menurun dari 5,3 persen menjadi 4,8 persen. Pada 2015 dan 2016 World Bank memperkirakan pertumbuhan negara-negara berkembang sebesar 5,4 persen dan 5,5 persen.

(8)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 2014 akan tumbuh 5,3 persen. Pada 2015 dan 2016, World Bank memproyeksikan pertumbuhan Indonesia mencapai 5,6 persen, lebih baik daripada prediksi World Bank sebelumnya yaitu sebesar 5,5 persen. Berdasarkan data di atas, pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan lebih tinggi daripada pertunbuhan ekonomi global dan negara-negara berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan prospek investasi yang baik bagi para investor. Hal ini didukung oleh pernyataan World Bank bahwa indeks kepercayaan bisnis di Indonesia telah mengalami improvisasi, seiring tekanan harga yang mulai normal, dan mulai stabilnya pergerakan nilai rupiah.3 Selain itu juga didukung dengan inflasi yang tinggi akibat kebaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM yang sudah mulai stabil.

Meskipiun indeks kepercayaan bisnis Indoensia telah berkembang, namun hal ini tidak didukung dengan neraca perdagangan Indonesia yangakan melebar. Hal ini disebabkan penetapan larangan ekspor mineral mentah pada awal 2014. World Bank juga menilai inflasi masih akan berada di bawah target Bank Indonesia (Bank Sentral Indonesia). Target inflasi Bank Indonesia adalah 4,5 persen plus minus 1 persen.

2.1.2 Indikator

Dalam analisis global kami memilih dua indikator dari dua negara yang mempengaruhi keadaan ekonomi dunia saat ini yaitu Amerika Serikat dengan kebijakan The Fed dan China dilihat dari sektor manufakturnya.

3

(9)

a. Kebijakan The Fed

Pada bulan April 2014, Amerika Serikat mulai mengurangi stimulus untuk pembelian obligasi negara atau kita kenal dengan tapering dari $10 miliar menjadi $55 miliar. The Fed memberikan stimulus berupa quantitative easing senilai $ 85 miliar setiap bulannya mulai bulan September 2012 untuk memulihkan perekonomian Amerika. Pada akhir 2013 The Fed juga mulai mengurang stimulus dan kebijakan tapering ini berlanjut hingga tahun ini. Sebelumnya pembelian aset sebesar $85 miliar setiap bulannya berkurang menjadi $45 miliar. Stimulus ini dilakukan untuk membeli obligasi milik Amerika Serikat supaya dapat mengurangi suku bunga serendah mungkin selagi upaya untuk menggerakkan perekonomian. Ada juga kemungkinan pada 2015 tidak akan ada stimulus lagi.

Namun dari notulen rapat moneter Amerika Serikat atau FOMC (Federal Open Market Committee) pada Januari 2014 yang diberitakan bahwa The Fed kemungkinan besar akan melakukan kebijakan tapering. Berikut ini adalah indikasi-indikasinya:

a. Pasar tenaga kerja AS masih bergerak ke arah yang lebih baik meskipun Non-farm Payrolls pada Desember 2013 turun sangat jauh dari data bulan sebelumnya, 74 ribu vs 241 ribu. Penurunan ini terutama disebabkan cuaca dingin ekstrim yang berlangsung di AS.

b. Tingkat inflasi masih rendah di bawah target Federal Reserve 2 persen. Namun inflasi bisa naik secara gradual dalam jangka menengah.

(10)

d. Volatilitas di beberapa emerging market baru-baru ini tidak berdampak signifikan terhadap outlook ekonomi AS ke depannya. e. Beberapa pejabat bank sentral terindikasi menginginkan tapering

sebesar $10 milyar dilakukan dalam setiap rapat FOMC ke depannya.

f. Sebagian kecil peserta membuka kemungkinan suku bunga acuan bank sentral dinaikan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Bahkan ada satu anggota yang membuka kemungkinan suku bunga dinaikan sebelum pertengahan tahun ini.4

US Inflation Rate Below 2 persen Fed’s Target. 5 Sumber: Tradingeconomics.com

4

http://ariston.blog.kontan.co.id/2014/02/28/tapering-semakin-jelas/ diakses tanggal 13 Mei 2014

5

(11)

US Unemployment Rate Receding Near 6.5 persen. 6 Sumber: Tradingeconomics.com

Dari indikasi-indikasi diatas dapat dilihat bahwa the Fed akan tetap melakukan tapering hingga akhir 2014 dan pada 2015 The Fed mulai fokus untuk perubahan suku bunga. Walaupun inflasi telah mendekati 2 persen dan tingkat pengangguran juga telah sampai 6,5 persen belum tentu ada kenaikan suku bunga karena masih diperlukan kebijakan moneter longgar untuk memulihkan

perekonomian Amerika Serikat.

Peningkatan nominal tapering apalagi bila diikuti kenaikan suku bunga acuan The Fed, bagi dunia berarti satu hal, dollar kembali menjadi mahal. Hal ini dapat berdampak pada nilai tukar mata uang lain dapat melemah terhadap dolar Amerika Serikat kecuali negara pemilik mata uang punya fundamnental perekonomian yang kuat.

6

(12)

b. Manufaktur China

Menurut Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Pembelian Beijing, manufaktur China tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan ekonom pada April, menunjukkan pelemahan dalam perekonomian terbesar kedua di dunia.

Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Pembelian mencatat The Purchasing Managers’ Index (CPMINDX) berada pada angka 50,4 dimana lebih rendah daripada bulan Maret 2014 yang berada pada angka 50,3 persen. Perkiraan ekonom, indeks manufaktur China akan lebih rendah 0,1 mencapai 50,5.

Hal ini menunjukkan adanya perlambatan perekonomian yang mungkin bisa berlanjut pada kuartal 2.

(13)

Perlambatan pertumbuhan China dapat menjadi ini dapat menjadi prospek dan peluang pasar modal Indonesia. Indonesia berpeluang untuk mendominasi sektor manufaktur di masa depan dengan melakukan reformasi diberbagai bidang antara lain infrastruktur, pemberantasan korupsi, dan birokrasi untuk meningkatkan pertumbuhan Indonesia melebihi 6 persen. Apabila reformasi sektor manufaktur dilakukan, akan terserap tenaga kerja hingga 2,3 juta dan jika reformasi hanya 400 ribu tenaga kerja yang terserap.7

Kebijakan tapering di Indonesia berakibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Hal ini membuat perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan perusahaan yang mempunyai penghasilan dalam dollar Amerika Serikat seperti perusahaan di sektor perkebunan dan perdagangan.

Dalam pasar modal kebijakan tapering dan naiknya imbal hasil tinggi obligasi Amerika Serikat berpengaruh negatif walaupun hanya untuk jangka pendek. Prospek untuk jangka menengah adalah minat investor asing di Indonesia akan kembali meningkat dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diperhitungkan investor. Hal ini dibuktikan dengan jumlah investor asing yang meningkat setiap tahunnya. Pada 2013, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara meningkat 19,6 persen menjadi Rp. 323,65 Triliun atau sekitar 32,5 persen dari total nilai penerbitan.

Hal ini diperkuat dengan pertumbuhan pasar modal Indonesia yang paling tinggi didunia mulai awal tahun dengan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang meningkat sebanyak 14,5 persen. Hal ini disebabkan karena dana asing yang terus masuk ke Indonesia.

7

(14)

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Juni 2014, dana asing yang berada di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 41 triliun. Selain itu, pemilihan umum presiden yang diperkirakan lancar juga menjadi salah satu pemicu.

Berikut kini kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:

1. Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5 persen 2. Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 14,34 persen 3. Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87 persen 4. Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01 persen

5. Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05 persen 6. Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25 persen 7. Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87 persen

8. Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74 persen

9. Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35 persen 10.Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81 persen 11.Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96 persen 12.Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus3,63 persen 13.Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 10,18 persen8

2.2 Analisis Makro Nasional

Kondisi perekonomian dalam negeri sendiri dipengaruhi oleh beragam indikator. Setiap indikator memiliki dampak yang berbeda bila ada peningkatan atau penurunan. Indikator tersebut dapat saling berhubungan satu sama lain. Berikut ini disajikan indikator yang digunakan pada pembahasan ini.

8

(15)

a. Neraca Perdagangan Indonesia

Neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2014 surplus. Hal ini menyebabkan adanya kontribusi positif terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan. Surplus yang berhasil diperoleh Indonesia adalah sebesar 0,68 miliar dolar Amerika Serikat. Pada Februari 2014 juga tercatat adanya surplus neraca perdagangan sebesar 0,84 miliar dolar Amerika Serikat. Triwulan I 2014 Indonesia telah berhasil memperoleh surplus sebesar 1,07 miliar dolar Amerika Serikat.

Surplus yang meningkat ini disebabkan karena peningkatan pada neraca perdagangan nonmigas. Permintaan ekspor nonmigas yang meningkat menjadi 2,05 miliar dolar Amerika Serikat. Peningkatan tersebut lebih tinggi dari Februari 2014 yang lalu.

Surplus tersebut tidak terlalu berdampak signifikan karena adanya defisit neraca perdagangan migas. Defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi 1,37 miliar dolar Amerika Serikat pada Maret 2014. Hal ini sangat dipengaruhi oleh peningkatan impor migas yang cukup tinggi.

b. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada 2014 ini mengalami penguatan. Hal ini dibuktikan dengan angka yang menurun dari kisaran Rp.12.000 per dolar Amerika menjadi kisaran Rp.11.000 per dolar Amerika. Namun, pergerakan rupiah terhadap dolar terus berfluktuasi. Nilai tukar dapat berubah dengan cepat dan cukup signifikan sehingga dapat menyebabkan penguatan atau pelemahan.

(16)

Pada awal April 2014 berada pada level Rp.11.271,00. Pada awal Mei 2014 berada pada level Rp.11.537,00.

Pada akhir pekan, 23 Mei 2014 rupiah melemah 0,45% dolar Amerika Serikat. Pelemahan ini telah dipantau terjadi selama satu bulan belakangan. Hal ini terkait dengan salah satu faktor yang akan mengubah tatanan pemerintahan di Indonesia pada Juli 2014 mendatang.

c. Tingkat Bunga Bank Indonesia

Data Bank Indonesia terkait dengan tingkat bunga atau yang sering dikenal dengan istilah BI Rate pada 2014 ini menunjukkan pergerakan secara konstan. Tingkat bunga Bank Indonesia pada 2014 ini sejak Januari hingga Mei 2014 tetap pada level 7,5%.

Inflasi memiliki tren menurun 2014 ini. Namun, pihak Bank Indonesia masih menetepkan pada level 7,5%. Hal ini tekait dengan kemungkinan peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan terkait dengan bencana El Nino yang menyebabkan kemarau di Indonesia. Faktor lainnya adalah defisit neraca perdagangan yang juga harus tetap diantisipasi oleh Bank Indonesia.9

d. Tingkat Inflasi Indonesia

Tingkat inflasi di Indonesia memiliki kecenderungan menurun. Hal ini nampak dari pergerakan inflasi sejak Januari 2014 yang menurun hingga April 2014. Angka inflasi masih pada kisaran 7% dikarenakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Subsidi yang diberikan pemerintah pada BBM ini menyebabkan pengelolaan fiskal terganggu. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah dalam jumlah besar.

9

(17)

Pada Januari 2014 inflasi menunjukkan angka 8,22% dan April 2014 telah menurun pada level 7,25%.10

e. Isu Politik

Indonesia pada Juli 2014 mendatang akan mengadakan pesta demokrasi besar – besaran. Pesta demokrasi ini sudah ditunggu – tunggu sejak lama. Sejak lima tahun silam Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah membawa banyak perubahan hingga saat ini.

Dampak yang disebabkan politik terkait Pemilihan Umum 2014 mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh signifikan di bawah level Rp.5.000,00. Hal ini terjadi setelah diberitakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan memimpin Indonesia sejak saat ini hingga lima tahun mendatang. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang cukup memiliki dukungan yang kuat menjadi penyebab pelaku pasar menjadi bingung setelah sebelumnya optimis dengan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.11

Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terpilih adalah Joko Widodo dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden dan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa sebagai wakil presidennya juga. Jatuhnya IHSG disebabkan karena persaingan antara Joko Widodo dan Prabowo dalam Pemilihan Umum 2014 ini. Mereka

(18)

Joko Widodo menjadi calon presiden yang diidamkan oleh pasar. Bila kemungkinan Joko Widodo terpilih menjadi presiden menurun tentu akan menyebabkan rasa kurang percaya bagi pasar. Pelaku pasar menilai bahwa langkah – langkah Joko Widodo dengan Jusuf Kalla lebih baik dalam hal mendukung pasar melalui program – program yang direncanakan.12

Berdasarkan telaah Samuel Aset Manajemen (SAM), Ekonomi 2014 masih akan me”warisi” masalah-masalah ekonomi yang muncul secara signifikan di 2013 terutama yang bersumber dari dalam negeri yaitu defisit transaksi berjalan yang menjadi fokus kebijakan moneter dan fiskal. Pertumbuhan kredit melambat pada akhir Oktober 2013, hal ini sebenarnya berdampak positif. Pertumbuhan ekonomi juga menurun sebagai dampaknya, namun tujuannya adalah untuk mengurangi impor. Impor selama tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan sebagai akibat tingginya pertumbuhan ekonomi. Ekspor juga menurun akibat turunnya permintaan dan harga komoditas juga menurun. Adanya Pemilihan Umum 2014 ini sebenarnya dapat menekan menurunnya pertumbuhan ekonomi pada 2014 ini.13

f. Kepemilikan Asing di Indonesia

(19)

Sejak awal 2014, Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan sebesar 500 juta dolar Amerika Serikat. Saat ini jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi 6,9 miliar dolar Amerika Serikat. Investasi asing yang baru masuk ternyata tidak banyak berpengaruh terhadap jumlah investasi asing di Indonesia.

Penyebab penurunan investasi asing di Indonesia diperkirakan karena adanya Pemilihan Umum 2014 ini. Permasalahan investasi asing sendiri dipandang sebagai masalah jangka panjang. Investor kini semakin memperhatikan kondisi iklim untuk berinvestasi di Indonesia agar keputusan yang tepat terjadi untuk berinvestasi di bumi pertiwi ini.

Akhirnya berdasarkan indikator – indikator tersebut, Indonesia sebenarnya menjadi lahan yang potensial untuk berinvestasi melalui pasar modal yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia. Banyak emiten yang dapat dipilih dan didanai oleh investor.

2.3 Analisis Industri

a. Industri Perbankan

(20)

Namun, net interest margin industri perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat semakin rendah. Sampai Maret 2014, net interst margin perbankan mencapai 4,28 persen, dimana sebelumnya berada pada angkan 5,41 persen. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Desember 2013, besaran NIM di perbankan Indonesia sebesar 4,89%. Sementara NIM di Filipina sebesar 3,3%, Thailand sebesar 2,6%, Malaysia sebesar 2,3%, dan Singapura hanya 1,3%.15

Selain itu Bank Indonesia memprediksi pada 2014 pertumbuhan dana pihak ketiga (PDK) mencapai 15-17 persen dan untuk pertumbuhan kredit mencapai 15-17 persen dengan proyeksi non performing loan (NPL) sebesar 2,2 hingga 2,7 persen. Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi daripada pertumbuhan dana pihak ketiga (PDK) menyebabkan loan to deposit ratio atau rasio pembiayaan untuk pendanaan naik mencapai 91,71 persen dari posisi 84,93 persen. Pada Maret 2014, ROA sebesar 3,01 persen, beban operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 77,34 persen serta rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio/CAR sebesar 19,77 persen.16

Selain itu Otoritas Jasa Keuangan juga memprediksi adanya empat tren yaitu:

a. Konsumen perbankan akan menuntut layanan yang lebih cepat, fleksibel, dengan produk yang semakin variatif, termasuk kemampuan pengubahan instrumen kredit dengan instrumen.

15

http://keuangan.kontan.co.id/news/prospek-industri-perbankan-indonesia-masih-cerah diakses tanggal 25 Mei 2014

16

(21)

b. Perbankan harus siap meningkatkan penyaluran kredit investasi terutama di sektor manufaktur, energi, dan infrastruktur menuju produk-produk industri bernilai tambah tinggi.

c. Perubahan lanskap regulasi industri perbankan untuk menurunkan kemungkinan kegagalan institusi. Perubahan lanskap regulasi itu termasuk struktur permodalan, likuiditas, tata kelola, dan keamanan.

d. Tekanan terhadap pendanaan dan pembiayaan bank yang bersumber dari pasar modal yang terintegrasi pada 2015.17

b. Industri Pakan Ternak (Basic Industry)

Pertumbuhan industri pada 2014 menurun dari 15% menjadi 12% dipengaruhi perubahan nilai tukar terhadap dollar Amerika Serikat yang berakibat pada semakin mahalnya pembelian bahan baku. Selain itu, bahan baku pakan ternak hampir 80% diimpor, khususnya jagung, kacang kedelai dan obat ternak yang dibutuhkan banyak di Indonesia. Harga bahan baku yang makin mahal kurang diimbangi dengan menaikkan harga jualnya sehingga menyebabkan penurunan laba bersih yang cukup signifikan.

Walaupun 2014 menurun, peluang investasi pakan ternak ini cukup menjanjikan terutama di Indonesia karena konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging ayam tinggi yaitu sekitar 65 persen. Selain itu, peluang investasi pakan ternak ini juga berasal dari populasi ayam yang ditargetkan setiap tahunnya.

17

(22)

Menurut, Krissantono, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) mengatakan, produksi DOC boiler (ayam potong) diperkirakan akan menembus angka 2,2 miliar ekor. Lalu populasi layer (ayam petelur) bakal menembus angka 114 juta ekor pada tahun yang akan datang.18

2.4 Analisis Fundamental

a. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menjadi salah satu saham yang ditransaksikan pada penugasan ini. Pemilihan emiten ini dikarenakan adanya ekspansi yang dilakukan dengan membeli atau mengakuisisi peternakan milik PT Sierad Produce Tbk (SIPD).

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk melakukan akuisisi ini melalui anak perusahaan PT Charoen Pokphand Jaya Farm.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk memiliki alasan tersendiri dalam membeli peternakan milik PT Sierad Produce Tbk yaitu tanah yang luas dan lokasi yang bagus. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk membeli peternakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Keputusan membeli peternakan baru seharga Rp.430 miliar dapat meningkatkan kapasitas produksi sebesar 5%. Hal ini sejalan dengan tujuan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang berusaha untuk meningkatkan produksi dan penjualan setiap tahun. Akuisisi yang dilakukan tersebut sepenuhnya bersumber dari dana internal perusahaan sendiri.19

18

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/13/11/27/mwx0q2-pengusaha-bisnis-pakan-ternak-terus-tumbuh diakses tanggal 25 Mei 2014

19

(23)

Menurut kami, adanya akuisisi untuk peningkatan produksi merupakan satu pertanda baik terhadap suatu perseroan terbuka. Hal ini dapat menunjukkan eksistensi dan kegigihan perseroan untuk terus mengembangkan dan memperluas bisnisnya. Perkiraan harga saham yang meningkat sejalan dengan aktivitas yang dilakukan oleh salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia ini.

(24)

Sumber: Ipotnews

(https://www.ipotnews.com/index.php?level2=marketdata&menu= stockdetilmenu#fundamental)

Berdasarkan data fundamental yang diperoleh maka PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk unggul dalam laba tiap lembar saham daripada pesaingnya dengan selisih yang signifikan, hal ini tentu menarik minat investor untuk membeli saham perusahaan ini didukung berita – berita yang mendukung perusahaan ini. Pertumbuhan penjualan berada pada posisi kedua, namun dibanding dengan salah satu pesaing besarnya, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk masih unggul.

(25)

Harga saham atas nilai buku juga masih dipimpin oleh perusahaan ini demikian juga Return On Asset, sehingga perusahaan ini dinilai mampu menggunakan aset dalam bisnisnya dengan sangat baik. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan porsi utang lebih kecil.

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi salah satu saham yang ditransaksikan pada penugasan ini. Pemilihan emiten ini dikarenakan adanya berita tentang rencana akuisisi bank lain yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Pada akhirnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak jadi melakukan akuisisi ini sesuai saran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ingin agar dapat berhasil dalam tingkat ASEAN. Kegiatan yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah dengan terus mencari obyek – obyek yang dapat diakuisisi.20 Selain itu, hingga saat ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah melakukan akuisisi terhadap Asuransi InHealth dengan kepemilikan 60%. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk rencananya akan menambah porsi kepemilikan menjadi 80% pada akhir 2014. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga telah mampu mendanai seluruh proses akuisisi tersebut menggunakan dana kas internalnya sendiri.21

Menurut kami, adanya akuisisi merupakan satu pertanda baik terhadap suatu perseroan terbuka. Hal ini dapat menunjukkan eksistensi dan kegigihan perseroan untuk terus mengembangkan dan memperluas bisnisnya yang dilakukan melalui ekspansi.

20

http://keuangan.kontan.co.id/news/bank-mandiri-mencari-dana-untuk-akuisisi/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter diakses tanggal 23 Mei 2014

21

(26)

Perkiraan harga saham yang meningkat sejalan dengan aktivitas yang dilakukan oleh salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia ini dalam bidang perbankan.

Menurut kami bisnis di indutsri perbankan cukup prospek untuk masa mendatang. Hal ini dikarenakan industri perbankan akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan kebutuhan akan dana yang harus dipenuhi bagi masyarakat. Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap suatu badan pendanaan atau perantara keuangan juga sangat menentukan keberhasilan usaha ini. Bisnis perbankan harus mengutamakan layanan dan kelengkapan fasilitas bagi nasabahnya. Ekspansi ke luar negeri perlu dilakukan. Hal ini erat kaitannya dengan kemudahan bagi nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agar dapat tetap bertransaksi secara aman dan nyaman di luar negeri.

(27)

Sumber: Ipotnews

(https://www.ipotnews.com/index.php?level2=marketdata&menu= stockdetilmenu#fundamental)

Berdasarkan data fundamental perusahaan yang diperoleh ditemukan bahwa nilai buku tiap lembar saham signifikan melebihi pesaingnya menandakan kinerja perusahaan semakin membaik. Laba bersih berada pada urutan kedua setelah PT Bank Central Asia Tbk menunjukkan usaha bank ini masih baik.

(28)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sama halnya dengan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan porsi utang yang cukup kecil.

2.5 Analisis Teknikal

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Sumber: Yahoo Finance

(http://finance.yahoo.com/q/ta?s=BMRI.JK+Basic+Tech.+Analysi s)

(29)

Terdapat titik spike down pada 20 Mei yang menunjukkan waktu untuk membeli saham dan titik spike top pada 22 Mei yang menunjukkan waktunya menjual. Selain itu terdapat symetrical rectangle yang menunjukkan downtrend pada tanggal 20 Mei hingga 21 Mei , rectangle yang menunjukkan uptrend, dan flag pattern yang menunjukkan down trend pada tanggal 22 Mei.

Pada analisis teknikal secara modern PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menandakan adanya beberapa sinyal beli dan beberapa sinyal jual yang ditunjukkan oleh perpotongan garis

Simple-Moving Average. Pada 19 Mei 2014 ada sinyal beli dan

peningkatan harga saham sejak adanya sinyal beli tersebut cukup signifikan.

Pada 20 Mei 2014 sesaat setelah pasar dibuka nampak adanya sinyal jual karena harga naik secara signifikan hingga di atas level Rp.10.600,00 diikuti dengan beberapa sinyal jual karena harga sempat turun secara drastis hingga mendekati level Rp.10.100,00. Pada 21 Mei 2014 harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mulai bergerak meningkat dari hari sebelumnya. Pada akhir perdagangan nampak telah mencapai level Rp.10.150,00.

(30)

Berdasarkan metode Moving Average Convergence

Divergence tampak ada sinyal beli yang jelas pada 20 Mei 2014

dan sinyal jual yang jelas pada 22 Mei 2014.

Berdasarkan metode Stochastic yang digunakan adalah

Slow Stochastic. Pada 19 Mei 2014 terdapat masing – masing satu

sinyal jual dan sinyal beli. Pada 20 Mei 2014 diawali dengan sinyal jual kemudian diikuti sinyal beli dan sinyal jual.

Pada 21 Mei 2014 ada sinyal jual yang diikuti dengan sinyal beli hingga ditutup juga dengan sinyal beli.

Pada 22 Mei 2014 tergambar adanya sinyal jual dan sinyal beli. Pada 23 Mei 2014 juga tergambar adanya sinyal beli dan sinyal jual. Sinyal beli dan sinyal jual yang tergambar dapat digunakan untuk menghindari overbought dan oversold.

(31)

Sumber: Yahoo Finance

(http://finance.yahoo.com/q/ta?s=BMRI.JK&t=5d&l=on&z=l&q=l &p=m10%2Cm20&a=m26-12-9%2Css&c=)

Sumber: Yahoo Finance

(32)

b. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

Analisa klasik saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada tanggal 19 Mei sampai 20 Mei menunjukkan downtrend dimana investor dapat membeli saham dengan harga murah pada 20 Mei. Terdapat pula titik spike top pada 20 Mei yang menunjukkan waktu tepat saham dijual saat harga tertinggi selama 1 minggu saat medekati harga Rp, 4000,00. Selain itu terdapat rectangle yang menunjukkan uptrend, dan flag pattern yang menunjukkan down trend dan uptrend, dimana uptrend adalah waktu yang tepat untuk menjual sedangkan down trend saat yang tepat untuk membeli saham tersebut dengan harga yang rendah.

Pada analisis teknikal secara modern PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menandakan adanya beberapa sinyal beli dan beberapa sinyal jual yang ditunjukkan oleh perpotongan garis

Simple-Moving Average.

Pada 19 Mei 2014 diawali dengan adanya sinyal beli, peningkatan harga saham sejak adanya sinyal beli tersebut tidak terlalu signifikan. Pada 20 Mei 2014 sesaat setelah pasar dibuka nampak adanya sinyal jual karena harga naik secara signifikan diikuti dengan beberapa sinyal beli dan sinyal jual dan harga sempat turun secara drastis hingga di bawah level Rp.3.850,00. Pada 21 Mei 2014 harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) hampir menyentuh harga terendah yang diawali dengan sinyal jual karena harga sempat meningkat, serta beberapa sinyal beli dan sinyal jual.

(33)

Pada 23 Mei 2014 saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) tergambar adanya sinyal beli karena harga saham masih akan meningkat hingga di atas level Rp.3.900,00.

Berdasarkan metode Moving Average Convergence Divergence tampak ada sinyal beli pada 19 Mei 2014. Pada 20 Mei 2014 juga tergambar sinyal beli. Pada 22 Mei 2014 terdapat sinyal jual.

Berdasarkan metode Stochastic yang digunakan adalah Slow

Stochastic. Pada 19 Mei 2014 terdapat dua sinyal beli dan satu sinyal

jual. Pada 20 Mei 2014 diawali dengan sinyal jual kemudian diikuti sinyal beli dan sinyal jual. Pada 21 Mei 2014 nampak adanya beberapa sinyal jual yang ditutup dengan sinyal beli. Pada 22 Mei 2014 tergambar adanya sinyal beli dan sinyal jual. Pada 23 Mei 2014 juga tergambar adanya sinyal jual dan sinyal beli. Sinyal beli dan sinyal jual yang tergambar dapat digunakan untuk menghindari overbought dan

oversold. Melihat momentum dan divergence nampak adanya bullish

divergence pada 20 Mei 2014 dan bearish divergence pada 21 dan 22

Mei 2014.

Kami melakukan transaksi pembelian saham CPIN pada 20 Mei 2014 sekitar pukul 15.18 WIB dan melakukan penjualan pada 23 Mei 2014 sekitar pukul 09.26 WIB.

(34)

Sumber: Yahoo Finance

(35)

Sumber: Yahoo Finance

(36)

BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: 3.1 Analisis Global

Berdasarkan analisis global yang kami lakukan, kami menyimpulkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan lebih tinggi daripada pertunbuhan ekonomi global dan negara-negara berkembang World Bank menyatakan indeks kepercayaan bisnis di Indonesia telah mengalami improvisasi, seiring tekanan harga yang mulai normal, dan mulai stabilnya pergerakan nilai Rupiah. Selain mulai stabilnya inflasi yang tinggi akibat kebaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.

Berdasarkan indikator manufaktur China menunjukkan bahwa perlambatan pertumbuhan China dapat menjadi ini dapat menjadi prospek dan peluang Indonesia mendominasi sektor manufaktur di masa depan dengan melakukan reformasi diberbagai bidang antara lain infrastruktur, pemberantasan korupsi, dan birokrasi untuk meningkatkan pertumbuhan Indonesia melebihi 6 persen.

(37)

3.2 Analisis Makro

Berdasarkan analisis secara umum mendukung Indonesia menjadi salah satu tempat investasi investor yang potensial dengan neraca perdagangan yang surplus pada Maret 2014 menyebabkan berkurangnya defisit, nilai tukar rupiah yang semakin menguat, berkurangnya tingkat inflasi, suku bunga Bank Indonesia yang masih tetap berada pada 7,5% dan meningkatnya IHSG akibat isu politik, walaupun penanaman modal asing di Indonesia menurun.

3.3 Analisis Industri

Industri perbankan masih mempunyai prospek yang baik 2014 dilihat dari pertumbuhan laba sebesar 13,09 persen dari 25,13 triliun rupiah menjadi 28,42 triliun rupiah pada kuartal I 2014. Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia (SPI), laba perseroan meningkat karena penyaluran fungsi intermediasi hingga 3.306 triliun rupiah, tumbuh sekitar 19,43 persen dari posisi 2.768 triliun rupiah dari tahun ke tahun.

Selain itu, peluang investasi pakan ternak cukup menjanjikan terutama di Indonesia karena konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging ayam tinggi yaitu sekitar 65 persen. Selain itu, peluang investasi pakan ternak ini juga berasal dari populasi ayam yang ditargetkan setiap tahunnya. Sekain ituproduksi DOC boiler (ayam potong) diperkirakan akan menembus angka 2,2 miliar ekor. Lalu populasi layer (ayam petelur) bakal menembus angka 114 juta ekor pada tahun yang akan datang.

(38)

3.4 Analisis Fundamental

Berdasarkan data fundamental yang diperoleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk unggul dalam laba tiap lembar saham daripada pesaingnya dengan selisih yang signifikan, perolehan laba operasi juga masih memimpin, laba bersih terbesar yang menandakan bisnis perusahaan yang masih baik. Selain itu, nilai buku tiap lembar saham,harga saham atas nilai buku juga Return On Asset PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk masih lebih unggul dari pesaing. Selain itu juga didukung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melakukan ekspansi yang dilakukan dengan membeli atau mengakuisisi peternakan milik PT Sierad Produce Tbk (SIPD). Hal ini yang membuat kami memilih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.22

Berdasarkan data fundamental PT Bank Mandiri (Persero) ditemukan bahwa nilai buku tiap lembar saham signifikan melebihi pesaingnya menandakan kinerja perusahaan semakin membaik laba tiap lembar saham paling tinggi dan memiliki Return On Equity yang menunjukkan kemampuan mengelola aset untuk menghasilkan laba masih cukup baik. Hal ini didukung dengan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang terus mencari obyek untuk diakuisisi. Hal ini yang membuat kami memilih PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

3.5 Analisis Teknikal

Kami melakukan transaksi pembelian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI pada 20 Mei 2014 dan menahan sekitar 3 jam saja. Saham yang dibeli sebanyak 5 lot dan akhirnya harga mengalami kenaikan dari Rp.10.050,00 per lembar saham menjadi Rp.10.075,00. Keuntungan yang dialami sebesar Rp.12.500,00.

22

(39)
(40)

DAFTAR PUSTAKA

Almawadi, I. dan Dwiantika, N., 2014, Bank Mandiri Mencari Dana untuk Akuisisi,

http://keuangan.kontan.co.id/news/bank-mandiri-mencari-dana-untuk-akuisisi/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter diakses

pada 23 Mei 2014 pukul 12.08.

Anonim, 2014, Prospek Industri Perbankan Masih Cerah: Bukukan Laba Hingga 28,42 Triliun,

http://m.indopos.co.id/2014/05/bukukan-laba-hingga-rp-2842-triliun.html diakses pada 25 Mei 2014 pukul 16.08.

Bank Indonesia, 2014, BI Rate, http://www.bi.go.id/en/moneter/bi-

rate/data/Default.aspx diakses pada 25 Mei 2014 pukul 12.15.

Bank Indonesia, 2014, Foreign Exchange Rates,

http://www.bi.go.id/en/moneter/informasi-kurs/referensi-jisdor/Default.aspx diakses pada 25 Mei 2014 pukul 12.17.

Bank Indonesia, 2014, Inflation Report (Consumer Price Index),

http://www.bi.go.id/en/moneter/inflasi/data/Default.aspx diakses pada 25

Mei 2014 pukul 12.18.

Bursa Efek Indonesia, 2010, Pengantar Pasar Modal, http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.aspx diakses

tanggal 25 Mei 2014 pukul 17.09.

Bursa Efek Indonesia, 2010, Ekuitas, http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/informasi/bagiinvestor/saham.aspx tanggal pada 25 Mei 2014

pukul 17.11.

Farisah, D. dan Maimuntarsih, Y., 2014, Rupiah Didera Sentimen Politik,

http://investasi.kontan.co.id/news/rupiah-didera-sentimen-politik diakses

pada 25 Mei 2014 pukul 12.37.

Fitriya, 2014, China Melambat, Indonesia Berpeluang Ambil Sektor Manufaktur,

https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=China_Melambat__Indonesia_B erpeluang_Ambil_Alih_Sektor_Manufaktur&level2=newsandopinion&id= 2780386&img=level1_topnews_4&urlImage=#.U55zfpSSw6w diakses

pada 16 Juni 2014 pukul 11.35.

Himawan, A., 2014, Prospek Industri Perbankan Indonesia Masih Cerah,

(41)

Indrastiti, N., 2014, Caplok Peternakan, Kapasitas Produkci CPIN Naik 5%,

http://nasional.kontan.co.id/news/caplok-peternakan-kapasitas-produksi-cpin-naik-5 diakses pada 24 Mei 2014 pukul 12.18.

IPOTNEWS, 2014, Stock Detail,

https://www.ipotnews.com/index.php?level2=marketdata&menu=stockdeti lmenu#fundamental diakses pada 16 Juni 2014 pukul 11.05.

IPOTNEWS, 2014, Stock Detail,

https://www.ipotnews.com/index.php?level2=marketdata&menu=stockdeti lmenu#fundamental diakses pada 17 Juni 2014 pukul 22.22.

Jefriando, M., 2014, Investasi Asing RI Turun di Tahun Politik,

http://finance.detik.com/read/2014/04/25/065119/2565097/4/3/investasi-asing-ri-turun-di-tahun-politik diakses pada 25 Mei 2014 pukul 14.45.

Kertiyasa, M.B., 2014, World Bank Angkat Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI,

http://economy.okezone.com/read/2014/06/12/20/997658/world-bank-angkat-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-ri diakses pada 16 Juni 2014

pukul 12.19.

Kharismawati, M.E., 2014, Ini Alasan BI Mempertahankan BI Rate Tetap 7,5%,

http://nasional.kontan.co.id/news/ini-alasan-bi-mempertahankan-bi-rate-tetap-75 diakses pada 25 Mei 2014 pukul 13.43.

Kharismawati, M.E., 2014, BI: Inflasi Bisa Ditekan, Suku Bunga akan Turun,

http://nasional.kontan.co.id/news/bi-inflasi-bisa-ditekan-suku-bunga-akan-turun diakses pada 25 Mei 2014 pukul 13.51.

Nurdiana, A., 2014, Charoen Beli Peternakan Senilai Rp430 Miliar,

http://investasi.kontan.co.id/news/cpin-beli-peternakan-sipd diakses pada

23 Mei 2014 pukul 12.15.

Rosallina, D., 2014, Bank Mandiri Resmi Memiliki 60% Inhealth,

http://keuangan.kontan.co.id/news/bank-mandiri-resmi-memiliki-60-inhealth diakses pada 20 Mei 2014 pukul 13.05.

Samuel Aset Manajemen, 2014, Market Outlook 2014 – Keep Calm Invest Wisely,

(42)

Santoso, I., 2014, OJK Proyeksikan Tren Industri Perbankan 2014,

http://www.antaranews.com/berita/414614/ojk-proyeksikan-tren-industri-perbankan-2014 diakses pada 25 Mei 2014 pukul 14.53.

Tjendra, A., 2014, Tapering Semakin Jelas,

http://ariston.blog.kontan.co.id/2014/02/28/tapering-semakin-jelas/

diakses pada 13 Mei 2014 pukul 14.26.

TRADINGECONOMICS, 2014, United States Inflation Rates,

http://www.tradingeconomics.com/united-states/inflation-cpi diakses

tanggal 13 Mei 2014 pukul 14.03.

TRANDINGECONOMICS, 2014, United States Unemployment Rate,

http://www.tradingeconomics.com/united-states/unemployment-rate

diakses tanggal 13 Mei 2014 pukul 14.04.

Wibawa, A.A.dan Nugroho, R., 2014, Jokowi-JK Dijagokan Pelaku Bursa Saham,

http://investasi.kontan.co.id/news/jokowi-jk-dijagokan-pelaku-bursa-saham/2014/05/21 diakses pada 25 Mei 2014 pukul 14.28.

Wibowo, H., 2014, Neraca Perdagangan Indonesia Maret 2014 Surplus,

http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_162714.aspx

diakses pada 25 Mei 2014 pukul 12.25. Yahoo Finance, 2014, Composite Index,

http://finance.yahoo.com/echarts?s=%5EJKSE+Interactive#symbol=%5E JKSE;range=1d diakses pada 16 Juni 2014 pukul 11.39.

Yahoo Finance, 2014, Bank Mandiri (Persero) Tbk: Technical Analysis,

http://finance.yahoo.com/q/ta?s=BMRI.JK&t=5d&l=on&z=l&q=l&p=m1 0%2Cm20&a=m26-12-9%2Css&c= diakses pada 20 Mei 2014 pukul 11.54.

Yahoo Finance, 2014, Charoen Pokphand Indonesia Tbk: Technical Analysis, http://finance.yahoo.com/q/ta?s=CPIN.JK&t=5d&l=on&z=l&q=l&p=m10 %2Cm20&a=ss%2Cm26-12-9&c= diakses pada 20 Mei 2014 pukul 15.18. Yahoo Finance, 2014, Charoen Pokphand Indonesia Tbk: Technical Analysis,

(43)

LAMPIRAN

DATA SUKU BUNGA BANK INDONESIA PER 2014

8 May 2014 7.50 %

8 April 2014 7.50 %

13 March 2014 7.50 %

13 February 2014 7.50 %

9 January 2014 7.50 %

Sumber: Bank Indonesia

(http://www.bi.go.id/en/moneter/bi-rate/data/Default.aspx)

DATA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR BERDASAR SITUS BANK INDONESIA

FOREIGN EXCHANGE REFERENCE RATE

JAKARTA INTERBANK SPOT DOLLAR RATE

USD - IDR

Date Value

23 May 2014 11,560.00

22 May 2014 11,515.00

21 May 2014 11,507.00

20 May 2014 11,441.00

19 May 2014 11,351.00

16 May 2014 11,415.00

14 May 2014 11,487.00

13 May 2014 11,525.00

(44)

9 May 2014 11,563.00

30 April 2014 11,532.00

29 April 2014 11,589.00

28 April 2014 11,568.00

25 April 2014 11,601.00

24 April 2014 11,608.00

23 April 2014 11,590.00

22 April 2014 11,486.00

21 April 2014 11,430.00

17 April 2014 11,418.00

16 April 2014 11,438.00

15 April 2014 11,434.00

14 April 2014 11,444.00

11 April 2014 11,450.00

10 April 2014 11,342.00

8 April 2014 11,309.00

(45)

27 March 2014 11,438.00

26 March 2014 11,408.00

25 March 2014 11,357.00

24 March 2014 11,384.00

21 March 2014 11,431.00

20 March 2014 11,407.00

19 March 2014 11,313.00

18 March 2014 11,282.00

17 March 2014 11,272.00

14 March 2014 11,421.00

13 March 2014 11,387.00

12 March 2014 11,432.00

11 March 2014 11,384.00

10 March 2014 11,449.00

7 March 2014 11,395.00

6 March 2014 11,554.00

5 March 2014 11,580.00

4 March 2014 11,647.00

3 March 2014 11,596.00

28 February 2014 11,634.00

27 February 2014 11,675.00

26 February 2014 11,669.00

25 February 2014 11,620.00

24 February 2014 11,728.00

21 February 2014 11,792.00

20 February 2014 11,772.00

(46)

18 February 2014 11,826.00

17 February 2014 11,716.00

14 February 2014 11,886.00

13 February 2014 12,073.00

12 February 2014 12,115.00

11 February 2014 12,174.00

10 February 2014 12,166.00

7 February 2014 12,176.00

6 February 2014 12,159.00

5 February 2014 12,172.00

4 February 2014 12,248.00

3 February 2014 12,251.00

30 January 2014 12,226.00

29 January 2014 12,154.00

28 January 2014 12,267.00

27 January 2014 12,198.00

24 January 2014 12,177.00

23 January 2014 12,173.00

22 January 2014 12,149.00

21 January 2014 12,122.00

20 January 2014 12,110.00

17 January 2014 12,127.00

16 January 2014 12,117.00

15 January 2014 12,077.00

13 January 2014 12,047.00

10 January 2014 12,197.00

(47)

8 January 2014 12,229.00

7 January 2014 12,262.00

6 January 2014 12,230.00

3 January 2014 12,226.00

2 January 2014 12,242.00

Sumber: Bank Indonesia

(http://www.bi.go.id/en/moneter/informasi-kurs/referensi-jisdor/Default.aspx) DATA INFLASI INDONESIA BERDASARKAN SITUS BANK INDONESIA

Month / Year Inflation

April 2014 7.25 %

March 2014 7.32 %

February 2014 7.75 %

January 2014 8.22 %

Sumber: Bank Indonesia

(48)

Referensi

Dokumen terkait

Ketahuilah saudaraku, bila sedari awal Anda telah meniatkan sedekah atau hadiah, maka Anda pasti tidak mengharapkan imbalan. Bahkan harapan mendapatkan imbalan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecernaan ransum tongkol jagung amoniasi dapat ditingkatkan melalui suplementasi mineral sulfur dan taraf suplementasi

Skenario Pengujian Hasil Yang Diharap kan Hasil Penguji an 8 Halaman Jadwal Asisten Lab Menguji input data Memilih jadwal perkuliahan yang tersedia Jadwal kuliah

Tentu saja para orang tua sulit dalam menerapkan perilaku keagamaa pada anak karena di lingkungan Desa Karang Asih ini merupakan salah satu desa yang dihuni

Dari hasil penelitian di RS.Telogorejo Semarang, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara ultrasound dengan LLLT terhadap penurunan nyeri

Umumnya konsep kekuatan berat menggambarkan besarnya pekeraan perluasan agen  peledakan dapat tampil di operasi peledakan lebih baik maka hanya energi yang dilepaskan .<atu harus

Jika membahas masalah etika dan sopan santun maka kita tidak bisa melapas dari tradisi atau budayamasyarakat. Mengapa demikian, karena etika dan sopan santun setoap daerah

Apabila pengendalian persediaan perusahaan diketahui belum ekonomis, maka dari data yang ada penulis akan menerapkan model pengendalian persediaan bahan baku yang sesuai dengan