MODIFIKASI DAN UJI KINERJA MESIN PEMOTONG RllMPUT DARI SRT-OI MENJADI SRT-02:
SISTEM PENGATUR KETINGGIAN PEMOTONGAN
Oleb: SUJIONO
2003
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Sujiono, FOI499068. Modifikasi dan Uji Kiaerja Mesin Pemotoag Rumput Tipe Rotari nari SRT-Ol Menjadi SRT:02: Sistem Pengatur Ketiaggian Pemotongan. Dibimbing Oleh Dr. Ir I Nengah Suastawa, Msc.
Ringkasan . . � I . " /
I V1l"
p:
Sistem pengatur ketinggian pemotongan diperlukan pada mesin pemotong rumput karena pemotongan rumput untuk lingkungan yang berbeda ditutut tidak sarna ketinggian potongnya. Oleh karena itu, sistem pengatur ketinggian pemotongan diperlllkAn agar dalam memotong pada Iingkungan yang berbeda tidak mengganti mesin pemotong rumput tetapi eukup mengubah ketinggian yang diinginkan.Sistem pengatur ketinggian pemotongan yang telah ada yaitu sistem pengatur ketinggian pemotongan dengan mekanisme uHr (Setiadi, 2000) dan dengan mekanisme empat batang penghubung pada SRT -01 (Suastawa. 2002). Sistem pengatur ketinggian pemotongan dengan mekanisme ulir yang telab dibuat memiliki kekurangan yaitu satu mekanime hanya digunakan untuk mengatur satu paros roda, sehingga sulit untuk mengatur keempat sudut mesin pemotong sejajar. Mesin SRT-OI memiliki kelebihan yaitu dengan satu mekanisme dapat
mengangkat seluruh bagian mesin pemotong nunput, sehingga dapat mengangkat keempat sudut mesin pemotong secaea serempak. Dengan demikian kemungkinan mendapathan hasil pemotongan yang seragam Icbih hesar.
Sistem pengatur ketinggian potong pada SRT"()I, memiliki kekurangan antara lain: I) konstruksi poras, lengan dan tuas pengatur ketinggian kurang kokoh, 2) kesulitan dalam pemasangan antar komponen-komponen mekansisme,
3)
posisi tuas pengatur kctinggian kurang ergonomis, 4) perubahan ketinggian yang dibuat tidak teratur, dan 5) analisis teknik belum ada.Dengan mernpertimbangkan pennasalahan tersebut maka modifikasi ini bertujuan untuk mcmperbaiki kinelja dari SRT"()I yang meliputi: I) memperbaiki konstruksi poros, lengan, paras rada dan tuas pengatur ketinggian, 2) meletakkan tuas pengatur ketinggian pada stang
3)
merancang pengaturan ketinggian pemotongan dengan perubahan yang lebih tcratur, 4) melakukan analisis teknile, dan 5). mempennudah dalam penasangan dan pelepasan antar komponenkomponennya maupun pemasangan ke dele,
Sistem pengatur ketinggian pemotongan dibagi kedalam dua mekanisme yaitu mekanisme Pengatur ketinggian dan mekanisme pengendali ketinggian potong. Mekanisme pengatur ketinggian terdiri
dati
I) poros pengatur ketinggian, 2) lengan ::>engMur ketinggian,1)
batang penghub:,mg. dan4)
poras rvda, dan 5) roda. Mekanisme pengendali ketinggian pemotongan terdiri dari: I) tuas pengatur ketinggian. 2) sel pengatur ketinggian,3)
rangka mekanisme pengendali, 4) poros tuas pengatur ketinggian, 5) dudukan tuas pengatur ketinggian.Masing-masing komponen sistem pengatur ketinggian pemotongan rumput dibuat di laboratorium Alat ddan Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Sedangl'.an rcda
dan kawat penghubung dibeli jadi yaitu roda dengan beban berat dengan diameter luar 18 em dan kawat penghubung berupa kawat kopling dengan diameter
3
mm beserta pegas yang menyelimutinya. Komponen-komponen yang terlah dibuatHasH pengujian menunjukan bahwa waldu pemasangan dan pelepasan
komponen lebih lama. brena ada pemindahan tuas pengatur ketinggian ke stang.
Waktu
pem
asangan danpelepasan total rata-rata pada SRT -01 adalah 9'28"
dan8'24". Sedangkan pada SRT-02 dengan rancangan poros pertama 14'07"
dan11'42", dan pada rancangan poros kedua 14'05"
dan11'40". Raneangan poros
pertama pada SRT -02 menggunakan uHr, sedangkan rancangan kedua dirangkai
secara pennanen. Kelemahan dari rancangan pertama yaitu konstruksi kurang
kokoh dan mudah rusak pada bagian yang berulir. Kelebihannya, hila rusak tidak
mengganti semua komponen yang melekat pada poros. Sedangkan rancangan
kedua memiliki kekurangan bila terjadi kerJsakan, maka harns mengganti semua
komponen yang melekat pada paros tetapi konstruksi lebih kokoh, karena
digahungkan
secarapennanen.
Hasil pengujian tinggi pisau pemotong di tempat datar (tallah) diperoleh
tinggi pisau mengalami perubahan rata-rata tiap 0.99 em pada saat naik,
mengalami perubahan rata-rata tiap 1 em pada saat turun. Pada lahan rumput
menghasilkan perubahan rata-rata 0.99 em pada saat naik dan 0.98 em pada saat
turun. Ketidaksamaan dengan rancangan ini dapat disehabkan oleh behera faktor
antara lain: 1) kekurangakuratan dalam pembuatan lengan pengatur ketinggian,
2) kekurangakuratan dalam meletakkan dudukan kawat penghubung, 3) kekurang
akuratan pembuatan
danpemasangan sel pengatur ketinggian pada rangka
mekanisme pengendaJi ketinggian 4) ketidakstabilan perubahan panjang pegas
kawat penghubung,
HasH pengujian keseragaman hasil pemotongan menunjukkan kinerja yang
baik (estAndar deviasinya kesil), namun ini tidak: sesuai dengan pengujian statik.
Hal ini kemungkinan disebahkan oleh: 1) pennukaan laban yang tidak rata,
2) pennukaan
thatchyang tidak rata, 3) elastisitas rumput pada saat dipotong.
4) tumbuhnya rumput yang tidak tegak: lurus terhadap pennukaan
thatch.Prototipe yang dibuat menunjuhn masing-masing komponen dapat
berfungsi dengan baik
dandapat diuji pada semua setting ketinggian yang dibuat.
HasH pengujian pemotongan rumput yang telab dilakukan umumnya
menghasHkan potongan yang lebih seragam. Pengaturan ketinggian lebih
ergonomis karena dapat dioperasikan pada saat mesin beroperasi. Pengoperasian
optimum hanya dapat dilakukan hingga setting ketinggian 3.5 em. Skala
perubahan juga eukup baik yaitu rata-rata 0.99 em dan 1 em dari rancangan
Iem
di lahan datar
dan0.99 em dan 0.98 em di lahan rumput.
Waktupemasangan yang
MODIFIKASI D� UJI KlNEIUA MESIN PEMOTONG RUMPUT DARI SRT-Ol MENJADI SRT�2:
SISTEM PENGATUR KETlNGGIAN PEMOTONGAN
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleb Gelar
SAlUANA TEKNOWGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleb: SUJlONO FOl499068
2003
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN 8()GOR FAKULTAS TEKNOWGI PEltTANIAN
MODIFIKASI DAN UJI K1NERJA MESIN PEMOTONG RUMPUT DAR! SRT-OI MENJADI SRT-02:
SISTEM PENGATUR KETINGGIAN PEMOTONGAN
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelaT
SARJANA TEKNOLOGI PERTANiAN
Pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogar
Oleh :
Sujiono F01499068
Dilahirkan pada tanggal
18Agoslus
1980Di Nganjuk Jawa Timur
DAFrARRIWAYAT HIDVP
Penulis dilahirkan di Nganjuk pada tanggal
18
Agustus1980.
Penulis mengikuti orang tuanya transmigrasi pada bulan Mei1983
ke Kalimantan Tengah tepatnya di RTIRW06/02
Desa PangkaJan Tiga Sp3,
Kecamatan KuoW.Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Dan tinggai di sana hingga sekarang.
Riwayat pendidikan penuiis dimulai dari pendidikan dasar yaitu di Sekolab Dasar Negeri pangkalan Lada
10
pada tahun1987 - 1993.
Setelab lusus penulis me1anjutkan ke sekolah menengah pertama tepatnya di Sekolah MenengahPertama Negeri
2
Kumai (sekarang berganti nama Sekolah Menengah PertamaNegeri
3
Kumai). Pendidikan tersehut ditempuh pada tahun1993 - 1996.
Setelah lulus penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Vmum Negeri I Pangkalan Bun ditempuh pada tabun1996 - 1999
dan dilanjutkan ke perguruan tinggi tepatnya di Institut Pertanian Bogor (IPS).Penulis masuk IPB meJalui jalur seleksi (PMDK) tahun 1999. Selam& di IPB penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah IImu Ukur Wilayah
(200112002),
Motor Bakar(2002/2003),
Alat dan Mesin Budidaya Penaman(2002/2003)
dan Traktor Pertanian(2003/2004).
Pad. tabun2002
melakukanpraktek lapang di PT Perkebunan Nusantar. VI Jambi dengan judul Aspek Keteknikan Pertanian Pacla Tanaman Kelapa Sawit Kebun Bunut-Pinang Tinggi
PT Perkebunan Nusantara VI Jambi. Selanjutnya Penulis melakukan Penelitian untuk menyusunan tugas akhir (skripsi) tahun
2003
dengan judul Modifikasi dan Uji Kinerja Mesin Pemotong Rumput dari SRT-Ol nenjadi SRT-02: Sistem Pengatur Ketinggian Pemotongan. Dan penulis dinyatakan lulus tahun2003
dari IPB tepatnya tanggal12
Novenber2003.
Bogor, Desember
2003
KATAPENGANTAR
Bismillaahirrohrnaanirrohiim
Alhamdulillaah, segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah meng;anugerahkan karunia-Nya, sehingga Penulis clapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Modifikasi dan Uji Kinerja Mesin Permotong Rumput Dari SRT-Ol Menjadi SRT-02: Sistem PcngatuT Ketinggian Pemotongan . Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang
dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan September di Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Leuwikopo, Jurusan Teknik Pertanian,
F
ATETA, IPB, Bogor.Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besamya kepada :
1.
Bapak, Emak, dan Adikku yang telah memberikan semangat, doa, dan dorongan modi maupun materil.2. Dr. Ir. I Nengah Suastawa, MSc sebagai dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam membimbing, mengarahkan dan membantu penulis terutama da!am penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mohon maaf jika ada kesalahan yang tidak berkenan di hati Bapak.
3. Dr. Ir. Radite Praeko Agus S, MAgr dan Dr. Ir. I Dewa Made Subrata, MAgr sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan, saran dan kritiknya pada penulisan skripsi ini.
4.
Mas Dwi Pumomo dan Mas Yusuf sekeluarga dan Pak Abas atas bantuanyang diberikan untuk penelitian dan penyusunan skripsi ini.
5.
Amin dan Dian atas kerja samanya seiama penelitian. Pemulis memohon maaf atas kesalahan yang penulis buat selama penelitian.6. Sa.Witers 90: Witarsa, Eko, Arthur, Rian, Daan, Rolan, Eka, Gusta, Ozcar, Syukri, Nofian, dan Alfi atas kekeluargaan yang terja1in selama ini.
7. Para Peneliti di Leuwikopo : Sigit, Santo, Ibnu, Lina, Erwin, Asri, Helen, atas
atas bantuannya.
8. Ternan satu angkatau TEP 36, atas kekompakan yang tersisa.
Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis menyadari banyaknya kekurangan dari tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis menerima segala kritikan dan saran yang bersifat membangun.
Akhimya penulis berharap semoga apa yang telah penulis paparkan daJam Skripsi ini dapat bennanfaat bagi penulis maupun yang memerlukannya.
Bogor, September 2003
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR ... iv
DAF"f AR lSI ... ... vi
DAFrAR TABEL ....... viii
DAFfAR GAMBAR ... ix
DAFT AR LAMPIRAN .... ... .... ... xi
I. PENDAHULUAN ... . A. Latar Belakang... 1
B. Tujuan ... 3
II. TIJAUAN PUSTAKA... 4
A. Budidaya Rumput ......
4
B. Pemeliharaan Rumput ... .... ... 5
C. Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari ...... 7
D. Sistem Pengatur Ketinggian pada Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari ... 9
III. METODE PENELITIAN ...... ... II A. Waktu dan Tempat Penelitian... 11
B. Tahapan Penelitian... 11
B.1. Identifikasi masalah padaSRT-OI ... 12
B.2. Perumusan Ide... 12
8.3. Pembuatan Sistem Pengatur Ketinggian Pemotongan .... 12
B.4. Pengujian di Laboratorium ... 14
B.S. Pengujian di Lapangan Rumput... 15
B.6. Analisis Biaya Bahan ... ... 15
B.7. Analisis Data... 15
IV. RANCANGAN FUNGSIONAL ... 16
A. Kriteria Rancangan ...... ... .... ... 16
• B. Rancangan Fungsional... ... 19
V. ANALTSI8 TINr.GI PIS;\U PEMOTONG ... 21
VI. ANALISIS TEKNIK SISTEM PENGATUR KETINGGIAN . 27 A. Perancangan Mekanisme Pengatur Ketinggian ... 27
A I. Poras Pengatu: Ketinggian ... 27
,
A.2. Lengan Pengatur Ketinggian... 28
A.3. Batang Penghubung... 32
B. Perancangan Mekanisme Kendali Ketinggian... 33
B.l. Tuas Pengatur Ketinggian... 33
B.2. Paras Tuas Pengatur Ketinggian... 37
B.3. Sel Pengatur Ketinggian ... 37
B.4. Rangka Mekanisme Pengendali Ketinggian... 37
C. Perancangan Kawat Penghubung... 39
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4 1 A. Prototipe Mekanisme Pengatur Ketinggian... 42
A.I. Paras Pengatur Ketinggian ... 43
A.2. Lengan Pengatur Ketinggian dan Paras Roda ... 44
A.3. Batang Penghubung... 45
B. Prototipe Mekanisme Pengendali Ketinggian ... 46
B.1. Rangka Mekanisme Pengendali Ketinggian ... 47
B. 2. Tuas Pengatur Ketinggian dan Paras Tuas Pengatur Ketinggian ... 47
C. Prototipe Kawat Penghubung ... 48
D. Pengujian Prototipe Sistem Pengatur Ketinggian... . 49
0.1. Waktu Pemasangan dan Pelepasan Komponen Pengatur Ketinggian... ... ... 49
0.2. Pengujian di laban datar ... 50
0.3. Pengujian di Lahan Rumput ... 51
0.4. Pengujian Keseragaman Hasil Pematongan ... 53
E. Analisis Biaya Pembuatan... 56
VII. KESIMPULAN DAN SAR.\..1\l... 57
A. Kesimpulan... 57
B. Saran ... 57
DAFfARPUSTAI{.\ ... 58
LAMPlRAN ... ... ... ... ... ... 59