IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Country Club Bukit Cimanggu City adalah salah satu klub kebugaran di daerah Bogor yang menawarkan berbagai macam fasilitas olahraga. Sementara itu Fit For Two Fitness Center merupakan salah satu dari fasilitas yaitu jasa fitness yang ditawarkan klub ini. Berdiri sejak 7 Mei 1998 dahulu dengan nama Sport Club Bukit Cimanggu dengan luas yaitu 3,7 hektar. Country Club Bukit Cimanggu City berlokasi di Jalan KH. Soleh Iskandar No. 1 Bogor, berada di tengah-tengah perumahan Bukit Cimanggu City. Perumahan ini berada di bawah naungan Gapura Prima Group atau yang lebih dikenal dengan PT. Perdana Gapura Prima.
Country Club Bukit Cimanggu City didirikan dengan tujuan adalah sebagai sarana dan prasarana pendukung perumahan Bukit Cimanggu City. Seiring dengan besarnya minat masyarakat di luar perumahan pada tempat olahraga dan rekreasi maka pihak PT.Perdana Gapura Prima mengembangkan sarana dan fasilitas ini menjadi salah satu fasilitas olahraga dan rekreasi terlengkap dan termegah di Bogor serta dibuka untuk umum.
Country Club Bukit Cimanggu City memiliki motto “5 R” yakni “Ramah, Rawat, Rapih, Resik, dan Rajin” serta mempunyai visi dan misi yang jelas, yaitu:
Visi: Menjadi suatu pilihan bagi masyarakat untuk berolahraga atau berekreasi khususnya di sekitar wilayah Bogor.
Misi: Memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada seluruh pengunjung agar merasa nyaman, aman dan berkesan.
4.2 Struktur Organisasi Country Club Bukit Cimanggu City
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang menggambarkan tingkatan-tingkatan, pembagian tugas, dan wewenang dalam
suatu organisasi. Tanpa struktur organisasi, maka masing-masing bagian akan sulit untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Pada Country Club Bukit Cimanggu City, struktur organisasi dimulai dengan pimpinan utama adalah direktur operasional. Hal ini dikarenakan Country Club Bukit Cimanggu City merupakan anak perusahaan dari PT. Perdana Gapura Prima. Direktur operasional tidak meninjau langsung dan mengelola seluruh kegiatan operasional Country Club Bukit Cimanggu City. Kegiatan peninjauan dan pengelolaan dilakukan oleh manajer umum, yang bertanggung jawab dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional kepada direktur operasional. Tiap manajer umum dari seluruh anak perusahaan Gapura Prima Group wajib mengikuti rapat yang dilangsungkan satu bulan sekali untuk melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional masing-masing kepada direktur operasional. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6 yang menggambarkan struktur organisasi Country Club Bukit Cimanggu City.
Gambar 6. Struktur organisasi Country Club Bukit Cimanggu City
CCBCC merupakan salah satu klub kebugaran yang memiliki berbagai fasilitas olahraga yang memadai di daerah Bogor. Sebagian besar masyarakat daerah Bogor telah mengetahui bahwa selain sebagai sarana olahraga, CCBCC juga dapat memberikan kenyamanan untuk rekreasi dengan keluarga. Berikut ini beberapa informasi mengenai harga dan jam buka CCBCC:
Direktur operasional Manajer umum Manajer SDM Manajer Olahraga Manajer Pemasaran Manajer Café dan Restoran Manajer Proyek dan Rancangan Manajer Keuangan
Kolam Renang Hari kerja (senin-jumat) : 07.00-20.00 Hari libur (sabtu-minggu) : 06.00-20.00 Fitness Hari kerja (senin-jumat): 07.00-09.00
Hari libur (sabtu-minggu): 06.0-09.00
Penetapan harga dibedakan berdasarkan kategori sekali kunjungan (single visit) dan member. Penetapan harga fasilitas CCBCC sebagai berikut:
Tiket masuk harian (single visit):
a. Marcopolo Water Adventure Hari kerja : Rp 25.000 Hari libur : Rp 35.000 b. Fit For Two Fitness Center Hari kerja : Rp 35.000
Hari libur : Rp 40.000
Keanggotaan (membership)
a. Kategori Family Tahunan : Rp 7.500.000 b. Kategori Couple Tahunan : Rp 4.000.000 c. Kategori Single Tahunan : Rp 2.500.000
Bulanan : Rp 250.000 (umum) Rp 150.000 (pelajar) 4.3. Karakteristik Konsumen Fit For Two Fitness Center
Konsumen Fit For Two Fitness Center yang berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase terbesar yaitu 79 persen daripada konsumen perempuan dengan proporsi sebesar 21 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan juga menganggap latihan atau berolahraga di fitness center merupakan hal yang harus dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Selain itu juga didukung oleh fasilitas dari Fit For Two Fitness Center yang menyediakan berbagai macam kelas seperti kelas aerobic, RPM, dan juga yoga. Dikelas inilah konsumen lebih didominasi oleh perempuan. Persentase terbesar dari usia konsumen Fit For Two Fitness Center berusia antara 26-35 tahun dengan persentase sebesar 44 persen. Pada usia ini badan atau kondisi tubuh sudah mulai menurun karena sibuknya aktivitas pekerjaan sehingga mereka cenderung mempunyai waktu yang sedikit untuk berolahraga sehingga mereka memanfaatkan waktu luang tersebut untuk berlatih di fitness center.
Usia antara 21-25 tahun berada pada porsi kedua terbesar dengan 34 persen karena pada masa ini konsumen cenderung untuk melakukan olahraga dengan alasan pembentukan otot-otot yang diinginkan sehingga mereka mulai antusias dan tertarik untuk meningkatkan penampilan mereka. Porsi selanjutnya pada usia antara 15-20 tahun (8%) sedangkan usia 35 tahun ke atas (14%).
Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mempunyai riwayat pendidikan terakhir SMU yaitu sebesar 45 persen. Untuk riwayat pendidikan yang lain seperti: Diploma (13%), Sarjana (42%). Untuk karakteristik pekerjaan hampir tersebar merata dimana proporsi paling besar yaitu pegawai negeri sebesar 31 persen. Ini terjadi karena fasilitas yang ditawarkan Fit For Two Fitness Center sangat menarik dan harga yang ditawarkan pun juga sangat sesuai untuk semua kalangan. Pekerjaan lainnya seperti: pelajar/mahasiswa (26%), wirausaha (15%), pegawai swasta (17%) dan lainnya (8%).
Pada karakteristik pendapatan, konsumen Fit For Two Fitness Center cenderung memiliki pendapatan antara Rp 1.000.001- Rp 3.000.000 yaitu sebesar 49 persen. Dengan pendapatan tersebut maka konsumen dapat menjangkau harga yang ditetapkan Fit For Two Fitness Center. Proporsi pendapatan yang lainnya santara lain: dibawah Rp 500.000 (2%), Rp 500.001-Rp 1.000.000 (20%), Rp 3.000.001-Rp 5.000.000 (21%) dan pendapatan di atas Rp 5.000.000 (8%). Untuk status pernikahan, konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar belum menikah yaitu sebesar 57 persen dan tidak berbeda secara signifikan terhadap konsumen yang sudah menikah yaitu 43 persen. Hal ini dikarenakan konsumen yang belum menikah mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berolahraga sedangkan yang sudah menikah mempunyai kesadaran untuk membangun keluarga yang sehat sehingga mereka mengajak anggota keluarganya untuk fitness.
4.4. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian di Fit For Two Fitness Center Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan 5 tahap yaitu pengenalan kebutuhan/masalah lalu dilanjutkan dengan pencarian informasi
yang dapat bersumber dari internal maupun eksternal sehingga berguna untuk mengevaluasi alternatif-alternatif pembelian dan akhirnya dapat memutuskan pembelian diantara berbagai alternatif yang ada serta dilanjutkan dengan tindakan akhir yaitu evaluasi hasil/pasca pembelian.
4.4.1. Pengenalan Kebutuhan/Masalah
Tahapan pertama dalam proses pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan/masalah dalam hal ini adalah fitness. Mengapa sesorang melakukan fitness tentu memiliki alasan atau motivasi dan juga manfaat apa saja yang akan didapat oleh konsumen jika berolahraga di fitness center serta perasaan apa yang timbul jika tidak berolahraga di fitness center. Proporsi jawaban dari alasan berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Alasan berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center (jawaban boleh lebih dari satu)
Alasan Jumlah
Jawaban
Persentase (%)
Mengurangi berat badan Menambah berat badan
Bentuk tubuh atletis/proporsional Menambah teman baru
Hanya olahraga Ajakan teman Lain-lain 44 6 52 17 31 7 2 28 4 33 11 19 4 1 Total 159 100
Alasan bisa disebut juga motivasi dan motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Terlihat dalam tabel di atas bahwa motivasi terbesar konsumen Fit For Two Fitness Center adalah membentuk tubuh atletis/proporsional yang dapat meningkatkan kepercayaan diri konsumen dalam pergaulannya. Sesuai dengan teori motivasi McClelland yaitu teori kebutuhan afiliasi yang merupakan keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang
sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya. Tabel 4 dibawah ini akan menunjukkan proporsi jawaban dari manfaat berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center.
Tabel 4. Manfaat yang didapat dari berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center (jawaban boleh lebih dari satu)
Manfaat Jumlah Jawaban Persentase
(%) Tubuh yang sehat
Bentuk badan/tubuh yang proporsional Menjadi gaya hidup masa kini
Menunjukkan status sosial
74 56 20 2 49 37 13 1 Total 152 100
Manfaat utama yang dicari oleh konsumen adalah tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat akan mempengaruhi penampilan setiap individu dalam bekerja, berkarya, berkreasi, dan hal-hal produktif yang bermanfaat bagi dirinya. Oleh karena itu setiap individu harus menjaga kesehatannya karena modal utama untuk dapat hidup bahagia, produktif dan sejahtera. Berdasarkan jawaban responden terlihat bahwa konsumen lebih tertarik dengan masalah kesehatan dibanding dengan manfaat lain dari fitness karena mempunyai porsi yang paling besar dari jawaban yaitu 49 persen. Sedangkan urutan kedua, konsumen mulai sadar akan pentingnya bentuk tubuh yang proporsional karena dapat meningkatkan percaya diri dan performance sehingga memudahkan mereka dalam bergaul dalam menunjang profesi mereka sehari-hari. Tabel 5 akan menunjukkan proporsi jawaban dari tingkat keterliabatan konsumen. Tabel 5. Tingkat keterlibatan konsumen
Tingkat Keterlibatan Jumlah Jawaban Persentase(%) Biasa saja
Badan terasa tidak enak
62 58
52 48
Berdasarkan jawaban konsumen terlihat bahwa konsumen di Fit For Two Fitness Center merasa biasa saja jika tidak berlatih fitness. Hal ini terjadi karena ada fasilitas lain dalam fitness center tersebut yaitu kolam renang sebagai paket tambahan sehingga mereka tidak hanya melakukan fitness tapi juga melakukan aktivitas renang yang sudah termasuk dalam pembelian jasa tersebut. Semakin rendah intensitas mereka dalam fitness maka konsumen cenderung akan merasa badannya biasa saja karena tidak menjadi suatu kebutuhan. Hal ini membuktikan bahwa intensitas konsumen dalam fitness cenderung rendah.
4.4.2. Pencarian Informasi
Konsumen yang sudah mengetahui kebutuhannya akan mencarian informasi terkait dengan produk atau jasa yang diinginkannya. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal dan pencarian eksternal. Pencarian internal dilakukan dengan mengingat kembali semua informasi yang ada dalam ingatannya berupa produk atau jasa dan juga merek yang dianggapnya dapat memecahkan masalahnya sedangkan pencarian eksternal dapat diperoleh dari keluarga, teman, sales, dan media publikasi (brosur, papan nama, dan iklan). Proporsi jawaban dari sumber informasi konsumen dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sumber informasi konsumen Fit For Two Fitness Center
(jawaban boleh lebih dari satu)
Sumber Informasi Jumlah Jawaban Persentase (%) Media masa Radio Brosur Papan nama Keluarga Teman Lainnya 3 1 8 32 23 60 2 2 1 6 25 18 46 2 Total 129 100
Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mendapatkan informasi melalui teman. Teman merupakan faktor penting dalam penyebaran informasi saat ini karena teman dapat merekomendasikan produk atau jasa yang mereka konsumsi sehingga informasi dapat menyebar secara cepat dibandingkan dengan sumber informasi lainnya. Biasanya seseorang merekomendasikan suatu produk atau jasa karena mereka merasa puas dan terpenuhi kebutuhannya sehingga mereka dengan senang hati akan membagi pengalamannya kepada temannya yang lain. Sumber informasi lain yang cukup berpengaruh adalah keluarga dan papan nama. Sedangkan media masa, radio, dan brosur tidak terlalu berpengaruh terhadap pencarian informasi konsumen Fit For Two Fitness Center.
Fokus perhatian utama dari konsumen Fit For Two Fitness Center adalah lokasi. Lokasi yang mudah dicapai sangat membantu konsumen untuk menjangkau fitness center dan dapat menghemat biaya transportasi serta mengurangi kelelahan saat di perjalanan. Fokus perhatian lainnya yang mempunyai pengaruh yang cukup besar adalah fasilitas yang ditawarkan dan harga. Fokus perhatian lainnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Fokus perhatian terhadap informasi yang diperoleh
Fokus Perhatian Jumlah Jawaban Persentase (%) Harga
Lokasi
Brand/nama Fit For Two Rekomendasi teman Fasilitas yang ditawarkan Lainnya 35 54 1 13 16 1 29 45 1 11 13 1 Total 120 100
Fokus perhatian kedua dari konsumen Fit For Two Fitness Center adalah harga. Harga merupakan komponen yang sangat sensitif bagi konsumen. Harga juga dapat menjadi tolok ukur konsumen dalam memutuskan pembelian produk atau jasa. Perusahaan yang menerapkan
harga yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen dapat menjadi keunggulan kompetitif dibanding pesaing-pesaing lainnya.
Fokus perhatian ketiga konsumen Fit For Two Fitness Center adalah fasilitas yang menunjang dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk melakukan pembelian jasa dan didukung dengan harga yang sesuai. Hal tersebut dapat menjadi kekuatan perusahaan untuk selalu mengoptimalkan fasilitas yang ada dan disertai dengan harga yang terjangkau. Fokus perhatian ini dapat menjadi ujung tombak dalam menghadapi persaingan yang semakin tinggi.
Harga yang ditawarkan kerapkali dicantumkan dalam iklan atau promosi yang dilakukan perusahaan sehingga konsumen langsung dapat menilai dan membandingkannya dengan produk atau jasa lainnya. Promosi dapat menjadi penghubung antara produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan dengan kebutuhan pembeli sehingga promosi menjadi bagian penting dalam memberikan informasi tentang produk atau jasa. Tabel 8 memberikan informasi mengenai pengaruh promosi bagi konsumen Fit For Two Fitness Center.
Tabel 8. Pengaruh promosi dalam pembelian jasa fitness
Pengaruh Promosi Jumlah jawaban Persentase (%) Tidak terpengaruh
Tertarik mencoba
Tertarik menjadi anggota
14 55 51 12 46 42 Total 120 100 4.4.3. Evaluasi Alternatif
Setelah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk atau jasa yang sesuai kebutuhan konsumen. Konsumen akan mulai melakukan evaluasi untuk mencari alternatif mana yang harus dipertimbangkan dan kriteria evaluasi digunakan untuk menilai alternatif-alternatif yang ada. Proporsi jawaban pertimbangan konsumen dalam berlatih fitness dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pertimbangan konsumen Fit For Two Fitness Center dalam berlatih fitness
Pertimbangan konsumen Jumlah jawaban Persentase (%) Harga
Lokasi Fasilitas
Rekomendasi teman/keluarga Brand/nama dari Fit For Two
33 60 45 33 2 19 35 26 19 1 Total 173 100
Hal utama yang menjadi pertimbangan konsumen adalah lokasi. Pertimbangan kedua adalah fasilitas yang merupakan hal yang menjadi daya tarik produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Konsumen akan membandingkan fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing fitness center sehingga konsumen dapat mencari alternatif terbaik dalam memutuskan pembeliannya. Hal lain yang menjadi pertimbangan selanjutnya adalah harga dan rekomendasi teman/keluarga. Sedangkan brand/nama dari fitness center tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam memilih fitness center yang tepat.
Harga dalam hal ini menjadi urutan yang ketiga dalam pertimbangan konsumen tapi tetap mempunyai pengaruh yang cukup besar yaitu 19 persen. Harga merupakan suatu pengorbanan untuk mendapatkan produk atau jasa dan menjadi faktor penting bagi konsumen untuk melakukan transaksi atau tidak. Tabel 10 akan menjelaskan proporsi jawaban harga yang ditawarkan perusahaan.
Tabel 10. Harga yang ditawarkan Fit For Two Fitness Center
Harga Jumlah jawaban Persentase (%)
Mahal Biasa saja Murah 13 81 26 11 67 22 Total 120 100
Harga yang ditawarkan Fit For Two fitness center tergolong biasa saja dengan persentase jawaban sebesar 67 persen. Ini menunjukkan bahwa konsumen merasa harga yang ditawarkan sesuai dengan harapan mereka. Dan dari sisi perusahaan, jawaban konsumen tersebut menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan tidak terlalu rendah sehingga perusahaan tidak merugi karena penetapan harga yang terlalu rendah. Untuk jawaban konsumen terhadap lokasi Fit For Two Fitness Center dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Lokasi Fit For Two Fitness Center
Lokasi Jumlah jawaban Persentase (%) Mudah dicapai
Dekat dengan rumah Dekat dengan kantor Relatif jauh 47 52 9 12 39 43 8 10 Total 120 100
Lokasi dari Fit For Two fitness center menurut konsumen tergolong dekat dengan rumah. Ini sangat sesuai karena lokasi dari Fit For Two fitness center berada di dalam perumahan Bukit Cimanggu City sehingga sebagian besar konsumen berasal dari perumahan tersebut dengan proporsi sebanyak 43 persen. Urutan terbesar kedua jawaban konsumen terhadap lokasi adalah mudah dicapai dengan proporsi sebesar 39 persen. Idealnya konsumen akan mencari lokasi yang tidak terlalu jauh karena akan memudahkan mereka dalam berlatih fitness dan membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat untuk mencapai lokasi fitness center.
Fasilitas, harga, lokasi, dan suasana yang nyaman dapat menjadi daya tarik yang diharapkan masing-masing fitness center untuk menarik minat konsumen. Oleh karena itu konsumen dapat berpindah atau melakukan dua kali pembelian jasa. Terdapat 23 persen konsumen Fit For Two Fitness Center yang berlatih fitness di tempat lain. Sedangkan 77 persen konsumen hanya berlatih di Fit For Two Fitness Center, selebihnya dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Konsumen Fit For Two Fitness Center yang berlatih fitness di tempat lain
Berlatih fitness ditempat lain Jumlah jawaban Persentase (%) Ya Tidak 28 92 23 77 Total 120 100
Alasan utama mengapa konsumen Fit For Two Fitness Center berlatih fitness di tempat lain adalah fasilitas dengan proporsi sebesar 53 persen. Fasilitas menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk berlatih fitness sehingga mereka merasa puas setelah berlatih fitness. Alasan lainnya yaitu harga (7%), lokasi (21%), dan susanan yang nyaman (18%). Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Alasan konsumen berlatih fitness ditempat lain Alasan berlatih fitness ditempat
lain
Jumlah jawaban Persentase (%)
Harga Lokasi Fasilitas
Suasana yang nyaman
2 6 15 5 7 21 54 18 Total 28 100
Dari jawaban diatas terlihat bahwa harga, lokasi, dan suasana yang nyaman menjadi kekuatan dari Fit For Two Fitness Center karena konsumen berlatih di tempat lain dengan alasan diatas memiliki persentase yang relatif kecil. Sedangkan fasilitas sebaliknnya dan ini menunjukkan bahwa Fit For Two Fitness Center masih perlu untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas yang memadai sesuai dengan keinginan konsumen.
4.4.4. Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan dilakukan setelah konsumen mengevaluasi alternatif yang ada sehingga dapat memutuskan alternatif yang akan dipilih. Pembelian meliputi apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, kapan
membeli, dan dimana membeli. Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen melakukan fitness pada saat waktu senggang. Waktu senggang merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan fitness karena waktu senggang sering digunakan seseorang untuk hal-hal positif seperti olahraga yang termasuk diantaranya adalah fitness.
Tabel 14. Waktu untuk berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center Waktu berelatih fitness Jumlah
jawaban Persentase (%) Waktu senggang Liburan Pulang kerja/kuliah/sekolah 65 17 38 54 14 32 Total 120 100
Selain waktu senggang, waktu yang digunakan konsumen Fit For Two Fitness Center untuk berlatih fitness adalah pulang kerja/kuliah/sekolah. Waktu tersebut memang waktu yang cukup ideal untuk fitness karena padatnya aktivitas konsumen menyebabkan waktu yang tersedia cukup sedikit sehingga konsumen memanfaatkan waktu tersebut untuk fitness. Saat liburan konsumen Fit For Two Fitness Center jarang melakukan fitness karena mereka lebih memilih untuk berlibur di tempat-tempat rekreasi daripada fitness center.
Fit For Two Fitness Center memiliki beragam alat untuk membentuk otot-otot tubuh dan salah satunya adalah angkat beban. Konsumen yang melakukan angkat beban yang berat membutuhkan partner untuk mendampinginya agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan seperti tertimpa alat bebannya atau mengalami cedera saat mengangkat beban tersebut sehingga saat mereka memutuskan untuk fitness maka mereka mengajak teman untuk saling membantu dalam angkat beban tersebut. Proporsi jawaban orang yang diajak berlatih fitness dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Orang yang diajak berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center
Orang yang diajak berlatih fitness
Jumlah jawaban Persentase (%)
Sendiri Teman Keluarga 57 50 13 48 41 11 Total 120 100
Sebagian besar konsumen Fit For Two Fitness Center melakukan fitness sendiri dengan proporsi 48 persen. Ini terjadi karena sebagian besar konsumen yang melakukan fitness tidak melakukan angkat beban sehingga mereka bisa melakukan fitness sendiri tanpa memerlukan partner untuk membantunya saat kesulitan. Sedangkan konsumen yang berlatih fitness bersama temannya mempunyai proporsi cukup besar yaitu 41 persen. Teman dapat menjadi partner dan juga dapat meningkatkan motivasi berlatih fitness serta menghilangkan kejenuhan saat berlatih fitness.
Konsumen yang melakukan fitness dapat dipengaruhi oleh orang lain ataupun dari keinginan sendiri. Faktor teman sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen karena teman dapat memberikan pendapatnya tanpa disertai tujuan komersil sehingga pendapat yang dikemukakannya dapat bersifat objektif. Konsumen Fit For Two Fitness Center sebagian besar mendapatkan pengaruh dari teman dalam melakukan fitness dengan proporsi jawaban sebesar 48 persen. Sedangkan proporsi jawaban lainnya dapat dilihat dalam Tabel 16.
Tabel 16. Orang yang mempengaruhi konsumen dalam berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center
Orang yang mempengaruhi Jumlah jawaban Persentase (%) Teman Keluarga Keinginan sendiri 57 20 43 48 16 36 Total 120 100
Konsumen yang sudah menjadikan latihan fitness ini sebagai kebutuhan akan melakukan fitness lebih banyak dibanding konsumen lainnya. Sebagian besar konsumen Fit For Two Fitness Center melakukan fitness sebanyak 3-4 kali seminggu. Sedangkan sebanyak 36 persen konsumen yang berlatih fitness 1-2 kali dalam seminggu. Biasanya mereka mengikuti kelas seperti aerobik, yoga, ataupun kelas lainnya. Proporsi jawaban lainnya dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Frekuensi latihan konsumen Fit For Two Fitness Center dalam seminggu
Frekuensi latihan (dalam seminggu)
Jumlah jawaban Persentase (%)
1-2 kali 3-4 kali >4 kali 44 68 8 36 57 7 Total 120 100
4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian
Konsumen yang sudah memutuskan pembeliannya akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Biasanya disebut sebagai evaluasi alternatif tahap kedua yang hasilnya adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau jasa yang dikonsumsinya tersebut. Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa konsumen merasa puas berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center dengan proporsi jawaban sebanyak 63 persen.
Tabel 18. Kepuasan konsumen Fit For Two Fitness Center
Kepuasan konsumen Jumlah jawaban Persentase (%) Puas Biasa saja Tidak puas 76 44 0 63 37 0 Total 120 100
Kepuasan konsumen juga dapat dilihat dengan mengetahui sudah berapa lama konsumen melakukan fitness. Hal ini dapat menunujukkan bahwa semakin lama dia berlatih fitness maka dapat dikatakan konsumen puas. Pada Tabel 19 dapat terlihat bahwa konsumen sebagian besar sudah melakukan fitness sejak dua bulan yang lalu dengan persentase sebesar 33 persen. Sedangkan jawaban lainnya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Lama waktu berlatih fitness di Fit For Two Fitness Center Lama waktu Jumlah jawaban Persentase
(%) ≤1 bulan 2 bulan 3 bulan >3 bulan 38 39 25 18 31 33 21 15 Total 120 100
Sebagian besar reaksi konsumen Fit For Two Fitness Center apabila terjadi kenaikan harga adalah tetap berlatih dengan proporsi yang cukup besar yaitu 65 persen. Harga menjadi tidak sensitif jika konsumen merasa puas dengan apa yang dikonsumsinya sehingga mereka rela membayar berapapun untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut. Jawaban lainya dapat dilihat dalam Tabel 20.
Tabel 20. Reaksi konsumen jika Fit For Two Fitness Center menaikkan harga
Reaksi konsumen Jumlah jawaban
Persentase (%)
Tetap berlatih Berhenti
Berlatih di tempat lain
79 14 27 65 12 23 Total 120 100
Terlihat bahwa 23 persen konsumen akan berlatih ke tempat lain jika Fit For Two Fitness Center menaikkan harga. Konsumen akan mencari tempat baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka akan mencari alternatif lain yang mempunyai harga yang sama tapi menawarkan fasilitas yang lebih dari tempat sebelumnya. Ketidakberwujudan kinerja jasa dan keterlibatan fasilitas di belakang panggung dan tenaga kerja yang diperlukan akan mengakibatkan konsumen lebih sulit melihat apa yang mereka dapatkan dari uangnya dibandingkan dengan jika membeli barang fisik. Penetapan harga yang sesuai dari Fit For Two Fitness Center akan meningkatkan daya saing diantara fitness center yang ada di kota Bogor.
Perusahaan harus berusaha meningkatkan keunggulannya dengan memperhatikan indikatornya yaitu harga yang sesuai dengan yang diharapkan konsumen, lalu fasilitas yang diberikan kepada konsumen, pelayanan yang baik dan konsisten sehingga dapat meningkatkan kesan dan persepsi yang baik sehingga dapat konsumen dapat menilai kualitas jasa yang mereka terima. Konsumen menilai kualitas yang mereka dapatkan melalui pelayanan yang baik dan juga bukti fisik yang ada seperti kebersihan ruangan (kamar ganti dan tempat fitness), perawatan bangunana dan peralatan fitness, dan juga kerapihan karyawan atau staf yang melayani kebutuhan konsumen.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui tahapan dalam proses pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center mulai pada tahap pengenalan masalah atau kebutuhan, pencarian informasi baik internal maupun eksternal, lalu dilakukan evaluasi dari alternatif-alternatif yang ada untuk memilih alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan konsumen dalam pembelian dan juga evaluasi pasca pembelian untuk melihat kepuasan yang didapat konsumen. tiap konsumen mempunyai tahapan yang berbeda satu sama lainnya karena adanya perbedaan kebutuhan dan karakter dari konsumen itu sendiri. Lebih jelasnya akan disimpulkan dalam Tabel 21 yang memaparkan semua tahapan dalam pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center.
Tabel 21. Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa fitness di Fit For Two Fitness Center
Tahapan dalam proses pengambilan keputusan
Keterangan
Pengenalan Kebutuhan
1. Alasan/motivasi Bentuk tubuh atletis/proporsional
2. Manfaat yang didapat Tubuh yang sehat
3. Tingkat keterlibatan Biasa saja jika tidak berlatihfitness Pencarian Informasi
1. Sumber informasi Teman
2. Fokus perhatian terhadap informasi Lokasi
3. Pengaruh promosi Tertarik mencoba
Evaluasi Alternatif
1. Pertimbangan berlatih fitness Lokasi
2. Pendapat tentang harga Biasa saja
3. Pendapat tentang lokasi Dekat dengan rumah
4. Berlatih fitness di tempat lain Tidak 5. Alasan fitness di tempat lain Lokasi Keputusan Pembelian
1. Waktu berlatih fitness Waktu senggang
2. Teman berlatih fitness Sendiri
3. Pengaruh berlatih fitness Pengaruh teman
4. Frekuensi berlatih fitness 3-4 kali seminggu Evaluasi Pasca Pembelian
1. Tingkat kepuasan Puas
2. Lama waktu telah berlatih fitness 2 bulan
4.5. Analisis Faktor terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Fit For Two Fitness Center
Jumlah dari variabel yang akan digunakan untuk analisis faktor ini berjumlah 12 variabel yang terdiri dari norma dan kebiasaan, kelas sosial, iklan, keluarga, teman, peran dan status dalam keluarga, gaya hidup, kepribadian, kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi, motivasi, persepsi, dan pengalaman. Tes pertama yang digunakan untuk mengetahui apakah data ini bisa digunakan untuk analisis faktor adalah Kaiser-Meyer-Olkin measure of sampling adequacy (KMO). Nilai KMO dikatakan mencukupi apabila lebih besar atau sama dengan 0,5. Berdasarkan pengolahan data menggunakan software SPSS, nilai KMO untuk faktor budaya didapat sebesar 0,704 (Lampiran 4) Dengan demikian nilai KMO measure of sampling adequacy lebih dari 0,5 dan analisis faktor layak untuk digunakan dalam penelitian ini.
Pada tabel anti-image matrices terlihat sejumlah angka yang membentuk diagonal (yang bertanda „a‟) yang menunjukkan besarnya MSA sebuah variabel (Lampiran 5). Besarnya MSA harus lebih besar dari 0,5 sehingga dapat dilakukan proses berikutnya. Jika sebuah variabel mempunyai nilai MSA lebih kecil dari 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari pemilihan variabel, lalu dilakukan pengulangan dalam mendapatkan nilai MSA tanpa mengikutsertakan variabel tersebut. Output yang didapat adalah nilai MSA variabel-variabel budaya sudah ≥ 0,5, maka langkah selanjutnya adalah melakukan ekstraksi. Pada tabel communalities terdapat nilai inisial seluruh variabel sebesar 1 (Lampiran 6). Ini menunjukkan bahwa variabel 100% tersebut membentuk faktor tersebut. Selain terdapat nilai communalities, terdapat juga nilai extraction yang menjelaskan besarnya persentase varian suatu variabel.
Pada tabel total variance explained digunakan untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk dengan syarat memiliki nilai eigenvalues ≥ 1. Jumlah faktor yang terbentuk adalah 4 faktor yaitu faktor pertama dengan nilai eigenvalues sebesar 3,331 lalu faktor kedua sebesar 1,590 dan faktor ketiga sebesar 1,229 serta faktor keempat sebesar 1,101 (Lampiran 7).
Sedangkan pada diagram scree plot dapat membantu untuk menentukan jumlah optimum dari banyaknya faktor yang terbentuk. Terlihat bahwa ada 4 nilai yang mempunyai nilai eigenvalue di atas 1 (Lampiran 8).
Pada tabel component matrix (Lampiran 9) terdapat nilai factor loadings yang menunujukkan tingkat keeratan suatu variabel terhadap faktor yang terbentuk. Langkah selanjutnya yaitu melihat variabel apa saja yang masuk ke dalam empat faktor diatas dengan cara melihat nilai factor loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi. Tabel rotated component matrix akan menunjukkan distribusi variabel-variabel yang diekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi yang akan menjelaskan 12 variabel yang masuk ke dalam 4 faktor yang terbentuk (Lampiran 10). Lalu sebaran variabel sesuai dengan kelompok faktornya dapat dilihat pada grafik component plot in rotated space (Lampiran 11). Variabel yang termasuk dalam satu faktor akan membentuk satu kelompok.
Faktor yang terbentuk berjumlah empat faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, faktor motivasi dan faktor sikap. Penentuan jumlah faktor ini didasarkan pada besarnya eigenvalue serta persentase total variannya. Faktor yang memiliki nilai eigenvalue ≥ 1 tetap dipertahankan dalam model analisis faktor sedangkan nilai eigenvalue < 1 akan dikeluarkan dari model. Sedangkan penamaan faktor yang telah terbentuk dilakukan dengan memberi nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut.
Faktor pertama yaitu faktor karakter terdiri dari variabel peran, kepribadian, dan kepercayaan diri. Faktor ini dinamakan faktor karakter karena semua variabel ini menunjukkan sifat, peran dan hal-hal yang bersifat individu yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Konsumen akan memilih produk atau jasa yang sesuai dengan kepribadiannya sehingga variabel kepribadian sangat mempengaruhi keputusan konsumen.
Faktor yang kedua dinamakan faktor eksternal yang terdiri dari variabel iklan, keluarga, teman, dan gaya hidup. Iklan, keluarga dan teman merupakan
sumber informasi bagi konsumen yang berasal dari luar sehingga faktor ini dinamakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. Setelah konsumen mempunyai alasan atau motivasi, maka konsumen akan berusaha mencari informasi mengenai produk atau jasa yang akan dikonsumsi.
Faktor ketiga dinamakan faktor internal yang terdiri dari variabel persepsi dan motivasi. Persepsi merupakan proses internal untuk memilih, mengevaluasi, dan mengorganisasi rangsangan. Sedangkan motivasi merupakan proses yang memaparkan arah, intensitas, dan ketekunan untuk mencapai tujuan. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi diri konsumen untuk melakukan pembelian jasa sesuai dengan kebutuhan dan persepsi yang konsumen tangkap.
Faktor keempat dinamakan faktor sikap yang terdiri dari variabel norma dan kebiasaan, kelas sosial, dan pengalaman. Konsumen akan melakukan tindakan atau sikap terhadap pembelian berdasarkan norma dan kebiasaan konsumen. Selain itu konsumen juga mempertimbangkan pendapatan, pendidikan, dan pekerjaannya untuk melakukan pembelian jasa serta melakukan tindakan atau sikap yang sesuai dengan pengalaman yang mereka dapatkan.
4.6. Analisis Faktor terhadap Atribut Jasa
Analisis faktor terhadap atribut jasa juga mempunyai langkah yang sama dengan tahap analisis faktor untuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. Langkah pertama yaitu melihat nilai KMO dan MSA, nilai KMO berada diatas 0,5 (Lampiran 12), sedangkan nilai MSA masing-masing variabel berada di atas 0,5 (Lampiran 13). Kedua nilai tersebut berarti bahwa dapat dilakukan langkah analisis faktor selanjutnya. Pada tabel communalities terdapat nilai inisial seluruh variabel sebesar 1 (Lampiran 14). Ini menunjukkan bahwa variabel 100% tersebut membentuk faktor tersebut. Pada tabel total variance explained, didapatkan jumlah faktor sebanyak 5 faktor dengan nilai eigenvalue ≥ 1 (Lampiran 15). Sedangkan pada diagram scree plot dapat membantu untuk menentukan jumlah optimum dari
banyaknya faktor yang terbentuk. Terlihat bahwa ada 5 nilai yang mempunyai nilai eigenvalue di atas 1 (Lampiran 16).
Pada tabel component matrix (Lampiran 17) terdapat nilai factor loadings yang menunujukkan tingkat keeratan suatu variabel terhadap faktor yang terbentuk. Langkah selanjutnya yaitu melihat variabel apa saja yang masuk ke dalam empat faktor diatas dengan cara melihat nilai factor loadings-nya setelah dilakukan proses rotasi. Tabel rotated component matrix akan menjelaskan 18 variabel yang masuk ke dalam 5 faktor (Lampiran 18) dengan melihat factor loadings yang terbesar. Lalu sebaran variabel sesuai dengan kelompok faktornya dapat dilihat pada grafik component plot in rotated space (Lampiran 19). Variabel yang termasuk dalam satu faktor akan membentuk satu kelompok.
Faktor pertama dinamakan faktor fisik yang terdiri dari variabel kelengkapan peralatan, penataan ruangan/peralatan, ketersediaan tempat parkir, kebersihan dan kenyamanan ruangan, dan kebersihan kamar ganti. Variabel tersebut dapat menjadi bukti atas kualitas jasa yang harus dikelola secara hati-hati. Faktor fisik ini sangat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan karena faktor ini dapat mempengaruhi kesan konsumen.
Faktor kedua dinamakan faktor kemampuan staf yang terdiri dari variabel kemampuan staf dalam menanggapi complain, penanganan latihan sesuai tujuan yang ingin dicapai, kesediaan menangani konsultasi gizi, keramahan dan kesopanan staf, dan pengetahuan instruktur mengenai penggunaan fasilitas fitness. faktor ini membutuhkan interaksi langsung dan pribadi antara konsumen dan staf perusahaan sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadapa kualitas jasa dan akhirnya mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian jasa.
Faktor ketiga dinamakan faktor komunikasi yang terdiri dari variabel kemampuan instruktur dalam memberikan informasi berkaitan dengan cara menggunakan peralatan fitness, kemudahan berkonsultasi dengan instruktur, dan kemudahan menghubungi Fit For Two Fitness Center. Komunikasi yang baik antara staf dengan konsumen akan menimbulkan kesan yang baik dan
pelayanan yang baik di mata konsumen sehingga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Faktor keempat dinamakan faktor keunggulan yang terdiri dari variabel harga yang ditawarkan, fasilitas instruktur, dan kemampuan instruktur dalam menepati janji. Faktor keunggulan ini menjadi daya tarik perusahaan untuk bersaing dengan fitness center lainnya sehingga dapat memikat konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian.
Faktor kelima adalah faktor keinginan dan kerapihan yang terdiri dari variabel kesesuaian latihan fitness dengan hasil akhir yang diharapkan dan kerapihan karyawan dan instruktur. Variabel kerapihan menjadi variabel yang diperhatikan konsumen terkait dengan penghargaan terhadap konsumen. konsumen yang dilayani oleh karyawan yang rapi akan mempunyai persepsi dan kesan yang baik terhadap perusahaan dan ketika konsumen mendapatkan apa yang mereka inginkan seperti kesesuaian dengan hasil akhir maka mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
4.7. Menganalisis Hubungan antara Demografi konsumen dengan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Hubungan antara demografi konsumen dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dapat dilihat menggunakan Analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square. Demografi konsumen dalam hal ini ada 6 variabel yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan status pernikahan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari 4 faktor yaitu budaya, sosial, pribadi dan individu serta 5 atribut jasa yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible.
Analisis Crosstab dengan Uji Chi-Square didapatkan hasil bahwa demografi konsumen Fit For Two Fitness Center secara keseluruhan tidak memiliki hubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen karena nilai Asymp.Sig (2-sided) Chi-Square >α (0,05), maka H0 diterima (Lampiran 20). Namun ada beberapa variabel yang mempunyai hubungan yang cukup signifikan dengan nilai Asymp.Sig (2-sided) Chi-Square <α (0,05) yaitu variabel jenis kelamin dengan tangible (berwujud),
variabel usia dengan reliability (keandalan), variabel pendidikan dengan psikologis, variabel pekerjaan dengan tangible (berwujud), dan variabel pendapatan dengan reliability (keandalan). Hasil dari Uji Chi-Square dari variabel jenis kelamin dengan tangible dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Uji chi-square terhadap variabel jenis kelamin dengan tangible
ª. 20 cells (71.4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .29.
Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi pendapat mereka tentang atribut jasa tangible (keberwujudan). Wanita dan laki-laki mempunyai pola pikir yang berbeda satu sama lain dalam memandang faktor tangible yang meliputi peralatan, tempat parkir, kebersihan kamar ganti, dan kerapihan ataupun kenyamanan. Tabel 23 akan menjelaskan hubungan antara variabel usia dengan reliability.
Tabel 23. Uji chi-square terhadap variabel usia dengan reliability
ª. 44 cells (84.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08.
Usia konsumen dapat mempengaruhi kebutuhan akan produk atau jasa dan berpengaruh terhadap faktor reliability seperti harga yang ditawarkan. Usia yang belum produktif seperti pelajar akan memandang harga sebagai
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 23.152ª 13 .040
Likelihood Ratio 22.558 13 .047
Linear-by-Linear Asosiation .065 1 .798
Not Valid Cases 120
Value Df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 56.824ª 36 .015
Likelihood Ratio 56.783 36 .015
Linear-by-Linear Asosiation .042 1 .838
salah satu tolak ukur atau perbandingan dalam memilih produk atau jasa karena usia tersebut masih sangat sensitif terhadap harga. Selanjutnya dalam Tabel 24 akan dijelaskan hubungan antara variabel pendidikan dengan psikologi.
Tabel 24. Uji chi-square terhadap variabel pendidikan dengan psikologi
ª. 20 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .25.
Tingkat pendidikan sesorang akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsinya terhadap suatu masalah. Faktor psikologi terdiri dari motivasi, persepsi, dan pengalaman. Persepsi masuk ke dalam bagian psikologi sehingga faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Variabel lain yang berhubungan yaitu variabel pekerjaan dengan tangible akan dijelaskan pada Tabel 25.
Tabel 25. Uji chi-square terhadap variabel pekerjaan dengan tangible
ª. 68 cells (97.1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .07.
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi mereka dalam memandang suatu masalah seperti kelengkapan peralatan, ketersediaan tempat parkir, dan juga kebersihan dan kenyamanan tempat ganti. Untuk profesi seperti di bidang kedokteran ataupun kesehatan akan lebih mementingkan kebersihan
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 29.990ª 18 .038
Likelihood Ratio 35.275 18 .009
Linear-by-Linear Asosiation 2.626 1 .105
Not Valid Cases 120
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 78.099ª 52 .011
Likelihood Ratio 87.214 52 .002
Linear-by-Linear Asosiation .174 1 .677
ruangan. Selanjutnya akan dibahas variabel lain yang berhubungan yaitu variabel pendapatan dengan reliability pada Tabel 26.
Tabel 26. Uji chi-square terhadap variabel pendapatan dengan reliability
ª. 59 cells (90.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .03.
Tingkat pendapatan seseorang akan sangat mempengaruhi pola pikir mereka dalam memandang faktor reliability (keandalan) yang diantaranya adalah harga dan fasilitas instruktur. Semakin rendah pendapatan seseorang maka semakin sensitif terhadap faktor harga dan juga fasilitas yang didapatkan sehingga variabel pendapatan mempunyai pengaruh terhadap faktor reliability (keandalan).
4.8. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial dibuat berdasarkan hasil penelitian dan dapat menjadi masukan yang dapat dilakukan oleh perusahaan Fit For Two Fitness Centre dikaitkan dengan komponen manajemen jasa terpadu yang terdiri dari 8P yaitu product, place and time, process, productivity and quality, people, promotion and education, physic, and price,. Implikasi manajerial yang berkaitan dengan product yaitu tetap mengadakan fasilitas tambahan yaitu kolam renang karena konsumen sangat antusias dengan adanya fasilitas tersebut dan dapat meningkatkan semangat konsumen untuk tetap berolahraga fitness.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan place and time yaitu membuat ruangan fitness dan kamar ganti yang bersih dan nyaman untuk konsumen karena kebersihan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Selain itu adanya tempat parkir yang luas juga menjadi nilai
Value df Asymp. Sig
(2-sided)
Pearson Chi-square 65.354ª 48 .048
Likelihood Ratio 63.362 48 .068
Linear-by-Linear Asosiation 3.527 1 .060
tambah bagi perusahaan untuk melayani konsumen yang membawa kendaraan bermotor.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan process adalah memberikan proses yang cepat saat registrasi menjadi member dan dapat juga dibantu untuk mengisi formulir oleh para staf yang melayani proses tersebut. Hal tersebut akan dapat meningkatkan kesan konsumen terhadap pelayanan dan kualitas jasa yang mereka terima.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan productivity and quality adalah meningkatkan layanan fasilitas instruktur karena salah satu keunggulan Fit For Two Fitness Center adalah fasilitas instruktur. Ini berarti bahwa perusahaan harus terus menjaga produktivitasnya terutama fasilitas instruktur untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Perusahaan juga dapat melengkapi alat-alat fitness yang belum lengkap seperti alat fitness untuk pembentukan otot betis. Selain itu perusahaan juga dapat menambahkan alat-alat fitness untuk pembentukan otot-otot perut dan angkat beban yang banyak diminati oleh konsumen. Hal tersebut akan meningkatkan kepuasaan konsumen akan kualitas jasa yang didapat.
Implikasi manajerial yang harus dilakukan oleh manajemen Fit For Two Fitness Centre dikaitkan dengan people (sumberdaya manusia) yaitu melatih instruktur tentang pengetahuan penggunaan fasilitas fitness dan kemampuan staf untuk menanggapi complain serta mempertahankan keramahan dan kesopanan dari staf.
Implikasi manajerial yang dapat dilakukan Fit For Two Fitness Centre berkaitan dengan physic (bukti fisik) adalah merawat gedung atau tempat yang digunakan untuk fitness yang akan berpengaruh terhadap kesan konsumen. Perusahaan juga harus bertindak cepat dalam menangani peralatan yang rusak seperti treadmill yang membutuhkan sistem elektrik yang stabil sehingga konsumen tidak terganggu apabila menggunakan alat tersebut.
Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh manajemen Fit For Two Fitness Centre dikaitan dengan promotion and education yaitu adanya fasilitas kolam renang sebagai paket tambahan selain fitness harus
dipertahankan karena konsumen merasa tertarik dengan fasilitas tambahan tersebut. Sumber informasi tentang Fit For Two Fitness Centre lebih banyak didapat dari teman, oleh karena itu manajemen harus lebih melayani dengan sebaik mungkin pelanggan yang ada sehingga pelanggan puas dan dapat merekomendasikannya kepada teman-temannya untuk berlatih fitness di Fit For Two Fitness Centre. Selain itu, manajemen Fit For Two Fitness Centre harus lebih memperbanyak baliho-baliho, pamflet, leaflet, brosur, dan media promosi lainnya. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sebagian besar konsumen Fit For Two Fitness Centre mendapatkan informasi melalui teman bukan media promosi seperti yang telah disebutkan diatas dan juga pengaruh keluarga yang mempengaruhi keputusan konsumen.
Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh manajemen Fit For Two Fitness Centre dikaitan dengan physic yang dapat dilakukan Fit For Two Fitness Center adalah perusahaan perlu merawat dan memperhatikan gedung, perlengkapan fitness, anggota staf, dan juga dapat memperluas tempat parkir yang dapat mempengaruhi kesan persepsi pelanggan atas bukti dari kualitas jasa yang mereka terima.
Implikasi manajerial yang berkaitan dengan price adalah tetap mempertahankan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan juga menurunkan harga yang ditetapkan untuk instruktur pribadi. Apabila terjadi kenaikkan harga dengan catatan kenaikkan harga tidak terlalu besar. Sebaiknya kenaikan harga merupakan opsi terakhir untuk mengatasi masalah manajemen karena akan berdampak pada berkurangnya jumlah member dari Fit For Two Fitness Centre. Keseluruhan implikasi manajerial dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan manajemen Fit For Two Fitness Center terkait dengan komponen manajemen jasa terpadu.
Komponen Manajemen
Jasa Terpadu Implikasi manajerial
Product Tetap mengadakan fasilitas tambahan yaitu kolam renang
Place and Time Membuat ruangan fitness dan kamar ganti yang bersih Process Memberikan proses yang cepat saat registrasi menjadi
member Productivity
and Quality
Meningkatkan layanan fasilitas instruktur dan menambahkan alat-alat fitness untuk pembentukan otot-otot perut dan angkat beban
People Melatih instruktur tentang pengetahuan penggunaan fasilitas fitness dan kemampuan staf untuk menanggapi complain serta mempertahankan keramahan dan kesopanan dari staf.
Promotion and Education
Mempertahankan fasilitas kolam renang sebagai paket tambahan dan memperbanyak baliho-baliho, pamflet, leaflet, brosur, dan media promosi lainnya
Physic Merawat dan memperhatikan gedung, perlengkapan fitness, anggota staf, dan juga dapat memperluas tempat parkir untuk kenyamanan konsumen
Price Mempertahankan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan menurunkan harga untuk instruktur pribadi