• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. PUSRI Belawan adalah salah satu unit pengantongan pupuk dari PT. Pupuk Sriwijaya Palembang, didirikan sejak bulan Maret 1976 dan bangunan fisik selesai pada bulan Februari 1978, dengan bantuan biaya dari Bank Dunia. Peresmian pabrik dilakukan pada tanggal 12 September 1978 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat-I Sumatera Utara E.W.P. Tambunan.

PT. PUSRI Belawan mendapat Surat Izin Usaha Perdangangan dari Departemen Perdagangan No. 04/217/06-61 PB/III/92, tanggal 9 Maret 1992 yang berlaku selama perusahaan melakukan usahanya. Status PT. PUSRI UPP Belawan ini adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan sumber modal adalah pemerintah. Status lahan usaha adalah menyewa kepada PT. Pelindo dengan Surat Perjanjian Penggunaan Lahan No. 36/SP/DIR/1998.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. PUSRI Belawan ini mulai beroperasi sejak bulan Juni 1978 dengan mengantongkan pupuk dari berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan masyarakat tani di wilayah Sumatera Utara, yaitu pupuk Z.A, Urea, M.O.P, T.S.P. tetapi yang paling sering adalah Urea dan TSP. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat tani, sedang yang lainnya sekali dan kala untuk satu tahun tidak pernah dikantongkan.

(2)

Jenis-jenis pupuk diatas kecuali Urea, umumnya didatangkan dari luar negeri, terutama dari negara-negara penghasilan pupuk, antara lain Amerika Serikat, Tunesia, Jerman, Rumania, dan sebagian kecil T.S.P. didatangkan dari Gresik yaitu pabrik Petro Kimia Gresik. Hasil produksi ini dikirimkan ke berbagai daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.

2.3. Organisasi dan Manajemen

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Kata organizing berasal dari kata organisum/organ, yang artinya adalah suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa sehingga satu sama lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dengan adanya hubungan secara keseluruhan. Organisasi biasa diartikan sebagai adanya sekelompok orang yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan pola hubungan diantara bagian-bagian atau posisi-posisi, yang menunjukan kedudukan, tugas dan wewenang, serta tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Pembentukan struktur organisasi dapat dengan melakukan pembagian maupun kombinasi sehingga terbentuk departemen atau unit.

PT. PUSRI Belawan menggunakan struktur organisasi berbentuk Staf, garis dan fungsional, struktur organisasinya dapat dilihat adanya pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang kerja berwenang memerintah

(3)

semua pelaksana yang ada menyangkut bidang kerjanya dan di bawah petunjuk pimpinan, diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.

Pimpinan perusahaan dalam aktivitas sehari-hari dipegang oleh seorang Kepala UPP. Kepala UPP membawahi beberapa bagian yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian tersebut yaitu Kabag administrasi Umum dan Keuangan, Kabag Operasi dan Pemeliharaan, Kasi Keagenan.

Kepala UPP juga dibantu secara khusus oleh Staf teknis dan Penata Usaha Senior yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.

Tenaga kerja yang telah dipekerjakan oleh PT. PUSRI Belawan adalah sebanyak 47 orang dan tenaga kerja ini dibedakan atas tenaga kerja shift dan non shift. Struktur Organisasi Pt. Pusri Belawan terdapat pada Gambar 2.1.

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian pada perusahaan PT. PUSRI Belawan ini adalah sebagai berikut :

1. Kepala Unit Pengantongan Pupuk

Secara umum bertanggung jawab untuk seluruh kegiatan yang menyangkut ke luar dan ke dalam seperti :

- Memimpin dan mengelola semua kegiatan produksi, administrasi, keuangan dan masalah pembongkaran pupuk di pelabuhan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien.

(4)
(5)

- Menentukan prioritas, kegiatan, langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan dan sarana kerja yang diperlukan dalam pencapaian program kerja yang telah ditentukan.

- Menyampaikan rencana aktivitas kerja secara bulanan ke kepala Devisi pengantongan untuk digunakan sebagai alat monitoring penentuan rencana kegiatan yang menjadi prioritas satu bulan kerja.

- Memberikan laporan harian, bulanan dan tahunan kepada Kepala Divisi Pengantongan sebagai pertanggung jawaban realisasi dari program kerja. - Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain untuk

menjamin kelancaran kegiatan operasional UPP. 2. Staf Teknis

- Membantu membuat rencana aktivitas kerja untuk bulan yang akan datang serta evaluasi atas prestasi kerja bulan yang lalu.

- Membantu melakukan pengaturan terhadap material/bahan baku pupuk curah.

- Memberikan saran-saran kepada UPP menyangkut proses produksi dan pengangkutan.

3. Penata Usaha Senior

- Membantu melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap administrasi dan memberikan saran kepada kepala UPP.

4. Kepala Bagian Operasi dan Pemeliharaan

- Bertanggung jawab kepada kepala UPP Belawan atas terselenggaranya penerimaan pupuk curah.

(6)

- Memimpin dan mengatur segala kegiatan operasi produksi serta mengatur pemeliharaan dan perawatan.

- Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dibantu oleh Staf Muda-1 dan Penata Usaha-1.

5. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

- Memimpin dan mengawasi pelaksanaan administrasi dan keuangan serta membuat anggaran sebaik-baiknya sehingga mudah untuk dikontrol. - Membuat laporan-laporan tentang perusahaan untuk dilaporkan ke kantor

pusat di Palembang.

- Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dibantu oleh dua orang Staf muda di bidang keuangan dan personalia, operator computer, dan Penata Usaha-2. - Menjabat sebagai Kepala UPP bilamana Kepala UPP tidak ada di tempat

atau berhalangan untuk bertugas. 6. Kepala Seksi Keagenan

- Mengawasi keamanan barang-barang dan kapal serta mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan.

- Mengawasi transportasi antar pelabuhan dan gudang.

- Mencatat draft kapal dan penyusutan pupuk pada saat pembongkaran. 7. Operator Senior

- Menerima dan melaksanakan perintah dari kepala operasi dan pemeliharaan.

(7)

- membuat laporan setiap kegiatan operasi dan melaporkan tentang keadaan peralatan.

8. Leadmen

- Mengkordinir seluruh kegiatan permesinan, listrik, bengkel, general service, power plant, instansi, dan perawatan mesin.

- Melakukan pemeriksaan terhadap mesin dan peralatan yang tidak dapat dipakai serta kondisinya.

- Membuat jadwal kerja pemeliharaan dan perawatan setiap peralatan.

- Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan mesin dan peralatan serta sumber daya listrik.

- Dalam menjalankan tugas leadmen dibantu oleh craftman baik yang shift maupun non-shift.

9. Clerk Senior Pengantongan dan Pengeluaran

- Mencatat hasil produksi dan jumlah pengeluaran setiap hari. - Melayani dan mengawasi pengeluaran pupuk ke gudang

- Membuat laporan produksi/persediaan pupuk ke pusat produksi di Palembang

- Dalam bertugas sehari-harinya dibantu oleh 4 orang clerk Administrasi Pengantongan dan Penumpukan, dan 15 orang Clerk-Checker Muat.

10. Satpam Senior

- Mengawasi/mengamankan seluruh peralatan dan barang-barang yang berada di lingkungan pabrik.

(8)

- Mengawasi buruh dan karyawan, motor serta keluar masuk barang dari lokasi pabrik.

- Dalam tugasnya dibantu oleh 20 orang satpam yang kerja per shift 11. Clerk Senior Umum dan Peralatan

- Mengatur administrasi personil dari karyawan dan kegiatan lain yang menyangkut kepada administrasi kepegawaian baik jumlah karyawan, absensi, kesejahteraan, dan kenaikan golongan karyawan.

- Dalam tugasnya Clerk Senior Umum dan Peralatan dibantu 3 orang Clerk U & P.

12. Clerk

- Menerima dan menyimpan seluruh kebutuhan operasi pemeliharaan dan administrasi/kantor

- Melayani setiap pengambilan material dari gudang untuk kebutuhan masing-masing seksi.

- Melaporkan persediaan gudang

- Mengawasi dan mencatat keluar masuknya barang dari gudang

- Dalam tugasnya dibantu oleh 3 orang Clerk Administrasi Gudang Material

13. Clerk Senior Administrasi Keuangan

- Mengevaluasi biaya pengeluaran dan pembayaran terhadap : a. Pembelian

b. Klaim

(9)

- Dalam tugasnya dibantu oleh 3 orang Clerk Administrasi Keuangan dan 2 orang kasir

2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.3.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan oleh PT. PUSRI UPP Belawan adalah sebanyak 47 orang seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Distribusi Tenaga Kerja PT. PUSRI UPP Belawan

NO BAGIAN JUMLAH (orang)

1 Kepala UPP 1

2 Staff Teknis 1

3 Penata Usaha Senior 1

4 Operasi dan Pemeliharaan 26

5 Adminitrasi Umum dan Keuangan 15

6 Seksi Keagenan 3

Jumlah 47

2.3.3.2. Jam Kerja

Untuk kelancaran proses produksi, PT. PUSRI UPP Belawan membagi tenaga kerja atas beberapa shift yaitu :

a. Karyawan Shift

Karyawan shift umumya bekerja di pabrik (bagian produksi). Pembagian jam kerjanya disesuaikan dengan shift masing-masing. Karyawan shift bekerja selama 5 hari seminggu, yaitu hari Senin sampai Jumat. Karyawan pada bagian produksi ini terdapat 2 shift yaitu :

(10)

Shift I : 08.00 – 16.00 WIB Shift II : 16.00 – 24.00 WIB b. Karyawan non-Shift

Karyawan non-shift adalah karyawan yang bekerja di luar bagian produksi, umumnya bekerja di kantor. Jam kerja untuk non shift yaitu :

Senin – Kamis : Kerja 08.00 – 16.00 WIB : Istirahat 12.00 – 13.00 WIB

Jumat : Kerja 08.00 – 16.00 WIB

: Istirahat 12.00 – 13.30 WIB

Sabtu : Kerja 08.00 – 14.00 WIB

: Istirahat 12.00 – 13.00 WIB

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan

Sistem pengupahan pada PT. PUSRI UPP Belawan diberikan secara bulanan. Upah yang terdapat pada perusahaan ini terbagi atas 3 kelompok, yaitu :

a. Upah Bulanan (Upah Resmi)

Penentuan gaji karyawan status tetap, sementara dan honoer diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT. PUSRI UPP Belawan terutama diatur pada pasal 7 yang berisi sebagai berikut :

1. Karyawan/wati status tetap diberikan gaji sepenuhnya menurut ketentuan, yang disesuaikan dengan jabatan dan masa karyawan di perusahaan.

2. Karyawan/wati status sementara untuk pertama kali diberikan gaji pokok minimum pada sub golongan kepangkatannya beserta tunjangan-tunjangan yang diatur dalam surat keputusan.

(11)

3. Karyawan/wati status honoer untuk pertama kali diberikan gaji pokok miminum pada sub golongan kepangkatannya beserta tunjangan-tunjangan yang diatur dalam SK, kecuali tunjangan kesejahteraan hari tua (yang diberikan hanya untuk iuran JAMSOSTEK sebesar 3,75 % gaji pokok).

4. Karyawan/wati dalam masa percobaan, gaji yang diberikan sebesar 90% dari gaji yang dimaksudkan pada butir 2.

b. Upah Lembur dan Fasilitas Lainnya

Upah lembur diberikan pada karyawan yang bekerja diluar jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

Besarnya upah lembur yang diberikan = Upah lembur perjam dikalikan dengan banyaknya jam kerja lembur.

Fasilitas perusahaan bertujuan untuk mendorong staff dan karyawan/wati bekerja lebih giat dalam meningkatkan prestasinya, perusahaan memberikan fasilitas lainnya berupa :

a. Pemberian cuti.

Perusahaan memberikan cuti tahunan, cuti sakit kepada staff karyawan/wati. Adapun perincian cuti yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Cuti Hari Lebaran : 6 hari 2. Cuti Tahun Baru : 6 hari b. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).

Tunjangan hari raya diberikan kepada karyawan sesuai dengan agamanya masing-masing, yang beragama Islam diberikan tunjang hari lebaran, sedangkan untuk yang beragama Kristen diberikan tunjangan Tahun baru.

(12)

Besarnya tunjangan tergantung pada gaji pokok dan ditentukan oleh pemilik perusahaan dengan melihat peraturan pemerintah yang minimal satu bulan gaji pokok.

Persyaratan pemberian THR :

1. THR diberikan kepada karyawan yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan secara terus-menerus atau lebih.

2. Karyawan yang putus hubungan kerja sebelum jatuh tempo hari raya keagamannya, tidak lebih dari 30 hari kalender maka karyawan yang bersangkutan berhak mendapat THR tersebut, akan tetapi masa kerjanya sudah mencapai 3 bulan atau lebih.

3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini tidak berlaku bagi tenaga kerja yang dikontrak PT. PUSRI dalam jangka waktu tertentu yang hubungan kerjanya berakhir jatuh tempo hari raya keagamannya.

Pada PT. PUSRI UPP Belawan, besarnya THR ditetapkan sebagai berikut : 1. Bagi karyawan yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus

atau lebih akan diberikan sebesar satu bulan gaji bruto bulan terakhir sebelum hari raya.

2. Bagi karyawan yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan secara terus-menerus atau lebih tetapi kurang dari 12 bulan akan diberikan secara proposional dari masa kerja yang telah dijalani, yaitu dengan perhitungan :

1 x 12

X

bulan gaji bruto bulan terakhir sebelum hari raya.

(13)

Apabila masa kerja tersebut di atas (kelebihan dari 3 bulan) ada yang belum cukup/kurang dari 1 bulan kalender, maka perhitungannya dengan

rumus x 1 12 1 x 30 Y

bulan gaji bruto bulan terakhir sebelum hari raya.

Y = jumlah hari kerja pada bulan tersebut. 12 = jumlah bulan dalam 1 tahun

Satu bulan gaji bruto bulan terakhir sebelum hari raya sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 adalah terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan yang bersifat umum dengan komponen-komponen sebagai berikut : gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan kesejahteraan, tunjangan perumahan, tunjangan listrik dan air, tunjangan penyesuaian, tunjangan bantuan pajak.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi adalah teknik atau metode untuk membuat atau menjadikan suatu barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber daya seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan uang yang ada.

PT. PUSRI UPP Belawan yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengantongan pupuk yang secara mekanis yaitu selain menggunakan mesin juga memakai tenaga kerja sebagai operator.

Adapun bahan yang digunakan dalam pengantongan pupuk adalah sebagai berikut :

2.4.1. Bahan Baku

(14)

dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku dari pengantongan pupuk dan spesifikasi dari masing-masing bahan baku tersebut adalah sebagai berikut :

a. Karung Luar (Outer bag)

- Bahan Karung : Poly propylena - Denier (No. Pita) : 943 gr/9000 m - Kuat Tarik Tenunan : 79,0 Kg - Jarak jahitan dari bawah : 1 cm - Panjang Ekor Jahitan : 2,1 cm

- Panjang : 99 cm

- Lebar : 60 cm

- Lebar Tape (lipatan bawah) : 2,5 mm (min)

- Berat : 104 gram

- Panjang ekor benang : 2,5 s/d 4 cm - Jarak rajutan : 3 s/d 4 stitch/inchi

b. Karung dalam (Inner bag)

- Bahan Karung : LLDPE

- Panjang : 117 cm

- Lebar : 63 cm

- Tebal (Thickness) : 30 micron

- Lebar seal : 1,0 mm

- Lebar ujung bawah : 1,0 cm - Jarak seal dari tepi bawah : 1 cm

(15)

c. Benang

- Bahan : PP Multi Filamet

- Type : Zucros

- Number of filament : 148

d. Pupuk curah UREA

2.4.2. Spesifikasi Produk

Produk bermutu dan pelayanan merupakan usaha perusahaan didalam menjual produknya pada konsumen. Keberhasilan perusahaan sangat bergantung dari seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan memahami permintaan pelanggan tersebut. Pengawasan mutu dilakukan terhadap proses produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dari mutu produk.

Dalam hal mutu pengantongan pupuk yang baik telah ditetapkan ketentuan-ketentuan standart bagi spesifikasi pupuk dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Ketentuan Standart Pengelolaan Pupuk Kantong Dan Bahan Penunjang

No Jenis Barang Kapasitas Bentuk Sifat Bahan Cara Pengelolaan 1. Urea Curah 12.000 Ton

Butiran-butiran Padat

Hidroskopis - Set humidity 60 - Temp ruang 30-350 - Pasang Exhous fan

C

- Atap tidak bocor 2. Urea Kantong -

Butiran-butiran Padat

Hidroskopis - Set humidity 60 - Temp ruang 30-350 - Pasang Exhous fan

C

(16)

Sambungan Tabel 2.2. Ketentuan Standart Pengelolaan Pupuk Kantong Dan Bahan Penunjang

3. Kantong Plastik 2.101.508 Lembaran Mudah Terbakar - Simpan dalam GP - Jauh dari sumber api

2.4.3. Uraian Proses Produksi

PT. PUSRI UPP Belawan bergerak khusus dalam bidang pengantongan pupuk butiran, baik pupuk urea dan TSP yang berasal dalam negeri maupun jenis lainnya yang berasal dari luar negeri.

Ditinjau dari proses operasinya, dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

a. Pembongkaran Pupuk Butiran (Unloading)

Pembongkaran pupuk butiran, yaitu dimana pupuk butiran yang berasal dari pusat produksi di Palembang, Gersik, maupun dari luar negeri yang dibongkar dari pelabuhan Belawan.

Pembongkaran pupuk dari kapal ada dua cara yaitu :

1. Pembongkaran Pupuk Dari Kapal

Pembongkaran pupuk butiran dari kapal ke gudang penumpukan hanya dapat dilakukan dengan belt conveyor, hanya dapat dilaksanakan khusus untuk pupuk yang diangkut oleh kapal milik PT. PUSRI terutama jenis pupuk urea. Hal ini disebabkan karena perlengkapan/peralatan yang tersedia di kapal tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan atau peralatan yang ada di darat. Penyesuaian ini dimaksudkan agar mudah pembongkaran pupuk, sebab sudah direncanakan sedemikian rupa, sehingga bagi kapal milik PT. PUSRI lebih mudah pembongkaran dibanding dengan kapal yang bukan milik PT. PUSRI.

(17)

Pembongkaran (unloading) pupuk butiran yang berasal dari kapal milik PT. PUSRI ditinjau dari urutan/tahapannya terbagi atas dua tahapan yaitu :

a) Curah Dari Kapal

Seluruh perlengkapan yang digunakan untuk pembongkaran pupuk dari kapal digerakkan oleh motor. Adapun peralatan yang digunakan antara lain yaitu : 1. Scrapper

2. Bucket Elevator 3. Swing Conveyor 4. Telescope

Pupuk butiran yang berada di palka kapal, dengan menggunakan scrapper yang terdapat di kedua sisi kapal tersebut dapat menarik pupuk secara bergantian, sehingga pupuk ke dalam hopper di kapal, yang terlebih dahulu melalui saringan (greting).

Pada saringan terdapat talang (chute), yang gunanya untuk mencurahkan pupuk ke bucket elevator. Untuk mengatur kecepatan pupuk yang masuk ke elevator dipasang alat penyekat yang dapat diatur besar kecilnya curahan pupuk.

Bila operator di kapal telah menerima instruksi dari darat bahwa curah pupuk dapat dimulai, maka operator kapal dapat mulai menarik pupuk dari palka kapal dengan scrapper ke hopper dan melalui bucket elevator pupuk mengalir masuk ke dalam swing conveyor dan melalui telescope pupuk mengalir ke hopper yang ada di darat. Kecepatan (rate) conveyor dapat diatur sesuai dengan kapasitas conveyor di darat (kapasitas 300 MT - 500 MT per jam).

(18)

b) Curah Ke Gudang Penumpukan

Pupuk butiran yang berasal dari kapal dan telah sampai ke hopper darat yang sebelumnya melalui saringan (greating) masuk ke conveyor-1, conveyor-1 menarik pupuk tersebut dari dasar hopper menuju conveyor-2, yang terlebih dahulu melalui cute di tower-1. Demikian selanjutnya pupuk butiran yang berasal dari conveyor-2, masuk ke conveyor-3. Conveyor-3 berada di dalam gudang penumpukan, dengan ketinggian 11 m dari dasar (lantai) gudang dan dilengkapi alat pengatur curah pupuk (tripper inch), sehingga dapat dengan mudah diatur dimana pupuk tersebut dicurahkan.

2. Pembongkaran Pupuk Dengan Truk

Pembongkaran pupuk dengan truk ini dilakukan untuk kapal-kapal luar atau pupuk import. Kapal yang membawa pupuk curah ini tidak dilengkapi dengan alat-alat seperti pada kapal milik PT. PUSRI.

Pada umumnya pembongkaran dilaksanakan oleh kontraktor yang telah ditunjuk oleh PT. PUSRI. Sistem pembongkaran pupuk curah ini dengan menggunakan alat tertentu yaitu grab bucket yang disediakan oleh PT. PUSRI, untuk memperlancar pembongkaran. Sebagai pengatur pengoperasian alat ini, dipakai sling atau wire rope, sehingga membuka dan menutupnya rab bucket, dengan demikian pemindahan pupuk dari kapal ke truk dapat dilaksanakan dengan cepat.

Pupuk yang telah dimuat ke dalam truk diangkat ke gudang penumpukan, demikian seterusnya sehingga selesainya pembongkaran dilaksanakan.

(19)

Kesulitan-kesulitan yang timbul pada saat pembongkaran pupuk butiran dengan truk, yaitu areal penumpukan diperlukan luas, karena pupuk tidak dapat ditumpuk tinggi, untuk menghindari kekotoran atau penghematan tempat, maka pupuk curah dari truk didorong dengan alat pendorong, yaitu Front End Loader.

Menurut pengamatan dan perhitungan selama terjadi pembongkaran pupuk dengan truk, untuk kapal yang berkapasitas 15.000 MT, dapat dibongkar selama 15 – 20 hari. Penyusutan (loses) selama pembongkaran 1- 2 hari.

Bila pupuk yang dibongkar lebih dari satu jenis, untuk tidak terjadi pencampuran di gudang penumpukan maka digunakan alat pemisah yang disebut partision.

b. Pengantongan Pupuk (Bagging)

Sistem pengantongan pupuk butiran dengan menggunakan mesin pengantongan, diperlukan peralatan-peralatan sebagai berikut :

1. front end loader 2. conveyor-4 3. conveyor-5 4. vibrating screen 5. mesin pengantongan 6. compressor 7. closing conveyor 8. inclined conveyor 9. stacking conveyor 10. forklift

(20)

c. Cara Kerja Mesin Pengantongan

Karyawan pada bagian pegantongan pupuk bersama-sama dengan petugas dibagian pemeliharaan memeriksa seluruh peralatan, sehingga pada saat operasi atau bekerja tidak terjadi kerusakan-kerusakan yang dapat menimbulkan terhentinya produksi.

Selain penelitian terhadap peralatan yang digunakan, pekerja-pekerja dibagian pengantongan dan conveyor harus mengerti cara-cara mengendalikan atau mengoperasikan peralatan, terutama pada saat dimulainya operasi. Cara pengoperasian yang penting sekali diketahui antara lain adalah conveyor, yang mana harus terlebih dahulu dijalankan conveyor-5, dan diikuti oleh conveyor-4, karena alat ini memaklai sistem interlock.

Sebaliknya, untuk memberhentikannya dimulai dari conveyor-4 dan diikuti conveyor-5. bila seluruh peralatan dalam keadaan baik, maka front end loeder yang beroperasi di gudang penumpukan (bulk storage), mulai mengambil pupuk dan dimasukkan ke dalam hopper yang berbeda di ujung conveyor-4.

Pupuk ditarik oleh conveyor-4, masuk ke conveyor-5 dan kemudian di curahkan ke BIN melalui saringan (screen). Kotoran-kotoran yang masuk bersama-sama pupuk dipisahkan dan demikian juga dengan pupuk-pupuk yang ukurannya lebih besar (oversize), keluar melalui saluran (chute), sedangkan pupuk-pupuk yang bersih masuk kedalam BIN untuk dikantongi.

Pupuk-pupuk yang ada di dalam BIN masuk melalui saluran ke mesin pengantongan. Untuk kegiatan pengantongan, petugas-petugas mesin mulai memasukkan kantongan satu persatu secara manual ke corong mesin, sekaligus

(21)

menekan alat penjepit (bag clamp), yang akibatnya karung yang dimasukkan terjepit, kemudian motor yang menggerakkan belt untuk menarik pupuk dari dasar BIN masuk kedalam penampung di mesin pengantongan.

Alat penampung ini disebut weight scale, karena alat ini dilengkapi dengan timbangan. Jika berat pupuk yang masuk ke dalam penampung sesuai dengan berat pupuk yang diiginkan (50 Kg per karung), lalu batang timbangan akan naik dan menyentuh limit switch, akibatnya pintu bucket terbuka dan pupuk masuk ke dalam kantongan.

Pupuk yang telah dikantongi jatuh ke closing conveyor dan dibawa ke mesin jahit untuk dijahit, dan kemudian ke stucking conveyor untuk penumpukan ke atas pallet.

Penyusunan pupuk ke atas pallet dilakukan dengan cara manual dan tiap-tiap pallet berisikan 20 karung atau 1 ton. Kecepatan pengantongan sekitar 10-12 karung per menit, sedangkan jumlah mesin pengantongan di UPP Belawan sebanyak 3 unit.

d. Penumpukan

Penumpukan pupuk yang telah selesai dikantongi dan disusun di atas pallet, diangkut dengan forklift ke tempat penumpukan (bag storage). Penumpukan ini dikerjakan oleh buruh yang bekerja secara borongan dilaksanakan oleh kontraktor (pemborong) yang ditunjuk pihak PT. PUSRI, yang melaksanakan pekerjaan penumpukan pada saat ini UPP Belawan yaitu : PT. Varia Tirta Prakarsya.

(22)

Blok Diagram Proses Pengantongan Pupuk dapat dilihat pada gambar 2.2. Bulk Carrier Hopper Conveyor-1 Transfer Tower Conveyor-2 Conveyor-3 (Bulk Storage) Hopper Conveyor-4 Transfer Tower Conveyor-5 Bagging Tower (Bangging Machine) Stacking Delivery

(23)

2.4.4. Mesin dan Peralatan

Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan proses produksinya maka PT. PUSRI UPP Belawan menggunakan sarana produksi yang berupa mesin dan peralatan untuk mengolah pupuk curah menjadi kantongan pupuk.

2.4.4.1. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan pada proses pengantongan pupuk pada PT. PUSRI UPP Belawan terlampir pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Mesin Pada Proses Pengantongan

NO NAMA MESIN SPESIFIKASI KETERANGAN

1 Mesin Pengantongan (Bagging Bin) Kapasitas 1.200 ton/hari

Putaran 1400 rpm

Tegangan 380 Volt

Merek/Type 6116

Buatan USA

Jumlah 3 unit

2 Mesin Jahit (Sewing Machine) Kapasitas 12 Kantong per menit

Merk / Type New Long 0-52

Tegangan 220 Volt

Buatan Amerika Serikat

Jumlah 3 Unit

2.4.4.2. Peralatan (equipment)

Pada umumnya di PT. PUSRI UPP Belawan semua lintasan produksi untuk membantu kelancaran produksi menggunakan alat angkut conveyor. Disamping itu alat material handling yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.4.

(24)

Tabel 2.4. Peralatan Pada Proses Pengantongan

NO NAMA PERALATAN SPESIFIKASI KETERANGAN

1 Conveyor 1 Panjang Conveyor 72,204 m

Panjang Sabuk 162 m

Lebar Sabuk 0,9 m

Kecepatan Sabuk 2,85 m/det

Daya Motor 37 KW

Putaran 2500 Rpm

Kuat Arus 16 Ampere

Tegangan 380 Volt

Kapasitas Puncak 600 Ton/jam

2 Conveyor 2 Panjang Conveyor 288,55 m

Panjang Sabuk 588 m

Lebar Sabuk 0,9 m

Kecepatan Sabuk 2,85 m/det

Daya Motor 37 KW

Putaran 2500 Rpm

Kuat Arus 16 Ampere

Tegangan 380 Volt

Kapasitas Puncak 600 Ton/jam

3 Conveyor 3 Panjang Conveyor 68,700 m

Panjang Sabuk 147 m

Lebar Sabuk 0,9 m

Kecepatan Sabuk 2,85 m/det

Daya Motor 15 KW

Putaran 1500 Rpm

Kuat Arus 12 Ampere

Tegangan 380 Volt

Kapasitas Puncak 600 Ton/jam

4 Conveyor 4 Panjang Conveyor 81,05 m

Panjang Sabuk 170 m

Lebar Sabuk 0,6 m

Kecepatan Sabuk 1,32 m/det

Daya Motor 15 KW

Putaran 1500 Rpm

Kuat Arus 12 Ampere

(25)

Sambungan Tabel 2.4. Peralatan Pada Proses Pengantongan

Kapasitas Puncak 120 Ton/jam

5 Conveyor 5 Panjang Conveyor 31,28 m

Panjang Sabuk 75 m

Lebar Sabuk 0,6 m

Kecepatan Sabuk 1,32 m/det

Daya Motor 15 KW

Putaran 1500 Rpm

Kuat Arus 12 Ampere

Tegangan 380 Volt

Kapasitas Puncak 120 Ton/jam

6 Bucket Elevator Kapasitas Angkut 50 Ton/jam

Merk/Type Tobu

Power 50 Hp

Putaran 40 Rpm

Buatan Jepang

Jumlah 4 Unit

7 Forklift Kapasitas Angkut 1 Ton

Type FD25Z3

Buatan Jepang

Jumlah 8 Unit

8 Front End Loader Kapasitas Angkut 3 Ton/Shovel

Type Cat-930

Buatan Amerika Serikat

Jumlah 4 Unit

2.4.5. Perawatan Mesin dan Peralatan

Pemeliharaan peralatan sangat diutamakan, sebab bahan-bahan yang diproduksi sangat korosif terhadap peralatan, sehingga alat-alat mudah berkarat, akibatanya kerusakan dari peralatan semakin cepat, untuk menghindari atau membatasi kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan akibat pengaruh, diperlukan sistem pemeliharaan yang insentif.

(26)

Sistem kerja bagian pemeliharaan diatur penjadwalan waktu pemeliharaan sebagai berikut : 1. Pemeliharaan rutin 2. Service mingguan 3. Service kuartal 4. Service tahunan

5. Perbaikan atau pergantian 1. Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan rutin dilaksanakan setiap hari oleh petugas pemeliharaan sesuai dengan fungsi/tugas masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yakni dilaksanakan sebelum dan sesudah operasi, bila ada terdapat kelainan pada saat pemeriksaan, petugas pemeliharan melaporkan kejadian atau kelainan tersebut pada atasannya (mandor) pemeliharaan menginstruksikan pada wakilnya untuk memeriksa langsung kejadian tersebut dan langkah-langkah yang harus diperbuat untuk mengatasi/menanggulangi sehingga peralatan/mesin dapat diatasi agar tidak mengahambat kelancaran produksi.

Pemeliharaan ini telah dilaksanakan atau tidak oleh petugas pemeliharaan setiap hari, dapat diketahui dari kartu jadwal pemeliharaan yang telah disediakan. 2. Service Mingguan

Pelaksanaan service mingguan termasuk di dalamnya pemeriksaan rutin. Adapun yang dilakukan pada saat service mingguan antara lain :

(27)

b. Memeriksa keausan, kekendoran serta membersihkan saringan-saringan minyak (filter).

c. Menyetel jika ada kelainan-kelainan dan melaporkannya kepada wakil mandor bila alat-alat tidak memenuhi syarat untuk dioperasikan.

3. Service Kuartal

Selain service rutin dan mingguan, yang dilaksanakan pada service kuartal termasuk beberapa perbaikan atau penyetelan dan bila perlu diadakan penggantian.

Penggantian suku cadang harus diperhatikan ada tidak tersedianya suku cadang di gudang, hal ini dapat diketahui dari kartu persedian suku cadang di bagian pergudangan. Umumnya dalam service kuartal yang sering dilakukan adalah pergantian oli atau filter.

4. Service Tahunan

Service tahunan dilakukan dengan cara pemeriksaan secara menyeluruh (general check-up), terutama di bagian mesin-mesin.

Adapun pelaksanan dalam service tahuan yaitu :

a. Penyetelan terhadap mesin-mesin dan bila perlu dilakukan top overhoul. b. Pergantian suku cadang, yang masa pakainya telah habis.

c. Perbaikan bangunan-bangunan.

d. Melaporkan persentase fisik dari peralatan. 5. Perbaikan atau Penggantian

Saat pemeriksaan dilakukan oleh petugas pemeliharaan atau pada saat pengoperasian timbul kerusakan, maka perbaikan harus segera dilaksanakan,

(28)

mandor operasi atau wakilnya memeriksa langsung keadaan alat tersebut, jika perlu dilakukan penggatian suku cadang maka mandor operasi mengeluarkan surat kepada mandor pemeliharaan yang terlebuh dahulu disetujui oleh Kasie Operasi.

Perintah Order Kerja (POK) yang diterima oleh mandor pemeliharaan diteliti terlebih dahulu, apakah pekerjaan tersebut dapat dikerjakan sendiri atau harus dikerjakan oleh pihak luar.

Mandor pemeliharaan memeriksa apakah suku cadang yang akan digunakan tersedia di gudang atau tidak, bila pekerjaan tersebut dikerjakan sendiri dan suku cadang yang diperlukan tersedia di gudang, maka mandor pemeliharaan membuat order permintaan barang ke gudang (tissue ticket), sebaliknya jika suku cadang yang diperlukan tidak ada di gudang, maka mandor pemeliharaan membuat rencana kebutuhan (RK) untuk diajukan pengadaannya kepada Kasie. Operasi.

Kasie Operasi meneruskannya kepada bagian UPP untuk disetujui dan Kepala UPP menginstruksikan kepada bagian pembelian untuk pengadaannya. Jika kerusakan-kerusakan yang terjadi, tidak dapat dikerjakan sendiri oleh pemeliharaan, maka mandor pemeliharaan mengajukan surat permintaan kepada Kasie Operasi agar pekerjaan tersebut dilakukan oleh pihak luar.

Adapun kemungkinan-kemungkinan pekerjaan tersebut tidak dapat dikerjakan sendiri adalah :

a. Perlengkapan yang tersedia terbatas

b. Tenaga-tenaga dari bagian pemeliharaan terbatas. c. Memerlukan tenaga ahli untuk pekerjaan tersebut.

(29)

Order kerja yang telah selesai dikerjakan sesuai dengan permintaan/kerusakan yang terjadi, maka seluruh material yang diambil dari gudang material harus dicantumkan pada POK dan petugas pemeliharaan yang mengerjakan pekerjaan tersebut harus menandatanganinya dan tanggal selesainya pekerjaan tersebut dicantumkan. POK yang telah ditandatangani oleh petugas pemeliharaan diserahkan kepada mandor pemeliharaan atau wakilnya unuk memeriksa kebenarannya, kemudian diserahkan kepada bagian keuangan untuk menghitung besarnya biaya yang telah dikeluarkan selama perbaikan sampai selesainya pekerjaan tersebut. Seluruh biaya-biaya perbaikan dibebankan (discharge) ke bagian operasi.

Gambar

Tabel 2.1. Distribusi Tenaga Kerja   PT. PUSRI UPP Belawan
Tabel 2.2. Ketentuan Standart Pengelolaan Pupuk   Kantong Dan Bahan Penunjang
Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pengantongan Pupuk
Tabel 2.3. Mesin Pada Proses Pengantongan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Keanggotaan adalah semua masyarakat desa yang memiliki kepentingan yang sama dalam berusaha, selain itu aparat pemerintah desa juga akan memfasilitasi, dan bisa juga

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Efektivitas Iklan simPATI

Perabinaan, yang meliputi segala usaha dan kegiatan - pembinaan kearah peningkatan pelayanan raedis-tehnis- dan administratif seluruh unit dalam lingkungan Di -

Karena yang dihadapi adalah siswa yang lambat membaca dan belum begitu fasih membaca surah-surah pendek di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Parigi Simbar Kecamatan Bakarangan

distal klem. Klem berfungsi sebagai pegangan atau tali kendali. 3) Lakukan juga penjahitan pada arah pk. 4) Tambahkan jahitan bila masih terdapat luka yang terbuka. 5) Gunting

Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa penguat Hybrid SOA-EDFA ini memiliki korelasi terhadap kinerja sistem DWDM ini, dimana didapatkan skema preamplifier yang terbaik

Hal ini berarti tidak ada pengaruh antara kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik yang diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran generatif

Berdasarkan pengamatan RPP yang telah dibuat guru, diperoleh bahwa ketiga RPP (Qur’an Hadist, Aqidah Akhlaq dan Fiqih) yang menjadi subyek penelitian ternyata masih terdapat banyak