• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI IN VITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK ETILASETAT DAUN PUGUN TANOH [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.] SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI IN VITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK ETILASETAT DAUN PUGUN TANOH [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.] SKRIPSI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UJI IN VITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK

EKSTRAK ETILASETAT DAUN PUGUN TANOH

[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]

SKRIPSI

OLEH:

MARIA ATRINA SITEPU

NIM 111501071

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UJI IN VITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK

EKSTRAK ETILASETAT DAUN PUGUN TANOH

[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

MARIA ATRINA SITEPU

NIM 111501071

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

UJI IN VITRO AKTIVITAS ANTELMINTIK

EKSTRAK ETILASETAT DAUN PUGUNTANOH

[Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]

OLEH:

MARIA ATRINA SITEPU NIM 111501071

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 23 November 2015

Disetujui oleh:

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt. Dr. Masfria, M.S., Apt.

NIP 197812052010121004 NIP 195707231986012001

Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.embimbing

II NIP 197812052010121004

Dr. Panal Sitorus, M.Si., Apt. Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt. NIP 195310301980031002 NIP 195112231980032002

Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt. NIP 195107231982032001 Medan, Januari 2016

Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Pejabat Dekan,

Dr. Masfria, M.S., Apt. NIP 195707231986012001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Uji In vitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etilasetat Daun Pugun Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Pejabat Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan program sarjana. Penulis juga megucapkan terima kasih kepada Bapak Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt., dan Bapak Dr. Panal Sitorus, M.Si., Apt., yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, memberikan petunjuk serta saran-saran selama penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., Ibu Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan Bapak Prof. Dr., Hakim Bangun, Apt., selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan hingga selesai.

Penulis juga mempersembahkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga tercinta, Ayahanda Drs. Paulus Sitepu, Ibunda Dra. Sabarita

(5)

v

Sembiring, Apt., Abang Andre Christian Sitepu, S.E., Abang Adrian Mattyas Sitepu, S.E., dan Adik Tia Sarah Aretha Sitepu, serta teman-teman stambuk 2011 yang telah memberikan doa yang tulus serta pengorbanan baik materi maupun non-materi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan, 23 November 2015 Penulis,

Maria Atrina Sitepu NIM 111501071

(6)

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini :

Nama : Maria Atrina Sitepu

NIM : 111501071

Fakultas : Farmasi

Judul Skripsi : Uji In Vitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak

Etilasetat Daun Pugun Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]

Dengan ini menyatakan :

1. Bahwa isi skripsi yang saya tulis tersebut di atas adalah tidak merupakan jiplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain.

2. Apabila terbukti di kemudian hari skripsi tersebut adalah jiplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung-jawab saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Medan, 23 November 2015

Maria Atrina Sitepu NIM 111501071

(7)

vii

Uji In Vitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etilasetat Daun Pugun Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]

Abstrak

Kecacingan merupakan permasalahan kesehatan di dunia. Munculnya strain cacing parasit yang resisten terhadap antelmintik menyebabkan pengobatan kecacingan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menemukan sumber antelmintik baru. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik simplisia dan ekstrak etilasetat daun pugun tanoh serta aktivitas antelmintik ekstrak etilasetat daun pugun tanoh.

Ekstrak disiapkan dengan mengekstraksi serbuk simplisia daun pugun tanoh dengan etilasetat secara maserasi. Simplisia dan ekstrak diskrining fitokimia dan dikarakterisasi untuk menentukan kadar air, sari larut dalam air, sari larut dalam etanol, abu total, dan abu tidak larut asam. Uji aktivitas antelmintik dilakukan dengan membagi Pheretima posthuma menjadi 7 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 3 ekor cacing. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi larutan NaCl 0,9%. Kelompok II diberi larutan NaCl 0,9% yang mengandung 1% Tween 80 sebagai kontrol pelarut. Kelompok III sebagai kontrol positif diberi suspensi albendazole 20 mg/ml. Kelompok IV, V, VI, dan VII masing-masing diberi dengan suspensi ekstrak etilasetat daun pugun tanoh konsentrasi 5, 10, 20, dan 30 mg/ml. Aktivitas antelmintik ekstrak etilasetat daun pugun tanoh ditentukan berdasarkan waktu paralisis dan waktu kematian

P.posthuma.

Hasil karakterisasi simplisia dan ekstrak berturut-turut adalah kadar air (3,98% dan 2,98%), sari larut dalam air (20,20%), sari larut dalam etanol (21,15%), abu total (9,01% dan 3,77%) dan abu tidak larut asam (0,92% dan 0,36%). Hasil skrining serbuk simplisia dan ekstrak etilasetat daun pugun tanoh adalah senyawa flavonoid, glikosida, saponin, tanin, dan steroid/triterpenoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etilasetat daun pugun tanoh memiliki aktivitas antelmintik terhadap P.posthuma pada seluruh konsentrasi pengujian. Aktivitas antelmintiknya tergantung pada konsentrasi.

Kata kunci: Antelmintik, pugun tanoh, Curanga fel-terrae, kecacingan, Pheretima posthuma.

(8)

In Vitro Study of the Anthelmintic Activity of the Ethylacetate Extract of

Pugun Tanoh Leaves [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.] Abstract

Helminthiasis is a world health problem. Emerging of helminthical resistant strain to anthelmintics leads to the difficulty of helminthiasis treatment. Therefore, it is nessecary to do study to find out a new anthelmintic source. This study was to determine characteristics of dried material and ethylacetate extract of

Curanga fel-terrae leaves, as well as the anthelmintic activity of the leaves

extract.

The extract was prepared by extracting C.fel-terrae dried leaves powder in ethylacetate with maceration. The dried leaves powder and extract of plant were separately characterized to determine water, water-soluble extractive, ethanol-soluble extractive, total ash, and acid-inethanol-soluble ash contents. Pytochemical screening of the dried leaves and extract of plant was also carried out. Anthelmintic activity study was performed by dividing Pheretima posthuma into seven groups, each group consisted of three earth worms. Group I as negative control was exposed to sodium chloride 0.9% solution. Group II exposed to sodium chloride 0.9% solution containing Tween 80 1% was served as solvent control. Group III as positive control was treated with 20 mg/ml of albendazole suspension. Group IV, V, VI, and VII were exposed to the leaf ethylacetate extract of the plant at 5, 10, 20, and 30 mg/ml concentrations. The anthelmintic activity of the plant extract was determined by paralysis and death time of the worms.

The result showed that characteristic of dried leaves powder and ethylacetate extract respectively was water (3.98% and 2.98%), water-soluble extractive (20.20%), ethanol-soluble extractive (21.15%), total ash (9.01% and 3.77%), and acid-insoluble ash contents (0.92% and 0.36%). The dried material and ethylacetate extract of the plant contain flavonoids, glycoside, saponins, tannin, and steroids/triterpenoids. The result indicated that the leaf ethylacetate extract of C.fel-terrae to have anthelmintic activity against P.posthuma at all treatment concentration. The anthelmintic activity of the plant extract was produced in a concentration dependent manner.

Keywords: Anthelmintic, pugun tanoh, Curanga fel-terrae, helminthiasis, Pheretima posthuma.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Hipotesis ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 3 1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Epidemiologi Kecacingan ... 6

2.2 Penyebab Kecacingan ... 6

2.2.1 Infeksi nematoda ... 7

2.2.1.1 Askariasis ... 8

(10)

2.2.1.3 Trikuriasis ... 9 2.2.1.4 Strongiloidiasis ... 9 2.2.1.5 Filariasis ... 9 2.2.2 Infeksi trematoda ... 10 2.2.2.1 Schistosomiasis ... 10 2.2.2.2 Fasciolopsiasis ... 11 2.2.3 Infeksi cestoda ... 11

2.2.3.1 Infeksi cestoda saluran cerna ... 11

2.2.3.2 Hidatid ... 12

2.3 Pengobatan Kecacingan ... 13

2.3.1 Golongan piperazin ... 13

2.3.2 Golongan benzimidazol ... 14

2.3.3 Golongan agonis reseptor nikotinik ... 15

2.3.4 Golongan spiroindol ... 16

2.3.5 Golongan lakton makrosiklik ... 16

2.3.6 Golongan emodepsid ... 17

2.4 Tumbuhan Sebagai Sumber Antelmintik ... 18

2.5 Pugun Tanoh ... 19

2.5.1 Morfologi tumbuhan ... 19

2.5.2 Kandungan kimia tumbuhan ... 20

2.5.3 Khasiat tumbuhan ... 20

2.6 Simplisia dan Ekstrak ... 21

2.6.1 Metode ekstraksi ... 21

2.6.1.1 Metode dingin ... 21

(11)

xi

2.7 Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak ... 23

2.7.1 Organoleptik ... 23 2.7.2 Mikroskopik ... 23 2.7.3 Rendemen ... 23 2.7.4 Kadar air ... 23 2.7.5 Kadar abu ... 24 2.7.6 Kadar sari ... 24

2.8 Metode Uji Aktivitas Antelmintik ... 24

2.8.1 Metode uji in vitro ... 24

2.8.2 Metode uji in vivo ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Alat dan Bahan ... 26

3.1.1 Alat-alat ... 26

3.1.2 Bahan-bahan ... 26

3.2 Penyiapan Tumbuhan ... 27

3.2.1 Pengambilan tumbuhan ... 27

3.2.2 Identifikasi tumbuhan ... 27

3.3 Penyiapan Hewan Percobaan ... 27

3.3.1 Pengambilan hewan percobaan ... 27

3.3.2 Identifikasi hewan percobaan ... 28

3.4 Pembuatan Simplisia ... 28

3.5 Pembuatan Pereaksi ... 28

3.5.1 Pereaksi Mayer ... 28

3.5.2 Pereaksi asam klorida 2 N ... 28

(12)

3.5.4 Pereaksi Bouchardat ... 29

3.5.5 Pereaksi Molisch ... 29

3.5.6 Pereaksi asam sulfat 2 N ... 29

3.5.7 Pereaksi natrium hidroksida 2 N ... 29

3.5.8 Pereaksi timbal (II) asetat 0,4 M ... 29

3.5.9 Pereaksi besi (III) klorida (b/v) ... 29

3.5.10 Pereaksi Liebermann-Burchard ... 29

3.5.11 Pereaksi kloralhidrat ... 29

3.6 Karakterisasi Simplisia ... 30

3.6.1 Pemeriksaan organoleptik ... 30

3.6.2 Pemeriksaan mikroskopik ... 30

3.6.3 Penetapan kadar air ... 30

3.6.4 Penetapan kadar sari larut dalam air ... 31

3.6.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol ... 31

3.6.6 Penetapan kadar abu total ... 32

3.6.7 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam ... 32

3.7 Skrining Fitokimia Simplisia ... 32

3.7.1 Pemeriksaan alkaloid ... 33 3.7.2 Pemeriksaan flavonoid ... 33 3.7.3 Pemeriksaan glikosida ... 34 3.7.4 Pemeriksaan saponin ... 34 3.7.5 Pemeriksaan tanin ... 35 3.7.6 Pemeriksaan steroid/triterpenoid ... 35 3.8 Pembuatan Ekstrak ... 35

(13)

xiii

3.10 Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etilasetat Daun

Pugun Tanoh ... 36

3.10.1 Penyiapan sampel uji ... 36

3.10.2 Uji aktivitas antelmintik ... 36

3.11 Analisis Statistika ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Identifikasi Tumbuhan ... 38

4.2 Hewan Percobaan ... 38

4.3 Karakteristik Simplisia dan Ekstrak ... 39

4.4 Skrining Fitokimia ... 41

4.5 Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etilasetat Daun Pugun Tanoh ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Perlakuan uji antelmintik ekstrak etilasetat daun pugun

tanoh terhadap Pheretima posthuma ... 37 4.1 Rendemen, kadar air, sari larut air, sari larut etanol, abu

total dan abu tidak larut asam simplisia daun pugun

tanoh ... 39 4.2 Rendemen, kadar air, abu total dan abu tidak larut asam

ekstrak etilasetat daun pugun tanoh .. ... 40 4.3 Kandungan metabolit sekunder simplisia dan ekstrak

etilasetat daun pugun tanoh ... 41 4.4 Aktivitas antelmintik ekstrak etilasetat daun pugun

tanoh ... 42

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Kerangka pikir penelitian ... 5

2.1 Struktur piperazin ... 13

2.2 Struktur benzimidazol ... 14

2.3 Struktur pirantel pamoat dan morantel ... 16

2.4 Struktur paraherquamide A dan marcfortine A ... 16

2.5 Struktur avermektin dan ivermiktin ... 17

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Hasil identifikasi tanaman ... 51

2 Hasil identifikasi hewan percobaan ... 52

3 Surat keterangan baku obat ... 53

4 Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh ... 55

5 Gambar hewan percobaan ... 56

6 Gambar simplisia dan serbuk simplisia daun pugun tanoh ... 57

7 Gambar mikroskopik simplisia daun pugun tanoh dengan perbesaran 10 x 40 ... 58

8 Ekstrak etilasetat daun pugun tanoh ... 59

9 Perhitungan rendemen simplisia dan ekstrak ... 60

10 Perhitungan kadar air simplisia ... 61

11 Perhitungan kadar sari larut air simplisia ... 62

12 Perhitungan kadar sari larut etanol simplisia ... 63

13 Perhitungan kadar abu total simplisia ... 64

14 Perhitungan kadar abu tidak larut asam simplisia ... 65

15 Perhitungan kadar air ekstrak etilasetat daun pugun tanoh ... 66

16 Perhitungan kadar abu total ekstrak etilasetat daun pugun tanoh ... 67

17 Perhitungan kadar abu tidak larut asam daun pugun tanoh ... 68

18 Hasil uji orientasi pelarut ... 69

19 Uji aktivitas antelmintik ... 70

(17)

xvii

21 Waktu kematian cacing ... 74 22 Uji statistika waktu paralisis cacing ... 75 23 Uji statistika waktu kematian cacing ... 79

Referensi

Dokumen terkait

Lalu semua data tersebut seterusnya disimpan ke database untuk mebuat penugasan dengan metode

[r]

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas citra yang baik dengan sedikit memori penyimpanannya, serta kecepatan pengiriman data yang lebih optimal dengan waktu yang lebih

Sedangkan Advokasi hukum merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh ahli hukum dan atau lembaga bantuan hukum dalam bentuk konsultasi, negosiasi, mediasi,

Dapat disimpulkan bahwa pada generasi kedua ini computer menggunakan komponen utama yang berupa transistor yang lebih kecil dan lebih murah,

The major goal of this work is to perform a workflow for semantic labelling in city areas using multi-spectral aerial imagery and DSM, which is based on combining a CNNs image

Pada awal siklus instruksi CPU membaca instruksi dari memory, register PC akan mengawasi instruksi yang akan dibaca selanjutnya, dengan cara menambah nilai PC

In this article, firstly, we analyse the process of how to introduce the LDA model into remote sensing image classification to find out a new approach to model the structure