• Tidak ada hasil yang ditemukan

Calon Independen dan Pilkada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Calon Independen dan Pilkada"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Calon Independen dan Pilkada

(Studi Kasus Pilkada Kabupaten Deli Serdang Tahun

2008)

DISUSUN OLEH :

SYILVI ADE KARTIKA 060906018

Dosen Pembimbing : Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si Dosen Pembaca : Indra Kesuma Nasution, S.IP, MSi

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

(2)

ABSTRAKSI

Calon Independen dan Pilkada

(Studi Kasus Drs. Rabualam Syahputra dan Ir. Rahmat Setia Budi M.Sc dalam Pilkada Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008)

Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, atau seringkali disebut Pilkada, adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Sebelumnya, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Langsung atau sering disebut Pilkada Langsung merupakan mekanisme demokratis dalam rangka rekrutmen pemimpin di daerah, dimana rakyat secara menyeluruh memiliki hak dan kebebasan untuk memilih calon – calon yang didukungnya.Indonesia sendiri baru memberlakuan pilkada secara langsung ketika dikeluarkannya Undang – Undang No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 6/2005 mengenai Tata cara Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah, merupakan tonggak baru penegakan kedaulatan rakyat daerah di Indonesia.

Undang - Undang No. 32 tahun 2004 ditetapkan pada Oktober 2004 memberikan perubahan yang sangat sigifikan dalam tata pemerintahan dan bahkan adanya pemilihan kepala daerah secara langsung. Ini berarti semangat untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat daerah untuk berbenah sesuai dengan keinginannya. Dan pada akhirnya setiap kepala daerah akan terasa lebih dekat dengan rakyat. Artinya semua kebijakan yang akan diambil kepala daerah benar - benar berdasarkan kebutuhan rakyat yang sesungguhnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, peserta Pilkada adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Ketentuan ini diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang menyatakan bahwa peserta pilkada juga dapat berasal dari pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang. Undang-undang ini menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan beberapa pasal menyangkut peserta Pilkada dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.

(3)

yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik dan pasangan calon perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang.

Perjalanan sistem politik di Indonesia memasuki babak baru setelah Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari Senin (23/07/07). Tepat pada waktu ini Mahkamah Konstitusi mengeluarkan Putusan Nomor 5/PUU-V/2007 tentang putusan perkara permohonan Pengajuan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang pada dasarnya merupakan putusan untuk melegitimasi secara tegas posisi calon perseorangan untuk dapat maju dalam sebuah pemilihan kepala daerah (gubernur, walikota, dan bupati) tanpa partai politik. Putusan MK tersebut merupakan langkah maju dari pelembagaan demokratisasi baik secara nasional maupun lokal.

Secara sederhana pengertian calon independen yang dimaksud di dalam keputusan Mahkamah Konstitusi adalah calon perseorangan yang dapat berkompetisi dalam rekrutmen pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah melalui mekanisme pilkada tanpa mempergunakan partai politik sebagai media perjuangannya.

Sistem baru calon independen ini akan membuka ruang demokrasi arus lokal yang melahirkan persaingan sehat sebagai upaya mencari figur pemimpin berkualitas, guna menjawab tantangan daerah di tengah arus global. Persaingan melalui calon independen berimplikasi positif sebagai solusi atas pembangunan lokal di saat dukungan sumber daya alam kita yang saat ini semakin terbatas.

Perbedaan yang kontras antara calon independen dengan calon dari partai politik adalah masalah pengorganisasian infrastruktur dengan suprastruktur politiknya. Calon independen tidak memiliki infrastruktur politik yang jelas. Sehingga, apa yang menjaga hubungan konstituen (infrastruktur) dengan lembaga eksekutif (suprastruktur) tidak ada. Justru posisi eksekutif yang diisi oleh calon independen tidak akan memperoleh legitimasi politik yang kuat dari DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota karena representasi dari kekuatan berbagai parpol.

Kata Kunci : Calon Independen, Partai Politik, dan Pilkada.

Medan, 01 Oktober 2010

Penulis

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Selesainya penulisan skripsi ini yang berjudul “Calon Independen dan

Pilkada (Studi Kasus Drs. Rabualam Syahputra dan Ir. Rahmat Setia Budi M.Sc dalam Pilkada Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008)”, selain usaha

penulis sendiri juga memperoleh bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini juga penulis banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung antara lain kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Baddaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Heri Kusmanto, M.A selaku Ketua Jurusan Ilmu Politik.

4. Bapak Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si sebagai Pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Indra Kesuma Nasution, S.IP, M.Si sebagai Pembimbing II yang telah memberikan koreksi serta saran hingga selesainya skripsi ini.

(5)

6. Bapak Drs. Rabualam Syahputra dan Ir. Rahmat Setia Budi M.Sc sebagai calon independen dalam pemilihan kepala daerah langsung di Kabupaten Deli Serdang dan sebagai narasumber bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Mohd. Yusri, M.Si selaku Ketua KPU Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

8. Seluruh Staf Pegawai KPU Kabupaten Deli Serdang yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

9. Para Bapak/Ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

10. Teristimewa untuk Papa Ahmad Effendi Batubara dan Mama Almarhumah Ernawati, beserta Ibu Roosnelly, Ibu Awen, Om Tumpal, Kakek dan Nenek yang selalu mendo’akan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Buat adik - adikku Efni Sri Andriyani dan Mohd. Irfan Batubara semangat terus untuk belajar biar cepat selesai kuliahnya biar kita bisa bahagiakan orang tua kita ya dek.

12. Dan buat temen - temenku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Adel, Dini, Icko, Septi, Ulfa, Ayu, dan semua anak Politik 2006 yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi pada penulis sehingga terselesainya skripsi ini terima kasih buat semuanya.

(6)

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi pihak pembaca dan penulis khususnya. Mudah - mudahan Allah SWT tetap melindungi dan melimpahkan rahmat-Nya pada kita semua serta memberikan petunjuk dalam setiap gerak dan langkah dan kepada-Nya kita berserah diri.

Sekali lagi sebelum dan sesudahnya penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan, dorongan baik moril maupun materil sehingga dalam penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Amin Ya Robbal Alamin.

Medan, 01 Oktober 2010

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 8 1.3 Tujuan Penelitian ... 9 1.4 Manfaat Penelitian ... 9 1.5 Kerangka Teori ... 9 1.5.1 Calon Independen... 9

1.5.2 Teori Demokrasi Politik Lokal ... 12

1.5.3 Pemilihan Kepala Daerah... 16

1.6 Metode Penelitian... 24

1.6.1 Jenis Penelitian... 24

1.6.2 Lokasi Penelitian... 25

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ... 25

1.6.4 Teknik Analisis Data ... 25

(8)

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN... 27

2.1 Latar Belakang Sejarah Kabupaten Deli Sedang... 27

2.1.1 Profil Kabupaten Deli Serdang... 30

2.1.2 Demografi Kabupaten Deli Sedang... 33

2.1.3 Ragam Penduduk dan Budaya Kabupaten Deli Serdang.... 35

2.1.4 Visi dan Misi Kabupaten Deli Serdang... 36

2.2 Peta Kekuatan Politik Kabupaten Deli Serdang... 37

2.2.1 Partai Politik ... 37

2.2.2 Pemilihan Kepala Daerah Langsung... 39

2.2.3 Hasil Pemilihan Kepala Daerah Langsung... 40

2.3 Aktor dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung Kabupaten Deli Serdang ... 41

2.3.1 Biografi Drs. Rabualam Syahputra... 41

2.3.2 Biografi Ir. Rahmat Setia Budi M.Sc... 44

BAB III. PEMBAHASAN ... 47

3.1 Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Langsung Kabupaten Deli Serdang ... 47

3.2 Aktor – Aktor Dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung Kabupaten Deli Serdang... 50

3.3 Hasil Dari Pemilihan Kepala Daerah Langsung Kabupaten Deli Serdang ... 64

(9)

BAB IV. PENUTUP ... 68

4.1 Kesimpulan ... 68

4.2 Saran ... 68

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nama Dan IbuKota Kecamatan, Luas Wilayah Dan Jumlah

Desa/Kelurahan di Kabupaten Deli Serdang... 32

Referensi

Dokumen terkait

Diskusikan dengan kelompokmu sebelum mengerjakan soal berikut

Proses Hasil yang diharapkan keteran gan 1 Membuka Aplikasi Menampil kan Menu Utama Tampil Menu Utama Sesuai 2 Memilih menu Wisata Menampil kan info wisaa Tampil

Siswa dalam kelompok menggunakan bahan yang tersedia untuk melakukan pembuktian sesuai instruksi yang ada dalam LK dengan mencari garis tinggi sampai

Peperangan yang kaya akan strategi menjadi hiburan yang menjanjikan keseruan, sehingga tidak aneh mereka yang memainkan video game ini membutuhkan waktu yang panjang,

Guru mengajak siswa dan menanyakan kepada siswa sesuai materi. Sesi selanjutnya setelah siswa telah menyelesaikan tugas yang diberikan guru maka guru memulai kegiatan

• Perseroan menargetkan menggarap proyek senilai total Rp7,4 triliun pada 2014, yang berasal dari perolehan kontrak baru dan kontrak dari tahun sebelumnya (carry over). Target

Dengan adanya kegiatan mahasiswa KKN UNNES di Desa Wonokerso ini, masyarakat sangat antusias untuk mengikuti program- program kerja yang dilaksanakanA. Masyarakat

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi perubahan situs metilasi antara ortet normal dan ES kotiledon abnormal.. Hasil analisis RP-HPLC menunjukkan bahwa