• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA SUKOMULYO KECAMATAN ROWOKELE - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA SUKOMULYO KECAMATAN ROWOKELE - Elib Repository"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER

DI DESA SUKOMULYO KECAMATAN ROWOKELE

Skripsi

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh: Farid Miftahuddin

NIM: A11200783

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Juli 2016

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER

DI DESA SUKOMULYO KECAMATAN ROWOKELE

Disusun Oleh: Farid Miftahuddin

NIM: A11200783

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(Bambang Utoyo, S.Kep.Ns, M.Kep) (Putra Agina W.S., S.Kep.Ns)

Mengetahui,

(4)

iv

(Isma Yuniar, M.Kep) HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER

DI DESA SUKOMULYO KECAMATAN ROWOKELE

Disusun Oleh: Farid Miftahuddin

NIM: A11200783

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 25 Juli 2016

Susunan Dewan Penguji:

1. Wuri Utami, M.Kep (Penguji I) ...

2. Bambang Utoyo, S.Kep.Ns, M.Kep (Penguji II) ...

3. Putra Agina W.S., S.Kep.Ns (Penguji III) ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam praktik toilet training pada anak usia toddler Di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Bambang Utoyo, S.Kep.Ns, M.Kep, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Putra Agina W.S., S.Kep.Ns, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Nurlaela, M.Kep, selaku penguji yang telah berkenan memberikan saran-saran perbaikan.

6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Juli 2016

(6)

vi PROGRAM STUDIS1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Juli 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PRAKTEK TOILET TRAINING PADA ANAK

USIA TODDLER DI DESA SUKOMULYO KECAMATAN ROWOKELE

Farid Miftahuddin1)Bambang Utoyo2) Putra Agina W.S3) ABSTRAK

Latar Belakang: Orangtua sangat berperan dalam proses toilet trainning. Dalam melakukan toilet trainning, pengetahuan orangtua sangat diperlukan. Pengetahuan yang kurang menyebabkan orangtua memiliki sikap negatif dalam melaith toilet trainning. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seorang ibu, maka akan semakin tinggi pula kesiapannya mengaplikasikan toilet trainning. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam praktek toilet trainning pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele. Metode: Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 50 orangtua yang diambil menggunakan tehnik total-sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif, korelasi menggunakan Kendal Tau.

Hasil: Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar responden dengan pengetahuan tentang toilet trainning kategori baik (80.0%). Sebagian besar responden dengan pelaksanaan toilet training yang dilakukan pada taraf baik yaitu (74.0%).

Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam praktek toilet training pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele (p=0.000)

(7)

vii Bachelor of Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Research, July 2016

THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND PARENTS’ BEHAVIOUR IN APPLYING TOILET TRAINING FOR TODDLER

IN SUKOMULYO ROWOKELE

Farid Miftahudin1) Bambang Utoyo2) Putra Agina3) ABSTRACT

Objective: To determine the correlation between knowledge and parents’ behaviour in applying toilet training for toddler in Sukomulyo Rowokele.

Methods: This study used correlation method with cross sectional approach. 50 patients were taken as the samples by using total sampling technique. Data were analyzed by using descriptive analysis correlation using Kendal Thau test.

Results: the findings show that most 80% respondents had good category of knowledge about toilet training and 74% had good category of toilet training implementation.

Conclusion : there is a correlation between knowledge and parents’ behaviour in applying toilet training for toddler in Sukomulyo Rowokele.

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

2. Pengetahuan Tentang Kesehatan (Health Knowladge) ... 16

(9)

ix

E. Definisi Operasional ... 24

F. Instrumen Penelitian ... 25

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26

H. Teknik Pengumpulan Data ... 28

I. Teknik Analisia Data ... 29

J. Etika Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 35

C. Keterbatasan Penelitian ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 42 DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 24

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ... 26 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa

Sukomulyo Kecamatan Rowokele Kisi-Kisi Kuesioner ... 33 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Desa

Sukomulyo Kecamatan Rowokele ... 33 Tabel 4.3 Pengetahuan Orangtua Tentang Toilet Training di Desa

Sukomulyo Kecamatan Rowokele ... 34 Tabel 4.4. Prakterk Toilet Training Pada Anak Usia Todler di Desa

Sukomulyo Kecamatan Rowokele ... 34 Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Orangtua Dalam

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Lampiran 2. Uji Statistik

Lampiran 3. Tabulasi Data Penelitian Lampiran 4. Surat Penelitian

(13)

1 (SKRT) nasional tahun 2011 diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol buang air besar dan buang air kecil (ngompol) di usia balita sampai prasekolah mencapai 75 juta anak. Fenomena ini dipicu karena banyak hal, salah satunya pengetahuan ibu yang kurang tentang cara melatih buang air besar dan buang air kecil (Riblat, 2013).

Kebiasaan yang salah dalam mengontrol buang air besar dan buang air kecil akan menimbulkan hal-hal yang buruk pada anak di masa mendatang. Dapat menyebabkan anak tidak disiplin, manja, dan yang terpenting adalah dimana nanti pada saatnya anak akan mengalami masalah psikologi, anak akan merasa berbeda dan tidak dapat secara mandiri mengontrol buang air besar dan buang air kecil (Anggara, 2010).

Orang tua sangat berperan dalam proses toilet training. Menurut Alwisol (2007), proses toilet training sangat penting dilakukan, karena akan berpengaruh terhadap kepribadian anak di masa depannya. Hal ini dikuatkan oleh hasil penelitian Fisher (2006) menunjukkan hasil bahwa sifat rapi, keras kepala, dan pelit memang terlihat seperti karakteristik yang berhubungan, dan pola-pola semacam itu disebabkan oleh orang tua dan beberapa bagian dari masyarakat kepada anak-anak. Sehingga orang tua sangat menentukan bagaimana kepribadian anak di masa mendatang salah satunya melalui proses toilet training pada anak

Toilet training memang belum banyak dipahami di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan karena informasi terkait tentang toilet training tidak dikenalkan secara umum di masyarakat sedangkan fenomena yang terjadi di masyarakat akibat dari konsep toilet training yang tidak diajarkan secara benar atau kurang tepat sangatlah tidak sedikit hal ini karena dampak

(14)

2

negatif yang ditimbulkan tidaklah dapat dilihat secara langsung, ini yang menyebabkan konsep toilet training dipandang tidaklah penting dalam tahap perkembangan anak usia toddler. Perkembangan pada usia toddler merupakan perubahan dari fase percaya tidak percaya menjadi fase otonomi ditunjukkan dengan sikap kemandirian yang semakin meluas pada masa ini anak dapat mengontrol bagian tubuhnya, kemampuan dalam berbahasa meningkat, dan pada fase ini juga berada pada fase anal dimana anak mulai mampu untuk mengontrol buang air besar dan buang air kecil (Singgih, 2011).

Ibu merupakan tokoh sentral yang akan berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu harus menyadari untuk mengasuh anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak (Werdiningsih, 2012). Dalam melakukan toilet training, pengetahuan ibu sangat diperlukan. Pengetahuan yang kurang menyebabkan orang tua memiliki sikap negatif dalam melatih toilet training seperti sering memarahi dan menyalahkan anak saat BAK atau BAB di celana, bahkan ada orang tua yang tidak pernah memberikan toilet training pada anaknya (Armawati, 2011).

Penelitian Kartini (2013), menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seorang ibu, maka akan semakin tinggi pula kesiapannya mengaplikasikan toilet training. Jika orang tua melakukan toilet training pada waktu yang tidak tepat akan menyebabkan timbulnya rasa ketakutan dan kemunduran dalam proses tersebut serta menimbulkan masalah jangka panjang seperti mengompol (enuresis).

Dari penelitian Umboh (2007), didapatkan hasil bahwa 51% anak yang diajarkan toilet training pada umur 3-4 tahun mengalami enuresis. Penelitian Swathi (2013), didapatkan bahwa 50% responden pada wilayah perkotaan dan 86% responden pada wilayah pedesaan memiliki pengetahuan yang tidak cukup tentang toilet training.

(15)

3

sebagian besar ibu (54%) memiliki sikap negatif terhadap toilet training. Penelitian Marlina (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan kurang (45,5%) dan memiliki sikap negatif terhadap toilet training (57,6%).

Peneliti telah melakukan wawancara dan memberikan pertanyaan mengenai pengetahuan ibu tentang toilet training kepada 5 ibu yang memiliki anak usia toddler di PAUD desa Sukomulyo. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan 3 ibu yang hanya dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan benar, bahkan ada 2 ibu yang tidak dapat menjawab satu pun pertanyaan dengan benar. Dilihat dari cara mengajarkan toilet training, 4 ibu merasa tidak perlu membuat jadwal kebiasaan untuk latihan BAK dan BAB sedangkan 1 ibu lainnya mengajarkan anaknya dengan membiasakan anak untuk buang air pada jam tertentu. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam praktik toilet training pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam praktik toilet training pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam praktik toilet training pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele

2. Tujuan Khusus

(16)

4

b. Mengetahui pengetahuan orangtua dalam praktik toilet training pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele

c. Mengetahui perilaku orangtua dalam praktik toilet training pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan yang telah ada mengenai toilet training pada anak usia toddler.

2. Secara Praktis

a. Bagi dinas pendidikan

Sebagai bahan masukan kepada dinas pendidikan, untuk menentukan dan merencanakan program baru dalam toilet training pada anak usia toddler

b. Orangtua

Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi pada ibu dalam mengajarkan anaknya melakukan toilet training.

c. Perawat

Hasil penelitian di harapkan dapat menjadi masukan untuk peningkatan asuhan keperawatan anak, dalam melihat tingkat kemampuan kesiapan toilet training pada anak usia toddler.

d. Peneliti

Merupakan persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan S1 Keperawatan sekaligus menambah wawasan mengenai toilet training pada balita.

E. Keaslian Penelitian

(17)

5

untuk mengetahui Hubungan Peran Ibu Dalam Keberhsilan Toilet Training Anak Pada Usia Toodler di PAUD Melati II Desa Bumirejo Kabupaten Kebumen. Penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak usia toddler yang bersekolah di PAUD Melati II Desa Bumirejo Kabupaten Kebumen dengan sampe 46 responden. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah chi aquare. Hasil penelitian menunjukkan responden yang berperan dan berhasil dalam toilet training yaitu sebanyak 33 responden (91,7), responden yang tidak berperan dan tidak berhasil dalam toilet training sebanyak 6 responden (60%), responden yang tidak berperan tetapi berhasil dalam toilet training sebanyak 4 responden (40%), sedangkan responden yang berperan dan tidak berhasil dalam toilet training adalah sebanyak 3 responden (8,3%). Dari hasil analisa uji chi square dengan nilai p=0.001 yang berarti ada hubungan peran ibu dalam keberhsilan toilet training anak pada usia toodler di PAUD Melati II Desa Bumirejo Kabupaten Kebumen

(18)

6

(19)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Anggara, PB. (2010). Tablet “Toilet Training”. http://www.journalpediatrick. Diakses pada hari Selasa 23 Januari 2016 jam 14.30.

Alwisol (2007). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

Armawati, M. (2011). Perubahan Sikap Ibu Tentang Toilet Training Anak Usia 1-3 Tahun Setelah Mendapatkan Penyuluhan di Tegalboto.

Fisher, Friedman, Howard S. & Schustack, Miriam W. (2006). Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Faidah, Evi N. (2012). Hubungan antara Persepsi dan Tingkat Pendidikan terhadap Sikap Ibu tentang Toilet Training pada Anak Usia 1-3 Tahun di Wilayah Kelurahan Kampung Sewu Jebres Surakarta. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.

Hidayat, A. A. (2011). Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika

Kartini, M, (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam mengaplikasikan kesiapan toilet training pada anak usia 2-4 tahun di desa Miruk Kecamatan Krueng Jaya Kabupaten Aceh Besar

Natalia, S. (2013). Pengaruh Toilet Training terhadap Kejadian ISK Berulang pada Anak Perempuan Usia 1-5 Tahun. Semarang: Progam Pasca Sarjana FIKA UNDIP.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Koraag. (2012). Toilet Training untuk Anak. http//www..toilet.training.untuk.anak.

Pambudi. 2008. Toilet Training pada Anak.

http://www.indosiar.com/ragam/toilet-training-untuk-balita_79080.html. Diakses pada hari Selasa 23 Januari 2016 jam 14.30.

Riwidikdo, H. (2007). Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kesehatan (Pluss Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta: Cendikia Press.

(20)

2

Saryono. (2008). Metode Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendika Offset. Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Umboh A, Malonda AA, Sudjono TA. (2006). Enuresis profile in 6-7 year old children at five elementary school in Sario district, Manado. Paediatr Indones. 2007;47(6):261-4.

Werdiningsih, A.T.A. (2012). Peran Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Jurnal STIKES Volume 5, No. 1, Juli 2012. STIKES RS Baptis Kediri. Kediri

Yupi, S. (2011). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

(21)

1

(22)

2

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : Farid Miftahuddin NIM : A11200783

Saat ini sedang mengadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku orangtua dalam praktik toilet training pada anak usia toddler di Desa Sukomulyo Kecamatan Rowokele.

(23)

3

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANGTUA DALAM PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER

DI DESA SUKOMULYO KECAMATAN ROWOKELE

Identitas Responden

Nama Kepala Keluarga :

Nama Ibu :

Pengetahuan orangtua tentang toilet training

No Pernyataan Benar Salah

1 Toilet Training merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu BAB dan BAK secara mandiri. 2 Melatih anak dalam BAB dan BAK itu tidak penting. 3 Anak melakukan BAB dan BAK di tempatnya itu

penting.

4 Salah satu manfaat latihan BAB dan BAK adalah agar anak mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri.

5 Dampak tidak dilakukannya latihan BAB dan BAK adalah anak menjadi keras kepala.

6 Latihan BAB dan BAK cukup hanya dengan perintah anak mampu melakukan perintah sederhana.

(24)

4

untuk dilakukan pelatihan BAB dan BAK.

10 Kunci keberhasilan pelatihan BAB dan BAK adalah kesabaran ibu.

11 Latihan BAB dan BAK tidak berpengaruh pada perilaku hidup bersih dan sehat.

12 Apabila anak tidak dilatih BAB dan BAK dapat menimbulkan penyakit infeksi saluran kemih.

13 Membawa anak ke kamar mandi setiap ingin BAB dan BAK salah satu cara melatih anak BAB dan BAK. 14 Mengajari anak untuk cebok merupakan hal penting

dalam latihan.

15 Cebok dari depan ke belakang merupakan cara cebok yang benar terutama pada anak perempuan.

16 Mencuci tangan yang benar adalah menggunakan sabun sebelum dan sesudah menceboki.

17 Faktor pengetahuan ibu mampu mendukung pelaksanaan latihan BAB dan BAK.

18 Anak mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri di kamar mandi merupakan kriteria latihan BAB dan BAK yang berhasil.

19 Penggunaan pampers baik dalam latihan BAB dan BAK pada anak.

20 Mengajarkan cara menjaga kebersihan toilet pada anak itu penting.

21 Pengalaman anak tidak mempengaruhi pelaksanaan latihan BAB dan BAK

22 Gangguan fisik tidak menghambat proses latihan BAB dan BAK

23 Anak sudah mampu mempertahankan celananya kering lebih dari 2 jam bukan merupakan tanda kesiapan anak dalam proses latihan.

24 Anak ceroboh merupakan salah satu dampak tidak dilakukannya latihan BAB dan BAK.

(25)

5

Praktik toilet training pada anak usia toddler

Isilah kuesioner ini dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan anda

Selalu (SL) : Dilakukan 6 - 7 x dalam seminggu Sering (SR) : Dilakukan 5- 6 x dalam seminggu Kadang-Kadang (K) : Dilakukan 3- 4 x dalam seminggu Jarang (J) : Dilakukan 1-2 x dalam seminggu Tidak pernah (T) : Tidak pernah dilakukan

No Tindakan SL SR K J T

1 Tidak memberi contoh pada anak untuk BAB dan BAK di toilet

2 Tidak mengantar anak ke kamar mandi setiap kali memberi tanda akan BAB atau BAK

3 Ibu tidak memakaikan pampers pada anak sekalipun bepergian jauh

4 Membawa anak ke kamar kecil setiap akan tidur malam akan cebok atau sesudah cebok 8 Ibu mengganti celana anak setiap kali

basah bagaimana cara melakukan eliminasi dengan baik dan benar

(26)

6

melepas celana sendiri

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................
Tabel  3.1 Definisi Operasional  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

gabungan, harga emas dunia dan nilai tukar mata uang asing terbukti.. berpengaruh secara signifikan

Benar, karena menurut Hamijoyo, pembaruan pendidikan merupakan perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk

Chopped adalah memotong sayuran dengan cara dicincang baik sampai halus atau masih kasar, potongan ini tidak mempunyai bentuk yang pasti. Sayuran yang dapat dipotong dengan

Pada tanggal 27 Maret 1968, Soeharto diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia yang kedua sesuai dengan Ketetapan MPRS No.XLIX/1968. 1 Selama menjabat sebagai Presiden,

Karena harga t hitung lebih besar dari t kritis (13,86>2,68), maka ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa dalam menyusun struktur

Dan data tersebut bisa digunakan untuk menentukan jarak terpendek dari titik seorang pengguna ke tanaman yang ingin dituju dengan menggunakan

Penelitian selanjutnya menyusun alat ukut yang telah disetujui oleh dosen pembimbing, maka peneliti kembali meminta ijin secara formal untuk melakukan penelitian dengan

Brigham dan Houston (2006:95) menyatakan likuiditas sering ditunjukkan dengan current ratio karena dapat memberikan ukuran likuiditas yang cepat, mudah digunakan, dan