• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Telkom University a. Profil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Telkom University a. Profil"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Profil Telkom University a. Profil

Telkom University merupakan penggabungan dari beberapa institusi yang berada dibawah badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yaitu IT Telkom, IM Telkom, Politeknik Telkom dan STISI Telkom yang berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013. Tel-U mengkhususkan program studinya pada bidang “Information and Communications Technologies, Management and Creative Industries” sebagai jawaban atas tuntutan perkembangan industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu pesat.

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) dan Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Manajemen dan Bisnis Telkom (STMB Telkom). STT Telkom dan STMB Telkom didirikan pada tahun 1990 atas prakarsa PT. Telkom yang saat itu dipimpin oleh Direktur Utama Ir. Cacuk Sudarijanto. Kedua sekolah tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki kekhususan pendidikan dalam bidang industri pertelekomunikasian serta teknologi informasi.

Nilai sejarah dan karya-karya Tridharma yang telah dihasilkan oleh kampus-kampus sebelumnya akan menginspirasi Telkom University untuk berkembang terus menjadi kampus kebangsaan dan sekaligus kampus dunia (World Class University) yang akan selalu menciptakan masa depan (Creating the Future) melalui pengembangan cross-culture academic atmosphere dan global academia. Nick name (julukan) Tel-U dan moto Creating the Future merupakan gagasan yang diberikan oleh Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., CEO/Direktur Utama (Dirut) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada saat Telkom University didirikan

(2)

2

sebagai penggabungan IT Telkom, IM Telkom, Politeknik Telkom, dan STISI Telkom (Telkom University, 2015).

b. Logo

Berikut logo dari Telkom University:

Gambar 1.1 Logo Telkom University

Sumber: www.telkomuniversity.ac.id, (2013) Makna dari logo tersebut, yakni:

1. Bentuk dasar Logo Tel-U berupa perisai melambangkan institusi yang kokoh dan memiliki daya juang yang tinggi, dengan inisial huruf T dari ‘Telkom’ menandakan ciri/identitas dan kebanggaan untuk bersama mengembangkan diri.

2. Dasar perisai berupa huruf U dari ‘University’ sebagai landasan konsep komunitas pendidikan dan riset tingkat tinggi.

3. Bentuk utama pada puncak perisai berupa ‘buku terbuka’ melambangkan keterbukaan pikiran dan imajinasi, siap mengembangkan inovasi dan pedoman keilmuan baru dalam globalisasi dunia.

1.1.2 Profil Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) a. Profil

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) pada awal berdirinya bernama Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom). Pendirian STT Telkom diawali dari kesadaran Bapak Cacuk Sudarijanto yang pada tahun 1990, ketika itu menjabat sebagai Dirut PT. Telkom, akan perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi harus diimbangi dengan kesediaan sumber daya manusia yang mumpuni. Beridirinya STT Telkom diresmikan pada hari Jumat, 28 September 1990 di Gegerkalong Hilir – Bandung oleh Menteri Pariwisata Pos dan

(3)

3

Telekomunikasi pada saat itu, Bapak Soesilo Soedarman. Sejak berdirinya, IT Telkom bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT).

Pada awal berdirinya, kampus IT Telkom tersebar di 3 lokasi. Kampus 1 berada di jalan Soekarno Hatta, Kampus 2 di jalan Geger Kalong Hilir, dan Kampus 3 berada di jalan Penghulu Hasan Mustafa. Pada tahun 1993 IT Telkom memiliki kampus sendiri di Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu (lokasi saat ini) dan setahun kemudian semua kegiatan belajar mengajar terpusat di kampus baru. Pada tahun itu pula Kampus IT Telkom diresmikan Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 24 Maret 1994. Menempati lahan seluas 48 ha, kampus IT Telkom memiliki fasilitas penunjang pendidikan yang baik dengan penataan lingkungan yang asri, sehingga proses belajar dan mengajar dapat lebih kondusif.

Tujuan didirikannya sekolah ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan ahli-ahli di industri telekomunikasi yang tumbuh sangat pesat, maka PT Telkom sangat berkepentingan terhadap institusi ini sehingga PT Telkom memberikan beasiswa penuh dan ikatan dinas kepada mahasiswa angkatan 1991 dan 1992. Adanya perubahan iklim industri telekomunikasi (PT Telkom tidak memonopoli lagi), program beasiswa dan ikatan dinas diberhentikan. Saat ini IT Telkom menjadi perguruan tinggi yang mandiri.

Sesudah penggabungan menjadi Telkom University, IT Telkom terbagi menjadi beberapa fakultas, antara lain Fakultas Teknik Elektro (FTE), Fakultas Rekayasa Industri (FRI), dan Fakultas Informatika (FIF). Dimana penjabaran program studi/jurusan dijelaskan pada Tabel 1.1 (Telkom University, 2013).

b. Logo

(4)

4

Gambar 1.2 Logo Institut Teknologi Telkom

Sumber: http://siapbelajar.com/, (2013)

1.1.3 Profil Fakultas Teknik

Sejak penggabungan menjadi Telkom University, IT Telkom berubah menjadi terdiri dari beberapa fakultas di dalamnya, yaitu:

1.1.3.1 Fakultas Teknik Elektro (FTE)

Fakultas Teknik Elektro merupakan bidang ilmu teknik yang didalamnya membahas seputar listrik. Adanya Fakultas ini didorong oleh kebutuhan sumber daya manusia/tenaga sarjana Teknik Elektro yang terus meningkat. Dimana dalam fakultas teknik elektro terdapat lima program studi, yaitu S2 Teknik Telekomunikasi, S1 Teknik Telekomunikasi, S1 Teknik Elektro, S1 Sistem Komputer, dan S1 Teknik Fisika (Telkom University, 2013).

Gambar 1.3 Logo Fakultas Teknik Elektro

Sumber: http://see.telkomuniversity.ac.id/, (2015)

1.1.3.2 Fakultas Rekayasa Industri (FRI)

Fakultas Teknik Industri berdiri pada tanggal 28 September 1990. Teknik Industri adalah bidang ilmu keteknikan yang konsen pada analisis, perancangan, implementasi dan perbaikan suatu sistem integral yang terdiri dari manusia, peralatan, dana, material, dan metoda. Dalam konteks ontologi Teknik Industri tersebut Industri Telekomunikasi merupakan sebuah sistem integral yang sangat

(5)

5

membutuhkan kehadiran dan kontribusi dari keahlian teknik industri. Berangkat dari pemikiran tersebut, IT Telkom yang dalam misinya menjadi penyedia SDM industri telekomunikasi di Indonesia menganggap penting untuk mendirikan Fakultas Rekayasa Industri sebagai bagian dari rumpun bidang keteknikan di IT Telkom yang fokus pada bidang ICT bersama dengan Fakultas Elektro & Komunikasi dan Fakultas Informatika. Fakultas Rekayasa Industri berfungsi menyelenggarakan kegatan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui Program-program Studi Diploma (D3) dan Sarjana (S1) (Telkom University, 2013).

Gambar 1.4 Logo Fakultas Rekayasa Industri (FRI)

Sumber: http://www.telkomuniversity.ac.id/, (2014)

1.1.3.3 Fakultas Teknik Informatika

Fakultas Informatika pada tahun 2014 memiliki tiga buah program studi yaitu S1 Teknik Informatika, S1 Ilmu komputasi, dan S2 Teknik Informatika. Kondisi ini merupakan modal awal bagi pengembangan Fakultas Informatika dibawah Universitas Telkom. Fakultas Informatika telah mengalami berbagai perubahan sejalan dengan terjadinya perubahan pada level institusi. Tahun 2014 s/d tahun 2018 merupakan periode I sejak bernaung dibawah institusi Universitas Telkom (Telkom University, 2013).

Gambar 1.5 Logo Fakultas Informatika

(6)

6

1.1.4 Visi dan Misi

1.1.4.1 Telkom University a. Visi

Menjadi perguruan tinggi berkelas dunia (A World Class University) yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi.

b. Misi

1. Menyelenggarakan Lembaga Pendidikan Berstandar Internasional.

2. Mengembangkan sistem pembinaan, untuk pembentukan manusia yang berkarakter unggul, dalam membangun peradaban bangsa.

3. Mengembangkan sumber - sumber pendanaan, melalui penciptaan peluang, inovasi, serta kreatifitas.

1.1.5 Program Studi Telkom University

Berikut program studi yang ditawarkan dari Telkom University:

Tabel 1.1 Program Studi Telkom University

FAKULTAS PRODI FTE S2 Teknik Telekomunikasi S1 Teknik Telekomunikasi S1 Teknik Elektro S1 Sistem Komputer S1 Teknik Fisika

FRI S1 Teknik Industri

S1 Sistem Informasi FIF S2 Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Ilmu Komputasi FEB S2 Manajemen S1 MBTI S1 Akuntansi

(7)

7

FAKULTAS PRODI

FKB S1 Ilmu Komunikasi

S1 Administrasi Bisnis

FIK

S1 Desain Komunikasi Visual S1 Desain Interior

S1 Kriya Tekstil dan Mode S1 Desain Produk

S1 Seni Rupa Murni

FIT D3 Manajemen Informatika D3 Teknik Komputer D3 Komputerisasi Akuntansi D3 Manajemen Pemasaran D3 Teknik Telekomunikasi D3 Teknik Informatika D3 Perhotelan

(8)

8

1.1.6 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan hubungan antara tiap bagian secara posisi maupun tugas dan tanggung jawab yang ada dalam perusahaan. Berikut struktur organisasi dari Telkom University:

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Telkom University

(9)

9

1.2 Latar Belakang Penelitian

Adanya globalisasi memberikan dampak perubahan dari segi ekonomi pada industri pendidikan. Sehingga industri pendidikan dituntut untuk menyusun strategi guna mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Beberapa tahun kebelakang, usaha penggabungan baik merger maupun akuisisi merupakan strategi yang marak dilakukan. Tidak hanya mengikuti trend, penggabungan juga memiliki beberapa manfaat yang mampu meningkatkan menghasilkan laba, mengembangkan usaha, dan meningkatkan daya saing perusahaan menjadi lebih kompetitif (Hukum Online, 2010). Berikut pertumbuhan merger dan akuisisi pada tahun 1995-2015 di ASEAN:

Gambar 1.7 Pertumbuhan Seluruh Merger dan Akuisisi ASEAN

Sumber: imaa-imstitute, (2004-2015)

Dapat dilihat pada Gambar 1.7, kegiatan penggabungan sudah cukup aktif di ASEAN sejak tahun 1995. Dimana dalam pertumbuhannya mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak terlalu signifikan. Value of transaction tertinggi telah mencapai USD 140 Billion pada tahun 2010. Indonesia yang juga merupakan bagian dari ASEAN juga telah menerapkan kegiatan penggabungan ini sejak tahun 1990. Sedangkan pertumbuhan merger dan akuisisi di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.8:

(10)

10

Gambar 1.8 Pertumbuhan Seluruh Industri Merger dan Akuisisi di Indonesia

Sumber: imaa-imstitute, (2004-2015)

Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.8, kegiatan penggabungan di Indonesia pada awalnya masih cukup rendah namun seiring berjalannya waktu kegiatan ini semakin marak dilakukan hingga mencapai peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2010 dengan Number of Transaction mencapai angka 600-700.

Istilah penggabungan pun sudah marak di dunia industri pendidikan. Berikut beberapa perguruan tinggi Di luar negeri yang melakukan penggabungan:

Tabel 1.2 Perguruan Tinggi yang Melakukan Penggabungan di Luar Negeri

NO SEBELUM SESUDAH

1 University of Natal and University of Durban Westville

University of Kwazulu Natal, Afrika Selatan.

2 Universite Montpellier-2 dan Universite Montpellier-1 Universete Montpellier, Perancis. 3 University of North West and Potchefsroom University North West University, Afrika

Selatan. 4 Technikon Pretoria, Technikon North West and

Technikon Northern Gauteng

Tshwane University of Technology, Afrika Selatan.

5 University of Fort Hare and Rhodes University East

London Campus only Fort Fare University, Afrika Selatan. 6 University of Port Elizabeth, Port Elizabeth Technikon

and Vista Campus in Port Elizabeth

Nelson Mandela Metropolitan University, Afrika Selatan. 7 University of the North and Medical University of

South Africa

University of Limpopo, Afrika Selatan.

(11)

11

NO SEBELUM SESUDAH

8 University of Transkei, Border Technikon and Easter Cape Technikon

Walter Sisulu University, Afrika Selatan.

9 Rand Afrikaans University and Wits Technikon University of Johannesburg, Afrika Selatan.

10 Cape Technikon and Penisula Technikon Cape University of Technology, Afrika Selatan. 11 University of Pretoria and Vista University Mamelodi

Branch only Pretoria University, Afrika Selatan. 12 M.L. Sultan Technikon and Technikon Natal Durban University of Technology,

Afrika Selatan. 13 University of South Africa and Technikon South

Africa

University of South Africa, Afrika Selatan.

Sumber: Jansen dalam Daweti (2015:26)

Trend penggabungan ini tidak hanya dilakukan di Afrika Selatan dan Perancis, beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga melakukan strategi penggabungan. Berikut daftar perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan penggabungan:

Tabel 1.3 Daftar Perguruan Tinggi di Indonesia yang Melakukan Penggabungan

NO SEBELUM SESUDAH

1 Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) dari Yayasan Pusat Kateketik

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(Tahun 2014) 2 Akademi Pendidikan Agama Islam dan Universitas Ibnu Khaldun Universitas Islam

Nusantara

3

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung (STIEB), Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Bandung (STIBB), Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Widyatama (STTW), dan Sekolah Tinggi Desain

Komunikasi Visual (STDKV)

Universitas Widyatama

4 Universitas Pancasila (lama) dengan Universitas Bung Karno Universitas Pancasila 5 Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, Polteknik

Telkom, STISI Telkom

Telkom University

6 Akademi Perminyakan Pertamina (APP) di Bandung dengan Pendidikan Kejuruan Perminyakan (PKP) di Plaju

Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM “Akamigas”

(12)

12

NO SEBELUM SESUDAH

7 Akademi Keperawatan, Akademi Gizi, dan Akademi Analisis Kesehatan

Universitas Muhammadiyah

Semarang

8

Akademi Analis Kesehatan Sari Mutiara, Akademi Analisa Farmasi dan Makanan Sari Mutiara, Akademi Keperawatan Sari

Mutiara Medan, Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Indonesia Medan

Universitas Sari Mutiara Indonesia

9 AKBID dengan AKPER Kendedes

Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Kendedes di Malang

10 Prodi Akupunktur (DIII) dari Unmer YPTM dan Akper dr. Soepraoen

Politeknik Kesehatan RS. dr. Soepraoen

11 Akademi Kesehatan Lingkungan, Akademi Keperawatan, Akademi Gizi, dan Akademi Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

12 AKBID dan AKPER Kharisma STIKes Kharisma

Karawang Sumber: http://elektro.teknik.univpancasila.ac.id/,

http://adhipras.staff.telkomuniversity.ac.id/, http://fikkes.unimus.ac.id/, http://sari-mutiara.ac.id/, http://stikeskendedes.ac.id/,

http://www.poltekkes-soepraoen.ac.id/, http://poltekkes-banjarmasin.ac.id/.

Pada umumnya strategi manajemen pada penggabungan berkaitan erat dengan aspek hukum dan keuangan. Namun semua itu tidak lepas dari atribut pelayanan organisasi/perguruan tinggi itu sendiri. Karena atribut pelayanan memiliki peranan penting dan merupakan kunci sukses dasar untuk membangun keberhasilan dan keuntungan bagi organisasi dalam bidang apapun. Atribut pelayanan terdiri dari 7P, dimana product, price, people, process, dan physical evidence merupakan bagiannya. Apabila proses dilakukan dengan baik, maka akan menghasilkan produk yang baik pula dan menjadikannya strategi dalam bersaing.

(13)

13

Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan strategi dalam rangka memenangkan persaingan. Pelayanan prima pun biasanya berhubungan dengan bisnis jasa pelayanan yang dilakukan dalam upaya memberikan rasa puas serta menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan. Organisasi/perguruan tinggi perlu memperlakukan pelanggannya dengan baik sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan dan diperhatikan dengan baik (GI, 2013).

Kemudian daya tarik dari suatu universitas salah satunya berasal dari kualitas dosen yang dimilikinya, dimana hal tersebut merupakan bagian dari atribut pelayanan. Namun sebagian besar organisasi atau perusahaan kini hanya berfokus pada hal-hal teknis dan seputar kinerja dibandingkan memperhatikan dari sisi kemanusiaannya. Hal tersebut menjadi penyebab bahwa atribut pelayanan sangat diperlukan (Kompas, 2009).

Salah satu perguruan tinggi yang melakukan kegiatan penggabungan adalah Telkom University. Kegiatan penggabungan ini bertujuan agar terciptanya peningkatan atribut pada kualitas pelayanan. Oleh karena itu, IT Telkom, IM Telkom, Politeknik Telkom, dan STISI memilih untuk berada pada satu nama, yaitu Telkom University. Penggabungan ini telah berlangsung selama dua tahun, dimana pencapaian pada tahun pertama Telkom University telah melakukan penataan manajemen, dan pada tahun kedua fokus melakukan pengembangan sumber daya (Telkom University, 2015).

Semakin berkembangnya industri pendidikan Telkom University, mampu meningkatkan daya tarik lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan pendidikannya ke Telkom University. Hal ini menjadi pertimbangan Telkom University untuk menambah kuota dari sebelumnya.

IT Telkom merupakan penyumbang jumlah program studi dan fakultas terbesar pada saat penggabungan Telkom University berlangsung. Selain itu, IT Telkom merupakan institusi tertua dibandingkan dengan institusi lainnya. Sehingga citra IT Telkom sudah cukup dikenal di masyarakat. Berkembangnya

(14)

14

industri pendidikan IT Telkom pun mampu meningkatkan daya tarik lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan pendidikannya ke IT Telkom. Hal ini menjadi pertimbangan IT Telkom untuk menambah kuota dari periode sebelumnya. Namun semakin tinggi produktivitas cenderung berbanding terbalik dengan kualitas. Sehingga IT Telkom memiliki kewajiban untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas yang diberikan kepada mahasiswa.

Persepsi dari setiap individu atau mahasiswa Ex-IT Telkom kemungkinan akan berbeda. Setelah melakukan preliminary study kepada beberapa mahasiswa Ex-IT Telkom, 4 dari 9 mahasiswa berpendapat bahwa atribut pelayanan yang didapatkan sesudah penggabungan lebih baik karena dirasakan adanya peningkatan secara berkelanjutan baik dari segi fasilitas maupun pelayanan. Namun 3 mahasiswa lainnya berpendapat bahwa atribut produk yang didapatkan sesudah penggabungan sama saja seperti saat sebelum penggabungan. Dan 2 mahasiswa berpendapat bahwa atribut produk yang didapatkan sebelum penggabungan lebih baik karena lebih terfokus melihat kebutuhan setiap fakultas yang berbeda dan dirasa persiapan untuk menuju penggabungan Telkom University ini belum begitu siap.

Gambar 1.9 Preliminary study

Sumber: Data yang telah diolah (2015)

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis ingin mengkaji dan menganalisis pengaruh kinerja atribut terhadap manfaat pelayanan sebelum dan sesudah

22%

33%

45%

Preliminary Study

(Persepsi mahasiswa Ex-IT Telkom mengenai kinerja atribut pelayanan yang lebih baik)

Sebelum Penggabungan Sama Saja Setelah Penggabungan

(15)

15

penggabungan pada Ex-Institut Teknologi Telkom. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kinerja Atribut Pelayanan Terhadap Manfaat Pelayanan Sebelum dan Sesudah Penggabungan (Pada Ex-Institut Teknologi Telkom)”.

1.3 Perumusan Masalah

Penggabungan empat perguruan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), yakni IT Telkom, IM Telkom, Politeknik Telkom, dan STISI menjadi Telkom University merupakan langkah dalam melakukan peningkatan atribut produk industri perguruan tinggi. Dimana pada umumnya, tujuan dari penggabungan adalah untuk pengembangan kekayaan para pemegang saham melalui akuisisi yang ditujukan pada pengaksesan atau pembuatan penciptaan keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan bagi perusahaan pengakuisisi.

Hasil penelitian Ismail dan Abiddin (2009: 13) mengenai atribut pelayanan di Malaysian University, menyatakan bahwa:

“The information and services in this university was moderate from students’ perspective. This means that the resources provided by this university are not achieving the students’ expectation and there is room for continuous improvement. The students’ also perceived a highly important of supervisory input to their studies.”

Dimana mahasiswa juga memiliki peranan penting dalam memberikan masukan universitas agar lebih baik kedepannya. Namun perlu diperhatikan pula bagaimana persepsi mahasiswa mengenai atribut produk saat sebelum dan sesudah penggabungan. Menurut Ismail dan Abiddin (2009:3), beberapa masalah yang dibahas pada studinya diantaranya:

1. Apa saja yang dibutuhkan mahasiswa mengenai informasi dan layanan yang ditawarkan oleh sebuah universitas?

2. Bagaimana perbandingan antara profil demografi dengan persepsi terhadap informasi dan layanan yang ditawarkan universitas?

(16)

16

Pada penelitian ini penulis hanya berfokus pada persepsi mahasiswa mengenai pengaruh kinerja atribut pelayanan terhadap manfaat pelayanan yang diberikan saat sebelum dan sesudah penggabungan pada Ex-IT Telkom. Dimana pada dasarnya Telkom University terus berusaha untuk meningkatkan kinerja atribut pelayanannya, namun persepsi tiap mahasiswa pasti terdapat perbedaan.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar kinerja atribut pelayanan yang diberikan oleh Institut Teknologi Telkom saat sebelum dan sesudah penggabungan menjadi Telkom University?

2. Seberapa besar manfaat pelayanan yang diterima mahasiswa Ex-Institut Teknologi Telkom pada saat sebelum dan sesudah penggabungan menjadi Telkom University?

3. Apakah terdapat pengaruh kinerja atribut pelayanan terhadap manfaat pelayanan Institut Teknologi Telkom saat sebelum dan sesudah bergabung menjadi Telkom University?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah didapat, maka terdapat tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar kinerja atribut pelayanan yang diberikan oleh Institut Teknologi Telkom saat sebelum dan sesudah penggabungan menjadi Telkom University.

2. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat pelayanan yang diterima mahasiswa Ex-Institut Teknologi Telkom pada saat sebelum dan sesudah penggabungan menjadi Telkom University.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kinerja atribut pelayanan terhadap manfaat pelayanan Institut Teknologi Telkom saat sebelum dan sesudah bergabung menjadi Telkom University.

(17)

17

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aspek Teoritis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk mengaplikasikan teori strategi dan pemasaran yang telah didapat di perkuliahan, khususnya dalam kinerja atribut, manfaat pelayanan, dan efek penggabungan pada perusahaan.

b. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang pengaruh kinerja atribut pelayanan terhadap manfaat pelayanan sebelum dan sesudah penggabungan suatu perusahaan dan pembaca bisa mengetahui seberapa efektif perusahaan menerapkan penggabungan.

1.6.2 Aspek Praktis Bagi Telkom University

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu masukan untuk meningkatkan kinerja atribut pelayanan dari Telkom University kepada pelanggannya, sehingga bisa menjadi suatu pertimbangan untuk lebih baik kedepannya.

Bagi Pelanggan

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan wawasan kepada pelanggan untuk mengetahui pengaruh kinerja atribut terhadap manfaat pelayanan sebelum penggabungan dan sesudah penggabungan.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi penelitian, sehingga penelitian terfokus pada satu permasalahan. Beberapa batasan yang ada adalah sebagai berikut:

1. Penelitian hanya membahas variabel – variabel yang menjadi faktor kinerja atribut pelayanan, manfaat pelayanan, dan bauran pemasaran jasa.

2. Penelitian dilakukan saat sebelum dan sesudah penggabungan di Telkom University, khususnya pada IT Telkom.

(18)

18

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN

BAB I berisi mengenai tinjauan tentang objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, manfaat dari penelitian, batasan permasalah penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II membahas tentang teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam memahami dan memecahkan permasalahan yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III berisi mengenai jenis penelitian, operasional variabel, skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, uji validitas dan realibilitas, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV menceritakan tentang hasil dan pembahsan mengena karakteristik responden yang dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analsis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V menceritakan tentang kesimpulan hasil analisis, dan saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel 1.1 Program Studi Telkom University
Gambar 1.6 Struktur Organisasi Telkom University  Sumber: SDM Telkom University, (2015)
Gambar 1.7 Pertumbuhan Seluruh Merger dan Akuisisi ASEAN  Sumber: imaa-imstitute, (2004-2015)
Gambar 1.8 Pertumbuhan Seluruh Industri Merger dan Akuisisi di  Indonesia
+3

Referensi

Dokumen terkait

Zat pengawet organik lebih banyak digunakan daripada anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat, baik dalam bentuk asam maupun garamnya Jenis bahan pengawet antara lain

Berdasarkan pada data dan analisa serta pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pembangkit arus pulsa berbasis mikrokontroler ATmega8535 untuk

Salah satu indikator mutu sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari profil lulusan. Secara kuantitatif idealnya jumlah lulusan tidak lebih dari 4 tahun lamanya

Surya Madistrindo mempunyai beberapa karakter yang bisa membuat pegawai tetap merasa nyaman walaupun berada dalam tekanan target-target penjualan yaitu sifat

Teknik perancangan sistem pengaman yang dilakukan untuk melindungi motor dari pencurian kendaraan bermotor adalah dengan cara mematikan saklar on/off pada relay

Infeksi yang sering terjadi di rumah sakit adalah phlebitis, ILO dan decubitus bahkan 9,8% pasien rawat inap menderita infeksi nosocomial sementara standar indikator infeksi

2.5.2 Pengukuran Risiko Teknologi Informasi Berdasarkan OCTAVE-S OCTAVE-S adalah sebuah variasi dari pendekatan OCTAVE yang dikembangkan untuk pengukuran risiko teknologi

Perhatian yang cukup serius dari pimpinan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan semangat kerja yang tinggi dari tenaga pengelola mampu mengantarkan Perpustakaan