• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sk Uraian Tugas Ppi Dan Tim Ppi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sk Uraian Tugas Ppi Dan Tim Ppi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

URAIAN TUGAS

pencegahan

dan

pengendalian infeksi

Rumah sakit prof. Dr. Tabrani pekanbaru

(2)

TENTANG

PENETAPAN URAIAN TUGAS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI PEKANBARU

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna serta mutu pelayanan keperawatan diperlukan adanya uraian tugas pencegahan dan pengendalian infeksi di RS Prof. Dr. Tabrani Pekanbaru.

b. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan pada butir ”a” di atas dipandang perlu untuk menetapkan uraian tugas pencegahan dan pengendalian infeksi RS Prof. Dr. Tabrani Pekanbaru melalui Surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dirumah sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 270/Menkes/SK/III/2007

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : Uraian Tugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Prof. Dr. Tabrani pekanbaru sebagai pedoman kerja dalam pelayanan keperawatan (terlampir). Kedua : Ketentuan-ketentuan sebagai mana yang dimaksud dalam diktum pertama adalah

sebagai mana ketentuan dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Pekanbaru Pada tanggal : 03 Februari 2015

Direktur RS Prof. Dr. Tabrani

dr. DOVY SAPTIKA FAULIN

NIK. 2014001651

SURAT KEPUTUSAN

(3)

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PPI

DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI PEKANBARU

Menimbang : a. Bahwa rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat di RS Prof. Dr. Tabrani, perlu adanya wadah yang mendukung profesi Tim PPI dalam menjalankan aktifitasnya, membantu direktur dalam bidang perencanan, pemantauan dan pembinaan Tim PPI.

b. Bahwa untuk mewujudkan butir “a” diatas, perlu adanya pengurus Tim PPI, yang di atur dan ditetapkan dengan keputusan Direktur RS Prof. Dr. Tabrani.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perumah Sakitan pasal 40 tentang Akreditasi Rumah Sakit dan pasal 25 tentang Perizinan Rumah Sakit 3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 tentang pedoman

susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional

5. Struktur organisasi RS Prof. Dr. Tabrani

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : Membentuk Tim Akreditasi RS Prof. DR. Tabrani dengan susunan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Tim bertugas membantu Direktur RS Prof. DR. Tabrani dalam mempersiapkan Akreditasi Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkan surat keputusan ini dibebankan kepada

RS Prof. DR. Tabrani

Ditetapkan di : Pekanbaru Pada tanggal : 03 Februari 2015

Direktur RS Prof. Dr. Tabrani

dr. DOVY SAPTIKA FAULIN

NIK. 2014001651

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN Nomor : 019/SK/DIR/RS-TAB/II/2015 TANGGAL : 03 Februari 2015

(4)

1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.

2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.

3. Membuat SPO PPI.

4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

5. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB infeksi nosokomial.

6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi.

7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam PPI.

8. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.

9. Mengindentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.

10. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.

11. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada direktur. 12. Berkoordinasi dengan unit tekait lain.

13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional dirumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebar-luaskan data resistensi antibiotika.

14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

15. Turut menyusun kebijakan kesehatan clinical governance dan patient safety.

16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai dengan kebijakan manajemen RS.

17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara memproses alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.

18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.

19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar prosedur / monitoring surveillance proses.

20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB di RS dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCO (Infection Prevention and Contol Officer) :

1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.

2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.

3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi antibiotika.

4. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB.

(5)

5. Membimbing dan mengajarkan pratek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur terapy.

6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.

7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memhami pencegahan dan pengendalian infeksi.

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCN (Infection Prevention and Control Nurse) :

1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi. 3. Melaksanakan surveillance infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.

4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI dirumah sakit dan faslitas pelayanan kesehatan lainnya.

5. Melakukan Investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi.

6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.

7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.

8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, laundry, gizi dan lain-lainnya dengan menggunakan daftar tilik.

9. Memonitor kesehatan lingkungan.

10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.

11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveillance infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

12. Membuat laporan surveillance dan melaporkan kepada Komite PPI. 13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.

14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI. 15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI RS.

16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.

17. Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) :

1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diunit rawat inap masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.

2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.

3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial pada pasien.

(6)

diruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham. 5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar Isolasi.

Ditetapkan di : Pekanbaru Pada tanggal : 03 Februari 2015

Direktur RS Prof. Dr. Tabrani

dr. DOVY SAPTIKA FAULIN NIK. 2014001651

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN Nomor : 020/SK/DIR/RS-TAB/II/2015 TANGGAL : 03 Februari 2015

SUSUNAN TIM PPI

RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI

Penanggung Jawab : Direktur RS Prof. Dr. Tabrani Komite PPI : dr. Dovy Saptika Faulin IPCO : dr. Almisrun

Anggota : Dokter Wakil SMF 1. SMF Bedah : dr. Zul Asdi, SpB

2. SMF Penyakit Dalam : dr. Dani Rosdiana, SpPD 3. SMF Kebidanan & Kandungan : dr. Chandra, SpOG

4. SMF Anak : dr. Dian Dwi Sary Mustika Febryany, SpA IPCN : Ullia.S, AMK

IPCLN :

1. Kepala Ruangan : - Susi Novita, AMK - Syahrul, AMd.Kep - Herlina Sandi, AMd.Kep - Tini Lestari, AMK - M. Rofi’i, AMK - Sri Murni¸ AMK

(7)

- Sri Lestari, AMd.Keb

- Dwi Ratna Puspitasari, AMK - Yessi Rahman, AMK

2. Petugas Lab : Yusdiana, Amd.AK

3. Petugas Farmasi : Harmi Suswita, S.Farm.Apt 4. Perawat PPI : Tini Lestari, AMK

5. Petugas CSSD : M. Rofi’i, AMK 6. Petugas Loundry : Antoni

7. Petugas IPSRS : Parisman

8. Petugas Sanitasi dan Gizi : Noferta Ersa Febi, AMd.GZ 9. Petugas House Keeping : Sami Rahayu

10. Petugas K3 RS : Izhar

11. Petugas Kamar Jenazah : Basarullah, S.PdI 12. Driver : Larfiko

13. Security : Nurdin Salim

Ditetapkan di : Pekanbaru Pada tanggal : 02 Januari 2015

Direktur RS Prof. Dr. Tabrani

dr. DOVY SAPTIKA FAULIN NIK. 2014001651

Referensi

Dokumen terkait

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/ Menkes/ SK/ I/ 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI),

• Kepmenkes no 270/2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.. o Membentuk Komite

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/ Menkes/ SK/ I/ 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat Provinsi, Kabupaten/

Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian

Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor hk.01.07/menkes/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan