• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI BURUNG UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BIRDWATCHING DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT TUTIA RAHMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POTENSI BURUNG UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BIRDWATCHING DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT TUTIA RAHMI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI BURUNG

UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BIRDWATCHING

DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT,

SUKABUMI, JAWA BARAT

TUTIA RAHMI

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

(2)

POTENSI BURUNG

UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BIRDWATCHING

DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT,

SUKABUMI, JAWA BARAT

TUTIA RAHMI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

(3)

RINGKASAN

Tutia Rahmi. E34070052. Potensi Burung untuk Pengembangan Wisata

Birdwatching di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat.

Dibimbing oleh Yeni Aryati Mulyani dan Eva Rachmawati.

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan hutan tanaman dengan fungsi utama kegiatan pendidikan. HPGW memiliki banyak objek yang potensial sebagai daya tarik wisata alam seperti flora, fauna, pemandangan indah, dan sistem pengelolaan. Sejak tahun 2005, pengelola mulai melakukan pengembangan aktivitas wisata alam untuk meningkatkan fungsi hutan pendidikan. Kegiatan wisata dengan burung sebagai objek pengamatan atau birdwatching merupakan salah satu kegiatan yang dapat dikembangkan di HPGW. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis burung, menggambarkan sebaran spasial dan temporal burung, mendeskripsikan kondisi jalur-jalur interpretasi, mengidentifikasi karakteristik dan persepsi pengunjung, dan membuat rekomendasi program wisata birdwatching di HPGW.

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Juli 2011 pada sepuluh jalur interpretasi, yaitu jalur 1 TVRI), jalur 2 (Kopel-Pal 12), jalur 3 (Camping ground-Goa-Kp.Cipereu), jalur 4 (Belakang tempat parkir-Pal 130-Hutan pinus belakang base camp), jalur 5 (Gardu listrik-Pal 130), jalur 6 (Base camp-Gerbang bawah), jalur 7 (Goa-Hutan pinus), jalur 8 (Pal 12-Taman teletubis), jalur 9 (Camping ground-Agathis Conoco philips), dan jalur 10 (Gerbang masuk-Base camp). Alat yang digunakan adalah binokuler, buku panduan lapang “Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan”, GPS, dan kamera digital. Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data burung adalah metode Daftar Jenis MacKinnon, sedangkan untuk mengetahui minat pengunjung terhadap kegiatan wisata birdwatching digunakan kuesioner.

Selama penelitian tercatat sebanyak 48 jenis burung, terdiri atas 24 suku. Dari keseluruhan jenis burung yang ditemukan di HPGW, terdapat 20 jenis burung yang potensial untuk dijadikan objek wisata birdwatching. Jenis burung tersebut antara lain elang-ular bido, elang brontok, serak jawa, celepuk reban, perenjak jawa, raja-udang meninting, cekakak jawa, cekakak sungai, cekakak australia, paok pancawarna, cinenen jawa, burung-madu sriganti, burung-madu jawa, pijantung kecil, gemak loreng, munguk beledu, kepodang-kuduk hitam, srigunting hitam, srigunting kelabu, dan walik kembang.

Hasil kuesioner mengenai persepsi responden menunjukkan bahwa sebanyak 83% responden mengatakan menyenangi burung dan sisanya (17%) tidak menyenangi burung. Diketahui juga bahwa 62% dari keseluruhan responden menyatakan bahwa mereka mengetahui atau pernah mendengar istilah birdwatching dan 62% menyatakan diri tertarik untuk mengikuti kegiatan wisata pengamatan burung (birdwatching) apabila pihak pengelola HPGW mengadakan program wisata pengamatan burung.

Pelaksanaan wisata birdwatching di HPGW dapat dilakukan pada pagi (06.00-09.00), siang (11.30-14.00), dan sore (15.30-18.00) ketika cuaca cerah. Akan tetapi, wisata birdwatching yang dilakukan pada pagi hari akan lebih menarik dibandingkan pada waktu siang dan sore karena pada umumnya jumlah jenis burung yang ditemui pada waktu pagi akan lebih banyak dibandingkan siang dan sore. Program wisata birdwatching ditujukan bagi pengamat burung umum

(4)

(generalis) atau pemula dan dapat disusun berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu tingkat pendidikan SD dan SMP, SMA dan Perguruan tinggi, serta bagi pengunjung umum.

Pengelola diharapkan dapat melakukan promosi mengenai program birdwatching di HPGW, mengadakan pelatihan untuk pemandu wisata birdwatching, menyediakan fasilitas pendukung kegiatan ini seperti binokuler dan buku panduan lapang pengamatan burung, membangun papan interpretasi wisata birdwatching, serta membuat leaflet mengenai burung-burung yang potensial untuk dijadikan objek wisata birdwatching.

(5)

SUMMARY

Tutia Rahmi. E34070052. Birds Potential for Birdwatching Tourism Development of Gunung Walat Educational Forest, Sukabumi, West Java. Supervised by Yeni Aryati Mulyani and Eva Rachmawati.

Gunung Walat Educational Forest (GWEF) is a plantation forest with main function as educational activity. GWEF has potential ecotourism objects, such as flora, fauna, scenery, and management system. Since 2005, ecotourism activity has been developed to improve the function of educational forest. Birdwatching, an activity that use birds as object or birdwatching could be developed for ecotourism program. The objectives of this study are to identify bird species, describe bird spatial and temporal distribution, describe the condition of the interpretation trails, identify characteristics and perception of visitors and make program recommendation for birdwatching tourism in GWEF.

This research was carried out from June to July 2011. Ten interpretation trails were observed; those are trail 1 (Kopel-TVRI), trail 2 (Kopel-Pal 12), trail 3 (Camping ground-Cave-Cipereu village), trail 4 (Backside of parking area-Pal 130-pine forest at backside of base camp), trail 5 (Electric relay station-Pal 130), trail 6 (Base camp-Bottom gate), trail 7 (Cave-pine forest), trail 8 (Pal 12-Teletubis park), trail 9 (Camping ground-Agathis Conoco Philips), and trail 10 (Entrance gate-Base camp). Equipment used were binoculars, field guide of Sumatra, Java, Bali and Kalimantan Birds, GPS, and digital camera. MacKinnon Species List was applied to tally birds and questionnaires were used to collect data from visitors.

Forty-eight bird species from 24 families were recorded during this study. Twenty of them were potential for birdwatching objecst; those were Crested Serpent Eagle, Crested Hawk-Eagle, Barn Owl, Collared Scops Owl, Blue-eared Kingfisher, Javan Kingfisher, Collared Kingfisher, Sacred Kingfisher, Banded Pitta, Bar-winged Prinia, Olive-backed Tailorbird, Olive-backed Sunbird, Javan Sunbird, Little Spiderhunter, Barred Buttonquail, Velvet-fronted Nuthatch, Black-naped Oriole, Black Drongo, Ashy Drongo, and Black-Black-naped Fruit Dove.

Eighty-three percent of respondents said that they were interested in birds. Furthermore, 62% of all respondent said that they have known or heard of birdwatching and 62% of all respondent were interested to do birdwatching tourism if it is offered by GWEF management.

Birdwatching activity in GWEF could be performed in (06.00-09.00), (11.30-14.00), and (15.30-18.00) if the weather was fine. Birdwatching in morning will be more attractive than in noon and afternoon. It was caused by the grater bird species found in morning than in noon or afternoon. Birdwatching tourism program was targetted for general or beginner bird observers and also could be arranged based on educational level; those are for Elementary school and first middle school, upper middle school and high school or university, and for common visitor.

From this research result, GWF managers are expected to promote birdwatching program in GWEF, to train the guide of birdwatching, to provide facilities that support birdwatching activity such as binocular and field guide of birds, to build tourism interpretation sighn board of birdwatching, and to create leaflet about birds that has potential for birdwatching object.

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ‘‘Potensi Burung untuk Pengembangan Wisata

Birdwatching

di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat’’ adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan dibimbing oleh dosen pembimbing serta belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2012 Tutia Rahmi E34070052                                        

(7)

 

Judul Skripsi : Potensi Burung untuk Pengembangan Wisata Birdwatching di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat. Nama : Tutia Rahmi

NIM : E34070052

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Tanggal Lulus :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Yeni Aryati Mulyani, M.Sc. NIP. 19610411 198703 2 001

Eva Rachmawati, S.Hut, M.Si. NIP. 19770321 200501 2 003

Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian adalah “Potensi Burung untuk Pengembangan Wisata Birdwatching di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat” yang dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Yeni Aryati Mulyani, M.Sc dan Ibu Eva Rachmawati, S.Hut, M.Si. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Perjalanan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini banyak memberikan informasi serta pengalaman bagi penulis. Hal ini telah menjadi masukan yang sangat berharga dalam menyajikan hasil akhir dari keseluruhan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Dari dasar hati yang paling dalam dan dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun selama penyelesaian karya ilmiah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Bogor, Januari 2012

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 05 Desember 1989. Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Suharyono dan Ibu Raihana. Pendidikan formal penulis dimulai di SDN 16 Banda Aceh (1995 – 2001), kemudian penulis melanjutkan ke SLTPN 3 Banda Aceh (2001 – 2004), dan SMAN 1 Banda Aceh (2004 – 2007). Setelah lulus SMA, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Ujian Saringan Masuk IPB (USMI) yaitu pada mayor Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB.

Selama menempuh pendidikan di IPB penulis aktif di berbagai organisasi diantaranya aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) dan Kelompok Pemerhati Burung (KPB). Adapun kegiatan lapang yang pernah diikuti adalah Eksplorasi Fauna dan Flora Indonesia (RAFFLESIA) di Cagar Alam Rawa Danau dan Gunung Tukung Gede Timur Jawa Barat (2009) dan Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) di Taman Nasional Manupeu Tanadaru Nusa Tenggara Timur (2009). Selain itu penulis juga menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Tanah Rencong (IMTR) di Bogor.

Kegiatan akademik lapangan yang pernah diikuti antara lain praktikum Ekologi Satwaliar di Pulau Rambut, Praktikum Ekologi Hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) Sukabumi, Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Sancang Timur – Papandayan Jawa Barat (2009), Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat (2010), serta Praktek Kerja Lapang di Taman Nasional Laiwangi Wanggameti Nusa Tenggara Timur (2011). Penulis berpengalaman sebagai asisten praktikum mata kuliah Ekologi Satwaliar (2010 - 2011), termasuk menjadi asisten pada praktikum lapang di Pulau Rambut, Kebun Binatang Ragunan, dan TWA & CA Pangandaran. Untuk menyelesaikan tugas sebagai syarat meraih gelar Sarjana Kehutanan, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “Potensi Burung untuk Pengembangan Wisata Birdwatching di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat” dibimbing oleh Dr. Ir. Yeni Aryati Mulyani, M.Sc dan Eva Rachmawati, S.Hut, M.Si.

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua atas semua kasih sayang, perhatian dan doa yang tulus untuk penulis, adik-adikku tercinta atas dukungannya, serta keluarga besar penulis atas semua doa untuk penulis.

2. Dr. Ir. Yeni Aryati Mulyani, M.Sc dan Eva Rachmawati, S.Hut., M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi, guru sekaligus teman atas segala perhatian, kesabaran, motivasi, dan bimbingan yang sangat berarti dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.

3. Ir. Muhdin, MSc.F.Trop selaku dosen penguji dari Departemen Manajemen Hutan dan Resti Meilani, S.Hut., M.Si selaku ketua sidang dalam ujian komprehensif dan moderator dalam seminar hasil penelitian yang telah memberikan arahan, nasihat, masukan, semangat, motivasi, dan bimbingan dalam penyusunan dan penulisan skripsi.

4. Pak Budi, Pak Rizal, dan Pak Agung yang telah mengizinkan penulis untuk dapat melaksanakan penelitian di HPGW serta seluruh pihak pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) yang telah membantu, membimbing, dan memberikan informasi yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi.

5. Akmal Firdaus, S.Hut. dan Indah Sulistin Rahayu yang telah menemani dan memberikan saran serta masukan selama pengambilan data di lapangan.

6. Aronika Kaban, Aditya WTA, Sarlita F. Pasaribu, Ulfah Zulfarisa, Clara DSD, Mila Rahmania, Hadi Surono dan Nining Maulana yang telah membantu dan memberikan saran dan masukan saat penulisan skripsi. 7. Lina K. Dewi, S.Hut., Harri Purnomo, S.Hut., Insan Kurnia, S.Hut., Hery

Jamaksari, S.Hut yang telah memberikan masukan agar skripsi dapat menjadi lebih baik lagi.

(11)

8. Age Kridalaksana, S.Hut., Nurindah Ristiana, S.Hut., Neina Febrianti, dan Irham Fauzi yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan peta. 9. Husna Annisa Rakhmah dan Amalia Dwi Habdani yang telah memberikan

nasehat-nasehat serta dukungan moral saat penulisan skripsi.

10. F.N. Tirtaningtyas (Mbak Noni) atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti latihan pencincinan burung (birdbanding) di Kampus IPB Darmaga sehingga penulis dapat memperoleh beberapa foto burung yang digunakan di dalam skripsi ini.

11. KPB “Perenjak” atas semua dukungan terutama kepada Aronika Kaban, Aditya WTA, Zulfikri, Fadila Tamnge, Choirunisa DW, Rahmat Hidayat, Brigita Prita, Hireng Ambaraji, Nayunda PWN, Angga Zaelani, Dahlan, R. Faid AM, Meutia Sari dan adik-adikku dari 45, 46, dan 47 serta semua yang telah membantu penulis.

12. Tim PKLP Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti (Septian Wiguna, Gigih E. Pratama, Aronika Kaban, Sarlita F. Pasaribu, Neina Febriyanti, Rakhmi Walidaini) atas semua hari penuh kenangan, canda tawa, suka cita, serta dukungan bagi penulis.

13. Keluarga besar Himakova atas semua perjuangan dan kebersamaannya. 14. Keluarga besar DKSHE atas bantuannya terutama untuk staf TU (Bu

Evan, Bu Titin, Bu Ratna) yang sudah membantu penulis selama menimba ilmu di IPB.

15. Keluarga besar KSHE 44 atas semua perjuangan dan kebersamaannya 16. IMTR 44 terutama Nabila Ukhti, Agung Utomo, Fahrul Riza, Husnul

Susanto, Syarifah Maulidya, Alex Yungan Harahap, Nova Maulizar, Melisa Destila, dan Dwi Windiana, yang telah memberikan dukungan moral saat penulisan skripsi.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 2 1.3 Manfaat ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Burung dan Keanekaragaman Jenis Burung ... 4

2.2 Wisata Birdwatching ... 5

2.3 Jalur Interpretasi ... 7

2.4 Program Wisata ... 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu ... 10

3.2 Alat ... 10

3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 10

3.4 Pengumpulan Data ... 11

3.4.1 Burung ... 11

3.4.2 Jalur ... 12

3.4.3 Karakteristik dan Persepsi Pengunjung ... 12

3.5 Analisis Data ... 13

3.5.1 Kekayaan Jenis Burung ... 13

3.5.2 Frekuensi Perjumpaan ... 13

3.5.3 Penyebaran Burung ... 13

3.5.4 Analisis Pengunjung ... 13

(13)

BAB IV KONDISI UMUM KAWASAN

4.1 Sejarah Kawasan ... 15

4.2 Letak dan Luas Geografis ... 16

4.3 Geologi ... 17

4.4 Jenis Tanah dan Topografi ... 17

4.5 Iklim dan Hidrologi ... 18

4.6 Flora ... 18

4.7 Fauna ... 18

4.8 Kondisi Sosial Masyarakat ... 19

4.9 Aksesibilitas ... 19

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 20

5.1.1 Kekayaan Jenis Burung ... 20

5.1.2 Penyebaran Jenis Burung pada Tiap Jalur ... 21

5.1.2.1 Sebaran Spasial ... 21

5.1.2.2 Sebaran Temporal ... 30

5.1.3 Frekuensi Perjumpaan ... 30

5.1.4 Kondisi Jalur ... 32

5.1.5 Karakteristik dan Persepsi Responden ... 38

5.1.5.1 Karakteristik Responden ... 38

5.1.5.2 Persepsi Responden ... 39

5.2 Pembahasan ... 39

5.2.1 Potensi Wisata Birdwatching di Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 41

5.2.1.1 Potensi Jenis Khas atau Menarik di Hutan Pendidikan Gunung walat ... 45

5.2.2 Rekomendasi Pengembangan Wisata Birdwatching ... 50

5.2.2.1 Program Wisata Pengamatan Burung (Birdwatching) ... 50

5.2.2.2 Rekomendasi untuk Pelaksanaan Pengembangan Wisata Birdwatching di Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 53

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 55

(14)

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(15)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jumlah pengunjung dan pendapatan lokal lima lokasi Birdwatching di

Amerika utara ... 5

2. Penyebaran jenis burung pada setiap jalur pengamatan ... 22

3. Frekuensi perjumpaan jenis burung pada setiap jalur pengamatan ... 31

4. Kondisi Jalur di Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 33

5. Status konservasi burung yang terdapat di Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 43

(16)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Peta lokasi penelitian di Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 11

2. Kekayaan jenis burung pada 10 jalur interpretasi di Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 20

3. Peta sebaran spasial jenis yang potensial untuk wisata Birdwatching pada jalur 1 dan jalur 10 ... 25

4. Peta sebaran spasial jenis yang potensial untuk wisata Birdwatching pada jalur 2 dan jalur 8 ... 26

5. Peta sebaran spasial jenis yang potensial untuk wisata Birdwatching pada jalur 3 dan jalur 7 ... 27

6. Peta sebaran spasial jenis yang potensial untuk wisata Birdwatching pada jalur 4 dan jalur 5 ... 28

7. Peta sebaran spasial jenis yang potensial untuk wisata Birdwatching pada jalur 6 dan jalur 9 ... 29

8. Sebaran temporal burung pada 10 jalur interpretasi di Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 30

9. (a) Kondisi jalur pada jalur 2 (Kopel – Pal 12); (b) Vegetasi yang ada pada jalur 2 (Kopel – Pal 12) ... 34

10. (a) Kondisi jalur pada jalur 4 (Belakang tempat parkir – Pal 130 – Hutan pinus belakang base camp); (b) Pohon puspa yang ada pada jalur 4 (Belakang tempat parkir – Pal 130 – Hutan pinus belakang base camp) ... 35

11. (a) Kondisi jalur pada jalur 5 (Gardu listrik – Pal 130); (b) Vegetasi yang ada pada jalur 5 (Gardu listrik – Pal 130) ... 36

12. (a) Kondisi jalur pada jalur 8 (Pal 12 – Taman teletubis – Goa); (b) Taman teletubis ... 37

13. Karakteristik responden: (a) jenis kelamin dan (b) umur ... 38

14. Karakteristik responden: (c) pekerjaan dan (d) tingkat pendidikan ... 38

15. Paok pancawarna (Pitta guajana) ... 46

16. Raja udang meninting (Alcedo meninting) ... 47

(17)

18. Burung-madu jawa (Aethopyga mystacalis) ... 49 19. Celepuk reban (Otus lempiji) ... 50

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Daftar jenis burung yang ditemukan ... 60 2. Foto beberapa jenis burung yang dapat dijumpai di Hutan Pendidikan

Gunung Walat (HPGW) ... 62 3. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 1 (Kopel – TVRI) ... 67 4. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 2 (Kopel – Pal 12) ... 68 5. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 3 (Camping ground – Goa

– Kp.Cipereu) ... 69 6. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 4 (Belakang tempat parkir

– Pal 130 – Hutan pinus belakang base camp) ... 70 7. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 5 (Gardu listrik – Pal 130) 71 8. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 6 (Base camp – Gerbang

bawah) ... 72 9. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 7 (Goa – Hutan pinus) ... 73 10. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 8 (Pal 12 – Taman teletubis

– Goa) ... 74 11. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 9 (Camping ground –

Agathis Conoco philips) ... 75 12. Daftar jenis burung yang ditemukan di jalur 10 (Gerbang masuk – Base

camp) ... 76 13. Perbandingan jumlah jenis burung yang ditemukan dengan penelitian

sebelumnya ... 77 14. Status konservasi dan perlindungan tiap jenis burung di Hutan

Pendidikan Gunung Walat ... 80 15. Hasil kuesioner tentang kegiatan wisata pengamatan burung

(birdwatching) di kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat ... 83

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan kawasan hutan dengan fungsi utama untuk kegiatan pendidikan. Kawasan HPGW dikelola dan digunakan secara intensif oleh civitas akademika IPB khususnya Fakultas Kehutanan untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan wisata pendidikan. Secara administratif kawasan ini terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan luas 359 ha.

Hutan Pendidikan Gunung Walat memiliki banyak objek yang potensial untuk dikembangkan sebagai objek daya tarik wisata alam seperti flora, fauna, pemandangan alam, sistem pengelolaan, dan agroforestri. Kebijakan zero cutting policy yang ditetapkan oleh pengelola terhadap tegakan hutan di HPGW berimplikasi terhadap pengelolaan yang lebih intensif terhadap hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan wisata alam yang menjadi sumber pendapatan dalam mewujudkan unit pengelolaan yang mandiri. Sejak tahun 2005, pengelola mulai melakukan pengembangan aktivitas wisata alam untuk meningkatkan fungsi hutan pendidikan.

Kegiatan wisata pengamatan burung (birdwatching) sebagai salah satu kegiatan wisata adalah perjalanan ke alam bebas dengan penekanan pada apresiasi manusia pada keindahan burung yang hidup bebas di habitatnya, baik akan kemerduan suara, keindahan bentuk dan warna tubuh, maupun keunikan tingkah lakunya (Wisnubudi 2007, Sekercioglu 2002). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan birdwatching bisa menjadi sumber pendapatan finansial bagi pengelola dan masyarakat sekitar kawasan (Jones dan Buckley 2001). Wisata birdwatching semakin populer di Amerika Serikat dan merupakan salah satu peluang kegiatan ekonomi yang dapat diintegrasikan dengan pelestarian lingkungan (Cordell dan Herbert 2002).

Kawasan HPGW merupakan hutan tanaman yang memiliki potensi jenis burung untuk dikembangkan dalam program kegiatan birdwatching. HIMAKOVA (2007) menemukan 55 jenis burung, diantaranya adalah burung-burung yang dilindungi oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan

(20)

Pemerintah No. 7 Tahun 1999 seperti elang brontok (Spizaetus cirrhatus), elang-ular bido (Spilornis cheela), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), dan burung-madu sriganti (Cinnyris jugularis). Melihat potensi yang ada tersebut, birdwatching bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif program wisata untuk mendukung program pengelolaan HPGW yang telah ada.

Hutan Pendidikan Gunung Walat memiliki banyak jalur yang dapat dimanfaatkan untuk jalur interpretasi. Jalur-jalur tersebut yaitu jalur utama yang digunakan oleh pengunjung untuk mencapai base camp HPGW, jalur tracking yang terbuat dari beton, jalur sepeda, jalan setapak yang digunakan oleh pihak pengelola HPGW untuk memeriksa tanaman serta patroli hutan, dan jalur yang dibuka oleh penyadap di HPGW agar lebih memudahkan saat mengambil getah pinus dan agathis.

Pada tahun 2009 sekelompok mahasiswa IPB melakukan praktikum mata kuliah Interpretasi Alam (KSH 353) mengenai “Perencanaan Interpretasi di Hutan Pendidikan Gunung Walat”. Hasil praktikum yang didapatkan salah satunya yaitu jalur interpretasi di HPGW. Jalur interpretasi tersebut akan digunakan dalam penelitian ini, namun terdapat beberapa perubahan dan penambahan jalur karena jalur akan digunakan untuk kegiatan wisata birdwatching.

Data dan informasi mengenai potensi burung dan kondisi jalur-jalur interpretasi yang ada akan bermanfaat sebagai dasar dalam penyusunan program wisata birdwatching di HPGW. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi tersebut.

1.2 Tujuan

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuat rekomendasi program wisata birdwatching di HPGW. Adapun tujuan khusus dari penelitian adalah:

1. Mengidentifikasi jenis burung-burung yang ada disetiap jalur interpretasi di HPGW.

2. Mengidentifikasi jalur-jalur interpretasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi kegiatan pengamatan burung (birdwatching). 3. Menggambarkan sebaran spasial dan temporal jenis-jenis burung disetiap

(21)

4. Mengidentifikasi karakteristik pengunjung di HPGW, khususnya berkaitan dengan minat wisata di HPGW.

5. Membuat rekomendasi program wisata birdwatching di HPGW.

1.3 Manfaat

Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah tersedianya data jenis burung dan rencana pengembangan program pengamatan burung (birdwatching) pada jalur interpretasi yang ada di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Data tersebut akan bermanfaat bagi pihak pengelola HPGW dalam penyusunan dan pengembangan program wisata pengamatan burung (birdwatching) yang akan dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini sudah berkembang alat tugal semi mekanis menggunakan pegas yang memiliki multifungsi.Fungsi tugal semi mekanis yang sudah berkembang adalah untuk

kalium heksasianoferat (II)–tembaga (II) klorida. Adanya pengikatan radioisotop tertentu pada matrik teramati dari penurunan radioaktivitas pada daerah energi radiasi γ

selama 15 hari Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pakan Artemia sp dengan dosis pengayaan Vitamin A yang berbeda tidak memberikan pengaruh

diatas telah dianulir oleh Surat Mahkamah Agung Nomor : 32/TUADA-AG/III-UM/IX/1993 yang antara lain berisi bahwa ketentuan Pasal 84 ayat (4) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi melalui pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mengukur berapa kandungan pesan dakwah yang ada

Berdasarkan pengajaran dan pemerolehan bahasa Melayu oleh penutur asing di universiti, walaupun didapati bahawa para pelajar dari negara China yang mempelajari bahasa

Persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan – perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dala menentukan strategi

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kebutuhan guru dan siswa terhadap media pembelajaran membaca paragraf beraksara Jawa berbasis blog untuk