• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maida Pardosi Poltekkes Kemenkes Medan, Jurusan Kebidanan ABSTRAK. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, keikutsertaan,pus, Keluarga Berencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Maida Pardosi Poltekkes Kemenkes Medan, Jurusan Kebidanan ABSTRAK. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, keikutsertaan,pus, Keluarga Berencana"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

22

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Suami Tentang Keikutsertaan PUS Menjadi

Akseptor KB di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2015

Maida Pardosi

Poltekkes Kemenkes Medan, Jurusan Kebidanan ABSTRAK

Menurut BKKBN 2010, Dari hasil penelitian yang diketahui banyak alas an dikemukakan oleh wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi antaralain karena mereka menginginkan anak, alasan yang cukup menonjol adalah karena efek samping dan masalah kesehatan, dengan pasangan yang menolak 10%. Ibu yang tidak ikut berKB karena larangan suami sebanyak 107 orang (17,51%) dan 135 orang (22,09%) tidak ikut berKB dengan alasan takut. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB di Desa Sunggal kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2015.

Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik dengan desain Cross sectional, menggunakan data primer melalui kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah suami yang melarang istrinya untuk memakai akseptor KB sebanyak 107 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan yang kurang tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB yaitu 32 orang (61,5%), yang bersikap negatif tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB yaitu 20 orang (38,5%).

Masih banyaknya responden yang berpengetahuan kurang tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB, maka diharapkan responden untuk aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan atau banyak membaca dari media massa agar pengetahuan responden menjadi lebih baik tentang Keluarga Berencana.

Kata kunci: Pengetahuan, sikap, keikutsertaan,PUS, Keluarga Berencana

Knowledge relationship with husband Attitudes About EFA Being Acceptor KB

Participation in the Village Sunggal Right Sunggal District of Deli Serdang 2015

ABSTRACT

BKKBN 2010, From the research that is known to many reasons put forward by women who are not using contraception antaralain because they want children, is quite prominent reason is because of the side effects and health problems, with a partner who rejects 10%. Mothers who did not participate because of the prohibition husband berKB many as 107 people (17.51%) and 135 (22.09%) did not participate berKB by reason of fear. The aim of research to determine the relationship of knowledge with the husband attitudes about participation EFA become family planning acceptors in the village right Sunggal Sunggal District of Deli Serdang 2015.

This type of research is analytic with cross sectional design, using primary data through questionnaires. The population in this study is the husband who forbids his wife to wear acceptors were 107 people.

The results showed that less knowledge about the participation of the EFA be acceptors which 32 (61.5%), which is a negative attitude about participation of the EFA be acceptors which 20 (38.5%). Still the number of respondents who are less knowledgeable about the participation of the EFA be acceptors, it is expected that the respondents to actively participating in counseling or a lot of reading of the mass media in order to become a better knowledge of the respondents about family planning. Keywords: Knowledge, attitudes, participation, EFA, Family Planning

(2)

23

Pendahuluan

Kurangnya pengetahuan pada calon akseptor sangat mempengaruh minat terhadap pemakaian kontrasepsi. Beberapa temuan fakta memberikan implikasi program, yaitu dimana pengetahuan dari wanita kurang maka minat dalam penggunaan kontrasepsi juga menurun. Hanya sasaran para wanita saja yang selalu diberi informasi, sementara para suami kurang pembinaan dan pen-dekatan, suami kadang melarang istrinya karena faktor ketidaktahuan dan tidak ada komunikasi untuk saling memberikan pengetahuan (Suparyanto, 2010)

Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2011 tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam kependudukan, sejak 2004, program Keluarga Berencana (KB) dinilai berjalan lamban, hingga angka kelahiran mencapai 4,5 juta per tahun dan pada tahun 2010 berdasarkan sensus penduduk mencapai 237 juta jiwa. Ledakan penduduk disadarkan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan kualitas sumber daya manusia. Untuk menghindari dampak tersebut, pemerintah berusaha keras menekan angka kelahiran hingga di bawah 237 juta jiwa pertahun (Elvison, 2011)

Menurut Manuaba 2010, salah satu program untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yakni melalui program KB. Program KB memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan dengan sasaran utama adalah pasangan usia subur (PUS). Program pemerintah dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak kelahiran dengan program KB.

Menurut BKKBN 2010, Dari hasil penelitian yang diketahui banyak alas an dikemukakan oleh wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi antaralain karena mereka menginginkan anak, alasan yang cukup menonjol adalah karena efek samping dan masalah kesehatan, dengan pasangan yang menolak 10% (Nikmah Choiriah P,2013)

Berdasarkan hasil presurvey BKKBN pada tahun 2010 di Sumatera Utara, jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 2.120.692 peserta, pasangan yang menjad peserta KB aktif pada Agustus 2010 sebanyak 1.424.630 yakni peserta KB IUD sebanyak 1.529 peserta, metode operasi pria 171 peserta, kondom

4.360 peserta dan pil sebanyak 10.273 peserta. Sementara pasangan usia subur yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739 yakni 73.863 jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 10.299 jumlah pasangan usia subur yang ingin mempunyai anak segera (IAS), 52.606 jumlah pasangan usia subur tidak ingin mewujudkan anak lagi (TIAL), 13.688 jumlah pasangan usia subur yang ingin anak ditunda 15.712.

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh mahasiswi kebidanan Poltekkes Medan tahun 2014 PKL di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang bahwa terdapat PUS sebanyak 1573, 611 orang (38,84%) ibu yang tidak ikut KB, ibu yang mengatakan tidak ikut berKB dikarenakan larangan suami sebanyak 107 orang (17,51%) dan 135 orang(22,09%) tidak ikut berKB dengan alasan takut.

Berdasarkan data di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Suami tentang Keikutsertaan PUS Menjadi Akseptor KB di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2015” Bahan dan Metode

Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik dengan desain Cross sectional..

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2015. Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang langsung diperoleh atau diambil oleh peneliti kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu. Sebelum pengisian kuesioner terlebih dahulu diberikan penjelasan singkat kepada responden tentang tujuan dari penelitian tersebut. Selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden dengan mendatangi surat persetujuan menjadi responden. Selanjutnya penelitian menjelaskan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner agar pengumpulan data berjalan dengan baik. Analisa data yang dilakukan secara analitik dan disajikan dalam bentuk univariat dan bivariat.

(3)

24

Hasil dan Pembahasan

Setelah dilakukannya penelitian terhadap 52 orang Suami yang berada Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 mengenai Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Suami Tentang Keikutsertaan PUS Menjadi Akseptor KB di Desa Sunggal kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2015” maka didapat hasil sebagai berikut:

Analisis Data Univariat

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan

Pengetahuan responden berdasarkan pengetahuan suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dapat dilihat pada tabel distribusi berikut

Tabel 1

Distribusi Pengetahuan Suami Tentang Keikutsertaan PUS Menjadi Akseptor KB di Desa Sunggal kanan kecamatan Sunggal KabupatenDeli Serdang Tahun 2015

Pengetahuan Jumlah (orang) Persentase (%)

Cukup 20 38,5

Kurang 32 61,5

Jumlah 52 100

Dari table 1 diatas dapat diketahui bahwa dari 52 responden, mayoritas responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 32 orang (61,5%) dan minoritas

responden berpengetahuan cukup sebanyak 20 orang (38,5%).

Distribusi responden berdasarkan sikap Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Distribusi Sikap Suami Tentang Keikutsertaan PUS Menjadi Akseptor KB di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

Sikap Jumlah (orang) Persentase (%)

Positif 32 61,5

Negatif 20 38,5

Jumlah 52 100

Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa dari 52 responden, mayoritas responden dengan sikap positif sebanyak 32 orang (61,5%) dan minoritas responden dengan sikap negatif sebanyak 20 orang (38,6%).

Analisis Data Bivariat

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Suami Tentang Keikutsertaan PUS Menjadi Akseptor KB

Tabel 3

Distribusi Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Suami Tentang Keikutsertaan Pus Menjadi Akseptor KB di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 015

Pengetahuan Sikap Jumlah (orang) X2tabel 3,481 X2hitung 4,68 Positif Negatif N % N % N % Cukup 16 80 4 20 20 100 Kurang 16 50 16 50 32 100 Jumlah 32 61,53 20 38,46 52

Berdasarkan tabel 3 di atas di ketahui bahwa dari 20 responden yang berpengetahuan cukup mayoritas bersikap positif sebanyak 16 orang (80%), dari 32 responden berpengetahuan kurang memiliki

sikap positif sebanyak 16 orang (50%) dan bersikap negatif sebanyak 16 orang (50%).

Hasil analisa menggunakan uji chi-square (X²) menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dengan sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB

(4)

23

dimana X² hitung 4,68 lebih besar dari X² tabel 3,481.

Dari hasil penelitian “Hubungan pengetahuan dengan sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB di desa sunggal kanan kecamatan sunggal kebupaten deli serdang tahun 2015” maka pembahasan adalah sebagai berikut:

Dari data pengetahuan PUS menjadi akseptor KB di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 diperoleh yaitu mayoritas suami memiliki pengetahuan kurang tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB sebanyak 32 (61,5%) dan minoritas pengetahuan cukup sebanyak 20 orang (38,5%).

Hal ini sejalan dengan Elita Vasra (2009) dalam penelitinnya bahwa dari 54 responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 45 orang (83,3%), karena rendahnya pengetahuan suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB.

Menurut Notoadmodjo (2007), pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Menurut asumsi peneliti masih adanya suami yang berpengetahuan kurang, dimana dalam hal ini kurangnya suami mendapatkan informasi tentang KB, hal ini menunjukkan bahwa penyampaian informasi tentang KB masih sangat kurang sehingga suami tidak mengerti tentang manfaat berKB yang sesuai dengan kebutuhan PUS (Pasangan Usia Subur). Dari data sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB di desa sunggal kanan kecamatan sunggal kebupaten deli serdang tahun 2015 mayoritas bersikap positif 32 ( 61,5%) dan minoritas bersikap negatif 20 (38,5%).

Penelitian ini didukung oleh Dewi Kartika Sari (2011) dalam penelitiannya didapatkan mayoritas responden bersikap positif sebanyak 57 orang (64,8%), sedangkan minoritas bersikap negatif sebanyak 31 orang (35,2%).

Menurut Lukaningsih (2010) sikap adalah cara seseorang melihat sesuatu secara mental (dari falam diri) yang mengarah pada perilaku yang ditujukan pada orang lain, ide, objek maupun kelompok tertentu. Sikap juga merupakan cerminan jiwa seseorang mengkomunikasikan perasaannya kepada orang lain (melalui perilaku).

Menurut asumsi peneliti masih ada yang memiliki sikap negatif tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB karena kurang mengertinya tentang manfaat dari berKB sehingga perlu dilakukan penyuluhan kesehatan kepada setiap suami sehingga dapat mengubah perilaku suami.

Hubungan pengetahuan dengan sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB

Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 52 responden yang berada di Desa Sunggal Kanan 32 orang (61,5%) suami yang memiliki pengetahuan kurang tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB dan 20 orang (38,5%) suami bersikap negatif tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB. Hasil uji bivariat terdapat suami mayoritas memiliki pengetahuan yang kurang dengan sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB sebanyak 16 orang (50%). Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB dimana X2hitung 4,68 lebih besar dari pada X2tabel 3,481.

Menurut Azwar (2007) pengetahuan merupakan dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk mencapai penalaran dan untuk mengorganisasikan penalarannya. Adanya untuk yang semula tidak konsistensi dengan apa yang tidak diketahui oleh individu akan disusun, ditata kembali atau diubah sedemikian rupa, sehingga tercapai suatu konsistensi dimana dalam penelitian ini semakin tinggi tingkat pengetahuan suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB semakin besar pula kemungkinan PUS untuk lebih semangat menjadi akseptor KB. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarsih (2011) di Puskesmas Kedawung Sragen, dimana dari hasil penelitian dinyatakan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap suami dengan keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB.

Menurut asumsi peneliti dalam penelitian ini pengetahuan suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB sangat penting dan mempengaruhi perillaku suami dalam mengetahui kebutuhan yg sesuai dengan PUS menjadi akseptor KB. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa ada hubungan pengetahuan suami terhadap keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB yang berarti semakin baik pengetahuan suami maka

(5)

24

kemungkinan untuk mengetahui manfaat dan Kb dan apa cara berKB yang sesuai dengan kebutuhan pada PUS.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Sikap Suami tentang keikutsertaan PUS menjadi Akseptor KB di Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:

Mayoritas suami memiliki pengetahuan yang kurang tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB yaitu 32 orang (61,5%) dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh suami tentang pentingnya ikutserta suami dalam PUS menjadi akseptor KB. Masih adanya Suami yang bersikap negatif tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB yaitu 20 orang (38,5%). Dari data yang dimiliki diketahui bahwa dari 20 responden yang berpengetahuan cukup mayoritas bersikap positif sebanyak 16 orang (80%). Dari 32 responden berpengetahuan kurang memiliki sikap positif sebanyak 16 orang (50%) dan memiliki nilai yang sama dengan bersikap negatif sebanyak 16 orang (50%). Jadi, terdapatnya hubungan yag signifikan antara pengetahuan dengan sikap suami tentang keikutsertaan PUS menjadi akseptor KB dimana X² hitung 4,68 lebih besar dari pada X²tabel 3,481.

Daftar Pustaka

Affandi, Biran. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi;; Jakarta; PT

BINA PUSTAKA SARWONO

PRAWIROHARDJO

Dewi Kartika Sari dkk, 2011, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pria Tentang Keluarga Berencana dengan Perilaku Pria dalam Berparisipasi Menggunakan Metode Kontrasepsi Keluarga Berencana di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes.

Elvipson / 2011 .Elvipson / Tesis-slideshare / www.slideshare.net/ElvipsonSinaga/e lvipson-tesis

Elita Vasra, 2009, Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Suami Dengan Keikutsertaan Ber-KB di RT 45 RW 10 Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Suka Ramai Palembang Tahun 2009. Poltekkespalembang.ac.id

Juneris Aritonang, Hubungan Budaya Patriarki Terhadap Keputusan WUS Menjadi Akseptor Keluarga Berencana di Lingkungan VI Simpang Selayang Medan Tuntungan tahun 2010, 2010, http://repository.usu.ac.id

Lukaningsih.Z.2010.Pengembangan

Kepribadian Untuk Mahasiswa

Kesehatan Dan

Umum.Yogyakarta:Muha Medika Nikmah Choiriah P, 2011, Faktor - Faktor

Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kabupaten Deli

Serdang, 2011,

http://repository.usu.ac.id Notoatmodjo,S.2010.METODOLOGI

PENELITIAN

KESEHATAN:Jakarta:Rineka Cipta Proverawati Atikah dkk.2010. Panduan

Memilih Kontrasepsi; Yogyakarta; Nuha Medika

Purwantiidewi.2012.blogspot.com/2012/II/ko

nsep-dasar-kb-dan-jenis-jenis.html?m=1

Rat Mina Simanullang, Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Penguat Peserta Kontrasepsi Pria Terhadap Penggunaan Vasektomi di Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang, 2011, http://repository.usu.ac.id Sulistyawati, Ari.2011Pelayanan Keluarga

Berencana; Jakarta; Selemba Medika Suparyanto, 2010, Konsep Suami,

http://dr-suparyanto. Blog

spot.com/2011/05/konsepsuami.html

Surya83.2012.wordpress.com/cara-tepat- memilih-alat-kontrasepsi-keluarga-berencana-bagi-wanita

Tri Suci Dewi Wati, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap Di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009, 2010 http://repository.usu.ac.id

Winarsih Nur Ambarwati, Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap, Motivasi dan Partisipasi Suami dalam Keluarga Berencana di Puskesmas Kedawung

Sragen, 2011,

http://jurnal.unimus.ac.id

Wawan, dan Dewi. 2011.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia; Yogyakarta; Muha Medika

Referensi

Dokumen terkait

pembuatan media animasi untuk pembelajaran bahasa inggris menggunakan Microsoft PowerPoint. c) Guru sekolah dasar yang menjadi. peserta pengabdian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi enzim selulase yang menghasilkan kadar gula reduksi tertinggi dari hidrolisis serat kasar onggok dan mendapatkan

ad* b)» Xalau kita baoa bunyi dari paoal 1601 b Btff maka da* patlah kita oimpulkon batata, oobelum waktu yang di- perjanjikan dalaa suatu porjanjian pemborongan itu habio,

membantu menulis kata-kata mereka sendiri pada kertas yang berwarnawarni, menggunakan warna yang berbeda sesuai dengan ‘ part of speech’ kata- kata tersebut. Mereka juga

Sijunjung UPTD

Aplikasi ini menggunakan konsep Client Server dan pengunaan barcode sebagai alat input data serta menggunakan Microsoft SQL Server 2000 untuk mengelola data dan sebagai

Bab ini merupakan bab terakhir yaitu bagian akhir dalam penelitian ini dimana pada bagian ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian

Akhirnya temuan ini menegaskan bahwa semakin baik dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua dan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa secara bersama-sama