PrN/l(OPDmS PfR&UllUAN llNGGI
...
-
JUDUI.OE.DI OJULIAHSAH KAHAN PENYUSUNAN MASTER Pl.AN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA RAKYAT BERBASIS SISTEM AGRIBISNtS DI KABUPATEN TASlkMALAVA
IISEPANOAH6 IMPlEMENTASt \YIRELESS SENSOR NETWORK N.'SH1 SEBAGAI SISTEM MONITORIN6 ENER61 ANGIN SE CARA SPASlAL SUTISNA INTERNET of THINGS n....n SEBAGA.l StsTEM MANAJEMEN ENERGI GEOUNG PERkAHTORAN
GUSTI TIA AROtANI MencUkur Kepuasan mn Kamrtmen Mffl&hadapi Perubahan Orpnisasl dencan Status l<epepwalan Sebapi Variabel Moderasl (KMus ... ~a~nPTNBI
AIOlMAO SATOftl MODEL PENOICMKNi MULTIK\JLTURAI. PADA PONOOK PESANTR£N NAHOlATUL UL.AMA DAI.AM MENCEGAH ANCAMAN RADIKAUSME DI KOTATASIICMALAYA
NANI RATNAHINGSIH MEDIA PEMBELAJARAN INTII\AKTIF BERB.ASIS Pf.NOEKATAN SOENTIFK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKlR MATEMATIK DAN SELF REGULATED LEARNING SISWA SMP
Pene,itian D~n Pemula Al.AM RAHMATULLOH IMPLEMENT~ LOAD BAI..ANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN HA.PROXY PADA KASUS SmtM INFORMASI AKAOEMtk UNIVERSITAS SIUW.<HGI
ALOY PU1RA AI..DYA IADlikasl ManaJttmen ~n W.oWi Den,;1n Notifllcasl Pembav.r.an Uarc Sekolah Untuk Onnt Tu.1 Si5Wil kfbaslsSms Gateway KH 11\HAM GUFRONI Pen~pan Metode Sret'vlce Quality Pada Aplikasl Pen,ukuran TinpJt ICepuasan Mahasiswa Terhad.ap Sarana Dan Prasarana
L11~torium (Studt Kasus: lab. lnfonnatilca Teorl Dan Ptmr,....,..man Qagr Universitas Sil"--''
NURULHIRON PEMANFMTAN MESIN DIESELBOCAS SEB.AGAI SISTEM AUTOMATIC MA)N FAILURE TA.AN5f£R CONTROi. (AMFTCI OENGAN METOOA HISTERISIS
OEPI SETIALESMANA Pen1--n Kemaml)lgn Konek:s', ltomunlkasl dan Kemardrian ~;fa, Mahasfswa melalul Metode lnkulri Model Alberta RATNAR\JSTlNA Efektivltas Pener,pan Model Pembelafaran Ctotlve Probiem SoMnc (CPS) Terhad.lp Peninp.at:¥1 Kemarnpuan Pemec:ahan Masalah
Matem1ttk Mlhasiswa
R REZA El AKBAR AD,ib$i SimulaM Kiner" i Pendukun• materi o.rtuliiNln u,_ .. .._.... Pt..- P«--t lunak
VEPtAPtATI PENGEMBANGAH 8AHAN AJAR MATEMATIKA 8£RBAS.IS PENOEKA.TAN PEMB£LAIARAN MATEMATIKA. REAUSTIIC jPMR) UNTUK MENINGKA.TKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN OtsPOSISI MATEMATIKSlSWA
SISKA RYANE MUSLIM KaJian Leamin, Obstacle Mah1siswa Pendidikan M1tematilr.a Pada Maten Trl1onomet:ri Dalam PerkuHahan !Capita Selekt1 Se:kolah MeMnoh
CE.CIP MUHAMAO ~DIK R APUICASI FORECASTING UNTUK PREDIICSI JUNLAH PEN DERITA PENYMJT MENGGUNAKAN METODE REGRESl LINIER
Dt PUSKESMAS OE'SASUkARAl\J KOTA TA.SIKMAlAYA FATIMAH ZAHRA NASVTION An.alts.is Peranan Pemberdayaan Ten111 Kerja
Perempuan Berbasls Islam! daian'I Mendorona Akselerasf Blsnr5
PeneOtian Dlsertasl Ooktor EDI SUROSO lean Manutattun,a Dan Total Quality Manaaemfflt Scbalal Daya ~,aerak Kinetja Perusahaan Melalut lno\lail dan Stnteal Manufaktur lStudi Pad.a Eltcn.vtlr TPT Indonesia I
IWAN WISANOANI Peri&aku Ma~ Perhankiln Dal.am Penombian K••,,utusan lnvestasl dan Pe~ Di Pas,;r I.all Sv:.rbh
OEOt NUKTAOI IMPLEMENT A.SI DESAIN DIOAICTIS PfMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TEOtNOLOGIQJ. PEDAGOGICAL ANO CONTENT KNOWLEDGE (TPAOO UNTUK MCNINGKATKAN ICEMAMPUAN B£RPIIOR KREATIF DAN ~SI MATEMATISSISWA
AIWJ£A Model P-kat t.unat Sdf-lodaDttve Seroriemasi Pena'riaUn Rute-aascd S"Ysterns Pen~itian Pasca Dolrtor SUPRATMAN Mer,aemhann.2.n nuu~n MelalL.11 PMalaran Analo&I dalam Teori Pia.ii"'t
UllC-MTI ... ,..,...;AS1-AS1'1tM1MUM11 Unrversit~Teuku l.mar" Penelltian PtodukTerapan klSWANTO MODEL PENGOLAHAN LIMB.AH CAIR OOMESTIK SISTEM
ELEKTROUSIS DAN StSTENI BIOSAND
USULAN PROGRAM
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM)
IbM MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) IKAN MUJAIR
Oleh :
Lilik Hidayanti, SKM., M.Si / NIDN 0411037701
Sri Maywati, SKM., M. Kes / NIDN 0402077701
UNIVERSITAS SILIWANGI
Mei, 2016
ii
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ... iv
DAFTAR ISI ... v
RINGKASAN PROPOSAL... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Analisis Situasi ... 1
1.2 Permasalahan Mitra... 3
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ... 5
2.1 Solusi... 5
2.2 Target dan Luaran... 5
BAB III METODE PELAKSANAAN ... 7
3.1 Metode Pendekatan Masalah ... 7
3.2 Rencana Kegiatan... ... 9
3.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra... 9
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ... 10
4.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi... 10
4.2 Kepakaran Tim Pengusul... 11
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 13
5.1 Anggaran Biaya... 13
5.2 Jadwal Kegiatan... 13 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua Pengusul dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 2. Gambaran Iptek yang akan ditransfer kepada kedua mitra Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra
Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Kedua Mitra Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya
vi
RINGKASAN
IbM Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Ikan Mujair Oleh :
Lilik Hidayanti, Sri Maywati
Bayi yang berumur 6 bulan sampai dengan dua tahun atau dikenal dengan istilah baduta membutuhkan asupan gizi yang tidak dapat hanya dipenuhi dari ASI saja, namun juga makanan lain yang dikenal sebagai Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Kecamatan Sukarame berada di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah dikenal sejak lama merupakan sentra produksi perikanan darat di Jawa Barat, salah satunya adalah ikan mujair. Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Sukarame membudidayakan ikan mujair di kolam ikan atau balong yang mereka miliki. Berlimpahnya hasil perikanan darat ini merupakan sumber protein non alergen yang baik bagi baduta apabila diolah menjadi MP ASI.
Namun sangat disayangkan, di daerah dengan limpahan ikan sebagai sumber protein yang baik ini masih ditemukan baduta dengan asupan energi dan protein serta status gizi yang rendah. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sri maywati & Lilik Hidayanti (2014) di Kecamatan Sukarame menunjukkan bahwa masih ada 25,6 % baduta yang memiliki Tingkat Kecukupan Energi (TKE) dengan kategori defisit, dan 18,6% baduta memiliki Tingkat Kecukupan Protein (TKP) dengan kategori defisit. Kondisi tersebut akan berdampak pada rendahnya status gizi baduta. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilik Hidayanti & Sri Maywati (2014) di Kecamatan Sukarame yang menunjukkan bahwa rata-rata status gizi baduta masuk kategori gizi kurang berdasarkan BB/TB skor Z sebesar -2,024. Beberapa hal yang menyebabkan ikan mujair tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai MP ASI, antara lain adalah; (1) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan ikan mujair mejadi MP ASI, (2) Adanya mitos yang berkembang di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan, serta (3) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan baduta. Ditambah lagi, hasil penelitian Sri Maywati & Lilik Hidayanti (2014) menunjukkan bahwa sebagian besar (67,4 %) ibu yang memiliki baduta berpendidikan SD. Pendidikan seseorang biasanya berkorelasi dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Upaya untuk mengatasi pemecahan masalah rendahnya asupan energi dan protein serta status gizi baduta, maka kami mengusulkan pelaksanaan IbM MP ASI Ikan mujair dengan 2 mitra kelompok ibu rumah tangga dengan kegiatan yang disepakati adalah ;(1) Demonstrasi, Pelatihan dan pendampingan mengenai cara pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair, (2) Pemantauan kejadian kecacingan baduta selama mengkonsumsi MP ASI ikan mujair, (3) Pemantauan asupan energi dan protein baduta selama pemberian MP ASI ikan mujair dengan metode visual
comstock, serta (4) Pemantauan penambahan berat badan baduta selama
mengkonsumsi MP ASI berbahan baku ikan mujair. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan IbM ini adalah (1) MP ASI Ikan mujair untuk baduta, (2) Buku pencatatan asupan MP ASI Ikan mujair dengan metode visual comstock, (3) Buku pemantauan penambahan berat badan, (4) Buku pemantauan status kesehatan baduta.
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi
Setelah bayi berumur 6 bulan sampai dengan dua tahun (baduta), asupan gizinya tidak dapat hanya dipenuhi dari ASI saja. Pada periode ini, baduta membutuhkan asupan makanan lain yaitu Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Kandungan gizi di dalam MP ASI harus mampu memenuhi kebutuhan gizi baduta agar tidak terjadi growth faltering (kegagalan pertumbuhan) dan gangguan perkembangan otak. Karena Baduta adalah periode kesempatan emas kehidupan
(window of opportunity) dan merupakan periode 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) yang akan mempengaruhi kualitas hidup manusia di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, apabila terjadi masalah gizi pada periode ini maka akan berdampak pada kualitas SDM dan akhirnya berdampak pada daya saing bangsa.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa Kecamatan Sukarame berada di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah dikenal sejak lama merupakan sentra produksi perikanan darat di Jawa Barat, salah satunya adalah ikan mujair. Produksi ikan mujair di Kabupaten Tasikmalaya sangat besar yaitu 8.509,46 ton/tahun pada tahun 2013, jauh di atas produksi ikan gurame (808,8 ton/tahun), dan ikan mas (6.214, ton/tahun). Kelebihan lain dari ikan mujair antara lain adalah merupakan sumber protein hewani yang murah, budidayanya mudah, pertumbuhannya cepat, memiliki daging yang tebal dan ukuran yang besar. Budidaya ikan mujair biasanya dilakukan di kolam atau dalam bahasa sunda disebut dengan balong. Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Sukarame memiliki kolam ikan atau balong ini.
Berlimpahnya produksi perikanan darat ini merupakan sumber protein non alergen yang baik bagi baduta apabila diolah menjadi MP ASI. Pembuatan MP ASI dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti ikan mujair mempunyai banyak keuntungan antara lain memiliki harga yang murah sehingga terjangkau, bahan pangan mudah didapat, serta merupakan upaya edukasi kepada baduta untuk mengenal berbagai macam rasa dan jenis makanan sehingga anak kelak dapat menyukai makanan yang beraneka ragam yang ada di sekitar mereka.
2
Namun sangat disayangkan, di daerah dengan limpahan ikan sebagai sumber protein yang baik ini masih ditemukan baduta dengan asupan energi dan protein serta status gizi yang rendah. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sri maywati & Lilik Hidayanti (2014) di Kecamatan Sukarame menunjukkan bahwa masih ada 25,6 % baduta yang memiliki Tingkat Kecukupan Energi (TKE) dengan kategori defisit, dan 18,6% baduta memiliki Tingkat Kecukupan Protein (TKP) dengan kategori defisit. Kondisi tersebut akan berdampak pada rendahnya status gizi baduta. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilik Hidayanti & Sri Maywati (2014) di Kecamatan Sukarame yang menunjukkan bahwa rata-rata status gizi baduta masuk kategori gizi kurang berdasarkan BB/TB skor Z sebesar -2,024.
Beberapa hal yang menyebabkan ikan Mujair tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai MP ASI, antara lain adalah; (1) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan ikan mujair mejadi MP ASI, (2) Adanya mitos yang berkembang di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan, serta (3) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan baduta. Ditambah lagi, hasil penelitian Sri Maywati & Lilik Hidayanti (2014) menunjukkan bahwa sebagian besar (67,4 %) ibu yang memiliki baduta berpendidikan SD. Pendidikan seseorang biasanya berkorelasi dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kami akan berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair untuk meningkatkan asupan energi dan protein serta status gizi baduta. Makanan Pendamping ASI (MP ASI) ikan mujair merupakan MP ASI yang dibuat dengan bahan baku ikan mujair sebagai sumber protein yang dicampur bahan makanan lain sumber karbohidrat seperti labu kuning, kentang, sukun, ubi atau tepung beras.
Pelaksanaan kegiatan IbM dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) kelompok ibu rumah tangga yang aktif di Posyandu Batugugur, Desa Sukarame dan Posyandu Sukamanah, Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame, Kabupaten
3
Tasikmalaya sebagai mitra. Kelompok ibu rumah tangga yang menjadi mitra adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak umur 6 bulan sampai 2 tahun dan kolam ikan dengan 2 kader posyandu sebagai koordinator untuk masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 30 ibu rumah tangga.
Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra, disepakati bahwa upaya pemecahan masalah rendahnya asupan energi dan protein serta status gizi baduta akan dilakukan dengan;(1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai kandungan gizi dan pemanfaatan ikan mujair sebagai bahan baku MP ASI melalui demonstrasi, pelatihan dan pendampingan mengenai cara pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair, (2) Merubah persepsi masyarakat mengenai mitos bahwa konsumsi ikan dapat menyebabkan kecacingan pada baduta dilakukan dengan pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI ikan mujair,(3) Melakukan pemantauan asupan energi dan protein baduta selama pemberian MP ASI ikan mujair dengan metode visual
comstock, serta (4) Melakukan pemantauan penambahan berat badan baduta
selama mengkonsumsi MP ASI berbahan baku ikan mujair.
1.2 Permasalahan Mitra dan Solusi a. Permasalahan mitra 1 dan solusi
Permasalahan Akar
Masalah
Penyebab masalah Solusi yang disepakati
Rendahnya status gizi baduta Rendahnya asupan energi dan protein baduta yang berasal dari MP ASI 1. Ketidaktahuan masyarakat memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI
1. Pelatihan Pembuatan MP ASI Ikan Mujair
2. Pendampingan pembuatan MP ASI Ikan Mujair 3. Pemantauan asupan MP
ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 4. Pemantauan penambahan
berat bada baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
2. Mitos di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan
Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
4 terjadinya kecacingan 3. Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai
kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan baduta
Demonstrasi kandungan gizi pada MP ASI Ikan Mujair
b. Permasalahan Mitra 2 dan solusi
Permasalahan Akar
Masalah
Penyebab masalah Solusi yang disepakati
Rendahnya status gizi baduta Rendahnya asupan energi dan protein baduta yang berasal dari MP ASI 1. Ketidaktahuan masyarakat memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI
1. Demonstrasi mengenai pembuatan MP ASI Ikan Mujair
2. Pelatihan Pembuatan MP ASI Ikan Mujair
3. Pendampingan mengenai pembuatan MP ASI Ikan Mujair
4. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 5. Pemantauan
penambahan berat badan baduta selama
mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
2. Mitos di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya
kecacingan
Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
5
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi
Solusi yang disepakati antara tim pengusul dan mitra adalah sebagai berikut : 1. Demonstrasi, Pelatihan dan pendampingan pembuatan MP ASI berbahan baku
ikan mujair
2. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair pada baduta dengan metode visual
comstock
3. Pemantauan penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
4. Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
2.2 Target Luaran
Target yang diharapkan dapat tercapai pada pelaksanaan program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) MP ASI Ikan Mujair, adalah sebagai berikut :
1. Mitra mampu membuat MP ASI berbahan baku ikan mujair 2. Meningkatkan asupan energi dan protein baduta mitra 3. Meningkatkan status gizi baduta mitra
4. Perubahan persepsi mitra terkait dengan mitos yang menyatakan bahwa ikan dapat menyebabkan kecacingan pada anak
Luaran kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair ini adalah : 1. Metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair
2. Buku pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 3. Buku pemantauan penambahan berat
6
Tabel 2.1 Rencana Target Capaian Luaran
No Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Publikasi Ilmiah di jurnal/Prosiding Submitted
2. Pemakalah dalam pertemuan
ilmiah
Terdaftar
3. Hak Atas Kekayaan Intelektual Tidak ada
4. Teknologi tepat guna Metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair
5. a. Jasa 1. Penerapan demonstrasi, pelatihan dan
pendampingan metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair
2. Penerapan pemantauan asupan MP ASI
Ikan Mujair dengan metode visual
comstock
3. Penerapan pemantauan penambahan berat badan baduta
4. Penerapan pemantauan kejadian
kecacingan baduta
b. Produk 1. MP ASI Ikan Mujair untuk baduta
2. Buku pencatatan asupan MP ASI Ikan
Mujair dengan metode visual comstock 3. Buku pemantauan penambahan berat
badan
4. Buku pemantauan kejadian kecacingan baduta
6. Buku Ajar Draft buku ajar pada mata kuliah Gizi
Kesehatan Masyarakat
7
BAB III METODE KEGIATAN
3.1 Metode Pendekatan Masalah
Upaya yang dilakukan oleh tim pengusul agar mitra mampu memanfaatkan potensi ikan mujair yang dihasilkan sebagai bahan baku pembuatan MP ASI serta mau memberikannya untuk baduta dilakukan dengan menggunakan prinsip SAVI (Somatic, Auditory, Visualization dan Intellectualy). Prinsip SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa transfer Ipteks dilakukan dengan memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki mitra.
Transfer Ipteks tersebut meliputi tahapan kegiatan ; (1) Somatic : mitra menerima informasi dengan mengalami dan melakukan. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah menunjukkan bukti melalui pemantauan asupan, pemantauan berat badan, serta pemantauan status kesehatan selama pemberian MP ASI Ikan Mujair ; (2) Auditory: mitra menerima informasi dengan mendengarkan, menyimak, dan menanggapi. Metode yang dilakukan pada tahap ini adalah pelatihan; (3)
Visualization : mitra menerima informasi melalui mengamati, demonstrasi, dan
penggunaan media atau alat peraga. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah demonstrasi analisis zat gizi dalam MP ASI (4) Intellectualy : mitra menerima informasi dengan berlatih dan menerapkan. Metode yang dilakukan pada tahap ini adalah pendampingan penerapan pembuatan MP ASI Ikan Mujair.
Tujuan penyampaian informasi pada setiap tahapan adalah sebagai berikut; (1) Demonstrasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mitra, (2) Pelatihan yang bertujuan agar mitra mampu membuat MP ASI Ikan Mujair, (3) Pendampingan untuk memastikan mitra dapat membuat MP ASI Ikan Mujair dengan baik, serta (4) Pemantauan bertujuan untuk mengetahui daya terima baduta dan memberikan bukti nyata dampak pemberian MP ASI Ikan Mujair pada status gizi dan kejadian kecacingan pada baduta sehingga diharapkan terjadi perubahan persepsi pada mitra. Melalui tahapan-tahapan tersebut diharapkan mitra menjadi tahu, mau, dan mampu membuat MP ASI ikan mujair, proses transfer Ipteks yang diberikan bisa sustainable, menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh
8
mitra, serta mitra dapat membagikan kemampuan yang dimiliki kepada ibu-ibu lain yang memiliki baduta.
Secara garis besar proses yang dilakukan untuk membantu meningkatkan asupan energi dan protein serta status gizi baduta mitra melalui pembuatan dan asupan MP ASI Ikan Mujair, digambarkan sebagai berikut :
Permasalahan Mitra 1 Permasalahan Mitra 2
Rendahnya status gizi karena rendahnya asupan energi dan protein, dengan penyebab : 1. Ketidaktahuan masyarakat
memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI 2. Mitos di masyarakat bahwa
konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan
3. Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan
Rendahnya status gizi karena
rendahnya asupan energi dan protein, dengan penyebab :
1. Ketidaktahuan masyarakat memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI
2. Mitos di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya
kecacingan
SOLUSI
Pembuatan MP ASI Ikan Mujair melalui tahapan kegiatan :
1. Demonstrasi 2. Pelatihan 3. Pendampingan
4. Pemantauan asupan MP ASI, penambahan berat badan dan kejadian kecacingan baduta
Out Put
Mitra tahu, mau, dan mampu membuat MP ASI Ikan Mujair
Dampak
Peningkatan asupan energi protein baduta Peningkatan Status gizi baduta
9
3.2 Rencana Kegiatan
1. Penyiapan lokasi dan sasaran 2. Penyusunan jadwal kegiatan 3. Sosialisasi program
4. Demonstrasi mengenai pembuatan dan kandungan gizi MP ASI Ikan Mujair 5. Pelatihan pembuatan MP ASI Ikan Mujair
6. Pendampingan pembuatan MP ASI Ikan Mujair 7. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair
8. Pemantaun penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
9. Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
10. Evaluasi peningkatan asupan energi dan protein serta status gizi baduta setelah mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
11. Evaluasi status kesehatan khususnya kejadian kecacingan setelah baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
3.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra
Mitra 1 dan 2 memiliki kolam ikan atau balong di pekarangan rumahnya walaupun dengan ukuran yang tidak luas. Kolam ikan tersebut digunakan untuk membudidayakan ikan perairan darat yang salah satunya adalah ikan mujair. Hasil budidaya ikan perairan darat tersebut sebagian besar dijual sebagai tambahan penghasilan keluarga dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga. Namun begitu kedua mitra belum memanfaatkan hasil budidaya ikan mujair sebagai makanan pendamping ASI yang diberikan untuk baduta mereka. Di samping itu kedua mitra juga memiliki peralatan yang dapat digunakan untuk membuat MP ASI Ikan Mujair. Peralatan tersebut antara lain adalah blender, kompor, dan panci
10
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi dalam melaksanakan Pengabdian Masyarakat
Rekam jejak kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan oleh Universitas Siliwangi melalui LPPM dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan dari segi jumlah maupun kualitasnya. Pengabdian masyarakat di bawah koordinasi LPPM UNSIL antara lain dilakukan oleh unit kerja dan dosen dengan sumber dana internal Universitas Siliwangi, sumber dana DIKTI, maupun PPM kegiatan KKN tematik bekerja sama dengan Provinsi Jawa Barat. Berikut sebagian data PPM yang dilakukan oleh LPPM UNSIL dalam 1(satu) tahun terakhir :
Tabel 4.1. PPM Unit Kerja dan Dosen Universitas Siliwangi
No Judul PPM Sumber dana
1. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan manajemen usaha mikro di desa wonoharjo kec. Pangandaran
UNSIL
2. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan manajemen usaha mikro di desa Margalaksana kec. Salawu
UNSIL
3. Penyuluhan entrepreneurship kelompok usaha komoditas ikan segar kec. parigi
UNSIL 4. Revitalisasi posyandu dalam upaya meningkatkan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
UNSIL
5. IbM untuk pengrajin mendong di kec. Manonjaya IbM DIKTI
6. Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI
7. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM
UNSIL & prov. Jabar
8. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM
UNSIL & prov. Jabar
9. KKN kebangsaan (UNHAS)
10. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM
UNSIL & prov. Jabar
11. Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI
11
Kecamatan Salawu Kab. Tasikmalaya
13. IbM Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Sunda untuk Guru-guru MIPA SMP Kec. Karangnunggal Tasikmalaya
IbM DIKTI
14. IbM Untuk Pengrajin Kelom Geulis di Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya
IbM DIKTI
4.2 Kepakaran tim pengusul
Pelaksanaan IbM MP ASI yang akan dilaksanakan membutuhkan tenaga yang memiliki kepakaran di bidang gizi masyarakat dan promosi kesehatan. Ketua tim pengusul berpendidikan S2 Gizi Masyarakat, mengajar mata kuliah Gizi Kesehatan Masyarakat dan Penentuan status gizi di Program Studi Kesehatan Masyarakat. Fokus utama penelitian ketua tim pengusul adalah gizi balita dan sejak tahun 2013 ketua tim pengusul terlibat dalam penelitian yang terkait dengan ketahanan pangan dan status gizi balita di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Di samping itu, ketua tim pernah ikut serta dalam tim Pengabdian Masyarakat FIK UNSIL terkait dengan revitalisasi posyandu dan menjadi narasumber pada pelatihan MP ASI pangan lokal pada PPM FIK UNSIL. Anggota tim pengusul memiliki keahlian di bidang promosi kesehatan mengajar mata kuliah diklat dan teknik survei kesehatan serta aktif dalam kegiatan yang memberikan penyuluhan dan edukasi kesehatan pada masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair ini, tim pengusul membagi tugas antara ketua dan anggota berdasarkan kemampuan dan kualifikasi masing-masing.
Tabel 4.2 Uraian Tugas Tim IbM
No Kedudukan
dalam Tim
Bidang Keahlian Uraian Tugas
1. LiliK Hidayanti, SKM., M.Si (Ketua Tim)
Pembuatan MP ASI Demonstrasi, pelatihan dan
pendampingan pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair
Pemujairian konsumsi pangan
Memantau asupan energi dan protein baduta dari MP ASI Ikan Mujair dengan metode
visual comstock
12
gizi berat badan baduta selama
mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 2. Sri Maywati, SKM., M.Kes (Anggota Tim) Survei status kesehatan Memantau kejadian
kecacingan selama baduta
mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
Promosi kesehatan Perencanaan dan persiapan
pelaksanaan kegiatan yang meliputi koordinasi, penyiapan media dan alat peraga serta merancang metode demonstrasi dan pelatihan
13
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Biaya
Anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair secara garis besar dapat dilihat dalam tabel 5.1, sedangkan rincian detailnya dapat dilihat dalam lampiran.
Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Program IbM
No Komponen Biaya yang Diusulkan
1. Honorarium Pelaksana Rp 11.360.000,00
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Rp 23.270.000,00
3. Perjalanan Rp 6.600.000,00
4. Lain-lain : Publikasi, laporan Rp 8.750.000,00
Jumlah Rp 49.980.000,00
Keterangan : Rincian Anggaran Terlampir 5.1 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan IbM yang akan dilaksanakan terlebih dahulu didiskusikan dan berdasarkan kesepakatan dengan mitra 1 dan mitra 2. Penentuan jadwal disesuaikan dengan kesibukan dan waktu yang dimiliki oleh mitra. Kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan yang disajikan pada tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan IbM
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Survei awal
2. Penyusunan jadwal kegiatan
3. Sosialiasi program
4. Demonstrasi mengenai pembuatan MP ASI
Ikan Mujair
5. Pelatihan pembuatan MP ASI Ikan Mujair
6. Pendampingan pembuatan MP ASI Ikan
Mujair
7. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair
8. Pemantaun penambahan berat badan baduta
selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
9. Pemantauan kejadian kecacingan baduta
selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
14
11. Evaluasi status gizi baduta
15
DAFTAR PUSTAKA
BAPPENAS, 2011, RANPG - Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015, BAPPENAS, Jakarta
Kemenkes RI, 2010, Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak, Kemenkes RI, Jakarta Kemenkes. 2014. Hasil Riskesdas 2013. Kemenkes RI
Lilik Hidayanti & Sri Maywati. 2014. Ketahanan Pangan (Food Security) Dan Status
Gizi Balita Keluarga Miskin Di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.
Laporan Penelitian Dosen Madya Universitas Siliwangi
Lilik Hidayanti & Sri Maywati. 2015. Ketahanan Pangan Keluarga Miskin yang Memiliki Balita Gizi Kurang di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. Laporan Penelitian Dosen Pemula
Meyliana, dkk. 2013. Potensi Budidaya Ikan Mujair: Studi Kasus di Kecamatan Leuwisari Tasikmalaya, Laporan Penelitian Universitas Maranantha
Puskesmas Sukarame, 2014, Laporan Tahunan Puskesmas Sukarame, Puskesmas Sukarame
Sri Maywati & Lilik Hidayanti. 2014. Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food
Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi. Laporan Penelitian Dosen Pemula
Lampiran 1
Biodata Ketua Tim Pengusul A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lilik Hidayanti, SKM., M.Si
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Lektor
5 NIDN 04-1103-7701
6 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 11 Maret 1977
7 Email lilikhidayanti@unsil.ac.id
8 Nomor Hp 081 221 89 908
9 Alamat Kantor Jl. Siliwangi Nomor 24 Tasikmalaya 46115
10 Lulusan yang telah
dihasilkan
S1 = 30 orang
11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Ilmu Gizi Dasar
2. Gizi Kesehatan Masyarakat 3. Penentuan Status Gizi B. Riwayat Pendidikan S1 S2 Nama Perguruan Tinggi Universitas Diponegoro Semarang Universitas Diponegoro Semarang
Bidang Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Peminatan Gizi
Kesehatan Masyarakat
Magister Gizi Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus 1995-2000 2004-2006
Judul
Skripsi/Disertasi
Hubungan Pola Makan
dengan Status Gizi Anak Umur 2-5 Tahun di Kec. Karanganom Kab. Klaten
Hubungan Karakteristik
Keluarga dan Kebiasaan
Konsumsi Makanan
Kariogenik dengan
Keparahan Karies Gigi pada Anak SD di Tasikmalaya
Nama Pembimbing Prof. Dr. Fatimah Muis, M.Sc
Laksmi Widajanti, Ir., M.Si
Dr. SA. Nugrahaeni, M.Kes Laksmi Widajanti, Ir., M.Si C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp)
2011 Studi Retrospektif Besar Risiko faktor ibu
dalam Melakukan penyapihan dini pada Balita Umur 2-5 Tahun
Mandiri 4
2013 Analisis Dampak Konseling Gizi terhadap
peningkatkan pengetahuan Gizi Ibu yang memiliki balita gizi kurang
UNSIL 4
2014 Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food
Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi
Biodata Anggota Tim Pengusul : A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar ) Sri Maywati, SKM.,M.Kes
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan fungsional Lektor
4. NIP/NIK 411 221 219
5. NIDN 04-0207-7701
6. Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 2 Juli 1977
7. e-mail Srimaywati@unsil.ac.id
8. Nomor Telepon /HP 081 323 851 978
9. Alamat Kantor Jl Siliwangi no 24 Tasikmalaya
10. Nomor telepon/Faks 0265-324445
11. Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 30 orang
12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Teknik Survei Kesehatan
2. Diklat B. Riwayat Pendidikan
S -1 S -2
Nama Perguruan tinggi
Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro
Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Magister Promosi Kesehatan
(kajian promosi K3) Tahun Masuk-Lulus 1995 – 2000 2009 – 2011 Judul skripsi /tesis Hubungan lama pemaparan benzena terhadap kadar Hb darah pekerja SPBU di
Semarang
Hubungan Faktor Pemajanan Benzena Dan Faktor Individu Terhadap Kadar Fenol Urin Pekerja Bagian Pengeleman Pada Home Industri Sandal Di Kota Tasikmalaya
Nama
Pembimbing
dr. Ari Suwondo, MPH dr. Baju Widjasena, Merg
Dr. dr. Ari Suwondo, MPH dr. Daru Lestantyo, MSi C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta
Rp)
1. 4
.
2011 Hubungan lama paparan getaran dengan
kejadian CTS pada pekerja bagian penjahitan tikar mendong kel. Purbaratu Kec. Cibeureum kota Tasikmalaya
Mandiri 1.5
2. 5
.
2013 Dampak aktivitas home industri meubel
terhadap kesehatan balita di sekitar industri meubel sektor informal kel.
Kahuripan Kec. Tawang Kota
Tasikmalaya
Lampiran 2
Gambaran Iptek yang akan ditransfer Kepada Mitra
1. Metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair
Makanan Pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan yang diberikan kepada bayi pada saat berumur 6 bulan sampai dengan 2 tahun. MP ASI harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi terutama adalah protein. Salah satu sumber protein yang baik adalah ikan mujair. Metode pembuatan MP ASI Ikan mujair dilakukan dengan membuat adonan catur tunggal yang terdiri dari campuran pangan sumber karbohidrat (tepung beras), sumber protein (Ikan mujair), 3. Sumber Vitamin dan mineral (sayuran), 4. Sumber lemak (margarine).
2. Pemantauan asupan MP ASI Ikan mujair dengan metode visual Comstock Prinsip dari metode visual comstock adalah menaksir secara visual banyaknya sisa makanan atau makanan yang dikonsumsi untuk setiap golongan makanan atau jenis hidangan. Hasil estimasi tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk skor dengan menggunakan skala pengukuran. Metode visual
comstock dapat menghasilkan hasil yang cukup detail dan tidak mengganggu proses
pemberian makan secara signifikan. Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa banyak asupan makan seseorang.
Metode taksiran visual dengan menggunakan skala pengukuran dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skor skala 6 poin dengan kriteria sebagai berikut :
0 : Jika tidak ada porsi makanan yang tersisa (100% dikonsumsi) 1 : Jika tersisa ¼ porsi ( hanya 75% yang dikonsumsi)
2 : Jika tersisa ½ porsi ( hanya 50% yang dikonsumsi) 3 : Jika tersisa ¾ porsi (hanya 25% yang dikonsumsi)
4 : Jika tersisa hampir mendekati utuh ( hanya dikonsumsi sedikit atau 5%) 5 : Jika makanan tidak dikonsumsi sama sekali (utuh)
3. Pemantauan penambahan berat baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
Pemantauan penambahan berat badan baduta dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri adalah
pengukuran yang menggunakan ukuran tubuh sebagai indikator status gizi seseorang. Pada kondisi ini ukuran antropometri yang digunakan adalah dimensi masa.
4. Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair
Pemantauan terjadinya kasus kecacingan selama pemberian MP ASI Ikan Mujair untuk memberikan bukti nyata sehingga dapat merubah mitos yang ada di masyarakat bahwa ikan dapat menyebabkan kecacingan pada anak. Metode yang digunakan untuk mengetahui keberadaan telur cacing dilakukan secara sederhana dengan menggunakan metode eosin.
Lampiran 3 Peta Lokasi Wilayah Kedua mitra
1. Peta Kabupaten dan Kota Tasikmalaya
2. Peta Kecamatan Sukarame
Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya[6]
1. Kadipaten 2. Pagerageung 3. Ciawi 4. Sukaresik 5. Jamanis 6. Sukahening 7. Rajapolah 8. Cisayong 9. Cigalontang 10. Sariwangi 11. Leuwisari 12. Padakembang 13. Sukaratu 14. Singaparna 15. Salawu 16. Mangunreja 17. Sukarame 18. Manonjaya 19. Cineam 20. Taraju 21. Puspahiang 22. Tanjungjaya 23. Sukaraja 24. Gunungtanjung 25. Karangjaya 26. Bojonggambir 27. Sodonghilir 28. Parungponteng 29. Jatiwaras 30. Salopa 31. Culamega 32. Bantarkalong 33. Bojongasih 34. Cibalong 35. Cikatomas 36. Cipatujah 37. Karangnunggal 38. Cikalong 39. Pancatengah 40. Kota Tasikmalaya 40
Lampiran 5.
ANGGARAN BIAYA IbM MP ASI IKAN MUJAIR
1. Honorarium (23%)
Honor Tim Pelaksana Honor /Jam (Rp)
Waktu
(Jam/Mgg) Minggu jumlah
Ketua Rp 15.000 7 32 Rp 3.360.000
Anggota Rp 10.000 10 32 Rp 3.200.000
Asisten administrasi Rp 7.500 10 32 Rp 2.400.000
Asisten lapangan Rp 7.500 10 32 Rp 2.400.000
SUB TOTAL (HONORARIUM) Rp 11.360.000
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan jumlah
bahan dan peralatan pelatihan pelaksanaan pelatihan 2 Rp 4.000.000 Rp 8.000.000
Pemeriksaan feses dengan eosin Pemeriksaan Kecacingan 60 Rp 11.000 Rp 660.000
ATK kesekretariatan 2 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
Pulsa HP koordinasi 8 Rp 500.000 Rp 4.000.000
pulsa paket data menelusur pustaka 8 Rp 250.000 Rp 2.000.000
Falsh disk alat penyimpan data 4 Rp 100.000 Rp 400.000
modem internet menelusur pustaka 2 Rp 405.000 Rp 810.000
konsumsi snak untuk pelatihan 180 Rp 30.000 Rp 5.400.000
SUB TOTAL (BAHAN HABIS PAKAI DAN ALAT) Rp 23.270.000
4. Perjalanan (13 %)
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Biaya
Ketua tim persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp 100.000 Rp 2.000.000
Anggota persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp 80.000 Rp 1.600.000
asisten teknis dan administrasi persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp 75.000 Rp 1.500.000
mahasiswa (2 orang) persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp 50.000 Rp 1.000.000
perjalanan seminar hasil Deseminasi hasil IbM 1 Rp 500.000 Rp 500.000
SUB TOTAL (PERJALANAN) Rp 6.600.000
5. Lain-Lain
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Biaya
Laporan
Penyusunan dan pengandaan
laporan 5 Rp 150.000 Rp 750.000
modul pembuatan MP ASI materi pelatihan 30 Rp 50.000 Rp 1.500.000
buku pemantauan visual comstock memantau asupan makan 30 Rp 50.000 Rp 1.500.000
buku pemantauan penambahan BB memantau status gizi 30 Rp 50.000 Rp 1.500.000
buku pemantauan status kesehatan memantau kejadian kecacingan 30 Rp 50.000 Rp 1.500.000
Pubikasi Publikasi hasil IbM 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
SUB TOTAL (LAIN-LAIN) Rp 8.750.000