• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIABETES MELLITUS PROBLEMS AND MANAGEMENT. Dr.Mohd Bhukkar A S, SpPD, FINASIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIABETES MELLITUS PROBLEMS AND MANAGEMENT. Dr.Mohd Bhukkar A S, SpPD, FINASIM"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DIABETES MELLITUS

PROBLEMS AND

MANAGEMENT

(2)

Awal DM

Komplikasi

Kecacatan

Faktor lingkungan

(misal: gizi, gemuk,

kurang gerak)

Genetik:

Kem

atian

Hiperglikemi

Hipertensi

Retinopati

Nefropati

Aterosklerosis

Neuropati

Kebutaan

Gagal ginjal

PJK

Amputasi

Perjalanan penyakit DM tipe 2

Resistensi insulin

Hiperinsulinemia

TGT*

(3)

Masalah

• Prevalensi meningkat

• Komplikasi kronik

contoh : kaki diabetik, CAD, nefropati DM

• Pencegahan Primer, Sekunder,

(4)

Risk Factors for Type 2 Diabetes

Genetic factors

-Ethnicity

-Family history

Gastational

Diabetes polycystic

Ovarian syndrome,

and party

Type 2

Diabetes

Increasing

age

Central

obesity

Physical

inactivity

Diet

(5)

Klasifikasi Etiologis DM

Tipe 1

Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin

absolut

Autoimun

Idiopatik

Tipe 2

 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai

defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek

sekresi insulin disertai resistensi insulin

Tipe lain

Defek genetik fungsi sel beta

Defek genetik kerja insulin

Penyakit eksokrin pankreas

Endokrinopati

Karena obat atau zat kimia

Infeksi

Sebab imunologi yang jarang

Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM

Diabetes Melitus

gestasional

(6)

Etiologi Insulin Resisten

Berat badan

lebih

FFA sirkulasi

Lipoatropi

sitokin

Insulin Resisten

Tanpa aktivitas

(7)

Etiology of

-Cell Dysfunction

Genetics

Lipotoxicity

Glucose

toxicity

-Cell Failure

Inadequate compentation for insulin

resistance and selective

non-responsivoness to glucose

Loss of

-cell …… ?

Cytokines ?

Amyloid

(8)

The Role of Genes and the Environment

Normal

GENES

Insulin

Environment

resistance

Diabetes genes

insulin resistance genes

-cel function genes

Obesity genes

Decreased Insulin

secretion

Type DM

Diet Activity

Toxins

(9)

Hyperglycemia

Glucose autooxidation Polyol pathway Protein glycation Oxidative Stress O2- / NO Oxidative factors Antioxidant defence

Vasculopathy Retinopathy Neuropathy Nephropathy

 NO dependent vasodilatation  VSMC proliferation Hemorheologic alterations  Coagulationactivation  Hypoxia  Endoneural blood flowLDL oxidation Heparan sulphate

(10)

Type 2 Diabetes is Associated with

Serious Complications

1UK Prospective Diabetes Study Group. Diabetes Res 1990; 13:1–11. 2Fong DS, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S99–S102.3The Hypertension in Diabetes

Study Group. J Hypertens 1993; 11:309–317. 4Molitch ME, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S94–S98. 5Kannel WB, et al. Am Heart J 1990; 120:672–676. 6Gray RP & Yudkin JS. Cardiovascular disease in diabetes mellitus. In Textbook of Diabetes 2nd Edition, 1997. Blackwell Sciences.7King’s Fund. Counting the cost.

The real impact of non-insulin dependent diabetes. London: British Diabetic Association, 1996.8Mayfield JA, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S78–S79.

Leading cause of non-traumatic lower extremity amputations7,8 Diabetic Retinopathy Leading cause of blindness in adults1,2 Diabetic Nephropathy Leading cause of end-stage renal disease3,4 Diabetic Neuropathy

Microangiopathy

Cardiovascular Disease Stroke 2-4 -fold increase in cardiovascular mortality and stroke5

8/10 individuals with diabetes die from CV events6

Peripheral Arterial Disease

(11)

The Complexity of Atherosclerosis:

A Multifactorial Condition

Lipids

Hypertension

Age

Vascular disease

Smoking

Obesity

Diabetes

Diet

Family history

Sedentary

lifestyle

Gender

Thrombotic factors

(12)

CardioMetabolic Care

CV Disease

Metabolic Syndrome

DIABETES

Concept of CardioMetabolic Care

Component requiring

treatment

• CHF

• Hypertension

• LDL-C

• Thrombosis

• Stroke

• MCI

•Acute coronary syndr

• Weight

• Triglyceride

• HDL-C

• Hypertension

• Blood Glucose

• Blood Glucose

• Retinopathy

• Nephropathy

• Neuropathy

• Weight

• Lipid profile

• Hypertenssion

(13)

Macrovascular Complication of

Type 2 Diabetes

• 80% of people with type 2 diabetes thr from CVD

~ Coronary heart disease (CHD)

- eg, angina, heart attack, heart failure

- 2-to 4-fold increased risk

~ Cerebrovascular disease

- eg, stroke, transient ischemic attacks

- 2-to 4-foid increased risk

~ Peripheral vascular disease

- eg. Intermittent claudication, gangrene,

amputations

(14)
(15)

KELUHAN KLINIK DIABETES

Keluhan Klinik Diabetes (+)

Keluhan Klasik (-)

< 126

GDP

> 126

100 - 125

< 100

GDS

200

< 200

200

140-199

< 140

GDP

GDS

atau

GDP

GDS

< 126

126

200

< 200

Ulang GDS atau GDP

< 140

140-199

200

TTGO

GD 2 Jam

DIABETES MELITUS

Normal

GDPT

TGT

• Evaluasi status gizi

• Evaluasi penyulit DM

• Evaluasi perencanaan makan

sesuai kebutuhan

• Nasehat umum

• Perencanaan makan • Latihan jasmani

• Berat idaman

• belum perlu obat penurun glukosa

126

(16)

Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa

sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis DM

(mg/dL)

Bukan DM Belum Pasti DM

DM

Kadar Glukosa Plasma < 100 100 – 99

200

Darah Sewaktu

(mg/dL) Darah kapiler < 90 90 – 199

200

Kadar Glukosa Plasma < 100 100 – 125

126

Darah Puasa

(mg/dL) Darah kapiler < 90 90 – 99

100

Catatan :

Untuk kelompok resiko tinggi yang tidak menunjukkan kelainan hasil, dilakukan ulangan tiap tahun. Bagi mereka yang berusia > 45 tahun tanpa faktor risiko lain, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan tiap 3 tahun.

(17)
(18)

1) Edukasi

2) Terapi gizi medis

3) Latihan jasmani

4) Intervensi farmakologis

(19)

Jangka Pendek

: Hilangnya keluhan dan

Tanda DM

Jangka Panjang

: Tercegah dan terhambatnya

proggresivitas, mikroangiopati, makroangiopati

dan neuropati

(20)
(21)
(22)

Langkah – langkah Penatalaksanaan

1.

Evaluasi Medis

 Riwayat Penyakit :

• Gejala yang timbul, hasil pemeriksaan laboratorium

terdahulu termasuk A1C, hasil pemeriksaan khusus

yang telah ada terkait DM.

• Pola makan, status nutrisi, riwayat perubahan berat

badan.

• Riwayat tumbuh kembang pada pasien anak/dewasa

muda.

• Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya

secara lengkap, termasuk terapi gizi medis dan

penyuluhan yang telah diperoleh tentang perawatan

DM secara mandiri, serta kepercayaan yang diikuti

dalam bidang terapi kesehatan.

(23)

• Pengobatan yang sedang dijalani,

termasuk obat yang digunakan ,

perencanaan makan dan program latihan

jasmani.

• Riwayat komplikasi akut (KAD,

hiperosmolar hiperglikemia, hipoglikemia)

• Riwayat infeksi sebelumnya, terutama

infeksi kulit, gigi, dan traktus urogenilitas

• Gejala dan riwayat pengobatan komplikasi

kronik Pengobatan lain yang mungkin

(24)

• Faktor risiko, merokok, hipertensi, riwayat

penyakit jantung koroner, obesitas dan

riwayat penyakit keluarga (termasuk

penyakit DM dan endokrin lain).

• Riwayat penyakit dan pengobatan diluar

DM.

• Pola hidup, budaya, psikososial,

pendidikan, status ekonomi.

• Kehidupan seksual, penggunaan

kontrasepsi dan kehamilan.

(25)

Pemeriksaan Fisik :

Pengukuran tinggi dan berat badan

Pengukuran tekanan darah, termasuk pengukuran

tekanan darah dalam posisi berdiri untuk mencari

kemungkinan adanya hipotensi ortostatik.

Pemeriksaan fundoskopi

Pemeriksaan rongga mulut dan kelenjer tiroid.

Pemeriksaan jantung

Evaluasi nadi baik secara palpasi maupun dengan

stetoskop

Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah, termasuk

jari.

Pemeriksaan kulit (acantosis nigrican dan bekas

tempat penyuntikan insulin) dan pemeriksaan

neurologis.

Tanda-tanda penyakit lain yang dapat menimbulkan

(26)

Evaluasi Laboratories/penunjang lain

:

– Glukosa darah puasa dan 2 jam post

prandial

– A1C

– Profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol

total, HDL, LDL, trigliserida)

– Kreatinum serum

– Albuminuria

– Keton, sedimen dan protein dalam urine

– Elektrokardiogram

(27)

Tindakan rujukan :

– Kebagian mata bila diperlukan pemeriksaan

mata lebih lanjut

– Konsultasi keluarga berencana untuk wanita

usia produktif

– Konsultasi terapi gizi medis sesuai indikasi

– Konsultasi dengan edukator diabetes

– Konsultasi dengan spesialis kaki (podiatrist),

spesialis perilaku (psikolog), atau spesialis

lain sesuai indikasi

(28)

2.

Evaluasi medis secara berkala

 Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah

puasa dan 2 jam sesudah makan sesuai

dengan kebutuhan

 Pemeriksaan A1C dilakukan setiap (3-6) bulan

 Setiap 1 (satu) tahun dilakukan pemeriksaan :

 Jasmani lengkap

 Mikroalbuminuria

 Kreatinin

 Albumin/globulin dan ALT

 Kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol

HDL dan trigliserida

 EKG

 Foto Sinar-X dada

 funduskopi

(29)

Treating Type 2 Diabetes means Treating

Hyperglycaemia and the Metabolic Syndrome

Good glycaemic control

Obesity

Insulin resistance

Hyperinsulinaemia

Hypertension

Dyslipidaemia

Procoagulant state

Metabolic syndrome

NEED TO

TREAT

Microvascular &

Macrovascular

complications

(30)

Treatment options for type 2

diabetes

• Sulfonylureas

– 1st generation e.g. chlorpropamide, tolbutamide

– 2nd generation e.g. glyburide, gliclazide, glipizide, gliquidone – 3rd generation e.g. glimepiride – Modified release

• Glinides/meglitinides

– Non-sulfonylureic e.g. repaglinide

– Amino acid derivatives e.g. nateglinide

• Biguanides

– e.g. metformin

• Thiazolidinediones

– e.g. rosiglitazone, pioglitazone

-glucosidase inhibitors

– e.g. acarbose

• Insulin

– regular – intermediate/long acting – pre-mixed – analogs  rapid acting  long acting

• Fixed-dose oral antidiabetic

drug combinations

– e.g. glyburide/metformin, glipizide/metformin,

(31)

Biguanides

TZD

TZD

Biguanides

Sites of Action of Current OAD

MUSCLE

ADIPOSE

TISSUE

LIVER

Modified: Ann Intern Med 1999;131:281

INTESTINE

Acarbose

PANCREAS

Glucose

S.U

Meglitinides

(32)

Obat Hipoglikemik Oral

Golongan Generik Nama Dagang Mg/tab Dosis Harian (mg) Lama Kerja (jam) Frek /hari Waktu

Sulfonilurea Klorpropamid Diabenese 100-250 100-500 24-36 1

Sebelum makan Glibenklamid Daonil 2,5-5 2,5-15 12-24 1-2 Glipizid Minidiab 5-10 5-20 10-16 1-2 Glucotrol-XL 5-10 5-20 12-16** 1 Glikazid Diamicron 80 80-320 10-20 1-2 Diamicro-MR 30 30-120 24 1 Glikuidon Glurenorm 30 30-120 6-8 2-3 Glimepirid Amaryl 1,2,3,4 0,5-6 24 1 Gluvas 1,2,3,4 1- 6 24 1 Amadiab 1,2,3,4 1- 6 24 1 Metrix 1,2,3,4 1- 6 24 1 Glinid Repaglinid NovoNorm 0,5,1,2 1,5-6 - 3 Nateglinid Starlix 120 360 - 3

Tiazolidindion Rosiglitazon Avandia 4 4-8 24 1 Tidak bergantu ng jadwal

makan

Pioglitazon Actos 15,30 15-45 24 1 Deculin 15,30 15-45 24 1

(33)

Golongan Generik Nama Dagang Mg/tab Dosis Harian (mg) Lama Kerja (jam) Frek /hari Waktu Penghambat Glukosidase α

Acarbose Glucobay 50-100 100-3000 3 Bersama suapan pertama

Biguanid Metformin Glucophage 500-850 500-3000 6-8 1-3

Bersama/ sesudah makan Glumin 500 6-8 2-3 Metformin-XR Glucophage-XR 500-750 500-2000 Glumin-XR 500 24 1 Obat kombinasi tetap Metformin + Glibenklamid Glucovance 250/1,25 500/5 200/5 Total glibencamid 20mg/hari 12-24 1-2 Bersama/ sesudah makan Rosiglitazon + Metformin Avandamet 2mg/ 500mg/ 4mg/ 500mg 8mg/ 2000mg/ (dosis Maksimal) 12 2 Glimepirid + Metformin Amaryl-Met FDC* 1mg/ 250mg/ 2mg/ 500mg 2mg/ 500mg/ 4mg/ 1000mg - 2 Rosiglitazon + Glimepirid Avandaryl* 4mg/1mg 4mg/2mg 4mg/4mg 8mg/4mg (dosis Maksimal) 24 1 Bersama/ sesudah makan pagi

(34)

= not commonly seen in monotherapy

Choosing antidiabetic agents:

safety and tolerability

= treatment-related adverse event

SAFETY AND TOLERABILITY Risk of hypoglycemia1,2 Weight gain1,2 Gastrointestinal side effects1 Lactic acidosis1 Edema3 ANTIDIABETIC AGENTS α-glucosidase Insulin secretagogues Metformin inhibitors TZDs* Insulin

1DeFronzo RA. Ann Intern Med 1999; 131:281–303.2UKPDS. Lancet 1998; 352:837–853. 3Nesto RW, et al. Circulation 2003; 108:2941–2948. *TZDs = thiazolidinediones

(35)

Choosing antidiabetic agents: efficacy

= reduced levels = increased levels = no significant effect

Insulin secretagogues Metformin TZDs* Effect on FPG/HbA1c1 Effect on plasma insulin1,2

Effect on insulin resistance3

Effect on insulin secretion4 EFFICACY Insulin ANTIDIABETIC AGENTS α-glucosidase inhibitors

1DeFronzo RA. Ann Intern Med 1999; 131:281–303.2Lebovitz HE. Endocrinol Metab Clin North Am 2001; 30:909–933. 3Matthaei S, et al. Endocrine Reviews 2000; 21:585–618.4Raptis SA & Dimitriadis GD. J Exp Clin Endocrinol; 2001; 109 (Suppl.

2):S265–S287. *TZDs = thiazolidinediones

(36)

Hyperglycaemia

Pancreas

Liver

Muscle

Impaired

Insulin secretion

+

Metformin

Increased

glucose

production

Decreased

glucose

uptake

Therapeutic Actions of Metformin:

(37)

Metformin reduces insulin resistance

Increase glycogenesis

Increased receptor binding

Increased IRTK

Decrease blood glucose level

Prevents glucotoxicity

Inhibited GLP-1 degradation

Promoted satiety

(38)

Glitazone

• Insulin sensitizer : anti hyperglycaemic agent

• Improve lipid profile *

• Improve hypertension *

• Reduce PAI-1, CRP, E-Selectine, TNF-α, IL- 6, resistin,

leptin *

• Anti proliferative *

* anti atherogenic

(39)

200 150 100 Bl ood G lu cose ( m g /d l)

Work principle of Acarbose

small bowels colon blood

meal

Carbohydrates

Enzymes transport glucose into the blood stream

200

150

100

small bowels colon blood

meal + Glucobay®

(40)

Blutzuckerspiegel vor und nach 7 Wochen Therapie mit

3 x 50 mg Acarbose/Tag

(kontinuierliche Glukosemessung)

Before acarbose

after acarbose

Blutzuckerspiegel vor und nach 7 Wochen Therapie mit

3 x 50 mg Acarbose/Tag (kontinuierliche Glucosemessung)

Zick, Acarbose Fibel 2001

Blood glucose before - and 7 weeks after treatment with Acarbose

(continous glucose recording)

time

Blood

Glucose

m

g

%

(41)

Paradigm for early combination

treatment

If HbA1c > 6.5%* at 3 months Initiate combination therapy† in parallel with diet/exercise If HbA1c9% at diagnosis Initiate combination therapy† or insulin in parallel with diet/exercise 0 1 2 3 4 5 6 If HbA1c < 9% at diagnosis Initiate monotherapy in parallel with diet/exercise

Months from diagnosis

Treat to goal of

HbA

1c

< 6.5%*

by 6 months

*Or fasting/preprandial plasma glucose < 110 mg/dL (6.0 mmol/L) where assessment of HbA1c is not possible

Combination therapy should include agents with complementary mechanisms of action

(42)

The main concept of treatment :

make plasma glucose concentration as normal as possible

Novel therapeutic approaches

Transketolase activators : activated by thiamin,

benfotiamine

PARP inhibitors : block four major pathways

Antioxidant ( esp. Catalytic ) : endothelial enzymes

such as eNOS &

(43)
(44)

RASIONALISASI TERAPI INSULIN DINI

• DMT-2  Progresif, pe↓ fx sel β

• Resist. Insulin  sel β kerja keras  lelah 

dekompensasi  HIPERGLIKEMIA 

GLUKOTOKSISITI 

↓ fx sel β

↑ resist. Ins.

• R/ insulin dini  ↓ hiperglik  ↓ glukotoks 

cegah ↓ fx sel β

 cegah komplik. kronik

↑ hiperglik.

(45)

Sediaan Insulin Onset of Action (Awal kerja) Peak Action (Puncak kerja) Effective Duration of Action (Lama kerja)

Insulin prandial (Meal-related) Insulin short-acting

Regular (Actrapid®; Humulin®R) Insulin analaog rapid-acting

Insulin lispro (Humalog®)

Insulin glulisine (Apidra ®)

Insulin aspart (NovoRapid ®)

30 - 60 menit 5 – 15 menit 5 – 15 menit 5 – 15 menit 30 – 90 menit 30 – 90 menit 30 – 90 menit 30 – 90 menit 3 – 5 jam 3 – 5 jam 3 – 5 jam 3 – 5 jam Insulin intermediate-acting

NPH (Insulatard ®, Humulin ®N) Lente* 2 – 4 jam

2 – 4 jam 4 – 10 jam 4 – 12 jam 10 – 16 jam 12 – 18 jam Insulin long-acting

Insulin glargine (Lantus ®)

Ultralente*

Insulin determin (Levemir ®)

2 – 4 jam 6 – 10 jam 2 – 4 jam No peak 8 – 10 jam No peak Insulin campuran

(Short- dan intermidiate-acting) 70%NPH/30%reguler

(Mixtard ®; Humulin ®30/70)

70% insulin aspart protamine/30% Insulin aspart (NovoMix ®30)

75% insulin lispro protamine/25% insulin Lispro injection (Humalog ®Mix25)

30 – 60 menit 10 – 20 menit 5 – 15 menit Dual Dual 1 – 2 jam ?? 10 – 16 jam 15 – 18 jam 16 – 18 jam

Farmakokinetik insulin eksogen berdasar waktu kerja (time course of action)

(46)

Sediaan Insulin

(onset of action )Awal kerja ( peak action )Puncak Kerja ( effective duration of Lama Kerja

action )

Insulin prandial ( meal-related )

Insulin short acting

Regular ( Actrapid, Humulin R ) Insulin rapid acting

Insulin glulisine ( Apidra ) Insulin Aspart** ( Novo Rapid ) Insulin Lispro (Humalog)

30 – 60 m 5 – 15 m 5 – 15 m 5 – 15 m 30 – 90 m 30 – 90 m 30 – 90 m 30 – 90 m 3 – 5 jam 3 – 5 jam 3 – 5 jam 3 – 5 jam Insulin Basal Insulin intermediate-acting NPH (Insulatard, Humulin N ) Insulin Long Acting

Insulin glargine ( Lantus ) Insulin detemir ( Levemir)

2 – 4 jam 2 – 4 jam 2 – 4 jam 4 – 10 jam No peak No peak 10 – 16 jam Insulin Campuran

( short- dan intermediate – acting )

70 % NPH/ 30 % regular

( Mixtard; Humulin 70/30 ) 70 % NPH/ 30 % analog rapid

( NovoMix 30 )

30 – 60 m dual 10 – 16 jam

(47)

CARA PENGGUNAAN INSULIN

1. Insulin Basal

: Mencegah hiperglikemia puasa / ketosis

2. Insulin Prandial

: Mencegah hiperglikemia postprandial

3. Insulin Koreksi ( Suplemen )

: Penambahan dosis insulin ~ stres akut

Mulai dengan dosis

0,3 – 1 unit / kg / hari

:

- 50 % dalam bentuk insulin basal

( Insulatard, Glargin, dsb )

- 50 % dalam bentuk insulin prandial

( Actrapid, Lispro, dsb)

Dosis insulin koreksi ~ Gula darah preprandial dan kebutuhan

insulin total / hari

(48)

Protokol Terapi Insulin Subkutan

DOSIS INSULIN AWAL

Intermediate 0,25 U /kg , pagi dan malam

Short/ Rapid 0,1 U/kg, tiap makan

DOSIS INSULIN KOREKSI ( Suplemen )

Gula darah sebelum makan / sebelum tidur :

200 – 299 mg/dl

tambahkan 0,075 U/kg Short/ Rapid

> 300 mg/dl

tambahkan 0,1 U/kg Short/ Rapid

Sesuaikan dosis Intermediate untuk mempertahankan gula darah

puasa 120 – 200 mg / dl

Sesuaikan dosis Short/ Rapid untuk mencapai gula darah sebelum

makan / sebelum tidur 120 – 200 mg/dl

(49)

Glukosa Prepandial ( mg/dl )

Dosis Insulin Koreksi ( unit )

Algoritme Dosis

Rendah

Algoritme

Dosis Sedang

Algoritme Dosis

Tinggi

150 – 199

200 – 249

250 – 299

300 – 349

> 349

1

2

3

4

5

1

3

5

7

8

2

4

7

10

12

Catatan :

- Gunakan algoritme dosis rendah bila pasien membutuhkan < 40 unit insulin / hari.

- Gunakan algoritme dosis sedang bila pasien membutuhkan 40 -80 unit insulin / hari

- Gunakan algoritme dosis tinggi bila pasien membutuhkan > 80 unit insulin / hari

(50)

Indikasi Insulin Infus Intravena

● Pasien – pasien sakit kritis / Akut

Hiperglikemia Emergensi

Infark Miokard Akut

Stroke

Fraktur

Infeksi Sistemik

Syok Kardiogenik

● Transplantasi Organ

● Edema Anasarka

● Kelainan Kulit yang luas

● Persalinan

● Terapi glukokortikoid dosis tinggi

● Periode perioperatif ( pre, intra dan post operatif )

● Strategi untuk mencari dosis yang tepat sebelum

(51)

Batas Kadar Glukosa Darah Puasa Untuk Memulai

Terapi Insulin Drip Intravena

Populasi Pasien

Kadar Glukosa

Darah (mg/dl

)

Pasien Kritis

Perawatan perioperatif

Perawatan ICU Operatif

Penyakit Non - Bedah

> 140

> 140

> 110 – 140

> 140 - 180

(52)

TERAPI INSULIN PADA PERIOPERATIF

I. Persiapan :

- Kendali metabolik

( GDP / 2jam < 140 / 200 mg/dl)

- Keadaan KV, neurologi , ginjal

II. Selama Operasi :

- Operasi Kecil : lanjutkan R/

- Operasi sedang / besar :

- Puasa

- Infus glukosa 5 % ( 10 % ) +

- Infus insulin dalam NaCl 0,9 %

- Gula darah tiap jam

(53)

Protokol Infus Insulin – Glukosa

untuk Perioperatif

Glukosa darah

mg/dl

Infus Insulin

ml/ jam unit/ jam

Dekstrose 5%

ml/jam

< 70

71 – 100

101 – 150

151 – 200

201 – 250

251 – 300

> 301

1,0

2,0

3,0

4,0

6,0

8,0

12,0

0,5

1,0

1,5

2,0

3,0

4,0

6,0

150

125

100

75

50

0

0

(54)

Pasca Operasi :

- Sudah bisa makan  Infus insulin dan dekstrose di stop,

lanjutkan dengan insulin

sub kutan

- NPO : Lanjutkan infus insulin intravena

( = protokol ) dengan target gula darah :

- Bedah + Sakit berat : 80 – 120 mg / dl

- Bedah lain : 90 – 140 mg /dl

(55)

Referensi

Dokumen terkait

Nasabah Memilih Menu Tabungan Login Menginput No Rekening Melihat Transaksi Tabungan Mencetak Transaksi Tabungan Anggota Memilih Menu Tabungan Menginput No Rekening Melihat

Pada kebanyakan tenaga kerja, tingkat akhir kelainan akibat getaran tangan-lengan masih memungkinkan yang bersangkutan bekerja dengan mesin atau alat yang

Berdasarkan hasil dari simulasi, dari 100 citra yang diujikan terdiri dari 50 mata glaukoma dan 50 mata normal didapatkan akurasi terbaik 96% yang dapat dilihat dari hasil

dapat, tanpa permintaan lebih dahulu, menyampaikan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah pidana kepada pejabat berwenang di Negara pihak lain yang menyakini bahwa

Menimbang : Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 4 peraturan Desa Pamakayo nomor 04 tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pamakayo Tahun anggaran 2016, maka perlu

penyalahgunaan internet sebagai media bullying yang terdiri dari Anak. Sebagai Pelaku Berdasarkan Undang Undang Nomor 11 Tahun

(1) Masih kurangnya tenaga guru yang terdidik dalam PKLH; (2) Guru yang telah mendapat pelatihan belum seluruhnya memiliki keterampilan yang memadai untuk

Prodi Teknik Informatika Tel-U DPPL-001 Halaman 20 dari 33 Template dokumen ini dan informasi yang dimilikinya adalah milik ProdiTeknik Informatika Tel-U dan bersifat