• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAF RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAF RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 BAB I"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

DRAF RANCANGAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 – 2025 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 - 2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang merupakan satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya dilakukan secara terencana, bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi sesuai kebutuhan kota dalam kurun waktu 15 tahun yang akan datang.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tangerang Selatan memiliki karakteristik

sebagai berikut : pertama lebih memfokuskan pada identifikasi dan penanganan isu-isu strategik

dengan sasaran yang dinamis; kedua mengikuti kecenderungan baru; ketiga lebih berorientasi pada

tindakan antisipatif.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tangerang Selatan dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat. Penyusunannya dengan memperhatikan dinamika

perubahan masyarakat melalui pendekatan : Teknokratik, Politik, Partisipatif, Atas Bawah (

Top-Down), dan Bawah Atas (Bottom-Up). Dengan demikian perencanaan yang disusun merupakan

kesepakatan bersama, menjadi acuan pelaksanakan pembangunan secara berkesinambungan.

B. Tujuan

Tujuan disusunnya RPJP Kota Tangerang Selatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat makro, sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan daerah guna mewujudkan visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang sesuai kewenangan Kota. RPJP juga digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan penyusunan pembangunan tahunan Kota Tangerang Selatan.

(2)

C. Landasan Penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tangerang Selatan 2010 – 2025 disusun

berdasarkan :

1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.

4. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pertanggungjawaban Keuangan Negara;

6. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

7. Undang-undang No. 51 Tahun 2009 tentang Pembentukan Kota Tengrang Selatan;

8. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

9. Kep. Mendagri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD.

D. Sistematika Penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 – 2025 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN : berisi Latar Belakang, Tujuan, Landasan dan Sistematika Penyusunan

BAB II KONDISI UMUM

BAB III POTENSI PEMBANGUNAN DAN FAKTOR STRATEGIS : berisi 1) Kualitas Sumber

Daya Manusia, 2) Daya Saing Ekonomi Daerah, 3) Kondisi Kawasan dan Lingkungan, 4) Pemerintahan dan Pelayanan Publik dan 5) Ketertiban dan Keamanan.

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2010 – 2025 BAB V ARAH PEMBANGUNAN : berisi 1) Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang efisien, produktif dan merata, 2) Pengembangan tata kepemerintahan yang baik, 3) Mewujudkan pembangunan wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan dan 4) Mewujudkan pembangunan masyarakat yang berkualitas

BAB VI PENUTUP

(3)

BAB II

Gambaran Umum Wilayah dan Pemerintahan

Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106˚38’ -

106˚47’ Bujur Timur dan 06˚13’30” - 06˚22’30” Lintang Selatan dan secara administratif terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha.

Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

- Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang - Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok - Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok - Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang

Wilayah Kota Tangerang Selatan dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pasanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat. Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah penyangga provinsi DKI Jakarata, selain itu juga sebagai daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Kota Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat.

No Keterangan

1 Letak geografis Di sebelah timur Propinsi Banten

2 Luas Wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha

3 Batas-batas

- Sebelah Utara Kota Tangerang

- Sebelah Timur Provinsi DKI Jakarta

- Sebelah Selatan Kota Depok dan Kabupaten Bogor

- Sebelah Barat Kabupaten Tangerang

4 Wilayah Pemerintahan

- Kecamatan 7 Kecamatan

- Kelurahan 49 Kelurahan

- Desa 5 Desa

Sumber:

- Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008

Tabel 2.1 Potensi Fisik Dasar Kota Tangerang Selatan Potensi Fisik Dasar

- Hasil Olah Potensi Desa Tahun 2006 dalam Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

(4)

Luas wilayah masing-masing kecamatan tertera dalam Tabel 2.2. Kecamatan dengan wilayah paling besar adalah Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha atau 20,30% dari luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan dengan luas paling kecil adalah Setu dengan luas 1.480 Ha atau 10,06%.

Luas wilayah masing-masing kelurahan/desa tertera dalam Tabel 2.3. Kelurahan/desa dengan wilayah di atas empat ratus hektar terletak di Kecamatan Pamulang, yaitu Pondok Cabe Udik dan Pamulang Barat, dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Paku Jaya. Kelurahan/desa dengan wilayah di bawah seratus lima puluh hektar terletak di Kecamatan Serpong, yaitu Cilenggang dan Serpong, dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Jelupang. Kelurahan/desa dengan luas wilayah paling besar adalah Pondok Cabe Udik dengan luas 483 Ha sedangkan kelurahan/desa dengan luas wilayah paling kecil adalah Jelupang dengan luas 126 Ha.

Gambar 2.1 Wilayah Kota Tangerang Selatan

(Sumber : Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan, 2008)

(5)

No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Persentase terhadap luas kota (%) 1 Serpong 2.404 16,33% 2 Serpong Utara 1.784 12,12% 3 Ciputat 1.838 12,49% 4 Ciputat Timur 1.543 10,48% 5 Pamulang 2.682 18,22% 6 Pondok Aren 2.988 20,30% 7 Setu 1.480 10,06%

Kota Tangerang Selatan 14.719 100,00%

Tabel 2.2

Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

Sumber : Hasil Olah Potensi Desa Tahun 2006 dalam Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

(6)

No Kecamatan Luas Wilayah (Ha)

1 Serpong 1 Buaran 334

2 Ciater 376

3 Rawa Mekar Jaya 235

4 Rawa Buntu 328

5 Serpong 139

6 Cilenggang 143

7 Lengkong Gudang 361

8 Lengkong Gudang Timur 262

9 Lengkong Wetan 226

2 Serpong Utara 1 Lengkong Karya 210

2 Jelupang 126

3 Pondok Jagung 209

4 Pondok Jagung Timur 225

5 Pakulonan 279 6 Paku Alam 281 7 Paku Jaya 454 3 Ciputat 1 Sarua 368 2 Jombang 345 3 Sawah Baru 274 4 Sarua Indah 193 5 Sawah 249 6 Ciputat 172 7 Cipayung 237

4 Ciputat Timur 1 Pisangan 391

2 Cireundeu 308 3 Cempaka Putih 227 4 Pondok Ranji 246 5 Rengas 165 6 Rempoa 206 Tabel 2.3

Luas Wilayah Kelurahan/Desa Kota Tangerang Selatan

(7)

No Kecamatan Luas Wilayah (Ha)

5 Pamulang 1 Pondok Benda 386

2 Pamulang Barat 416

3 Pamulang Timur 259

4 Pondok Cabe Udik 483

5 Pondok Cabe Ilir 396

6 Kedaung 256

7 Bambu Apus 220

8 Benda Baru 266

6 Pondok Aren 1 Perigi Baru 310

2 Pondok Kacang Barat 252

3 Pondok Kacang Timur 252

4 Perigi Lama 389

5 Pondok Pucung 362

6 Pondok Jaya 233

7 Pondok Aren 217

8 Jurang Mangu Barat 253

9 Jurang Mangu Timur 258

10 Pondok Karya 271 11 Pondok Betung 191 7 Setu 1 Kranggan 205 2 Muncul 361 3 Setu 364 4 Babakan 170 5 Bakti Jaya 174 6 Kademangan 206 Jumlah 14.719 Tabel 2.3 (Lanjutan) Kelurahan/Desa

Sumber : Hasil Olah Potensi Desa Tahun 2006 dalam Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

Topografi (Ketinggian dan Kemiringan)

Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah, dimana sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 – 3% sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl.

Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2 (dua) bagian, yaitu :

1. Kemiringan antara 0 – 3% meliputi Kecamatan Ciputat, kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan

Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan Serpong Utara.

2. Kemiringan antara 3 – 8% meliputi Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Setu.

Geologi dan Jenis Tanah

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur. Kondisi geologi Kota Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah. Jenis batuan ini

mempunyai kemudahan dikerjakan atau workability yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap

erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan.

(8)

Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Kota Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian/perkebunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.

Keadaan Iklim

Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 23,7 - 32,3 °C, temperatur maksimum tertinggi pada bulan September dan Oktober yaitu 33,6 °C dan temperatur minimum terendah pada bulan Juli yaitu 22,7 °C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 80,3 % dan 51,8 %. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari, yaitu 664mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 145,3mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Februari dengan hari hujan sebanyak 28 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,6 m/detik dan kecepatan maksimum rata-rata 31,5 m/detik.

Maksimum Minimum Rata-rata

1 Januari 31,9 24,0 27,2 2 Februari 29,6 23,0 25,9 3 Maret 31,7 23,7 26,6 4 April 32,1 23,5 27,2 5 Mei 32,7 23,6 27,6 6 Juni 32,3 23,5 27,3 7 Juli 32,9 22,7 27,1 8 Agustus 32,7 23,6 27,3 9 September 33,6 24,0 28,1 10 Oktober 33,6 23,9 28,3 11 Nopember 32,3 24,3 27,8 12 Desember 31,7 24,3 27,3 Rata-rata 32,3 23,7 27,3

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Tabel 2.4

Temperatur Udara Maksimum dan Minimum di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

2008

Bulan Temperatur (°C)

Kelembaban Udara (%) Intensitas Matahari (%)

1 Januari 80 62 2 Februari 88 10 3 Maret 84 50 4 April 83 47 5 Mei 78 66 6 Juni 80 62 7 Juli 75 77 8 Agustus 77 61 9 September 76 59 10 Oktober 78 55 11 Nopember 82 37 12 Desember 83 36 Rata-rata 80,3 51,8 Tabel 2.5

Kelembaban Udara dan Intensitas Matahari di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

2008 Bulan

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

(9)

Curah Hujan (mm) Hari Hujan (Hari) 1 Januari 138 13 2 Februari 664 28 3 Maret 98 12 4 April 198 14 5 Mei 55 7 6 Juni 141 8 7 Juli 1 1 8 Agustus 48 8 9 September 2 2 10 Oktober 81 11 11 Nopember 174 13 12 Desember 144 20 Rata-rata 145,3 11,4 Tabel 2.6

Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

2008 Bulan

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Kecepatan

Rata-rata (M/detik) Arah

Kecepatan Maksimum (M/detik) Arah 1 Januari 7 W 35 W 2 Februari 5 W 40 W 3 Maret 4 W 30 W 4 April 3 N 25 NW 5 Mei 3 N 25 E 6 Juni 4 N 25 N 7 Juli 4 N 30 E 8 Agustus 5 N 40 E 9 September 4 N 30 NE 10 Oktober 5 N 30 NE 11 Nopember 5 W 38 W 12 Desember 6 W 30 W Rata-rata 4.6 31.5

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Tabel 2.7

Rata-rata Kecepatan Angin di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

2008 Bulan

Kecepatan Angin

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kota Tangerang Selatan mempunyai perangkat daerah antara lain kecamatan yang terdiri dari beberapa desa/kelurahan. Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 (tujuh kecamatan) dengan kelurahan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) dan desa sebanyak 5 (lima). Rukun warga (RW) sebanyak 572 dan Rukun Tetangga sebanyak 2.996. Kecamatan dengan RW dan RT terkecil adalah Setu 29 RW dan 144 RT, sedangkan kecamatan dengan RW dan RT terbanyak adalah Pamulang dengan 129 RW dan 690 RT.

(10)

No Kecamatan KelurahanJumlah Jumlah Desa Jumlah Rukun Warga (RW) Jumlah Rukun Tetangga (RT) 1 Serpong 9 - 69 337 2 Serpong Utara 7 - 65 272 3 Ciputat 7 - 92 460 4 Ciputat Timur 6 - 75 416 5 Pamulang 8 - 129 690 6 Pondok Aren 11 - 113 677 7 Setu 1 5 29 144 49 5 572 2.996 Tabel 2.8

Jumlah Kelurahan dan Desa per Kecamatan Kota Tangerang Selatan

Jumlah

Sumber : Hasil Olah Potensi Desa Tahun 2006 dalam Kompilasi Data untuk Penyusunan RT/RW Kota Tangerang Selatan (2008)

Organisasi Perangkat Daerah

Sejak dibentuknya Pemerintah Kota Tangerang Selatan, susunan organisasi pemerintahan daerah sudah mengalami dua kali perubahan. Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 7 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Tangerang Selatan terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, 6 badan, 11 Dinas, 7 kecamatan, dan 49 kelurahan.

(11)

No. SKPD 1 Dinas Pendidikan

2 Dinas Kesehatan 3 Dinas Pekerjaan umum

4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 5 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 6 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

7 Badan Lingkungan Hidup

8 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

9 Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi 10 Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah

11 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata 12 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 13 Satuan Polisi Pamong Praja

14 Sekretariat Daerah 15 Sekretariat DPRD 16 Inspektorat

17 Kecamatan Ciputat 18 Kecamatan Ciputat Timur 19 Kecamatan Pamulang 20 Kecamatan Serpong 21 Kecamatan Serpong Utara 22 Kecamatan Pondok Aren 23 Kecamatan Setu

24 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 25 Badan Kepegawaian Daerah

26 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga 27 Dinas Pertanian dan Perikanan

28 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Tabel 2.9

Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

Sumber: Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 07 tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 01 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan

Kependudukan

Jumlah penduduk merupakan aset bagi suatu daerah yang mempunyai peran cukup besar dalam penentuan percepatan pembangunan daerah apabila didukung dengan kualitas yang baik. Penduduk mempunyai dua peranan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai produsen dan konsumen. Perkembangan penduduk suatu daerah ditentukan oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

Menurut BPS Kabupaten Tangerang, jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan adalah 1.076.302 pada tahun 2008 atau meningkat sebesar 2,37% dari jumlah pada tahun 2007. Penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 543.671 jiwa sedangkan perempuan 532.631 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah sebesar 102,69, yang menunjukkan bahwa jumlah laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan (Tabel 3.1.1.).

(12)

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk Rasio Jenis Kelamin 1 Serpong 51.657 51.076 102.733 101,14 2 Serpong Utara 39.058 40.176 79.234 97,22 3 Setu 29.426 28.332 57.758 103,86 4 Pamulang 128.652 125.433 254.085 102,57 5 Ciputat 84.634 80.925 165.559 104,58 6 Ciputat Timur 81.938 82.269 164.207 99,60 7 Pondok Aren 128.306 124.420 252.726 103,12 543.671 532.631 1.076.302 102,07 532.670 518.704 1.051.374 102,69 Sumber:

- Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2007/2008 - Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

2007

Tabel 2.10

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

2008

Jumlah

Dengan luas wilayah 147,19 Km2, kepadatan penduduk Kota mencapai 7.312 orang/Km2. Kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Ciputat Timur yaitu 10.642 orang/Km2 sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Setu yaitu 3.903 orang/Km2.

Kepadatan penduduk yang tinggi disebabkan kecenderungan peningkatan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, yang bukan hanya disebabkan oleh pertambahan secara alamiah, tetapi juga tidak terlepas dari kecenderungan masuknya para migran yang disebabkan oleh daya tarik Kota Tangerang Selatan seperti banyaknya perumahan-perumahan baru yang dibangun sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta dan menjadi limpahan penduduk dari Kota Jakarta. Hal tersebut akan menyebabkan dibutuhkannya ruang yang memadai dengan lapangan kerja baru untuk mengimbangi pertambahan tenaga kerja.

No Kecamatan Jumlah Penduduk *) Luas Wilayah **) (Km2) Kepadatan (Org/Km2) 1 Serpong 102.733 24,04 4.273 2 Serpong Utara 79.234 17,84 4.441 3 Setu 57.758 14,80 3.903 4 Pamulang 254.085 26,82 9.474 5 Ciputat 165.559 18,38 9.008 6 Ciputat Timur 164.207 15,43 10.642 7 Pondok Aren 252.726 29,88 8.458 1.076.302 147,19 7.312 1.051.374 147,19 7.143 Sumber:

*) Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

**) Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008) ***) Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2007/2008

2007***)

Tabel 2.11

Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

2008

Jumlah

Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kelompok umur dengan jumlah penduduk terbesar adalah 0 – 4 tahun, yaitu sebesar 9,69% sedangkan kelompok umur dengan jumlah penduduk terkecil adalah ≥ 60, yaitu sebesar 3,47%.

(13)

Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur diolah dari Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan. Karena ada ketidakcocokan antara jumlah total penduduk yang ada dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008 yang digunakan sebagai acuan, angka yang digunakan adalah angka persentase dan bukan angka absolut dengan asumsi bias tersebar ke dalam semua kelompok data.

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

Penduduk 1 0 - 4 4,89% 4,79% 9,69% 2 5 - 9 4,71% 4,61% 9,32% 3 10 - 14 4,51% 4,42% 8,93% 4 15 - 19 4,81% 4,71% 9,52% 5 20 - 24 4,73% 4,64% 9,37% 6 25 - 29 4,39% 4,30% 8,70% 7 30 - 34 4,60% 4,50% 9,10% 8 35 - 39 3,67% 3,60% 7,27% 9 40 - 44 2,53% 2,48% 5,00% 10 45 - 49 3,42% 3,35% 6,77% 11 50 - 54 3,22% 3,15% 6,37% 12 55 - 59 3,28% 3,22% 6,50% 13 ≥ 60 1,75% 1,72% 3,47% 50,51% 49,49% 100,00% Tabel 2.12

Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Tangerang Selatan

Hingga Agustus 2008

Jumlah

Sumber : Hasil Olah Potensi Desa Tahun 2006 dan data bulanan Kecamatan 2008 dalam Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

(14)

Bab 3

Sosial Budaya

Indikator makro pembangunan di antaranya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menjadi ukuran pembangunan dalam pemenuhan tiga unsur, yaitu peluang berumur panjang dan sehat, pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dan peluang untuk merealisasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kegiatan produktif. IPM Kota Tangerang Selatan, berdasarkan perhitungan sementara BPS Kabupaten Tangerang, adalah sebesar 75,1. Angka tersebut merupakan angka tertinggi kabupaten/kota di Provinsi Banten dan termasuk ke dalam kategori “menengah atas”.

Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dalam hal peningkatan kualitas manusia. Indikator pendidikan yaitu angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (RLS) digunakan sebagai variabel dalam menghitung indeks pembangunan manusia (IPM) selain indikator kesehatan dan indikator ekonomi. AMH Kota Tangerang Selatan berdasarkan perhitungan sementara BPS adalah sebesar 98,9% sedangkan RLS sebesar 10,0 tahun. Kedua angka ini merupakan angka AMH dan RLS tertinggi di Provinsi Banten.

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2008 menunjukkan bahwa penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA berjumlah paling besar yaitu 29,22%. Penduduk dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi (sarjana muda dan sarjana) juga cukup tinggi, yaitu 29,05%. Profil penduduk berdasarkan tingkat pendidikan cenderung mirip antar kecamatan, kecuali Setu. Pada kecamatan lain, tidak tercatat penduduk yang tidak lulus SD atau penduduk buta huruf (belum melek aksara) namun di Setu masih ada dengan angka sebesar 0,52%. Penduduk dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi di kecamatan lain melebihi angka 29% namun di Setu hanya sebesar 15,10%.

Dilihat dari sisi prasarana, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Jumlah total unit sekolah adalah sebesar 667 unit dengan rincian 236 sekolah negeri, 5 madrasah negeri, 292 sekolah swasta dan 134 madrasah swasta. Ruang kelas rusak SD negeri mencapai 213 ruang dari total ruang kelas SD negeri sebanyak 1.169 ruang atau 18,22%. Ruang kelas rusak SMP negeri mencapai 27 ruang dari total ruang kelas SMP negeri sebanyak 486 ruang atau 5,56%, sedangkan SMA negeri mencapai 17 ruang dari total 312 ruang atau 5,45%. Pada tahun 2009 dilakukan rehabilitasi terhadap 9 unit SD dan 9 unit SMP yang rusak dengan rincian ruang kelas SD sebanyak 48 lokal sedangkan ruang kelas SMP sebanyak 29 lokal.

Kualitas pelayanan pendidikan juga masih harus ditingkatkan. Dari sisi kompetensi pendidik, masih banyak guru yang belum tersertifikasi sedangkan dari sisi sarana belajar, masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan dan laboratorium. Karena itu peningkatan kompetensi guru baik tingkat dasar maupun tingkat menengah serta penyediaan sarana belajar masih harus diprioritaskan.

(15)

Serpong Serpong Utara Ciputat Ciputat Timur Pamulang Pondok Aren Setu 1 Sarjana 8,71% 8,71% 8,71% 8,71% 8,71% 8,69% 7,05% 8,63% 2 Sarjana Muda 21,02% 21,02% 21,02% 21,02% 21,02% 20,97% 8,05% 20,42% 3 SLTA 29,03% 29,03% 29,03% 29,03% 29,03% 29,08% 32,85% 29,22% 4 SLTP 25,03% 25,03% 25,02% 25,03% 25,02% 25,43% 14,42% 24,64% 5 SD 5,20% 5,20% 5,21% 5,20% 5,21% 5,23% 23,08% 6,02% 6 TK 11,01% 11,01% 11,01% 11,01% 11,01% 10,59% 3,06% 10,55% 7 Drop Out SD 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 8,35% 0,38% 8 Buta Huruf 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 3,13% 0,14% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber: Hasil Olah Data dari Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

Jumlah

Tabel 3.1

Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

2008

No Pendidikan

Kecamatan Kota

Tangerang Selatan

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Jumlah SD 207 109 25 17 17 12 40 27

Total ruang kelas SD 1.169 1.198 144 136 122 144 249 308

Ruang kelas rusak SD 213 26 12 - 19 - 49 10

2 Jumlah MI 2 76 - 15 - 3 - 16

Total ruang kelas MI 12 158 - 28 - 8 - 34

Ruang kelas rusak MI NA NA NA NA NA NA NA NA 3 Jumlah SMP 17 104 3 18 2 7 3 24

Total ruang kelas SMP 486 1.191 90 216 40 70 95 240

Ruang kelas rusak SMP 27 - 9 - - - 3

-4 Jumlah MTs 1 43 - 8 - 3 1 7

Total ruang kelas MTs NA NA NA NA NA NA NA NA Ruang kelas rusak MTs NA NA NA NA NA NA NA NA 5 Jumlah SMA 11 33 - 8 1 3 2 5

Total ruang kelas SMA 312 255 - - 24 32 60 56

Ruang kelas rusak SMA 17 19 - - - 3

6 Jumlah MA 2 15 - 3 - - - 3

Total ruang kelas MA NA NA NA NA NA NA NA NA Ruang kelas rusak MA NA NA NA NA NA NA NA NA 7 Jumlah SMK 1 46 1 8 - 3 - 7

Total ruang kelas SMK 6 624 6 103 - 39 - 179

Tabel 3.2

Jumlah Sekolah, Ruang Kelas dan Ruang Kelas Rusak Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Uraian *)

Kota Tangerang

(16)

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Jumlah SD 40 18 26 6 47 28 12 1

Total ruang kelas SD 176 270 128 42 282 290 68 8

Ruang kelas rusak SD 36 6 58 5 39 5 -

-2 Jumlah MI 2 8 - 9 - 21 - 4

Total ruang kelas MI 12 14 - 29 - 32 - 13

Ruang kelas rusak MI NA NA NA NA NA NA NA NA 3 Jumlah SMP 1 15 4 9 3 26 1 5

Total ruang kelas SMP 30 150 115 150 86 350 30 15

Ruang kelas rusak SMP 3 - 6 - 6 - -

-4 Jumlah MTs - 9 - 4 - 11 - 1

Total ruang kelas MTs NA NA NA NA NA NA NA NA Ruang kelas rusak MTs NA NA NA NA NA NA NA NA 5 Jumlah SMA 3 3 3 6 1 8 1

-Total ruang kelas SMA 82 32 76 65 30 70 40

-Ruang kelas rusak SMA 3 6 6 6 5 4 3

-6 Jumlah MA - 4 - 1 - 4 2

-Total ruang kelas MA NA NA NA NA NA NA NA NA Ruang kelas rusak MA NA NA NA NA NA NA NA NA 7 Jumlah SMK - 8 - 11 - 8 - 1

Total ruang kelas SMK - 75 - 120 - 99 - 9 Ruang kelas rusak SMK - - - -Sumber: Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Tahun 2009

Ciputat Ciputat Timur Pondok Aren Setu

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Uraian *)

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) kecamatan-kecamatan Kota Tangerang Selatan masih rendah terutama pada pendidikan tingkat menengah yang ditunjukkan dengan APK dan APM SMA / SMK yang masih di bawah 70%. Namun, rendahnya APK dan APM, selain karena tingkat partisipasi, diduga juga disebabkan banyaknya penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah di wilayah Kota Tangerang Selatan melainkan bersekolah di daerah seperti Kota Tangerang dan DKI Jakarta.

Dilihat dari sisi pendidikan tinggi, di Kota Tangerang Selatan terdapat 14 unit perguruan tinggi/akademi di antaranya Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), Institut Teknologi Indonesia (ITI), Swiss Germany University (SGU) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

APK APM APK APM APK APM

1 Serpong 118,40 98,59 120,83 83,62 80,01 61,79 2 Pamulang 80,17 66,92 58,96 36,46 62,40 50,14 3 Ciputat 109,45 91,21 109,42 82,47 79,75 54,01 4 Pondok Aren 71,62 59,17 52,72 36,41 31,25 22,21 5 Serpong Utara 88,51 71,09 80,31 70,17 60,56 49,91 6 Ciputat Timur 58,44 49,01 60,69 58,84 79,65 61,90 7 Setu 85,85 71,13 60,17 59,05 54,00 41,07 87,49 72,45 77,59 61,00 63,95 48,72

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, 2009 Jumlah Rata-rata

SMA/SMK Tabel 3.3

Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

2008

(17)

Kesehatan

Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan dapat tercermin dari tingkat kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu indikator pembangunan manusia. Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Harapan Hidup (AHH) yang menunjukkan perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Indikator ini dalam perhitungannya didapatkan dari Angka Lahir Hidup (ALH) dan Angka Masih Hidup (AMH). Kedua angka ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan balita dan kesehatan reproduksi ibu. Pelayanan kesehatan dan sarana prasarana kesehatan terkait hal tersebut merupakan hal yang penting.

Berdasarkan perhitungan sementara BPS Kabupaten tangerang, AHH Kota Tangerang Selatan

adalah sebesar 68,8 dengan indeks AHH sebesar 73, hal ini mengindikasikan bahwa penduduk Kota

Tangerang Selatan rata-rata bisa mencapai usia 68,8 tahun.

Selain indikator makro tesebut, kondisi kesehatan masyarakat juga di antaranya dapat dilihat dari keadaan gizi balita, kondisi kesehatan ibu, kesehatan keluarga miskin, dan kesehatan orang lanjut usia. Dilihat dari keadaan gizi balita, masih ada balita dengan status gizi buruk yang tentunya harus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah. Dari 63.439 orang balita yang ditimbang, sebesar 91,54% dalam keadaan gizi baik, 0,51% gizi buruk, 5,75% gizi kurang dan 2,21% gizi lebih.

Baik Buruk Kurang Lebih Baik Buruk Kurang Lebih

1 Serpong 8.245 7.839 27 329 50 100,00% 95,08% 0,33% 3,99% 0,61% 2 Serpong Utara 6.300 5.616 46 394 244 100,00% 89,14% 0,73% 6,25% 3,87% 3 Setu 3.390 3.134 19 207 30 100,00% 92,45% 0,56% 6,11% 0,88% 4 Pamulang 10.523 9.353 69 806 295 100,00% 88,88% 0,66% 7,66% 2,80% 5 Ciputat 9.616 8.868 45 579 124 100,00% 92,22% 0,47% 6,02% 1,29% 6 Ciputat Timur 7.183 6.459 61 546 117 100,00% 89,92% 0,85% 7,60% 1,63% 7 Pondok Aren 18.182 16.801 56 786 539 100,00% 92,40% 0,31% 4,32% 2,96%

Kota Tangerang Selatan 63.439 58.070 323 3.647 1.399 100,00% 91,54% 0,51% 5,75% 2,21%

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2009

Tabel 3.4

Jumlah dan Persentase Keadaan Gizi Balita Yang Ditimbang Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

No. Kecamatan Jumlah Balita Ditimbang

Keadaan Gizi (Orang) Jumlah Balita (Orang)

Keadaan Gizi (%)

Berdasarkan data Dinas Kota Tangerang Selatan yang didasarkan dari data seluruh Puskesmas, jumlah ibu hamil adalah sebesar 25.643 orang, ibu bersalin/dalam masa nifas sebesar 24.476 orang dan ibu menyusui sebesar 24.476 orang. Terdapat cukup banyak rumah sakit bersalin dan praktek bidan swasta serta sudah ada pelayanan Pelatihan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas Ciputat, namun belum ada pusat pelayanan kesehatan ibu ataupun unit pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas yang lengkap dengan cakupan yang besar yang dibutuhkan terutama untuk melayani ibu hamil dari kalangan masyarakat miskin. Hal ini menjadi penting karena kesehatan ibu merupakan salah satu unsur penentu angka harapan hidup.

Masih cukup banyak keluarga miskin yang membutuhkan bantuan dari segi kesehatan. Menurut catatan Dinas kesehatan, masih ada 59.833 rumah tangga miskin dengan 2.931 orang anak Balita dan ibu hamil. Lansia yang memerlukan bantuan pelayanan kesehatan berjumlah 167.876 orang. Pelayanan kesehatan bagi kaum marjinal tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih.

(18)

Hamil Bersalin Nifas Meneteki Terlatih Tidak Terlatih 1 Serpong 2.465 2.353 2.353 2.353 2.310 43.001 21.180 16 -2 Serpong Utara 1.901 1.814 1.814 1.814 1.781 28.117 15.851 6 -3 Setu 1.207 1.152 1.152 1.152 1.132 10.010 8.241 11 -4 Pamulang 6.096 5.819 5.819 5.819 5.713 78.023 44.953 15 -5 Ciputat 3.972 3.790 3.790 3.790 3.722 49.551 28.375 12 -6 Ciputat Timur 3.939 3.760 3.760 3.760 3.692 81.075 32.784 - -7 Pondok Aren 6.063 5.788 5.788 5.788 5.682 78.459 38.267 7

-Kota Tangerang Selatan 25.643 24.476 24.476 24.476 24.032 368.236 189.651 67

-Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2009 Neonatus 0 - 28 hari Sasaran WUS (Wanita Usia Subur) Sasaran PUS (Pasangan Usia Subur) Dukun Bayi No Puskesmas Tabel 3.5 Data Terkait Kesehatan Ibu menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2008 Ibu No Puskesmas Rumah Tangga Rawan Gakin (RT) Jiwa Peserta Jamkesmas (Orang) Anak Umur 0-11 Bulan Gakin (Orang) Anak Umur 11- 59 Bulan Gakin (Orang) Bumil Gakin (Orang) 1 Serpong 4.711 14.562 38 158 34 2 Serpong Utara 5.707 17.831 52 333 41 3 Setu 6.605 20.773 20 105 48 4 Pamulang 13.195 45.954 25 325 107 5 Ciputat 7.079 25.933 78 125 60 6 Ciputat Timur 4.538 16.666 33 364 39 7 Pondok Aren 17.998 57.392 76 1.199 133

Kota Tangerang Selatan 59.833 199.111 322 2.609 462 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2009

Tabel 3.6

Data Terkait Kesehatan Keluarga Miskin menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

45 - 59 Thn ≥ 60 Thn Jumlah 1 Serpong 11.432 5.167 16.599 2 Serpong Utara 8.817 3.985 12.802 3 Setu 5.600 2.531 8.131 4 Pamulang 28.273 12.779 41.052 5 Ciputat 15.102 6.826 21.928 6 Ciputat Timur 18.272 8.259 26.531 7 Pondok Aren 28.122 12.711 40.833

Kota Tangerang Selatan 115.618 52.258 167.876

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2009

No Puskesmas Sasaran Lansia di Wilayah Puskesmas & Panti Tabel 3.7

Jumlah Lansia Sasaran di Wilayah Puskesmas dan Panti menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

Keberadaan fasilitas kesehatan sangatlah diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kota Tangerang Selatan di antaranya Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan dan Posyandu. Jumlah total Posyandu berjumlah 737 unit yang terdiri dari Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri dengan 3.950 orang kader aktif. Selain itu juga terdapat 100 Posbindu dengan 484 orang kader aktif.

(19)

Jumlah rumah sakit yang berada di Kota Tangerang Selatan ada 14 unit yang seluruhnya milik swasta karena Kota belum memiliki Rumah Sakit Umum Daerah. Di Kecamatan Setu bahkan belum terdapat rumah sakit. Rumah sakit di Kota Tangerang Selatan ada yang bertaraf internasional seperti Rumah Sakit Internasional Bintaro, Omni Hospital di Serpong Utara dan Eka Hospital. Keberadaan rumah

sakit swasta memang mengikuti “urban core” yang ada dan berkembang dan umumnya untuk melayani

warga perumahan yang termasuk golongan menengah ke atas. Rumah Sakit Umum yang dapat melayani masyarakat golongan menengah ke bawah belum ada hingga saat ini. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) biasa berjumlah 10 unit, Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) 1 unit dengan 14 tempat tidur, Puskesmas Pembantu 11 unit dan Puskesmas Keliling 10 unit. Selain itu juga terdapat Balai Pengobatan, Praktek Dokter dan Rumah Bersalin.

Serpong Serpong Utara Pamulang Ciputat Ciputat Timur Pondok Aren Setu

1 Rumah Sakit 3 2 1 2 3 3 - 14

2 Puskesmas 1 1 1 3 1 2 1 10

3 Puskesmas Pembantu 2 1 1 2 1 2 2 11

4 Tempat tidur Puskesmas Perawatan - - 14 - - - - 14

5 Balai Pengobatan Swasta 30 22 44 14 31 24 11 176

6 Praktek Dokter Umum Swasta 113 131 167 71 93 65 20 660

7 Praktek Dokter Gigi Swasta 42 46 81 28 36 28 6 267

8 Praktek Dokter Spesialis 6 26 31 11 30 8 - 112

9 Praktek Bidan Swasta 40 29 80 48 41 22 16 276

10 Laboratorium Klinik Swasta 1 3 7 7 5 6 1 30

11 Optik 2 - 9 5 15 9 2 42

12 Apotik 6 5 10 9 25 18 2 75

13 Toko Obat Berijin 2 - - 2 1 - 1 6

14 Industri Kecil Obat Tradisional 8 - 17 16 - 7 - 48

15 Rumah Bersalin Swasta 2 1 4 6 9 10 1 33

16 Pengobatan Tradisional 4 8 4 5 2 7 1 31

17 Puskesmas Keliling 1 1 1 3 1 2 1 10 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2009

Tabel 3.8

Jumlah Prasarana Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009 Kecamatan Kota Tangerang Selatan Jenis No. Dokter Umum Dokter

Gigi Bidan Perawat Ahli Gizi Ahli Sanitasi Ahli Kesehatan Masyarakat Jumlah 1 Serpong 3 1 13 1 1 1 0 20 2 Pondok Jagung 2 3 10 7 1 1 0 24 3 Pamulang 3 4 9 6 1 1 0 24 4 Ciputat 2 3 4 4 1 0 0 14 5 Kampung Sawah 2 3 7 5 1 1 0 19 6 Jombang 2 2 8 5 1 0 0 18 7 Ciputat Timur 1 1 9 3 1 0 0 15 8 Pondok Aren 2 2 9 7 1 1 0 22

9 Jurang Mangu Timur 2 2 6 2 0 1 0 13

10 Setu 3 2 12 5 0 0 1 23

Kota Tangerang Selatan 22 23 87 45 8 6 1 192

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2009 Tabel 3.9

Jumlah Tenaga Kesehatan pada 10 (Sepuluh) Puskesmas Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

No Puskesmas

(20)

Total Aktif Total Aktif 1 Serpong 1 20 41 13 75 16 367 367 1.217 70 70 2 Serpong Utara 19 28 20 3 70 9 329 329 202 25 25 3 Setu - 5 30 3 38 3 161 161 24 25 25 4 Pamulang 33 53 28 13 127 25 668 668 1.030 82 82 5 Ciputat 9 63 44 13 129 19 733 733 551 95 95 6 Ciputat Timur 18 49 40 12 119 12 716 716 600 72 72 7 Pondok Aren 18 138 14 9 179 16 976 976 85 115 115

Kota Tangerang Selatan 98 356 217 66 737 100 3.950 3.950 3.709 484 484

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, 2009 Puskesmas Posbindu Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah Tabel 3.10 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 Posyandu Kader No Posyandu Dasawisma Posbindu Sarana kesehatan merupakan sarana sosial yang sangat penting dalam pembangunan manusia yang sehat. Oleh karena itu pembangunan dalam bidang kesehatan antara lain dilakukan pada pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan serta pelayanan kesehatan pada masyarakat. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat diantaranya dilakukan dengan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi keluarga miskin dan pelayanan kesehatan bagi balita melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Selain itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan merencanakan pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSUD) yang rencana pembangunannya akan dimulai pada tahun 2010, serta penambahan Puskesmas Baru, Pustu, Poskesdes dan penambahan mobil ambulans. Penyakit menular masih menjadi permasalahan yang harus mendapatkan perhatian serius. Penyakit menular yang tercatat oleh Dinas Kesehatan di antaranya demam berdarah, filariasis, tuberculosis, HIV/AIDS, Pneumonia, infeksi menular seksual (IMS), diare, kusta, difteri dan campak. Penyakit dengan angka kejadian tertinggi adalah diare dengan 10.533 kejadian disusul pneumonia dengan 2.473 kejadian. Penyakit menular lain dengan angka kejadian yang besar adalah tuberculosis (625 kejadian) dan demam berdarah (154 kejadian). Kejadian HIV/AIDS yang tercatat di Puskesmas adalah sebanyak 3 kejadian, yaitu di Ciputat dan Ciputat Timur, namun angka yang sesungguhnya diduga jauh lebih besar karena banyak pasien yang diduga berobat di RSUD Kabupaten Tangerang atau rumah sakit lain di Jakarta serta fenomena gunung es yang biasanya terjadi pada penyakit ini. No. Nama Penyakit Serpong Serpong Utara Ciputat Ciputat Timur Pamulang Pondok Aren Setu Jumlah 1 DHF 23 16 40 26 19 26 4 154 2 Filariasis - - 2 - - 7 - 9 3 TB 101 136 129 80 115 59 5 625 4 HIV Aids - - 1 2 - - - 3 5 Pneumonia 688 697 228 676 184 - 2.473 6 IMS 27 - 120 4 - - - 151 7 Diare 1.093 1.507 4.165 1.130 1.025 1.288 325 10.533 8 Kusta 6 1 11 1 - 18 - 37 9 Difteri - - 1 - - - - 1 10 Campak 4 - 19 49 - 13 - 85 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, 2009

Di Kota Tangerang Selatan Tabel 3.11

(21)

Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga

Dalam rangka menekan pertambahan jumlah penduduk, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) bagi para Pasangan Usia Subur (PUS). Jumlah peserta KB aktif adalah 114.433 orang dari 189.433 orang yang termasuk kelompok PUS sedangkan peserta KB baru adalah 18.522 orang. Petugas Keluarga Berencana berjumlah petugas KB sebanyak 54 orang yang terdiri dari 6 orang PLKB/PKB, 24 orang dokter dan 24 orang bidan.

No. Kecamatan PLKB/PKB Dokter Bidan Jumlah

1 Serpong 1 3 3 7 2 Serpong Utara 1 4 4 9 3 Setu 1 2 2 5 4 Pamulang - 5 5 10 5 Ciputat 1 3 3 7 6 Ciputat Timur 1 1 1 3 7 Pondok Aren 1 6 6 13

Kota Tangerang Selatan 6 24 24 54

Keterangan: PLKB/PKB Tabel 3.12 Jumlah Petugas Keluarga Berencana Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2008 Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009 : Petugas Lapangan Keluarga Berencana / Penyuluh Keluarga Berencana No. Kecamatan PPKBD Sub PPKBD Kelompok Akseptor Kelompok BKB Kelompok UPPKS Kelompok BKR Kelompok BKL 1 Serpong 9 84 2 22 2 4 3 2 Serpong Utara 7 36 2 17 2 2 2 3 Setu 6 33 2 6 2 1 1 4 Pamulang 8 121 5 34 5 5 4 5 Ciputat 7 92 10 41 10 8 8 6 Ciputat Timur 6 73 2 32 2 5 4 7 Pondok Aren 11 108 10 31 10 6 5

Kota Tangerang Selatan 54 547 33 183 33 31 27

Keterangan:

PPKBD : Petugas Pembina Keluarga Berencana Desa

BKB : Bina Keluarga Balita

UPPKS : Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera

BKR : Bina Keluarga Remaja

BKL : Bina Keluarga Lansia

Tabel 3.13

Jumlah Institusi Masyarakat dalam Kegiatan Keluarga Berencana menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

(22)

Serpong Serpong

Utara Setu Pamulang Ciputat

Ciputat Timur Pondok Aren PPM MKJP 209 172 79 395 246 272 296 1.669 3.727 MKJP IUD 55 35 42 190 202 67 51 642 1.098 MOP - 3 1 4 8 4 6 26 18 MOW 21 5 14 30 21 4 15 110 142 IMP 47 64 92 7 31 41 34 316 176 Jumlah 123 107 149 231 262 116 106 1.094 1.434 Pencapaian 58,85% 62,21% 188,61% 58,48% 106,50% 42,65% 35,81% 65,55% 38,48% PPM Non MKJP 2.765 2.287 799 4.046 2.744 2.735 2.751 18.127 14.889 Non MKJP Suntik 3.089 1.061 750 2.962 2.647 2.010 829 13.348 6.447 Pil 723 299 478 906 587 337 496 3.826 2.308 Kondom 265 22 57 6 10 11 108 479 333 Ovag - - - - - - - - -Jumlah 4.077 1.382 1.285 3.874 3.244 2.358 1.433 17.653 9.088 Pencapaian 147,45% 60,43% 160,83% 95,75% 118,22% 86,22% 52,09% 97,39% 61,04% Total PPM 2.974 2.459 878 4.441 2.990 3.007 3.047 19.796 18.616 4.200 1.489 1.434 4.105 3.506 2.474 1.539 18.747 10.522 Total Pencapaian 141,22% 60,55% 163,33% 92,43% 117,26% 82,27% 50,51% 94,70% 56,52% Keterangan:

PPM : Perkiraan Permintaan Masyarakat

MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

IUD : Intra Uterine Device

MOP : Metode Operasi Pria

MOW : Metode Operasi Wanita

2007

Total Peserta KB Baru

Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009 Metode Kecamatan Kota Tangerang Selatan Tabel 3.14

Jumlah Peserta KB Baru Berdasarkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan Tahun 2008

Serpong Serpong

Utara Setu Pamulang Ciputat

Ciputat Timur Pondok Aren MKJP IUD 2.822 2.824 388 10.775 6.160 6.873 7.742 37.584 37.460 MOP 238 238 96 488 309 312 319 2.000 1.976 MOW 303 303 71 620 761 409 615 3.082 3.026 IMP 439 439 267 570 283 355 477 2.830 2.669 Jumlah 3.802 3.804 822 12.453 7.513 7.949 9.153 45.496 45.131 Non MKJP Suntik 7.272 3.959 2.732 6.683 5.493 8.823 8.156 43.118 47.409 Pil 1.624 1.624 1.101 7.802 3.960 3.752 5.398 25.261 27.131 Kondom 21 21 24 71 68 81 272 558 410 Ovag 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 8.917 5.604 3.857 14.556 9.521 12.656 13.826 68.937 74.950

Total Peserta KB Aktif 12.719 9.408 4.679 27.009 17.034 20.605 22.979 114.433 120.081

21.160 15.651 8.241 44.955 28.375 32.784 38.267 189.433 189.503

Persentase 60,11% 60,11% 56,78% 60,08% 60,03% 62,85% 60,05% 60,41% 63,37%

Keterangan:

MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

IUD : Intra Uterine Device

MOP : Metode Operasi Pria

MOW : Metode Operasi Wanita

2007

Total Pasangan Usia Subur

Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Tabel 3.15

Jumlah Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan Tahun 2008 Metode Kecamatan Kota Tangerang Selatan

(23)

Panti sosial yang terdapat di Kota Tangerang Selatan adalah panti asuhan anak sejumlah 14 panti dan tresna werdha sejumlah 5 panti dan bina grahita sejumlah 1 panti. Potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial di antaranya adalah tenaga kesejahteraan masyarakat, organisasi masyarakat, karang taruna dan panti sosial.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial masih banyak dan beragam jenis permasalahannya. Dari dua puluh empat jenis permasalahan, penyandang yang paling banyak adalah anak jalanan, wanita rawan sosial, lansia berumur lebih dari 60 tahun yang terlantar, korban bencana alam setahun lalu, penduduk di daerah rawan bencana alam, keluarga fakir miskin, dan penduduk yang tinggal di rumah tidak layak huni. Ada yang memang permasalahan khas daerah perkotaan seperti anak jalanan dan pengemis namun ada juga yang bukan. Untuk orang terinfeksi HIV/AIDS dinyatakan tidak ada. Hal ini kemungkinan besar disebabkan belum ada data terpisah per kecamatan yang disebabkan oleh sifat kerahasiaan berkaitan dengan domisili individu-individu tersebut. Namun diperkirakan angkanya cukup besar yang di antaranya disebabkan oleh lokasi yang berbatasan dengan DKI Jakarta sehingga memudahkan penyebaran HIV dari Ibukota.

No Jenis Serpong Serpong

Utara Setu Pamulang Ciputat

Ciputat Timur Pondok Aren Kota Tangerang Selatan 1 Petirahan Anak - - - - - - - -2 Taman Penitipan Anak - - - - - - - -3 Panti Asuhan Anak 1 - 1 4 3 - 5 14 4 Bina Remaja - - - - - - - -5 Tresna Werdha - - 1 2 1 - 1 5 6 Bina Daksa - - - - - - - -7 Bina Netra - - - - - - - -8 Bina Rungu - - - - - - - -9 Bina Grahita - - - - - - 1 1 10 Bina Laras - - - - - - - -11 Bina Pasca Laras Kronis - - - - - - - -12 Marsudi Putra - - - - - - - -13 Pamardi Putra - - - - - - - -14 Karya Wanita - - - - - - - -15 Bina Karya - - - - - - - -1 - 2 6 4 - 7 20

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Tabel 3.16

Jumlah Panti Sosial Menurut Jenis dan Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

(24)

No Jenis Serpong Serpong

Utara Setu Pamulang Ciputat Ciputat Timur Pondok Aren Kota Tangerang Selatan 1 Balita Terlantar 684 14 7 12 9 9 - 735 2 Anak Terlantar 115 - 410 - - - - 525 3 Anak Nakal 37 8 101 85 99 72 31 433 4 Anak Jalanan 24 2 35 68 559 516 2 1.206 5 Anak 5-21 th Korban Kekerasan 8 - 8 12 - - - 28 6 Wanita 22-59 th Korban Kekerasan 7 - - - - - - 7 7 Wanita Rawan Sosial 247 161 965 1 - - 5 1.379 8 Lansia >60 th Terlantar 97 4 1.162 - 13 12 6 1.294 9 Lansia >60 th Korban Kekerasan 8 - - - - - - 8 10 Anak Cacar Usia 5-21 th 119 36 - 55 63 - 48 321 11 Penyandang Cacat 79 30 111 81 64 57 63 485 12 Penyandang Cacat Eks TBC 1 - 3 38 - 10 39 91 13 Penyandang Cacat Eks Kusta - - 3 20 - 16 - 39 14 Mantan Napi 66 4 26 466 18 60 11 651 15 Pekerja Seks Komersial 14 10 75 38 - - - 137 16 Waria 13 - - - - - 1 14 17 Pengemis 15 7 27 27 109 92 - 277 18 Pemulung - - - 164 - - 70 234 19 Gelandangan 2 - 13 - 17 12 1 45 20 Eks Korban NAPZA 49 7 16 16 6 6 22 122 21 Pengidap HIV/AIDS - - - - - - - - 22 Korban Bencana Sosial/Pengungsi - - - - - - - - 23 Korban Bencana Alam setahun Lalu 5 2.638 1.755 8 21 86 3 4.516 24 Penduduk di daerah Rawan Bencana

Alam

284 9 1.873 81 7 558 6.250 9.062 25 Keluarga Fakir Miskin 2.182 2.140 3.431 107 122 130 5.698 13.810 26 Yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni 315 61 1.122 6 8 7 130 1.649 27 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologi - - - - - - - - 28 Keluarga Rentan Sosial Ekonomi - - - - - - - - Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Tabel 3.17

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008 Tenaga Kesejahteraan Masyarakat Organisasi Sosial Masyarakat Karang

Taruna Panti Sosial LSM

LSM Perempuan 1 Serpong 131 192 11 8 340 -2 Serpong Utara 42 14 6 4 - 4 3 Setu 66 8 9 3 28 -4 Pamulang 22 172 9 28 81 10 5 Ciputat 7 90 27 20 16 8 6 Ciputat Timur 7 90 27 20 16 8 7 Pondok Aren - 29 21 11 19 24 275 595 110 94 500 54

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Kota Tangerang Selatan

Tabel 3.18

Jumlah Potensi dan Sumberdaya Kesejahteraan Sosial Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

No Kecamatan

Potensi dan Sumberdaya Kesejahteraan Sosial

Berdasarkan validasi data Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2008, jumlah rumah tangga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kota Tangerang Selatan adalah sebanyak 19.104 RT. Jumlah penerima paling banyak di Pamulang yaitu sebanyak 5.963 rumah tangga, sedangkan paling sedikit di Ciputat Timur yaitu sebanyak 1.685 rumah tangga.

(25)

Menurut hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (2008) yang memverifikasi hasil sensus BLT tahun 2005, terjadi penurunan jumlah RTS menjadi 16.303 RT dengan jumlah kepala dan anggota rumah tangga 58.093 orang atau 4,89% jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2008. Persentase tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan persentase di Kabupaten Tangerang (dengan 36 kecamatan) yang sebesar 19,18% (687.797 orang jumlah kepala dan anggota RTS dari 3.585.269 orang penduduk) dengan jumlah rumah tangga sasaran sebanyak 189.236 RTS.

Di Provinsi Banten, Kota Tangerang Selatan menempati posisi kedua setelah Kota Cilegon dalam hal persentase penduduk miskin (RTS) yang paling sedikit.

Jika dilihat per kecamatan, persentase jumlah kepala dan anggota rumah tangga RTS tertinggi adalah di Setu dengan 10,93% dan yang terendah adalah di Ciputat Timur dengan 2,44%.

No Kecamatan Rumah Tangga Penerima BLT Rumah Tangga Sasaran PPLS '08 Kepala & Anggota RTS PPLS '08 Jumlah Penduduk Persentase RTS Terhadap Jumlah Penduduk 1 Serpong 2.463 2.420 5.317 102.733 5,18% 2 Serpong Utara 1.742 1.590 5.453 79.234 6,88% 3 Setu 1.993 1.817 6.313 57.758 10,93% 4 Pamulang 5.963 5.299 18.119 254.085 7,13% 5 Ciputat 2.438 1.848 6.086 165.559 3,68% 6 Ciputat Timur 1.685 918 4.003 164.207 2,44% 7 Pondok Aren 2.820 2.411 7.353 252.726 2,91% 19.104 16.303 52.644 1.076.302 4,89% Sumber:

- Bappeda Kabupaten Tangerang (2008)

- Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008, BPS Kabupaten Tangerang

Kota Tangerang Selatan Tahun 2008

Kota Tangerang Selatan

Tabel 3.19 Jumlah Rumah Tangga

(26)

No Kecamatan Rumah Tangga Sasaran PPLS '08

Kepala & Anggota RTS PPLS '08 1 Serpong 2.420 5.317

1 Buaran 365 887 2 Ciater 335 674 3 Rawa Mekar Jaya 257 549 4 Rawa Buntu 205 414 5 Serpong 402 949 6 Cilenggang 290 660 7 Lengkong Gudang 123 249 8 Lengkong Gudang Timur 215 457 9 Lengkong Wetan 228 478

2 Serpong Utara 1.590 5.453

1 Lengkong Karya 140 500 2 Jelupang 236 694 3 Pondok Jagung 170 605 4 Pondok Jagung Timur 208 690 5 Pakulonan 276 991 6 Paku Alam 232 869 7 Paku Jaya 328 1.104 3 Ciputat 1.848 6.086 1 Sarua 418 1.178 2 Jombang 305 1.032 3 Sawah Baru 323 1.063 4 Sarua Indah 170 460 5 Sawah 257 875 6 Ciputat 83 165 7 Cipayung 292 1.313 4 Ciputat Timur 918 4.003 1 Pisangan 99 345 2 Cireundeu 85 441 3 Cempaka Putih 203 958 4 Rempoa 256 1.248 5 Rengas 119 472 6 Pondok Ranji 156 539

Kota Tangerang Selatan Tahun 2008 Kelurahan/Desa

Tabel 3.20 Jumlah Rumah Tangga

Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008 Menurut Kelurahan / Desa

(27)

No Kecamatan Rumah Tangga Sasaran PPLS '08

Kepala & Anggota RTS PPLS '08 5 Pamulang 5.299 18.119

1 Pondok Benda 495 1.812 2 Pamulang Barat 430 1.429 3 Pamulang Timur 383 1.118 4 Pondok Cabe Udik 303 1.039 5 Pondok Cabe Ilir 848 2.801 6 Kedaung 1.726 5.822 7 Bambu Apus 460 1.267 8 Benda Baru 654 2.831

6 Pondok Aren 2.411 7.353

1 Perigi Baru 295 908 2 Pondok Kacang Barat 203 687 3 Pondok Kacang Timur 208 824 4 Perigi 361 993 5 Pondok Pucung 135 413 6 Pondok Jaya 122 437 7 Pondok Aren 203 586 8 Jurang Mangu Barat 365 993 9 Jurang Mangu Timur 203 554 10 Pondok Karya 143 482 11 Pondok Betung 173 476 7 Setu 1.817 6.313 1 Kranggan 406 1.536 2 Muncul 259 839 3 Kademangan 381 1.329 4 Setu 204 684 5 Babakan 225 787 6 Bakti Jaya 342 1.138 16.303 52.644 Sumber:

- Bappeda Kabupaten Tangerang (2008)

- Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008, BPS Kabupaten Tangerang Kelurahan/Desa

Jumlah

Tabel 3.20 (Lanjutan)

Agama

Berdasarkan komposisi penduduk menurut agama yang dipeluk, sebagian besar penduduk memeluk agama Islam yaitu sebanyak 90,98%. Penduduk selebihnya memeluk agama Protestan (4,07%), Kristen (3,14%), Budha (1,21%) dan Hindu (0,60%). Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dipeluk diolah dari Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan.

Sarana peribadatan yang tersedia untuk para pemeluk agama adalah mesjid sebanyak 436 buah, langgar/mushola 968 buah, gereja 42 buah, vihara/kuil 7 buah.

Serpong Serpong Utara Ciputat Ciputat Timur Pamulang Pondok Aren Setu 1 Islam 89,38% 81,57% 94,00% 88,80% 94,87% 90,97% 90,94% 90,98% 2 Kristen 4,20% 7,14% 2,00% 3,65% 2,17% 2,79% 1,90% 3,14% 3 Protestan 2,97% 7,72% 2,00% 5,59% 2,19% 5,16% 4,47% 4,07% 4 Hindu 0,40% 0,31% 1,00% 0,81% 0,48% 0,42% 0,93% 0,60% 5 Budha 3,05% 3,27% 1,00% 1,15% 0,30% 0,67% 1,76% 1,21% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber: Hasil Olah Data dari Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

Jumlah

Tabel 3.21

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Yang Dipeluk Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan

2008

No Agama

Kecamatan Kota

Tangerang Selatan

(28)

No Kecamatan Mesjid Langgar /

Mushola Gereja Vihara / Kuil

1 Serpong 41 130 6 2 2 Serpong Utara 40 112 3 0 3 Setu 26 65 0 0 4 Pamulang 108 156 26 3 5 Ciputat 71 150 1 2 6 Ciputat Timur 62 149 0 0 7 Pondok Aren 88 206 6 0

Kota Tangerang Selatan 436 968 42 7 Tabel 3.22

Jumlah Fasilitas Peribadatan Menurut Jenis dan Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Sumber: Departemen Agama Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2008/2009

Cagar Budaya

Bangunan cagar budaya dan mempunyai nilai sejarah di antaranya adalah bangunan peristiwa lengkong di BSD, tugu pernyataan rakyat Serpong di Perempatan Cisauk dan rumah tua peninggalan Belanda di Cilenggang. Bangunan lain yang mempunyai nilai budaya adalah rumah-rumah adat perpaduan budaya Cina dan Betawi seperti di daerah Maruga Ciputat dan rumah adat betawi yang banyak dijumpai di daerah Parigi dan Jombang.

Pariwisata

Fasilitas olah raga dan rekreasi yang terbanyak adalah berupa lapangan bulutangkis sebanyak 43 buah dan lapangan sepakbola sebanyak 41 buah. Selain itu juga terdapat 11 mal dan 125 rumah makan.

Sepak Bola

Bulu-tangkis Voli Tenis

1 Serpong 1 3 4 2 1 4 - 2 1 2 Serpong Utara 3 5 5 - - - - 2 -3 Ciputat 5 5 3 - - 1 - 2 2 4 Ciputat Timur 3 6 4 2 - 1 - 1 1 5 Pamulang 10 4 6 5 - 5 1 2 2 6 Pondok Aren 4 - 2 2 1 1 - 2 2 7 Setu 15 20 2 1 - - - - 1 Kota Tangerang Selatan 41 43 26 12 2 12 1 11 9 Sumber: Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

Tabel 3.23

Jumlah Fasilitas Olahraga dan Rekreasi Per Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008 No Kecamatan Lapangan Lapangan Golf Kolam Renang Pacuan Kuda Mal GOR / GSG

(29)

No Kecamatan Jumlah Rumah

Makan Jumlah Meja Jumlah Kursi

Jumlah Counter 1 Serpong 40 150 600 20 2 Serpong Utara 35 50 400 20 3 Ciputat 1 - - - 4 Ciputat Timur 4 40 200 - 5 Pamulang 11 60 300 - 6 Pondok Aren 3 50 250 - 7 Setu 31 100 500 -

Kota Tangerang Selatan 125 450 2.250 40 Tabel 3.24

Jumlah Rumah Makan dan Counter Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata Kabupaten Tangerang dalam Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2007/2008

Gambar

Tabel 2.1 Potensi Fisik Dasar Kota Tangerang Selatan
Gambar 2.1 Wilayah Kota Tangerang  Selatan
Gambar 2.3. Piramida penduduk berdasarkan kelompok umur tahun 2008
Tabel 3.19 Jumlah Rumah Tangga
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk 16 (enam belas) Dinas, terdiri dari : 1. Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial; 4. Dinas Komunikasi dan Informatika; 6. Dinas Kebudayaan dan

Apabila ketercapaian kinerja dosen yang bersangkutan telah memenuhi syarat sesuai dengan ketdntuan perundangan, disertai bukti pendukung sesuai laporan yang dibuat maka

The One-Way ANOVA procedure is used to test the hypothesis that several sample means are equal. You can alternately use the Means procedure to obtain a one-way

bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terahir dengan

Evaluasi kondisi terkini terhadap habitat yang tersisa yaitu bukit Sologi suatu area hutan yang terletak di tenggara Semenanjung Santigi telah dilakukan dari tanggal 22 hingga 30

Sebaliknya kesan daripada dasar-dasar seperti Dasar Penyusunan Negeri-negeri Melayu atau Dasar Pecah dan Perintah, Dasar Pemindahan dan Penempatan Orang-Orang Melayu, Dasar

The Seventh International Conference on the Juvenile Hormones (JH VII) convened on the Mount Scopus Campus of the Hebrew University of Jerusalem from August 28 to September 3,

Tingginya BETN pada perlakuan T3 karena sumbangan BETN yang tinggi dari umbi wortel, karena kandungan BETN-nya sebesar 72,27% yang merupakan protein kasar yang