• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : Kali Semarang, daya tampung beban cemaran, simulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : Kali Semarang, daya tampung beban cemaran, simulasi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 *) Program Studi Teknik Lingkungan FT Undip

Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang

PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN CEMARAN FECAL COLIFORM AKIBAT KONDISI SANITASI MENGGUNAKAN PROGRAM QUAL2E

(Studi Kasus Kali Semarang, Jawa Tengah)

Karimatu Sa’diyah, Irawan Wisnu Wardana, Wiharyanto Oktiawan *)

ABSTRAK

Kali Semarang terletak di Kota Semarang bagian tengah yang memiliki panjang sungai 8,25 Km dan luas daerah aliran sungai (DAS) seluas 12,835 Km2 termasuk juga DAS Kali Asin seluas 4,430 Km2. Dengan kepadatan permukiman dan penduduk yang tinggi, prasarana sanitasi yang kurang, terjadi rob serta amblesan tanah yang cukup tinggi menjadikan wilayah Kali Semarang rawan terhadap resiko kesehatan.

Penurunan kualitas air yang terjadi ada yang disebabkan tercemarnya badan air oleh bakteri golongan Coliform yang diakibatkan dari kepadatan penduduk, buruknya sistem pembuangan limbah masyarakat, pembuatan wc, septik tank dan sumur resapan yang kurang memenuhi persyaratan dengan baik ditinjau dari kualitas maupun tata letaknya terhadap sumber pencemar. Untuk memudahkan dalam mengetahui besarnya daya tampung pencemaran Kali Semarang dilakukan identifikasi daya tampung beban cemaran Fecal Coliform dengan menggunakan software QUAL2E.

Hasil simulasi daya tampung Fecal Coliform pada debit minimum yang dibandingkan dengan baku mutu PP Nomor 82 Tahun 2001 hasilnya bahwa Kali Semarang tidak dapat memenuhi baku mutu Fecal Coliform kelas I yaitu >1,23E+13 jumlah/hari, kelas II yaitu >1,23E+14 jumlah/hari, kelas III yaitu >2,46E+14 jumlah/hari maupun IV yaitu >2,46E+14 jumlah/hari. Hasil simulasi daya tampung Fecal Coliform pada debit maksimum yang dibandingkan dengan baku mutu PP Nomor 82 Tahun 2001 didapatkan bahwa Kali Semarang tidak dapat memenuhi baku mutu Fecal Coliform kelas I yaitu >7,70E+13 jumlah/hari, kelas II yaitu >7,70E+14 jumlah/hari, kelas III yaitu >1,54E+15 jumlah/hari maupun kelas IV yaitu >1,54E+15 jumlah/hari. Cemaran domestik merupakan sumber pencemaran terbesar di wilayah Kali Semarang. Hal ini disebabkan karena masih kurang baiknya kondisi sanitasi di sekitar Kali Semarang. Banyak hal yang menyebabkan buruknya kondisi sanitasi di Kali Semarang, salah satunya adalah tidak adanya pengolahan limbah terlebih dahulu dan banyaknya kondisi septic

tank yang sudah tidak berfungsi.

Kata kunci : Kali Semarang, daya tampung beban cemaran, simulasi

ABSTRACT

Semarang river is located in Central Semarang City which has length 8,25 Km and the large of the watershed or catchment area is 4,430 Km2. With a density of settlements and high population, lack of sanitation infrastructure, rob sometimes happened and land subsidence which is occurred makes Semarang River area is susceptible in health risks.

Degradation of water quality occurs due to the contamination of bacterium category of Coliform because of high population, bad of sewage system, lavatory fabrication, septic tank, and infiltration wells which is not eligible both in quality and layout based on pollutant source. Knowing the level of the

(2)

2

contamination in Semarang River is needed by identified the load capacity Fecal Coliform contamination by using software QUAL2E.

The result of its simulation based on the minimum capacity of Fecal Coliform compared by quality standard of PP No. 82 year 2001 that Semarang River is not comply the requirements of the quality standards of class I Fecal Coliform is > 1.23 E +13 cell/day , class II is> 1.23 E +14 cell/day, class III is > 2,46 E +14 cell/day and IV is > 2.46 E +14 cell/day. Simulation based on the maximum capacity of Fecal Coliform compared by quality standard of PP No. 82 year 2001 that Semarang River is not comply the requirements of the quality standards of class I Fecal Coliform is > 7,70 E +13 cell/day, class II is > 7.70 E +14 cell/day, class III is > 1.54 E +15 cell/day and class IV is > 1.54 E +15 cell/day. The domestic contamination is the largest source of pollution in Semarang River area. It is because the lack of good sanitation in Semarang River area. There are so many things that cause the bad sanitary condition in Semarang River area, such as there’s no waste treatment and there are so many septic tank which are not working property.

Keywords : Semarang river,contaminant load capacity, simulation

PENDAHULUAN

Kali Semarang terletak di Kota Semarang bagian tengah yang memiliki panjang sungai 8,25 km dan luas daerah aliran sungai (DAS) seluas 12,835 km2 termasuk juga DAS Kali Asin seluas 4,430 km2 dimana lahan yang ada di daerah sekitar pengaliran sungainya adalah berupa bangunan perumahan dan perkantoran.

Dengan kepadatan permukiman dan penduduk yang tinggi, prasarana sanitasi yang kurang, terjadi rob serta amblesan tanah yang cukup tinggi menjadikan wilayah Kali Semarang rawan terhadap resiko kesehatan. Khusus pada sektor sanitasi limbah cair domestik/jamban, masih banyak penduduk yang membuang kotoran tinja ke saluran drainase atau sungai , banyak septiktank yang sudah mati dan tidak memenuhi standar desain tanki septic yang sehat.

Penurunan kualitas air yang terjadi ada yang disebabkan tercemarnya badan air oleh bakteri golongan Coliform yang diakibatkan

dari kepadatan penduduk, buruknya sistem pembuangan limbah masyarakat, pembuatan

wc, septik tank dan sumur resapan yang

kurang memenuhi persyaratan dengan baik ditinjau dari kualitas maupun tata letaknya terhadap sumber pencemar.

Bakteri coliform dapat digunakan

sebagai indicator karena densitasnya

berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air. Bakteri ini dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus, protozoa, dan parasit. Selain itu, bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dari pada patogen serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan.

QUAL2E merupakan salah satu

program yang dapat memodelkan cemaran

Fecal Coliform. Sehingga untuk penentuan

daya tampung beban cemaran Fecal Coliform menggunakan program QUAL2E.

(3)

3 METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

HASIL dan PEMBAHASAN DEBIT

Berdasarkan hasil perhitungan debit andalan diperoleh debit terkecil sebesar 0,50 m3/s terjadi pada bulan Agustus sedangkan yang terbesar adalah 3,13 m3/s terjadi pada bulan Maret.

SUMBER PENCEMAR

Sumber pencemar yang terdapat di Kali Semarang di dominasi oleh pencemar limbah domestik.

Gambar 2. Proyeksi Penduduk Kali Semarang tiap Segmen tahun 2013, 2018,

2023

Gambar 3. Proyeksi Beban Limbah Domestik Fecal Coliform Kali Semarang

0 20000 40000 60000 80000 1 2 3 4

Proyeksi Penduduk Tiap Segmen

2013 2018 2023 0 1E+13 2E+13 3E+13 4E+13 5E+13 6E+13 7E+13

Beban Limbah Domestik Fecal Coliform 2013 2018 2023 Mulai Identifikasi Masalah Latar Belakang Studi Literatur Penentuan wilayah studi dan analisis tata guna lahan wilayah

Segmentasi sungai dan penentuan wilayah sub

DAS tiap segmen

Penentuan titik Sampling dan pengukuran Fecal coliform kali semarang Pengolahan data Data debit Bulanan Kali Semarang selama 10 Tahun Data Hidrolika, meteorologi, dan klimatologi DAS Semarang Data Penduduk di sekitar DAS Semarang

Data Primer Data Sekunder Data Sampling Fecal Coliform di Kali Semarang Permodelan Kalibrasi dan validasi model Prediksi cemaran Fecal Coliform Kali Semarang

Menghitung beban cemaran hasil simulasi dan membandingkan hasil simulasi dengan baku mutu Fecal coliform pada PP No.

82 Tahun 2001

Analisa perbandingan Kondisi sanitasi di sekitar

wilayah kali semarang

Menentukan Daya tampung beban cemaran Fecal coliform berdasarkan PP

No. 82 Tahun 2001

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran

(4)

4 Hidrolika

Hidrolika sungai meliputi kemiringan dasar sungai, angka manning, kemiringan dinding sungai, lebar dan panjang tiap segmen.

Permodelan dengan Software QUAL2E

Pemodelan mempunyai tujuan untuk memperoleh grafik profil cemaran sungai dengan penyederhanaan kondisi sungai di lapangan ke dalam bentuk model

Gambar 4. Hasil Running Fecal Coliform

Kalibrasi Model

Perbandingan Fecal Coliform Model dengan Fecal Coliform Sampling

Gambar 5. Grafik Kalibrasi Fecal Coliform Model dengan Fecal ColiformSampling

Dari gambar 5 Dapat dilihat bahwa hasil Kalibrasi Model Fecal Coliform dengan hasil sampling dilapangan hampir sama. Pola kenaikan dan penurunan pada hasil kalibrasi tidak terlalu mirip, namun angka yang dihasilkan dari model untuk setiap segmen hamper mendekati hasil analisa kondisi di lapangan.

Validasi Model

Tabel 1. Hasil Validasi Model dengan Uji Chi Kuadrat dan Relatif Bias

Validasi Model Parameter

Ket Fecal Coliform Chi Kuadrat x² ≤ x² ₎ ₃₎ x² ₎ ₃₎ = 0.352 x² 0.24 √ Relatif Bias 0.5 ≤ rB ≤ 0.5 Rb 0.00 √ 0.5 ≤ F ≤ 1.5 F 1.0 √

Sumber : Analisis Penulis, 2013

Berdasarkan validasi yang dilakukan, 0,5 ≤ 0,0 ≤ 0,5 dan 0,5 ≤ 0,99 ≤ 1,5 maka model

Fecal Coliform dengan QUAL2E berarti dapat

diterima.

Simulasi Beban Cemaran Kali Semarang

Gambar 6. Grafik Simulasi debit Fecal Coliform pada Bulan Maret dan Agustus

-1000 4000 9000 14000 1 4 7 10 13 16 Ju ml ah /1 00 ml Fecal Coliform FC model FC Lapangan 0 5000 10000 15000 20000 1 4 7 101316 Ju m la h /1 00 m l

Grafik Prediksi Beban Cemaran Fecal Coliform pada Bulan Maret dan Agustus

Fecal Coliform debit maksimum Fecal Coliform debit minimum

(5)

5

Semakin tinggi debit aliran, maka semakin besar pula laju pertumbuhan Fecal

Coliform. Begitu pula sebaliknya, semakin

rendah debit aliran, maka semakin rendah pula

laju pertumbuhan Fecal Coliform.

Pertumbuhan Fecal Coliform, dipengaruhi oleh faktor PH, Temperatur dan Debit aliran.

Simulasi Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Kali Semarang pada Debit Minimum

Gambar 7. Grafik Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Kali Semarang Pada Debit Minimum Dibandingkan Dengan Kelas I, II, III dan IV Sungai

Hal ini menunjukan bahwa

tercemarnya kali semarang oleh Fecal

Coliform, dimana pencemaran ini harus segera

diatasi agar tidak terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi sanitasi yang buruk di sekitar kali semarang, yang menjadi sumber utama meningkatnya cemaran Fecal Coliform. Tidak adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum limbah tersebut dialirkan ke badan air.

Simulasi Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Kali Semarang pada Debit Maksimum

Gambar 8. Grafik Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Pada Debit Maksimum Bila Dibandingkan Dengan Kelas I, II, III, dan IV Sungai

-2,000E+15 -1,500E+15 -1,000E+15 -5,000E+14 0,000E+00 5,000E+14 1 3 5 7 9 11 13 15 17 Daya Tampung Beban Cemaran Fecal

Coliform Debit Minimum

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas I (jml/hari)

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas II (jml/hari)

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas III (jml/hari)

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas IV (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas I (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas II (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas III (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas IV (jml/hari) -1,400E+16 -1,200E+16 -1,000E+16 -8,000E+15 -6,000E+15 -4,000E+15 -2,000E+15 0,000E+00 2,000E+15 4,000E+15 1 3 5 7 9 11 13 15 17 Daya Tampung Beban Cemaran Fecal

Coliform Debit Maksimum

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas I (jml/hari)

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas II (jml/hari)

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas III (jml/hari)

Daya Tampung Beban Cemaran Fecal Coliform Terhadap Kelas IV (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas I (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas II (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas III (jml/hari)

Baku Mutu Beban Cemaran Fecal Coliform Kelas IV (jml/hari)

(6)

6

Pada debit maksimum, bakteri akan lebih meningkatkan laju penyebarannya, maka, pada debit maksimum, jumlah bakteri lebih banyak dibanding dengan jumlah bakteri pada debit minimum. Hal ini menunjukan bahwa semakin tercemarnya kali semarang oleh Fecal Coliform, apalagi apabila tidak adanya pengolahan limbah domestik terlebih dahulu, Maka akan mengakibatkan melesatnya laju pertumbuhan Fecal Coliform di sepanjang Kali Semarang. Dengan melesatnya laju pertumbuhan bakteri Fecal Coliform, akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat di sekitar kali Semarang, serta berkurangnya nilai estetika di Kali Semarang.

KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:

Kali Semarang sudah tidak dapat menampung beban cemaran Fecal Coliform

pada debit mínimum maupun debit

maksimum. Hasil perhitungan daya tampung dibandingkan dengan PP Nomor 82 Tahun 2001. Pada debit mínimum, Fecal Coliform tidak memenuhi baku mutu kelas 1 dengan daya tampung > 1,23E+13, kelas 2 dengan daya tampung > 1,23E+14, kelas 3 dengan daya tampung > 2,46E+14, dan kelas 4 dengan daya tampung > 2,46E+14. Pada debit maksimum, Fecal Coliform tidak memenuhi baku mutu kelas 1 dengan daya tampung > 7,70E+13, kelas 2 dengan daya tampung > 7,70E+14, kelas 3 dengan daya tampung > 1,54E+15, dan kelas 4 dengan daya tampung > 1,54E+15. Kondisi sanitasi yang buruk terdapat pada segmen 3 dan 4. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pengolahan

hasil cemaran dari kegiatan domestik,

kurangnya fasilitas sanitasi bagi masyarakat serta pola hidup masyarakat yang belum mementingkan pentingnya sanitasi.

Saran

Saran yang dapat diajukan adalah :

1. Perlu adanya Peraturan Daerah

mengenai sanitasi di Kota Semarang dan Peraturan Walikota yang mengatur pengelolaan limbah cair domestic. 2. Diperlukan pengadaan teknologi sanitasi

sistem off site bagi penduduk sekitar Kali Semarang.

3. Perlu adanya perbaikan Septic Tank bagi

septic tank yang sudah mati dan

mengganti cubluk menjadi pengolahan limbah cair yang lebih baik.

4. Sosialisasi terhadap penduduk di sekitar Kali Semarang antara lain mengenai pola hidup bersih, menjadikan sanitasi adalah kebutuhannya dan mengubah

perilaku masyarakat agar tidak

membuang hasil buangan limbah

domestik ke badan air.

5. Perlu adanya pemantauan rutin terhadap beban cemaran indikator pencemar

Fecal Coliform di Kali Semarang.

6. Perlu adanya pembangunan sarana pengolahan air limbah domestik secara terpusat.

7. Memperluas cakupan pelayanan jaringan air limbah di Kota Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Qual2E Windows Interface

User’s Guide. United States

Environmental Protection Agency,

Washington DC. Distributed by Dodson and Associates Inc. Texas, USA.

Alaerts, G and Santika. 1984. Metoda

Penelitian Air. Penerbit Usaha Nasional:

Surabaya.

Chapra, Steven C. 1997. Surface Water

Quality Modelling. The McGraw Hill

Companies International Editions:

(7)

7

Darmasetiawan, Martin. 1997. Teori dan

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air. Yayasan Suryono : Bandung.

Depkes. 2002. Syarat-syarat dan Pengawasan

Kualitas Air Minum/Air Bersih.

Jakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi

Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius

Hardjosuprapto, Masduki (Moduto). 2000.

Penyaluran Air Buangan Volume II.

ITB : Bandung.

James, A. 1984. An Introduction to Water

Quality Modelling. John Willey & Sons

Ltd. New York, West Sussex : England. Nippon, 2001. Comprehensive Development

and Management Plan (CDMP) Study for Bengawan Solo River Basin Under Lower Solo River Improvement Project. Final Report.

Qasim, Syed R. 1985. Waste Water Treatment

Plan (Planning, Design, and Operation). CBS College Publishing

: New York.

Randa, Sari Mirna. 2012. Analisis Bakteri

Coliform (Fekal Dan Non Fekal) Pada Air Sumur Di Komplek Roudi Monokwari . Universitas Negeri

Papua. Monokwari

Republik Indonesia. 2001. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Republik Indonesia. Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pedoman

Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup PP No. 01 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengkajian Teknis Untuk Menetapkan Kelas Air.

Suriawiria, U. 1995. Pengantar Mikrobiologi

Umum. Penerbit : Angkasa,

Bandung

Tchobanoglous, George, L. Burton, Franklin,

1991, Wastewater Engineering

Treatment, Disposal and Reuse, 3rd

Edition, McGraw – Hill Book Co. : Singapura.

Tchobanoglous, George, L. Burton, Franklin,

dan Stensel, H. David, 2003,

Wastewater Engineering Treatment and Reuse, 4th Edition, McGraw – Hill Book Co. : New York, USA

Triatmodjo,Bambang.2010.Hidrologi

Terapan.Yogyakarta: Beta Offsite.

United States Environmental Protection

Agency. 1995. “Windows Interface

Users Guide” QUAL2E Window.,

Dodson & Associate, Inc, Houston: Texas.

USEPA, 1985. Water Quality Assessment A

Screening Procedure for Toxic and Conventional Pollutant in Surface and Ground Water Part 1. Dodson &

Associate, Inc, Houston: Texas.

Wiwoho, 2005. Model Identifikasi Daya

Tampung Sungai Babon Dengan Metode Qual2E. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Gambar

Gambar 1.  Diagram Alir Penelitian
Gambar 4. Hasil Running Fecal Coliform
Gambar  7.  Grafik  Daya  Tampung  Beban  Cemaran    Fecal  Coliform  Kali  Semarang  Pada  Debit  Minimum  Dibandingkan  Dengan Kelas I, II, III dan IV Sungai

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi multimedia pengenalan lagu dan tarian tradisional Indonesia berbasis android dapat menggantikan media buku sebagai sumber dari pembelajaran tarian dan

Peneliti mencoba melakukan penelitian secara kuantitatif untuk mengetahui sejauh mana pengaruh budaya organisasi terhadap mutu proses pembelajaran, pengaruh kinerja

warung kaki lima yang sederhana ini hanya menyediakan 1 jenis makanan saja yaitu tahu tek, tapi rasa tahu tek cak poer ini emang maknyus banget, saya recommendasikan bagikamu

Sedangkan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan kode etik pustakawan dapat ditelaah melalui beberapa hal yang disebutkan di dalam Kode Etik Pustakawan Indonesia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan SDM Pusat Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sesuai dengan beban kerja layanan perpustakaan yang

Misalkan dilihat dari proporsi penempatan asset bank dalam bentuk penempatan dana pada BI (SBI), surat-surat berharga, dan kredit dari kelima bank yang mempunyai ranking tinggi

Dengan kata lain, informasi faktor-faktor yang teridentifikasi berpengaruh nyata terhadap perubahan pengetahuan, pembentukan sikap dan tindakan penerapan teknologi inovasi

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 4) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang