• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sukawati, et al. (CommIT, 2009:101) Sistem Informasi : seperangkat prosedur yang mengkoordinasikan sumber daya (Manusia, komputer) untuk menyajikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan guna mencapai sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan.

Menurut Hall (2013:5) “The Information System is the set of formal procedures by which data are collected, stored, processed into information, and distributed to users”. Yang terjemahannya adalah Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, disimpan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pengguna.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian pada Sistem Informasi adalah sistem yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan data menjadi sebuah informasi.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2010:1) “An Accounting Information System is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information”. Yang terjemahannya adalah Sebuah Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainnya menjadi informasi.

Menurut Turner & Weickgenannt (2013:4) “The Accounting Information System comprises the processes, procedures, and system that capture accounting data from business processes; record the acoounting data in the appropriate records; process the detailed accounting data by classifying, summarizing, consolidating; and report the summarized accounting data to internal and external users”. Yang terjemahannya adalah Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari proses, prosedur, dan sistem yang menangkap data akuntansi dari proses

(2)

bisnis; merekam data akuntansi dalam rekaman yang sesuai, memproses data akuntansi rinci dengan mengelompokan, meringkas, konsolidasi, dan melaporkan data akuntansi diringkas ke internal dan pengguna eksternal.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian pada Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, bahan, peralatan, pemasok, pribadi, dan dana) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2.1.3 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Satzinger (2005:4) “Systems Analysis is the process of understanding and specifying in detail what the information system should do”. Yang terjemahannya adalah Sistem Analisis adalah proses memahami dan menentukan secara rinci apa sistem informasi harus melakukan.

Adapun menurut Bodnar dan Hopwood (2010:412) “system analysis: the process of understanding existing systems and problems, describing information needs, and establishing priorities for further systems work.” Yang terjemahannya adalah analisis sistem : proses memahami sistem dan masalah-masalah yang ada, menggambarkan kebutuhan informasi, dan membangun prioritas untuk kerja sistem kemudian.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem merupakan proses mengidentifikasikan dan menganalisis sistem yang ada dan mengevaluasi permasalahan, peluang, tujuan, dan hambatan yang terjadi, guna menghasilkan usulan perbaikan yang diperlukan dan merancang sistem baru yang dapat menjawab kebutuhan.

2.1.4 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Satzinger (2005:4) "System design means specifying in detail how the many components of the information system should be physically implemented". Yang terjemahannya adalah Perancangan sistem berarti menspesifikasikan secara rinci bagaimana beberapa komponen dalam sistem informasi harus diimementasikan secara fisik.

(3)

Menurut Turner & Weickgenannt (2013:217) “System design is a creation of the system that meets user needs an that incorporates the improvements identified by the systems analysis phase”. Yang terjemahannya adalah Desain sistem adalah ciptaan dari sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna yang yang menggabungkan perbaikan diidentifikasi oleh tahap analisis sistem.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian pada Perancangan Sistem adalah merancang suatu sistem yang baik untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem

2.1.5 Pengertian Manufacturing Information System

Menurut Bodnar dan Hopwood (2010:4) “a manufacturing information System is ab MIS that provides information to be used by the manufacturing function”. Yang terjemahannya adalah Sistem informasi manufaktur adalah MIS yang memberikan informasi yang akan digunakan oleh fungsi manufaktur.

Menurut Menurut Satzinger (2005:9) “Manufacturing Information System are systems that take information captured by transaction processing systems and procedure reports that management needs for planing and controling the business”. Yang terjemahannya adalah Sistem Informasi Manufaktur adalah sistem yang mengambil informasi yang ditangkap oleh sistem pemrosesan transaksi dan laporan prosedur yang perlu manajemen untuk perencanaan dan pengendalian bisnis.

Menurut Groover (2008:19) “Manufacturing systems involve the integration and coordination of multiple automated and/or manual workstations through the use of material handling technologies to achieve a synergistic effect compared to the idependent operation of individual workstations”. Yang diterjemahkan sebagai Sistem manufaktur melibatkan integrasi dan koordinasi dari beberapa workstation otomatis dan/atau manual yang digunakan dalam material handling technologies untuk mencapai efek sinergis yang dibandingkan ke dalam operasi idependen dari masing-masing workstation.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian pada Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputeer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan

(4)

dengan manufaktur. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Produksi

Menurut Achmadi (CommIT, 2008:117) “Manufacturing adalah seluruh aktivitas yang meliputi perancangan, pemilihan material, produksi, pengawasan kualitas, manajemen, dan marketing”.

Menurut Groover (2008:39) “Manufacturing can be defined as the application of physical and chemical process to alter the geometry, properties, and/or appreance of a given starting material to make parts of products; manufacturing also includes the joining of multiple parts to make assembled products.” , yang diterjemahkan Manufaktur dapat diartikan aplikasi proses fisikal dan kimia untuk mengubah geometri, properti, dan/atau penampilan dari material awal yang diberikan untuk membuat bagian atau produk; manufaktur juga termasuk menggabungkan banyak bagian untuk membuat produk rakitan.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan bahwa pengertian produksi adalah suatu proses fisik atau kimia untuk mengubah bentuk atau properti barang yang melibatkan berbagai sumber daya yang dikelola untuk menghasilkan barang produksi atau jasa.

2.2.2 Fungsi Produksi

Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:h1) Fungsi utama dari kegiatan produksi adalah sebagai berikut:

1. Proses produksi, yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk.

2. Perencanaan produksi, yaitu merupakan tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan.

3. Pengendalian produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

(5)

2.2.3 Pengertian Proses Produksi

Menurut Assauri (2008:105) Proses Produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dan dana) yang ada.

Menurut Mardi (2011:97) Proses produksi merupakan aktivitas untuk menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa.

Dari kedua definisi diatas dapat diketahui bahwa proses produksi adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menciptakan atau menambahkan suatu produk dengan melibatkan tenaga kerja, dana, peralatan mesin, dan bahan yang ada.

2.2.4 Perencanaan Produksi

Menurut Zahedi, Putera (ComTech, 2010:101-102) Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan proses produksi tersebut. Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya.

2.2.5 Pengertian Sistem Produksi

Menurut Groover (2008:19) “A production system is a collection of people, equipment, and procedures organized to perform the manufacturing operations of a company(or other organization)”. Yang terjemahannya adalah sistem produksi adalah kumpulan dari orang, alat-alat, dan prosedur-prosedur yang terorganisir untuk melakukan operasi manufaktur dalam sebuah perusahaan(atau organisasi lain).

(6)

2.2.6 Pengertian Biaya

Menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012:27) “Accountants define cost as a resource sacrificed or forgone to achieve a specific objective.” Yang berarti: Para akuntan mendefinisikan biaya sebagai sejumlah sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dengan kata lain, biaya adalah sejumlah sumber daya yang dikorbankan untuk menghasilkan atau memperoleh barang atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.7 Klasifikasi Biaya

Menurut Carter (2009:2-9) “Cost classifications are essential for meaningful summarization of cost data. The most commonly used classifications are based on the relationship of costs to the following :

1. The product (a single lot, or unit of a good or service) 2. The Volume of production

3. The manufacturing departements, processes, cost centres, or other subdivisions

4. The acounting period

5. A decision, action, or evaluation

Manufacturing cost – also called production cost or factory cost - is usually defined as the sum of three cost elements :

Direct Materials are all materials that form an integral part of the finished product and that are included explicitly in calculating the cost of the product.

Direct Labor is labor that converts direct materials into the finished product and can be assigned feasibly to a specific product.

Factory overhead - also called manufacturing overhead, production overhead, indirect production costs, manufacturing expenses, or factory burden-consists of all manufacturing cost not traced directly to spesific output.

Indirect Materials are those materials needed for the completion of a product but not classified as direct materials because they do not become part of the product.

Indirect Labor is labor not directly traced to the construction or composition of the finished product.”

(7)

Yang terjemahannya adalah Menurut Carter (2009:2-9) Klarifikasi biaya adalah sangat penting untuk membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini:

1. Produk

2. Volume Produksi

3. Departemen, proses, pusat biaya (cost center) atau subdivisi lain dari manufaktur

4. Periode akuntansi

5. Suatu keputusan, tindakan, atau evaluasi

Biaya manufaktur - juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik - biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya:

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

Overhead pabrik – disebut juga overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik – tediri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu.

Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan untuk penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk.

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak seacra langsung ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi.

(8)

Gambar 2.1 Klasifikasi Biaya Carter (2009:2-9)

2.2.8 Pengertian Akuntansi Biaya

Adapun menurut Horngren, Datar, dan Rajan (2012:4) “Cost accounting measures, analyzes, and reports financial and nonfinancial information nrelating to the costs of acquiring or using resources in an organization.” Yang memiliki arti bahwa: Akuntansi biaya mengukur, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber daya dalam sebuah organisasi.

(9)

2.2.9 Job Order Costing

Menurut Raiborn, et al. (2009:110) “Job Order Costing is used by companies that make a relatively small quantities or distinct batches of identifiable, tailor-made products that conform to specifications designated by the purchaser”. Yang diterjemahkan adalah Job order costing digunakan oleh perusahaan yang membuat jumlah yang relatif kecil atau kumpulan yang berbeda yang dapat diidentifikasi, produk tailor-made yang sesuai dengan spesifikasi yang ditunjuk oleh pembeli”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Job Order Costing adalah transaksi yang dilakukan jika adanya pemesanan dari pelanggan.

2.2.10 Process Costing

Menurut Raiborn & Kinney (2009:762) “process costing system a method of accumulating and assigning cost to units of production in companies producing large quantities of homogeneous products ; accumulates costs by cost component in each production departement and assigns costs to units using equivalent units of production”. Yang terjemahannya adalah pergitungan biaya berdasarkan proses adalah metode mengumpulkan dan menetapkan biaya unit produksi di perusahaan-perusahaan yang memproduksi jumlah besar homogen produk ; menumpuk dan menetapkan biaya unit menggunakan setara unit produksi.

Menurut Carter (2009:124) process costing (perhitungan biaya berdasarkan proses) suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk hasil produksi ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi.

Berdasarkan kedua definisi diatas Process Costing adalah suatu metode perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi dari suatu proses selama periode waktu tertentu.

2.2.11 Pengertian Biaya Overhead Pabrik

Menurut Menurut Carter (2009:6-6) “in both job order and process costing, the actual cost of factory overhead is accumulated in a general ledger control account, and the details of factory overhead costs are accumulated in subsidiary records.” Yang Terjemahannya adalah "Baik dalam job order dan

(10)

proses costing, biaya aktual overhead pabrik dikumpulkan dalam rekening kontrol buku besar umum, dan rincian biaya overhead pabrik diakumulasikan dalam catatan anak."

2.2.12 Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Horngren, et al. (2009:65) Harga Pokok Produksi (Cost of goods manufactured) adalah “the cost of goods brough to completion, whether they were started before a during the current accounting period”. Yang diterjemahkan sebagai biaya barang yang sampai diselesaikan, apakah dimulai sebelum atau selama periode akuntansi berjalan.

Menurut Raiborn, et al. (2009:45) “the cost of the goods completed and transferred to finished goods inventory during the period ” yang terjemahannya adalah Harga Pokok Produksi yang sudah selesai dan diserahkan kepada persediaan barang jadi selama periode tersebut.

2.2.13 Pengertian Biaya Produksi

Menurut Martusa dan Nasa (Penerapan Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi: Studi Kasus pada C.V Sejahtera Bandung, 2012) “Dalam sebuah perusahaan pabrik (manufacturing firm) biaya produksi merupakan faktor utama dalam perusahaan untuk mengolah produk. Biaya produksi merupakan faktor biaya yang sangat penting senantiasa perlu diukur, dikendalikan dan dianalisa, karena usaha motivasi pengendalian dan akuntansi terhadap faktor biaya produksi ini merupakan salah satu masalah penting yang mempengaruhi pengelolaan dari suatu perusahaan”.

2.2.14 Laporan Biaya Produksi

Menurut Carter (2009:181) Laporan Biaya Produksi adalah kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain.

Menurut Raiborn, et al. (2009:207) “Cost of production report a process costing document that details all operating and cost information, shows the computation of cost per equivalent unit, and aindicates cost assignment to goods produced during the period”. Yang diterjemahkan adalah Biaya produksi melaporkan adanya proses biaya dokumen yang menjelaskan semua operasi dan

(11)

informasi biaya, menunjukkan perhitungan biaya per unit setara, dan menunjukkan biaya tugas untuk barang yang diproduksi selama periode.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan laporan biaya produksi adalah laporan yang berisi biaya-biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode.

2.2.15 Varians

Menurut Raiborn, et al. ( 2009:123 )“A Standart cost system determines product cost by using predetermined norms in the inventory accounts for prices and / or quantities of cost components. After production is complete, standart production cost is compared to actual production cost to determine production efficiency. A difference between the actual quantity, price, or rate an its related standard is called a variance.” Yang terjemahannya adalah "Sebuah sistem biaya Standart menentukan biaya produk dengan menggunakan norma-norma yang telah ditentukan dalam akun persediaan untuk harga dan / atau kuantitas komponen biaya. Setelah produksi selesai, biaya produksi standart dibandingkan dengan biaya produksi aktual untuk menentukan efisiensi produksi. Perbedaan antara jumlah yang sebenarnya, harga, atau tingkat standar terkait disebut varians."

2.2.16 Event Table 2.2.16.1 Event Table

Menurut Satzinger (2005:174) “Event Table is a catalog of use cases that lists events in rows and key pieces of information about each event in columns”. Yang terjemahannya adalah Event Table adalah katalog kasus penggunaan yang berisi daftar event dalam baris dan kunci informasi tentang setiap event dalam kolom.

2.2.16.2 Pengertian Event

Menurut Satzinger (2005:167) “An event occurs at a specific time and place, can be described, and should be remembered by the system”, yang terjemahannya Event adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu, dapat digambarkan dan harus diingat oleh sistem.

(12)

2.2.16.3 Pengertian Trigger

Menurut Satzinger (2005:175) “A signal that tells the system an event has occurred is called the trigger”, yang terjemahannya adalah sinyal yang memberitahukan sistem bahwa event telah terjadi disebut trigger.

2.2.16.4 Pengertian Source

Menurut Satzinger (2005:175) “Source is an external agent that supplies data to the system”, yang terjemahannya Source adalah pihak eksternal yang memberikan data ke sistem.

2.2.16.5 Pengertian Use Case

Menurut Satzinger (2005:52) “A use case is an activity the system carries out, usually in response to a request by a user”, yang terjamahannya Use case adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya saat menanggapi permintaan dari pengguna.

2.2.16.6 Pengertian Response

Menurut Satzinger (2005:175) “A responses is an output from the system”, yang terjemahannya sebuah respon adalah sebuah keluaran (output) dari sistem.

2.2.16.7 Pengertian Destination

Menurut Satzinger (2005:175) “Destination is an external agent that receives data from the system”, yang terjemahannya Destination adalah pihak eksternal yang menerima data dari sistem.

2.2.17 Domain Model Class Diagram 2.2.17.1 Pengertian UML Class Diagram

Menurut Satzinger (2005:185) “The diagram used to define the problem domain classes is called a UML class diagram” yang terjemahannya adalah diagram yang digunakan untuk mendefinisikan masalah kelas-kelas domain disebut dengan UML class diagram.

(13)

2.2.17.2 Pengertian Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger (2005:184) “The Domain model class diagram is a UML diagram that shows the thing that are important in the user’s work : the problem domain classes, their associations, and their attributes. Problem domain classes are not software classes, althogh they will be used to design software classes as the system is designed and implemented”. Yang terjemahannya adalah Domain Model Class Diagram adalah diagram UML yang menunjukkan hal yang penting dalam pekerjaan pengguna: masalah kelas domain, asosiasi mereka, dan atribut mereka. masalah kelas domain tidak sekelas perangkat lunak, meskipun mereka akan digunakan untuk merancang kelas yang perangkat lunak sebagai sistem ini dirancang dan diimplementasikan.

2.2.17.3 Pengertian Class

Menurut Satzinger (2005:63) “The class defines what all objects, you can refer to the objects as instances of the class”, yang terjemahannya adalah sebuah kelas mendefinisikan seluruh obyek, anda bisa mengacu pada obyek sebagai sebuah kelas.

2.2.17.4 Pengertian Attribute

Menurut Satzinger (2005:183) “The specific pieces of information are called attributes”, yang terjemahannya adalah potongan-potongan spesifik dari informasi disebut atribut.

2.2.17.5 Pengertian Method

Menurut Satzinger (2005:183) “We explained that the methods of a class are the behaviors all objects in the class are capable of doing“, yang terjemahannya adalah kami menjelaskan bahwa metode kelas adalah perilaku yang mampu dilakukan semua objek dalam kelas.

2.2.17.6 Asosiasi dalam Class Diagram

Menurut Satzinger (2005:181-182) “An association is a naturally occurring relationship among specific things. Association between things apply in two direction. The number of associations that occur is referres to

(14)

as the multiplicity of the association. Multiplicity can be one to one or one to many. Again, multiplicity is established for each direction of the association”, yang terjemahannya sebuah asosiasi secara alami memunculkan relasi diantara hal-hal yang spesifik. Asosiasi antara obyek terjadi di dua arah. Angka dari asosiasi uang muncul disebut juga multiplisitas dari asosiasi. Multiplisitas bisa satu ke satu atau satu ke banyak. Sekali lagi, multiplisitas ditetapkan untuk setiap arah asosiasi.

2.2.18 Use Cases

2.2.18.1 Pengertian User Goals

Menurut Satzinger (2005:166) “By asking users about their goals, an analyst can focus on new or promising processes rather than just automating existing procedures. Many analyst find this approach usefull for getting an initial list of use case”, yang terjemahannya dengan menanyakan user mengenai tujuan mereka, seorang analis dapat fokus pada proses baru atau menjanjikan daripada hanya mengotomatisasi prosedur yang sudah ada.

2.2.18.2 Pengertian Use Case Diagram

Menurut Satzinger (2009:242) “Use Case Diagram is a diagram to show the various user roles and how those roles use the system”. Yang terjemahannya adalah Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menunjukan keberagaman peran user dan bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.

2.2.18.3 Pengertian Use Case Description

Menurut Satzinger (2005:220-221) “Use case descriptions are written at three separate levels of detail :

Brief Description can be used for very simple use cases, especially when the system to be developed is also a small, well-understood application.

Intermediate Description is the intermediate-level use case description expands the brief description to include the internal flow activities for the use case.

(15)

Fully Developed Description is the most formal method for documenting a use case. Even though it takes a little more work to define all the components at this level, it is the preferred method of describing the internal flow of activities for a use case”

Yang terjemahannya adalah use case description ditulis pada tiga tingkat detail secara terpisah :

Brief Description dapat digunakan untuk use case yang sangat sederhana, terutama ketika sistem yang akan dikembangkan kecil, aplikasi dipahami dengan baik.

Intermediate Description adalah use case description tingkat menengah memperluas brief description untuk menyertakan kegiatan aliran internal untuk use case.

Fully Developed Description adalah metode yang paling formal untuk mendokumentasikan use case. Meskipun dibutuhkan sedikit lebih banyak pekerjaan untuk mendefinisikan semua komponen pada tingkat ini, ini adalah metode yang disukai untuk menggambarkan aliran internal kegiatan untuk use case.

2.2.18.4 Pengertian Actor

Menurut Satzinger (2005:214) “In use case analysis, we identify another entity, called the actor, which is similar to the source for an event, but has slightly different definition. The actor is the person or thing that actually touches or interacts with the system”, yang terjemahannya adalah didalam analisa use case, kami mengidentifisikan entitas lain, yang kami sebut aktor, yang mana sama dengan sumber dari sebuah kejadian, tapi sedikit berbeda definisinya. Aktor adalah seseorang atau sebuah obyek yang benar-benar menyentuh atau berinteraksi dengan sistem.

2.2.18.5 Simbol Use Case Diagram

Menurut Satzinger (2005:215-216) “A simple stick figure is used to represent an actor. The stick figure is given a name that characterizes the role the actor is playing. The use case itself is symbolized by an oval with the name of the use case inside. The connecting line between the actor and the use case indicates which actor is utilize which use case. A boundary

(16)

line is a also drawn around the entire set of use cases. This boundary is the automation boundary, it denotes the boundary between the environtment, where the actors reside, and the internal components of the computer system.”

Yang terjemahannya adalah sebuah gambar aktor (stick figure) digunakan untuk mewakili seorang aktor. Gambar aktor diberi nama yang mencirikan peran aktor tersebut. Use case diwakili oleh oval dengan nama use case didalam. Ada sebuah garis yang menghubungkan antara aktor dan use case yang menunjukkan bahwa aktor tersebut terlibat dengan use case tersebut.Garis boundary digambar mengelilingi seluruh bagian use case. Garis ini adalah batas otomatisasi yang menandakan batas antara environment, aktor, dan komponen internal dari sistem komputer.

2.2.18.6 Pengertian Activity Diagram for Use Case

Menurut Satzinger (2009:141) “Activity Diagram is a type of workflow diagram that describes the user activities and their sequential flow”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram adalah salah satu tipe dari diagram alur kerja yang menjelaskan aktivitas pengguna dan urutan alurnya.

Menurut Whitten & Bentley (2009:390) “Activity Diagram is a diagram that can be used to graphically depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object behavior (method)”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram merupakan sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case, atau logika metode objek.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian pada Activity Diagram adalah sebuah diagram yang mendokumentasikan sistem yang digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis.

(17)

2.2.19 State Chart Diagram

2.2.19.1 Pengertian State Chart Diagram

Menurut Satzinger (2005:214) “Statechart diagram is a diagram showing the life of an object in states and transitions”, yang terjemahannya Statechart diagram adalah diagram yang menunjukkan kehidupan objek dalam state dan transisi.

2.2.19.2 Pengertian Pseudostate

Menurut Satzinger (2005:237) “The starting point of the statechart is a black dot, which is called a pseudostat.”, yang terjemahannya titik mulai dari statechart adalah titik bulat hitam, yang disebut pseudostate.

2.2.19.3 Pengertian State

Menurut Satzinger (2005:238) “A state of an object is a condition that occurs during its life when it satisfies some criterion, performs some action, or waits for an even”, yang terjemahannya State dari sebuah obyek adalah suatu kondisi selama kejadian itu berlangsung ketika kejadian tersebut memenuhi kriteria, menjalankan beberapa tindakan, atau menunggu sebuah event.

2.2.19.4 Pengertian Transition

Menurut Satzinger (2005:238) “A Transition is the movement an object from one state to another state”, yang terjemahannya suatu Transition adalah perpindahan sebuah obyek dari satu keadaan ke keadaan yang lain.

2.2.19.5 Pengertian Destination State

Menurut Satzinger (2005:238) “Destination state is the state to which an object moves during a transition”, yang terjemahannya Destination state adalah suatu keadaan dimana sebuah obyek berpindah selama masa transisi.

(18)

2.2.19.6 Pengertian Origin State

Menurut Satzinger (2005:238) “Origin state is a original state of an object, from which a transition occurs”, yang terjemahannya Origin state adalah keadaan semula dari suatu obyek, dari mana transisi itu terjadi.

2.2.19.7 Pengertian Message Event

Menurut Satzinger (2005:238) “Message event is a trigger for a transition, which causes an object to leave its original state”, yang terjemahannya Message event adalah suatu pemicu untuk sebuah transisi, yang mengakibatkan suatu obyek telah meninggalkan original state.

2.2.19.8 Pengertian Guard Condition

Menurut Satzinger (2005:238) “The guard condition is a qualifier or test on the transition and it is simply a true/false condition that must be satisfied before the transition can fire”, yang terjemahannya Guard Condition adalah kualifikasi atau pengujian pada transisi dan itu hanya sebatas kondisi benar atau salah yang harus dipenuhi sebelum transisi dapat dihilangkan.

2.2.19.9 Pengertian Action Expression

Menurut Satzinger (2005:239) “The action-expression is a description of the activities to be performed”, yang terjemahannya Action-expression merupakan penjelasan dari aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.

2.2.19.10 Pengertian Concurrency State

Menurut Satzinger (2005:239) “The condition of being in more than one state at a time is called Concurrency State”, yang terjemahannya kondisi dimana ada lebih dari satu state dalam suatu waktu disebut Concurrency state.

2.2.19.11 Pengertian Path

Menurut Satzinger (2005:239) “A path is a sequential set of connected state and transtitions”, yang terjemahannya Path adalah sekumpulan urutan dari state dan transisi yang terhubung.

(19)

2.2.19.12 Pengertian Composite State

Menurut Satzinger (2005:239) “Composite state is a state containing multiple levels and transition”, yang terjemahannya Composite state adalah state yang berisi beberapa tingkatan dan transisi.

2.2.20 Pengertian CRUD Matrix

Menurut Satzinger (2005:199) “The letter C means the use case creates new data, R means the use case reads data. U means the use case updates data, and D means the use case might delete data. The acronym CRUD (create, read, update, and delete) is often used to describe this type of matrix”. Yang terjemahannya adalah Huruf C berarti use case membuat (creates) data baru, R berarti use case membaca (Reads) data, U berarti use case memperbaharui (updates) data, dan D berarti use case boleh menghapus (delete) data. Akronim CRUD (create, read, update, delete) sering dipakai untuk mendeskripsikan tipe matriks ini.

2.2.21 System Sequence Diagram

2.2.21.1 Pengertian System Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005:213) “System sequence diagram (SSDs) are used to define the inputs and outputs and the sequential order of the inputs and outputs. SSDs are used in conjunction with detailed descriptions or with activity diagrams to show processing steps and interactions between the actors and the system. In a sequence diagram, these information flows in and out of a system are called messages”, yang terjemahannya adalah System Sequence Diagram (SSD) digunakan untuk menentukan input dan output serta urutan dari input dan output. SSD digunakan dalam hubungannya dengan deskripsi rinci atau dengan activity diagram untuk menunjukkan langkah-langkah pengolahan dan interaksi antara aktor dan sistem. Dalam sequence diagram, informasi ini mengalir masuk dan keluar dari sistem yang disebut dengan messages.

(20)

2.2.21.2 Pengertian Domain Layer

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005:301) “Domain layer is problem from the domain model class diagram”, yang terjemahannya Domain Layer adalah masalah dari domain model class diagram.

2.2.21.3 Pengertian View Layer

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005:280) “The part of three-layer architecture that contains the user interface”, yang terjemahannya bagian dari arsitektur tiga layer yang termasuk user interface.

2.2.21.4 Pengertian Data Access Layer

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005:322) “The principle of separation of responsibilities also applies to the data access layer. On smaller systems, two-layer design exist, in which the SQL statement to access a database are embedded within the business logic layer”, yang terjemahannya adalah prinsip dari pemisahan tanggung jawab juga diterapkan pada data access layer. Pada sistem yang lebih kecil, terdapat desain dua layer, dimana pernyataan SQL untuk mengakses database berada didalam layer logika bisnis.

2.2.22 Pengertian First-Cut Design Model Class Diagram

Menurut Satzinger (2005:309) “The first-cut design class diagram is developed by extending the domain model class diagram. It requires two steps: (1) elaborating the attributes with type and initial value information and (2) adding navigation visibility arrows”. Yang terjemahannya adalah First-cut design class diagram dikembangkan dengan memperpanjang domain model diagram kelas. Hal ini membutuhkan dua langkah: (1) menguraikan atribut dengan tipe dan informasi nilai awal dan (2) menambahkan navigasi visibilitas panah.

2.2.23 Pengertian Communication Diagram

Menurut Satzinger (2005:334) “Communication diagrams and sequence diagram are both interaction diagrams, and they capture the same information. The process of designing is the same wheter you are using communication diagrams or sequence diagrams. Which model is used for design is primarily a

(21)

matter of a designer’s personal preference”. Yang terjemahannya adalah Diagram komunikasi dan diagram urutan keduanya merupakan diagram interaksi, dan mereka menyimpan informasi yang sama. Proses perancangan kedua diagram sama apakah anda menggunakan diagram komunikasi atau diagram urutan. Model yang mana yang akan digunakan untuk desain semua tergantung pada preferensi pribadi seorang desainer.

2.2.24 Pengertian Package Diagram

Menurut Satzinger (2005:339-340) “A package diagram in UML is simply a high level diagram that allows designer to associate classes of related groups. The preceding sections illustrated three-layer design, which includes the view layer, the domain layer, and the data access layer”. Yang terjemahannya adalah Package Diagram dalam UML adalah diagram level tinggi yang membuat designer dapat mengasosiasikan banyak kelas dari group yang berhubungan. Bagian pendahuluan diilustrasikan dengan desain tiga layer, termasuk layer view, layer domain, dan layer akses data.

2.2.25 Database

2.2.25.1 Pengertian Database

Menurut Turner & Weickgenannt (2013:10) “A Database is a collection of data stored on the computer in a form that allows the data to be easily accessed, retrieved, manipulated, and stored”. Yang terjemahannya adalah Database adalah kumpulan data yang tersimpan di komputer dalam bentuk yang memungkinkan data dapat dengan mudah diakses, diambil, dimanipulasi, dan disimpan.

2.2.25.2 Primary Key and Foreign Key

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2005:408) “Primary key is a key used to uniquely identify a row of a relational database table. A foreign key is an attribute that duplicates the primary key of a different (or foreign) table”, yang terjemahannya Primary key adalah kunci yang digunakan secara unik mengidentifikasi baris dari relasional tabel database. Foreign key adalah atribut duplikat dari kunci primer yang berbeda tabel.

(22)

2.2.25.3 Pengertian SQL

Menurut Deliana, et al (2009:6) SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional.

2.2.25.4 Pengertian Tahap Pengembangan SQL

Menurut Taylor (2011:130) “In developing any system, you start at the beginning and go through to the end, and it's no different with SQL. The following list shows you what to consider at each phase of the SQL development lifecycle :

1) Definition Phase: Precisely define the problem to be solved, its magnitude, and who will work on it

2) Requirements Phase: Develop a detailed description of exactly what the development effort will produce. Gather all relevant information and put it into a requirements document (Statement of Requirements). Get client signoff

3) Evaluation Phase: Determine exactly how you will meet the requirements. What tools will you use? How will you deploy your development team? Determine whether the job is doable within time and budget constraints

4) Design Phase: Create a database model and then design a database and database application that satisfy the terms of the requirements document

5) Implementation Phase: Build the database and the database application. Include copious documentation within the code and in external documents

6) Final Documentation and Testing Phase: Give the database and application a tough workout. Hit the system with every conceivable input condition and a few inconceivable ones. Try to overload it. See where it breaks. When it breaks, send it back to the implementers or even back to the designers. Document everything

(23)

7) Maintenance Phase: Fix latent bugs as they arise. Provide updates and enhancements called for by the client”, yang terjemahannya adalah dalam mengembangkan sistem, dimulai dari awal sampai akhir, dan begitu pula pada pengembangan SQL. Berikut ini menunjukkan tahap dalam mengembangkan SQL : 1) Tahap Definisi

Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan, pengukuran masalah, dan siapa yang akan mengerjakannya

2) Tahap Kebutuhan

Mengembangkan penjelasan secara rinci tentang apa yang akan dikembangkan. Mengumpulkan informasi yang relevan dan memasukkannya kedalam laporan kebutuhan

3) Tahap Evaluasi

Menentukan bagaimana memenuhi kebutuhan. Alat apa yang digunakan? Bagaimana membentuk tim dalam pengembangan? Tentukan apakah pengembangan ini memiliki batasan waktu dan anggaran

4) Tahap Desain

Membuat model dan kemudian merancang sebuah aplikasi database yang memenuhi kebutuhan

5) Tahap Pelaksanaan

Membangun database dan aplikasi database. Termasuk dokumentasi dan dokumen eksternal

6) Tahap Dokumentasi dan Pengujian

Pengujian database dan aplikasi. Menekan sistem dengan berbagai kondisi. Cobalah memberikan beban yang berlebih. Kemudian dilihat bagian mana yang terdapat error. Ketika error, kirimkan kembali kepada yang membangun atau ke desainer 7) Tahap Pemeliharaan

Memperbaiki error. Memberikan update dan kerangka tambahan kepada klien.

(24)

2.2.26 Pengertian Design Network Diagram

Menurut Satzinger (2005:284) “Network Design is a model that shows how application layers are distributed across locations and computer systems”. Yang terjemahannya adalah Desain jaringan adalah model yang menunjukkan bagaimana lapisan aplikasi yang tersebar pada lokasi dan sistem komputer.

2.2.27 Interface

2.2.27.1 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Bodnar dan Hopwood (2010:405) “The process of designing specific forms is called forms design. The area of forms design should be given very careful attention by the systems design team because forms are the interface between the users and the system itself”, yang terjemahannya adalah Proses perancangan formulir tertentu disebut rancangan formulir. Area rancangan formulir seharusnya diberikan perhatian yang baik oleh tim perancang sistem karena formulir adalah interface antara pengguna dan sistem itu sendiri.

2.2.27.2 Pengertian User Interface

Menurut Satzinger (2005:442) “The parts of an information system requiring user interaction to create inputs and outputs”. Yang terjemahannya adalah Bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi pengguna untuk membuat masukan dan keluaran.

2.2.27.3 Pengertian Story Board

Menurut Satzinger (2005:460) “A technique to document dialog designs by showing a sequence of sketches of the display screen”. Yang terjemahannya adalah Sebuah teknik untuk mendokumentasikan desain dialog dengan menunjukkan urutan dari sketsa tampilan layar.

2.2.27.4 Pengertian System Output

Menurut Satzinger (2005:497) “The primary objective of system output is to present information in the right place at the right time to the right people. Historically, the most common form of output information

(25)

has been printed textual reports”. Yang terjemahannya adalah Tujuan utama dari keluaran sistem adalah untuk memberikan informasi di tempat yang tepat diwaktu yang tepat untuk orang yang tepat. Secara historis, kebanyakan bentuk dari keluaran informasi telah dicetak sebagai tulisan.

2.2.27.5 Pengertian System Interface

Menurut Satzinger (2005:442) “The parts of information system involving inputs and outputs that require minimal human intervention”. Yang terjemahannya adalah Bagian dari sistem informasi yang melibatkan masukan dan keluaran yang membutuhkan sedikit intervesi manusia.

2.2.27.6 Pengertian Visual Studio

Menurut Whitten dan Bentley (2012:634) “Most GUI-based application development environments, such as Microsoft’s Visual Studio, can be easily used to construct nonfunctional prototypes of user interface screens”, yang terjemahannya adalah banyak lingkungan pengembangan aplikasi berbasiskan GUI seperti Microsoft’s Visual Studio, dapat dengan mudah digunakan untuk membangun prototipe nonfungsional dari layar antar muka pengguna.

Dengan kata lain, Microsoft Visual Studio merupakan lingkungan pengembangan aplikasi yang terintegrasi dengan banyak programming tools, yang dapat digunakan untuk merancang aplikasi layar antar muka pengguna.

2.2.27.7 Pengertian C#

Menurut Hejlsberg, Torgersen, Wiltamuth dan Golde (2010:1) “C# is a simple, modern, object-oriented, and type-safe programming language. C# has its roots in the C family of languages and will be immediately familiar to C, C++, and Java programmers”, yang terjemahannya adalah C# merupakan suatu bahasa pemrograman yang sederhana, modern, berorientasi objek, dan aman. C# bersumber dalam keluarga bahasa C dan akan segera dikenal oleh programmer C, C++, dan Java.

(26)

2.2.28 System Security and Control 2.2.28.1 Pengertian Integrity Control

Menurut Satzinger (2005:507) “Mechanisms and procedures that are built into an application system to safeguard information contained within it”. Yang terjemahannya adalah Mekanisme dan prosedur dibangun didalam sistem aplikasi untuk menjaga informasi yang ada didalamnya.

2.2.28.2 Pengertian Security Control

Menurut Satzinger (2005:513) “Mechanisms usually provided by the operating system or environment to protect the data and processing systems from malicious attack”. Yang terjemahannya adalah Mekanisme biasanya diberikan oleh sistem operasi atau lingkungan untuk melindungi data dan proses sistem dari serangan jahat.

(27)

2.3 Kerangka Pikir

Gambar

Gambar 2.1 Klasifikasi Biaya  Carter (2009:2-9)
Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Wajib menyerahkan Berita Acara Yudisium beserta lampiran syarat-syaratnya di Pelayanan Direktorat Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Gedung Unit IV, mulai tanggal 20 April

Studi terhadap 200 orang perawat menemukan bahwa budaya organisasi di Rumah sakit yang dicerminkan dalam empat dimensi, yaitu: orientasi pada pegawai, focus pada

Karena hasil penelitian yang menggunakan model pembelajaran menyatakan adanya peningkatan hasil belajar siswa, maka dipandang perlu bagi penulis untuk mengetahui

Tidak hanya masyarakat dan Pemerintah Indonesia saja, melainkan juga masyarakat internasional, regional dan berbagai organisasi-organisasi kemanusiaan turut terkejut dengan

Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah mendapatkan waktu pemutus kritis atau CCT dari suatu sistem tenaga satu generator ke bus infinite dengan menggunakan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya hubungan antara tingkat pemanfaatan Path, frekuensi face to face communication, dengan eskalasi hubungan

Tidak kalah pentingnya, kita perlu menyatukan sikap untuk mencegah agar tindakan terorisme seperti yang pernah terulang di Bali tidak terjadi lagi di masa depan, dimanapun di

Dari analisi uji hipotesis dan berdasarkan hasil keluaran program statistik SPSS menunjukkan bahwa korelasi signifikan antara variabel kualitas pelayanan yang