PENGANTAR
PARASITOLOGI
KONTRAK PERKULIAHAN
Sistem Penilaian
Keaktifan 10% (keikutsertaan dan keaktifan di zoom meeting)
Tugas 20% presentasi tugas kelompok (5 orang /kelompok, yang dinilai adalah isi power point (ppt), cara presentasi dan diskusi)
UTS 30 %
UAS 40% syarat mengikuti UAS adalah jumlah kehadiran minimal 75% (setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir di OLU setiap
BUKU ACUAN
Paniker, 2018, Medical Parasitology, The Health
Science Publisher
Srisasi Gandahusada dkk, 2013, Parasitologi
Kedokteran, Edisi ke 4, Badan Penerbit FKUI
Jakarta.
Soedarto, 2008, Parasitologi Klinik, Airlangga
University Press, Surabaya
Soedarto, 2009, Pengobatan Penyakit Parasit,
Sagung Seto, Jakarta
Soedarto, 2011, Buku Ajar Parasitologi
PARASITOLOGI
Parasit : Organisme hidup yg mendapatkan makanan dari organisme hidup yg lain dan hidupnya tergantung pada organisme tsb Dari kata :
Parasitos : jasad yg mengambil makanan Logos : ilmu
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dari jasad hidup yg tinggal (dapat sementara / permanen) di dalam/permukaan jasad lain (hospes) dg maksud utk mengambil makanan baik sebagian /keseluruhan dari
SIMBIOSIS
Simbiosis : hubungan timbal balik antara 2
organisma atau makhluk hidup
Simbiosis dapat berlangsung sementara atau
terus menerus (permanen)
Macam simbiosis
Mutualisme Komensalisme Parasitisme
Mutualisme
Adalah hubungan timbal balik antara 2 orga-nisme, & kedua organisme mendapatkan keun-tungan dari hubungan timbal balik tersebut
Komensalisme
Hubungan timbal balik antara 2 organisme, apabila satu organisme mendapatkan keun-tungan, sedangkan organisme yg lain tidak mendapatkan kerugian
Parasitisme
Hubungan timbal balik antara dua organisme (yang bersifat sementara/permanen) dimana organisme yang satu mendapat keuntungan (parasit) sedangkan organisme yg lain
mendapat kerugian (hospes) biasanya dalam hal makanan
Pembagian Jasad Parasitologi
1. Zooparasit : parasit yg berupa hewan, dibagi dalam :
a. Protozoa : hewan bersel satu co : amoba
b. Metazoa : hewan bersel banyak yg dibagi lg dalam helmintes (cacing) dan artropoda
(serangga)
2. Fitoparasit : parasit berupa tumbuh2an yg terdiri dari bakteri dan jamur
PARASITISME
Dalam parasitisme ada dua organisme:
Parasit
Inang/hospes/host
Sebenarnya jasad parasit tidak bermaksud
membunuh hospesnya
Predator (pemangsa) : parasit yg membunuh
terlebih dahulu mangsanya kemudian
memakannya
Penggolongan Parasit (1)
Berdasarkan tempat hidupnya, parasit digolongan sbb:
1. Ecto parasite (ectozoa):
yi parasit yg hidup di permukaan tubuh hospes. Mis : di kulit, rambut, rongga telinga luar, co:
Caplak, Kutu, Tungau
2. Endo parasite (entozoa):
yi parasit yang hidup di dalam tubuh hospes
Mis: di dalam darah, rongga tubuh, usus & organ tubuh lainnya. co : Cacing gelang, Cacing pita,
Penggolongan Parasit (2)
Berdasarkan cara hidup, parasit digolongan : 1. Facultative parasite yi parasit yg selain
hidup parasitik di tubuh hospes, mampu hidup bebas di luar tubuh hospes (parasit yg akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat) Ex: Naegleria fowleri
2. Obligatory parasite yi parasit yg harus
selalu hidup di dalam tubuh hospes & di luar
Penggolongan Parasit (2)
3. Insidental parasite yi parasit yg hidup para-sitik pd hospes, yg sebenarnya bukan hospes alaminya, co : Echinococcus granulosus
Penggolongan Parasit (3)
Berdasarkan waktu, parasit digolongankan :
1. Temporary parasite
yi parasit yg hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja (hanya pd saat membutuhkan makanan)
2. Permanent parasite
yi parasit yg sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes
Penggolongan Parasit (4)
Berdasar sifat hidupnya, parasit digolongan : 1. Patogenik parasite
yi parasit yg hidup dalam hospes & menimbul-kan kerusamenimbul-kan pd jaringan/organ hospes baik secara mekanis, traumatik atau karena
racun/toksin yg dihasilkan Ex : Cacing tambang
Penggolongan Parasit (4)
2. Pseudoparasiteyi suatu benda asing yg pd pemeriksaan mirip seperti parasit tapi sebenarnya bukan parasit Ex : Serat-serat sisa makanan
3. Spurious parasite (parasit koprosoik)
yi parasit yg berada dalam usus hospes & melewati saluran cerna (=keluar) tanpa menimbulkan gejala infeksi pd hospes
Penggolongan Parasit (5)
Berdasarkan jumlah hospesnya
Parasit Monoksen:
Golongan parasit yang hanya memiliki 1
hospes. Ex : Ascaris lumbricoides,
Enterobius vermicularis
Parasit Poliksen:
Golongan parasit yang memiliki beberapa
Pembagian Hospes
1. Hospes definitif (definitive host /final host)
yaitu hospes tempat parasit tumbuh menjadi dewasa dan berkembang secara seksual
hospes ini akan mengeluarkan parasit dewasa/ matang sexual, contoh manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang (Ascaris
2. Hospes perantara (intermediate host) yaitu
hospes tempat parasit tumbuh menjadi ben-tuk infektif yg siap ditularkan kepada manu-sia hospes tempat berkembangnya stadium muda parasit (larva), contoh: Plasmodium
hidup pada manusia
3. Hospes reservoar (reservoir host, hospes cadangan) yaitu hospes insidental dr parasit yg secara alami hidup pd hewan hewan yg bertindak sbg hospes definitif bagi parasit yg hidup pd manusia, contoh ke
Vektor
Pada umumnya parasit menginfeksi hewan/ manusia melalui vektor yaitu jasad yg
menularkan parasit pd manusia dan hewan
secara aktif
Biasanya jasad vektor adalah serangga contoh nyamuk, lalat, kutu, kumbang, Ticks, Moluska Infeksi (transmisi) dapat dari
hewan hewan hewan manusia
Pembagian Vector
1. Biological Vector (hospes perantara):
Golongan vektor yang berperan sebagai
perantara parasit/penyakit dan sekaligus sebagai hospes.
Cont: Nyamuk
2. Mechanical Vector:
Golongan vektor yang berperan hanya
sebagai perantara parasit/penyakit saja.
Zoonosis
Penyakit hewan yg dapat ditularkan kpd manusia
(atau sebaliknya)
1. Anthropo-zoonosis:
Penyakit hewan yang ditularkan kepada
manusia.
Cont.: Balantidium coli (suatu parasit pd babi
yg bisa menular kpd manusia), Trichinosis
2. Zooanthropo-zoonosis:
Penyakit manusia yang ditularkan kepada
hewan.
Klasifikasi Parasit
1. Protozoa Protozoologi
2. Cacing (Helminthes) Helminthologi 3. Artropoda Entomologi
1. Protozoa
Protozoa : hewan bersel 1 yg memiliki fungsi
lengkap yaitu memiliki alat reproduksi, pen-cernaan, pernafasan, ekskresi, dll
Berdasar alat geraknya dikelompokan mjd : a. Rhizopoda (bergerak dg kaki semu) ; co
Entamoeba histolytica
b. Mastigophora (bergerak dg flagela); co :
Giardia lamblia
c. Ciliata (bergerak dg cilia); co: Balantidium
coli
d. Sporozoa (tdk memiliki alat gerak); co :
2. Cacing (Helminthes)
Sifat : multisel, bentuk simetris bilateral Ada 2 golongan yg penting utk kesehatan
manusia :
a. Filum Platyhelminthes ada 2 klas yaitu :
Cestoda (bentuk pita dg banyak segmen) Trematoda (bentuk pipih seperti daun)
b. Filum Nemathelminthes ada 1 klas Nematoda (bentuk tubuh silindris memanjang, tdk
Ciri Umum
Platyhelminthes Nemathelminthes
Hermaprodit/biseksual uniseksual Trematoda : membutuhkan
2 hospes : hospes definitif (manusia/mamalia) & hospes perantara (siput/ikan/
ketam/tumbuhan)
Tidak membutuhkan hospes perantara, manusia adalah hospes definitif
Cara infeksi : per-oral /
menembus kulit (larva) Cara infeksi : menelan telur/larva, menembus kulit / gigitan serangga / inhalasi
3. Serangga (Artropoda)
Serangga mempengaruhi kesehatan manusia dg bertindak sbg penular penyakit / penyebab langsung penyakit
Sebagai penular penyakit artropoda dpt me-nularkan berbagai macam organisme penyebab penyakit co protozoa, cacing, bakteri, virus dll Sebagai penyebab langsung penyakit
artro-poda dpt menimbulkan kerusakan kulit, kehilangan darah, alergi, dll
Jenis Penyakit Parasit
Protozoa : Malaria Amubiasis Toxoplasmosis Tripanosomiasis Leismaniasis Giardiasis Balantidiasis Cacing Askariasis Filariasis Taeniasis FascioliasisEPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK
PENULARAN
Penularan penyakit parasitik terjadi karena
stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain
Parasit dpt berpindah ke hospes lain dg cara
Hand to mouth
Dibawa oleh vektor co : nyamuk
Dibawa oleh hospes perantara : Siput, Ikan,
CARA INFEKSI
Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara:
1. Kontaminasi makanan dan minuman 2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir 3. Gigitan serangga
SUMBER INFEKSI (1)
Tanah, air, makanan/minuman yg terkontaminasi
oleh telur atau larva cacing
Air : Amoeba, Flagellata intesnital, Taenia
solium
Tanah : Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichiura, Strongyloides stercoralis
Makanan yg mengand larva infektif : Clonorchis
sinensis (ikan air tawar), Taenia solium (babi), Taenia saginata (sapi)
SUMBER INFEKSI (2)
Binatang & manusia yg terinfeksi parasit, Co :
Toxoplasma gondii (kucing), Echinococcus granul-osus (anjing), Manusia : Entamoeba histolytica, Enterobius vermicularis
Serangga penghisap darah Nyamuk Anopheles,
Portal Masuk Parasit
Penularan penyakit parasitik dapat melalui
beberapa portal masuk
1. Mulut , Co: Ascaris lumbricoides
2. Kulit, Co: Strongyloides stercoralis
3. Sal pernafasan, Co: Enterobius vermicularis 4. Transplasental (congenital), Co : Toxoplasma
gondii
5. Transmamary, Co: Ancylostoma
STADIUM INFEKTIF
Penularan penyakit parasitik dikarenakan masuknya stasium infektif dari parasit tersebut ke dalam tubuh hospesnya
Beberapa stadium infektif dari parasit adalah: 1. Telur, co : cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva, co : cacing tambang 3. Kista, co: Amoeba
4. Sporozoit, co : Plasmodium 5. Tropozoit, co : Trichomonas dll
DIAGNOSIS
Gejala penyakit parasitik mirip dg penyakit lain (tidak spesifik) oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dpt ditegakkan dg menemukan parasitnya.
Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
Tinja, urine
Darah, sputum/dahak Biopsi jaringan
Gejala penyakit parasit dipengaruhi oleh:
1. Meningkatnya jumlah parasit
2. Penyebaran parasit dalam organ tubuh 3. Sifat parasit tersebut
PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan dengan melakukan Pencegahan melalui cara:
a. Mengobati penderita
b. Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya
c. Memberantas sumber infeksi (reservoir host)
d. Memberantas binatang penular (vektor) atau intermediate host
Pembelajaran Parasitologi
Sebaran geografis Klasifikasi
Ciri morfologi & anatomi Daur hidup
Gejala klinis Diagnosa
Cara Penularan