The
Audit
Kelompok 2
Irine Audya (13063878823)◈ Hesti Setianingsih (1306379265)
Introduction
Munculnya auditor saat ini terjadi
selama Revolusi Industri yang dimulai
di Inggris sekitar tahun 1780.
Revolusi ini menyebabkan munculnya
perusahaan industri besar dengan struktur birokrasi yang kompleks dan, secara bertahap, membutuhkan dana eksternal untuk membiayai ekspansi : pemisahan antara penyediaan modal dan manajemen. Kedua perkembangan ini mengakibatkan permintaan untuk layanan
spesialis di pembukuan dan dalam mengaudit representasi keuangan internal dan eksternal
.
Theories on the Demand and
Supply of Audit Services
The Policeman Theory
Policeman Theory menjelaskan bahwa
auditor bertanggung jawab untuk mencari, menemukan dan mencegah kecurangan. Pada awal abad ke 20,
teori inilah yang menjadi dasar permintaan akan jasa audit. Namun seiring pertumbuhan ekonomi, fokus
utama auditor adalah memberikan keyakinan memadai dan memverifikasi kebenaran serta kewajaran laporan keuangan.
The Lending Credibility Theory
Lending Credibility Theory menjelaskan bahwa fungsi utama dari audit adalah
untuk menambah kredibilitas laporan keuangan.
Laporan keuangan yang telah diaudit digunakan oleh manajemen untuk meningkatkan kepercayaan stakeholders kepada pekerjaan yang telah dilakukan oleh manajemen.
The Theory of Inspired Confidence
Teori ini dikembangkan pada akhir tahun 1920-an oleh profesor Belanda, Theodore Limperg. Berbeda dengan teori-teori sebelumnya, teori Limperg
tidak hanya menjelaskan permintaan jasa audit saja, tetapi juga menjelaskan penawaran jasa audit.
Permintaan untuk jasa audit adalah konsekuensi langsung dari partisipasi pihak ketiga dalam perusahaan.
... continued
Karena informasi yang diberikan oleh manajemen mungkin bias, karena perbedaan antara kepentingan manajemen dan pihak ketiga, audit informasi ini sangat diperlukan.
Sehubungan dengan penawaran jasa audit, Limperg menjelaskan bahwa
auditor harus selalu berusaha untuk memenuhi harapan publik.
Agency Theory
Agency Theory menjelaskan
bahwa auditor ditunjuk untuk
kepentingan pihak ketiga dan
kepentingan manajemen.
Di sebagian besar negara, audit, secara hukum diperlukan untuk perusahaan. Sebagai contoh, di Amerika Serikat dan Uni Eropa, diwajibkan oleh
hukum untuk memberikan laporan keuangan yang telah diaudit.
Penawaran jasa audit saat ini juga diatur di banyak negara. Di Uni Eropa,
audit hanya dapat dilakukan oleh auditor yang telah memenuhi persyaratan teknis tertentu yang berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman
.
Public Oversight Board
Saat ini, terdapat perkembangan dalam dewan pengawasan akuntansi –
pemerintah atau komite profesional untuk meninjau pekerjaan auditor dan mengambil peran aktif dalam mengatur dan menegakkan standar.
Sebagai contoh, USA (the Public
Company Accounting Oversight Board), Australia (Financial Reporting Council), dan UK (The Review Board).
... continued
Sarbanes-Oxley Act of 2002 diperlukan US Securities and Exchange Commission (SEC) untuk membuat Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB).
Dewan mengawasi dan menyelidiki audit dan
auditor perusahaan publik, dan sanksi terhadap perusahaan dan individu untuk pelanggaran hukum, peraturan, dan aturan.
PCAOB ini diberi wewenang untuk memeriksa
operasi perusahaan akuntansi yang telah terdaftar dan akan menyelidiki kemungkinan pelanggaran hukum sekuritas, standar, konsistensi, dan perilaku
.
... continued
Di Australia, Corporate Law Economic Reform Program Act 1999 mendirikan sebuah badan baru, Financial Reporting Council (FRC), dengan tanggung jawab untuk
pengawasan proses penetapan standar akuntansi untuk private, public dan non-profit sectors.
Review Board di Inggris didanai oleh the Accountancy Foundation Limited. Tugas
Review Board adalah untuk memantau pengoperasian sistem peraturan untuk mengkonfirmasi bahwa itu sepenuhnya untuk memenuhi kepentingan publik.
Suatu unit dibawah naungan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, yang melaksanakan tugas selaku pembina dan pengawas profesi Akuntan Publik dan Penilai Publik.
Dalam melaksanakan tugas, Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai menyelenggarakan fungsi:
PPAJP (Pusat Pembinaan Akuntan dan
Jasa Penilai)
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan profesi akuntan publik dan penilai publik publik, register akuntan, perizinan, dan pengembangan jasa akuntan dan jasa penilai;
2. Penyiapan dan pelaksanaan program pemantauan kegiatan serta pemeriksaan akuntan publik dan penilai publik;
3. Penyajian informasi akuntan dan penilai publik.
PPAJP (Pusat Pembinaan Akuntan dan
Jasa Penilai)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik Pasal 6 (1)
Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Memiliki sertifikat tanda lulus
ujian profesi akuntan publik yang sah;
b. Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3;
c. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
PPAJP (Pusat Pembinaan Akuntan dan
Jasa Penilai)
e. Tidak pernah dikenai sanksi
administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik;
f. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
g. Menjadi anggota Asosiasi Profesi
Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan
h. Tidak berada dalam pengampuan
.
PPAJP (Pusat Pembinaan Akuntan dan
Jasa Penilai)
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.
PPAJP (Pusat Pembinaan Akuntan dan
Jasa Penilai)
OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah
menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
Misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
adalah:
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan:
1) Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2) Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan
3) Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
)
◈ tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.
Nilai strategis
Integritas
Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan
komitmen.
Profesionalisme
Profesionalisme adalah Bekerja dengan penuh tanggung jawab berdasarkan
kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.
Nilai strategis
Sinergi
Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.
Inklusif
Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta memperluas kesempatan dan akses
Nilai strategis
Visioner
Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan
(Forward Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box
Perusahaan yang Wajib di Audit
Bapepam mewajibkan perusahaan yang go public atau perusahaan terbuka (Tbk)
diaudit oleh KAP (Kantor Akuntan Publik). Hal ini disebutkan juga pada UU NOMOR 40
TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS Pasal 68 ayat (1) Direksi wajib menyerahkan
laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk diaudit apabila:
Perusahaan yang Wajib di Audit
a. Kegiatan usaha Perseroan adalah
menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat;
b. Perseroan menerbitkan surat pengakuan utang
kepada masyarakat;
c. Perseroan merupakan Perseroan Terbuka; d. Perseroan merupakan persero;
e. Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah
peredaran usaha dengan jumlah nilai paling
sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah); atau
f. Diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
.
Audit Firm
The Big Four Firms The Non-Big Four FirmsThe Big Four Firms
KPMG Ernst & Young Pricewate rhouseCoo pers DeloitteThe Non-Big Four Firms
RSM AAJ BDO Grant Thornton Crowe Horwath CBIZJenis Kantor dan Auditor
di Indonesia
Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik bertanggung jawab
mengaudit laporan keuangan historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup besar, dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil. Sebutan Kantor Akuntan Publik mencerminkan fakta bahwa auditor yang menyatakan pendapat audit atas laporan keuangan harus memiliki lisensi sebagai akuntan publik
.
Auditor Internal Pemerintah
Auditor Internal Pemerintah adalah auditor
yang bekerja untuk Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), guna melayani kebutuhan pemerintah. Porsi utama upaya audit BPKP adalah dikerahkan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasional berbagai program pemerintah
Auditor Badan Pemeriksa Keuangan
Auditor Badan Pemeriksa Keuangan adalah
auditor yang bekerja untuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, badan yang didirikan berdasarkan konsitusi Indonesia. Dipimpin oleh seorang kepala, BPK melapor dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada DPR.
Tanggung jawab utama BPK adalah untuk melaksanakan fungsi audit DPR, dan juga mempunyai banyak tanggung jawab audit seperti KAP. BPK mengaudit sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai macam badan pemerintah baik pusat maupun daerah sebelum diserahkan kepada DPR.
Auditor Pajak
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak bertanggung jawab untuk memberlakukan peraturan pajak. Salah satu tanggung jawab utama Ditjen Pajak adalah mengaudit SPT wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan. Auditor yang melakukan pemeriksaan ini disebut auditor pajak.
Audit Quality and Audit
Fee Determination
Technical Audit Quality
Technical Audit Quality merupakan kualitas dari hasil proses audit tentang seberapa baik auditor dalam mencari error dalam laporan keuangan atau dalam mendeteksi fraud.
Functional Audit Quality
Functional Audit Quality didefinisikan sebagai sejauh apa proses pelaksanakan audit dan penyampaian hasil audit memenuhi harapan konsumen.
Quality and Length of Tenure
Kualitas audit juga dapat dilihat dari lamanya audit tenure antara auditor dengan klien (perusahaan).
Audit tenure merupakan jangka waktu perikatan yang terjalin antara auditor dari kantor akuntan publik dengan auditee yang sama.
Hubungan yang terjalin antara klien dengan Kantor Akuntan Publik selama bertahun-tahun secara potensial dapat mengurangi independensi auditor yang bekerja di suatu kantor akuntan publik.
Quality and Length of Tenure
Menurut E Yuvisa I,dkk (2008) yaitu ketika hubungan klien dengan suatu kantor akuntan publik berlangsung selama bertahun-tahun, klien dapat dipandang sebagai sumber pendapatan yang bagi kantor akuntan publik secara terus menerus. Namun, hubungan yang terjalin antara klien dengan kantor akuntan publik selama bertahun-tahun secara potensial dapat mengurangi independensi auditor yang bekerja di suatu kantor akuntan publik. Oleh karena itu, diberlakukan adanya rotasi yang bersifat mandatory kantor akuntan publik supaya mengurangi hubungan spesial yang terjalin antara klien dengan kantor akuntan publik.
Di Indonesia, rotasi bersifat mandatory dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan nomor: 17/KMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik” pasal 3. Peraturan tersebut mengatur bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Sehingga pada tahun buku 2008 diperkirakan akan terdapat jumlah yang cukup signifikan perusahaan yang merotasi KAPnya karena harus memenuhi kewajiban rotasi yang bersifat mandatory (Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, 2008).
Fee Determination
Informasi laporan keuangan haruslah memiliki kualitas yang dapat diandalkan karena sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai kualitas informasi yang diharapkan, maka diperlukan pemeriksaan yang berkualitas pula. Besaran fee audit dapat mempengaruhi kualitas hasil audit, dimana ketika pemilik perusahaan memilih auditor yang berkualitas tinggi maka akan dikenakan fee audit yang tinggi pula dengan hasil audit yang dapat memberikan informasi privat pemilik yang berguna bagi investor dalam pengambilan keputusan.
Perizinan Kantor
Akuntan Publik
Izin Usaha
Pasal 18
(1)Izin usaha KAP diberikan oleh Menteri.
(2)Syarat untuk mendapatkan izin usaha sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Badan untuk KAP yang berbentuk usaha persekutuan perdata dan firma atau Nomor Pokok Wajib Pajak Pribadi untuk KAP yang berbentuk usaha perseorangan;
c. mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi;
d. memiliki rancangan sistem pengendalian mutu;
e. membuat surat pernyataan dengan bermeterai cukup bagi bentuk usaha perseorangan dengan mencantumkan paling sedikit:
.
◈ alamat Akuntan Publik; .
◈ nama dan domisili kantor; dan .
f. memiliki akta pendirian yang dibuat oleh dan dihadapan notaris bagi bentuk usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b, huruf c, atau huruf d, yang paling sedikit mencantumkan:
. ◈ nama Rekan; . ◈ alamat Rekan; . ◈ bentuk usaha; .
◈ nama dan domisili usaha; .
◈ maksud dan tujuan pendirian kantor; .
◈ hak dan kewajiban sebagai Rekan; dan .
◈ penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan di antara Rekan.
(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri.
Izin Pendirian Cabang Kantor Akuntan
Publik
Pasal 20
(1)Izin pendirian cabang KAP diberikan oleh Menteri.
(2)Syarat untuk mendapatkan izin pendirian cabang
KAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut:
◈ mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan
usaha cabang, yang berdomisili di
◈ wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
◈ memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Badan cabang KAP;
◈ mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga
kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi;
◈ membuat kesepakatan tertulis dari seluruh Rekan
mengenai pendirian cabang yang disahkan oleh
notaris.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri.
Liability under Common Law
Common Law
hukum yang tidak tertulis
berdasarkan atas keputusan pengadilan berasal dari prinsip-prinsip yang berdasarkan keadilan, alasan, dan
hal-hal yang masuk akal
ditentukan oleh kebutuhan sosial masyarakat
Perubahan pada common law merupakan tanggapan atas kebutuhan masyarakat.
Menurut common law, kewajiban hukum auditor berkaitan luas dengan dua pihak, yaitu para
klien dan pihak ketiga. Liability to Clients
- Audit akan dilakukan dengan standar profesional yaitu, standar auditing yang berlaku umum (GAAS)
- Seorang akuntan bertanggung jawab kepada klien sesuai dengan hukum kontrak atau tort
law (hukum yang mengatur tentang tuntutan
ganti rugi).
a. Contract Law (Hukum Kontrak)
Seorang auditor bertanggung jawab kepada klien atas pelanggaran kontrak, apabila ia:
(1)menerbitkan laporan audit standar tanpa melakukan audit sesuai dengan GAAS;
(2)tidak mengirimkan laporan audit sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati;
(3)melanggar hubungan kerahasiaan klien.
b. Tort Law (Hukum Kerugian)
Tindakan merugikan adalah tindakan salah yang merugikan milik, badan, atau reputasi seseorang. Tindakan merugikan dapat dilakukan berdasarkan salah satu penyebab berikut ini:
(1) kelalaian biasa (2) kelalaian kotor (3) kecurangan
Liability to Third Parties
a. Pihak ketiga dapat didefinisikan
sebagai seseorang yang tidak mengetahui tentang pihak-pihak yang ada di dalam kontrak.
b. Auditor bertanggung jawab kepada semua pihak ketiga atas semua kelalaian kotor dan kecurangan menurut hukum kerugian. c. Sebaliknya kewajiban auditor atas
kelalaian biasa pada umumnya berbeda antara kedua kelompok pihak ketiga.
Menurut sudut pandang hukum, terdapat dua
kelompok pihak ketiga, yaitu:
a.Liability to Primary Beneficiaries
Seseorang yang namanya telah diketahui oleh seorang auditor sebelum audit dilaksanakan sebagai penerima utama laporan auditor.
b.Liability to Other Beneficiaries
Pihak ketiga yang namanya tidak disebutkan, seperti para kreditor, pemegang saham, dan investor potensial.
Civil
Liability
under Statutory Law
Liability Under Statutory/Securities Law atau Kewajiban Menurut Undang-Undang
Sekuritas
Hukum yang ditetapkan oleh lembaga legislatif pada tingkat negara bagian atau tingkat federal. Sebagian besar negara bagian memiliki undang-undang pengamanan surat berharga yang dimaksudkan untuk mengatur penerbitan dan perdagangan sekuritas dalam suatu negara bagian. Biasanya undang-undang ini mewajibkan pengarsipan laporan keuangan yang telah diaudit oleh suatu badan pengatur yang ditunjuk.
Securities Act of 1993
a. Dirancang untuk mengatur penawaran sekuritas kepada publik melalui pos atau melalui interstate commerce. b. Gugatan melawan auditor, pasal 11
tentang Kewajiban Perdata atas Akun pada Laporan Pendaftaran yang Tidak Benar yang mencantumkan dua istilah kunci, yaitu material fact dan
misleading financial statement.
Tanggung jawab pidana adalah tanggung jawab pribadi, setiap orang yang melakukan tindakan melawan hukum, harus menanggung hukuman seperti denda atau penjara atau keduanya.
Tindak pidana, seperti:
a. Bukti pernyataan palsu dalam news release stocks and bonds
b. Ratifikasi dividen atau bunga
c. Sengaja menempatkan laporan palsu pada hasil review
e. Penipuan dalam catatan perusahaan atau bukti fakta yang tidak benar
f. Menyiapkan laporan yang berisi pernyataan palsu yang akan digunakan untuk
mempengaruhi keputusan Majelis
g. Kesepakatan dengan pemodal atau fasilitas pada penggelapan pajak yang diatur dalam hukum pajak secara keseluruhan atau
sebagian.
Securities Exchange Act of 1934
Mewajibkan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam lingkup undang-undang ini untuk
(1)mengarsipkan laporan pendaftaran apabila sekuritas tersebut diperdagangkan secara terbuka kepada masyarakat melalui pasar bursa efek atau pasar di luar bursa efek dan (2)menjaga agar arsip laporan pendaftaran tersebut tetap mutakhir dengan cara mengarsipkan laporan tahunan, laporan kuartalan, dan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan SEC.
Kewajiban utama dalam undang-undang tahun 1934 ini disajikan dalam pasal 18, 10, dan 32.
Liabilities as Members of
Professional Accounting
Organisations
◈ Terdapat pengadilan disiplin untuk mengajukan
keluhan terhadap auditor
◈ Pengadilan disiplin biasanya terdiri dari wakil
dari audit dan profesi hukum, dan kadang-kadang
wakil dari masyarakat umum.
◈ Setelah mendengar argumen dari penggugat dan
tergugat, pengadilan membuat keputusan dan menentukan sanksi-jika ada-terhadap
Sanksinya dapat berupa: -denda
-teguran (lisan atau tulis)
-suspensi/penangguhan untuk waktu yang terbatas
-larangan seumur hidup dari profesi
Liabilities as Members of
Suggested Solutions to Auditor Liability
In order to reduce the risks several measures are considered:
◈ A limit or cap on claims ◈ Proportionate liability
◈ Make insurance of liability risks ◈ Exclude high risk activities
Berdasarkan UU No 5 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik, Akuntan publik memberikan
jasa asurans, yang meliputi:
a. jasa audit atas informasi keuangan historis
b. jasa reviu atas informasi keuangan historis
c. jasa asurans lainnya.
Berkaitan dengan jasa audit yang diberikan oleh auditor, Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) SA Seksi 110 menyatakan
bahwa tujuan audit umum atas laporan
keuangan oleh auditor independen adalah
untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
• Akuntan publik berperan dalam
peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan dan laporan keuangan
yang dipublikasikan oleh sebuah entitas.
• Akuntan publik juga merupakan penunjang
terwujudnya stabilitas sistem keuangan
yang merupakan salah satu syarat terselenggaranya pasar yang efisien.
• Hal-hal inilah yang merupakan alasan
perlunya dibentuk UU No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
.
Dalam hal terjadinya pelangaran yang
dilakukan oleh seorang akuntan publik
dalam memberikan jasanya, baik atas temuan-temuan bukti pelanggaran apapun yang bersifat pelanggaran ringan hingga yang bersifat pelanggaran berat, berdasarkan PMK No. 17/PMK.01/2008 hanya
dikenakan sanksi administratif, berupa:
sanksi peringatan, sanksi pembekuan ijin, dan sanksi pencabutan ijin seperti yang diatur antara lain dalam pasal 62, pasal 63, pasal 64, dan pasal 65.