• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi riau"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

6

POTENSI

SUMBERDAYA ALAM

Provinsi Jambi

(4)

7

LUAS AREAL

: 557.886 Ha

PRODUKSI

: 6.331.125 TON (TBS)

: 1.522.022 TON (CPO)

JUMLAH PETANI

: 194.078 ORANG

(5)

8

LUAS AREAL

: 653.160 Ha

PRODUKSI

: 298.786 TON

(6)

9

LUAS AREAL

: 47.213 Ha,

PRODUKSI

: 58.215 TON

(7)

10

LUAS AREAL : 2.625 Ha,

PRODUKSI

: 28.121 TON

(MILIK PTPN VI)

LUAS AREAL

: 117.643 Ha,

PRODUKSI

: 114.259 TON

JUMLAH PETANI

: 94.656 ORANG

LUAS AREAL

: 25.193 Ha,

PRODUKSI

: 12.797 TON

JUMLAH PETANI

: 26.675 ORANG

(8)

Minyak Bumi dan

(Sedang Dieksplorasi Pertamina

40 MW) 60 % Masuk Kawasan TNKS

Batubara

Cadangan

: 2,2 Milyar Ton

Produksi

: 3,32 Juta Ton/Tahun

POTENSI

SUMBERDAYA ALAM

Provinsi Jambi

(9)
(10)

14

KAWASAN PRODUKSI

1.Transportasi

2.Perkebunan

3.Pertanian

4.Industri Manufaktur

5.Perdagangan, barang dan

jasa

KAWASAN DISTRIBUSI

1.Transportasi

2.Perkebunan

3.Perikanan Laut

4.Industri Besar

5.Pariwisata

6.Perdagangan, barang dan

jasa

KAWASAN KONSERVASI

1.Transportasi

2.Kehutanan

3.Pertanian

4.Pariwiasata

(11)

15

RENCANA POLA RUANG ZONA PROVINSI JAMBI

ZONA BARAT

(KAWASAN KONSERVASI)

ZONA TENGAH

(KAWASAN PRODUKSI)

ZONA TIMUR

(12)

Kota

Jambi

Sarolangun

Pelabuhan

Ka. Tungkal

Sengeti

Pola Perdagangan dan Jasa -

Existing

Pelabuhan

Ma. Sabak

Ke Pelabuhan

Teluk Bayur

(13)

Kota Jambi

Sarolangun

Ka. Tungkal

Sengeti

Ma. Bulian Ma. Bungo

Ma. Tebo

Dikaji untuk PKNp

Ma. Sabak

Merangin

S. Penuh

Jaringan SIS Rel Kereta Api

Bandara

KONSEP RENCANA STRUKTUR RUANG PROVINSI JAMBI

Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

(14)

KAWASAN STRATEGIS

(15)

19

(16)

20

Perkotaan

Muara Bungo

Muara Tebo

Kawasan Pantai

Timur Provinsi

Jambi

Kawasan Wisata Candi Muaro Jambi sumber daya alam dan/atau Teknologi

Perkotaan

Bangko

Sarolangun

(17)

Fungsi:

1.Pelabuhan Utama

2.Kawasan Industri

Hinterland:

Seluruh

Provinsi Jambi

KAWASAN STRATEGIS PROVINSI (KSP)

(18)
(19)

I

PERTUMBUHAN EKONOMI RELATIF STABIL

KETERSEDIAN SUMBERDAYA ALAM

POSISI STRATEGIS ZONA

POLITICAL WILL

STABILITAS ZONA (SOSIAL DAN POLITIK)

PERTUMBUHAN PENDUDUK USIA KERJA POSITIF

MINIMNYA INFRASTRUKTUR

TERBATAS ANGGARAN

TIDAK ADANYA KAWASAN ANDALAN

MASIH MENGANDALKAN SEKTOR EKONOMI PRIMER

PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM BELUM OPTIMAL

PERDAGANGAN BEBAS

E

REGULASI PEMERINTAH YANG SEMAKIN "LONGGAR"

OTONOMI LUAS

INVESTASI BESAR PMDN DAN PMA

INTEGRASI DENGAN MP3EI

PERKEMBANGAN KAWASAN YANG SEMAKIN CEPAT

BRAIN DRAIN (MUTASI TENAGA KERJA TERIDIDIK KE

LUAR DAERAH)

PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

MENGAPA

(20)

KEUNGGULAN GEOGRAFI

DAN

SUMBER DAYA

INDONESIA

Dalam kerangka MP3EI Indonesia perlu memposisikan

dirinya sebagai :

1. Basis ketahanan pangan dunia,

2. Pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan,

perikanan, dan sumber daya mineral

(21)

Sumber : MP3EI

INDONESIA DAN PANTAI TIMUR JAMBI KHUSUSNYA DILEWATI

JALUR PELAYARAN KONTAINER GLOBAL

Peluang Bagi Pantai

Timur Sumatera dan

Provinsi Jambi

khususnya

(22)

Sabang Port

Jambi

Selat Sunda Brige Planning

Rha Canal

Planning

Berhadapan Lansung

Dengan Laut China Selatan

Indonesia bagian dari

ASEAN-China Free Trade

Agreement (ACFTA)

Sangat Dekat Dengan Selat

Malaka

Berhadapan Lansung

Dengan Laut China Selatan

Indonesia bagian dari

ASEAN-China Free Trade

Agreement (ACFTA)

(23)

27

SEBARAN GEMPA BUMI DI INDONESIA

Magnitude > 6,0

(24)

Koridor Ekonomi Sumatera

MP3EI

Tema Pembangunan:

Sentra Produksi dan Pengolahan

Hasil Bumi dan Lumbung Energi

Nasional

11 Pusat Ekonomi:

1.

Banda Aceh

2.

Medan

3.

Pekanbaru

4.

Jambi

5.

Palembang

6.

Tanjungpinang

7.

Pangkal Pinang

8.

Padang

9.

Bandar Lampung

10. Bengkulu

11. Serang

Kegiatan Ekonomi Utama:

Kelapa Sawit

(25)

29

(26)

PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI

UJUNG JABUNG

TAHAP PERENCANAAN

TAHAP PEMBANGUNAN

TAHAP OPERASIONALISASI

(27)

NO TAHUN GRAND STRATEGY

PEMBANGUNAN FOKUS KEGIATAN

1 2010 KONSEP

PENGEMBANGAN KAWASAN

a Penyusunan Konsep Pengembangan Kawasan Ekonomi Provinsi Jambi

b Identifikasi, Evaluasi Dan Penentuan Alternatif Konsep Pengembangan Kawasan Ekonomi Provinsi Jambi Dalam Kerangka Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi

c Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung dengan Kebijakan Sektoral Dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota d Ujung Jabung Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan Ekonomi Provinsi Jambi

2 2011 PENETAPAN PERENCANAAN

a Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung dengan Kebijakan Sektoral Dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota b Pencadangan Lahan peruntukan Kawasan Ekonomi dan Pelabuhan Seluas 4.200 Ha

c Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung lintas sektor dan Kabupaten/Kota

d Usulan Integrasi Kawasan Ekonomi Ujung Jabung dalam Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Dan Penetapan Ujung Jabung sebagai Pelabuhan Samudra

3 2012 PERENCANAAN DASAR

a Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung lintas sektor dan Kabupaten/Kota b Identifikasi Ruas Jalan Akses Ujung Jabung dan kesepakatan dengan TNB Kemenhut

c Penyusunan Masterplan/FS dan DED Pelabuhan Ujung Jabung d Penyusunan Review DED Jalan Akses Ujung Jabung

e Penyusunan Masterplan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

f Penyusunan Kerangka Legal Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

4 2013 PERENCANAAN DAN PERIZINAN

a Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung lintas sektor dan Kabupaten/Kota b Perda Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013 ( RTRW Provinsi Jambi Tahun 2013-2033)

c Penyusunan RTR Kawasan Strategis Pantai Timur Provinsi Jambi (Fakta Analisa)

d Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Badan Pengelola Kawasan Ekonomi Ujung Jabung e Pembebasan Lahan Kawasan Pelabuhan Ujung Jabung Seluas 104 Hektar

f Pelabuhan Ujung Jabung ditetapkan sebagai Pelabuhan Utama (Tahun 2020) Sesuai dengan SK Menteri Perhubungan Nomor:

g Penyusunan Survey Investigasi Dan Desain (SID) Situ di wilayah Kecamatan Sadu dalam mendukung ketersediaan air baku di Ujung Jabung e Pembebasan Dan Pembukaan Jalan Akses Ujung Jabung (lanjutan)

5 2014 PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI, SERTA PROMOSI BISNIS

a Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung lintas sektor dan Kabupaten/Kota b Perda Badan Pengelolaan Kawasan Ekonomu Ujung Jabung

c Site Plan Kawasan Ujung Jabung

d Pemasaran Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

e SID dan DED Pembangunan IPA dan INTAKE pada Wilayah Ujung Jabung f Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung (Lanjutan)

g Pembangunan dan Pembebasan Jalan Akses Ujung Jabung (Lanjutan) h Study Kelayakan Rencana Pembangunan Jaringan Energi

i Pembangunan Kawasan Ujung Jabung

j Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL )

k Penataan Kawasan Sekitar Ujung Jabung (Perumahan Dan Permukiman) l Pembangunan Dan Peningkatan Jalan Interkoneksi Regional dan Sub egional m Penyusunan AMDAL Kawasan

n FS Jalur Kereta Api o Master Plan Sistem Logistik

(28)

TAHAP PEMBANGUNAN (ROAD MAP PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI UJUNG JABUNG)

NO TAHUN

GRAND STRATEGY

PEMBANGUNAN

FOKUS KEGIATAN

6

2015 MARKETING,

PEMBANGUNAN DAN

PENGEMBANGAN

KAWASAN SERTA

PERIZINAN

a

Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung lintas sektor dan Kabupaten/Kota

b

Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung (Lanjutan)

c

Pembangunan Jalan Akses Ujung Jabung ( lanjutan)

d

Pembangunan Dan Peningkatan Jalan Interkoneksi Regional dan Sub Regional Menuju Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

e

Pemasaran Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

f

Pembangunan Jaringan Energi Kawasan Ujung Jabung

g

Penataan Kawasan Sekitar Ujung Jabung (Perumahan Dan Permukiman)

h

Pembangunan IPA dan INTAKE

i

Pembangunan Situ Kecamatan Sadu

7

2016 PEMBANGUNAN

DAN

PENGEMBANGAN

KAWASAN

a

Integrasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung lintas sektor dan Kabupaten/Kota

b

Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung (Lanjutan)

c

Pembangunan Jalan Akses Ujung Jabung (lanjutan)

d

Pembangunan Kawasan Industri Ujung Jabung (Lanjutan)

e

Pembangunan Jaringan Energi Kawasan Ujung Jabung (Lanjutan)

f

Pembangunan IPA dan INTAKE (lanjutan)

g

Pembangunan IPAL

h

Penataan Kawasan Sekitar Ujung Jabung (Perumahan Dan Permukiman)

i

Pembangunan Dan Peningkatan Jalan Interkoneksi Regional dan Sub Regional Menuju Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

8

2017 PEMBANGUNAN

KAWASAN DAN

OPERASIOANAL

PELABUHAN

a

Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung (Lanjutan)

b

Pemantapan Jalan Akses Ujung Jabung (Lanjutan)

c

Pembangunan Kawasan Industri Ujung Jabung (Lanjutan)

d

Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Timur Tanjung Jabung

e

Penataan Kawasan Sekitar Ujung Jabung (Perumahan Dan Permukiman)

(29)

TAHAP 0PERASIONAL

(ROAD MAP PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI UJUNG JABUNG)

NO

TAHUN

GRAND STRATEGY

PEMBANGUNAN

FOKUS KEGIATAN

9

2018

OPERASIONALISASI

KAWASAN

a Pembangunan Kawasan Industri Ujung Jabung (Lanjutan)

b Operasionalisasi Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

c Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Timur Tanjung Jabung

10

2019

OPERASIONALISASI

KAWASAN

a Operasionalisasi Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

b Penataan Kawasan Sekitar Ujung Jabung (Perumahan Dan Permukiman)

c Pembangunan Dan Peningkatan Jalan Interkoneksi Regional dan Sub Regional Menuju

Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

11

2020

OPERASIONALISASI

KAWASAN

a Integrasi Kawasan Ekonomi dengan Penetapan Ujung Jabung Sebagai Pelabuhan Utama

Indonesia dan MP3EI serta RTRW Provinsi Jambi

b Operasionalisasi Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

c Penataan Kawasan Sekitar Ujung Jabung (Perumahan Dan Permukiman)

(30)
(31)

PELUANG INVESTASI

DI KAWASAN

UJUNG JABUNG

PADA TAHAP

OPERASIONAL

PADA TAHAP

PRA OPERASIONAL

(32)

PELUANG INVESTASI

PADA TAHAP PRA OPERASIONAL

PENYIAPAN INFRASRUKTUR

JALAN DAN JEMBATAN

PELABUHAN

REL KERETA API

ENERGI LISTRIK

AIR BERSIH

PERSAMPAHAN

PENGOLAHAN LIMBAH

(33)

PELUANG INVESTASI

PADA TAHAP OPERASIONAL

PENGEMBANGAN

INDUSTRI BERBASIS KOMODITI

PERTANIAN (Karet, Kelapa Sawit,

Kelapa Dalam)

INDUSTRI BERBASIS MIGAS

EKONOMI KREATIF (IT, sport, wisata,

(34)

Potensi

Industri

Prospektif

(35)
(36)

Industri

Prospektif

(37)

Secara horizontal meliputi :

1. Methane

-

based

(C1)

beserta turunannya:

amonia,metanol,urea,formaldehid,asamasetat

.

2. Olefin

beserta turunannya:

tilen,propilen,buten,butilen,etilenglikol,polietilen

.

3. Aromatik

beserta turunannya :

para-silen,orto-silen,toluen,benzen,alkilbenzen,

etilbenzen

.

Secara vertical meliputi :

1. Petrokimia hulu

:

industri C-1, olefin dan aromatik.

2. Petrokimia antara

:

Industri turunan dari petrokimia hulu seperti

etilen glikol,alkil benzen,etil benzen,pthalikan hidrid,

PTA.

3. Petrokimia hilir

:

Industri yang menghasilkan produk yang dimanfaat

kan oleh pengguna akhir seperti berbagai produk

plastik dan serat sintetis

Kilang :

Minyak dan

Gas

Potensi Industri

Prospektif

(38)

Arsitektur

Desain

Fesyen

Film, Video, dan Fotografi

Kerajinan

Layanan Komputer dan Piranti Lunak

Musik

Pasar Barang Seni

Penerbitan dan Percetakan

Periklanan

Permainan Interaktif

Riset & Pengembangan

Seni Pertunjukan

Televisi dan Radio

Potensi

Industri Prospektif

(39)

12/4/2014 73

Referensi

Dokumen terkait

Aminah Surabaya atas data gaii karyawan tetap tahun 2010, maka penditian ini dibatasi hanya p?da perencanaan paiak atas Pajak. Pengtusilan Pasal 2L

[r]

Dengan adanya kebijakan publik dari tingkat Provinsi juga berpengaruh dengan besarnya upah minimum yang akan ditetapkan oleh Kabupaten Kota di Provinsi Lampung. Kebijakan Upah

[r]

Diabetes melitus juga berkaitan dengan proliferasi sel otot polos dalam pembuluh darah arteri koroner ( sintesis kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid), peningkatan

Meskipun dari pihak sekolah telah me- larang siswa untuk membawa kendaraan ke sekolah, banyak orang tua yang memberikan fasilitas kendaraan untuk anak mereka pergi ke

Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar

Keluhan yang dialami Ny”P” tentang nyeri pada luka jahitan masih dalam batas normal tidak membutuhkan penanganan khusus, hanya perlu diberikan asuhan kebidanan untuk