Program Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan
Rakyat dan Perguruan Tinggi
Laporan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik Infrastruktur Permukiman
Desa: Munduktemu Kecamatan:Pupuan Kab/Kota: Tabanan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN TEMATIK PKP Periode XIII Tahun 2016 Universitas Udayana yang kami kerjakan, maka kami:
No. Nama Mahasiswa NIM. TTD.
1. I Dewa Ketut Budiyasa 1301215014 2. Made Wicakshana Essa Putra 1301405007 3. Ni Nengah Henny Meiantari 1302205022 4. Dea Eka Manuwati Ramandey 1320025031 5. I Putu Wira Prasetya 1303005059 6. Ni Putu Diana Pradnyani Raisila 1303005088 7. Anak Agung Surya Sedana Arimbawa 1304105052 8. Pande Putu Hierro Bramantara 1304105063
9. Erna Ismawati 1305105072
10. I Komang Agus Adi Putra 1306105084
11. Mari Turiastini 1306205030
12. Kadek Intan Permata Kusuma 1306205106 13. I Putu Wahyu Pala Guna 1307105057 14. Ni Wayan Indah Paramitha 1308105004 15. Ni Putu Suwastini 1309005134 16. Ni Luh Putu Novi Adi Aryani 1311305031 17. Ida Bagus Alit Astikayana 1321305029
Telah menyelesaikan kegiatan KKN TEMATIK PKP Periode XIII Tahun 2016 Universitas Udayana.
Desa Munduktemu, Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Munduk Temu
I Nyoman Wintara
Mengetahui/Menyetujui DPL Desa Munduk Temu
Ir. Ni Wayan Suniti, M.S. NIP. 19581008 198603 2 001
Mengetahui/Menyetujui Kepala Pusat Pengelola KKN PPM
Universitas Udayana
Ir. Ketut Kartha Dinata, MS. NIP. 19511231 198003 1 008 1 2 ………. ………. 3 4 ………. ………. 5 6 ………. ………. 7 8 ………. ………. 9 10 ………. ………. 11 12 ………. ………. 13 14 ………. ………. 15 16 ………. ……….
TIM PENYUSUN LAPORAN
Nama Mahasiswa Fakultas Jurusan
I Dewa Ketut Budiyasa Ilmu Budaya Sastra Bali Made Wicakshana Essa Putra Ilmu Budaya Arkeologi Ni Nengah Henny Meiantari Kedokteran Psikologi
Dea Eka Manuwati Ramandey Kedokteran Ilmu Kesehatan Masyarakat
I Putu Wira Prasetya Hukum Ilmu Hukum
Ni Putu Diana Pradnyani Raisila Hukum Ilmu Hukum Anak Agung Surya Sedana Arimbawa Teknik Teknik Sipil Pande Putu Hierro Bramantara Teknik Teknik Sipil
Erna Ismawati Pertanian Agroekoteknologi
I Komang Agus Adi Putra Ekonomi dan Bisnis Ekonomi Pembangunan Mari Turiastini Ekonomi dan Bisnis Manajemen
Kadek Intan Permata Kusuma Ekonomi dan Bisnis Manajemen I Putu Wahyu Pala Guna Peternakan Peternakan Ni Wayan Indah Paramitha MIPA Kimia
Ni Putu Suwastini Kedokteran Hewan Pendidikan Dokter Hewan Ni Luh Putu Novi Adi Aryani Teknologi Pertanian Teknik Pertanian
Ida Bagus Alit Astikayana Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Ilmu Politik
Direview dan disetujui Dosen Pembimbing Tanggal: Agustus 2016
Ir. Ni Wayan Suniti, M.S.
i
KATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penyusunan Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dapat terselesaikan dengan baik. Proses Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman telah dilakukan secara partisipatif yang melibatkan kelompok kaya, miskin, laki-laki dan perempuan serta pembelajaran langsung kepada masyarakat. Hasil proses tersebut kemudian disusun dalam suatu rencana pembangunan jangka menengah program pengembangan infrastruktur permukiman, yang merupakan bagian dari RPJM Desa/Kelurahan. Dokumen laporan ini adalah dasar dari RKM dan merupakan bagian dari Dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Desa Munduktemu, Agustus 2016
Penyusun,
Koordinator LKM Desa Munduktemu
ii
DAFTAR ISIDAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I – Pendahuluan ...1 1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Tujuan ...2 1.3 Profil Desa ...3BAB II – Hasil Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) ...4
2.1 Gambaran Kependudukan ...4
2.2 Mata Pencaharian Masyarakat ...5
2.3 Akses Terhadap Infrastruktur Permukiman ...5
2.4 Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman ...6
2.5 SPAM Perpipaan ...6
2.6 Sanitasi Berbasis Masyarakat ...6
2.7 Akses Masyarakat Terhadap Sanitasi ...7
2.8 Bangunan Rumah ...7
2.9 Bangunan Sosial...7
2.10 Permasalahan Umum ...8
2.11 Permasalahan Bidang Air Minum ...8
2.12 Permasalahan Sanitasi ...9
2.13 Permasalahan Penataan Bangunan dan Lingkungan...9
2.14 Permasalahan Penataan Kawasan Pemukiman ...9
2.15 Potensi Sumber Daya yang Ada ...10
2.16 Fasilitas Pendidikan yang Terdapat di Wilayah Desa/Kelurahan ...11
iii
DAFTAR ISI2.18 Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi ...12
2.19 Peta Sosial dan Kondisi Eksisting Infrastruktur ...13
BAB III – Rencana Kerja Masyarakat ...14
3.1 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan di Tingkat Masyarakat ...14
3.1.1 Jenis Pelatihan ...14
3.1.2 Rencana Biaya ...14
3.1.3 Rencana Pelaksanaan ...15
3.2 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan di Tingkat Anak-Anak dan Remaja ...16
3.2.1 Jenis Pelatihan ...16
3.2.2 Rencana Biaya ...16
3.2.3 Rencana Pelaksanaan ...16
3.3 Rancangan Rinci Kegiatan Penanaman Tanaman Depan Rumah KK Dampingan ...17
3.3.1 Jenis Pelatihan ...17
3.3.2 Rencana Biaya ...17
3.3.3 Rencana Pelaksanaan ...17
3.4 Rancangan Rinci Kegiatan Renovasi Tapal Batas Desa Munduktemu ..17
3.4.1 Rencana Biaya ...18
3.4.2 Rencana Pelaksanaan ...18
3.5 Rancangan Rinci Kegiatan Pengadaan Tong Sampah di Beberapa Pura Desa Munduktemu ...18
3.5.1 Rencana Biaya ...18
3.5.2 Rencana Pelaksanaan ...18
BAB IV – Rekapitulasi Kegiatan dan Biaya RKM ...19
iv
DAFTAR ISIBAB V – Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ...21
BAB VI – Rencana Kegiatan Pengoperasian dan Pemeliharaan Sarana ...22
6.1 Pendanaan Kegiatan ...22
6.2 Badan Pengelola...22
1
BAB I | PENDAHULUAN BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Kinerja Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dalam membangun infrastruktur permukiman dapat dilihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-1 tahun 2004-2009 dan RPJMN ke-2 tahun 2010-2014. Dalam RPJMN ke-3 2015-2019, ada tiga output prioritas nasional di bidang Cipta Karya untuk mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, yaitu pelayanan air minum, penanganan kawasan kumuh, dan pelayanan sanitasi.
Pemerintah menetapkan target terhadap indikator outcome 2015-2019 antara lain 100% capaian pelayanan akses air minum, 0% proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak (kumuh) di kawasan perkotaan, dan 100% capaian pelayanan akses sanitasi. Terhadap target tinggi RPJMN 2015-2019 tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum menyebutnya dengan Key Performance Indicators 100-0-100 sebagai aktualisasi visi Cipta Karya untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan pada lima tahun ke depan.
Program Kemitraan Infrastruktur Permukiman Melalui Pola Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa, adalah program kemitraan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Manfaat: Perguruan Tinggi penyelenggara Kuliah Kerja Nyata dalam mendukung keberlanjutan pembangunan infrastruktur permukiman Program ini dirancang dalam upaya mendorong keterlibatan perguruan tinggi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bidang infrastruktur permukiman mencakup sektor Air Minum Perdesaan, Sanitasi, Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan dan Lingkungan. Melalui program ini diharapkan akan menjawab kebutuhan SDM pemberdayaan bidang infrastruktur permukiman yang semakin banyak dibutuhkan oleh pemerintah.
Kegiatan KKN Tematik PKP yang dilaksanakan oleh Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dapat membantu mewujudkan program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum yaitu dibidang pemenuhan 100 % air minum, 0% Pemukiman kumuh, dan 100% sanitasi yang layak dengan melakukan Perencanaan terhadap infrastruktur pemukiman yang memperhatikan kebutuhan mendatang.
2
BAB I | PENDAHULUANDesa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali menjadi salah satu tempat KKN Tematik PKP UNUD periode Juli - Agustus 2016. Dengan masuknya Desa Munduktemu ini mengindikasikan bahwa masih terdapat masalah utama yaitu pada Pengembangan Kawasan Pemukiman (PKP) Desa. Diketahui bahwa perlu dibuat perencanaan Infrastruktur pemukiman yang memperhatikan kebutuhan mendatang Desa Munduktemu. Selain itu masalah sampah juga menjadi salah satu sorotan utama karena kurangnya kesadaran masyarakat desa terhadap sampah.
Dari masalah tersebut di atas secara perlahan dapat diselesaikan secara interdisipliner, KKN Tematik PKP periode XIII 2016. Untuk program interdisipliner, tim KKN Desa
Munduktemu mengangkat permasalahan dengan tema “KKN Tematik PKP Sebagai Wujud
Pengabdian Mahasiswa Guna Mewujudkan Desa Munduktemu Sebagai Desa Peduli
Lingkungan”.
Untuk mencapai maksud tema yang diinginkan, kami membentuk program-program
kerja yang sesuai. Pada bidang interdisipliner, program yang kami rancang yaitu “Perencanaan
Prasarana Perumahan/Pemukiman Melalui Pembuatan Taman di Depan Rumah Masyarakat Desa Munduktemu serta Pengadaan Tong Sampah di beberapa Pura di Desa Munduktemu.
Kedua program tersebut diikuti dengan program monodisipliner yaitu pada bidang
Prasarana Fisik, kami mengangkat program “Pembuatan dan Renovasi Tapal Batas Desa di
masing-masing Desa Munduktemu”. Pada bidang Peningkatan Produksi kami mengangkat
program “Pembinaan produksi olahan buah salak di Desa Munduktemu”. Pada bidang Sosial Budaya kami mengangkat program “Penyuluhan Strategi Pemasaran hasil produksi kopi bubuk BUMDes Desa Munduktemu”, “Pembuatan dan Sosialisasi Mars Desa Munduktemu”, dan “Sosialisasi Pemilahan Sampah”. Pada bidang Kesehatan Masyarakat memiliki program “Sosialisasi tentang HIV/AIDS dan Narkoba” dan “Sosialisasi Pentingnya Cuci Tangan sebelum Makan”.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya KKN Tematik Periode XIII Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Munduktemu adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dengan mengklasifikasikan dan menganalisa permasalahan dan mengelola potensi daerahnya (IMAP). Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
3
BAB I | PENDAHULUAN Dukungan terhadap upaya Perencanaan Infrastruktur Pemukiman yang memperhatikan kebutuhan mendatang serta mengilangkan status kawasan kumuh permukinan.
Menyelesaikan permasalahan infrastruktur permukiman di masyarakat melalui pengembangan potensi desa dan pemberdayaan generasi muda.
1.3 Profil Desa
Desa Munduktemu adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Kondisi geografis di Desa Munduktemu ketinggian dari permukaan laut 0 - 700 m dan memiliki suhu 20-30 oC.
Wilayah Desa Munduktemu terdiri dari 6 banjar dinas, yaitu Banjar Dinas Munduktemu Kaja, Banjar Dinas Munduktemu Kelod. Banjar Dinas Anggasari Kaja, Banjar Dinas Anggasari Kelod, Banjar Dinas Kebonjero Kangin, Banjar Dinas Kebonjero Kauh. Secara geografis, batas-batas wilayah Desa Munduktemu adalah sebagai berikut:
Di sebelah utara : Desa Bantiran
Di sebelah selatan : Desa Belatungan
Di sebelah barat : Desa Bungancina
Di sebelah timur : Desa Pajahan
Dengan letaknya yang berada di daerah yang cukup subur. Mayoritas penduduk Desa Munduktemu bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, peternak, dan karyawan perusahaan swasta. Hasil perkebunan yang dijumpai di Desa Munduktemu antara lain seperti kopi, salak gula pasir, salak Bali, manggis, durian, dan pisang. Hasil peternakannya antara lain ayam kampung, kambing, babi, dan domba. Beberapa penduduk Desa Munduk Temu juga memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil, pengusaha kecil dan menengah, TNI, dan POLRI.
4
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP)BAB II
HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP)
2.1 Gambaran Kependudukan
Jumlah penduduk di Desa Munduktemu mencapai 3.834 jiwa yang terdiri dari 1.896 jiwa laki-laki dan 1.938 jiwa perempuan dengan jumlah 1130 Kepala Keluarga (KK). Penduduk ini tersebar di 6 (tujuh) Banjar Dinas yang ada Desa Munduktemu dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Jumlah Penduduk di Desa Munduktemu
Nama Banjar Jumlah KK Jumlah Laki-Laki (jiwa) Jumlah Perempuan (jiwa) Jumlah Penduduk (jiwa) Munduktemu Kaja 208 437 268 705 Munduktemu Kelod 221 465 285 750 Anggasari Kaja 209 439 270 709 Anggasari Kelod 173 364 223 587 Kebonjero Kangin 159 334 205 539 Kebonjero Kauh 160 337 207 544
5
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.2 Mata Pencaharian Masyarakat1. Petani 921 Orang
2. Karyawan Perusahaan Swasta 446 Orang
3. Buruh Tani 408 Orang
4. Peternak 207 Orang
5. Pengusaha Kecil dan Menengah 102 Orang
6. Pegawai Negeri Sipil 51 Orang
7. Pengrajin Industri Rumah Tangga 14 Orang
8. Polri 10 Orang
9. TNI 5 Orang
10. Pensiunan PNS/Polri/TNI 6 Orang
11. Montir 9 Orang
12. Pedagang Keliling 6 Orang
13. Bidan Swasta 2 Orang
Data di atas adalah berasal dari beberapa banjar di Desa Munduktemu.
2.3 Akses Terhadap Infrastruktur Permukiman
Akses Jarak (km) Waktu (menit)
Ibu Kota Kecamatan ± 5 ± 15
Ibu Kota Kabupaten / Kota ± 60 ± 105
Lembaga Pendidikan SLTP ± 3 ± 10
Lembaga Pendidikan SLTA ± 11 ± 20
Pasar ± 5 ± 15
Jarak dan waktu tempuh adalah relatif mengingat luasnya wilayah Desa Munduktemu, namun untuk perkiraan waktu tempuh diatas berpatokan pada Kantor Perbekel Munduktemu. Perkiraan jarak dan waktu tempuh diperoleh dari pengukuran/survey yang diperoleh oleh mahasiswa KKN Desa Munduktemu.
6
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.4 Sarana dan Prasarana Kawasan PermukimanUraian Jumlah Unit Kondisi
1. Jalan provinsi 0 Tidak ada
2. Jalan kabupaten 0 Tidak ada
3. Jalan desa/kampung 1 Beberapa rusak
4. Jembatan 3 Beberapa rusak
5.
Tambatan perahu (untuk desa
nelayan) 0 Tidak ada
Ekonomi dan Wisata
6. Pasar desa/kelurahan 0 Tidak ada
7.
Pos pemasaran industri rumah
tangga 0 Tidak ada
8. Tempat Rekreasi 0 Tidak ada
2.5 SPAM Perpipaan
Untuk sarana air minum masing masing rumah hampir seluruh masyarakat menggunakan sistem SPAM dari Mata Air Munduktemu.
2.6 Sanitasi Berbasis Masyarakat
Untuk saluran pembuangan air limbah, masyarakat memiliki Septic Tank pribadi. Selain itu air limbah disalurkan ke selokan atau langsung disalurkan ke sungai bagi warga yang memiliki rumah dipinggiran sungai. Untuk masalah sampah tidak tersedia TPS melainkan akan dipungut oleh Bank Sampah dalam sebulan sekali.
7
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.7 Akses Masyarakat Terhadap SanitasiBanjar Jumlah Rumah yang
memiliki Jamban Pribadi
Perkiraan Jumlah KK yang BAB Sembarangan
Munduktemu Kaja 208 0 Munduktemu Kelod 221 0 Anggasari Kaja 209 0 Anggasari Kelod 173 0 Kebonjero Kangin 159 0 Kebonjero Kauh 160 0
Kepemilikan jamban dihitung berdasarkan jumlah KK.
2.8 Bangunan Rumah Banjar Jumlah KK Yang dilengkapi IMB Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Jumlah Rumah Beresiko terhadap Bencana Munduktemu Kaja 208 - - - Munduktemu Kelod 221 - - - Anggasari Kaja 209 - - - Anggasari Kelod 173 - - 17 Kebonjero Kangin 159 - - 21 Kebonjero Kauh 160 - - 9
Data bangunan rumah berasal dari wawancara dan asumsi menggunakan data jumlah KK
2.9 Bangunan Sosial
Bangunan Sosial Jumlah Yang dilengkapi IMB Jumlah Bangunan Sosial yang Beresiko terhadap Bencana Masjid 0 - - Mushola 0 - - Gereja 0 - - Pura 16 - - Vihara 0 - - Rumah Adat 0 - -
8
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.10 Permasalahan UmumSeperti yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, jika dilihat dari jumlah sarana dan prasarana yang ada, Desa Munduktemu memiliki keterseediaan yang baik. Hampir seluruh gang memiliki jalan yang sudah diaspal serta drainase. Namun tidak menampik bahwa sarana prasarana lingkungan tersebut masih belum sempurna melihat adanya beberapa jalan desa yang rusak, drainase yang harus diperbaiki, dan penerangan yang masih sangat kurang. Selain itu masalah sampah juga masih memprihatinkan karena kurangnya kesadaran warga. Namun saat ini sudah disiapkan sistem bank sampah setiap 1 bulan sekali yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
2.11 Permasalahan Bidang Air Minum
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kelian masing masing Banjar di Desa Munduktemu, Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) tidak mendapat masalah yang begitu berarti serta tidak menjadi sorotan dalam list permasalahan desa karena dapat dikatakan seluruh KK disini memiliki sumber air yang memadai.
PAM hanya digunakan pada kantor desa dan banjar serta beberapa prasarana umum seperti sekolah dan puskesmas.
9
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.12 Permasalahan SanitasiPermaslahan sanitasi adalah fokus utama pada Desa Munduktemu. Berikut jika ditinjau dari beberapa aspek beserta penjabarannya:
Masalah Faktor Penyebab
Aspek Teknis
Kondisi jamban masyarakat berdasarkan standar keamanan dan tidak memungkinkan
pencemaran lingkungan
Aspek Sosial Kesadaran pemilahan dan pengelolaan
sampah yang masih kurang SDA, Lingkungan Aspek
Kelembagaan
Masalah yang berkaitan dengan keaktifan lembaga atau kelompok peduli gerakan
sanitasi
SDA
Aspek Keuangan
Masalah kemampuan masyarakat untuk membangun jamban permanen atau biaya
biaya untuk kegiatan sanitasi di tingkat masyarakat
SDA, Ekonomi
Aspek Sosial Masalah yang berkaitan pencemaran atau dampak akibat sanitasi / jamban yang tidak
sehat seperti terserang diare atau DBD
SDA
Jika dilihat dari penjabaran di atas maka dapat dikatakan bahwa masalah sanitasi tidak krusial di Desa Munduktemu.
2.13 Permasalahan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Berdasarkan data hasil wawancara terdapat 47 rumah yang beresiko terhadap bencana. Beresiko terhadap bencana disebabkan rumah rumah tersebut berada di kawasan pinggiran sungai serta rawan terjadi bencana longsor. Untuk IMB (Ijin membuat Bangunan), rata rata memang jarang sekali warga asli yang memiliki IMB untuk bangunan yang dimilikinya karena kebanyakan warga di Desa Munduktemu adalah warga asli. Selain itu dalam penataan bangunan menggunakan
metode “Sikut Satak” sehingga penataan bangunan rumah relatif teratur.
2.14 Permasalahan Penataan Kawasan Pemukiman
Berbicara tentang kebutuhan infrastruktur dasar di Desa Munduktemu perlu dilakukan perbaikan jalan di beberapa lokasi khususnya jalan desa yang merupakan akses penghubung satu banjar dengan banjar yang lain.
10
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.15 Potensi Sumber Daya yang Ada1. Sumber Mata Air
Desa Munduktemu adalah desa yang kaya dengan sumber mata air. Setiap banjar yang ada di Desa Munduktemu memiliki sumber mata air masing masing yang dapat dimanfaatkan. Beberapa sumber mata air bahkan dipercayai dapat menyembuhkan penyakit.
Sumber sumber mata air ini jika dikelola lebih lanjut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi atau disalurkan ke daerah lain yang minim sumber air.
2. Lahan Perkebunan Desa
Lahan perkebunan desa yang masih sangat luas sangat berpotensi jika dikelola dengan baik. Dalam artian tidak serta merta dijual dengan harga tinggi, karena kedepannya diperkirakan bahwa Desa Munduktemu akan menjadi objek wisata yang berbasis agrowisata, menyediakan view alam yang indah serta berbagai hasil alam.
3. Bank Sampah
Dengan adanya Bank Sampah di Desa Munduktemu dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi siapa saja yang berminat untuk ikut mengelola. Selain itu masyarakat yang awalnya menganggap sampah adalah musibah akan merubah mindset tersebet menjadi sampah adalah berkah. Hal tersebut disebabkan masyarakat menjadi sadar bahwa segala jenis sampah non-organik, khususnya sampah plastik dapat diuangkan. Bahkan jika memungkinkan, masyarakat dapat mengembangkan lebih lanjut hasil sampah yang telah dikumpulkan menjadi kerajinan (ekonomi kreatif)
4. Penataan Bangunan
Hampir seluruh warga di Tabanan, khususnya di Desa Munduktemu menggunakan metode
“Sikut Satak” dalam merancang susunan bangunan pada rumah. Hasil akhir dari metode ini adalah
11
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) FORMULIR DATA DAN INFORMASI MASYARAKAT2.16 Fasilitas Pendidikan yang Terdapat di Wilayah Desa/Kelurahan
Nama Sekolah
Jumlah Siswa Jumlah Sarana Sanitasi
Jumlah Sarana Air
Minum
Laki-laki Perempuan Jumlah Jamban
Tempat Cuci Tangan Tempat Sampah SD N 1 Munduktemu 66 36 102 4 2 6 - SD N 2 Munduktemu 53 31 84 4 2 6 - SD N 3 Munduktemu 52 22 74 2 0 4 - SMP N 5 Pupuan 43 20 63 4 2 4 -
2.17 Fasilitas Kesehatan yang Terdapat di Wilayah Desa/Kelurahan
Fasilitas Kesehatan Jumlah Lokasi
Puskesmas - -
Puskesmas pembantu - -
Pos Bersalin - -
Posyandu - -
12
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.18 Identifikasi Masalah dan Analisis PotensiNO. MASALAH KELOMPOK MASYARAKAT MENGHADAPI MASALAH LOKASI TERJADI MASALAH FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA MASALAH UPAYA YANG INGIN MASYARAKAT LAKUKAN UNTUK PENINGKATAN POTENSI MASYARAKAT UNTUK UPAYA PERBAIKAN/ PENINGKATAN 1 Penataan Lingungan seperti kurangnya penataan lingkungan di rumah-rumah warga Seluruh warga Desa Munduk Temu Desa Munduk Temu Kurangnya kesadaran peduli lingkungan Dengan membuat taman di pekarangan depan rumah Mengajukan permohonan bantuan kepada dinas terkait 2 Pengolahan Sampah seperti kurangnya pemilahan jenis sampah Seluruh warga Desa Munduk Temu Desa Munduk Temu Kurangnya pengetahuan dan kepedulian warga tentang jenis-jenis sampah Memberi pelatihan mengenai jenis sampah (Organik, Non Organik, Daur
Ulang) Bekerjasama dengan Bank Sampah yang dilakukan setiap awal bulan 3 Peningkatan Produksi Salak dan Kopi seperti kurangnya inovasi dalam mengolah salak menjadi produk yang bernilai jual tinggi
serta kesulitan dalam memasarkan produk kopi yang
di hasilkan oleh BUMDes Seluruh warga Desa Munduk Temu Desa Munduk Temu Kurangnya kreatifitas warga dalam mengolah dan memasarkan produk salak dan kopi tersebut.
Memberi pelatihan mengenai cara mengolah dan memasrkan salak dan kopi tersebut.
Bekerja sama dengan distributor,
contohnya toko oleh-oleh, restoran.
4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Seluruh warga Desa Munduk Temu Desa Munduk Temu Kurangnya kesadaran akan kebersihan warga tentang perilaku hidup bersih dan
sehat
Sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
Sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
13
BAB II | HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) 2.19 Peta Sosial dan Kondisi Eksisting Infrastruktur14
BAB III | RENCANA KERJA MASYARAKAT BAB IIIRENCANA KERJA MASYARAKAT
3.1 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan di Tingkat Masyarakat 3.1.1 Jenis Pelatihan
Tabel 3.1 Rancangan Pelatihan Masyarakat
Jenis Pelatihan Tujuan
Total Peserta (orang) Pelaksana / Narasumber Berlangsung
pada Tanggal Tempat Keterangan
Sosialisasi mengenai Pemilahan Sampah yang
benar
Agar warga bisa membedakan jenis-jenis sampah 94 Mahasiswa 2 Agustus 2016 Balai Banjar Munduktemu Kelod Pembinaan produksi olahan buah salak di Desa Munduktemu
Agar warga bisa memanfaatkan buah salak bali
yang pada umumnya harganya jualnya rendah di pasaran menjadi asinan salak 64 Mahasiswa 19 Agustus 2016 Balai Banjar Munduktemu Kelod Sosialisasi MARS Desa Munduktemu
Agar warga bisa menyanyikan MARS Desa Munduktemu dengan benar 217 Mahasiswa 30 Juli 2016, 2 Agustus 2016, 8 Agustus 2016, dan 10 Agustus 2016 Pura Pucak Batu Gaing, Balai Banjar Munduktemu Kelod, SD Negeri 3 Munduktemu
15
BAB III | RENCANA KERJA MASYARAKAT 3.1.2 Rencana Biaya Sosialisasi mengenai Pemilahan Sampah yang benar
No. Barang Harga Jumlah Total
1 Snack Rp. 3.000,- 100 buah Rp. 300.000,-
Sub Total Rp. 300.000,-
Pembinaan produksi olahan buah salak di Desa Munduktemu
No. Barang Harga Jumlah Total
1 Snack Rp. 3.000,- 75 buah Rp. 225.000,-
2 Natrium
Benzoat Rp. 40.000,- ¼ kg Rp. 10.000,- 3 Asam Sitrat Rp. 2.000,- 5 bungkus Rp. 10.000,-
4 Salak Bali Rp. 5.000,- 5 kg Rp. 25.000,-
5 Botol Selai Rp. 10.000,- 5 buah Rp. 50.000,-
6 Gula Pasir Rp. 20.000,- 1 kg Rp. 20.000,-
7 Cabe Besar Rp. 40.000,- ¼ kg Rp. 10.000,-
8 Cabe Rawit Rp. 48.000,- ¼ kg Rp. 12.000,-
Sub Total Rp. 362.000,-
Sosialisasi MARS Desa Munduktemu
No. Barang Harga Jumlah Total
1 Snack Rp. 3.000,- 150 buah Rp. 450.000,-
Sub Total Rp. 450.000,-
3.1.3 Rencana Pelaksanaan
Sosialisasi mengenai Pemilahan Sampah yang benar
Sosialisasi mengenai pemilahan sampah yang benar melibatkan warga Desa Munduktemu agar warga Desa Munduktemu bisa membedakan sampah-sampah yang ada agar bisa lebih menguntungkan saat adanya Bank Sampah setiap bulannya.
Pembinaan produksi olahan buah salak di Desa Munduktemu
Sosialisasi pembinaan produksi olahan buah salak melibatkan ibu-ibu PKK Desa Munduktemu agar para ibu-ibu PKK Desa Munduktemu bisa mengolah salak menjadi menjadi olahan yang bernilai jual lebih tinggi.
Sosialisasi MARS Desa Munduktemu
Sosialisasi MARS Desa Munduktemu melibatkan warga Desa Munduktemu agar warga Desa Munduktemu bisa menyanyikan MARS Desa Munduktemu dengan benar.
16
BAB III | RENCANA KERJA MASYARAKAT 3.2 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan di Tingkat Anak-Anak dan Remaja3.2.1 Jenis Pelatihan
Tabel 3.2 Rancangan Pelatihan Anak-Anak dan Remaja
Jenis Pelatihan Tujuan
Total Peserta (orang) Pelaksana / Narasumber Berlangsung
pada Tanggal Tempat Keterangan
Sosialisasi tentang HIV/AIDS dan Narkoba Agar generasi muda Desa Munduktemu dapat terhindar dari HIV/AIDS dan Narkoba 63 Mahasiswa 22 Agustus 2016 SMP Negeri 5 Pupuan Sosialisasi pentingnya cuci tangan sebelum makan Agar anak-anak Desa Munduktemu dapat menerapkan
pola hidup bersih sejak dini 167 Mahasiswa 16 Agustus 2016 dan 18 Agustus 2016 SDN 1 Munduktemu , SDN 2 Munduktemu , SDN 3 Munduktemu 3.2.2 Rencana Biaya
Sosialisasi tentang HIV/AIDS dan Narkoba
No. Barang Harga Jumlah Total
1 Snack Rp. 3.000,- 200 buah Rp. 210.000,-
2 Hadiah Rp. 10.000,- 4 buah Rp. 40.000,-
Sub Total Rp. 250.000,-
Sosialisasi pentingnya cuci tangan sebelum makan
No. Barang Harga Jumlah Total
1 Snack Rp. 3.000,- 70 buah Rp. 600.000,-
2 Hadiah Rp. 10.000,- 4 buah Rp. 40.000,-
Sub Total Rp. 640.000,-
3.2.3 Rencana Pelaksanaan
Sosialisasi tentang HIV/AIDS dan Narkoba
Sosialisasi mengenai HIV/AIDS dan Narkoba yang benar melibatkan seluruh siswa yang ada di SMP Negeri 5 Pupuan agar para siswa mengerti dan dapat terhindar dari HIV/AIDS dan Narkoba.
17
BAB III | RENCANA KERJA MASYARAKAT Pembinaan pentingnya cuci tangan sebelum makan
Sosialisasi mengenai Pentingnya cuci tangan sebelum makan melibatkan anak-anak kelas 1, 2, dan 3 di masing-masing SD Negeri di Munduktemu agar para anak-anak dapat menerapkan pola hidup sehat sejak dini.
3.3 Rancangan Rinci Kegiatan Penanaman Tanaman Depan Rumah KK Dampingan
Desa Munduktemu merupakan desa yang berada di kawasan perbukitan yang memiliki pemandangan alam yang indah, namun kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan potensi alam tersebut kurang. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi alam tersebut adalah dengan cara menata lingkungan Desa Munduktemu mulai dari penataan taman depan rumah warga dan menjaga kebersihan seluruh kawasan Desa Munduktemu. Beradasarakan hal itulah mengapa pemahaman masyarakat terhadap kelestarian dan rasa peduli lingkungan harus ditingkatkan. Hal tersebut tidak selalu dilakukan dengan hal-hal yang besar, namun dapat dimulai dari sosialisasi dan pendekatan secara langusng mlalui penyuluhan yang diharapkan mampu memberi kontribusi positif terhadap masyarakat Desa Munduktemu.
3.3.1 Rencana Biaya
No. Barang Harga Jumlah Total
1 Tananam Rp. 200.000,- 18 set Rp. 3.600.000,-
Sub Total Rp. 3.600.000,-
3.3.2 Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan penanaman tanaman berbeda-beda di setiap KK Dampingan, dimulai dari Minggu ke-3 hingga Minggu ke-5. Penanaman tanaman ini diharapkan dapat memperasri halaman rumah setiap KK Dampingan.
3.4 Rancangan Rinci Kegiatan Renovasi Tapal Batas Desa Munduktemu
Batas-batas desa sangat dibutuhkan agar perbatasan antar desa satu dengan desa yang lainnya jelas. Selain itu, dalam suatu desa ada beberapa banjar dinas yang juga penting untuk diketahui batas-batas antar banjar dinas. Tapal batas berfungsi sebagai penanda batas-batas antar wilayah satu dengan wilayah lainnya. Sementara itu, tapal batas yang ada Desa Munduktemu keadaanya sudah rusak dan warna serta tulisannya sudah pudar. Kondisi ini akan mengakibatkan batas-batas wilayah di desa ini kurang jelas. Maka dari itu, perlu adanya kegiatan untuk merenovasi tapal batas yang ada di Desa Munduktemu.
18
BAB III | RENCANA KERJA MASYARAKAT 3.4.1 Rencana BiayaNo. Barang Harga Jumlah Total
1 Cat Rp. 170.000,- /
4 kg 24 kg Rp. 1.020.000,-
2 Kuas Rp. 8.000,- 10 buah Rp. 80.000,-
3 Sikat Besi Rp. 10.000,- 4 buah Rp. 40.000,-
4 Tiner Rp. 35.000,- 3 buah Rp. 105.000,-
Sub Total Rp. 1.205.000,-
3.4.2 Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan Renovasi Tapal Batas Desa Munduktemu hanya melibatkan mahasiswa KKN Universitas Udayana. Dilakukan dari minggu pertama hingga minggu kedua.
3.5 Rancangan Rinci Kegiatan Pengadaan Tong Sampah di Beberapa Pura Desa Munduktemu
Sistem pengolahan sampah di Desa Munduktemu kurang diperhatikan. Sampah organik, anorganik dan plastik tidak dipisahkan, melainkan masih bercampur menjadi satu dalam satu bak sampah. Setelah sebulan pada waktu pengangkutan sampah plastik yang dilakukan oleh Bank Sampah, sampah tersebut baru dilakukan pemilahan. Sampah organik dikumpulkan dan digunakan sebagai pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik dan plastik yang berasal dari kegiatan masyarakat diangkut oleh pihak Bank Sampah yang terkait. Kondisi ini akan menyebabkan penumpukan sampah sehingga dapat merusak keindahan lingkungan dan kesehatan masyarakat Desa Munduktemu, maka disarankan untuk dilakukan pemilahan sampah dengan cara pembuatan tempat sampah yang dibagi menjadi 3 yaitu sampah organik, anorganik dan plastik di setiap dusun/banjar Desa Munduktemu.
3.5.1 Rencana Biaya
No. Barang Harga Jumlah Total
1 Tong Sampah Rp. 150.000,- 5 buah Rp. 750.000,-
Sub Total Rp. 750.000,-
3.5.2 Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan Pengadaan Tong Sampah melibatkan Jero Mangku, Kelian Adat, dan Kepala Dusun di masing masing Pura yang terdapat di setiap Desa Pakraman Munduktemu, diantaranya Pura Pucak Batu Gaing (Desa Pakraman Kebonjero), Pura Puseh Anggsari (Desa Pakraman Anggsari), dan Pura Taman Beji (Desa Pakraman Munduktemu).
19
BAB IV | REKAPITULASI KEGIATAN DAN BIAYA RKMBAB IV
REKAPITULASI KEGIATAN DAN BIAYA RKM
4.1 Rekapitulasi Kegiatan
Uraikan tentang Rekapitulasi Kegiatan dan Biaya RKM
No. Kegiatan Jumlah Biaya
Sumber Dana Bantuan Langsung Masyarakat APBD Mahasiswa 1 Sosialisasi mengenai Pemilahan Sampah yang benar Rp. 300.000,- - - Rp. 300.000,- 2 Pembinaan produksi olahan buah salak di Desa Munduktemu Rp. 362.000,- - - Rp. 362.000,- 3 Sosialisasi MARS Desa Munduktemu Rp. 450.000,- - - Rp. 450.000,- 4 Sosialisasi tentang HIV/AIDS dan Narkoba Rp. 250.000,- - - Rp. 250.000,-
20
BAB IV | REKAPITULASI KEGIATAN DAN BIAYA RKM 5 Sosialisasi pentingnya cuci tangan sebelum makan Rp. 640.000,- - - Rp. 640.000,- 6 Penanaman Tanaman Depan Rumah KK Dampingan Rp. 3.600.000,- - - Rp. 3.600.000,- 7 Renovasi Tapal Batas Desa Munduktemu Rp. 1.205.000,- - - Rp. 1.205.000,- 8 Pengadaan Tong Sampah di Beberapa Pura Desa Munduktemu Rp. 750.000,- - Rp. 750.000,- Total Rp. 7.557.000,-21
BAB V | JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN BAB VJADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 26 28 29
I
Juli Agustus
Pembuatan dan Renovasi Tapal Batas Desa di
masing-masing Desa Munduktemu
Pembinaan produksi olahan buah salak di Desa
Munduktemu
Penyuluhan Strategi pemasaran hasil produksi kopi
bubuk BUMDes Desa Munduktemu
Pembuatan dan Sosialisasi MARS Desa Munduktemu No. Kegiatan
1
Perencanaan Prasarana Perumahan/Pemukiman Melalui Pembuatan Taman di depan rumah masyarakat Desa
2 3 11 Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD Negeri 2 Munduktemu Sosialisasi tentang HIV/AIDS
dan Narkoba
Sosialisasi pentingnya cuci tangan sebelum makan
9
10
Gotong Royong / Ngayah
Berpartisipasi sebagi Panitia dalam rangka HUT KTI dan Perayaan Kemerdekaan RI
ke-71 4 5 6 7 8
Pengadaan Tong Sampah di beberapa Pura Desa Munduktemu dan Sosialisasi
22
BAB VI | RENCANA KEGIATAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SARANABAB VI
RENCANA KEGIATAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SARANA
Setelah implementasi program selesai dilakukan masyarakat secara swadaya akan melakukan kegiatan operasional dan pemeliharaan (O&P) sarana, dan pengembangan terhadap sarana yang ada, serta melanjutkan kegiatan-kegiatan untuk mendukung peningkatan perilaku sehat di masyarakat. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut maka dibutuhkan suatu perencanan biaya (pendanaan) dan badan pengelola, yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut:
6.1 Pendanaan Kegiatan
Sumber dana O&P berasal dari masyarakat berupa iuran penggunaan air yang ditentukan berdasarkan kesepakata masyarakat melalui musyawarah desa. Kebutuhan biaya O&P di dasarkan atas biaya riil untuk kegiatan O&P, dimana cara perhitungan untuk menentukan Iuran Penggunaan Air sesuai dengan Materi Teknis O&P Sarana Air Minum.
6.2 Badan Pengelola
Agar pelaksanaan O&P sarana dan kegiatan lain dapat berjalan lacncar maka diperluakannya suatu organisasi. Untuk megelola sarana air minum dan atau sanitasi. Yang telah dibangun serta kegiatan lain seperti kesehatan. Organisasi ini disebut Agar Pelaksanaan O&P sarana an kegiatan lain dapat berjalan lancar maka diperlukan suatu organisasi untuk mengelola sarana air minum yang telah dibangun serta kegiatan lain seperti kesehatan. Organisasi ini disebut dengan Badan Pengelola.
Badan Pengelola pada dasarnya adalah KSM yang pada saat pelaksanaan program berfungsi sebagai pengelola Program di masyarakat yang kemudia berbah fungsi untuk mengoperasionalkan dan memelihara sarana, serta menyinambungkan kegiatan peningkatan perilaku kesehatan.
MARS MUNDUKTEMU BERSAHAJA
MEMBANGUN DENGAN TULUS
DIMULAI DARI KITA
PATUH TRI HITA KARANA
CERMIN LINGKUNGAN KITA
Reff:
BERANI JUJUR DAN ADIL
TENGGANG RASA TUK SESAMA
BERNAFASKAN GOTONG ROYONG
KITA TERUS KAN BERKEMBANG
BERGANDENGAN DENGAN ERAT
MUNDUKTEMU BERSAHAJA
Program Perencanaan Prasarana Perumahan/Pemukiman Melalui Pembuatan Taman di depan rumah masyarakat Desa
Pengadaan Tong Sampah di beberapa Pura Desa Munduktemu dan Sosialisasi Pemilahan Sampah
Program Pembuatan dan Renovasi Tapal Batas Desa di masing-masing Desa Munduktemu
Penyuluhan Strategi pemasaran hasil produksi kopi bubuk BUMDes Desa Munduktemu
Berpartisipasi sebagi Panitia dalam rangka HUT KTI dan Perayaan Kemerdekaan RI ke-71