• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA DASAR YENYUSUNAN dan PENYAJIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KERANGKA DASAR YENYUSUNAN dan PENYAJIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KERANGKA DASAR YENYUSUNAN dan PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULYAH

Akuntansi lll dan Akuntansi Syariah

Yang Di Bimbing Oleh: Drs. Rini Rahayu

Kelompok 6:

Ully Fattul

Nisfu Laila Fitri

Nuril Fitriana

Eko Santoso Utomo

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI (NIAGA)

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

(3)

BAB I

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN dan PENYAJIAN LAPORAN

KEUANGAN SYARIAH(PSAK)

1.1 Tujuan Kerangka Dasar

Krangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi par apenggunanya. Kerangka ini berlaku untuk semua jenis transaksi syariah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun entitas konvensional baik sektor publik maupun sektor swasta.

Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan acuan bagi; a) Penyusun standar akuntansi keuangan syariah.

b) Penyusun lporan keuangan dalam standar akuntansi syariah. c) Auditor dalm menyusun prinsip standar akuntansi syariah.

d) Para pemakai laporan keuangan dalam manafsirkan informasi yang sesuai dengan standar akuntansi syariah.

1.2 pemakai dan kebutuhan informasi

Pemakai laporan keuangan meliputi;

a) Investor sekarang dan investor potensial; hal ini karena mereka harus memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual investasi atau penerimaan deviden. b) Pemilik dana qardh; untuk mengeahui apakah dana qardh dapat dibayar pada saat jatuh

tempo.

c) Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan wakaf; untuk informasii sumber dan penyaluran dana tersebut.

d) Pelanggan untukk memperoleh informasi tentang kelangsungan hidup entitas syariah. e) Karyawan untuk memperoleh informasi tentang stabilitas dan profitabilitas entitas

syariah

(4)

1.3 Pardigma Transaksi Syariah

Subtansinya adalah bahwa setiap aktivitas amnusia memiliki akuntabilitas dan nilai illahiah yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk, benar dan salahnya aktivitas usaha. Dengan cara ini akan terbentuk integritas yang akhirnya akan membentuk karakter tata elola yang baik(good govermance) dan disiplin pasar (market disipline) yang baik.

1.4 Asas transaksi syariah

Transaksi syariah berdasarkan pada prinsip;

a) Persaudaraan(ukhuwah); bahwa transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat, prinsip ini di dasarkan atas prinsip saling

mengenal(ta’aruf), saling mmahami(tafahum), saling menjamin(takaful), saling bersinergi dan saling beraliansi(tahaluf).

b) Keadilan(‘adalah); selalu menempatkan sesuatu hanya pada yang berhak dan sesuai dengan posisinya, prinsip ini dalam bingkai aturan muamalah adalah melarang adanya unsur;

 Riba/ bunga dalam segala bentuk dan jenis, baik riba nasiah atau fadhl.

 Kezaliman, baik terhadap diri sendiri, orang lain atau lingkungan. Kezaliman diartikan memberikan sesuatu tidak sesuai ukuran, kualitas dan temponya, serta memperlakukan sesuatu tidak sesuai tempatnya.

 Masyir/ judi atau bersikap spekulatif dan tidak berhubungan dengan produktifitas.

 Gharar/ unsur ketidak jelasan, manipulasi dan ekploitasi informasi serta tidak adanya kepastian pelaksanaan akad.

(5)

a) Kemaslahatan (maslahah); segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrowi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif. Kemaslahatan harus memenuhi dua unsur yaitu; halal dan thayib.

b) Keseimbangan (tawazun); keseimbangan antara aspek material dan spiritual, antara aspek privat dan publik, antara sektor keuangan dan sektor riil, antara bisnis dan sosial, serta antara aspek pemanfaatan dan pelestarian.

c) Universalisme(syumuliyah); diamana esensinya dapat dilakukan oleh, dengan untuk semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan sesuai dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin).

1.5. Karakteristik transaksi syariah.

Implemen transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi syariah harus memenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain;

a) Transaksi hanya dilakukan berdasar prinsip saling paham dan saling rida.

b) Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik(thayib). c) Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan stuan pengukur nilai, bukan sebagai

komoditas.

d) Tidak mengandung unsur riba.

e) Tidak mengandung unsur kedzaliman. f) Tidak mengandung unsur maysir. g) Tidak mengandung unsur gharar. h) Tidak mengandung unsur haram.

i) Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang(time value of mony).

(6)

k) Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan(najasy), maupun melalui rekayasa penawaran(ihtikar).

l) Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap-menyuap(risywah).

Karakteristik tersebut dapat diterapkan pada transaksi bisnis yang bersifat komersial maupun yang bersifat non komersial.

1.6. tujuan laporan keuangan.

Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Beberapa tujuan lainya adalah;

a) Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.

b) Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaanya.

c) Informasi untuk membantu mengefaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana.

d) Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban

(obligation), fungsi sosial entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan wakaf.

Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai pengguna laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Bentuk laporan keuangan

Laporan keuangan entitas syariah terdiri dari;

(7)

2) Informasi kinerja entitas syariah; diperlukan untk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.

3) Informasi perubahan keuangan entitas syariah; yang dapat disusun berdasar definisi dana seperti seluruh sumber daya keuangan, modal kerja, aset likuid, atau kas. Dengan laporan ini dapat diketahui aktifitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan.

4) Informasi lain seperti laporan penjelasan tentang pemenuhan fungsi sosian entitas syariah. Merupakan informasi yang tidak diatur secara khusus tetapi relevan bagi pengambilan keputusan sebagian besar pengguna laporan keuangan.

5) Catatan dan sekedul tambahan; penampang dari informasi tambahan yang relavan termasuk pengungkapan tentang resiako dan ketidak pastian yang mempengaruhi entitas.

Asumsi dasar

A. Dasar akrual.

Maksudnya bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian(dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masalalu yag melibatkan penerimaan dan pemberian kas tetapi juga kewajiban

pembayaran kas dimasa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima dimasa depan. Hal ini disebabkan bahwa prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hasil, pendapatan/ keuntungan bruto(gros profit).

B. Kelangsungan usaha.

(8)

Karakteristik kualitatif laporan keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri kas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat kualitatif pokok yaitu;

 Dapat dpahami

Kualitas penting informasi ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahanya untuk segera dipahami oleh pemakai. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

 Relevan

Relevan juga harus berarti berguna untuk peramalan(predeictive), dan penegasan (confirmatory), atas transaksi yang berkaitan satu sama lain. Relevan juga dipengaruhi oleh hakikat dan tingkat materialitasnya. Tingkat materialitas ditentukan berdasr

pengaruh kelalaian(ambang batas) terhadap keputusan ekonomi. Sementara itu dasar penerapan dalam bagi hasil harus mencerminkan jumlah yang sebenarnya tanpa mempertimbangkan konsep materialitas.

 Keandalan

Diartikan sbagai bebas dari pengartian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau secar wajar diharapkan dapat disajikan. Agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut;

a. Menggambarkan dengan jujur transaksi(penyajian jujur) serta peristiwa lainya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan uuntuk disajikan.

b. Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang sesuai dengan prinsip syariah.

c. Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu saja(netral).

(9)

e. Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

 Dapat dibandingkan

Agar dapat dibandingkan informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan dan peubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut juga harus diungkapkan termasuk ketaatan atas standar akuntansi yang berlaku.

Bila pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka entitas syariah perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

Kendala informasi yang relevan dan andal

1) Tepat waktu

Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Dalam mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan.

2) Keseimbangan antar biaya dan manfaat

Merupakan suatu kendala yang dapat terjadi (perfasive) dari suatu karakteristik kualitatif. Secara substansi evaluasi biaya dan manfaat merupakan suatu proses pertimbangan (judgement process). Dalam praktik keseimbangan atau trade-off diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan. Tujuan untuk mencapai suatu kesimbangan yang tepat diantara berbagai karakteristik adalah untuk memenuhi tujuan pelaporan keuangan.

Pada akhirnya kepentingan relatif dari berbagai karakteristik dalam berbagai kasus yang berbeda, akan diselesaikan melalui pertimbangan yang

profesional(profesiaal judgment). Dalam penerapan muara dalam karakteristik kualitatif pokok dan standar akuntansi keuangan yang sesuai biasanya akan terlihat pada laporan keuangan yang menggambarkan apa yang ada pad umumnya dipahami sebagai suatu pandangan yang wajar dari atau menyajikan dengan wajar.

(10)

1) Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial yang terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan perubahan ekuitas.

Posisi keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan laporan posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas.

Kinerja

Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih(laba) adalah penghasilan(income) dan beban(expenses).

Hak pihak ketiga atas bagi hasil

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagian bagi hasil pemilik dana keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan.

2) Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana kebijakan.

3) komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab kusus entitas syariah tersebut.

Pengukuran unsur laporan keuangan

Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut;

a. Biaya Historis(historical cost)

Aset dicatac sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk

memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. dasar yang lazim digunakan entitas syariah dalam penyusunanlaporan keuangan.

b. Biaya kini (current cost)

Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas(atau setara kas) yang tidak di diskontokan (undiscounted) yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang.

c. Nilai realisasi/ penyelesaian (realizable/settlement value)

(11)

BAB II

KONSEP DASAR AKUNTANSI MENURUT AAOFI DAN PEMIKIR ISLAM

2.1 Tujuan Akuntasi Keuangan Dan Laporan Keuangan

a.

Tujuan akuntansi keuanagan

1) Untuk menentukan hak dan kewajiban dari pihak yang terlibat dengan lembaga keuangan syariah tersebut.

2) Untuk menjaga aset dan hak-hak lembaga keuangan syariah.

3) Meningkatkan manajerial dan produktifitas dari lembaga keuangan syariah.

4) Untuk meyiapkan informasi aporan keuangan yang berguna kepada pengguna laporaan keuangan sehingga mereka dapat mengambil keputrusan yang tepat.

b. Tujuan akuntansi keuanagan kepada pengguna informasi luar.

1) Memberikan informasi tentang kepatuhan lembaga keuangan syariah terhadap syariah islam, termasuk informasi tentang pemisahan antara pendapatan dan pengeluaran yang boleh atau tidak boleh menurut syariah islam.

2) Memberikan informasi tentang sumberdaya ekonomi dan kewajiban lembaga keuangan syariah.

3) Memberi informasi kepada pihak yang terkait dengan penerimaan dan penyaluran zakat pada lembaga keuangan syariah.

4) Memberi informasi untuk mengestimasi arus kas yang dapat direalisasikan.

5) Memberi informasi agar pengguna laporan keuangan dpat mengevaluasi dan menilai lembaga keuangan syariah.

6) Memberi informasi tentang pelaksannan tanggung jawab sosial dari lembaga keuangan syariah.

2.2 Pemakai dan kebutuhan informasi

Pemakai laporan keuangan menurut AAOFI adalah;

 Pemegang saham

 Pemegang investasi

 Pemilikdana(bagi deposan bank)

 Pemilik dan tabungan

 Pihak yang melakukan transaksi bisnis

(12)

 Pihak yang mengatur

2.3 paradigma, asas, dan karakteristik transaksi syariah

paradigma, asas, dan karakteristik transaksi syariah tidak dpat dipisahkan dari ekoomi islam, karena ekonomi islam merupakan plaksanaan syariah islam dalam kontek muamalah. Hal ini menunjukan bahwa transaksi syariah harus didasarkan atas prinsip ekonomi islam dan dilaksanakan dalam mencapai tujuan syariah (maqashidus shariah). Prinsip dasar dalam ekonomi islam menurut ibnu al A’rabi yaitu;

 Tidak boleh adanya bunga dan perdaganan tersebut adalah halal.

 Tidak boleh dilakukan tidak adil.

 Tidak boleh memasukan hal hal yang belum pasti atau keadaan yang kurang jelas.

 Mempertimbangkan Al muqasid dan Al masalih.

2.4 bentuk laporan keuangan

Laporan keuangan yang diminta oleh AAOFI diantaranya adalah;

 Laporan perubahan posisi keuangan.

 Laporan laba rugi

 Laporan perubahan ekuitas atau laporan perubahan saldo laba

 Laporan arus kas

 Laporan perubahan investasi yang diatasi dan ekuivalenya

 Laporan sumber dan penggunaan sumber zakat serta dana sumbangan

 Laporan sumber dan penggunaan dana qard hasan

2.4 Syarat Kualitatif Laporan Keuangan Menurut AAOFI

1) Relevan

laporan keuangan harus memiliki nilai prediksi dan nilai umpan balik serta harus disajikan tepat waktu, baik untuk laporan interim maupun laporan tahunan. 2) Dapat diandalkan

Hal ini tidak berarti harus akuran secara absolut, tetapi dapat diandalkan sesuai kondisi yang melekat pada transaksi termasuk penggunaan cara/ metode untuk penghitungan pengungkapan dari suatu transaksi. Dalam syarat ini harus memilikinpenyajian yang wajar, objektif, dan netral sesuai dengan perintah Allah.

3) Dapat dibandingkan

(13)

4) Konsisten

Untuk perhitungan dan pengungkapan akuntansi yang sama untuk dua periode penyajian laporan keuangan.

5) Dapat dimengerti

Informasi yang disajikan dapat dimengerti dengan mudah bagi rata-rata pengguna laporan keuangan.

2.6 perdebatan para pemikir akuntansi mengenai kerangka akuntansi

a) Entitas unit akuntansi

Suatu unit akuntansi yang terpisah dan harus dibedakan oleh pemiliknya atau dengan perusahaan lain(belkoui 2000). Terdapat babarapa teori tentang kepemilikan

diantaranya yaitu;

 Proprietary theory; dimana kepemilikan terhadap perusahaan tercermin pada akun ekuitas sehingga persamaanya aset-kewajiban= Ekuitas

 Entity theory; diman pemilik hanya memiliki hak atas dari sebagian kepemilikan perusahaan, karena pemilik adalah hanya salah satu yng berhak atas

perusahaan, sehingga persamaanya adalah aset = kewajiban+ekuitas. b) Kegiatan usah ayang berkelanjutan

Konsep berkelanjutan ini dijelaskan “mengansumsikan bahwa perusahaa akun terus berlanjut dimasa yang akan datang”. Konsep ini memegang peran yang sangat besar dalam standart akuntansi serta penyusunan laporan keuangan, karena konsep ini akan berhubungan dengan konsep harga perolehan dan penilaian aset tetap.

AAOFI sendiri menerima konsep ini dengan alasan bahwa dngan perjanjian tentang mudharabah secara formal memiliki waktu tertentu yang akan berlanjutdimasa yang akan datang.

c) Periodisasi

Adanya perubahan atas kekayaan perusahaan pada laporan keuangan harus dijelaskan secara periodik(belkoui,2000). Konsep ini berhubungan dengan konsep kegiatan usaha yang berkelanjutan.

d) Satuan mata uang

Konsep ini memiliki dua konsekuensi. Pertama, akuntan akan hanya memperhitungkan segala sesuatu yang hanya dapat dinyatakan dalam mata uang serta mengabaikan informasi yang tidak dapat disajikan dalam satuan mata uang. Kedua, mengabaikan kenyatan bahwa daya beli mata uang tidak selamanya sama karena adanya inflasi.

AAOFI menerima konsep ini berdasarkan hasil pertemuan the islamic fiqh academy dikuwait pada bulan desember 1988 yang menyatakan bahwa uang seharusnya dinilai pada jumlah uang tanpa melihat perubahan nilai uangnya. e) Konservatif

(14)

dampak bahwa untuk transaksi yang berpengaruh terhadap kewajiban dan beban akan diakui dengan cepat sedangkan aset dan pendapatan sebaliknya.

f) Harga perolehan

Konsep dimana aset dicatat sejumlah kas atau setara kas yang dibayarkan pada saaat memperoleh sesuatu, sedangkan kwajiban dicatat pada jumlah uang yang akan diterima dari pertukara atas kewajiaban. Walaupun banyak kritik diberikan atas adanya

perubahan dalam kemampuan beli dan perubahan harga, konsep ini tetap akan digunakan dalam akuntansi konvensional.

g) Perbandingan antara pendapatan dan beban(matching)

Merupakan konsep dimana pendapatan diakui pada suatu periode tertentu sesuai prinsip pengakuan pendapatan secara bersamaan dengan penagkuan beban. Untuk beban yang memiliki hubungan sebab akibat dengan pendapatan, proses pembebanan akan dapat dilakukan denagn mudah.

konsep panandingan ini dianggap berhubungan dengan konsep akrual

mengingat cara untuk membebankan beban yang tidak memiliki hubungan sebab akibat dengan pendapatan akan dibebankan pada periode dimana mereka memberikan

manfaat atau saat terjadinya. h) Dasar akrual

Konsep ini mengatakan bahwa pengakuan pendapatan dilakukansaat suatu manfaat itu diperoleh bukan pada saat kas diterima. Hal yang sama terjadi untuk beban yaitu beban diakui pada saat manfaat diterima dan bukan pda saat kas dibayarkan. Metode ini berhubungan dengan konsep penandingan beban engan manfaat.

i) Pengungkapan penuh

Konsep ini mengahruskan pengungkapan informasi dari mayoritas pembaca laporan keuangan, namun tidak seluruh informasi diungkapkan sehingga membingungkan. Hal yang perlu dilihat adalah kewajaran(fairness), kedamaian(adequacy), serta

keterbukaan(transparency) informasi serta kepada siapa informasi harus disajikan.

j) Substansi mengungguli bentuk

Konsep ini diadopsi oleh akuntansi bahwa hakikat dari suatu transaksi lebih penting dari bentuk hukum transaksi itu sendiri. Penerapan substansi mengungguli bentuk pada akuntansi knvensional adalah capital leasing.

(15)

 Neraca yang menggunakan nilai saat ini(current value balance sheet) untuk mengawasi kelemahan dari historical cost yang kurang cocok dengan pola perhitungan zakat yang mengharuskan perhitungan kenyataan dengan nilai sekarang.

IFRS(international financial reporting standard) juga telah merekomendasikan nilai saat ini(cirrent value) untuk aset yang disajikan dalam laporan keuangan, dan negara-negara didunia sedang dalam proses untuk mengadopsi IFRS sebagai standard pelaporan di negara masing-masing.

Referensi

Dokumen terkait

a) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

Tujuan akuntansi komersial adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar

Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi