• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Dinamika Molekul untuk Pembelajaran: Konsep Titik Leleh dan Perubahan Wujud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Metode Dinamika Molekul untuk Pembelajaran: Konsep Titik Leleh dan Perubahan Wujud"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

171

Penerapan Metode Dinamika Molekul untuk Pembelajaran:

Konsep Titik Leleh dan Perubahan Wujud

Widiasih

1

, Herawati

2

, Heni Safitri

3

, Artoto Arkundato

4

1,2,3

Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka

4

Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Jember

Email:widiasih@ut.ac.id, hera@ut.ac.id, henip@ut.ac.id,a.arkundato@gmail.com

Diterima (9 Juli 2013), direvisi (24 Juli 2013)

Abstract. Molecular dynamics method has been applied to model the phase transition of the

aluminium (Al). We used the LAMMPS molecular dynamics code to simulate the physical process of the phase transition and observing the dynamics of atoms by using Jmol vizualitation code. From the simulation data we found that the phase transition where the melting point of the material is, can be observed at temperature T = 1059,75 K. In this view we may use the molecular dynamics method as an innovative model of physical learning model in senior high school level, as an alternative of dry lab.

Keywords: Molecular dynamics method, Phase transition, Melting point, LAMMPS.

Abstrak. Metode dinamika molekul sebagai salah satu metode komputasi material yang handal

untuk prediksi sifat-sifat fisis dan kimia bahan digunakan dalam peneltian ini. Dengan metode ini gerak atom-atom bahan dapat dipelajari dan divisualisasikan dengan sangat baik dan informatif sehingga mampu menggambarkan proses fisis yang terjadi secara mikroskopis, misalanya pada fenomena transisi fase atau perubahan wujud bahan. Pada penelitian ini metode dinamika molekul yang direalisasikan dalam bentuk perangkat lunak LAMMPS digunakan untuk dapat menggambarkan proses transisi fase yang terjadi sekaligus memperkirakan nilai titik leleh bahan yang diteliti. Dalam simulasi, panas diberikan kepada bahan secara bertahap mulai dari keadaan suhu rendah sampai suhu tinggi di perkirakan diatas titik lelehnya. Keadaan bahan setiap fasenya dilihat dengan mengukur fungsi RDF bahan dan juga melihat struktur kristal bahan dengan menggunakan perangkat lunak Jmol, untuk menentukan nilai titik leleh bahan. Metode dinamika molekul ini dapat diterapkan untuk model inovatif pembelajaran konsep perubahan wujud bahan dalam fisika untuk dapat memudahkan pemahaman konsep fisika yang diberikan kepada siswa. Pada penelitian ini diukur titik leleh logam alumunium yang memperlihatkan bahwa titik lebuhnya sekitar T = 1059,75 K.

Kata Kunci: Metode dinamika molekul, Transisi fase, Simulasi titik leleh, LAMMPS.

PENDAHULUAN

Metode dinamika molekul (MD) merupakan salah satu metode komputasi fisika yang popular untuk mensimulasikan gerak atom, molekul dan obyek berukuran besar seperti planet dalam galaksi.

Dengan metode MD gerak atom-atom bahan jika mengalami pengaruh dari luar seperti akibat pemanasan, dapat amati dari waktu ke waktu. Secara ringkas metode MD memerlukan informasi koordinat awal atom, kondisi simulasi (temperatur, tekanan, rapat partikel, dan lain-lain), fungsi potensial interaksi antar atom untuk

--- *Coresponding author: E-mail: widiasih@ut.ac.id

(2)

172

obyek yang akan disimulasikan dan spesifikasi obyek yang disimulasikan (massa, muatan, jumlah atom, dan lain-lain). Pada dasarnya dinamika molekul memerlukan informasi yang akurat untuk

fungsi potensial interaksi

tersebut.Semakin akurat fungsi potensial yang menggambarkan interaksi antar partikel, atom dan molekul maka semakin

akurat hasil simulasi yang kita

dapatkan.Di lain pihak, metode dinamika

molekul sebenarnya berangkat dari

pemikiran menyelesaikan persamaan

gerak Newton kedua (

dt p d F    ) untuk

sistem fisis yang diteliti.Solusi persamaan gerak Newton tersebut menggambarkan

trayektori atom-atom bahan dan selanjutnya menggunakan fisika statistik dapat dihitung dan dapat diprediksi nilai besaran-besaran termodinamiknya seperti enthalpi bahan, koefisien difusi, dsb.

Tulisan ini memaparkan bagaimana metode MD diterapkan untuk merancang

model pembelajaran fisika inovatif

mengenai konsep fisika perubahan wujud bahan (dry lab). Kelebihan model ini gambaran mikroskopik struktur bahan selama proses perubahan wujud zat, pergerakan atom-atom selama proses pelelehan dapat divisualkan, dimana hal ini sulit dilakukan secara eksperimen. Pada penelitian metode MD diterapkan

untuk mempelajari titik leleh dan

perubahan fase bahan aluminium (Al).

METODE PENELITIAN Program simulasi dinamika molekul yang digunakan pada penelitian ini adalah LAMMPS, yang dapat diunduh dari website http://lammps.sandia.gov.

Program LAMMPS adalah program

open-source yang dapat diunduh gratis

bahkan dapat dimodifikasi disesuaikan

dengan kebutuhan, termasuk untuk

pembelajaran. Selanjutnya simulasi

Gambar 1. Diagram alir langkah-langkah

penelitian

logam aluminium langkah-langkahnya dapat diringkas dalam diagram alur sebagai berikut (Gambar 1):

Keterangan:

(4) Program LAMMPS dijalankan dengan input temperatur yang naik setahap demi setahap mulai dari temperatur rendah naik sampai beberatus di atas perkiraan titik lelehnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prediksi temperatur leleh logam

Aluminium

Data-data hasil simulasi meliputi step integrasi, temperatur, energi potensial, energi total dan sebagainya sesuai script input. Pada penelitian ini simulasi dijalankan dalam 130000 step integrasi dengan algoritma Verlet.

(1) Unduh code LAMMPS (pilih Windows) dari http://lammps.sandia.gov dan menyimpan ke PC dalam folder

sembarang

(2) Unduh file potensial EAM (pilih misal untuk Al) dari

http://www.ctcms.nist.gov/potentials/ simpan di folder yang sama

(3) Buat file script untuk input LAMMPS dengan nama sembarang dalam

folder yang sama

(4) Jalankan code LAMMPS dari command prompt C:\ (6) Buat analisis, kesimpulan dan visualisasi dari hasil (5) Unduh code vizualisasi Jmol dari www.jmol.org dan simpan di folder yang sama

(3)

173 Untuk mengetahui temperatur titik

lebur logam Al, maka kita buka file log.lammps kemudian dibuat plot data temperatur T (sumbu horizontal) dengan energi total sistem ET (sumbu vertikal). Dari grafik T-ET terlihat ada daerah dimana terjadi perubahan tiba-tiba pada

kurva energi total. Gambar 2

memperlihat grafik T-ET untuk logam Al.

Dari Gambar 2 perubahan fase terjadi antara T1 dan T2.Untuk hasil

simulasi terbaik maka seharusnya

perubahan hanya terjadi pada satu garis, yaitu pada satu nilai T.Pada hasil simulasi terdapat dua titik T1 san T2. Namun bisa

diambil pendekatan dengan nilai

tengahnya yaitu: 2 1 2 1 T T T T    (1)

Dari data hasil simulasi dan

berdasarkan penafsiran terhadap grafik

T-ET pada Gambar 2, dan menggunakan pers.(7) maka dapat dihitung temperatur titik lebur logam Al adalah sekitar T = 1059,75 K pada step integrasi ke 78200.

Perubahan fase dari padat menjadi cair dapat digambarkan lebih informatif

berdasarkan gambaran strukur

mikroskopik material, yaitu dengan

melihat posisi atom-atom penyusun

material. Pada studi ini material aluminium sebelum diberikan panas yang

makin meningkat adalah kristal

berstruktur FCC seperti pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 2. Grafik T-ET untuk perubahan fase

padat-cair logam Al

Gambar 3. Konfigurasi awal logam Al struktur

kristal FCC untuk simulasi (dengan code vizualisasi Jmol.

Gambar struktur mikro dikerjakan dengan program code Jmol yang dapat diunduh dari website www.jmol.org. File yang diplot adalah posisi-posisi 1280 atom Al yang menyusun material untuk berbagai temperatur. File-file koordinat (x,y,z) dapat dilihat pada file dump yang dikeluarkan oleh program LAMMPS.

Simulasi dijalankan dan dimulai dari temperatur T nol absolut pada step ke nol kemudian temperatur dinaikan secara

gradual sepanjang simulasi sampai

mencapai temperatur 1950,51 K pada step

ke 130000. Pada Gambar 4

memperlihatkan hasil simulasi setelah step ke 60000 (T= 840,49 K) struktur alumunium masih belum sepenuhnya mencair, sedangkan pada step ke 70000 (T = 1011,11 K)sudah lebih acak atom-atomnya. Pada step ke 80000 terlihat material Al sudah meleleh seluruhnya.

Gambar 4. Gambaran struktur mikro dari

Aluminium untuk berbagai temperatur

(4)

174

Gambar 5. Struktur mikro Aluminium pada T =

1950,51 K pada step 130000

Dari Gambar 4 dapat kita lihat antara T = 1011,11K dan T = 1015,07 K terjadi perubahan struktur yang dramatis dari cenderung padat ke keadaan fase cair. Oleh karena itu prediksi temperatur titik lebur dicapai pada T = 1059,75 K

adalah beralasan. Gambar 5

memperlihatkan struktur mikro

alumunium pada T = 1950,51 K (pada step 130000) jauh diatas titik lebur. Namun terlihat bahwa struktur mikro bahan Al pada step 130000 mirip dengan struktur bahan pada T = 1015,07 K pada step 80000. Oleh karena itu pada step ke 80000 bahan diprediksi sudah masuk fase cair, sedangkan titik lebur dimana terjadi perubahan dari padat ke cair diprediksi pada T = 1059,75 K .

KESIMPULAN

Dengan metode MD dapat diprediksi titik lebur logam aluminium (Al) adalah pada T = 1059,75 K. Gambaran struktur mikro bahan mulai dari padatan, setengah padat sampai dalam bentuk fase cair dapat dijelaskan dengan baik dan informatif berdasarkan data hasil simulasi LAMMPS

yang divisualisasikan menggunakan

program Jmol. Dengan gambaran lengkap simulasi mulai dari (1) pilihan fungsi potensial EAM yang dapat diganti-ganti untuk berbagai bahan, (2) visualisasi gerak atom-atom bahan selama proses pemanasan (dapat dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Movie Maker), maka model metode MD ini diharapkan

dapat diterapkan untuk model

pembelajaran konsep fisika perubahan wujud berbagai zat untuk siswa SMA.

Penerapan untuk material selain

Aluminium dilakukan dengan mengganti file potensial EAM yang sesuai untuk logam yang ingin dipelajari. Program

LAMMPS dapat digunakan untuk

mempelajari besaran fisis yang lain selain

temperatur yang merupakan

pengembangan untuk studi lain. Sebagai saran maka untuk mendukung kesimpulan ini dapat dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran di ruang kelas sekolah untuk mengetahui tingkat penyerapan siswa pada mata pelajaran dimaksud. Hal ini karena metode MD ini

untuk media pembelajaran fisika

perubahan wujud siswa SMA menurut sepengetahuan peneliti belum pernah dilakukan, sementara pengamatan proses mikroskopis bahan sebenarnya cukup penting diketahui oleh siswa, dimana hal ini tidak mungkin dilakukan dalam bentuk eksperimen di sekolah. Oleh karena itu

model MD untuk pembelajaran

merupakan Dry Lab.

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Lab.Komputasi Jurusan Fisika

Universitas Jember untuk dukungan

fasilitas komputasi yang diperlukan dalam

penelitian ini, dan juga kepada

pengembangan LAMMPS dan Jmol.

DAFTAR PUSTAKA

Arkundato, A. , Suud, Z., and Abdullah, M. (2010) ‘Corrosion study of Fe in a stagnant liquid Pb by molecular dynamics methods’, in AIP Conference Proceeding, New York,Vol. 1244, pp.136 - 144.

Arkundato, A. , Suud, Z., Abdullah, M., Widayani, S., and Massimo, C. (2012)

(5)

175

‘Numerical study: Iron

corrosion-esistance in lead-bismuth eutectic coolant by molecular dynamics method’, in AIP

Conference Proceeding, New York,Vol.

1448, pp.155.

Arkundato, A. , Suud, Z., Abdullah, M., Widayani, S. (2012) ‘Computational study: reduction of iron corrosion in lead coolant of fast nuclear reactor’, in AIP

Conference Proceeding, New York,Vol.

1454.

Artoto Arkundato, Zaki Suud,

Mikrajuddin Abdullah, Widayani (2009), Perhitungan Koefisien Difusi Logam Fe Dalam Pb Cair Dengan Metode Dinamika Molekuler: Studi Awal Korosi Dalam Reaktor Cepat, SPEKTRA:Jjurnal Fisika

dan Aplikasinya, Vol. 8, No.2 Desember

2009.

Ackland, G. J., D’Mellow, K., Daraszewicz, S. L., Hepburn, D. J., Uhrin, M.K., and Stratford (2011) ‘The MOLDY short-range molecular dynamics package’,

Computer Physics Communications, Vol.

182, pp.2587-2604.

Belonoshko, A.B. (1998) 'Melting of corundum using conventional and two-phase molecular dynamic simulation

method', Phys Chem Minerals, Vol. 25, pp. 138-141.

Brodholt, J. and Wood, B. (1993) 'Molecular dynamics simulations of the properties of CO2-H2O mixtures at high pressures and temperatures', American

Mineralogist, Vol. 78, pp. 558-564.

Lemmon, E.W. and Jacobsen, R.T. (2004) ‘Viscosity and thermal conductivity equations for nitrogen, oxygen, argon and

air’, International Journal of

Thermophysics, Vol. 25(1), pp.21 - 69.

Embedded atom model.

http://en.wikipedia.org/wiki/Embedded_at om_model di akses 7 Juli 2012

Interatomic Potentials Repository Project, http://www.ctcms.nist.gov/ Di akses 7 Juli 2012

Plimpton,S. (1995) Fast Parallel

Algorithms for Short-Range Molecular Dynamics, J Comp Phys, 117, 1-

Laboratory for Materials Modeling and Simulations, http://cms.sjtu.edu.cn/.... Diakses 7 Juli 2012.

Gambar

Gambar 1.  Diagram alir langkah-langkah  penelitian
Gambar  3.    Konfigurasi  awal  logam  Al  struktur  kristal  FCC  untuk  simulasi  (dengan  code vizualisasi Jmol

Referensi

Dokumen terkait

UNTUK SMA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI PADA DINAMIKA GERAK LURUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di kelas IV semester genap SDN 3 Cikidang dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan keterampilan proses

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran IPA kelas IV di SDN I NGEMPLAK serta mengetahui peningkatan motivasi

1. Penerapan metode drill dalam meningkatkan hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak siswa kelas XI TGB SMK Negeri 1 Lubuk Pakam berjalan dengan baik

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan perkembangan proses pembelajaran IPS dengan menerapkan metode role playing; (2) untuk memperoleh

pembelajaran biologi dengan menerapkan pendekata ekspositori (Metode Bermain KArtumake a match). Dengan demikian dapat diperoleh perubahan konsepsi siswa terjadi

1) Mengambil data, dengan cara melakukan proses download dengan perangkat lunak download manager, sehingga diperoleh downlad transfer rate proses dengan menggunakan

Ini berarti hipotesis tindakan telah tercapai yaitu jika menggunakan metode eksperimen pada materi perubahan wujud benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali ke bentuk