• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS RPI PUSPROHUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINTESIS RPI PUSPROHUT"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RAPAT PEMBAHASAN SINTESA

Bogor, 13 November 2014

Oleh : Kepala Balai Penelitian Kehutanan Manokwari

SINTESIS RPI PUSPROHUT

(2)

MANDAT RPI 2010 - 2014

RPI

2010 - 2014

14 RPI

24 KEGIATAN PENELITIAN PUSKONSER (5 RPI; 9 KEG) PUSPROHUT (4 RPI; 10 KEG; 1 DEMPLOT) PUSPIJAK (4 RPI; 4 KEG) PUSTEKOLAH (1 RPI; 1 KEG)

(3)

Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan KEGIATAN Eselon II RENSTRA/THEMA PENELITIAN

1. Pengelolaan Hutan Alam 2. Pengelolaan Hutan Tanaman 3. Pengelolaan HHBK

4 RPI dilaksanakan 1. Pengelolaan Hutan Alam

Produksi Lestari 2. Pengelolaan Hutan

Tanaman Penghasil Kayu 3. Pengelolaan HHBK FEMO 4. Bioteknologi Hutan dan

Pemuliaan Tanaman Hutan

Eselon II :

Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peningkatan Produktivitas Hutan

(4)

HASIL

RPI Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari

Luaran:

Teknologi rehabilitasi dan pembinaan hutan alam lahan kering

• TPTI, masih layak dilakukan karena secara ekologis produktivitas

hutan masih dapat dipertahankan berdasarkan keberadaan pohon inti dan kondisi permudaannya, karena melimpahnya ketersediaan jenis komersial maupun non komersial baik di areal hutan primer maupun areal bekas tebangan (LoA).

• Implementasi TPTI yang diterapkan mendatangkan manfaat

melalui pembangunan fisik (pembukaan akses jalan), penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan masyarakat sekitar areal kerja. Implementasi TPTI juga memberikan kontribusi yang nyata dengan penghormatan pada hak-hak masyarakat adat melalui kontribusi kubikasi kayu, pembangunan sarana dan prasarana kampung adat, pembayaran denda dan ganti rugi pemberian beasiswa pada anak-anak sekolah serta kontribusi sosial lainnya.

• Hasil penelitian di areal PT Tunas Timber Lestari di Kabupaten

Boven Digoel menunjukkan bahwa secara umum tahapan teknis kehutanan telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan, namun ada beberapa catatan dalam penelitian ini, diantaranya : pemasanganan plang untuk penataan areal kerja tidak lengkap, kurangnya pemeliharaan jalan setelah pemanenan, tingkat

kegagalan tanaman yang tinggi, kurang tersedianya benih tanaman dan tidak adanya pemeliharaan dalam kegiatan penanaman yang telah dilakukan.

Judul kegiatan: Kajian Efektivitas

Siistem Sivikultur TPTI terhadap kelestarian produksi hutan alam lahan kering di IUPHHK PT MAM dan PT TTL Papua

Tahun 2011-2014

Oleh: Baharinawati WH, S.Sos, M.Sc

(5)

HASIL

RPI Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari

Luaran:

Informasi dinamika

pertumbuhan tegakan di hutan alam lahan kering

Hasil:

Model penduga volume lokal yang terbaik pada areal IUPHHK PT. Wijaya Sentosa dengan jumlah skor terendah adalah log V = - 3,59 + 1,16 log d2 Model penduga volume lokal yang terbaik pada areal IUPHHK PT. Kurniatama Sejahtera dengan skor terendah adalah log V = - 3,51 + 2,27 log d Struktur tegakan:

PT MML : N = 1299.e-0,08D Nilai R2 : 96,4 % PT TTL : N = 893,2.e-0,07D Nilai R2 : 98,3 % PT Wapoga: N = 199.4e-0,50D Nilai R2 : 86,3 %

Judul kegiatan:

Kajian Penyusunan Model Pendugaan Volume pohon di hutan alam lahan kering di Papua

Tahun 2010-2014

Oleh: Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc

Outcome : Prosiding dan Draf Jurnal of Forestry, Dasar perhitungan RKU

(6)

HASIL

RPI Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari

Luaran:

Informasi dinamika pertumbuhan tegakan di hutan alam lahan kering

Hasil:

struktur tegakan dapat digunakan untuk

menduga bentuk struktur tegakan pada areal IUPHHK PT. MML, PT. TTL, PT. Wapoga dan PT. MAM. Besarnya laju pertumbuhan tegakan

relatif berbeda pada setiap lokasi. Rata-rata riap tahun berjalan (CAI) tertinggi pada PT. MML dan PT. Wapoga sebesar 0,61 cm/th dan terendah pada PT. TTL sebesar 0,50 cm/th.

Judul kegiatan:

Formulasi dinamika pertumbuhan hutan alam lahan kering di Papua Tahun 2011-2014

Oleh: Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc

(7)

HASIL

RPI Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu

Luaran:

Teknik silvikultur intensif jneis unggulan dan alternatif penghasil kayu

pertukangan

Hasil:

• Informasi habitat tumbuh jenis Instia

bijuga, Palaqium amboinensis,

Mastixiodendron pachyclados, Gmelina moluccana, Pterocarpus indicus, Celtis latifolia, dan inocarpus sp

• Teknik pembibitan jenis-jenis Instia bijuga,

Palaqium amboinensis, Mastixiodendron pachyclados, Gmelina moluccana,

Pterocarpus indicus, Celtis latifolia, dan inocarpus sp

Judul kegiatan:

Teknik silvikultur intensif penghasil kayu pertukangan jenis endemik Papua ( Instia bijuga, Palaqium amboinensis,

Mastixiodendron pachyclados, Gmelina moluccana, Pterocarpus indicus, Celtis latifolia, dan inocarpus sp) di lahan bekas tebangan

Tahun 2010

(8)

HASIL

RPI Pengelolaan HHBK FEMO

Luaran:

Paket informasi potensi, sebaran dan pengelolaan kearifan lokal HHBK andalan setempat

Hasil:

Sebaran Mitragyna speciosa di wilayah sekitar kampung Dabra Distr ik memberamo Hulu pada daerah yang terkena pasang surut sehingga penyebarannya mengelompok.

Dilokasi Sungai Furu, memiliki dominansi pada tingkat semai dan pohon. Sedangkan pada tingkat pancang dan pohon menempati urutan 3 dan 4.

Struktur populasi menunjukan struktur yang tidak normal ( miskin jumlah individu pada tingkat pancang dan tiang)

Pemanfaatan untuk kayu bakar dan pancang jaring ikan

Judul kegiatan:

Inventarisasi potensi tegakan dan

eksplorasi sebaran jenis-jenis Mytragina sp (Kratom).

Tahun 2010-2011

(9)

HASIL

RPI Pengelolaan HHBK FEMO

Luaran:

Paket informasi sumber benih dan bioteknologi serta pemuliaan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas HHBK jenis prioritas sebagai sumber pangan, energi dan obat-obatan serta kosmetik

Hasil:

• Demplot uji penanaman Sagu di Koyani Papua Barat seluas kurang lebih 1 ha

• Data morfologis 6 (enam) jenis Sagu ( Antar Hawar, Noiin, Makbon, Yeriran dan Huwor ) • Data pertumbuhan tanaman sagu

• Data dan informasi gulma paling dominan

Judul kegiatan:

Uji Penanaman Sagu (Metroxyllon ssp)

Tahun 2010-2014

Oleh: Ir. Basteba AS, M.Sc

(10)

TERIMA KASIH

(11)
(12)

HASIL

RPI Pengelolaan HHBK FEMO

Luaran:

Paket IPTEK budidaya tepat untuk peningkatan produksi HHBK FEM jenis prioritas (Tier 2 dan Tier 3)

Hasil:

• Ada 12 jenis Sagu yakni Antar, Kuraw, Noiin,

Hawar, Huwor, Makbon, Wimir, Ananggemo, Anangga, Witime, Wimama dan Anamoa yang telah dianalisa produksi sagunya

• Jenis Sagu yang dianalisas mempunyai nilai

karbohidrat yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bioetanol

Judul kegiatan:

Kuantifikasi empulur sagu untuk bioetanol di beberapa wilayah wilayah sebaran di Papua

Tahun 2010-2014

Oleh: Ir. Basteba AS, M.Sc

(13)

HASIL

RPI Pengelolaan HHBK FEMO

Luaran:

Paket informasi potensi, sebaran dan pengelolaan kearifan lokal HHBK andalan setempat

Hasil:

• Ada 5 jenis Nyamplung yang berhasil

diidentifikasi yaitu: C. cf. papuanum Lauterb, C. bifurcatum P.F. Stevens, C.

pseudovitiensis L, C. peekelii Lauterb dan

C. inophyllum L.

• Dari analisis berat buah kering berat biji

yang dihasilkan dari 1 kg buah kering : C.

peekelii Lauterb mempunyai berat biji

yang lebih besar.

Judul kegiatan:

Eksplorasi Jenis-Jenis Nyamplung (Calophyllum spp)

Tahun 2013-2014

(14)

Buah Kering

Biji Siap Olah

C. bifurcatum C. inophyllum C. peekelii

(15)

HASIL

RPI Pengelolaan HHBK FEMO

Luaran:

Paket analisis kelembagaan dan tata niaga serta finansial untuk

peningkatan nilai ekonomi jenis HHBK prioritas sebagai sumber pangan,

energi dan bahan obat-obatan serta kosmetik

Hasil:

• Sudah ada kelompok bersama pemarut sagu

yang dibagi menurut marga

• Alur tataniaga masih pendek

• Sebagian sagu untuk dikonsumsi sendiri,

sebagian lagi diperjualbelikan

• Masyarakat tradisional masih mengkonsumsi

sagu namun karena pengerjaannya yang

rumit maka memilih sumber pandapatan lain

• Faktor penyebab sagu sebagai sumber

pencaharian: transportasi, kebutuhan keluarga dan lama waktu pengerjaan sagu

• Keberadaan dusun sagu dan hutan sagu

terancam karena pemukiman

Judul kegiatan:

Analisis tata niaga dan kelembagaan Sagu di Papua (2012)

Analisis kelembagaan dan tataniaga pemanfaatan dan pemungutan sagu di Papua (2013-2014)

Oleh:

Susan T Salosa, S.Hut, MA

(16)

HASIL

RPI Pengelolaan HHBK FEMO

Luaran:

Paket informasi potensi, sebaran dan pengelolaan kearifan lokal HHBK andalan setempat

Hasil:

Data potensi Masoi terbesar di 3 Kabupaten di Papua Barat

Informasi sebaran: tumbuh baik pada

topografi 10 s.d 700 mdpl, curah hujan 2000-4000 mm. pada topografi yg relatif tinggi tegakan umumnya kecil tinggi <12 m dan diameter < 30 cm.

Potensi Benih Masoi dapat ditemukan di Wasior Barat, Peg. Wondiboy, Rado, dan Wasior utara

Judul kegiatan:

Eksplorasi potensi, sebaran dan biofisik jenis HHBK Masoi di Papua (2010-2012) Kajian teknik konservasi insitu jenis HHBK Masoi di Papua (2013-2014)

Oleh:

(17)

HASIL

RPI Bioteknologi Hutan dan

Pemuliaan Tanaman Hutan

Luaran:

Tersedianya demplot sumber benih jenis unggulan lokal

• Hasil:

• Ada empat jenis komoditas sumber benih

TBT : Matoa, Dao, Sengon, Merbau yang tersebar di Sorong, Bintuni, Memberamo dan Bonggo

• 1 lokasi untuk Merbau seluas 87,04 ha

sudah bersertifikat TBS.

• Binuang dan Sengon @ 5 Ha status TBT • Matoa (di Memberamo): 100 Ha TBT,

Matoa (di Bintuni) 60,5 ha TBT, Matoa di Bonggo 100 ha status TBT

• Merbau di Bintuni 60,5 ha, Merbau

Bonggo 100 ha status TBT

• Dao di Bintuni 60,5 ha status TBT • Rencana sertifikasi belum mendapat

tanggapan dari BPTH Ambon dan Papua

Judul kegiatan:

Pembangunan demplot sumber benih jenis unggulan lokal Papua

Tahun (2013-2014) Oleh:

Ir. Bateba AS, M.Sc Rifki El Halim, S.Hut

Dr. Pudja Mardi Utomo, MP

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Pemetaan data mahasiswa ini bertujuan dapat menggambarkan kondisi informasi mengenai keadaan mahasiswa dan jurusan dari berbagai dimensi data seperti melihat jumlah mahasiswa

Kecuali jika jual beli ini dilakukan oleh orang awam yang tidak memiliki keahlian dalam menaksir jumlah emas pada debu metal maka hal tersebut dapat menyebabkan gharar yang besar

Pamerdi Giri Wiloso, M.Si, Phd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Satya Wacana Salatiga, sekaligus dosen pembimbing utama, yang dengan penuh apresiasi dan

Jika dua pasien menerima dosis anestetik lokal yang sama, dan, pada keduanya, obat bergerak dalam jarak yang sama di sepanjang kanalis spinalis, maka pasien yang

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan pola pengasuhan ibu terhadap remaja dari keluarga miskin.. Selain

14 SIMPANG PEUT Maya Julianti Nurmasyitah, SHI Surya Darma 12 ALUE KUMBANG Roby Wahyudi. Nurhafni Umi Taibah 13 SIMPANG ANEUH