• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Peran & Perilaku Pasien

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5. Peran & Perilaku Pasien"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN DAN PERI LAKU PASIEN

PERAN DAN PERI LAKU PASIEN

Dwi

(2)

Pengertian

Pengertian Per

Peran

an

• Serangkaian perilaku yg diharapkSerangkaian perilaku yg diharapkan pan pd sso sd sso ssisi

dg posisi

dg posisi sosial yg diberikan baik secara fososial yg diberikan baik secara formalrmal maupun

maupun secara infsecara informal.ormal.

• Peran didasarkan pd preskripsi (ketentuan)Peran didasarkan pd preskripsi (ketentuan)

dan harapan

dan harapan peran yg menerangkperan yg menerangkan apa an apa ygyg individu harus lakukan dlm suatu situasi ttt individu harus lakukan dlm suatu situasi ttt agar dpt memenuhi h

agar dpt memenuhi harapan merekarapan mereka sendiria sendiri atau orang lain

(3)

Stres Peran

Stres peran tjadi jika suatu struktur sosial, seperti keluarga menciptakan tuntutan yg sangat sulit, tidak mungkin atau tuntutan yg menimbulkan konflik bagi mereka yg

menempati posisi dlm struktur sosial masy.

(4)

Struktur Peran

A. Peran Formal (Peran yg Nampak Jelas) Yaitu sjml perilaku yg bersifat homogen.

Peran formal yg standar tdapat dalam keluarga. Peran dasar yg membentuk posisi sosial sbg:

suami-ayah dan istri-ibu adalah peran sebagai provider (penyedia); pengatur rumah tangga; memberikan perawatan; sosialisasi anak;

rekreasi; persaudaraan (memelihara hub klg paternal dan maternal ); terapeutik; seksual

(5)

B. Peran Informal (Peran Tertutup)

Yaitu suatu peran yg bersifat implisit (emosional) biasanya tidak tampak ke

permukaan dan dimainkan hanya untuk

memenuhi kebutuhan emosional individu dan untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga, peran informal mempunyai tuntutan yg

berbeda, tdk tll dan didasarkan pd atibut kepribadian anggota keluarga individual.

Pelaksanaan peran informal yg efektif dapat mempermudah pelaksanaan peran formal.

(6)

Variabel yang Mempengaruhi Struktur Peran

 Kelas sosial semakin tinggi pendidikan suami,

semakin besar keakraban dan persahabatan dalam perkawinan.

 Sedangkan kelas sosial sendiri dapat di bagi

menjadi Keluarga Kelas Bawah dan Keluarga Kelas Menengah

(7)

Pengertian Sakit (Illness)

• Sakit dan penyakit tidaklah sama, Organisasi Kes Dunia

(WHO) tidak membuat definisi ttg ‘penyakit’, ttp merumuskan definisi ‘sehat’

•   Penyakit (disease) adalah suatu bentuk reaksi biologis,

terhadap suatu organisme, benda asing atau luka (injury).

•   Sakit (illness) adalah penilaian sso thdp penyakit tsb

dalam arti pengalaman dia langsung.

• Con. pasien dg Leukemia yg sedang menjalani

pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya, sedangkan pasien lain dg kanker payudara yg sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pd dimensi lain, selain dimensi fisik.

(8)

Relevansi atau Keterkaitan Sehat dan Sakit

• Persepsi masy ttg sehat dan sakit sangat dipengaruhi oleh

unsur pengalaman masa lalu, & sosial budaya.

• Sebaliknya, tenaga kes berusaha sedapat mungkin

menerapkan kriteria medis yg objektif, Perbedaan persepsi ini yg sering menimbulkan msl dalam pendefinisian antara konsep sehat dan sakit menurut ilmu kes dg konsep sehat dan sakit menurut budaya

• Kepercayaan masy kadang orang tidak segera

menggunakan sarana kes yg tersedia sebab dia tidak merasa mengidap penyakit.

• Jika individu merasa penyakitnya disebabkan oleh makhluk

halus, maka ia akan memilih untuk berobat pada “orang pandai” yang dianggap mampu mengusir makhluk

halus,shg penyakitnya akan hilang

(9)

• Perbedaan konsep sehat dan sakit ini antara

orang sakit dg petugas kes merupakan tantangan utama bagi petugas kes.

• Maka diperlukannya pembekalan sejak dini

pemahaman ttg sehat-sakit bagi para calon tenaga kes, bg pwt, bidan, dokter, rekam

medis, dll melalui proses pembelajaran di kampus, shg mereka dapat meminimalkan kesalah pahaman masy dlm pendefinisian sehat dan sakit.

(10)

Perilaku Kesehatan

• Ad tanggapan sso thadap rangsangan yg

berkaitan dg sakit dan penyakit, sistem pelayanan kes, makanan, dan lingk.

• Respons atau reaksi organisme dpt

berbentuk pasif (respons yg masih tertutup, mis pengetahuan, persepsi, dan sikap)

dan aktif  (respon terbuka, tindakan yg nyata atau practive/psychomotor ).

• Perilaku sehat(health life style) ad perilaku orang

yg sehat untuk memelihara dan meningkatkan kes mereka

(11)

Tindakan atau Perilaku

1. Mencegah dari sakit, kecelakaan, dan masalah kesehatan yang lain (preventif).

2. Meningkatkan derajat kesehatannya ( promotif ), yakni perilaku-perilaku yang terkait dengan peningkatan kesehatan.

Perilaku sehat supaya tetap sehat, sbb :

1. Makan dg menu seimbang, dg komposisi makanan sehari-hari tdiri dari makanan yg mengandung: karbihidrat, protein, lemak,

mineral, dan vitamin.

2. Aktifitas fisik secara teratur (tidak harus dalam bentuk olahraga), 30 menit sehari, dan 3 kali dalam satu minggu.

3. Tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yg dapat

menimbulkan adeksi atau kecanduan, termasuk tidak merokok. 4. Mengelola stress (bukan menghindari stress).

5. Menyediakan waktu untuk rekreasi.

6. Menjaga kebersihan diri (personal hygine), lingkungan penyakit) dan bahkan lebih meningkatkan kesehatan, dan

(12)

Perilaku Kesehatan

• Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit

• Perilaku ttg bgm sso menanggapi rasa sakit dan

penyakit yg bersifat respons internal (berasal dari dalam dirinya) maupun eksternal (dari luar

tubuh), baik respons pasif ( pengetahuan,

persepsi, dan sikap), maupun aktif (praktik) yang dilakukan sehub dg sakit dan penyakit

(13)

Perilaku Thdp Sistem Pelayanan Kes

Perilaku ini ad respons individu thadap sistem

pelayanan kesehatan modern maupun tradisional :

 Respons thadap fasilitas pelayanan kes.  Respons thadap cara pelayanan kes.

 Respons thadap petugas kes.

 Respons thadap pemberian obat-obatan.  Respons tsb tewujud dalam pengetahuan,

persepsi, sikap, dan penggunaan fasilitas, petugas maupun penggunaan obat-obatan

(14)

Perilaku Terhadap Makanan (Nutrition Behavior)

• Perilaku ini adalah respons individu thadap

makanan. Perilaku ini meliputi pengetahuan,

persepsi, sikap dan praktik thadap makanan serta unsur yg terkandung di dalamnya (gizi, vitamin), dan pengelolaan makanan sehubungan

kebutuhan tubuh.

Perilaku Terhadap Lingkungan

Kesehatan (Environmental Behavior)

• Perilaku ini adalah respons individu thadap

lingkungan sbg determinant (faktor penentu) kesehatan manusia.

(15)

Klasifikasi Perilaku Kesehatan

1. Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu perilaku individu yg ada kaitannya dg health promotion, health  prevention, personal hygiene, memilih makanan, dan

sanitasi.

2. Perilaku sakit (illness behavior), yaitu semua aktivitas yg dilakukan oleh individu yg merasa sakit untuk mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakitnya, pengetahuan dan kemampuan individu untuk mengenal penyakit,

pengetahuan, dan kemampuan individu ttg penyebab penyakit, dan usuah untuk mencegah penyakit.

3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yaitu segala aktivitas individu yg sedang menderita sakit untuk

memperoleh kesembuhan. Perilaku ini di samping berpengaruh thadap kes/kesakitan sendiri, juga

berpengaruh thadap orang lain, terutama pd anak-anak yg blm mempunyai kesadaran dan tanggungjawab thadap

(16)

Penyebab Perilaku Sakit

1. Dikenal dan dirasakannya tanda dan gejala yg menyimpang dari keadaan normal.

2. Adanya gejala serius yg dpt menimbulkan bahaya.

3. Gejala penyakit dirasakan akan menimbulkan dampak

thadap hub dg klg, hub kerja, dan kegiatan kemasyarakatan. 4. Frekuensi dan persisten (terus-menerus, menetap) tanda

dan gejala yg dpt dilihat.

5. Kemungkinan individu untuk terserang penyakit.

6. Adanya informasi, pengetahuan, dan anggapan budaya ttg penyakit.

7. Adanya perbedaan interpretasi ttg gejala penyakit. 8. Adanya kebutuhan untuk mengatasi gejala penyakit. 9. Tersedianya bbagai sarana pelay kes, seperti: fasilitas,

(17)

Peranan Sakit

• Perilaku peran sakit (the sick role behavior),

yaitu segala aktivitas individu yg sedang menderita sakit untuk memperoleh

kesembuhan. Perilaku ini di samping

berpengaruh thadap kes/kesakitannya sendiri,  juga berpengaruh thadap orang lain, terutama

pd anak yg blm mempunyai kesadaran dan tg  jwb thdp kes

(18)

Dalam klasifikasi perilaku kesehatan Becker,1979), Ada tiga perilaku:

1. perilaku kes (health behavior), 2. perilaku sakit (illness behavior),

(19)

Peranan Orang Sakit (The Sick Role)

• Orang yg berpenyakit (having a diseases) dan orang yang sakit

(having an illness) ad dua hal yang berbeda.

• Berpenyakit ad suatu kondisi patologis yang obyektif, sedangkan • Sakit ad evaluasi atau persepsi individu terhadap konsep

sehat-sakit.

• Dua orang atau lebih secara patologis menderita suatu jenis

penyakit ttt yg sama, bisa jadi org yg satu akan merasa lebih sakit dari yg lain, dan bahkan org yg satu lagi tidak merasa sakit, hal ini krn evaluasi atau persepsi org yg bbeda .

• Org yg berpenyakit blm tentu akan mengakibatkan berubahnya

peranan orang tsb dlm masyarakat. Sedangkan org yg sakit akan menyebabkan perubahan peranannya di dalam masy & lingkungan keluarga dan memasuki posisi baru.

• Posisi baru ini menurut peranan yg baru pula. Peranan baru dari

orang sakit (pasien) hrs mdapatkan suatu pengakuan dan dukungan dari anggota keluarga, masyarakat yg sehat dan secara wajar.

(20)

Hak Orang Sakit

• Pertama dan utama adalah bebas dari segala tanggung

 jawab sosial yg normal. Artinya org yg baru sakit mempunyai hak untuk tdk melakukan perkerjaan sehari-hari yg biasanya ia lakukan.

• Hal ini boleh dituntut, namun tidak mutlak,

maksudnya, tergantung dari tingkat keparahan atau tingkat persepsi dari penyakitnya tst.

• Apabila tingkat keparahannya masih rendah orang tsb

mungkin tidak perlu menuntut haknya. Dan seandainya mau menuntut hrs tidak secara penuh, maksudnya ia tetap berada di dalam posisinya, ttp peranannya

dikurangi, dalam arti volume dan frekuensi kerjanya dikurangi.

(21)

Kewajiban Orang Sakit

• Disamping haknya yg dpt dituntut, org yg sedang sakit

 juga mempunyai kewajiban yg harus dipenuhi.

• Pertama, orang yg sedang sakit mempunyai kewajiban

untuk sembuh dari penyakitnya.

• Memperoleh kesembuhan bukanlah hak penderita, ttp

kewajiban penderita. Mengapa? Karena kita manusia diberi kesempurnaan dan kesehatan oleh Tuhan.

• Secara alamiah manusia itu sehat, adapun mjadi jatuh

sakit sebenarnaya kesalahan manusia sendiri.

• Oleh karena itu, bila ia jatuh sakit ia berkewajiaban

untuk mengembalikan posisinya keadaan sehat. Manusia berkewajiban untuk selalu sehat.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaporan hasil penilaian kepribadian siswa pada akhir sem est er ( yang baru selesai) , dari guru di luar guru PKn. N o Kat agor i

Pendekatan pembelajaran pada tingkat Sekolah Dasar dilakukan dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada

Pengumpulan data secara offline terhadap halaman semigrup.htm dilakukan pada alamat http://localhost/tesis/svg/matematika/semigrup.htm untuk aplikasi yang telah mengubah

Perlakuan sumber pupuk N dan waktu pemberian Urea yang berbeda tidak berpengaruh nyata pada panjang tongkol tanpa kelobot dan kadar gula jagung manis (Tabel

Laporan akhir ini disusun berdasarkan hasil pembuatan alat dengan judul “Pembuatan Pulp dari Bahan Baku Serat Lidah Mertua (Sansevieria) dengan Menggunakan

Pimpinan  Yayasan  Bina  Nusantara,  dan  pimpinan  Universitas  Bina  Nusantara  beserta  segenap  sivitas  akademika,  mengucapkan  selamat  dan  sukses  atas 

Refleks faringobronkial dapat mencetuskan terjadinya hiperesponsivitas jalan napas pada rinosinusitis melalui jalur neuroanatomik yang terhubung antara sinus paranasal

0ntigen dalam sistem ini $uga penting dalam transusi leukosit dan trom"osit karena anti"odi teradap &L0 dapat menim"ulkan reaksi transusi, di samping itu