A. Latar Belakang
Kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, begitupun
arti penting kehidupan bagi seorang ibu yang memiliki andil yang sangat besar
dalam pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya, kesejahteraan anak
tergantung dengan kesejahteraan orang tuanya, khususnya seorang ibu
dikarenakan anak yang tidak memiliki ibu kurang mendapat perhatian dan
perawatan dibandingkan dengan anak yang memiliki orang tua yang utuh, maka
diharapkan setiap ibu dan anak dapat hidup berdampingan, namun fakta yang
ada menunjukkan bahwa tidak semua anak dapat hidup berdampingan dengan
orang tua yang utuh dikarenakan angka kematian ibu yang masih tergolong
tinggi, maka dibutuhkan peran serta dari seluruh pihak khusunya peran serta
tenaga kesehatan. Dengan meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
diharapkan mampu menekan angka kematian ibu, sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDG’s) 2015, yakni menurunkan angka kematian
ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Mengingat berbagai upaya kesehatan yang telah banyak dilakukan antara
lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat
dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta penyediaan
fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di
Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
mutakhir adalah program Jampersal (Jaminan Persalinan) yang digulirkan sejak
2011. Dari upaya yang telah dilakukan dan masih tingginya angka kematian ibu
(AKI) maka amat sangat penting kita pikirkan bersama apa yang menjadi
penyebab angka kematian ibu yang masih cukup tinggi (Direktorat Bina
Kesehatan Anak, 2012).
Kematian maternal merupakan kematian dari setiap wanita selama masa
kehamilan, bersalin atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh
sebab apapun, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab
yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya
tetapi bukan oleh kecelakaan atau insidental (faktor kebetulan), hal ini sesuai
dengan definisi Internasional Statistical Classification of Disease and Related
Health Problems (ICD) (Padraig O Luanaigh and Cindy Carlson, 2009).
Tingginya angka kematian maternal dipengaruhi oleh banyak faktor dan
sangat kompleks, secara garis besar kematian ibu dibagi menjadi kematian
langsung dan tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat
komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas, dan segala intervensi atau
penanganan yang tidak tepat dari komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak
langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang
timbul sewaktu kehamilan, yaitu malaria, anemia, HIV/AIDS, dan penyakit
kardiovaskular. Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu
langsung. Pola penyebab langsung dimana-mana sama, yaitu perdarahan (25%
berupa perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan
(12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab –
Selain faktor-faktor diatas yang telah disebutkan, faktor reproduksi ibu
turut berkontribusi pada risiko kematian maternal. Jumlah paritas satu dan
paritas diatas tiga telah terbukti meningkatkan angka kematian maternal
dibanding paritas 2-3, selain itu faktor umur ibu melahirkan juga menjadi faktor
risiko kematian ibu, dimana usia muda yaitu < 20 tahun dan usia tua ≥35 tahun
pada saat melahirkan menjadi faktor risiko kematian maternal, sedangkan jarak
antara tiap kehamilan yang dianggap cukup aman adalah 3-4 tahun. Faktor
kematian maternal ini kemudian diidentifikasi sebagai 4T (4 terlalu: terlalu muda,
terlalu tua, terlalu rapat jarak kehamilan dan terlalu banyak). Selain faktor medis
dan reproduksi, faktor non medis atau determinan jauh turut menambah parah
risiko kematian maternal, faktor non medis tersebut yaitu kondisi sosial budaya,
ekonomi, pendidikan, kedudukan dan peran wanita, kondisi geografis, dan
transportasi, ini kemudian diidentifikasi sebagai tiga terlambat (3T). Hal ini sesuai
dengan penelitian Widarsa (2002), yang menyatakan bahwa frekuensi ANC < 4
kali memiliki risiko kematian ibu dengan OR 11,7. Pemeriksaan kehamilan yang
baik dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan
angka kematian ibu (Indra Dwinata, 2009).
Berdasarkan SDKI tahun 2007 AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup sedangkan data yang diperoleh dari profil dinas kesehatan
Provinsi Jawa Tengah angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011
berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,01/100.000 kelahiran
hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010
sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling
banyak adalah pada waktu nifas sebesar (48,65%), kemudian pada waktu hamil
berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada
usia produktif (20-34 tahun) sebesar (65,12%), kemudian pada kelompok umur
>35 tahun sebesar (28,89%) dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar
(5,99%). Hal tersebut, menunjukkan AKI masih tinggi. Menurut profil Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Banyumas merupakan peringkat
tiga se Jawa Tengah dalam jumlah angka kematian ibu sebanyak 35 kasus
(Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2011).
Dari faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas, turut berkontribusi dan
merupakan penyebab dari kematian maternal yang nantinya dapat menambah
angka kematian maternal, pada dasarnya faktor-faktor tersebut dapat dicegah
dan dihindarkan. Kematian maternal yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
seharusnya dapat dihindari, atau peluang yang terlewatkan maupun pelayanan
dibawah standar, harus dapat ditemukan masalahnya. Oleh sebab itu penting
dilakukan upaya untuk identifikasi seberapa besar faktor risiko tersebut terhadap
kejadian kematian maternal, yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk peningkatan kualitas pelayanan khususnya dibidang kesehatan.
Sehubungan dengan hal tersebut menarik minat peneliti untuk
mengadakan penelitian tentang gambaran faktor-faktor medis penyebab
kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo pada tahun 2012 dikarenakan
RSUD Margono Soekarjo merupakan rumah sakit provinsi yang menjadi pusat
rujukan dari rumah sakit di daerah Banyumas dan sekitarnya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, masih tingginya tingkat kematian ibu
menjadi sebuah kontribusi terbesar dalam angka kematian ibu, maka dari itu
dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Faktor-faktor medis apa saja yang menjadi penyebab kematian maternal di
RSUD Margono Soekarjo?
2. Faktor-faktor medis apa yang paling dominan menjadi penyebab kematian
maternal di RSUD Margono Soekarjo?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya gambaran tentang faktor-faktor medis penyebab angka
kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo.
2. Tujuan khusus
a. Menggambarkan perdarahan sebagai penyebab medis yang berkontribusi
terhadap kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo.
b. Menggambarkan hipertensi (preeklampsia dan eklampsia) sebagai
penyebab medis yang berkontribusi terhadap kematian maternal di RSUD
Margono Soekarjo.
c. Menggambarkan infeksi (sepsis pada saat kehamilan dan persalinan)
sebagai penyebab medis yang berkontribusi terhadap kematian maternal
di RSUD Margono Soekarjo.
d. Menggambarkan abortus sebagai penyebab medis yang berkontribusi
terhadap kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo.
e. Menggambarkan partus lama (trauma obstetrik) sebagai penyebab medis
yang berkontribusi terhadap kematian maternal di RSUD Margono
f. Menggambarkan emboli obstetrik (emboli air ketuban) sebagai penyebab
medis yang berkontribusi terhadap kematian maternal di RSUD Margono
Soekarjo.
g. Menggambarkan malaria sebagai penyebab medis yang berkontribusi
terhadap kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo.
h. Menggambarkan HIV/AIDS sebagai penyebab medis yang berkontribusi
terhadap kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo.
i. Menggambarkan anemia sebagai penyebab medis yang berkontribusi
terhadap kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo.
j. Menggambarkan penyakit kardiovaskular sebagai penyebab medis yang
berkontribusi terhadap kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo.
k. Menggambarkan faktor medis apa yang paling berpengaruh dan atau
paling berkontribusi terhadap kematian maternal di RSUD Margono
Soekarjo.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
kebidanan khususnya pengetahuan tentang kematian maternal, sekaligus
diharapkan dapat menjadi referensi dan kajian untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
kepada tenaga medis dan paramedis serta pihak-pihak yang berkepentingan
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang Gambaran faktor-faktor medis penyebab kematian
maternal sudah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain seperti pada tabel
1.1 berikut ini :
Tabel.1.1. Penelitian-penelitian mengenai kematian maternal
No Judul Sumber/
Peneliti
Tujuan/Disain Hasil penelitian 1. Faktor-faktor yang
berhubungan
Disain : cross sectional Sampel : bidan desa Lokasi : Kabupaten Aceh Utara.
Hasnah Tujuan : menelusuri kasus-kasus kematian maternal Disain : Case study researche metodhe Sampel : keluarga pasien yang mengalami kematian maternal.
Lokasi : RSUD Purworejo tahun 2003. Disain : cross sectional Sampel : pasien yang mengalami nyaris mati maternal dan mati maternal.
Tabel.1.1. Penelitian-penelitian mengenai kematian maternal maternal dan ibu yang mengalami kasus
5. Hubungan Antara Keterlambatan Desain : casus sontrol Sampel : pasien rujukan dengan kasus maternal yang kemudian
mengalami mati maternal.
Lokasi : RSUD Tidar Kota Magelang Jawa
Adapun persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan sebagai berikut :
1. Persamaannya
Tema : Kematian maternal
Tujuan Umum : Mengetahui faktor-faktor medis penyebab kematian maternal
Subyek studi : Pasien yang mengalami kematian maternal yang disebabkan
oleh faktor medis
2. Perbedaannya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya secara spesifik
terletak pada item permasalahan, tempat penelitian, tujuan khusus, desain
penelitian dan variabel penelitian. Selengkapnya akan disajikan dalam tabel
1.2 berikut ini :
Tabel. 1.2. Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya
No Item Deskripsi
1. Permasalahan penelitian
Faktor-faktor medis penyebab angka kematian maternal
2. Tujuan khusus Mengetahui informasi gambaran faktor-faktor medis penyebab kematian maternal
3. Disain penelitian Studi analitik deskriptif 4. Lokasi penelitian RSUD Margono Soekarjo
5. Subyek penelitian Pasien yang mengalami kematian maternal yang disebabkan oleh faktor medis
6. Variabel penelitian Faktor-faktor medis penyebab kematian maternal di RSUD Margono Soekarjo
Dari tabel yang disajikan terlihat bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi/pengulangan dari