• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2541-4704

116

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Lagu Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN 01 Tengklik

Kecamatan Tawangmangu Tahun Pelajaran 2016/2017 Sartono

SDN 01 Tengklik

Abstract - Improve student learning Outcomes through the medium of Song on subjects IPA Grade IV SDN 01 Tengklik Tawangmangu Subdistrict Lesson 2016/2017 Year. Compiled by Tsing improvement study aims to improve the learning out comes of students in SCIENCE subjects through the medium of song in grade IV SDN 01 Tengklik Tawangmangu Subdistrict lesson 2016/2017 year. The medium used is a kids song lyrics modified according the subject matter IPA class IV. The comparison of the value of the factor is the value is the minimal value of the class IV IPA lessons SDN 01 Tengklik. The results obtained from the research action class in the class IV SDN 01 Tengklik retrieved data on cycle 1 of 45% of the students achieved the value is the minimal value criterion while 55% were not finished, and then continues to cycle 2 learners who achieve the minimum value of criterion achieving 90% while 10% hadn't.

Keywords: learning, media track Results

Abstrak - Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Lagu Pada Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas IV SDN 01 Tengklik Kecamatan Tawangmangu Tahun Pelajaran 2016/2017. Disusun Oleh Sartono, perbaikan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui media lagu pada siswa kelas IV SDN 01 Tengklik Kecamatan Tawangmangu tahun pelajaran 2016/2017. Media yang digunakan adalah lagu anak-anak yang liriknya diubah sesuai materi pelajaran IPA kelas IV. Faktor pembanding dari nilai tersebut adalah nilai ketuntasan minimal pelajaran IPA kelas IV SDN 01 Tengklik. Hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN 01 Tengklik diperoleh data pada siklus 1 sebesar 45% peserta didik berhasil mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal sedangkan 55% tidak tuntas, kemudian dilanjutkan ke siklus 2 peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan minimal mencapai 90% sedangkan yang 10% belum tuntas.

Kata Kunci: Hasil belajar, media lagu

1.1. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini

mengharuskan adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara lain yang lebih maju. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan juga tidak lepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku sesorang atau

sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh pada kemajuan di berbagai bidang. Oleh karena itu pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan praktek pembelajarannya. Di tangan gurulah hasil pembelajaran yang

merupakan salah satu indikator mutu

pendidikan lebih banyak ditentukan. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal

dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas.

Guru banyak mengalami persoalan

pembelajaran, diantaranya yang berhubungan dengan pemahaman materi. Seperti halnya pada siswa kelas IV SDN 01 Tengklik

Kecamatan Tawangmangu Kabupaten

Karanganyar. Berdasarkan observasi yang dilakukan saat prasiklus, hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA tergolong kurang yaitu 25% saja siswa yang tuntas KKM mata pelajaran IPA kelas IV. Hal tersebut

dikarenakan guru masih menggunakan

metode konvensional atau ceramah sehingga banyak siswa yang kurang antusias dalam belajar.

Kreativitas guru dalam menyampaikan materi sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Seorang guru sebaiknya harus melakukan cara-cara untuk membuat suasana

kelas dalam pembelajaran menjadi

menyenangkan supaya siswa tertarik dan tidak

bosan. Salah satunya yaitu dengan

(2)

ISSN : 2541-4704

117

alat bantu pembelajaran dirasa sangat diperlukan untuk dapat membantu aktivitas proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas.

Berdasarkan hal tersebut peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan lagu sebagai media

pembelajaran, karena diyakini siswa dapat berimajinasi dan materinya dapat dengan mudah disimpan didalam ingatan siswa sehingga nantinya ia akan dapat mengingat kembali. Materi dapat diubah menjadi lirik-lirik lagu yang mudah diingat dan dipahami siswa. Dengan bernyanyi pembelajaran akan lebih menyenangkan karena aktivitas pembelajaran dilakukan dengan bernyanyi sehingga siswa tidak merasa bosan, ngantuk ataupun tidak memperhatikan saat pembelajaran. Peneliti memperkirakan bahwa lagu menjadi sebuah

alternatif yang cukup efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2.1. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

TINDAKAN Hasil Belajar

Menurut Safari, dkk (2004:8),

menjelaskan bahwa yang disebut dengan hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh

siswa setelah berakhirnya proses

pembelajaran. Tujuan dari hasil belajar ini bagi siswa adalah sebagai butir-butir otentik, akurat dan konsisten. Tujuan secara umum, untuk

memberikan penghargaan terhadap

pencapaian belajar siswa dalam rnemperbaiki

program kegiatan pembelajaran untuk

meningkatkan kualitas siswa dan guru terhadap pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

Menurut Aristo Rahadi (2003: 4), yang disebut dengan hasil belajar ialah hasil dari kegiatan yang berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang (siswa) yang belajar.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar sehingga terjadi perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri seseorang.

Media

Dalam kegiatan belajar mengajar media mempunyai arti yang cukup penting. Apabila materi atau bahan pelajaran yang disampaikan kurang jelas maka media sebagai perantara

untuk menyempurnakan atau memperjelas materi.

a. Pengertian media

“Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran” (Djamarah dan Zain, 2002: 137), dan menurut Sanjaya (2010: 163) “media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar”. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Dari pengertian para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu alat bantu sebagai penyalur atau perantara yang digunakan untuk menyalurkan materi dalam pembelajaran.

b. Fungsi dan manfaat penggunaan media pembelajaran (Sanjaya, 2010: 169)

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan apabila diperlukan. Sebagai contoh seperti video siklus hujan, pada saat ada pembelajaran materi siklus hujan guru dapat memperlihatkan video siklus hujan tersebut kepada para siswa. 2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu

Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang pertumbuhan pada manusia dapat disajikan melalui film. 3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Sebelum siswa diperlihatkan video, foto, film atau audio, siswa kurang antusias karena bosan hanya melihat buku dan mendengarkan penjelaskan dari guru saja, setelah guru memperlihatkan video, foto dan lain-lain siswa menjadi ingin tahu dan tertarik.

Media sangat berfungsi dalam pembelajaran, salah satunya untuk membantu guru dalam penyampaian materi supaya siswa dapat

memahami materi dengan mudah dan

menyenangkan.

Menurut Djamarah dan Zain (2002: 153) fungsi media pembelajaran yaitu :

(3)

ISSN : 2541-4704

118

1) Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang yang guru sampaikan.

2) Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. 3) Media sebagai sumber belajar bagi siswa. c. Nilai praktis media pembelajaran

Dalam pembelajaran seorang guru harus kreatif, inovatif serta menggunakan waktu secara efisien, guru haruslah pintar dalam menyampaikan materi supaya siswa mampu menerima materi dengan baik.

Menurut Sanjaya (2010: 171) ada beberapa nilai praktis media pembelajaran, yaitu :

1) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

2) Media dapat mengatasi batas ruang kelas. 3) Media dapat memungkinkan terjadinya

interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.

4) Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.

6) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik.

7) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.

8) Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

9) Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.

d. Macam-macam media pembelajaran Ada banyak sekali cara seorang guru untuk menyampaikan materi kepada siswa sesuai dengan materi yang akan diajarkan, menurut Djamarah dan Zain (2002: 140) dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: 1) Media auditif adalah media yang hanya

mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio.

2) Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkaian),

slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan.

3) Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi menjadi dua yaitu audiovisual diam dan audiovisual gerak. Audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara, sedangkan audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film dan suara.

e. Prinsip-prinsip penggunaan media

Seorang guru tidak boleh sembarangan dalam menggunakan media, ketika menggunakan media, guru harus memperhatikan materi yang akan disampaikan kemudian mencari media yang cocok dan sesuai dengan materi, apabila tidak sesuai maka materi tidak akan tersampaikan dengan baik. Sanjaya (2010: 173) mengemukakan prinsip-prinsip dalam menggunakan media, yaitu :

1) Media yang akan digunakan oleh guru

harus sesuai dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. 4) Media yang digunakan harus memerhatikan

efektivitas dan efisiensi.

5) Media yang digunakan harus sesuai

dengan kemampuan guru untuk

mengoperasikannya. Lagu

Pada masa sekarang ini lagu sangat sering kita jumpai dalam keseharian, kita selalu dengarkan bahkan kita nyanyikan. Lagu dapat menjadikan pikiran lebih tenang, tentram, dan damai dengan lirik serta alunannya.

a. Pengertian lagu

“Lagu adalah suatu kesatuan musik yang terdiri atas susunan berbagai nada yang berurutan. Setiap lagu ditentukan oleh panjang-pendek dan tinggi-rendahnya nada-nada tersebut, disamping itu irama juga tertentu kepada sebuah lagu” (Hasibuan, 2008: 139) sedangkan menurut Suyanto (2008: 113), “nyanyian adalah serangkaian

(4)

ISSN : 2541-4704

119

kata-kata yang dilagukan dengan irama dan nada tertentu”.

b. Ciri-ciri lagu dalam pembelajaran

Menurut Suyanto (2008: 114) ciri-ciri lagu yang diciptakan untuk pembelajaran anak-anak dikelas yaitu:

1) Berisi kata, frase, atau kalimat dengan tema tertentu.

2) Unsur bahasa diulang-ulang.

3) Umumnya nyanyian berkonteks sehingga mudah dihafal.

4) Lagu dinyanyikan dengan gerakan-gerakan anggota badan (action song).

5) Lagu biasanya dinyanyikan anak-anak diluar kelas.

6) Bernada gembira dan cepat.

c. Teknik pemilihan lagu dalam pembelajaran Penggunaan media lagu sangatlah praktis dan efisien, karena penggunaan media lagu tidak harus memiliki peralatan yang mahal ataupun susah dicari. Penggunaan media lagu cukup dengan ide kreatif yang mengubah materi pembelajaran ke dalam bentuk lagu. Dengan mengembangkan kreatifitas yang dimiliki materi-materi yang banyak ataupun sulit dapat diringkas menjadi menyenangkan.

Menurut Suyanto (2008: 114) guru perlu memperhatikan beberapa hal penting ketika mengajar dengan lagu, yaitu:

1) Pilihlah lagu yang sesuai dengan

karakteristik siswa dan tingkat

perkembangan bahasa.

2) Lirik lagu janganlah terlalu panjang supaya tidak sulit untuk dihafal.

3) Lagu sebaiknya menarik, dinamis, dan bernada gembira.

4) Untuk tujuan tertentu, misalnya guru ingin mengajar butir bahasa tertentu maka pilihlah lagu yang berisi pengulangan butir bahasa tersebut.

5) Dalam memilih lagu, perlu dipertimbangkan penggunaan kata-kata sederhana dan mudah diucapkan.

6) Nyanyian pendek dengan kata-kata

sederhana dan bernada gembira akan cepat dihafal.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa ketika guru mengajar dengan lagu perlu memilih lagu yang sesuai dengan karakteristik

siswa karena dengan menyesuaikan

karakteristik siswa akan memudahkan siswa untuk menerima lagu tersebut, kemudian lagu harus menarik, bernada gembira yang berisi pengulangan dengan kata-kata pendek yang mudah diucapkan dan sederhana sehingga memudahkan siswa untuk mengingat dan mudah untuk dihafal.

d. Kelebihan dan kekurangan media lagu Dalam menggunakan media pastilah ada

kekurangan dan kelebihan dalam

penggunaannya walaupun sedikit. Terdapat beberapa kelebihan penggunaan media lagu diantaranya:

1) Penggunaan media lagu mudah diingat karena lirik dan nadanya yang tidak terlalu panjang.

2) Dapat dinyanyikan kapanpun dan

dimanapun.

3) Membuat siswa dapat mengingat materi dengan mudah.

4) Membuat siswa bergairah dan senang. Sedangkan kekurangan dari lagu diantaranya : 1) Kelas menjadi ramai bila guru tidak pintar

mengendalikan suasana.

2) Terkadang siswa malah asyik sendiri.

Dari kerangka berfikir pada penelitian ini dapat dibuat bagan kerangka pemikiran pada sebuah skema yaitu:

Berdasarkan penelitian yang relevan dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Media lagu dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Tengklik tahun pelajaran 2016/2017.

2. Penerapan media lagu dari siklus ke siklus dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Tengklik tahun pelajaran 2016/2017. Kondis i Awal Pembel ajaran Kualitas pembelajaran Tindak an Siklus 1 Siklus 2 Penggunaan media Kondisi Akhir

(5)

ISSN : 2541-4704

120

3.1. METODOLOGI PENELITIAN

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai pada tanggal 03 Januari s/d 31 Maret 2017.

Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di SDN 01

Tengklik, Kecamatan Tawangmangu,

Kabupaten Karanganyar. Alasan penelitian memilih sekolah ini adalah karena rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 01 Tengklik

Kecamatan Tawangmangu Kabupaten

Karanganyar pada mata pelajaran IPA. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dapat

menggunakan tehnik tes maupun non-tes. Dalam penilitian ini peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data dengan tehnik tes.

“Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka” (Margono, 2010: 170). Dalam penelitian ini penggunaan tes tertulis digunakan untuk mengukur pemahaman atau

penguasaan materi pada siswa serta

memperoleh data hasil belajar siswa kelas IV SDN 01 Tengklik yang diukur melalui butir soal pada instrument evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran.

Indikator Kinerja/Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dapat dijadikan tolak ukur dalam menyatakan suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil.

Sehingga melalui media lagu dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Tengklik. Diharapkan siswa kelas IV SDN 01 Tengklik dapat memenuhi nilai tuntas KKM yaitu 67 untuk mata pelajaran IPA minimal 80% dari jumlah seluruh siswa.

4.1. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan tindakan kelas, peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu untuk memperoleh fakta di lapangan sekaligus menentukan fokus penelitian dan

indikator pencapaian dalam proses

pembelajaran. Pelaksanaan observasi awal dilaksanakan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran IPA kelas IV SDN 01

Tengklik tahun 2016/2017. Berdasarkan observasi awal yang telah dilaksanakan khususnya pada mata pelajaran IPA masih terdapat permasalahan, baik permasalahan yang terdapat pada guru maupun siswa. Berdasarkan data hasil belajar siswa jumlah siswa yang tuntas KKM masih tergolong rendah yaitu sebesar 25%, sedangkan siswa yang tidak tuntas KKM sebesar 75%. Berdasarkan KTSP SDN 01 Tengklik tahun

pelajaran 2016/2017 KKM untuk mata

pelajaran IPA kelas IV adalah 67. Dengan melihat permasalahan hasil belajar siswa yang masih rendah maka peneliti memperbaiki proses pembelajaran IPA kelas IV SDN 01

Tengklik tahun 2016/2017 dengan

menerapkan media lagu, melalui penerapan media lagu ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Tengklik tahun 2016/2017. Deskripsi Siklus 1

Setelah melaksanakan siklus 1

diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan pembelajaran menggunakan media lagu disini peserta didik yang mendapatkan nilai memenuhi kriteria ketuntasa minimal adalah sebanyak 9 siswa dengan prosentase 45%, dan siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal adalah sebanyak 11 siswa dengan prosentase 55%.

Deskripsi Siklus 2

Setelah melaksanakan siklus 2

diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan pembelajaran menggunakan media lagu disini peserta didik yang mendapatkan nilai memenuhi kriteria ketuntasa minimal adalah sebanyak 18 siswa dengan prosentase 90%, dan siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal adalah sebanyak 2 siswa dengan prosentase 10%.

Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus Adapun gambaran secara jelas dapat kita lihat pada tabel berikut sebagai perbandingan antar siklus:

N o.

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tunt as Tid ak Tu nta s Tu nta s Tida k Tunt as Tuntas Tida k Tunt as 1. Pros entas e 25% 75 % 45 % 55% 90% 10% 2. Juml ah Sisw a 5 15 9 11 18 2

(6)

ISSN : 2541-4704

121

Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada pembelajaran yang menerapkan media lagu dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 01 Tengklik Kecamatan

Tawangmangu. Hal tersebut dibuktikan

dengan peningkatan prosentase hasil belajar pada pra siklus sebesar 25%, siklus I meningkat menjadi 45% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang siknifikan yaitu sebesar 90% dari seluruh jumlah siswa yang ada di kelas.

5.1. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunanaan media lagu dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Tengklik tahun ajaran 2016/2017. Hal ini dapat ditunjukkan berdasarkan data hasil belajar pada siklus awal sebesar 25%, siklus I sebesar 45% dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 90%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui media lagu dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Tengklik tahun 2016/2017.

2. Penerapan media lagu dari siklus ke siklus dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 01 Tengklik tahun 2016/2017. Hal ini dapat ditunjukkan dari observasi prasiklus sampai siklus II, dari kondisi prasiklus hasil belajar siswa masih kurang, siswa banyak yang tidak konsentrasi dan tidak memperhatikan perintah guru, pada setiap siklus telah diterapkan media lagu dengan berbagai

lagu yang sesuai dengan materi

pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajar pada setiap siklusnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

[2] Hasibuan, Otto. 2008. Hak Cipta di

Indonesia(Tinjauan khusus hak cipta lagu, Neighbouring Rights, dan

Collecting Society). Jakarta:

PT.Alumni.

[3] Rahadi, Aristo. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

[4] Safari. 2004. Evaluasi Pembelajaran. Departement Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan 2004.

[5] Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

[6] Suyanto, Kasihani, K.E. 2008. English

For Young Learners. Jakarta: Bumi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membantu peserta didik meningkatkan prestasi belajar tersebut di atas, maka dipilih pendekatan kontekstual dengan alasan bahwa; (1) pendekatan ini sebagai

kinerja (X), dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama yang merepresentasikan preferensi absolut dari pengambil keputusan. Masalah MADM diakhiri dengan proses perankingan untuk

Pada Tabel 2 terlihat bahwa biomassa dari bahan yang sama akan menghasilkan komposisi produk hasil pirolisis yang berbeda dengan adanya perbedaan suhu pirolisis

Rumusan masalah yang diambil penulis adalah Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal atas laporan keuangan komersial dan apa pengaruhnya terhadap pajak terutang, PPh Pasal

Tujuan dari kegiatan ini adalah: pertama, mengukur pengetahuan peternak dalam aplikasi ilmu dan teknologi khususnya aspek per- kandangan yang sehat dan produktif yang telah

tentukan berat roket ketika roket beraa paa ketinggian *2 ari permukaan bumi!. Pembahasan

Program aplikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan pengisian kuesioner dan pendataan alumni di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Tingkat frekuensi kejadian dari kegagalan. Dalam menentukan occurrence ini dapat ditentukan seberapa banyak gangguan yang dapat menyababkan risiko. Risk agent atau agen