BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan mata pelajaran pokok dalam kurikulum di SD, SMP, SMA. Matematika juga suatu ilmu yang berpengaruh dengan ilmu-ilmu yang lain, juga dalam masalah sehari-hari yang berkaitan dengan menghitung dan mengukur. Matematika berpengaruh bagi individu (siswa) yang mempelajarinya yakni melatih agar memiliki pemikiran yang sistematis, logis, rasionalis, dan bersikap efektif di setiap aktivitas dalam kehidupan siswa.
Selain kreativitas, kemampuan komunikasi sangat diperlukan karena jika seseorang memiliki kemampuan komunikasi maka kreativitasnya dapat disampaikan atau diekspresikan. Dalam kurikulum 2013 (Mulyasa, 2013) salah satu standar proses yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan komunikasi. Dalam pembelajaran matematika berarti yang harus dikuasai siswa yaitu kemampuan komunikasi matematika (mathematical communication), karena melalui komunikasi matematika siswa dapat melakukan organisasi berpikir matematiknya baik secara lisan maupun tulisan. Siswa dapat memberi respon dengan tepat, baik di antara siswa itu sendiri maupun antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Komunikasi matematika berperan untuk memahami ide-ide matematika secara benar. Siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematika yang baik, cenderung dapat membuat berbagai representasi yang beragam, sehingga lebih memudahkan siswa dalam mendapatkan alternatif-alternatif penyelesaian berbagai permasalahan matematik.
Tabel 1.1 Daftar Skor Observasi Kreativitas Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Purwokerto Tahun Pelajaran 2013/2014
Tabel 1.2 Daftar Skor Observasi Kemampuan komunikasi Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Purwokerto Tahun Pelajaran 2013/2014 Indikator Kreativitas
berbagai segi/sudut pandang 1,6 1,3 1,3
5. Sikap berani mengambil resiko 1,7 1,5 1,5 1. Kemampuan mengekspresikan
ide-ide matematika melalui lisan, tulisan dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual.
1,8 1,2 1,2
2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematik melalui lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya
1,9 1,0 1,5
hubungan-Berdasarkan data di atas diketahui kelas VIII B mendapat skor rata-rata kreativitas 1,4 dengan kriteria kurang baik. Hal itu terlihat pada saat proses pembelajaran, siswa tidak mau bertanya, kurang memperhatikan penjelasan guru hal ini berarti rasa ingin tahu siswa masih kurang, sehingga ketika mengerjakan soal, siswa lebih suka melihat jawaban teman daripada mengerjakan sendiri yang artinya orisinilitas siswa dalam mengungkapkan gagasan untuk memecahkan masalah masih kurang. Siswa juga kurang mampu mencari dan menggunakan alternatif jawaban dalam menyelesaikan masalah artinya masih kurangnya kemampuan melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Selain itu, ketika maju mengerjakan soal di depan kelas siswa masih ragu-ragu dengan jawabannya sendiri, apalagi jika ada siswa lain mengatakan bahwa jawabannya itu masih salah atau kurang tepat, dari permasalahan ini dapat dinyatakan bahwa keberanian siswa dalam mengambil resiko masih kurang.
lisan, tulisan dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual masih kurang. Ketika ada siswa yang maju dan jawabannya masih kurang tepat, siswa yang lain tidak mau memberikan sanggahan, serta tidak mau menyumbangkan solusi yang dia miliki. Hal yang demikian menunjukan bahwa kemampuan memahami, menginterpretasikan, mengevaluasi ide-ide matematika secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya masih kurang. Selain itu, siswa kurang mampu menggunakan simbol-simbol matematika dan siswa kurang mampu mencari, menggunakan alternatif jawaban yang berbeda dengan siswa lain. Artinya, kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-struktur untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan masih kurang. Dari masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa masih kurang.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di kelas VIII B MTs Muhammadiyah Purwokerto perlu diperbaiki guna meningkatkan kreativitas dan kemampuan komunikasi matematika siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan komunikasi matematika siswa adalah dengan menggunakan pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE). Pembelajaran Student Facilitator
and Explaining (SFE) merupakan pembelajaran dimana siswa atau peserta
menyajikan garis-garis besar materi, memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya, guru menyimpulkan ide/pendapat siswa sekaligus memberi penjelasan semua materi, evaluasi dan penutup. Melalui kegiatan ini siswa yang menjelaskan di depan kelas, memiliki daya imajinasi, dapat menyampaikan ide-ide/gagasannya secara orisinil, menjelaskan ide atau pendapat yang disampaikannya, mampu dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan, memiliki sikap berani mengambil resiko dalam mempertahankan pendapatnya. Sedangkan bagi siswa lain dapat mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya, mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam, mampu memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematik melalui lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, perlu diupayakan untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII B MTs Muhammadiyah Purwokerto.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Apakah melalui pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
2. Apakah melalui pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII B MTs Muhammadiyah Purwokerto?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas VIII B MTs Muhammadiyah Purwokerto melalui pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE).
2. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas
VIII B MTs Muhammadiyah Purwokerto melalui pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE).
D. Manfaat Penelitian
Ditinjau dari masalah yang telah dirumuskan, maka manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan memperoleh masukan untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE).
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
Hasil Penelitian ini dapat membuat siswa lebih aktif, berdiskusi dalam kelompok sehingga membuat kelas lebih hidup dan menyenangkan.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka memperdalam kreativitas dan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE).
c. Bagi Sekolah