• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Boraks, Formalin, Rhodamin b

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembahasan Boraks, Formalin, Rhodamin b"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1.  BORAKS  BORAKS

--   PEMBAHASAN  PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, pengujian yang digunakan untuk memeriksa ada tidaknya Pada praktikum ini, pengujian yang digunakan untuk memeriksa ada tidaknya kandungan boraks dalam sampel lontong menggunakan uji kertas tes kit. Proses kandungan boraks dalam sampel lontong menggunakan uji kertas tes kit. Proses pengujian diawali dengan memotong lontong menjadi halus menggunakan pisau pengujian diawali dengan memotong lontong menjadi halus menggunakan pisau kemud

kemudian ian dihaldihaluskauskan n dengdengan an mengmenggunagunakan kan mortamortar r dan dan pestlpestle. e. SetelSetelah ah sampesampell lonto

lontong ng halushalus, , kemukemudian dian ditimditimbang pada bang pada timbatimbangan analitik ngan analitik untuuntuk k mempmemperoleerolehh takaran sampel sebanyak 10 gram. Setelah sampel ditimbang kemudian sampel takaran sampel sebanyak 10 gram. Setelah sampel ditimbang kemudian sampel dimasukkan ke dalam beaker glass dan dicampurkan dengan air panas sebanyak 30 dimasukkan ke dalam beaker glass dan dicampurkan dengan air panas sebanyak 30 ml dan sampel diaduk hingga menjadi larut. Setelah itu, sampel diambil

ml dan sampel diaduk hingga menjadi larut. Setelah itu, sampel diambil sebanyak 10sebanyak 10 ml

ml dendengan gan menmengguggunaknakan an gelgelas as ukuukur r dan dan dipdipindindahkahkan an ke ke daldalam am tabtabung ung reareaksiksi dengan menggunakan pipet tetes dan tambahkan ±

dengan menggunakan pipet tetes dan tambahkan ± 4 tetes !l 4 tetes !l hingga mencapai phingga mencapai p 1"# yang kemudian cek larutan dengan kertas lakmus. Setelah itu, celupkan test kit 1"# yang kemudian cek larutan dengan kertas lakmus. Setelah itu, celupkan test kit boraks warna kuning pada larutan dan tunggu sampai kertas tes kit kering. $iamati boraks warna kuning pada larutan dan tunggu sampai kertas tes kit kering. $iamati perubahan warnanya, sampel dinyatakan positi% mengandung boraks jika berubah perubahan warnanya, sampel dinyatakan positi% mengandung boraks jika berubah menjadi hijau kehitaman dan sampel dinyatakan negati% jika warna larutan menjadi menjadi hijau kehitaman dan sampel dinyatakan negati% jika warna larutan menjadi merah kecoklatan atau tidak

merah kecoklatan atau tidak berubah.berubah.

&ntuk memperkuat hasil uji menggunakan test kit maka dilakukan uji lanjutan &ntuk memperkuat hasil uji menggunakan test kit maka dilakukan uji lanjutan dengan cara meneteskan 'a( 10) dan di uji dengan test kit. asil menunjukkan dengan cara meneteskan 'a( 10) dan di uji dengan test kit. asil menunjukkan positi% boraks apabila warna berubah menjadi hijau kehitaman, jika negati% warna positi% boraks apabila warna berubah menjadi hijau kehitaman, jika negati% warna ber

berububah ah menmenjadjadi i mermerah ah keckecokloklataatan. n. asasil il prapraktiktikukum m uji uji borboraks aks dendengan gan sasampempell lonto

lontong ng menumenujukkajukkan n hasil negati% hasil negati% borakboraks s dengdengan an tanda tidak tanda tidak adanadanya ya perubperubahanahan warna tes kit boraks ketika dicelupkan ke dalam larutan sampel dan tidak berubah warna tes kit boraks ketika dicelupkan ke dalam larutan sampel dan tidak berubah warna ketika ditetesi 'a(.

warna ketika ditetesi 'a(.

*idak adanya boraks pada lontong menandakan pedagang lontong tersebut *idak adanya boraks pada lontong menandakan pedagang lontong tersebut tel

telah ah melmelaksaksanaanakan kan PerPeratuaturan ran +en+enterteri i esesehaehatan tan -ep-epublublik ik ndndoneonesia sia 'o 'o 3333 tahun #01#. Pada lampiran  peraturan tersebut dicantumkan bahwa boraks dilarang tahun #01#. Pada lampiran  peraturan tersebut dicantumkan bahwa boraks dilarang dig

digunaunakakan n sebsebagaagai i bahbahan an tamtambah bah panpangan gan karkarenena a memmembahbahayayakaakan n keskesehehataatann manusia.

manusia. 

esesaalalahhaan n ddaalalam m prprakaktitikkum um yyanang g dadappat at memempmpeenngagaruruhhi i hhasasil il ddararii pem

pemerieriksaksaan an kankandudungangan n borboraks aks padpada a samsampel pel lonlontontong g adaadalah lah ketketika ika prapraktiktikankan melakukan penimbangan sampel lontong yang telah dihaluskan tidak sesuai

(2)

teliti. emudian, dalam memberikan larutan"larutan seperti, !l dan 'a( 10) pada sampel untuk melihat perubahan warna juga dibutuhkan ketelitian dalam meneteskan larutan tersebut.

"   KESIMPULAN

a. asil uji kandungan boraks pada lontong adalah negati%, hal tersebut

dibuktikan dengan tes kit boraks yang tidak berubah warna menjadi merah orange. Selain itu, setelah dilakukan uji lanjutan dengan ditambahkan 'a( dan hasilnya tes kit boraks berubah warna menjadi merah kecoklatan yang menandakan negati% boraks.

b. erdasarkan Peraturan +enteri esehatan -epublik ndonesia 'omor 

33

*ahun #01# mengenai bahan tambahan pangan yang menyatakan bahwa

boraks dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan karena berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi.

"   SARAN

a. $ibutuhkan keakuratan dalam proses penambahan 2at"2at yang digunakan sebagai pereaksi untuk menghindari kesalahan hasil akhir. b. Praktikan lebih memahami prosedur kerja sebelum melakukan

praktikum agar dapat meminimalkan kesalahan pada pelaksanaannya.

c. $engan melakukan pengujian kandungan boraks pada makanan akan

meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan ketika memilih bahan pangan yang akan dikonsumsi.

2.   FORMALIN

- KARAKTERISTIK SAMPEL

kan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh. kan merupakan komoditi ekspor yang mudah mengalami pembusukan dibandingkan produk daging, buah dan sayuran. Pengasinan ikan adalah salah satu cara pengawetan ikan agar  tidak mengalami kebusukan oleh bakteri pembusuk dengan menambahkan garam 1"#0) pada ikan segar atau ikan setengah basah.3

kan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. +etode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar 

(3)

!hani% +ahdi dan Sho%y +ubarrak /#00, dari 10 sampel produk ikan asin kering

dari tempat yang berbeda lebih dari 50) positi% mengandung %ormalin.5 onsumen

di ndonesia terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, sehingga tidak semuanya mengerti tentang akibat mengkonsumsi makanan atau produk lain yang

mengandung bahan pengawet berbahaya.6

-   PEMBAHASAN

a. $eskripsi Pengujian

$alam praktikum ini dilakukan uji kandungan %ormalin yang terdapat didalam ikan asin yang dijual pedagang di daerah $emak. 6angkah pertama yang dilakukan yaitu dengan memotong ikan asin

menjadi kecil"kecil dengan pisau dan dihaluskan dengan

menggunakan mortar dan pestle. emudian sampel diimbang menggunakan timbangan analitik sebanyak 10 gram dan dimasukkan kedalam beaker glass dicampur dengan a7uadest sebanyak 30 ml. Selanjutnya sampel diaduk hingga larut dan disaring menggunakan kertas saring ke dalam erlenmeyer. 8mbil %iltrat sampel sebanyak # ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi. Selanjutnya %iltrat tersebut ditetesi larutan +n(4 sebanyak 1 tetes, lalu dihomogenkan dengan 9orte:. ;ika sampel setelah ditetesi larutan +n(4 berwarna pink perlahan"lahan hilang maka sampel dinyatakan positi% %ormalin.

b. andungan <ormalin

$ari hasil pengamatan pada ikan asin, warna sampel mula"mula berwarna putih kemudian ditetesi dengan +n(4 sebanyak 1 tetes terjadi perubahan warna yaitu menjadi warna coklat muda. $engan demikian sampel ikan asin yang telah uji dengan +n(4 positi%  mengandung %ormalin ditandai dengan hilangnya warna pink dari +n(4. Pada analisis kuantitati%, perubahan warna pada larutan +n(4 disebabkan karena aldehid mereduksi +n(4 sehingga warna larutan yang asalnya pink menjadi coklat muda. erdasarkan pengamatan dibuktikan bahwa warna larutan sampel dan larutan pembanding sama.

erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh +ulasari tahun #015 didapat ciri"ciri ikan asin yang mengandung %ormalin, yaitu=

(4)

a. $alam suhu kamar ikan asin dapat bertahan lebih dari satu bulan tanpa mengalami kerusakan tekstur 

b. erwarna bersih dan lebih cerah dibandingkan ikan asin yang bebas %ormalin

c. *idak berbau khas ikan asin

d. *idak dihinggapi lalat pada tempat banyak lalat. 7

Sebenarnya ikan asin yang mengandung %ormalin dapat dilihat secara indrawi, dilihat dari tekstur dan warnanya, kemudian dicium baunya dan dilihat apakah ada lalat yang mau m engerumuni.

>%ek jangka pendek yang dialami apabila mengkonsumsi makanan yang mengandung %ormalin yaitu =

1. ;ika terkena mata, maka akan terjadi iritasi, gatal dan penglihatan kabur.

#. ;ika tertelan maka dapat menimbulkan kerusakan hati,

 jantung, otak, limpa, ginjal, dll.

3. ;ika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, batuk, diare dan gangguan paru"paru atau perna%asan.

4. ?angguan menstruasi dan kemandulan pada perempuan.

. 6uka pada ginjal, gangguan perna%asan, daya ingat terganggu, sulit tidur hingga kanker otak.

5. ;ika bersentuhan dengan kulit dapat menyebabkan panas,

mati rasa hingga radang kulit. ? c. <aktor"%aktor yang mempengaruhi pengujian

<aktor"%aktor yang dapat mempengaruhi hasil praktikum uji %ormalin pada sampel ikan asin adalah =

1. Sampel ikan asin tidak digerus dengan halus, sehingga sampel tidak larut sempurna dalam air 

#. <aktor ketelitian praktikum dalam melakukan setiap praktikum akan mempengaruhi hasil praktikum.

-   KESIMPULAN

1. asil pengujian menunjukkan bahwa sampel ikan asin yang digunakan

positi% mengandung %ormalin karena terjadi perubahan warna saat

diteteskan +n(4 kedalam sampel, yaitu dari merah muda menjadi

kecoklatan.

2. erdasarkan peraturan +enteri esehatan 'omor  

115@+enkes@per@:@1AAA ditegaskan bahwa %ormalin dilarang digunakan dalam makanan.

(5)

3. $ampak kesehatan penggunaan %ormalin pada makanan yaitu dapat berupa gangguan pencernaan dan perna%asan.

-   SARAN

1. $ibutuhkan keakuratan dalam proses penambahan 2at"2at yang

digunakan sebagai pereaksi untuk menghindari kesalahan hasil akhir. #. Praktikan lebih memahami prosedur kerja sebelum melakukan praktikum

agar dapat meminimalkan kesalahan pada pelaksanaannya.

3. $engan melakukan pengujian kandungan %ormalin pada makanan akan

meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan ketika memilih bahan pangan yang akan dikonsumsi.

3. RHODAMIN B

-   PEMBAHASAN

a. $eskripsi Pengujian

Pada praktikum uji -hodamin  kali ini, sampel uji yang digunakan adalah sirup burjo yang berasal dari salah satu burjo di kawasan ;urang limbing, *embalang. +etode yang digunakan dalam pengujian ini adalah uji khusus untuk -hodamin . al yang pertama kali dilakukan sebelum pengujian adalah mempersiapkan alat dan bahan. emudian sampel diukur  sebanyak # ml menggunakan gelas ukur, lalu dipindahkan kedalam gelas reaksi dan di tambahkan 4 tetes 'a( 10). $ilanjutkan dengan penambahan # ml ether, lalu larutan di 9orte:. Setelah di9orte: akan terbentuk dua %ase pada larutan yakni %ase endapan dan %ase ether. <ase ether diambil menggunakan pipet dan dipindahkan kedalam tabung reaksi lain.

emudian laturan sampel ditambahkan !l 10) secukupnya, jika warna belum berubah ditambahkan lagi hingga 3 tetes guna memastikan terjadinya perubahan warna. Setelah itu diamati warna pada larutan. ;ika sampel mengandung rhodamin  maka terjadi warna merah keunguan di lapisan bawah /lapisan asam.

b. andungan -hodamin 

erdasarkan pengujian yang telah dilakukan melalui uji reaksi khusus rhodamin , didapatkan hasil bahwa perubahan warna akhir sampel dibagian bawah permukaan sampel terdapat endapan berwarna merah keunguan yang dapat diartikan bahwa sampel positi% mengandung rhodamin .

(6)

erdasarkan Peraturan +enteri esehatan - 'omor  #3A@+enes@Per@B@ mengenai 2at warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan kimia makanan berbahaya, -hodamin  merupakan salah satu 2at pewarna sintesis@buatan berbahaya yang dilarang penggunaannya

sebagai bahan kimia makanan tambahan.xx

onsumsi rhodamin  dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan %ungsi hati, kerusakan hati, gangguan %isiologis tubuh, atau

bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati.6

c. <aktor yang mempengaruhi pengujian

1. etidaktelitian praktikan dan penggojogan dengan menggunakan

9orte: yang kurang homogen, sehingga berpengaruh pada %ase ether  yang diambil untuk ditambahkan !l 10).

#. emungkinan !l 10) yang ditambahkan pada %ase ether dapat

terlalu banyak. al"hal tersebut dapat berpengaruh pada hasil pengujian kandungan rhodamin .

-   KESIMPULAN

1. asil pengujian menunjukkan bahwa sampel sirup burjo yang digunakan

positi% mengandung rhodamin  karena terjadi endapan dilapisan bawah /lapisan asam.

#. erdasarkan Peraturan +enteri esehatan -epublik ndonesia 'omor  C##@+enes@Per@D@, tentang ahan *ambahan Pangan bahwa rhodamin b dilarang digunakan dalam makanan.

3. $ampak kesehatan penggunaan rhodamin b pada makanan yaitu dapat

memicu perkembangan sel kanker. -   SARAN

1. $alam melakukan praktikum, sebaiknya praktikan mempelajari terlebih

dahulu, dicatat tujuan dan cara kerja praktikum sehingga dapat meminimalisasi kesalahan pada praktikum.

2. $alam praktikum, praktikan dituntut untuk teliti dan cermat dalam setiap

tahap"tahap /cara kerja praktikum.

3. Praktikan harus selalu menjaga kebersihan, kerapian, dan kedisiplinan baik

(7)

 8melia, -., E >dward, F. /#014. denti%ikasi dan Penentuan adar oraks dalam 6ontong yang $ijual di Pasar -aya Padang. ;urnal esehatan 8ndalas, 3/3.

<(-+86'

3Salosa G., &ji adar <ormalin, adar ?aram $an *otal akteri kan 8sin *enggiri  8sal abupaten Sarmi Pro9insi Papua, ;urnal $epik, 9ol@no= #/1, pp. 10"1, #013.

4Gulisa '., 8sni >., 82rin +., &ji <ormalin Pada kan 8sin ?urami $i Pasar *radisional Pekanbaru, ;(+ <, 9ol@no= 1/#, pp. 1"1#, #014.

Singgih ., &ji andungan <ormalin Pada kan 8sin +enggunakan Sensor Harna $engan antuan <+- /<ormalin +ain -eagent, ;urnal >6*>, 9ol@no= 11/1, pp. "C0, #013

58bidah $;., Pertanggungjawaban Pelaku &saha terhadap +akanan yang

+enggunakan ahan *ambahan Pangan erbahaya $itinjau $ari &ndang"&ndang 'omor  *ahun 1AAAtentang Perlindungan onsumen, ;urnal lmu ukum, 9ol@no= #/1, pp. 55"C1, #013.

+ulasari, S. 8. /#015. $>'*<8S <(-+86' P8$8 8' 8S' G8'? $;&86 $ 8H8S8' P8'*8 *>6& P>'G& 8&P8*>' !68!8P. ;urnal esehatan +asyarakat /;ournal o% Public ealth, 10/1.

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan lingkungan peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran PBAS diperoleh melalui tes akhir (postes) yang diberikan sesudah proses

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah(PBM) adalah pembelajaran yang dimulai dengan memberikan masalah kepada siswa, dimana

Deden Irawan, SCV, MAPPI (Cert) Koordinator Personal Properti Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan Graha Induk KUD Lantai 5, Jalan Warung Buncit Raya No 18- 20, Pejaten Barat,

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisa terjadinya kedip tegangan pada penyulang UNIB sistem distribusi kota Bengkulu yang ditimbulkan karena adanya gangguan hubung

Perubahan nilai dari sensor ini terbilang kecil dan pada saat kondisi tanpa beban sudah terdapat nilai tegangan maka rangkaian sensor kekeruhan dihubungkan dengan

Bab II merupakan bab yang berisi pembahasan dengan sub bab yang menjelaskan mengenai pemikiran tokoh (Nawal as-Sa’dawi) tentang perspektif gender dan budaya

Pekanbaru berkurang yaitu dengan cara melakukan penyuluhan kepada konsumen obat tradisional yang ada dikota Pekanbaru, pemusnahan produk obat tradisional

[r]