• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMAKAIAN BAHASA GAUL DALAM DIALOG PADA FILM REMAJA CATATAN AKHIR SEKOLAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA - Repository UNRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PEMAKAIAN BAHASA GAUL DALAM DIALOG PADA FILM REMAJA CATATAN AKHIR SEKOLAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA - Repository UNRAM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMAKAIAN BAHASA GAUL DALAM DIALOG PADA FILM REMAJA CATATAN AKHIR SEKOLAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA DI SMA OLEH

TRY NURNANINGSIH FKIP UNIVERSITAS MATARAM Pembimbing 1 : Drs. Cedin Atmaja, M.Si.

Pembimbing 2 : Drs. H. Nasaruddin, M. Ali., M.pd

This study aimed to describe the forms of slang words, slang use of the word structure, word usage and slang relationships with Indonesian language learning in the high school standard. This research is descriptive. Data collected by the method refer to the notes and documentation techniques and analyzed using descriptive methods. Based on the results of the study have some form of slang words in the movie School Final Note that words, phrases, acronyms and abbreviations. The structure of words in the dialogue on teen films such as shortening Endnotes School, inserts, and the addition of the word. Slang relationship with learning Indonesian in high school is associated with learning to speak basic competence in the 2nd half of class XI and learning materials play the role of dialogue and express the characters in the drama performance.

Keywords: language, Bahasagaul, Dialog, People, Movies.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kata bahasa gaul, struktur penggunaan kata bahasa gaul, serta hubungan pemakaian kata bahasa gaul dengan pembelajaran bahasa Indonesia baku di SMA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik catat dan dokumentasi serta dianalisis menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa bentuk kata bahasa gaul dalam film Catatan Akhir Sekolah yaitu kata, frase, akronim dan singkatan. Struktur kata dalam dialog pada film remaja Catatan Akhir Sekolah berupa pemendekan, penyisipan, dan penambahan kata. Hubungan bahasa gaul dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA adalah dikaitkan dengan pembelajaran dengan kompetensi dasar berbicara pada kelas XI semester 2 dan materi pembelajaran bermain peran dan mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama.

Kata kunci :Bahasa, Bahasagaul, Dialog, Tokoh, Film.

A. Pendahuluan

Bahasa merupakan sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi (Chaer dan Leoni Agustina, 1995:14). Tanpa bahasa manusia akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat. Fungsi

▸ Baca selengkapnya: dialog bahasa makassar

(2)

Bahasa gaulmerupakan ragam bahasa tidak resmi, tidak baku dan bersifat musiman.Bahasa slang atau bahasa gaul yang biasanya muncul karena sering digunakannya istilah-istilah baru oleh pengguna bahasa, dapat mempererat pergaulan dan memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul termasuk salah satu variasi bahasa yang digunakan masyarakat terutama dari kalangan selebritis dan kalangan muda sebagai bahasa santai dalam komunikasi sehari-hari untuk menambah rasa keakraban dan keintiman di antara mereka. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, perkembangan bahasa remaja juga mengalami peningkatan pesat. Kosakata remaja terus mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya referensi bacaan dengan topik yang lebih kompleks. (Lubis Grafura:2011 dalam Http://blogspot.com/2011/04/gaul.html).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kata bahasa gaul dalamdialog pada filmCatatan Akhir Sekolah, mendeskripsikan struktur kata bahasa gaul pada filmCatatan Akhir Sekolah, dan mendeskripsikan hubungan pemakaian kata bahasa gaul dengan

pembelajaran bahasa Indonesia baku di SMA.

B. Bahasa, bahasa gaul, dan dialog

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 2010 dalam Aslinda & Leni, 2010:1). Bahasa dapat menggantikan peristiwa atau kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh individu atau kelompok. Dengan bahasa, seorang atau kelompok dapat meminta individu atau kelompok lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Kalimat yang diucapkan oleh seorang individu kepada individu lain bersifat individual (Aslinda & Leni, 2010:2).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990: 66) bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

(3)

berupa tulisan. Sebuah istilah dalam linguistik, Kridalaksana (1993:21) mengartikannya sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an. Ragam ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya dari kelompok waria dan masyarakat terpinggir lain. Bahasa gaul juga termasuk dialek nonformal baik berupa slang atau prokem yang digunakan oleh kalangan tertentu, bersifat sementara, hanya berupa variasi bahasa.

Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini disebabkan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki

karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia (Sumarsono dan Partana, 2004:150).Bahasa gaul adalah dialek nonformal baik berupa slang atau prokem yang digunakan oleh kalangan remaja (khususnya perkotaan), bersifat sementara, hanya berupa variasi bahasa, penggunaannya meliputi kosakata, ungkapan, intonasi, pelafalan, pola, serta konteks. Biasanya bahasa gaul telah digunakan dan disepakati oleh kelompok tertentu terutama anak muda.Ismail Kusmayadi (Pikiran Rakyat, 2006) mengkhawatirkan terkikisnya bahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah arus globalisasi.

(4)

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia(KLBI, 2004: 237) dialog diartikan sebagai percakapan dalam sandiwara, drama dsb. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KLBI) dialog ada empat. Dialog nasional yaitu pembicaraan tentang suatu masalah nasional yang dilakukan oleh orang-orang yang dianggap dapat mewakili berbagai unsur masyarakat. Dialog batin yaitu kata-kata yang diucapkan oleh pemain untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan tanpa ditujukkan kepada pemain yang lain. Dialog pemancing yaitu kata-kata pancingan yang dilontarkan oleh pemain kepada pemain yang lain. Dialog pribadi yaitu ucapan pemain kepada penonton yang tidak terdapat dalam naskah.

Pengungkapan bahasa bentuk percakapan, seolah-olah pengarang membiarkan pembaca ataupun penonton untuk melihat dan mendengarkan sendiri kata-kata seorang tokoh, percakapan antartokoh, bagaimana wujud kata-katanya dan apa isi percakapannya. Gaya dialog dapat memberikan kesan realistis, sungguh-sungguh, dan memberi penekanan terhadap cerita atau kejadian yang dituturkan dengan gaya narasi. Pngungkapan bentuk narasi dan

percakapan dalam sebuah novel maupun karya fiksi lainnya haruslah berjalan seiring, sambung-menyambung, dan saling melengkapi (Nurgiyantoro, 1995: 311).

C. Tokoh dan Film

Pembicaraan sebuah film fiksi, sering digunakan istilah-istilah seperti tokoh-menokoh, watak dan perwatakan, atau karakter secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Istilah-istilah tersebut sebenarnya tidak menyarankan pada pengertian yang persis sama, atau paling tidak dalam tulisan ini akan dipergunakan dalam pengertian yang berbeda, walau memang ada di antaranya yang sinonim. Ada istilah yang pengertiannya menyarankan, pada tokoh cerita dan pada teknik pengembangannya dalam sebuah cerita. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya atau pelaku cerita (Nurgiyantoro, 1995: 16−165).

Tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro: 1995: 165).

(5)

tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round character).

Sedangkan film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak.Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salahsatu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada fita seluloid, fita video, piringan video.

Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari ke istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering

disebut selluloid.bidang fotografi film ini menjadi media yang

dominan digunakan

untuk menyimpan pantulancahaya yang tertangkap lensa).

Film sebagai hasil seni dan budaya mempunyai fungsi dan manfaat yang luas dan besar baik dibidang sosial,ekonomi,maupun budaya dalam rangka menjaga dan mempertahankan keanekaragaman nilai-nilai dalam penyelanggaraan berbangsa dan bernegara.

D. Pembelajaran dan Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

(6)

sekolah-sekolah sehingga tidak ada kurikulum yang berlaku secara nasional. Pemerintah hanya menerbitkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, selanjutnya SI dan SKL dikembangkan oleh sekolah menjadi Kurikulum Sekolah (diberi istilah KTSP). Kurikulum sekolah ini selanjutnya dikembangkan ke dalam silabus pembelajaran. Dari silabus kemudian dikembangkanlah perencanaan pembelajaran berdasarkan Kompetensi Dasar yang harus dibelajarkan.

E. Metode Penelitian Populasi dan sample

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, dalam Asmawan, 2010:20). Keseluruhan objek penelitian tersebut dapat terdiri atas manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.Sevilla,dkk(1993)

mendefinisikan populasi sebagai kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penutur

atau pengguna bahasa dalam dialog film remaja Catatan Akhir Sekolah.

Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, dalam Asmawan, 2010:21). Selain menentukan populasi dan sampel pada metode penelitian,kegiatan ilmiah yang disebut penelitian dalam semua disiplin ilmu, termasuk linguistik pada dasarnya dibagi dalam tiga tahap, yaitu: (a) tahap penyajian data, (b) tahap analisis data, (c) tahap penyajian hasil analisis (Mahsun, 2005 : 93). Penggunaan metode tertentu dalam sebuah penelitian, seperti yang sudah disebutkan di atas, merupakan bagian dari sebuah penelitian, dan pada penelitian ini akan menggunakan beberapa metode dan teknik. Metode adalah cara yang harus dilaksanakan sedangkan teknik adalah cara melaksanakan metode. Data-data yang didapatkan akan diproses dan dianalisis berdasarkan metode dan tekhnik penelitian yang digunakan.

(7)

Data dan sumber data

Data dari penelitian ini berupa kata dalam dialog antar tokoh. Sumber data penelitian ini adalah percakapan (dialog) sebagai interaksi komunikasi dalam berperan pada film Catatan Akhir Sekolah. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode simak dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Ciri utama dan pertama dalam metode ini adalah tidak mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya (Mahsun, 2005 : 117). Selain itu metode ini menguraikan atau menjelaskan sistem bahasa yang datanya benar-benar dan sesuai dengan kenyataan (Muhammad,2011: 120) . F. Hasil dan Pembahasan

Bentuk Kata Pemakaian Bahasa Gaul dalam Dialog Antartokoh pada Film Remaja Catatan Akhir Sekolah

Pertama, Bahasa Gaul Berbentuk Kata. Contohnya, Banget [baηət] ‘Sangat’.

Kata ‘banget’ merupakan dialek Jakarta yang merupakan unsur bahasa Betawi yang artinya sangat dan berlebih-lebihan. Di dalam dialog antartokoh film

Catatan Akhir Sekolah kata “banget” juga memiliki arti sangat berlebih-lebihan dalam bersikap.

Contoh kalimat: Idih gak banget deh [idIh gak baηət dEh], yang artinya “Ih aku tidak mau seperti itu.”

Kedua,Bahasa Gaul Berbentuk Frase. Contohnya, Masak sih [masak sih] ‘Yang benar.’

Frase tersebut biasanya digunakan sebagai kata tanya ketika seorang penutur merasa heran atau kurang percaya dengan apa yang didengar.

Contoh kalimat : Masak sih dia kayak gitu? [masak sIh dia kayak gitu], yang artinya “Yang benar dia seperti itu?.”

Ketiga,Bahasa Gaul Berbentuk Akronim. Contohnya, Carmuk [carmUk] ‘Cari Muka.’

Kata carmuk merupakan kependekan dari kata ‘Cari Muka’ artinya seseorang yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu agar mendapat perhatian lebih dan ingin dikenal dekat .

(8)

Film Catatan Akhir Sekolah yang mempunyai singkatan “Gak Banget Gitu Lo” (GBL). Kalimat tersebut dipakai untuk meremehkan dan tidak menyukai siswa-siswa maupun kepala sekolah yang mempunyai sifat dan prilaku yang tidak benar atau tidak pantas untuk dilihat dan ditiru.

Contoh kalimat : Ya ampun, Kepala Sekolah kok gitu banget sih, idih GBL [ ya ampun kəpala səkOlah kOk gitU baηət sih, idih gak baηət gitU lO], yang artinya “astaga, kepala sekolah kok begitu sekali, tidak pantas ditiru.”

Struktur Penggunaan Bahasa Gaul Dalam Dialog Antartokoh Pada Film Remaja Catatan Akhir Sekolah

Pertama, Struktur kata bahasa gaul berupa penambahan akhiran –an. Contohnya, Apaan yang berarti ’ Apa.’ Kata apaan berasal dari kata dasar apa. Kata tersebut diberi akhiran [–an] menjadi apaan.

Kedua,Struktur kata bahasa gaul berupa pemendekan, contohnya, Ama yang berarti ‘Sama.’ Kata amapenghilangan dari konsonan [s] pada kata sama. Di sini jelas terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan[s]. Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.

Ketiga,Struktur kata bahasa gaul penyisipan. Contohnya,Banget yang berarti ‘ sangat.’ Kata banget penggantiandari kata sangat yang konsonan [s] diganti menjadi konsonan [b]. vokal[a] ditengah kata diganti dengan vokal [e]. Sehingga kata sangat berubah menjadi ‘banget dan merancu dari kata aslinya.

Deskripsi Film Catatan Akhir Sekolah Film yang berjudul CatatanAkhir Sekolah ini dirilis atau dibuat pada tahun 2005, film ini disutradarai oleh Hanung Bramantio.Film yang diproduksi oleh Rexinema ini menceritakan tentangtiga anak SMU yang ingin membuat sebuah film dokumenter tentang sekolahnya yang akan dipasang pada pentas seni akhir tahunini. Film ini menampilkan aktor dan artis terkenal seperti Vino Bastian, RamonTungka, dan Marcel Chandrawinata, serta didukung oleh Christian Sugiono dan Joanna Alexandra.

(9)

sekarang. Hal ini berkaitan dengan tema filmnya yang sangat terkenal. Segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan remaja Indonesia sehari-hari misalnya, masalah percintaan dan masalah sekolah yang masih mengandalkan uang untuk menyelesaikan segala masalah yang ada pada murid. Hadirnya film ini diharapakan dapat membuat remaja-remaja Indonesia lebih kreatif dalam menunjukkan tanda cintanya pada sekolah.

Hubungan Bahasa Gaul dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Berkaitan dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, dalam kurikulum 2006 (KTSP), pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Standar kompetensi bahasa dan sastra Indonesia merupakan kualifikasi minimal peserta didik yang mengambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Beberapa penjelasan diatas, peneliti menghubungkan bahasa gaul dengan pembelajaran bahasa

Indonesia di SMA kelas XI semester genap sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Standar kompetensiMengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama dan kompetensi dasar mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut yaitu (a) siswa dapat menghayati watak tokoh yang akan diperankan (b) siswa dapat mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama (c) siswa dapatmenanggapi penampilan dialog para tokoh dalam pementasan drama dengan menentukan dan menyebutkan bentuk-bentuk bahasa tidak baku atau nonformal (bahasa gaul) dalam dialog para tokoh.Berikut ini adalah hubungan penggunaan bahasa gaul dalam dialog tokoh film dengan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XI semester dua. Kompetensi dasar berbicara yaitu mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama.

G. Simpulan dan Saran

(10)

kata bahasa gaul yang digunakan dalam dialog antar tokoh pada film remaja Catatan Akhir Sekolah ada 24 kata yang digolongan menjadi empat bentuk, yaitu bahasa gaul berbentuk kata terdiri dari 17 kata, bahasa gaul berbentuk frase terdiri dari 2 kata , bahasa gaul berbentuk akronim terdiri atas 2 kata dan bahasa gaul berbentuk singkatan terdiri atas 3 kata, (b) Struktur kata yang ada dalam dialog antartokoh pada film remaja Catatan Akhir Sekolah terdapat 10 kata dapat berupa pemendekan yaitu terdapat pada kata ama dan emang, penyisipan terdapat pada kata banget, seger, kenape, denger, bencong, gile maupun penambahan terdapat pada kata apaan serta kombinasi kata terdapat pada kata kagak, (c) Bahasa gaul merupakan ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an. Bahasa gaul dalam film Catatan Akhir Sekolah sendiri kebanyakan memakai dialek khas betawi yaitu kebanyakan bahasa yang digunakan berasal dari Jakarta, (d) Bahasa gaul dalam penelitian ini dapat dihubungkan dengan pembelajaran

bahasa Indonesia di SMA kelas XI semester Gasal sesuai dengan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan dengan standar kompetensi Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama dan kompetensi dasar yaitu mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama.

Disarankan agar penelitian tentang sosiolinguistik atau fenomena bahasa dalam masyarakat, terutama dalam meneliti sebuah Film tertentu masih sangat banyak untuk dikaji atau dibahas dan diteliti. Karena bahasa itu dari waktu ke waktu akan selalu mengalami perubahan dan memperkaya khasanah kebahasaan. Maka semua permasalahan dalam suatu penelitian akan dikupas agar kita mendapatkan

jawaban yang

(11)

agar tidak mempengaruhi remaja yang lainnya.

Daftar pustaka

Alwi, Hasan, dkk .2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Balai Pustaka.

Anggoro, M. Toha. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Aslinda & Syafyahya, Leni. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.

Asmawan. 2010. Bahasa Slang Komunitas Kaum Muda ( Studi Kasus Bahasa Slang Dalam Komunitas KSR PMI Unit Unram ). Skripsi. FKIP. Universitas Mataram.

Arifin, Zaenal, dan Junaiyah. 2009. Sintaksis. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Chaer, Abdul. 2005. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 1995. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.

Grafura, Lubis. Pemakaian Bahasa Gaul Dalam Film Remaja Indonesia. 18

April 2012. 20.00 WIB. http:// lubisgrafura.wordpress.com.

Grafura, Lubis. Bahasa Gaul Remaja Indonesia. 18 April 2012. 20.00:15

WIB. http://

lubisgrafura.wordpress.com.

Http://eq-einsten.blogspot.com/2010/08/ penelitian bahasa gaul.html diakses tanggal 18 April 2012 pukul 20:00:13 WIB.

Http://Episentrum.com./ diakses tanggal 20 April 2012 pukul 13:00:12. WITA.

Http://id.wikipedia.org/wiki/Slang diakses tanggal 26 April 2012 pukul 19:21:25 WIB.

Http://www.google.com/ definisi+film diakses pada tanggal 10 September 2012 pukul 12:45:20 WITA.

Kridalaksana. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.

Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta : AR-Ruzz Media.

(12)

Nurgiyantoro, Burhan.1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 2003.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesiayang Disempurnakan. Jakarta, Balai Pustaka.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional.

Saussure, De Ferdinan. 1993. Pengantar Linguistik Umum: Bandung. Gajah Mada University Press.

Sumarsono dan Paina Patana. 2005. Sosiolinguistik. Jakarta: Pustaka Belajar.

Suyatno. 2004. Tekhnik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra. Surabaya: SIC.

Referensi

Dokumen terkait

  Keywords:  Analisis Isi, Tema Pesan, Film Catatan Akhir Sekolah  ABSTRAKSI  Film sebagai salah satu bentuk media masa dipandang mampu memenuhi

Untuk dapat memahami inti sebuah film penelitian teks atau dialog perlu dilakukan, mengingat dialog atau pertuturan yang terjadi dalam sebuah film baik secara sengaja ataupun

Dengan ridha Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dengan judul: Konstruksi Pendidikan Karakter Moral Pada Film Catatan Akhir Sekolah dalam Perspektif

Jika dilihat dari lirik lagu, tentu dapat diambil keterkaitan lagu dengan film Catatan Akhir Sekolah, bahwa lagu ini berkaitan dengan film tersebut, karena

(3) Humor bahasa dalam film ini secara tersirat menjadi kritik terhadap fenomena Xenoglosophilia di ruang publik ditinjau dari dialog antar tokoh dan tindakan

Dengan ridha Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dengan judul: Konstruksi Pendidikan Karakter Moral Pada Film Catatan Akhir Sekolah dalam Perspektif

Peneliti memilih meneliti kata berpolisemi jenis kelas kata sifat 老 , 小 , 好)lǎo, xiǎo, dan hǎo bahasa Mandarin yang terdapat pada dialog atau monolog tokoh dalam film yang digunakan