• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, media transmisi yang di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, media transmisi yang di"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / UMUM

Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai definisi teori jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, media transmisi yang di gunakan untuk membuat jaringan, serta penjelasan mengenai model OSI ( Open System Interconnection ) yang merupakan standarisasi dari jaringan komputer.

2.1.1 DEFINISI JARINGAN KOMPUTER

Menurut Tanenbaum, jaringan komputer merupakan penggabungan beberapa teknologi komputer dan komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya (Tanenbaum, 2003, p1)

Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah :

• Membagi sumber daya, misalnya printer, CPU, memory ataupun harddisk • Komunikasi, misalnya e-mail, instant messaging, chatiing.

• Akses informasi, misalnya web browsing.

( http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Komputer, 26 September 2008 )

Dalam sebuah jaringan / network, antara satu komputer dengan komputer lainnya dihubungkan dengan menggunakan kabel ataupun nirkabel. Pada awal perkembangannya, jaringan / network kerap kali menggunakan media kabel, namun

(2)

seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi yang kian pesat penggunaan media nirkabel / wireless kini sudah banyak diterapkan. Hal ini dikarenakan semakin banyak user yang menggunakan laptop / notebook, sehingga user dapat mengakses ke dalam jaringan secara mobilitas.

Menurut Lukas (2006, pp31-32), berdasarkan arah transmisinya, komunikasi data dibedakan menjadi :

• Simplex

Pada simplex, signal hanya ditransmit satu arah saja dimana satu stasiun sebagai pemancar dan yang lainnya sebagai penerima. Pada sistem ini aliran data hanya dapat terjadi ke satu arah saja.

• Half-duplex

Dalam operasi ini, kedua stasiun mungkin melakukan pengiriman, tapi tidak bisa bersamaan melainkan secara beroperasn bergantian. Pada sistem ini aliran informasi dapat terjadi kedua arah tapi tidak bersamaan.

• Full-duplex

Dalam operasi full-duplex, kedua stasiun mungkin mentransmisi secara serentak. Pada sistem ini aliran dapat terjadi kedua arah pada saat yang bersamaan. Sistem ini dapat terjadi hanya menggunakan sebuah saluran komunikasi data atau dengan menggunakan dua saluran komunikasi data.

(3)

2.1.2. KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER

Berdasarkan daerah jangkauannya, jaringan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1. Local Area Network (LAN)

Menurut Tanenbaum, Local Area Network merupakan jaringan yang hanya mencakup beberapa kilometer saja seperti jaringan dalam sebuah perusahaan atau jaringan dalam rumah. LAN memungkinankan user untuk berbagi akses ke file-file yang sama dan menggunakan printer secara lebih efisien, serta membentuk komunikasi internal. (Tanenbaum, 2003, p6)

Beberapa contoh teknologi LAN yang banyak dijumpai : Ethernet, Token Ring. 2. Metropolitan Area Network (MAN)

Menurut Tanenbaum, Metropolitan Area Network mencakup area geografis sebuah kota seperti jasa televisi kabel dalam sebuah kota dan sebuah bank dengan banyak kantor cabang di satu kota. (Tanenbaum, 2003, p8)

3. Wide Area Network (WAN)

Menurut Tanenbaum, Wide Area Network merupakan jaringan yang memiliki luas jangkauan yang sangat besar, biasanya meliputi sebuah negara atau benua. (Tanenbaum, 2003, p8)

Beberapa contoh teknologi WAN yang banyak dijumpai : Modem, Integrated Services Digital Network (ISDN), Digital Subscriber Line (DSL), frame relay.

(4)

Berdasarkan jenisnya, jaringan dapat dibedakan menjadi : 1. Point-to-Point Network

Sebuah istilah ini biasanya digunakan dalam jaringan, dimana suatu host dengan host lainnya terhubung secara langsung, baik melalui media kabel maupun wireless. Wide Area Network merupakan Point-to-Point Network. (http://www.total.or.id/info.php?kk=Point%20to%20point, 26 September 2008) 2. Broadcast Network

Menurut Tanenbaum, jaringan broadcast adalah jaringan yang memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai secara bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Sistem ini memungkinkan pengalamatan suatu paket ke semua tujuan. (Tanenbaum, 2003, p5)

2.1.3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node,link, dan station.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan, 26 September 2008)

2.1.3.1 TOPOLOGI FISIKAL

Topologi fisikal mendefinisikan bagaimana susunan dari peletakan node pada jaringan.

Topologi fisikal dapat dibagi menjadi lima kategori utama, antara lain : 1. Topologi Bus

Menurut Oetomo (2004), pada teknologi bus semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang dikirim akan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang dikirim

(5)

sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika alamat tersebut tidak sesuai, maka data atau informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewati. (Oetomo, 2004, p105)

Gbr 2.1 Topologi Bus

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

2. Topologi Ring

Menurut Oetomo (2004), jaringan komputer lokal dengan topologi ini mirip dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada diujung di hubungkan sehingga menyerupai lingkaran. (Oetomo, 2004, p108)

Gbr 2.2 Topologi Ring

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

3. Topologi Star

Menurut Oetomo (2004), dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari

(6)

satu terminal ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus untuk kedua terminal yang akan berkomunikasi. (Oetomo, 2004, p106)

Gbr 2.3 Topologi Star

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

4. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah cara untuk men-route data, suara, dan instruksi di antara node-node. Memungkinkan koneksi secara terus-menerus dan mengkonfigurasi ulang di seputar path yang rusak atau terblok dengan cara ”hopping” dari satu node ke node lainnya sampai mencapai tujuan.

Gbr 2.4 Topologi Mesh

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

5. Topologi Tree

Topologi ini seperti membentuk sebuah pohon dengan cabangnya. Topologi ini terdiri atas central node (komputer spesifikasi tinggi) dan node (komputer

(7)

spesifikasi rendah) yang saling berhubungan secara berjenjang. Central node sebagai host computer merupakan jenjang tertinggi (top hierarchical)yang berfungsi untuk mengkoordinasi node pada jenjang di bawahnya. Oleh karena itu topologi ini dikenal dengan nama lain hierarchical topology.

(http://wss-id.org/blogs/susi_sa_sby/archive/2007/09/24/topologi-kabel-tree-hierarchical.aspx, 26 September 2008)

Gbr 2.5 Topologi Tree

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/96/NetworkTopologies.png)

2.1.3.2 TOPOLOGI LOGIKAL

Menurut Tanenbaum, topologi logikal menggambarkan bagaimana media tersebut diakses host untuk mengirim data. Secara umum, terdapat dua jenis topologi logikal, yaitu :

a. Broadcast

Pada topologi ini, semua host dapat mengirim data ke semua yang lain melalui media dalam jaringan. Prinsip pada topologi ini adalah First Come First Serve. (Tanenbaum, 2003, p5)

b. Token Parsing

Topologi Token Parsing mengontrol akses jaringan dengan melewatkan token elektronik kepada tiap host secara bergilir. Ketika host menerima token, maka host tersebut dapat mengirim data. Jika tidak ada data yang dikirim maka token tersebut dilewatkan ke host berikutnya dan proses ini berulang

(8)

terus-menerus. Penggunaan token parsing dapat ditemukan pada Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). (Tanenbaum, 2003, p7)

2.1.4 ARSITEKTUR JARINGAN

Menurut Oetomo, sistem operasi jaringan sangat menentukan bentuk arsitektur jaringan yang dibangun. Ada tiga macam arsitektur jaringan, yaitu Peer to Peer, File Server, dan Client-Server. Masing-masing arsitektur tersebut memiliki perbedaan dalam derajat konektivitasnya, maupun bentuk hubungan antara server dengan terminalnya. Namun, semua sistem operasi tersebut berfungsi untuk menciptakan hubungan antarterminal yang ada. (Oetomo, 2004, pp121-125)

2.1.4.1 PEER TO PEER

Pada bentuk konektivitasnya Peer to Peer, setiap terminal memiliki peralatan derajat yang sama. Jaringan lokal dengan konektivitas Peer to Peer ini di bentuk dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung sehingga masing-masing terminal dapat berbagi data, aplikasi, dan peripheral lainnya.

(9)

2.1.4.2 FILE SERVER

Pada sistem ini, terdapat terminal khusus yang disebut sebagai server yang memiliki kapasitas harddisk yang sangat besar. Server tersebut akan bertindak sebagai tempat penyimpanan bersama, namun tidak ada pelayanan komputasi.

2.1.4.3 CLIENT SERVER

Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangan dari arsitektur file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya client dan server, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Server dapat men-sharing-kan data, aplikasi, dan peripheral seperti harddisk, printer, modem, dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak jarang juga tercipta sebutan untuk printer server, communication server dan sebagainya.

Gbr 2.7 Client Server

2.1.5 PROTOKOL

Menurut Lukas, dalam proses komunikasi antar komputer atau antar jaringan komputer ini, diperlukan suatu konsep yang di sebut protokol. Protokol digunakan untuk berkomunikasi antara entitas dalam sistem yang berbeda sehingga komunikasi antar entitas akan berlangsung dengan baik. Protokol juga didefinisikan sebagai kumpulan aturan yang telah diorganisasikan dengan baik agar antar entitas dapat melakukan pertukaran data dengan kehandalan yang tinggi. (Lukas, 2006, p14)

(10)

Kunci dari suatu protokol adalah :

• Syntax, merupakan format data, besaran signal yang merambat.

• Semantics, merupakan kontrol informasi dan mengendalikan kesalahan data yang terjadi.

• Timing, merupakan penguasaan kecepatan transmisi data dan urutannya.

2.1.5.1 OSI

Menurut Lukas, model OSI (Open System Interconnection) dikembangkan oleh International Standard Organization (ISO) sebagai model untuk merancang komunikasi komputer dan sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol lainnya. Model OSI ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan, dan kerangka kerja suatu strutur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi. (Lukas, 2006, pp22-24)

Model ini dibentuk dengan tujuan, antara lain :

• Menjadi patokan bagi pengembangan prosedur komunikasi pada masa yang akan datang.

• Mengatasi masalah hubungan yang timbul antarpemakai dengan cara memberikan fasilitas yang sesuai.

• Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi substruktur. • OSI ini disusun dengan tujuan agar dapat terjalin kerja sama antara

peralatan dari pabrik dan rancangan yang berbeda dalam beberapa hal, antara lain koordinasi berbagai kegiatan seperti komunikasi antar proses, penyampaian data, manajemen dari peralatan baik perangkat keras maupun lunak, keandalan dan keamaan dari sistem.

(11)

Berikut penjelasan tiap-tiap layer dari OSI layer bawah ke atas : (Stallings, 2004, pp50-53)

• Phsycal Layer

Mencakup interface fisik antar peralatan dan peraturan dimana setiap bit berpindah dari yang satu ke lainnya.

• Data Link Layer

Bertujuan untuk membuat physcal link menjadi lebih reliable dan menyediakan suatu cara untuk mengaktivasi, menjaga, dan menonaktifkan suatu link. Service utama yang disediakan oleh layer data link terhadap layer di atasnya adalah suatu error detection dan control.

• Network Layer

Tersedia untuk transfer informasi antara end system pada suatu jaringan komunikasi. Pada layer sistem ini komputer berdialog dengan network untuk menjelaskan alamat tujuan dan untuk merequest beberapa fasilitas jaringan. • Transport Layer

Menyediakan suatu mekanisme untuk menukar data antara end system. Transport layer juga dapat digunakan untuk mengoptimasikan kegunaan dari service network dan menyediakan suatu kualitas permintaan dari layanan untuk entitas session.

• Session Layer

Mengatur dialog antar jaringan. Tugas lain yang spesifik adalah penyelarasan yang dilakukan saat pengiriman data. Layer ini mensinkronisasi dialog diantara dua host layer presentation dan mengatur pertukaran data.

(12)

• Presentation Layer

Layer ini bertugas untuk mengubah kode/data yang dikirim oleh aplikasi pengirim menjari format yang lebih universal. Di penerima, layer ini bertanggung jawab menformat kembali data ke data. Jika diperlukan pada layer ini dapat menerjemahkan beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enkripsi. • Application Layer

Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi. Layer ini berbeda dengan layer lainnya yang dapat menyediakan layanan ke layer lain.

2.1.6 MODEL TCP/IP

Menurut Stallings, arsitektur protokol TCP/IP merupakan hasil dari penelitian protokol dan pengembangan pada jaringan percobaan packet-switched, ARPANET, yang didanai oleh DARPA, dan secara umum sebagai satu set protokol TCP/IP. Set protokol ini terdiri atas sekumpuluan besar protokol yang telah diajukan sebagai standard internet oleh IAB. (Stallings, 2004, p55)

Model TCP/IP terdiri atas lima layer, yaitu : • Physical Layer

Meliputi antarmuka fisik diantara alat transmisi dan media transmisi atau jaringan, layer ini bekerja dengan menspeksifikasi karekteristik dari media transmisi, dasar dari sinyal, kecepatan data, dan sebagainya.

• Network Access Layer

Meliputi pertukaran data antara end system (server, workstation, dan sebagainya) dan jaringan dimana sistem itu terhubung. Komputer yang mengirim harus

(13)

menyediakan jaringan dengan alamat dari komputer yang dituju, agar jaringan dapat mengirimkan data pada alamat yang benar.

• Internet Layer

Internet layer hampir sama dengan network access layer namun internet layer menggunakan protokol internet untuk menyediakan fungsi routing yang meliputi banyak jaringan. Protokol ini tidak hanya ada pada end system saja tetapi bekerja di router.

• Host-to-Host Layer

Layer ini disebut juga transport layer berfungsi untuk menjamin agar data yang dikirim sampai ke alamat tujuan, dan data yang diterima sama dengan data yang dikirim.

• Application Layer

Berisi logika yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user, misalkan aplikasi untuk mengirim file, modul yang terpisah diperlukan secara khusus untuk aplikasi tersebut.

2.1.7 ALAMAT IP

Alamat IP, yaitu sistem pengalamatan di network yang direpresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255.

IP address panjangnya 32 bit.

(http://www.total.or.id/info.php?kk=IP%20Address, 26 September 2008)

Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia.

(14)

2.1.7.1 PENGALAMATAN IP

Pengalamatan IP berupa alamat logis yang terdiri atas 32 bit (empat octet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).

(http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP, 26 September 2008)

IP dapat digambarkan dengan tiga metode, yaitu : • Dotted-decimal, seperti 172.16.30.56

• Biner, seperti 10101100.00010000.00011110.0011100 • Hexadecimal, seperti AC.10.1E.38

2.1.7.2 PENGALAMATAN NETWORK

Alamat network memberikan identifikasi unik untuk setiap jaringan. Setiap mesin pada jaringan yang sama menggunakan atau berbagi alamat network yang sama sebagai bagian dari pengalamatan IP.

(15)

Alamat node memberikan identifikasi secara unik pada setiap mesin di dalam network. Bagian dari alamat ini haruslah unik karena alamat node mengidentifikasikan sebuah mesin tertentu yang merupakan group. Dapat juga disebut dengan alamat host. Terdapat tiga jenis class yang digunakan dalam pengalamatan jaringan, yaitu class A, class B, class C.

• Class A

Di dalam jaringan class A, byte pertama digunakan untuk menunjukkan alamat network, dan tiga byte sisanya digunakan untuk alamat host.

Pada class ini bit pertama dari byte pertama harus selalu off atau bernilai 0. Ini berarti alamat class A adalah semua nilai antara 0 dan 127.

Formatnya adalah network.host.host.host, atau digantikan dengan binary akan menjadi :

0XXXXXXX.host.host.host

Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi : 00000000 = 0

Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi : 01111111 = 127

• Class B

Di dalam jaringan class B, dua byte digunakan untuk menunjukkan alamat network, dan dua byte sisanya digunakan untuk alamat host.

Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu dalam kondisi on, tapi bit kedua harus selalu dalam kondisi off. Ini berarti alamat class B adalah semua nilai antara 128 dan 191.

(16)

Formatnya adalah network.network.host.host, atau digantikan dengan binary akan menjadi :

10XXXXXX.XXXXXXXX.host.host

Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi : 10000000 = 128

Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi : 10111111 = 191

• Class C

Di dalam jaringan class C, tiga byte digunakan untuk menunjukkan alamat network, dan satu byte sisanya digunakan untuk alamat host.

Pada class ini, bit pertama dari byte pertama harus selalu dalam kondisi on, tapi bit ketiga harus selalu dalam kondisi off. Ini berarti alamat class C adalah semua nilai antara 192 dan 223.

Formatnya adalah network.network.network.host, atau digantikan dengan binary akan menjadi :

110XXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.host

Jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka akan menjadi : 11000000 = 192

Dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi : 11011111 = 223

2.1.8 MEDIA TRANSMISI

Menurut Stallings, ada banyak media yang digunakan untuk membuat sebuah jaringan komputer, pada dasarnya dibagi menjadi dua macam yaitu kabel dan

(17)

nirkabel. Terdapat macam-macam teknologi pada masing-masing media ini. (Stallings, 2004, pp112-128)

Media kabel merupakan media transmisi yang menyediakan saluran satu perangkat ke perangkat lainnya. Macam-macam teknologi media kabel, antara lain :

• Twisted pair

Kabel ini terdiri atas empat pasang kabel, yang tiap pasangnya dipilin. Merupakan media yang paling banyak digunakan karena biayanya yang rendah. Dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Shielded Twisted Pair

Setiap kawat dibungkus pelindung metalik. Kemudian empat pasang kawat itu dibungkus lagi oleh pelindung metalik keseluruhan. STP mengurangi noise elektrikal dalam kabel maupun luar kabel. Harganya lebih mahal dan pemasangan agak lebih sulit karena adanya pelindung metalik tersebut. 2. Unshielded Twisted Pair

Hanya dilindungi oleh satu buah pelindung insulator. Untuk mengurangi crosstalk, jumlah pilinannya bervariasi. UTP lebih murah dibandingkan dengan media lainnya, lebih mudah dipasang, dan juga memiliki diameter eksternal yang kecil. Kekurangannya adalah lebih mudah terkena noise elektrikal.

• Coaxial cable

Hampir sama dengan twisted pair, terdiri atas 2 konduktor, tapi dibuat berbeda untuk memungkinkannya beroperasi pada frekuensi yang lebih luas jangkauannya. Kabel coaxial ini dapat digunakan untuk jarak yang lebih jauh dan mendukung lebih banyak stasiun pada jalur shared dibandingkan dengan twisted pair.

(18)

• Optical fiber

Merupakan media yang tipis, fleksibel yang mampu menghantarkan sinar optikal. Optical fiber berbentuk silinder dan terdiri atas tiga bagian konsentrik, yakni inti, pelindung, dan jaket. Kelebihan optical fiber dibandingakan dengan twisted pair dan coaxial cable antara lain mempunyai kapasitas yang lebih besar, berukuran lebih kecil dan lebih ringan, attenuation yang lebih rendah, isolasi elektromagnetik, dan jarak repeater yang lebih besar.

Media nirkabel merupakan media transmisi yang cara transmisinya dengan mengirimkan gelombang elektromagnet tanpa menggunakan konduktor fisik. Sinyal secara normal akan disebarkan melalui udara sehingga tersedia untuk perangkat apapun yang memiliki kemampuan untuk menerimanya. Macam-macam teknologi nirkabel, antara lain :

• Antena

Konduktor elektrik yang berguna baik untuk memancarkan energi elektromagnetik ataupun untuk menangkap energi elektromagnetik. Untuk mengirim sinyal, energi elektrik dari transmitter diubah menjadi energi elektromagnetik oleh antena dan dipancarkan. Sedangkan untuk menerima sinyal, energi elektromagnetik yang mengenai antena akan diubah menjadi energi elektrik dan masuk ke dalam receiver.

• Terrestrial microwave

Bentuk paling umum dari antena microwave adalah piringan parabola. Ukurannya kira-kira mempunyai diameter tiga meter. Biasanya antena dipasang pada ketinggian tertentu pada tiang yang kokoh agar pemancarnya dapat mencakup wilayah yang luas dan transmisi dapat berlangsung dengan tanpa

(19)

adanya hambatan. Semakin tinggi antena maka semakin jauh jarak yang dapat dicapai.

• Satelite microwave

Digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver ground-based microwave, yang dikenal dengan stasiun bumi. Satelit menerima transmisi pada satu pita frekuensi (uplink), memperkuat atau mengulang sinyal, dan mengirimnya ke frekuensi lain (downlink). Satelit penerima sinyal itu dinamakan transponder.

Terdapat dua jenis konfigurasi dalam komunikasi satelit yaitu :

a. Satelit digunakan untuk menghubungkan jaringan point-to-point antara dua antena bumi yang letaknya sangat jauh.

b. Satelit digunakan untuk menghubungkan antara suatu stasiun dengan beberapa stasiun penerima.

• Broadcast radio

Perbedaan antara broadband radio dengan microwave adalah cara pemancaran gelombangnya, yakni broadband radio bekerja secara omnidirectional sedangkan microwave secara directional. Broadband radio tidak memerlukan antena berbentuk piring, dan tidak perlu penempatan secara tepat.

• Infrared

Berada pada frekuensi 300 GHz sampai dengan 400THz, panjang gelombangnya dari 1 mm sampai dengan 770 nm, sehingga hanya bisa digunakan untuk komunikasi jarak dekat. Karena sinyal infrared memiliki frekuensi tinggi, maka tidak dapat melewati dinding. Sinyal infrared hanya dapat digunakan untuk komunikasi jarak dekat dalam ruang tertutup yang menggunakan perambatan garis lurus.

(20)

2.2 TEORI KHUSUS

Pada bagian ini akan dijelaskan lebih khusus mengenai jaringan yang berbasis teknologi nirkabel. Selain itu juga peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan nirkabel, standarisasi dari jaringan nirkabel, serta permasalahan yang dihadapi oleh jaringan nirkabel.

2.2.1 DEFINISI JARINGAN NIRKABEL

Jaringan nirkabel adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer dan beberapa macam peralatan telekomunikasi tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dikenal sebagai jaringan telekomunikasi, dan banyak dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang paling populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi : Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), Wi-Fi, layanan komunikasi pribadi (personal communications service atau PCS), global system for mobile communications (GSM), D-AMPS, sistem navigasi global (GPS atau global positioning systems), dll.

Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem telekomunikasi yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang elektromagnetik, gelombang radio, gelombang mikro, gelombang satelit, maupun gelombang inframerah.

(21)

Jaringan nirkabel cocok untuk diterapkan di lokasi yang sukar atau tidak mungkin untuk memasang kabel jaringan. Untuk menerapkan jaringan nirkabel, PC harus dilengkapi dengah kartu wireless LAN, yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal radio dari dan ke PC dalam jaringan.

Sama halnya dengan jaringan konvensional, jaringan nirkabel juga dikonfigurasi ke dalam dua jenis jaringan, yaitu jaringan Peer-to-Peer/AdHoc Wireless LAN dan jaringan Server Based/wireless infrastructure.

2.2.1.1 JARINGAN PEER-TO-PEER/ADHOC WIRELESS LAN

Pada tipe jaringan ini, dua atau lebih client atau device wireless berkomunikasi secara langsung dalam radius 300 kaki. Device ini dapat saling berhubungan berdasarkan nama Service Set Identifier (SSID). SSID adalah nama identitas komputer yang memiliki kompenen nirkabel. Konfigurasi seperti ini akan sangat cocok diterapkan di suatu pertemuan yang temporer. Jadi misalkan pada suatu waktu di pertemuan itu memerlukan adanya jaringan komputer, dan hanya digunakan pada saat itu, tidak perlu repot lagi untuk mengurusi kabel-kabel untuk menghubungkan masing-masing komputer dan jika sudah tidak diperlukan lagi, tidak perlu repot untuk membongkar kabel-kabel tersebut. Yang diperlukan hanya sebuah wireless LAN card untuk masing-masing komputer.

(http://www.vicomsoft.com/knowledge/reference/wireless1.html, 26 September 2008)

(22)

Gbr 2.8 Ad Hoc Wireless LAN

2.2.1.2 JARINGAN SERVER BASED / WIRELESS INFRASTRUCTURE

Jaringan server based memerlukan sebuah komponen khusus yang berfungsi sebagai access point. Masing-masing client akan mengirimkannya datanya ke access point. Access point merupakan sebuah alat yang berbentuk seperti kotak kecil berantena yang biasanya dipasang di langit-langit atau dinding. Pada saat access point menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut ke client yang berada di aera cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui ethernet. Pada tipe wireless infrastructure ini, untuk melakukan komunikasi data, antara client dan access point harus membangun sebuah hubungan yang disebut dengan association. Proses ini meliputi tiga tahapan, yaitu :

1. Unauthenticated dan unassociated

Pada tahapan ini, client akan melakukan identifikasi untuk mencari access point yang ada. Client dan access point pada tahap ini belum melakukan proses authentikasi dan asosiasi.

2. Authenticated dan unassociated

Pada tahapan ini, client dan access point akan melakukan proses authentikasi dan belum melakukan proses asosiasi.

(23)

3. Authenticated dan associated

Pada tahapan ini, client dan access point telah melakukan proses authentikasi dan juga proses asosiasi. Client mengirimkan request frame dan access point merespon dengan mengirim response frame.

(http://www.vicomsoft.com/knowledge/reference/wireless1.html, 26 September 2008)

Gbr 2.9 Wireless Infrastucture

2.2.2 PERANGKAT WIRELESS LAN

Dalam membangun sebuah jaringan wireless LAN, diperlukan beberapa macam perangkat utama, seperti :

a. LAN Adapter

Adapter yang dipakai pada teknologi wireless LAN, pada prinsipnya sama dengan perangkat yang dipakai pada teknologi LAN konvensional, seperti PCMCIA. Perangkat ini memiliki fungsi yang sama, yaitu membuat end user dapat melakukan akses terhadap jaringan. Di jaringan LAN konvensional, adapter digunakan untuk interface antara sistem operasi dan antena, untuk membangun suatu koneksi yang transparan ke jaringan.

(24)

b. Access Point

Access point (AP) adalah perangkat yang dipakai di WLAN yang setara dengan hub di LAN konvensional. AP berfungsi untuk menerima, melakukan buffer, dan mengirimkan data antara WLAN secara berkelompok. Sebuah Access point biasanya terhubung dengan jaringan kabel menggunakan ethernet, berkomunikasi dengan perangkat wireless lainnya menggunakan antena.

c. Outdoor LAN Bridge

Perangkat ini digunakan untuk menghubungkan LAN antar gedung. Outdoor LAN Bridge mempunyai kecepatan transmisi data yang sangat tinggi meskipun digunakan untuk jarak yang jauh, dengan menggunakan antena direksional yang line-of-sight. Access point biasanya juga dapat difungsikan sebagai outdoor LAN bridge.

2.2.3 STANDARISASI WIRELESS

Menurut Tanenbaum, IEEE 802,11 adalah serangkaian standar untuk WLAN komputer komunikasi, dikembangkan oleh IEEE LAN / MAN Standards Committee (IEEE 802) di 5 GHz dan 2,4 GHz publik spektrum band. Bagian dari 802,11 termasuk teknik modulasi melalui udara yang menggunakan dasar protokol yang sama. Yang paling populer adalah yang ditetapkan oleh 802.11b dan 802.11g protokol, dan penyaluran asli standar. 802.11-1997 adalah standar jaringan nirkabel pertama, tetapi 802.11b adalah yang pertama diterima secara luas, diikuti oleh 802.11g dan 802.11n. Keamanan pada awalnya sengaja dilemahkan karena adanya beberapa persyaratan dari pemerintah, dan kemudian ditingkatkan melalui amandemen 802.11i setelah pemerintah dan legislatif berubah. 802.11n adalah multi-streaming modulasi teknik baru yang masih di bawah konsep pembangunan, namun berdasarkan produk

(25)

eksklusif pra-rancangan versi sedang dijual. Standar lainnya (c-f, h, j) adalah layanan perubahan dan ekstensi atau koreksi untuk spesifikasi sebelumnya. (Tanenbaum, 2003)

2.2.4 PERMASALAHAN JARINGAN NIRKABEL

Menurut Akin, terdapat beberapa permasalahan yang sering dihadapi dalam membangun sebuah jaringan nirkabel yang dapat menggangu komunikasi antara dua device. Masalah itu antara lain : multipath, hidden node, near/far, dan interferensi. (Akin, 2002)

2.2.4.1 MULTIPATH

Sinyal radio yang dipancarkan oleh sebuah antena beam width-nya akan semakin meluas seiring dengan semakin jauh jaraknya. Oleh karena itu, sinyal radio yang dipancarkan pada suatu saat akan menemukan hambatan pada jalur propagasinya dan mengalami pemantulan. Ketika sebuah gelombang radio dipantulkan oleh sebuah objek; misalnya lempengan logam, air, atap logam; ketika bergerak menuju antara penerima maka terjadi sebuah fenomena yang disebut multipath. Antena penerima akan menerima sinyal radio hasil komposisi dari sinyal yang diterima langsung dari antena pemancar dan sinyal radio hasil pantulan. Sinyal hasil pantulan akan tiba di tiba di antena penerima lebih lambat daripada sinyal langsung. Waktu tunda ini disebut delay second.

2.2.4.2 HIDDEN NODE

Terjadi saat sebuah node terlihat dari sebuah wireless access point, tetapi tidak dari node lain yang berkomunikasi dengan access point tersebut. Ini menimbulkan kesulitan pada media access point. Hidden node dapat terlihat dengan

(26)

mudah pada WLAN dengan radius lebih dari 50m dengan banyak node yang menggunakan directional antenna dan mempunyai tingkat upload yang tinggi. Seperti topologi bintang dengan sebuah access point denagan banyak node yang mengelilinginya dalam bentuk lingkaran, dimana setiap node dalam jarak komunikasi dengan access point tapi tidak semua node dapat berkomunikasi atau terdapat line of sight dengan node yang lain.

2.2.4.3 NEAR/FAR

Dimana sebuah receiver dan dua transmitter, dimana selah satu dekat ke receiver dan yang satu lagi jauh. Jika kedua transmitter berkomunikasi secara bersamaan dan mempunyai kekuatan yang sama, maka receiver akan mendapat signal yang lebih kuat dari transmitter terdekat. Jika transmitter terdekat mengirim sebuah sinyal yang pesanan dari besarnya jauh lebih tinggi daripada transmitter terjauh maka SNR untuk transmitter terjauh mungkin jauh di bawah detectability dan transmitter terjauh bisa juga tidak mengirimkannya. Ini secara efektif mengacaukan saluran komunikasi. Dalam jangka pendek, masalah near/far adalah salah satu mendeteksi atau memfilter sinyal yang lemah di antara sinyal yang lebih kuat.

2.2.4.4 INTERFERENSI

Terjadi apabila dua transmitter menggunakan sinyal frekuensi yang sama. Ini bisa terjadi akibat terlalu penuhnya suatu ruangan dengan sinyal frekuensi yang jumlahnya sangat banyak dan dapat juga terjadi karena tidak ada atau rendahnya rencana dalam membangun suatu jaringan frekuensi, walaupun ini sangat jarang terjadi.

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN / INPASSING, PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI DAN PENETAPAN KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN

Namun, dalam artikel ini saya menggabungkannya menjadi satu istilah yang sama, yakni “masyarakat adat.” Alasan saya dalam melakukan hal ini antara lain adalah: Pertama,

Karya ilmiah yang ditulis oleh Susanto dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, solvabiitas dan ukuran perusahaan terhadap harga pasar

Ada banyak sekali faktor dalam menentukan kondisi kebutuhan daya koil pendingin yang optimal pada sistem pengkondisian udara diantaranya adalah temperatur yang kita

Dalam penelitian pemanfaatan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan kajian pengaruh suhu dan lama pengeringan masih memiliki kelemahan yaitu tepung yang

Segenap anggota jemaat Klasis Pulau Jawa menyatakan turut berdukacita dan berdoa kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan penghiburan sejati dan

2) Proses adalah tempat dimana kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses. Pada

Diagonal Bidang atau Diagonal Sisi adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi balok.. Sama halnya dengan kubus,